PENGARUH ABILITY, BENEVOLENCE DAN INTEGRITY TERHADAP TRUST, SERTA IMPLIKASINYA TERHADAP PARTISIPASI PELANGGAN E-COMMERCE : STUDI KASUS PADA PELANGGAN E- COMMERCE DI UBM

1. Pendahuluan

Inter net mer upakan sar ana elektr onik yang dapat diper gunakan untuk ber bagai aktivitas seper ti komuni kasi, r iset, tr ansaksi bisnis dan lainnya. Sejak di per kenal kan pada t ahun 1969 di Amer ika Ser i kat, i nt er net mengal ami per kembangan yang luar biasa. Semakin mur ahnya tar if inter net membuat per kembangan inter net di Indonesia ber kembang pesat, juml ahnya menur ut inter netw or ldstats (ww w.inter net wor ldstar s.com/ stat3.htm) pada t ahun 2011 mencapai 39,6 jut a or ang.

Angka t er sebut di pastikan akan ter us meningkat kar ena didukung dengan pesatnya per kembangan teknologi yang memudahkan or ang untuk mengakses i nter net dan semakin mur ahnya biaya untuk menggunakannya. Inter net sangat membantu dal am segi ekonomi. Hal i ni ter bukti dengan adanya fenomena jual beli onl ine. Dewasa ini banyak per usahaan atau wir aswast a yang memasar kan pr oduknya lewat media Inter net. Fenomena ini di har apkan dapat menjadi daya tar ik bagi pengusaha, untuk mulai mengembangkan inovasi bisnis melalui e-commer ce. Mel ihat per tumbuhan pengguna i nter net yang begi tu pesat, e-commer cedi Indonesia benar -benar memili ki potensi. Tidak ada yang bisa membant ah bahw a industr i ini masih dal am masa per tumbuhan, dan mencar i r uang untuk ber tumbuh menjadi i ndust r i skal a penuh dengan pengar uh yang signifikan ter hadap ekonomi Indonesia.

Menur ut McLeod dan Schell (2004) penggunaan inter net untuk akt ivitas t r ansaksi bisni s di kenal dengan istil ah Elect r onic Commerce (E-Commer ce). Laudon dan Laudon (2010) menyebut kan bahwa e-commer ce mengacu kepada penggunaan i nter net dan Web untuk t r ansaksi bi sni s. Kar akter istik e-commer ce ter dir i atas t er jadi nya tr ansaksi ant ar a dua belah pi hak; adanya per tukar an bar ang, jasa, at au infor masi; dan inter net sebagai medium utama dalam pr oses tr ansaksi. Dalam pr akti knya, t r ansaksi e-commer ce dapat ter j adi ant ar a or gani sasi bi snis dengan sesama or ganisasi bi snis (B2B) dan antar a or gani sasi bisnis dengan konsumen (B2C) ( Indr ajit (2001).

Menur ut Laudon dan Laudon (2010) ada banyak car a unt uk mengklasifikasikan t r ansaksi per dagangan elektr oni k. Salah satunya adalah dengan mel ihat sifat dari peser t a dal am t r ansaksi per dagangan elektr oni k. Tiga besar kategor i e-commer ce adalah business-t o-consumer (B2C) e- commer ce , business-t o-business (B2B) e-commer ce, dan consumer t o consumer (C2C) e-commer ce. Melakukan t r ansaksi bisni s melalui i nter net bukan ber ar ti t er hindar dar i kejahatan oleh pihak lain sebagai mana ber t r ansaksi secar a konvensional. Pot ensi kejahat an ber upa penipuan, pembaj akan kar tu kr edi t (car di ng), pentr ansfer an dana il legal dar i r ekening t er t entu, dan sejenisnya sangatlah besar apabil a si stem keamanan (securi t y) infr astr ukt ur e-commer ce masi h lemah. Oleh kar ena itu, keamanan infr astr uktur e-commer ce menjadi kajian penting dan ser ius bagi ahli komputer dan infor mati ka (Udo, 2001).

Menur ut hasil r iset pada tahun 2001 yang dilakukan oleh Clear Commer ce Inc, sebuah per usahaan t eknol ogi i nfor masi ( TI) yang ber basis di Texas, AS, Indonesia di nyatakan ber ada di ur utan ke dua negar a asal pelaku cyber fr aud set el ah Ukr ai na. Hasilnya menunjukkan bahwa seki tar 20% dar i total tr ansaksi kar tu kr edit dar i Indonesia di Int er net adal ah fr aud (Utoyo, 2003).. Ri set ter sebut mensur vei 1.137 toko onl ine, 6 juta tr ansaksi, dan 40 r ibu pelanggan. Ini menunjukkan bahw a tr ansaksi melalui e-commer ce memil iki potensi r isi ko yang cukup tinggi . Tet api mengapa tr ansaksi e-commer ce hingga saat i ni masih ber langsung dan cender ung meningkat ? Apakah manfaat yang diper ol eh lebih besar dar ipada r isikonya? Ber kaitan dengan hal ini, Mukher jee dan Nath (2003) telah melakukan peneli tian dan hasilnya bahwa komit men konsumen dalam menggunakan e-commer ce ber kaitan langsung dengan shar ed val ue (et ika, keamanan, dan pr ivacy) dan keper cayaan. Risiko dalam e-commer ce, menur ut Tan dan Thoen (2000), dapat dielimi nir dengan menjalin komuni kasi yang baik antar a dua pi hak yang ber t r ansaksi, di antar anya melal ui penyajian infor masi yang rel evan. Penyajian infor masi yang baik akan menghindar i t er jadinya informat ion asymmet ry yang di manfaat kan pi hak l ai n untuk melakukan kejahat an di inter net (cyber cr ime) . Melalui komuni kasi yang baik, konsumen mer asa mendapat jaminan keamanan dalam ber t r ansaksi sehingga par ti si pasinya dal am e-commer ce menjadi meningkat.

Indonesia sebagai negar a sedang ber kembang dan tent unya memili ki beber apa per bedaan dengan negar a-negar a maju yang t elah l ama mempr aktikkan e-commer ce. Per bedaan t er sebut setidaknya menyangkut masalah r egulasi, per angkat hukum, dan per il aku konsumen. Ber kaitan dengan pr aktik e-commer ce di I ndonesia yang r el at if masih bar u ter sebut, fenomena t er sebut menar ik untuk di teliti sejauh mana keper cayaan (t r ust) pelanggan e-commer ce dalam melakukan

JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168 JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168

2. Kajian Pustaka

Menur ut Sevdi k dan Akman (2002) i nter net menghubungkan manusia ke selur uh dunia.Melal ui inter net, manusia dapat sal ing ber bagi penget ahuan dan infor masi mel al ui e-mail, publi kasi di gi tal, bel anja secar a online, mencar i ber ita, dan sebagainya.Inter net sebagai t eknologi infor masi yang pada saat ini digunakan di ber bagai bidang dan telah mengal ami kemajuan yang luar biasa, dalam per kembangannya mengalami tahapan evol usi. Sebagai mana di kemukakan oleh Kr istula (2001) inter net diaw ali ketika Depar t emen Per t ahanan Amer ika Ser i kat pada tahun 1969 melakukan r i set mengenai car a menghubungkan komput er yang ada di ber bagai tempat agar dapat saling ber komuni kasi untuk keper luan per tahanan mili ter . Pr oyek r i set ini dikenal dengan nama ARPANET (Advanced Resear ch Pr oject s Agency Network). Pr oyek i ni ber hasil membuat jar ingan yang menghubungkan empat titi k di tempat ber beda dengan kecepatan 50 Kbps, yait u ti tik di Univer sity of Cal ifor ni a at Los Angeles, St anfor d Univer sity, Uni ver sity of Califor nia at Santa Bar bar a, dan Univer si ty of Utah.

Istil ah inter net diper kenalkan per tama kali oleh Vinton Cer f dan Bob Kahn pada tahun 1974.Komponen penting dalam jar ingan lokal (LAN-Local Ar ea Networ k) yang ber fungsi untuk ment r ansfer data melalui kabel secar a cepat adalah Et her net .Pada t ahun 1976 ter cat at Et her net per tama kali di buat oleh Dr . Rober t M. Metcalfe. Pada t ahun ini pula, mel al ui pr oyek satelit SATNET, Amer i ka Ser ikat ter hubung dengan Er opa dan TCP/ IP di gunakan sebagai pr otokol standar di ARPANET. Setahun ber ikutnya, AT&T Bell Lab membuat dan mendistr ibusi kan sistem oper asi UNI X.

CERN mer ilis World-Wide Web (WWW) t ahun 1992 dan t ahun 1993 I nter NIC dibent uk oleh NSF untuk melakukan pelayanan i nter net yang spesifi k, yai tu pelayanan dir ektor i dan dat abase (oleh AT&T), pelayanan r egistr asi (oleh Networ k Solutions Inc.), dan pelayanan i nfor masi (oleh Gener al Atomics/ CERFnet ). Ber samaan dengan i tu, Mar c Andr essen, NCSA dan the Univer si ty of Ill inois mengembangkan ant ar muka ber basis gr afis (gr aphical user int erface) untuk mengakses WWW, dan diber i namaMosaic for X.

Mul ai pada tahun 1994, inter net mengalami per kembangan yang pesat.Ri buan komputer mul ai ter sambung ke backbone NSF.Pada tahun ini pul a sejar ah int er net mul ai masuk duni a e- commer ce .Hal ini di tandai dengan Pi zza Hut menawar kan pr oduknya mel alui websit e dan di bukanya cyber -bank.

National Science Foundation mengumumkan bahwa tanggal 30 Apr i l 1995 ti dak l agi memungkinkan akses langsung ke backbone NSF. National Science Foundati on kontr ak dengan empat per usahaan yang akan menjadi penyedia akses ke tulang punggung NSF (Mer it). Per usahaan-per usahaan ini kemudi an akan menjual koneksi ke kelompok, or ganisasi , dan per usahaan.

Int er net Society, kelompok yang mengendalikan i nter net, menel iti bar u t eknologi TCP / IP yang akan dapat memili ki lebih dar i seki tar 4,3 mili ar al amat yang t er sedia saat i ni. Masalah yang timbul adal ah bahwa hal i tu tidak di ketahui ber apa baik yang lama dan sistem pengalamatan bar u akan dapat beker ja pada saat yang sama selama per i ode t r ansisi. I nter net ver si 2 akhir nya di di r ikan.

Sebuah r ekomendasi teknol ogi bar u yang di sebut IPv6 disar ankan untuk mengganti kan teknologi IPv4 saat i ni . IPv4 memungkinkan unt uk kur ang dar i 4,3 mili ar per angkat inter net yang ter hubung langsung, bermasalah kar ena penduduk duni a (tahun 2009) adalah lebih dar i 6,5 mili ar (secar a teor itis, ji ka per nah manusia memi liki komputer dan ponsel, ki ta akan membutuhkan 13 mili ar alamat , yang IPv6 dapat dengan mudah mencapai sesuatu).

Pada t ahun 1999, sebuah teknologi ni r kabel yang disebut 802.11b, lebih ser ing disebut sebagai Wi-Fi.Sel ama ber tahun-t ahun ber i kut, teknologi ini mul ai muncul sebagai fitur built-in dar i

David Wong / Pengar uh Abili ty, Benevol ence, dan Integr ity, …

Pada t ahun 2005, One Laptop Per Chi ld pr oyek dimulai. Dalam upaya untuk member i kan bi aya r endah, pendidikan yang dir ancang lapt op unt uk anak di sel ur uh dunia dengan bi aya r endah (US $ 100 per unit) pr oyek ini membant u memicu i ndust r i net book.Netbook adal ah komput er por tabel kecil dengan umur bater ai dan bui lt-i n Wi-Fi .

Teknologi multi-touch mulai muncul di per angkat genggam, komputer tablet, dan netbook.I ni melengkapi teknologi tr adisional teknologi layar sentuh dengan memungkinkan canggih menunjuk (beber apa jar i ber ger ak di layar bukan hanya satu).Multi -touch teknologi dil ihat sebagai alter natif yang mungkin untuk keyboar d tr adisi onal dan mouse (t ouchpad) sistem.

Pada bulan Desember 2009, si tus w eb multi-t ouch per t ama dilapor kan. Ciplex Membangun Per t ama di Duni a Mul ti-Touch Websit e Menggunakan Si lver l ight , Ciplex Mel uncur kan Per tama di Duni a Kendali Multi-Touch Web Pengalaman Mengant ar kan untuk Masa Depan Manusia-ke- Komputer Ant ar muka

Pada bulan Desember 2010, 4G Jar ingan Nir kabel yang diluncur kan di Amer ika Ser ikat, memungkinkan untuk kecepatan ti nggi koneksi ke per angkat seper ti ponsel , komput er tablet, netbook, dan l aptop.

Pada t ahun 2011, per usahaan teknologi beker ja dengan pendidik dan pengembang independen untuk member i kan pengal aman mendalam, mener apkan teknik pembel ajar an t er bai k dengan teknologi untuk meni ngkat kan sistem pendidikan.Anda dapat mempelajar i lebih lanjut tent ang ger akan ini di sini.

2.1. E-Commer ce

Menur ut McLeod dan Schell (2004), e-commer ce adalah penggunaan komput er dan j ar i ngan komuni kasi unt uk melakukan pr oses-pr oses bi sni s.E-commer ce dapat di lakukan oleh si apa saja dengan mitr a bi snisnya, tanpa dibatasi r uang dan wakt u. Aktivitas e-commer ce sesungguhnya mengandung makna adanya hubungan antar a penjual dan pembel i, t r ansaksi antar pelaku bisnis, dan pr oses int er nal yang mendukung t r ansaksi dengan per usahaan (Javalgi dan Ramsey, 2001). Sel anjutnya, Laudon dan Laudon (2010) menjelaskan e-commer ce mengacu kepada penggunaan inter net dan Web untuk tr ansaksi bisnis.

Gambar 1. Str uktur SistemE-Commer ce Ber basi sWeb(Aber g dan Shahmehr i, 2000) Media yang populer dalam aktivitas e-commer ce adalah world wide web (WWW). Ol eh kar enanya,

menur ut Aber g dan Shahmehr i (2000) per bai kan ter us mener us mengenai pelayanan yang di sediakan ol eh si stem webe-commer ceakan mempunyai pengar uh yang besar pada ti ngkat penjualan dan kepuasan konsumen. Adapun str uktur sistem e-commer ce ber basis w eb sebagai mana di sajikan pada gambar ber ikut.

Ber dasar kan gambar 1 di atas dapat dijelaskan bahwa konsumen dapat ber inter aksi dengan per usahaan penyedia layanan e-commer ce melalui tiga jalur (int er face), yaitu web br owser , tel epon

JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168 JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168

Menur ut Laudon dan Laudon (2010) Ada banyak car a unt uk mengklasifikasikan t r ansaksi per dagangan elektr oni k. Salah satunya adalah dengan mel ihat sifat dari peser t a dal am t r ansaksi per dagangan elekt r onik. Ti ga besar kat egor i e-commer ce adalah businees-t o-consumer (B2C) e- commer ce , business-t o-business (B2B) e-commer ce, dan consumer t o consumer (C2C) e-commer ce. Ti pe-ti pe e-commer ce dapat di gambar kan sebagai ber i kut :

 Business-t o-consumer (B2C) e-commer ce yang mel ibat kan pr oduk r itel dan jasa kepada

pembeli indi vi du.Bar nesandNoble.com, yang menjual buku, per angkat lunak, dan musi k untuk konsumen individu, adal ah contoh B2C e-commer ce.

 Business-t o-busi ness (B2B) e-commer ce yang mel ibat kan penjual an bar ang dan jasa antar a

per usahaan.Si tus ChemConnect untuk membeli dan menjual gas alam cair , bahan bakar halus dan menengah, bahan kimia, dan plastik adalah contoh B2B e-commer ce.

 Consumer -t o-consumer (C2C) e-commer ce yang melibatkan konsumen menjual langsung

kepada konsumen. Sebagai contoh, eBay, situs w eb r aksasa lelang, eanbl es or ang untuk menjual bar ang mer eka kepada konsumen lain dengan mel elang mer cahndise off kepada penaw ar ter tinggi .

Sekit ar 80 persen dar i B2B e-commer ce adalah masih ber gantung pada sistem “pr opr iet ar y” untuk per tukar an data elektr oni k (EDI). El ektr onik dat a inter change (EDI) memungkinkan per tukar an dar i komputer -ke-komput er antar a dua or gani sasi tr ansaksi standar seper ti fakt ur , bill of ladi ng, jadwal pengir iman, at au pesanan pembelian.

2.2. Pengertian Tr ust

Tr ust mer upakan fondasi dar i bisnis. Suatu t r ansaksi bisni s ant ar a dua pihak at au lebih akan ter jadi apabila masing-masi ng sali ng memper cayai. Keper cayaan (t r ust ) ini tidak begitu saja dapat diakui ol eh pihak lain/ mitr a bisni s, melainkan har us di bangun mulai dar i awal dan dapat di bukti kan. Beberapa lit er atur telah mendefinisikan t r ust dengan ber bagai pendekatan (Mukher jee dan Nath, 2003). Pada aw al nya t r ust banyak dikaji dar i disiplin psikol ogi, kar ena hal i ni ber kai tan dengan sikap seseor ang. Pada per kembangannya, t r ust menjadi kajian ber bagai di sipl in ilmu (Ri egelsber ger et al ., 2003; Mur phy dan Blessinger , 2003), ter masuk menjadi kajian dalam e- commer ce .

 Mayer et al. (1995) mendefi ni si kan t r ust adalah kemauan seseor ang untuk peka ter hadap

tindakan or ang lain ber dasar kan pada har apan bahw a or ang l ai n akan mel akukan tindakan ter tentu pada or ang yang memper cayainya, tanpa ter gantung pada kemampuannya untuk mengaw asi dan mengendal ikannya.

 Gefen (2000) mendefini sikan t r ust adalah kemauan untuk membuat dir inya peka pada

tindakan yang diambil oleh or ang yang diper cayai nya ber dasar kan pada r asa keper cayaan dan tanggung jawab.

 Gefen dan Pavl ou (2002) mendefi nisi kan t r ust adalah penilaian hubungan seseor ang dengan

or ang lain yang akan mel akukan tr ansaksi ter t entu menur ut har apan orang keper cayaannya dalam suatu li ngkungan yang penuh keti dak-pasti an.

Ber dasar kan defi ni si di atas, maka dapat dinyatakan bahw a t r ust adalah keper cayaan pihak ter tentu ter hadap yang l ain dalam melakukan hubungan tr ansaksi ber dasar kan suatu keyaki nan bahw a or ang yang diper cayainya tersebut akan memenuhi segala kew aji bannya secar a baik sesuai yang dihar apkan.

Dimensi Trust

Menur ut Mayer et al. (1995) faktor yang membentuk keper cayaan seseor ang t er hadap yang lain ada ti ga yaitu kemampuan (abilit y), kebai kan hati ( benevolence), dan integr i tas (int egri t y). Ketiga faktor ter sebut dapat di jelaskan sebagai ber i kut:

David Wong / Pengar uh Abili ty, Benevol ence, dan Integr ity, …

dar i gangguan pi hak lain. Ar t inya bahwa konsumen memper oleh jaminan kepuasan dan keamanan dar i penjual dal am melakukan t r ansaksi. Kim et al. (2003a) menyatakan bahw a abilit y meli puti kompet ensi, pengal aman, pengesahan instit usional , dan kemampuam dalam ilmu pengetahuan.

b. Kebai kan hati (Benevolence). Kebaikan hat i mer upakan kemauan penjual dalam member i kan kepuasan yang saling menguntungkan ant ar a dir i nya dengan konsumen. Pr ofit yang di per oleh penjual dapat dimaksi mumkan, tetapi kepuasan konsumen juga ti nggi. Penjual bukan semat a-mat a mengejar pr ofi t maksi mum semata, melai nkan juga memili ki per hatian yang besar dal am mewujudkan kepuasan konsumen. Menur ut Ki m et al. (2003a), benevol ence meli puti per hatian, empati, keyakinan, dan daya ter ima.

c. Int egr i tas (Int egri t y). Integr itas ber kaitan dengan bagai mana peri laku at au kebi asaan penjual dal am menjalankan bi sni snya. Infor masi yang diber i kan kepada konsumen apakah benar sesuai dengan fakt a atau tidak. Kualitas pr oduk yang dijual apakah dapat diper caya atau tidak. Kim et al. ( 2003a) mengemukakan bahw a i nt egr it y dapat dilihat dar i sudut kew ajar an (fai r ness), pemenuhan (fulfil lment), keset iaan (loyalt y), ket er us-ter angan (honestly) , keterkaitan (dependabilit y), dan kehandal an (reliabilt y).

2.3. Partisipasi

Par ti sipasi adalah ket er l ibat an seseor ang dalam suat u kegiatan ter tentu.Dal am konteks e- commer ce , par ti sipasi di ukur dengan banyaknya konsumen dalam melakukan t r ansaksi (Kim et al., 2003b).Par tisipasi sangat ditent ukan ol eh keper cayaan t er hadap r ekanan, medi a, at au lainnya yang ter libat dalam suatu kegiat an.

Par ti si pasi dalam e-commer ce akan tumbuh dengan bai k apabil a penjual mampu menjaga keper cayaan yang telah diber i kan oleh konsumen. Ketika konsumen mer asakan bahw a penjual telah menjaga dengan baik kepercayaan yang diber i kan, maka konsumen dengan senang hati akan ter us meningkat kan par tisipasinya. Bahkan dalam situasi ter tentu, konsumen akan mengajak atau member itahukan kepada r ekannya untuk i kut ber part isipasi dalam kegi at an t er sebut.

Sesuai dengan theor y of r easoned acti on ( TRA) oleh Fi shbein dan Ajzen (1975) dalam Song dan Zahedi (2003), disimpul kan bahw a keper cayaan akan membentuk sikap seseor ang, sehi ngga akan mempengar uhi niat dan per il aku seseor ang. Ber dasar kan teor i ter sebut, maka keper cayaan seseor ang ter hadap medi a e-commer ce akan mempengar uhi int ensitasnya dalam ber par ti sipasi untuk menggunakan media ter sebut.

2.4. Model Konseptual dan Hipotesis

Auber t dan Kel sey (2000) dilakukan pada mahasi sw a dua univer sitas di Kanada.Jumlah r esponden yang di per oleh sebanyak 68 mahasi sw a.Instr umen pengumpulan data menggunakan kuesioner . Sedangkan alat analisis yang digunakan adalah t -t est, part ial least squar es (PLS) dan linear st r uct ur ed r elationship (LI SREL). Dar i penel itian ini diketahui bahwa dar i empat var iabel independen yang mempengar uhi t r ust , var iabel int egrit y mer upakan pengger ak utama (key dri ver ) bagi tumbuhnya t r ust.

Tung et al. (2001) mel akukan studi mengenai komuni t as maya dan tr ust. Peneli tian i ni di lakukan dengan car a mengir i mkan kuesioner ke mailing li st yang ada di MSN, Yahoo!, dan BSZnet. Kuesioner i ni di susun dengan menggunakan tujuh skala li ker t.Sampel yang di per oleh dar i penyebar an kuesioner t er sebut sebanyak 163 r esponden.Alat anali si s yang digunakan pada peneliti an i ni adalah t -t est , Simple Logist ic Regr ession. Hasil peneliti an menunjukkan bahwa keti ka t r ust ada di ant ar a anggot a komuni tas maya, maka pengal aman keter libat an anggot a yang mendalam akan mengur angi per asaan ber isiko bagi anggota dalam melakukan pembel ian. Anggot a akan mer asa ber i siko lebih r endah dalam melakukan pembelian apabi la telah memper oleh r ekomendasi dar i komunitas dibandingkan apabil a r ekomendasi t er sebut ber asal dar i per or angan.

Wal czuch et al. (2001) melakukan studi mengenai fakt or -faktor psikologis yang

JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168 JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168

Mukher j ee dan Nath (2003) meneliti mengenai model keper cayaan (t r ust ) pada online banking . Penel itian ini dilakukan pada pengguna int er net dar i ber bagai pr ofesi di I ndia.Sampel yang di gunakan sebanyak 510 pengguna i nt er net dar i kalangan mahasi sw a, pr ofesional, pegawai swasta dan ibu r umah tangga.Instr umen pengumpulan data menggunakan kuesioner yang dikir i m melalui e-mail .Responden menjawab kuesioner mel al ui per nyat aan-per nyat aan yang har us dijaw ab menggunakan skala li kert , dar i 1 (sangat ti dak penting) sampai dengan 5 (sangat pent ing).Al at anali si s yang digunakan adalah LISREL (Li near St r uct ural Relationshi p). Hasil yang diper oleh dar i peneliti an i ni menunjukkan bahwa shar ed value dan communicat ion memiliki pengar uh posi tif yang signi fikan ter hadap t r ust . Sedangkan oppor t unist i c behavi or memil iki pengar uh negatif ter hadap t r ust .Shar ed value, di samping memili ki pengar uh si gnifikan t er hadap t r ust , juga memi liki pengar uh signi fikan bai k secar a langsung maupun tidak langsung t er hadap

commit ment . Sel ai n itu, commit ment juga dipengar uhi secar a signifikan oleh t r ust. Adapun per bedaan peneliti an ini dengan peneli tian sebelumnya dapat dijelaskan sebagai ber i kut: Per tama, penel itian Auber t dan Kelsey (2002) menggunakan empat var i abel yang mempengar uhi t r ust , yaitu abilit y, benevolence, int egrit y dan pr opensit y t o t r ust , sedangkan dal am peneliti an ini menggunakan ti ga var i abel yang mempengar uhi t r ust , sebagai mana yang di kembangkan oleh Mayer et al. (1995), yaitu abilit y, benevol ence, dan int egr it y. Kedua, obyek peneliti an Auber t dan Kelsey (2000) adal ah mahasiswa di dua per gur uan tinggi di Kanada, sedangkan penel itian ini obyek yang di gunakan adalah pelanggan e-commer ce di lingkungan UBM, seper ti mahasiswa, dosen, atau pr ofesi onal.

Per bedaan dengan penel itian Tung et al. (2001). Per t ama, penel itian Tung et al. (2001) ber tujuan untuk mel ihat par tisipasi anggot a komuni tas maya dalam e-commer ce diti njau dar i pengar uh langsung pemahaman r i siko dalam e-commer ce (per ceived risks in elect r onic commer ce) dan pemahaman keuntungan dalam komuni tas maya (per ceived benefit s in virt ual communit y), sedangkan dal am peneliti an ini ber tujuan mel ihat pengaruh l angsung keper cayaan t er hadap par ti sipasi dalam e-commer ce. Kedua, var iabel t r ust dal am penel itian Tung et al. (2001) dikaitkan langsung pada var iabel pemahaman ter hadap r isiko dalam e-commer ce, sedangkan dal am peneliti an i ni var i abel t r ust dikai tkan l angsung pada var iabel par ti sipasi dal am e-commer ce. Ketiga, obyek peneli tian Tung et al. (2001) adal ah anggota komuni tas maya ber bahasa Inggr is di MSN, Yahoo!, dan BSZnet , sedangkan obyek peneli tian ini adalah pengguna e-commer ce di l ingkungan UBM.

Per bedaan dengan peneliti an Walczuch et al. (2001). Per tama, penel itian Wal czuch et al. (2001) sebat as menguji faktor -faktor yang ber pengar uh ter hadap keper cayaan dalam e-commer ce, sedangkan peneli tian i ni di samping menguji faktor -faktor yang ber pengar uh t er hadap keper cayaan dalam e-commer ce, juga menguji pengar uh keper cayaan ter sebut t er hadap par ti sipasi dalam e-commer ce. Kedua, dalam penel itian Walczuch et al. (2001) var iabel yang diuji sebagai faktor yang mempengar uhi keper cayaan adalah faktor psi kologis yang t er dir i dar i per ception- based factor s, knowledge-based fact or s, attitude, personal ity- based fact or s dan exper i ence-based factor s, sedangkan dal am peneliti an ini var iabel yang diuji sebagai fakt or yang ber pengar uh ter hadap keper cayaan adal ah abilit y, benevolence, dan int egri t y. Ketiga, obyek peneli tian Wal czuch et al. (2001) adal ah mahasi swa di Amer i ka Ser ikat sedangkan obyek peneli tian ini adalah pengguna

e- commer ce di lingkungan UBM. Per bedaan dengan peneliti an Mukher jee dan Nath (2003). Per tama, penel itian Mukher jee

dan Nath (2003) menel iti pengar uh keper cayaan t er hadap komitmen pelanggan pada online banking sedangkan penelit ian i ni meneliti pengaruh keper cayaan t er hadap par ti sipasi pelanggan pada e-commer ce. Kedua, konstr uksi model penelit ian Mukher j ee dan Nath (2003) bahw a var iabel tr ust dipengar uhi ol eh shar ed val ue, communication dan oppor tuni stic behavior , sedangkan

David Wong / Pengar uh Abili ty, Benevol ence, dan Integr ity, …

Gambar 2. Kerangka Konseptual Peneliti an

Dar i model konseptual ter sebut, hipotesis peneliti an yang di kembangkan sebagai ber i kut: H1 : Kemampuan (abilit y) vendor mempunyai pengar uh posit if secar a langsung ter hadap keper cayaan (t r ust ) pel anggan e-commer ce di lingkungan UBM. H2 : Kemampuan (Benevolence) vendor mempunyai pengar uh posi tif secar a langsung ter hadap keper cayaan (t r ust) pel anggan e-commer ce di lingkungan UBM. H3 : Kemampuan (Int egr it y) vendor mempunyai pengar uh positif secar a l angsung ter hadap keper cayaan (t r ust ) pel anggan e-commer ce di lingkungan UBM. H4 : Keper cayaan (t r ust) mempunyai pengar uh posi tif secar a l angsung ter hadap ti ngkat par ti si pasi pelanggan e-commer ce di lingkungan UBM. H5 : Keper cayaan (t r ust) mempunyai pengar uh posit if, bai k secar a langsung maupun ti dak langsung ter hadap ti ngkat par tisipasi pelanggan e-commer ce di lingkungan UBM. H6 : Keper cayaan (t r ust) mempunyai pengar uh posit if, bai k secar a langsung maupun tidak langsung ter hadap ti ngkat par tisipasi pelanggan e-commer ce di lingkungan UBM. H7 : Keper cayaan (t r ust) mempunyai pengar uh posit if, bai k secar a langsung maupun ti dak langsung ter hadap ti ngkat par tisipasi pelanggan e-commer ce di lingkungan UBM.

3. Metode Penelitian

3.1. Subjek dan Objek Kajian Obyek penelit ian ini adalah bi dang Sistem I nfor masi Manajemen dan Per i laku Konsumen,

khusususnya apli kasi e-commer ce di Indonesia. Lingkup bahasan yang di teliti adalah dimensi keper cayaan konsumen dan pengar uhnya ter hadap par tisipasi dalam tr ansaksi melalui e- commer ce . Subyek penelit ian i ni adalah pengguna int er net di UBM.Bar ang/ jasa yang di beli har us

JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168 JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168

Sekar an (2006) mendefinisikan sampel adalah sebagian dar i populasi. Sampel ter di r i atas sejuml ah anggota yang dipi lih dar i populasi.Dengan kat a lain, sejuml ah tetapi tidak semua. Menur ut Sekar an (2006), ter dapat dua ti pe ut ama desain pengambilan sampel, pengambilan sampel car a pr obabil itas dan nonpr obabili tas. Pr obabi litas digunakan apabi la besar nya pel uang at au pr obabli tas elemen popul asi unt uk ter pili sebagai subjek sampel diket ahui. Nonpr obabili tas di gunakan apabi la besar nya pel uang at au pr obabil itas el emen popul asi tidak di ket ahui. Ber dasar kan penjelasan ter sebut, penulis menent ukan juml ah sampel yang akan diambil sebanyak 200 r esponden dengan jumlah r esponden pr et est sejumlah 30 r esponden.

Dalam peneliti an i ni, besar nya sampel di sesuaikan dengan model anali si s yang di gunakan yai tu St r uct ur al Equat ion Model (SEM). Ber kai tan dengan hal ter sebut, ukur an sampel untuk SEM yang menggunakan model esti masi maximum likelihood est imation (MLE) adal ah 100-200 sampel (Hair et al., 1998:605), at au sebanyak 5 – 10 kali juml ah par amet er yang diestimasi (Ferdinand, (2002) di dalam Supr anto dan Limakr i sna (2012:114). Alat at au per angkat yang di gunakan untuk memper oleh dat a adal ah kuesioner .Jeni s kuesioner yang dipil h adal ah kuesioner yang ber sifat ter tutup dimana jawaban sudah disediakan oleh penelit i dan mahasiw a t inggal memili h jawaban yang ter sedia (Supr anto, 2003:212).Penyebar an kuesioner di lakukan dengan menggunakan metode Convenience Sampling.Dal am peneliti an i ni jumlah r esponden yang diper ol eh sebanyak 253 r esponden.Dar i jumlah t er sebut yang memenuhi syar at untuk dijadi kan sampel sebanyak 200 r esponden.

3.2. Pengukuran

Dalam peneliti an ini, var iabel eksogennya adalah abilit y, benevolence dan int egrit y. Sedangkan var i abel endogennya adalah t r ust dan par t i cipati on. Defini si oper asi onal var iabel eksogen, var iabel endogen, dan indi kator sebagai mana ditunjukkan pada tabel 1.

3.3. Teknik Analisis

Peneliti an i ni menggunakan tekni k pengol ahan dat a Str uktur al Equation Modeling ( SEM). Var iabel- var i abel t er amati (indikator -indi kator ) menggambar -kan sat u di mensi l at en ter t entu (lat en dimensi on). Peneli tian memil ih menggunakan met ode SEM dengan tujuan ter bukti atau ti dak adanya hubungan ant ar a abili t y, benevolence, dan int ergr it y dengan t r ust pelanggan e-commer ce dan juga par ti sipasi pelanggan e-commer ce, kemudi an untuk meli hat besar nya nilai hubungan antar a var iabel laten ter sebut, signifikan atau t idak dan apal ah justr u hubungan it u ter bali k (mempunyai nil ai mi nus).

Menur ut Supr anto dan Limakr isna (2012:116) SEM mengkonfir masi secar a simul tan dua model utama, yaitu model pengukur an dan model str uktur al. Dengan demi kian, ada di a masalah peneliti an utama yang hendak dijaw ab ol eh SEM yaitu: Masalah peneli tian deskr iptif, ber kenan dengan mendeskr ipsikan at au mengkonfir masikan secar a empir is kar akter istik atau st r uktur sebuah konstr uksi atau var iable latent dili hat menur ut var iabel manifest at au indikator-i ndikator yang di konsepsikan sebagai pembent uk dar i var iabel laten t er sebut. Masal ah per tama inidal am SEM disebut sebagai model pengukur an, atau disebut juga Confirmat or y Fact or Anal ysis (CFA). Masal ah penelit ian ekspl anator i, menjelaskan hubungan kausali tas antar var i abel laten. Masalah kedua ini dalam anali sis SEM disebut sebagai model st r uktur al . Yang dianal isis SEM adalah hubungan kausalitas antar var i abel laten dan bukan var iabel manifest. I ni yang membedakan dengan anali sis jalur (pat h analysis), sebagaiana dit egaskan Schumacker dan Lomack (1996:55) bahw a: “SEM t her efor e differ fr om pat h analysis model i n t hat use lat ent var i ables r at her t han obser ved var iabel s and combine a measur ement models wit h a st r uct ur al model t o subst ant i ve t heor y”.

David Wong / Pengar uh Abili ty, Benevol ence, dan Integr ity, …

Tabel 1 Definisi Oper asional Var i abel Penel itian Konstr uk

Sumber Abilit y

Indi kator

Ridi ngs et al., 2002; Kim et al.,2003; Gefen dan Str aub,2004

X2

Pengalaman

Kim et al., 2003; Gefen dan Str aub, 2004 Penget ahuan luas

X3 Kim et al., 2003; Ridings et al., 2002; Gefen dan Str aub, 2004

Pengesahan Institusional

X4 Kim et al ., 2003

X5

Benevolence Per hatian

Kim et al., 2003; Gefen dan Str aub, 2004 Kemauan ber bagi

X6

Kim et al., 2003; Gefen dan Str aub, 2004 Dapat dihar apkan

X7

Kim et al., 2003; Gefen dan Str aub, 2004

X8

I nt egrit y Pemenuhan

Kim et al., 2003; Gefen dan Str aub, 2004 Keter uster angan

X9 Kim et al., 2003

Kehandalan

X10

Kim et al., 2003; Gefen dan Str aub, 2004 Tr ust

Kenyamanan

Y1

Kim et al ., 2003

Kepuasan

Y2

Kim et al ., 2003

Tanggung Jawab

Y3

Kim et al., 2003; Gefen dan Str aub, 2004 Par t icipat ion

Keber lanjut an

Y4

Cor bit et al., 2003; Fr ekuensi

Y5

Tung et al ., 2001; Cor bit et al., 2003; Rekomendasi

Y6

Tung et al ., 2001; Rat nasingham dan Kumar (2004)

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan

H1: Kemampuan (abilit y) vendor mempunyai pengar uh posi tif secar a langsung ter hadap keper cayaan (t r ust ) pel anggan di UBM. Ber dasar kan hasi l penguji an diper oleh bahw a var iabel abilit y mempunyai pengar uh posi tif scar a langsung t er hadap var iabel tr ust sebesar 0.07 dengan t- val ue 0.74. Pengar uh abilit y tidak signifikan.Dengan demikian, maka dapat disimpul kan bahw a hi potesis per tama ter bukti meskipun tidak signi fikan.

H2: Kebaikan hati (benevol ence) vendor mempunyai pengar uh positi f secar a ter hadap keper cayaan ( t r ust) pelanggan e-commer ce di UBM. Hasil pengujian menunjukkan bahw a var iabel benevol ence memil iki pengar uh positi f secar a langsung ter hadap var iabel t r ust sebesar 0.00 dengan

JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168 JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168

H3: Int egr it as (int egrit y) vendor mempunya pengar uh posi tif secar a langsung ter hadap (t r ust ) pelanggan e-commer ce di UBM. Hasi l penguji an menunjukkan bahwa var iabel int egrit y memi liki pengar uh posi tif secar a l angsung t er hadap var i abel t r ust sebesar 0.51 dengan t-value

4.06. Pengar uh int egrit y signifikan.Dengan demikian, maka dapat disimpul kan bahwa hipot esi s keti ga ter bukti dan signifikan.Kesimpulan ini sesuai dengan peneliti an Auber t dan Kelsey (2000). H4: Keper cyaan (keper cayaan) pelanggan mempunyai pengaruh positif secar a langsung ter hadap par ti sipasi (par ticipation) pelanggan di UBM. Ber dasar kan hasi l penguji an diper oleh bahw a var i abel t r ust mempunyai pengar uh posit if scar a langsung ter hadap var i abel par t icipation sebesar 0.56 dengan t-value 5.24. Pengar uh t r ust ber pengar uh signifi kan. Dengan demikian, maka dapat disimpul kan bahwa hipot esi s keempat t er bukti dan signi fikan.Kesimpul an ini sesuai dengan peneliti an Mukher jee dan Nath (2003).

Table 2. Hasil Uji Hipoetesis Hipotesis

Path

t -value

Esti masi

Standar dized Hasil Tidak

H1 abilit y->tr ust

0.74 0.11 0.07 signifi kan Tidak

H2 benevol ence->t r ust

0.96 0.05 0.00 signifi kan H3 Int egrit y->t r ust

4.06 0.79 0.51 Signifikan H4 t r ust ->part icipat ion

5.24 0.48 0.56 Signifikan Tidak

H5 abilit y->part i cipati on

0.05 0.01 0.00 signifi kan benevol ence-

Tidak H6 >par t icipation

0.48 0.02 0.03 signifi kan H7 Int egrit y->participation

2.47 0.36 0.27 Signifikan

H5: Kemampuan (abilit y) vendor mempunyai pengar uh positi f secar a langsung ter hadap par ti sipasi (Par ti cipati on) pelanggan di UBM.Ber dasar kan hasil pengujian di per oleh bahw a var iabel abilit y mempunyai pengar uh positif scar a langsung t er hadap var iabel par t icipat ion sebesar 0.00

dengan t-value 0.05 . Pengar uh abilit y tidak signi fikan.Dengan demi kian, maka dapat di simpulkan bahw a hipotesis kel ima ter bukti meski pun tidak signi fikan. H6: Kebaikan hati (benevol ence) vendor mempunyai pengar uh positi f secar a langsung ter hadap par ti si pasi (Par ti cipat ion) pel anggan di UBM.Ber dasar kan hasil pengujian di per oleh bahw a var iabel benevol ence mempunyai pengar uh positif scar a langsung ter hadap var iabel

par ti ci pati on sebesar 0.03 dengan t-value 0.48 . Pengar uh benevolence t idak signi fikan.Dengan demi kian, maka dapat di simpulkan bahw a hipot esi s keenam ter bukti meskipun tidak signi fikan. H7: Integr i tas (i nt egrit y) vendor mempunyai pengar uh posi tif secar a langsung ter hadap par ti sipasi (Par ti cipati on) pelanggan di UBM.Ber dasar kan hasil pengujian di per oleh bahw a var iabel int egrit y mempunyai pengar uh positi f scar a langsung t er hadap var iabel par t ici pat ion sebesar 0.27 dengan t-val ue 2.47.Pengar uh int egr it y signifi kan.Dengan demikian, maka dapat di simpulkan bahw a hipotesis ketujuh ter bukti dan signifi kan.

Hasil uji hi potesis ini membukti kan i nt egr it y sebuah vendor mempunyai pengar uh positif yang si gnifikan ter hadap t r ust pelanggan dalam menggunakan l ayanan e-commer ce. Kemudian int egrit y vendor juga ber pengar uh positif secar a tidak langsung terhadap keputusan pelanggan dalam menggunakan layanan e-commer ce. Dengan demikian, peneliti an ini dapat menjaw ab per masalahan peneliti an yang telah dir umuskan sebelumnya, bahwa “integr i tas (int egri t y) vendor mempengar uhi secar a si gnifi kan ter hadap t r ust pel anggan e-commer ce. Sedangkan t r ust pelanggan e-commer ce mempengar uhi secar a si gnifi kan ter hadap par t i cipat ion pelanggan e-commer ce” .

David Wong / Pengar uh Abili ty, Benevol ence, dan Integr ity, …

5. Keter batasan dan Agenda Penelitian Mendatang

Hasil peneli tian i ni masi h mengandung keter batasan-keter bat asan, oleh kar ena itu masi h per lu adanya penyempur naan pada peneliti an ber i kut nya.Ber dasar kan hasi l anali si s dan kesimpul an, ter nyat a hanya var iabel int egr it y vendor yang mempunyai pengar uh posi tif dan signifi kan ter hadap t r ust pelanggan e-commer ce di UBM. Padahal sesuai dengan t eor i dasar di mensi t r ust oleh Mayer et al. (1995) dua var iabel l ai n, yaitu var iabel abili t y dan benevol ence, di har apkan mempunyai pengar uh posit if dan signifikan t er hadap t r ust . Selain i tu, var iabel -var i abel yang memi liki pengar uh positi f dan signi fikan ter hadap par t icipat ion pelanggan e-commer ce di UBM hanya var i abel int egrit y vendor dan t r ust pelanggan, padahal ada dua var iabel lai n yang i kut mempengar uhi par t icipation yai tu abilit y dan benevolence vendor .

Hasil uji nor malit as pada peneli tian ini penyebar annya t idak mer ata. Di per kir akan kar ena dalam pengi sian kuesioner r esponden tidak mengisi dengan ser ius. Untuk itu penelit i menyar ankan apabila akan dilakukan peneliti an di masa yang akan dat ang,dihar apkan adal ah r esponeden yang seri us dan ikhlas meluangkan waktunya untuk membant u penel itian ini.

Ber dasar kan hasil di atas, pada peneli tian ber i kut nya dapat di tambahkan var i abel dan/ atau indi kator bar u unt uk memper kaya model yang di gunakan pada peneliti an ini. Dengan demi ki an, hasil peneliti an ber ikutnya dapat lebi h sempur na dan kesi mpulan yang diper oleh dapat ber beda atau tet ap sama dengan hasil peneli tian ini. Jika memang ter bukti hasilnya sama, ber ar ti model yang digunakan dal am peneli tian ini mempunyai konsistensi yang t inggi unt uk dit er apkan di Indonesia.

6. Kesimpulan

Ber dasar kan hasil anali sis, kesimpulan peneliti an i ni dapat dikemukakan sebagai ber ikut : per t ama, kemampuan (abilit y) vendor

mempunyai pengar uh posi tif secar a langsung ter hadap keper cayaan (t r ust) pelanggan e-commer ce di lingkungan UBM dan pengar uh ter sebut tidak signi fikan. Kedua, Kebaikan hati (benevolence) vendor mempunyai pengar uh positi f secar a langsung ter hadap kepercayaan (t r ust) pelanggan e-commer ce di lingkungan UBM dan pengar uh ter sebut ti dak signifi kan.

Ketiga, integr i tas (Int egrit y) vendor mempunyai pengar uh posit if secar a langsung t er hadap keper cayaan (t r ust ) pelanggan e-commer ce di li ngkungan UBM dan pengar uh t er sebut si gnifikan. Keempat, keper cayaan ( t r ust ) mempunyai pengar uh positif secar a langsung ter hadap tingkat par ti sipasi pelanggan e-commer ce di lingkungan UBM dan pengar uh t er sebut si gnifikan. Kelima, Kemampuan (abilit y) vendor mempunyai pengar uh positi f, baik secar a langsung maupun tidak langsung ter hadap t ingkat par tisipasi pelanggan e-commer ce di lingkungan UBM, dan pengar uh ter sebut tidak signi fikan. Ke-enam, kebaikan hat i (benevol ence) vendor mempunyai pengar uh positi f, baik secar a langsung maupun tidak l angsung t erhadap tingkat par t isipasi pelanggan e- commer ce di lingkungan UBM, dan pengar uh t er sebut tidak signi fikan. Ke-tujuh, Integr i tas (int egr it y) vendor mempunyai pengar uh positif, baik secar a langsung maupun tidak langsung ter hadap tingkat par tisipasi pelanggan e-commer ce di UBM, dan pengar uh tersebut signifikan.

Daftar Pustaka

Auber t, B. A., dan Kelsey, B. L., (2000), The Ill usi on of Tr ust and Per for mance,Scient ifi c Ser ies of Ci r ano,

3: pp. 1-13. Ber g, J. dan Shahmehr i, N., (2000), The Rol e of Human Web Assi stants in E-Commer ce: an Anal ysi s

and a Usabil ity Study,Int er net Resear ch:Elect r onic Net working Appli cat ions and Policy, 10 (2): pp. 114-125.

Cor bit, B. J., Thanasankit, T., dan Yi, H., (2003), Tr ust and E-commer ce: a Study of Consumer Per cept ions, Elect r onic Commer ce Resear ch and Applicat ion, 2: pp. 203-215.

Gefen, D., 2002. Customer Loyalty in E-Commer ce, Jour nal of t he Associat ion for Information Syst ems, 3:27-51.

Gefen, D. dan Str aub, D.W., (2004), Consumer Tr ust in B2C e-Commer ce and the Impor tance of SocialPr esence: Exper i ments in e-Pr oducts and e-Ser vices, Omega: The Int er nat ional Jour nal

JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168 JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168

ter hadap peningkatan penggunaan t elepon genggam blackber r y [ tesis] . Uni ver sit as Bunda Mul ia, Jakar ta.

Javal gi , R. dan Ramsey, R., (2001), Str ategic Issues of E-Commer ce as an Alt er native Global Distr i bustion Syst em, Int er nat ional Mar keti ng Review, 18 (4): pp 376-391.

Kim, E., dan Tadisina, S., (2003),Cust omer ’s Init ial Tr ust in E-Business: How t o Measur e Cust omer ’s Init ial Tr ust , Pr oceedings of Ninth Amer i cas Confer ence on Informati on Systems, pp. 35-41.

Kim, D. J., Fer r in, D. L., dan Rao, H. R., (2003a). Ant ecedent s of Consumer Tr ust in B-t o-C El ect r onicCommer ce , Pr oceedi ngs of Ninth Amer icas Confer ence on Infor mation Systems, pp. 157-167.

Kim, D. J., Lee, K. Y., Lee, D., Fer r in, D. L., dan Rao, H. R., (2003b). Tr ust, Risk and Benefit in Elect r oni c Commer ce: What Ar e The Relationshi ps? , Pr oceedings of Ninth Amer icas Confer ence on I nfor mation

Systems, pp.168-174. Kr ist ula,D.,(2001).The Hist or y of t he Int er net (2012,June 12). htt p:/ / www.davesite.com/ w ebst ation/ net-hist or y.shtml. diakses 12 juni 2015 Latan, H (2012). “St r uct ur al Equation Modeling Konsep dan Aplikasi Menggunakan Pr ogr am LISREL

8.80 ”. Bandung : ALFABETA Hair , Jr ., J.F., Ander son, R. E., Tat ham, R.L. dan Black, W.C., (1998). Multi variat e Dat aAnalysi s. Fifth

Editi on. Pr entice-Hall , Inc., New Jer sey. Indr aji t, R. E., (2001). “E-Commer ce: Kiat dan St r at egi Bisnis di Dunia Maya”. Pener bit PT Elex

MediaKomput indo, Jakar ta. Kuncor o, M. (2009). ”Met ode Ri set unt uk Bisnis & Ekonomi Bagaimana Menulis Tesis?”. Jakar t a :

Er l angga Laudon, K.C., dan Laudon, J.P., (2010). “Management Informati on Syst ems: Managing The Digit al

Fi rm”. El eventh Editi on. Pear son, New Jer sey. Mayer , R.C., Davis, J. H., dan Schoor man, F. D., (1995), An Integr atif Model of Or ganizat ional Tr ust, Academy of Management Review,

30 (3): 709-734.

McLeod, R dan Schel l, G. P., (2004). “Management Infor mat ion Syst ems”. Ninth Edition. Pear son Educati on I nc., New Jer sey.

Mukher jee, A., dan Nath, P., (2003), A Model of Tr ust i n Online Relationship Banking, I nt er nat ional Jour nal of Bank Marketi ng , 21 (1): 5-15. Pavlou, P. A., dan Gefen, D., (2002),Buil di ng Effect ive Onli ne Market places wit h Inst it ut ion-based

Tr ust , Pr oceedings of Tw enty-Thir d Inter nati onal Confer ence on Infor mation Systems, pp. 667-

675.Ri di ngs, C. M., Gefen, D., dan Ar i nze, B., ( 2002), Some Ant ecedents and Effect of Tr ust in Vir t ual Communit ies, Jour nal of St r at egic Informat i on Systems,11: pp. 271-295.

Rofiq, Ainur , (2007). Pengar uh Dimensi Keper cayaan (Tr ust )Ter hadap Par tisipasi Pel anggan E- Commer ce (St udi Pada Pel anggan E-Commer ce Di Indonesia) [ tesis]. Univer sitas Br awijaya, Mal ang.

Sekar an, U., (1992). “Resear ch Met hods for Business, a Skill-Building Appr oach”. Second Editi on.John Wiley & Sons, Inc. Canada. Sekar an, Uma dan Bougie, Roger (2010).Resear ch Met hods For Business. A skill Building

Appr oach .5 th Edition. John Wiley & Sons, Inc

David Wong / Pengar uh Abili ty, Benevol ence, dan Integr ity, …

Song, J. dan Zahedi, F. M., 2003. Explori ng Web Cust omers’ Tr ust For mation inInfomediar ies, Pr oceeding of Tw enty Four th I nter national Confer ence onI nfor mation Syst ems, pp. 549-562.

Supr anto.J dan Limakr isna Nandan.,( 2012). “Petunjuk Pr akti s Penel itian Ilmi ah Untuk Menyusun Skr ipsi, Tesi s, Dan Diser tasi”. Jakar ta : Mitr a Wacana Media.

Supr anto.J.,(2009). “Teknik Pengambilan Keput usan”. Jakar ta: Rineka Cipta Tan, Y., dan Thoen, W., (2000),For mal Aspect s of a Gener ic Model of Tr ust for Elect r oni c

Commer ce, Pr oceedings of the 33r d Hawaii I nter national Confer ence on Syst em Sciences, pp. 1-8.

Tung, L. L., Tan, P. L. J., Chia, P. J. T., Koh, Y. L., dan Yeo, H. L., (2001),An Empiri cal Invest igat i on of Vi r t ual Communi ties and Tr ust, Pr oceedings of Twenty-Second Inter national Confer ence on Infor mati on Systems, pp. 307-319.

Udo, G. J., (2001), Pr i vacy dan Secur ity Concer ns as Major Bar r ier s for E-Commer ce: a Sur vey Study,Infor mation Management & Comput er Secur it y, 9 (4): pp. 165-174.

Wal czuch, R., Seel en, J., dan Lundgr en, H., (2001), Psychological Det erminant s for Consumer Tr ust in E-Ret aili ng, Pr oceedings of Eighth Resear ch Symposium on Emer gi ng Electr oni c Market, pp. 1-21.

168

JRM B Volume 2, Nomor 2, Juni 2017: 155 - 168