Lampiran PEDOMAN PEMBUATAN LAPORAN Lapor

Panduan Praktikum

Survai Tanah & Evaluasi Lahan
(Pedoman Lapangan)
Semester Gasal
Tahun Akademik 2012/2013

O le h :
Team Tanah.

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAWA TIMUR
Surabaya, September 2012

1

2

Materi I

PERSIAPAN SIGI TANAH
1.

Latar Belakang
Pekerjaan perencanaan dan persiapan survai dalam suatu organisasi survai termasuk
ke dalam kategori prioritas utama. Hal ini mengingat pelaksanaan suatu sigi dapat
berjalan lancar, bila persiapan dilakukan dengan cermat. Salah satu pekerjaan pokok
yang tidak boleh terlupakan adalah mempersiapkan alat dan perlengkapan survai
beserta organisasi survai tanah.
Peralatan survai tanah ini umunya disesuaikan dengan/ berdasarkan kebutuhan dan
tujuan survai tanah.

Disamping persiapan alat dan perlengkapan pendukung

operasional, pekerjaan pokok lainnya adalah organisasi tenaga kerja, transportasi,
perbekalan dan base camp pelaksanaan sigi tanah.
2.

Tujuan
Mempelajari dan mendalami persiapan survai dalam organisasi survai tanah.


3.

Alat dan Bahan Praktikum
a. Peralatan dasar survai tanah
b. Kertas HVS, kertas kalkir
c. Pensil teknis dan kaet penghapus
d. Pena grafis atau rapido pen
e. Penggaris/mistar berskala

4.

Prosedur / Tatakerja
a. Siapkan semua perlengkapan survai tanah
b. Deskripsikan, dan catat nama serta fungsi /kegunaan masing-masing unit peralatan survai
tanah tersebut.

3

5. Pengamatan

No
Nama Alat
1.
Bor Tanah

2.

Ring Sampel

3.

Rollmeter

4.

Kompas

5.

Clinometer


Gambar

4

Deskripsi Fungsi

6.

Altimeter

7.

Pisau deskripsi

8.

Sekop

9.


Global
Positioning
System (GPS)

10.

Cangkul

5

11.

Lembar
deskripsi

12.

pH meter


13.

Munsell Soil
Color Chart

14.

Larutan HCl dan
H2O2

6

Materi II
TEKNIK INVENTARISASI DATA

1.

Latar Belakang
Di dalam kegiatan survai tanah ada dua macam teknik inventariasi data, yaitu : (a)
secara langsung dan (b) secara tidak langsung. Teknik inventarisasi data secara

langsung, yaitu engan pengamatan visual dan insitu, yang melputi tiga metode:
a. direkam dalam pita cassete, kemudian ditranskrip
b. ditulis secara rinci dalam buku catatan
c. dicatat langsung pada kartu lembar deskripsi yang tersedia
Sedangkan cara tidak langsung adalah melalui teknik interpretasi (penafsiran) dari
foto udara atau foto satelit (Landsat). Adapun ata yang perlu diinventarisasi dalam
kegiatan sigi adalah situasi dan kondisi geologi, topografi, morfologi, vegetasi,
tataguna lahan, serta sistem alian sungai dan pengelolaan lahan, tanah dan air.
Dalam pelakanaan survai tanah, informasi tentang situasi dan kondisi daerah sigi
harus dicari selengkap-lengkapnya sesuai dengan tujuan survai tanah. Hal ini amat
penting karena informasi tersebut akan berguna untuk bahan pertimbangan
pembuatan laporan survai. Diharapkan perencanaan pengambilan data yang cukup
akurat dan baik dapat menjadikan penyelenggaraan survai tanah akan lebih efektif
dan efisien.

2.

Tujuan
Mengetahui dan memahami metode inventarisasi data sumberdaya lahan secara
langsung serta secara tidak langsung.


3.

Alat dan Bahan Praktikum
a. Peta-peta dasar
b. Pensil
c. Karet penghapus
d. Kertas deskripsi
e. Lembar kuisioner
7

4.

Prosedur / Tatakerja
a. Siapkan lembar-lembar kuisioner untuk survai tanah
b. Buatlah uraian dan penjabaran dalam setiap kuisioner yang ada berdasarkan tujuan
survai tanah
c. Buatlah uraian kebutuhan macam data untuk masing-masing kegiatan berdasarkan
tujuan kegunaan survai tanah tersebut.
d. Susunlah urutan kerja menurut kemudahan data yang dapat diperoleh dari suatu

kegiatan survai ersebut.

5. Hasil
Tabel 2.1. Hasil Pengamatan
No.

Jenis/Macam Data

1.

Tanah/profil

2.

Peta topografi/tataguna dll.

3.

Klimatologi


4.

Penggunaan lahan, pola tanam

5.

Pengelolaan residu tanaman

6.

Penggunaan pupuk

7.

Produksi tanaman

8.

Hama penyakit tanaman


9.

Upaya konservasi tanah

10.

Sosial ekonomi dan budaya

Sumber

8

Materi III
TEKNIK PENGAMBILAN CONTOH TANAH
1. Latar Belakang
Teknik pengambilan contoh tanah meliputi kegiatan cara pengambilan serta
penentuan lokasi pengambilan yang direncanakan dalam peta melalui kegiatan
persiapan survey. Cara dan lokasi pengambilan contoh tanah dapat dikelompokkan
dalam tipe dan skala survey serta kondisi lingkungan.
Secara umum teknik pengambilan contoh tanah dapat dibedakan dalam tiga kelompok
:
a. Grid survey :

tempat yang ditentukan lokasinya pada interval yang teratur

sepanjang garis lurus, biasanya dihubungkan dengan arah kompas. Interval antar
tempat ditentukan oleh skala survey dan keadaan medan. Metode ini umumnya
digunakan untuk studi detail dan sangat detail.
b. Free Survey : metode ini dilakukan dengan bantuan data interpretasi foto udara.
Bentang alam dibaca dalam satuan peta yang didasarkan pada karakteristik rekaan.
Tanah dan lokasi pengamatan dibuat dalam tiap unit berdasarkan pertimbangan
pakar tanah, keputusannya akan dibuat oleh kompleksitas ekologi, waktu dan halhal lain yang berpengaruh.
c. Transect survey :

di dalam kerapatan savana, hutan, atau tanah pendekatan

dengan potong kompas masih dimungkinkan, dapat dilakukan pengamatan pada
interval yang teratur atau sekehendak hati menurut keadaan alamnya.

2. Tujuan
a. Melatih menerapkan rencana kerja cara pengambilan contoh tanah pada peta dasar
dengan menggunakan beberapa metode.
b. Mengkaji penerapan teknik pengambilan contoh tanah

3. Alat dan Bahan
a. Peta topografi sebagai peta dasar
b. Kertas HVS, kertas kalkir
9

c. Pinsil teknis, pinsil warna dan penghapus
d. Pena teknis atau pena grafis
e. Penggaris berskala

4. Cara Kerja
a. Salin peta dasar kedalam kertas kalkir sesuai dengan luas daerah yang akan diteliti.
b. Plotkan titik-titik rencana lokasi pengambilan contoh tanah dengan memperhatikan
topografi dan metode yang digunakan.

5. Lembar Pengamatan

10

11

Materi IV
PERLAKUAN CONTOH TANAH
1.

Latar Belakang
Kegiatan yang juga sangat penting dalam rangkaian survai tanah adalah
memperlakukan contoh tanah dengan benar kegiatan ini dilakukan mulai dari setelah
pengambilan contoh tanah sampai siap dilakukan analisis di laboratorium.
Perlakukan atau penanganan yang tidak benar terhadap contoh tanah akan
berpengaruh kepada keakuratan data yang diperoleh.

Untuk itu diperlukan

kecermatan dalam penanganan contoh tanah, umumnya untuk menentukan sifat
fisika maupun kimia tanah diperlukan perlakukan tertentu. Perlakuan contoh tanah
utuh (tidak terganggu) berbeda dengan perlakuan atau penanganan contoh tanah
terganggu (biasa).

2.

Tujuan
Memahami perkauan contoh tanah yang benar, agar didapatkan data sifat ataupun
kualitas lahan yang benar untuk klasifikasi kesesuaian lahan.

3.

Alat dan Bahan
- Kantong plastik (kap. 1 kg)
- Kantong kresek (kap. 3 kg)
- Spidol permanen
- Kertas label
- Kotak kayu
- Ring, kain kasa, karet gelang
- Mortar
- Ayakan lolos 2 mm

4. Cara Kerja
a. Persiapkan alat-alat diatas sebelum pengambilan contoh tanah di lapang.
b. Beri label masing-masing contoh tanah sesuai dengan kedalaman tanah dan SPT.

12

c. Contoh tanah utuh (baik ring maupun agregat utuh) harus diperlakukan dengan
hati-hati dengan memasukkan ke dalam box kayu agar dalam perjalanan tidak
terjadi kerusakan.
d. Sedangkan contoh tanah biasa (terganggu) cukup dimasukkan ke dalam kantong
plastik biasa seberat 2 – 2,5 kg setiap contoh tanah.
e. Contoh ring utuh untuk keperluan analisa fisik tanah sampai di tujuan segera
direndam kedalam bak plastik sedalam 2/3 dari tinggi ring.
f. Contoh tanah biasa segera diratakan diatas plastik untuk dikering udarakan.
g. Setelah contoh tanah biasa kering udara, maka ditumbuk dan diayak lolos 2 mm
dan siap untuk analisis sifat fisika dan kimia tanah.

13

Materi V
PENGGABUNGAN (MATCHING) DATA
1. Latar Belakang
Pekerjaan yang sangat menentukan dalam penilaian kesesuaian lahan adalah
menggabungkan data kualitas lahan dan iklim dengan data persyaratan tumbuh
tanaman.
Pembandingan hendaknya dibuat antara apa yang ditawarkan oleh berbagai macam
satuan lahan dan apa yang dibutuhkan oleh tiap tipe penggunaan lahan. Apabila
terdapat perbedaan antara persyaratan dan kualitas lahan, maka ada dua pilihan
yaitu memperbaiki kualitas lahan agar sesuai dengan penggunaan yang diinginkan
atau memilih tanaman dengan varietas lain.
2. Tujuan
a. Membandingkan antara kualitas lahan dengan persyaratan tumbuh tanaman.
b. Mengetahui faktor pembatas apabila lahan diusahakan dengan komoditi
pertanian tertentu.
3. Alat dan Bahan
a. Data iklim, vegetasi
b. Data kualitas lahan
c. data persyaratan tumbuh tanaman yang telah ditetapkan menurut Sys et al,
(1993), Puslitan (1994), Deptrans (1985).
4. Cara Kerja
a. Buatlah lembar “hasil matching (penggabungan) sementara” masing-masing SPT
dengan beberapa penggunaan (lihat contoh).
b. Kumpulkan data iklim, Vegetasi, dan kualitas lahan.
c. Siapkan Persyaratan tumbuh beberapa komoditi menurut Sys et al (1993); Puslitan
(1994), Deptrans (1985).
d. Gabunglah data (2 dan 3) diatas dan tulislah pada lembar hasil matching
sementara.
e. Identifikasi faktor pembatas masing-masing SPL dengan juga bantuan komputer.
14

Materi VI
DESKRIPSI PROFIL DAN KORELASI PROFIL
1.

Latar Belakang
Deskripsi profil merupakan pengetahuan dan ketrampilan dasar yang harus dimiliki
oleh seorang surveyor tanah, sedangkan pengetahuan korelasi profil adalah sebagai
kelanjutan dari kegiatan deskripsi yang hanya dapat dilakukan di laboratorium. Dengan
pengetahuan tentang korelasi diharapkan pemahaman morfologi dan genesa akan
bertambah baik.

Korelasi dapat diartikan sebagai teknik menggabungkan atau

menghubungkan data yang langsung diambil dilapangan yang ditunjukkan untuk suatu
tujuan tertentu.
Informasi tentang profil tersebut harus cukup teliti dan lengkap untuk mendapatkan korelasi
yang baik, sehingga mampu memberikan gambaran yang nyata tentang morfologi (bentuk)
kepada pembacan laporan survey yang masih awam dengan daerah survey tersebut.

2. Tujuan
a. Memperdalam pengetahuan dan ketrampilan teknik dan metode deskripsi profil tanah
b. Mengetahui teknik pembuatan korelasi profil sebagai pengetahuan tambahan dalam
memahami suatu morfologi di alam.

3.

Alat dan Bahan
a. Kartu lembar deskripsi profil
b. Monolith tanah
c. Munsell Soil Color Chart
d. Peta lokasi deskripsi profil
e. Kertas HVS, kertas kalkir, kertas milimeter
f. Pinsil teknuis, pinsil berwarna
g. Penggaris berskala
h. Pena teknis

15

4.

Cara Kerja
a. Buatlah suatu deskripsi tanah sesuai dengan lembar deskripsi yang telah
disiapkan.
b. Buatlah penampang profil berskala pada lembar kertas untuk masing-masing
profil dan disesuaikan dengan peta lokasi deskripsi profil yang tersedia.
c. Hubungkan unsur-unsur dari profil yang mempunyai kesamaan dengan membuat
garis korelasi, maka akan didapat suatu gambaran penampang suatu relief dari
masing-masing horizon.

16

Materi VII
KLASIFIKASI KESESUAIAN LAHAN DAN PENGELOLAAN
1.

Latar Belakang
Kerangka struktur klasifikasi kesesuaian lahan terdiri atas 4 kategori mulai kategori
paling tinggi (ordo) sampai kategori paling rendah (unit). Dalam evaluasi kesesuaian
lahan untuk penggunaan tertentu akan tergolong kedalam suatu tingkat kesesuaian
tertentu yang mencerminkan tingkat kesesuaian apabila digunakan usaha pertanian.
Tanaman uang diusahakan pada suatu lahan akan termasuk kedalam kelas sesuai
atau tidak sesuai tergantung kualitas lahan dan syarat tumbuh tanaman tersebut.
Adapun 4 (empat) kategori dalam klasifikasi kesesuaian lahan yaitu :
1. Tingkat Ordo
a. Sesuai (S)
b. Tidak sesuai (N)
2. Tingkat Kelas
a. Sangat sesuai (S1)
b. Cukup sesuai (S2)
c. Sesuai Marginal (Kurang sesuai) (S3)
d. Tidak sesuai saat ini (N1)
e. Tidak sesuai selamanya (N2)
3. Tingkat SubKelas
Mencerminkan jenis pembatas dan macam perbaikan yang diperlukan dalam suatu kelas.
Misal : S2n ----- Kelas S2, pembatas unsur hara (n).
4. Tingkat Unit
Merupakan

perbedaan terinci dari faktor pembatasnya.

Rincian batasan untuk

membedakan penafsiran menyusun rencana operasional dalam usaha tani.

2.

Tujuan
a. Menentukan Klasifikasi kesesuaian lahan sampai tingkat terendah (unit).
b. Menentukan pengelolaan lahan yang tepat untuk meningkatkan kelas kesesuaian lahan.

17

3.

Cara Kerja
a. Tentukan kategori klasifikasi kesesuaian lahan yang paling tinggi sampai paling rendah.
b. Tentukan faktor pembatas yang ada apabila diusahakan komoditi pertanian yang telah
ditentukan.
c. Setelah menentukan faktor pembatas, coba saudara beri saran pengelolaan secara rinci
dan detail.
d. Buatlah laporan lengkap klasifikasi kesesuaian lahan tersebut.

18

Materi VIII
PENILAIAN KESESUAIAN TANAMAN SECARA TERKOMPUTERISASI
(LECS)
(Entry dan Print Out Data Iklim )
1.

Latar Belakang
Pada prinsipnya Land Evaluation Computer System (LECS) ini sama dengan cara manual,
yaitu penetapan kelas dan subkelas kesesuaian lahan untuk berbagai jenis penggunaan atau
tanaman ditentukan dengan cara mencocokkan antara kriteria yang disusun berdasarkan
persyaratan penggunaan atau persyaratan tumbuh tanaman dengan kualitas/karakteristik
lahan dari masing-masing satuan peta (Puslitan, 1993). Penggunaan fasilitas komputer
dalam analisis kesesuaian lahan sangat diperlukan karena : (1) proses analisis melibatkan
banyak data yang meliputi berbagai unit lahan, berbagai taraf pengelolaan, jenis-jenis
tanaman pertanian dan tanaman tahunan, (2) penilaian dapat dilakukan secara kuantitatif
untuk menyatakan tingkat kesesuaian tanaman, (3) pemodelan kapabilitas diperlukan untuk
lebih memahami interaksi yang kompleks dalam sistem pertanian (Wood dan Dent, 1983).
Penilaian kesesuian untuk tanaman secara agroekologi didasarkan pada parameter fisik
agroekologi tanapa perhitungan tingkat pengelolaan yang lebih tinggi dengan masukan data
produksi. Penilaian tersebut dibuat untuk 22 macam tanaman pertanian dan 10 macam
tanaman hutan.
Keluaran (output) utama dari tahap ini adalah indeks hasil untuk setiap jenis tanaman apabila
tanapa adanya masukan sarana produksi dan identifikasi jenis yang sesuai atau tidak sesuai
pada suatu unit lahan tanpa menggunakan sarana produksi (Wood dan Dent, 1983).

2.

Tujuan
 Penetapan satuan peta
 Entry dan print out data iklim

3.

Alat dan Bahan Praktikum
 Hardware komputer dengan sistem operasi windows
 Software komputer LECS
19

 Software komputer MS Office
 Printer
 Paket data-data iklim
4.

Prosedur / Tatakerja
a. Persiapkan data-data iklim yang dibutuhkan
b. Aktifkan komputer dan jalankan software aplikasi LECS dengan diawali dengan
membukan software Wordstar untuk membuka Modul Iklim (MONCLIM.DAT dan
STATION.DAT).
c. Lanjutkan dengan entry data iklim yang telah dipersiapkan, meliputi : detil lokasi (garis
lintang-bujur dan ketinggian tempat), lama pengamatan, curah hujan bulanan dan
tahunan, hari hujan bulanan dan tahunan, hujan maksimum 24 jam bulanan, rerata
suhu udara bulanan dan tahunan, suhu udara maksimum bulanan dan tahunan, suhu
udara minimum bulanan dan tahunan, rerata penyinaran/radiasi matahari selama 24
jam setiap bulan, dan kecepatan angin rerata 24 jam bulanan. Entry data ini dilakukan
dengan cara mengganti angka-angka yang ada dalam database yang tersedia, dan
selanjutnya disimpan dalam bentuk file baru dengan nama yang sama pada sebuah
diskette.
d. Setelah semua data iklim masuk, dapat dilakukan proses printing untuk melihat
keluaran (output) berupa clima-diagram.

20

Materi IX
PENILAIAN KESESUAIAN TANAMAN SECARA TERKOMPUTERISASI
(LECS)
(Entry dan Print Out Data Tanah)
1.

Tujuan
 Penetapan satuan peta
 Entry dan print out data tanah

2.

Alat dan Bahan Praktikum






3.

Hardware komputer dengan sistem operasi windows
Software komputer LECS
Software komputer Wordstar
Printer
Paket data-data tanah

Prosedur / Tatakerja
a. Persiapkan data-data iklim yang dibutuhkan
b. Aktifkan komputer dan jalankan software aplikasi LECS dengan diawali dengan
membukan software Wordstar untuk membuka Modul Iklim (LECSSF1.DAT,
LECSSF2.DAT, dan LECSSF3.DAT)
c. Lanjutkan dengan entry data iklim yang telah dipersiapkan, meliputi : kemiringan,
keadaan batuan permukaan, kedalaman solum tanah, tekstur, struktur, kelas
drainase, dan kelas permeabilitas, analisis fraksi butiran, bahan organik, kegaraman,
pH, N, P, K, KTK dan Kejenuhan basa.. Entry data ini dilakukan dengan cara mengganti
angka-angka yang ada dalam database yang tersedia, dan selanjutnya disimpan dalam
bentuk file baru dengan nama yang sama pada sebuah diskette.
d. Setelah semua data tanah, dapat dilakukan proses printing untuk melihat keluaran
(output) berupa tabulasi untuk mengecek kesalahan.

21

Daftar Pustaka
Landon, JR. 1984. Booker Tropical Soil Manual, A Handbook for Soil Survey and
Agricultural Land Evaluation in the Tropics and Sub tropics. Booker Agriculture
International Limited. Longman Inc. New York.
Puslittanak, 1993. Kerangka Acuan Survei Tanah Semi Detail Daerah Prioritas. Pusat
Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.
Ismangun dkk. 1994. Panduan Survei Tanah. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat.
Bogor
Puslittanak, 1995. Kerangka Acuan Penyajian Peta-peta Hasil Survei dan Pemetaan Tanah
Semi Detail Daerah Prioritas. Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat. Bogor.

22

Lampiran :
PEDOMAN PEMBUATAN LAPORAN
Laporan
Tujuan Pembuatan Laporan Praktikum
Pembuatan laporan Praktikum ditujukan agar mahasiswa dapat belajar untuk
mengemukakan
pendapat/berkomunikasi
dengan
tulisan
Laporan
Praktikum
Penginderaan Jauh dan Pemetaan Tanah melatih mahasiswa agar dapat mempersiapkan
diri untuk praktikum, menganalisis hasil praktikum dan membuat perhitungan untuk
menentukan besaran, mengetahui beberapa besaran dari percobaan, menganalisa
kesalahan dan akhirnya membuat kesimpulan secara keseluruhan.
Format Laporan Praktikum
Laporan praktikum terdiri dari dua macam yaitu Laporan Pendahuluan dan Laporan Akhir.
Ketentuan pembuatan laporan adalah sebagai berikut :
1. Laporan seluruhnya harus ditulis tangan yang rapi pada kertas HVS kwarto
dengan jarak dua spasi dan diberi bingkai (atau garis pinggir) jarak garis dari atas
3 cm, samping kiri 3,5 cm, samping kanan 3 cm dan dari bawah 3 cm. Laporan
yang diketik pakai komputer dan diketik manual tidak diterima dan praktikan
tidak boleh ikut praktikum pada hari tersebut.
2. Laporan tidak diperkenankan sebagai hasil copy (menyalin secara persis sama)
baik menggunakan mesin photo copy atau printer. Laporan yang demikian tidak
diterima.
3. Bentuk laporan adalah sebagai berikut : halaman pertama (cover muka) setiap
laporan harus seragam (lihat gambar 1).
4. Halaman kedua dan seterusnya diisi
-

Laporan pendahuluan yang terdiri atas :
o
o
o
o
o
o

Nomor dan nama percobaan
Tujuan Percobaan
Peralatan
Teori
Cara Kerja
Tugas Pendahuluan

Tujuan percobaan dan peralatan dapat dilihat di buku pedoman praktikum. Teori
umum dapat dibaca di buku pedoman praktikum dan buku-buku referensi lain
yang sesuai dengan materi percobaan dan wajib ditambahkan dengan teori yang
relevan. Cara kerja harus benar – benar menunjukkan hal-hal yang akan
dikerjakan dalam praktikum, kalimat – kalimat perintah harus diganti dengan
kalimat yang tidak menunjukkan perintah atau kalimat aktif.

23

Tugas pendahuluan dapat dilihat dari buku pedoman dan harus sudah dijawab
dan dikerjakan sebelum praktikum dimulai dan ditulis di akhir laporan
pendahuluan.
-

Laporan Akhir atau Laporan lengkap terdiri atas :
o
o
o

o

Laporan pendahuluan yang sudah dinilai
Data percobaan yang telah ditandatangani oleh asisten
Tugas akhir / pengolahan data sesuai dengan yang sudah dijelaskan oleh
asisten atau dari buku petunjuk tugas akhir (dikerjakan tahap demi tahap
sesuai dengan nomor urutnya dan dilampirkan grafik jika ada ). Data yang
diolah harus sama dengan data yang diambil pada sa’at praktikum
atau data yang ditinggalkan pada asisten, kalau datanya tidak sama
atau data dari orang lain maka anda tidak diperkenankan untuk ikut
praktikum pada minngu selanjutnya dan praktikum anda untuk
semester ini dinyatakan tidak lulus, dan diulang pada semester
berikutnya.
Kesimpulan dan analisa. Kesimpulan :

Cara pengerjaan laporan akhir dapat dilihat dari buku petunjuk laporan akhir atau
dari penjelasan yang telah ditentukan oleh asisten. Hasil perhitungan harus
ditampilkan dalam bentuk tabel dengan satu contoh perhitungan untuk setiap tabel
atau rumus. Kesalahan dalam percobaan harus disertakan baik kesalahan relatif
maupun kesalahan literature. Cara penulisan kesalahan dan pembuatan grafik
harus mengikuti ketentuan yang telah di jelaskan.
5. Laporan pendahuluan dan laporan akhir setiap percobaan harus disatukan (dijilid)
sebagaimana layaknya sebuah laporan atau makalah. Inilah yang disebut sebagai
laporan lengkap.
6. Penulisan laporan pendahuluan dan laporan akhir harus pakai warna pulpen
yang sama dan tulisan tangan yang sama.

24