Cisco Packet Tracer 7 1 Frequently Asked

PRAKTIKUM JARINGAN KOMPUTER

Pengertian jaringan Komputer sendiri adalah Menghubungkan 2 Komputer atau lebih untuk
saling berkomunikasi dan berbagi dengan menggunakan File atau Sumber daya.
Media Transmisi yang kita gunakan sementara ini masih berupa kabel, terutama untuk kabel
UTP dengan Konektor RG45. Mulai sekarang kita akan melakukan simulasi pembangunan
jaringan dengan menggunakan suatu Software Packet Tracer untuk simulasi pembuatan
jaringan.
Yang
dapat
di
download
pada
link
berukut
https://www.netacad.com/group/offerings/all-resources
Kenapa kita menggunakan Software Packet Tracer karena ketika kita akan praktek jaringan
tidak harus/tidak perlu beli Kabel, Hub, Komputer, Wifi, Server dan Router.
Tampilannya kurang lebih seperti ini

Gambar 1 : Cisco Packet Tracer


Gambar 2 : Salah satu simulasi DCC Pringsewu
1

[Type the company name]

PENGENALAN JENDELA CISCO PAKET TRACER

Gambar 1 : Tampilan Jendela Cisco Packet Tracer

a. Router

Gambar 2 : Router, pada bagian Router bisa diklik, terus untuk pilihan-pilihannya yang bisa
digunakan sebelah kanan, penggunaannya bisa klik tahan dan tarik ke lembar kerja
Fungsi dari router adalah menghubungkan sebuah network yang berbeda atau ip class yang
berbeda atau subnet atau subnet yang berbeda. karena jika kita menggunakan sebuah hub /
switch biasa, maka device atau computer tidak akan konek

2


[Type the company name]

b. Switch

Gambar 3 : ini Switch bagian-bagian sudah mulai jelas kan
Fungsi dari switch untuk menghubungkan banyak
penyambungan.

computer yang mempunyai port-port

c. Komputer

Gambar 4 : End Devices contohnya laptop, computer dan server
Ini peralatan terakhir yang kita gunakan untuk menyambungkan sebuah jaringan computer.
Pada point (a) Komputer, (b) Laptop, (c) Server ketiga peralatan itu akan sering kita gunakan
dalam praktek-praktek selanjutnya.

d. Kabel

3


Gambar 5 : Connections / Kabel – (a) Kabel Otomatis, (b) Kabel Straight, (c) Kabel
Crossover

[Type the company name]

Ini digunakan untuk menghubungkan setiap device atau hardware, missal computer dengan
computer computer dengan switch dll, kabel diantara (a) dan (b) itu kabel rollover
Masalah penggunaannya, kapan kita menggunakan cross, dan kapan kita menggunakan
straight perhatikan keterangan di bawah ini
a. Straight akan digunakan untuk menghubungkan device-device yang berbeda, missal :
a. PC – Hub
b. PC – Switch
c. Router – Hub
d. Router – Switch
b. Sedangkan Cross digunakan untuk menghubungkan device-device yang sama, missal :
a. Komputer – Komputer
b. Switch – Hub
c. Switch – Switch
d. Router – Router

e. Router – PC
c. Untuk Router – PC juga bisa digunakan kabel rollover
d. Jika kita kesulitan menentukan kita harus menggunakan kabel (b) straight atau (c)
crossover, maka gunakanlah bantuan kabel (a), dia akan mengotomatisasi penggunaan
kabel yang benar yang sesuai dengan kebutuhan
Sebagai bahan praktek, cobalah buat sebuah simulasi jaringan seperti di bawah ini

Gambar 6 : Buatlah design jaringan seperti berikut ini
Kabel UTP

Kabel UTP adalah salah satu kabel yang paling sering digunakan dalam sebuah jaringan lokal
(LAN) selain harganya yang relatif terjangkau, kabel jenis ini juga lebih mudah dipasang dan
yang paling penting kinerja bisa diandalkan.

[Type the company name]

4

Konektor RJ45


Tidak seperti kabel dalam instalasi listrik, bila kabel listrik mesti dikupas dulu untuk
menghubungkan satu titik ke titik lainnya; maka kabel UTP tidak perlu dikupas untuk
menghubungkan kabel kejaringan. Tetapi Anda membutuhkan konektor (dalam hal ini adalah
konektor RJ45) yang dipasang diujung kabel UTP dengan kombinasi warna tertentu. Jadi,
konektor RJ45 ini berperan menjembatani kabel UTP dengan resourcespada jaringan (seperti
komputer, hub, router dan lainnya).

Membuat kabel Straight
Susunan warna kabel Straight dari kiri ke kanan ialah:
1.
Putih Orange
2.
Orange
3.
Putih Hijau
4.
Biru
5.
Putih Biru
6.

Hijau
7.
Putih Coklat
8.
Coklat
Ujung kabel yang satunya harus sama susunannya dengan ujung kabel yang satunya
Untuk membuat/memasang kabel UTP kedalam konektor RJ45, Anda harus mengurutkan
warna kabelnya seperti urutan warna diatas. Setelah yakin dengan urutannya, silahkan Anda
rapikan ujung-ujung kabel menggunakan tang Crimping dan masukkan kabelnya kedalam
konektor (ingat, pastikan semua ujungnya rapi dan tidak ada yang saling “mendahului”. Bila
sudah yakin semua kabelnya masuk dalam keadaan rapi dan rata serta sesuai dengan urutan
warnanya, press (tekan) menggunakan crimping.

5

[Type the company name]

Membuat kabel Cross

Susunan warna untuk jenis kabel Cross yaitu:

1.
Putih Hijau
2.
Hijau
3.
Putih Orange
4.
Biru
5.
Putih Biru
6.
Orange
7.
Putih Coklat
8.
Coklat
Ujung kabel yang satunya menggunakan straight sedangkan ujung yang satunya harus sesuai
dengan urutan yang disebutkan diatas.

Kabel Console (RJ45 to RS232 cable)


Kabel console digunakan untuk konfigurasi perangkat cisco router dan Switch. Kabel ini biasa
disebut juga sebagai : kabel RJ-45 to Serial, atau kabel RJ-45 to RS 232 atau kabel RJ-45 to
DB9.
Kabel Fiber Optik

6

Kabel Fiber Optik adalah teknologi kabel terbaru. Terbuat dari glas optik. Di tengah-tengah
kabel terdapat filamen glas, yang disebut “core”, dan di kelilingi lapisan “cladding”, “buffer
coating”, material penguat, dan pelindung luar.Informasi ditransmisikan menggunakan
[Type the company name]

gelombang cahaya dengan cara mengkonversi sinyal listrik menjadi gelombang cahaya.
Transmitter yang banyak digunakan adalah LED atau Laser.
Kelebihan menggunakan kabel Fiber Optik
Kabel Fiber Optik mempunyai beberapa kelebihan, diantaranya :





Kapasitas bandwidth yang besar (gigabit per detik).
Jarak transmisi yang lebih jauh ( 2 sampai lebih dari 60 kilometer).
Kebal terhadap interferensi elektromagnetik.

Kabel Fiber Optik banyak digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data.
Kendala utama penggunaan kabel fiber optik di LAN adalah perangkat elektroniknya yang
masih mahal. Sedangkan harga kabel Fiber Optiknya sendiri sebanding dengan kabel LAN
UTP.
Kabel Coaxial

Kabel coaxial terdiri dari :




sebuah konduktor tembaga
lapisan pembungkus dengan sebuah “kawat ground”.
sebuah lapisan paling luar.


Penggunaan Kabel Coaxial
Kabel coaxial terkadang digunakan untuk topologi bus, tetapi beberapa produk LAN sudah
tidak mendukung koneksi kabel coaxial.
Protokol Ethernet LAN yang dikembangkan menggunakan kabel coaxial:
10Base5 / Kabel “Thicknet” :




adalah sebuah kabel coaxial RG/U-8.
merupakan kabel “original” Ethernet.
tidak digunakan lagi untuk LAN modern.

10Base2 / Kabel “Thinnet”:
 adalah sebuah kabel coaxial RG/U-58.
 mempunyai diameter yang lebih kecil dari “Thicknet”.
 menggantikan “Thicknet”.
 tidak direkomendasikan lagi, tetapi masih digunakan pada jaringan LAN yang sangat
kecil.
7


[Type the company name]

Konektor RJ 11

Konektor RJ-11 adalah standar konektor dimanfaatkan pada pasangan 2-4 (kawat) kabel
telepon. RJ singkatan dari “Registered Jack” – sebuah antarmuka konektor fisik yang paling
sering digunakan untuk terminal kabel telepon.
Kabel Serial
DCE (Data Circuit Terminating Equipment) adalah perangkat yang terdapat antara peralatan
DTE (Data Terminal Equipment) dan data transmission circuit. DCE berfungsi
mentranslasikan data dari DTE agar dapat dimengerti oleh protokol WAN, contohnya : PPP,
ATM, FrameDelay, dll).oleh karena itu DCE juga disebut peralatan komunikasi data dan
operator peralatan data.
Dalam fungsinya mentranslasikan data, DCE melakukan konversi sinyal clock sehingga dapat
menjadi bagian dari DTE. pada umumnya DTE adalah komputer, dan DCE adalah modem.
Kedua perangkat tersebut dapat kita hubungkan dengan menggunakan kabel serial DCE.
ketika dihubungkan maka disalah satu sisi antara kedua perangkat tersebut terdapat sinyal
clock.

Gambar 2.15 Konektor serial
8

[Type the company name]

Gambar 2.16 Koneksi melalui DCE serial

9

[Type the company name]

PEER TO PEER

Langsung saja:
1. Bukalah program cisco packet tracer yang sudah anda install
2. Buatlah sebuah design jaringan seperti berikut ini

Gambar 7 : Peer to Peer System
3. Hal ini kita pakai jika kita missal ingin mengopy data teman yang besar atau sebuah
film missal, dari pada menggunakan flashdisk, sangat disarankan untuk menggunakan
kabel cross
4. Tahap selanjutnya adalah memberikan IP ADDRESS dan COMPUTER NAME
5. Untuk IP Address laptop 1, klik saja2x pada laptop 1, dan akan muncul tampilan
berikut ini

Gambar 8 : Tampilan Kotak Dialog Properties untuk Laptop 1
6. Pada tahap ini yang bisa kita lakukan adalah memberikan display name, perhatikan
pada gambar di atas yang diberi kotak merah gantilah nama simulasi anda sesuai
dengan yang di atas
7. Tahap berikutnya untuk memberikan IP Address, perhatikan langkah berikut ini

10

[Type the company name]

Gambar 9 : Desktop

8. Tahap disini kita akan memberikan IP Address klik tab desktop di atas dan klik pilihan
IP Configuration

Gambar 10 : IP Configuration
9. Settinglah dan Rubahlah IP address dan subnet mask seperti gambar di atas
10. Untuk basis /24 itu berarti subnet mask yang diberikan adalah 255.255.255.0
11. Jika sudah, langsung saja di close dan beralih pada laptop 2, lakukan hal yang sama
pada
12. Jika sudah lakukan pengetesan dengan mengirimkan data dengan cara PING melalui
Command Prompt atau Simple PDU yang berada disebelah kanan

11

[Type the company name]

a. Melalui Command Prompt

Gambar 11 : Command Prompt

13. Klik pada pilihan command prompt pada laptop 1 lalu akan muncul seperti di bawah
ini

Gambar 12 : Command Prompt
Langkah awal adalah mengetikkan "ping 192.168.10.11" yang artinya dia laptop 1 akan
mengirim data pada laptop 2, dan akan dibalas berupa keterangan reply yang menandakan
bahwa kedua laptop tersebut sudah terkoneksi jika tidak, maka akan muncul keterangan RTO
atau Request Time Out

12

[Type the company name]

a. Melalui PDU

Gambar 13 : Melalui PDU
Langkahnya adalah (1) klik icon surat pada tanda surat disebelah kanan. (2) klik laptop 1 yang
akan menandakan adanya surat yang menempel pada laptop tersebut (3) klik laptop 2 dan
perhatikan pada (4) point no 4 di bawah, yang menandakan terhubung dengan keterangan
successful
Sebagai latihan, cobalah design sebuah jaringan dengan design seperti berikut

Gambar 14 : Latihan Soal

13

[Type the company name]

MEMBUAT JARINGAN WIRELESS

membuat sebuah jaringan wireless sederhana dengan menggunakan Cisco Packet Tracer

Gambar 37 : Design Jaringan Wireless dengan menggunkan PC
Kalau kita menggunakan PC standart seperti di atas, untuk jaringan wireless, kita harus
memasangkan peralatan baru untuk PC tersebut, berupa Wireless LAN, karena secara default,
PC tersebut hanya mempunyai sebuah LAN Card, tanpa WLAN

Pemasangan Wlan Card
1. Klik 2x pada PC01, akan tampil kotak dialog seperti di bawah ini

Gambar 38 : Proses Pemasangan WLAN Card pada PC
2. Klik point (1) untuk menampilkan keseluruhan pada PC
3. Klik point (2) untuk mematikan PC, hal ini harus dilakukan atau PC harus mati
sebelum kita memasang WLAN Card
4. Klik point (3) Linksys merupakan merk WLAN yang akan kita pasang pada PC kita.
5. Klik point (4) point ini merupakan LAN yang akan kita lepas dan kita ganti WLAN,
cara melepasnya, klik tahan pada point no 4, lalu tarik pada point no5 sampai
kelihatan kosong seperti gambar di bawah ini

[Type the company name]

14

Gambar 39 : LAN Card sudah dilepas dari PC
6. Berikutnya adalah memasang WLAN Card, caranya, klik tahan point no5, dan geser
atau tarik pada point no 4, sampai berubah menjadi seperti berikut

Gambar 40 : WLAN Card sudah terpasang
7. Jika langkah ke-6 sudah dilakukan, PC harus dihidupkan untuk mensettting IP
Address, klik pada tanda merah gambar 4.
8. Berikutnya, atur ip address PC01 menjadi 192.168.2.1
9. Lakukan hal yang sama pada PC02 dan atur ip addressnya menjadi 192.168.2.2
10. Jika sukses, gambar terakhir yang dapat kita lihat adalah seperti berikut .

Gambar 5 : Keren juga ya, kayak sungguhan aja whehehehe ada signalnya tuh
11. Sekarang coba kita ping dari PC01 ke PC02 apa yang akan terjadi
15

[Type the company name]

Gambar 6 : Hasil kita ping dari PC01 ke PC02

Gambar 7 : Study Kasus, cobalah buat dan setting jaringan seperti di atas

16

[Type the company name]

JARINGAN CLIENT – SERVER

Berlanjut dari artikel kami tentang jaringan cisco yang 1,2 dan 3, pada tahap ke-4 ini kita akan
mempelajari jaringan yang berupa client – server.
Alat-alat yang akan kita gunakan adalah :
a. 1 switch
b. 4 komputer
c. 1 server
d. 5 Kab el Straight
Perhatikan Gambar di bawah ini

Gambar 15 : Client – Client
Dalam tahapan ini atau gambar di atas masih belum bisa dikatakan sebuah jaringan clientserver menurut standart cisco, karena belum adanya Server Tahap selanjutnya tinggal kita
berikan sebuah Server
Perhatikan Gambar selanjutnya

17

Gambar 16 : Client Server
[Type the company name]

2012

PERHITUNGAN IP
Metode perhitungan IP adress ini disebut juga dengan Subnetting. Subnetting disini di
kategorikan dalam 2 cara yaitu CIDR dan VLSM.
Jika kita memiliki suatu IP address kelas B dengan Network ID 140.150.0.0 (IP Public)
yang terkoneksi dengan internet dan ternyata kita memerlukan lebih dari satu Network
ID untuk koneksi, maka kita harus melakukan pengajuan permohonan ke lembaga
pengelola untuk mendapatkan tambahan suatu IP Address yang baru sedangkan IP
Public tersebut jumlahnya terbatas hal ini dikarenakan menjamurnya situs-situs di
internet untuk mengatasi ini dapat dikelola IP Address-nya secara mandiri dengan
metode subnetting dimana kegunaannya untuk memperbanyak Network ID dari satu
Network ID yang telah kita miliki (subnetting baca di http://romisatriawahono.net)
Untuk lebih jelasnya perhatikan tabel dan keterangan halaman selanjutnya. Sumber
table ini berasal dari : http://romisatriawahono.net dan sedikit modifikasi untuk
memudahkan pengguna.

18

2012

Tabel CIDR
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22

Subnet Mask (Desimal)
Oktat 1
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255

Oktat 2
128
192
224
240
248
252
254
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255
255

Oktat 3
0
0
0
0
0
0
0
0
128
192
224
240
248
252
254
255
255
255
255
255
255
255

Keterangan :
Oktat terakhir yang bisa berubah dari table diatas Adalah
- untuk kelas A : oktat 2,3 dan 4
- untuk kelas B : oktat 3 dan 4
- untuk kelas C : oktat 4
Yang akan dicari untuk perhitungan ip Address ini adalah :
- Jumlah sub jaringan computer (Subnet)

19

CIDR
Oktat 4
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
128
192
224
240
248
252

/9
/10
/11
/12
/13
/14
/15
/16
/17
/18
/19
/20
/21
/22
/23
/24
/25
/26
/27
/28
/29
/30

Subnet Mask (Bentuk Biner)
Oktat 1
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111

Oktat 2
10000000
11000000
11100000
11110000
11111000
11111100
11111110
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111

Oktat 3
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
10000000
11000000
11100000
11110000
11111000
11111100
11111110
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111
11111111

Oktat 4
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
00000000
10000000
11000000
11100000
11110000
11111000
11111100

Range
Kelas

A

B

C

X
1
2
3
4
5
6
7
0
1
2
3
4
5
6
7
0
1
2
3
4
5
6

Y
23
22
21
20
19
18
17
16
15
14
13
12
11
10
9
8
7
6
5
4
3
2

2012

-

Jumlah Komputer (Host) Dalam setiap subnet
Blok Antar subnet jaringan
Ip Broadcast dan Id (nantinya tidak bisa digunakan untuk pengisian ip pada setiap computer)

Rumus- rumusnya adalah
A. Jumlah Sub Jaringan = 2x
Keterangan : X = banyaknya angka binary 1 pada oktat terakhir yang bisa berubah (oktat 2, 3, ataupun 4)
B. Menghitung jumlah computer (Host) di setiap Sub Jaringan = 2y-2
Keterangan : Y = Banyaknya angka binary 0 pada oktat terakhir yang bisa berubah (oktat 2, 3, ataupun 4)
C. Menghitung Blok Subnet = 256 – Nilai Desimal pada oktat terakhir yang bisa berubah (oktat 2, 3, ataupun 4)
Untuk lebih jelasnya dapat kita lakukan perhitungan ip pada contoh kasus di bawah ini
Di ketahui ip address : 112.130.114.1/26
Carilah :
- Jumlah sub jaringan computer (Subnet) ?
- Jumlah Komputer (Host) Dalam setiap subnet ?
- Blok Antar subnet jaringan ?
- Ip Broadcast dan Id ?

-

Jawab
Jumlah Sub Jaringan = 2x
Untuk variable x bisa anda lihat di table jadi jawabannya adalah : 22 = 4
Jumlah computer (Host) di setiap Sub Jaringan = 2y-2
Untuk variable y bisa anda lihat di table jadi jawabannya adalah : = 26-2 = 62
Blok Subnet = 256 – 192 = 64 ( yang di ambil nanti kelipatannya)
0
0
64
128
192

20

64

128

192

: Adalah angka awal yang nanti di tuliskan pada table ip Subnet yang pertama
: Adalah kelipatan pertama yang nanti dituliskan pada table ip Subnet yang kedua
: Adalah kelipatan kedua yang nanti dituliskan pada table ip Subnet yang ketiga
: Adalah kelipatan ketiga yang nanti dituliskan pada table ip Subnet yang ke empat

2012

Tabel Ip yang di dapatkan dari perhitungan di atas adalah :
Subnet Ke
1
2
3
4

Network ID
112
112
112
112

130
130
130
130

114
114
114
114

Range IP
0
64
128
192

112
112
112
112

130
130
130
130

114
114
114
114

1
65
129
193

s/d
s/d
s/d
s/d

112
112
112
112

IP Broadcast
130
130
130
130

114
114
114
114

62
126
190
254

112
112
112
112

130
130
130
130

114
114
114
114

63
127
191
255

Setelah anda memahami mengenai perhitungan ip address pada pertemuan kali ini tentunya ini menjadi dasar untuk belajar jaringan dan kita aplikasikan pada software
paket tracert dan mikrotik
Agar cepat dalam menentukan subneting gunakanlah Calkulator Subnet yang dapat didownload padalink berikut http://www.softpedia.com/get/Network-Tools/MiscNetworking-Tools/Advanced-Subnet-Calculator.shtml

21

2012

Tahapan perihitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan
CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM, sebagai contoh :
130.20.0.0/20
Kita hitung jumlah subnet terlebih dahulu menggunakan CIDR, maka didapat
11111111.11111111.11110000.00000000 = /20
Jumlah angka binary 1 pada 2 oktat terakhir subnet adalah 4 maka
Jumlah subnet = (2x) = 24 = 16
Maka blok tiap subnetnya adalah :
Blok subnet ke 1 = 130.20.0.0/20
Blok subnet ke 2 = 130.20.16.0/20
Blok subnet ke 3 = 130.20.32.0/20
Dst … sampai dengan
Blok subnet ke 16 = 130.20.240.0/20
Selanjutnya kita ambil nilai blok ke 3 dari hasil CIDR yaitu 130.20.32.0 kemudian :
- Kita pecah menjadi 16 blok subnet, dimana nilai 16 diambil dari hasil perhitungan
subnet pertama yaitu /20 = (2x) = 24 = 16
- Selanjutnya nilai subnet di ubah tergantung kebutuhan untuk pembahasan ini kita
gunakan /24, maka didapat 130.20.32.0/24 kemudian diperbanyak menjadi 16 blok
lagi sehingga didapat 16 blok baru yaitu :
Blok subnet VLSM 1-1 = 130.20.32.0/24
Blok subnet VLSM 1-2 = 130.20.33.0/24
Blok subnet VLSM 1-3 = 130.20.34.0/24
Blok subnet VLSM 1-4 = 130.20.35.0/24
Dst … sampai dengan
Blok subnet VLSM 1-16 = = 130.20.47/24
-

Selanjutnya kita ambil kembali nilai ke 1 dari blok subnet VLSM 1-1 yaitu
130.20.32.0 kemudian kita pecah menjadi 16:2 = 8 blok subnet lagi, namun oktat ke 4
pada Network ID yang kita ubah juga menjadi 8 blok kelipatan dari 32 sehingga
didapat :
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.32.0/27
Blok subnet VLSM 2-2 = 130.20.32.32/27
Blok subnet VLSM 2-3 = 130.20.33.64/27
Blok subnet VLSM 2-4 = 130.20.34.96/27
Blok subnet VLSM 2-5 = 130.20.35.128/27
Blok subnet VLSM 2-6 = 130.20.36.160/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.37.192/27
Blok subnet VLSM 2-1 = 130.20.38.224/27

Metode VLSM hampir serupa dengan CIDR hanya blok subnet hasil daro CIDR dapat kita
bagi lagi menjadi sejumlah Blok subnet dan blok IP address yang lebih banyak dan lebih kecil
lagi.

22

2012

Dynamic Configuration Host Protocol (DHCP)

DHCP adalah protocol yang berbasis arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan
pengalokasian alamat IP dalam satu jaringan. Sebuah jaringan local yang tidak menggunakan
DCHP harus memberikan alamat IP kepada semua computer secara manual. Jika DCHP
dipasang di jaringan local, maka semua computer yang tersambung di jaringan akan
mendapatkan alamat IP secara otomatis dan server DHCP. Selain alamat IP, banyak
parameter jaringan yang dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.
Cara Kerja
Karena DHCP merupakan sebuah protocol yang menggunakan arsitektur client/server maka
dalam DHCP terdapat dua pihak yang terlibat, yakti DHCP Server dan DHCP Client.
-

-

DHCP server merupakan sebuah mesin yang menjalankan layanan yang dapat
"menyewakan" alamat IP dan informasi TCP/IP lainnya kepada semua klien yang
memintanya. Beberapa system operasi jaringan seperti Windows NT Server, Windows
200 Server, Windows 2003 Server atau GNU/Linux memiliki layanan seperti ini.
DHCP client merupakan mesin klien yang menjalankan perangkat lunak klien DHCP
yang memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dengan DHCP Server. Sebagian
besar system operasi klien jaringan (Windows NT Workstation, Windows 200
Profesional, Windows XP, Windows Vista atau GNU/Linux) memiliki perangkat
lunak seperti ini.

Membuat Jaringan DHCP pada Kelas C menggunakan Cisco Packet Tracer
Kita akan buat sebuah jaringan LAN dengan DHCP, di sini kita butuh server untuk
mensetting DHCP itu sendiri anggap saja Lab kita itu kecil, hanya 6 komputer misalkan ini
perlu kita ketahui dahulu untuk menentukan subnet mask yang akan kita gunakan,
berdasarkan table yang ada, lebih pasnya kalau kita memakai subnet mask berbasis /29 yaitu
255.255.255.248, ini dapat mencakup 6 host ini tabelnya

Gambar 1 : Tabel Subnetting untuk Kelas C
Coba lihat gambar yang diberi tanda merah di atas subnet mask berbasis /29 255.255.255.248
dapat menampung 8 host atau 6 komputer, karena 1 dipakai network dan 1 broadcast
Missal kita akan memakai 4 client dan 1 server, maka yang 1 lagi akan kita pakai ip
addressnya untuk gateway pada router. Sebaiknya gateway untuk router adalah ip address
yang terakhir
IP address yang dapat digunakan adalah
23

2012

192.168.0.1 --> Server
192.168.0.2 --> PC01
192.168.0.3 --> PC02
192.168.0.4 --> PC03
192.168.0.5 --> PC04
192.168.0.6 --> Gateway (Router 0/0)
Ada 6 ip address
Design sebuah jaringan network seperti di bawah ini

Gambar 17 : Design Jaringan LAN biasa dengan 1 Server yang menggunakan DHCP
Langkah awal yang harus kita lakukan adalah mensetting DHCP pada server
1. Klik 2x pada server

Gambar 18 : Langkah-langkah mengatur DHCP

a. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah (1) klik tab config di atas
b. Langkah berikutnya (2) klik tombol DHCP di kiri
c. Terus pada point no (3) atur gatewaynya seperti yang kita atur di atas menjadi
192.168.0.6 ini merupakan ip address terakhir dari subnet mask yang kita
miliki
d. Point (4) karena ip address 192.168.0.1 akan kita gunakan untuk server itu
sendiri secara manual, maka Start IP Address disini akan kita isi dengan
192.168.0.2 jangan lupa subnet masknya dengan 255.255.255.248
24

2012

e. Langkah ke (5) klik tombol save, maka secara otomatis akan memunculkan
point (6)
f. Point (6) menjelaskan maksimal computer yang dapat ditampung oleh subnet
mask ini yaitu 5
g. Pertanyaannya kenapa 5 bukan 6, ya, karena 1 ip address yaitu 192.168.0.1 itu
sendiri tidak dihitung.
2. Langkah berikutnya memberikan ip address manual pada Server

Gambar 19 : ip address untuk Server
3. Berikutnya kita akan mengatur ip address untuk PC01 secara otomatis dengan
menggunakan DHCP
4. Langkah-langkah
a. Klik PC01 2x

Gambar 20 : Langkah-langkah adalah (1) klik tab Desktop, (2) default dia akan aktif pada
Static yang
artinya kita dapat mengisinya manual, tahap ini kita akan menggantinya dengan
DHCP, (3) ip address masih kosong, kita lihat sebentar lagi, jika kita memilih
DHCP.
b. Klik DHCP, lihat perubahannya

25

2012

Gambar 21 : Ketika kita mengklik DHCP, disitu keterangannya adalah Requesting IP
Address yang artinya dia masih meminta sebuah alamat ip pada server, tunggu
saja sebentar, dan lihat hasilnya

Gambar 22 : ip address, subnet mask, dan default gateway akan otomatis terisi
c. lakukan hal yang sama untuk PC02 – PC04
5. Buatlah sebuah design jaringan lanjutan seperti berikut ini
6. Jangan lupa menggunakan DHCP

Tabel 2 : Tabel Bantuan

26

2012

Gambar 23 : Studi Kasus

27

2012

DHCP pada ROUTER
Jika kita menghubungkan 1 router dan 1 komputer, sidikit sukar ketika harus setting
gatewaynya pada Komputer, hal itu sekarang bisa kita atasi dengan memberikan DHCP pada
Router, yang akhirnya pada Komputer sendiri akan mendapatkan IP ADDRESS secara
otomatis oke kita perhatikan gambar di bawah ini .

Gambar 1 : Design Awal DHCP Router
Langkah awal adalah memberikan ip address pada router (interface fa0/0)





Klik 2x pada Router
Masuk pada Tab CLI
Jika ada pertanyaan langsungsajaketik "no" langsung enter 2x
Setelah itu akan tampil tampilan prompt Router

Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0
Router(config-if)#no sh
Router(config-if)#exit



Sampai pada langkah ini, router sudah hidup dan memiliki ip address, sekarang tinggal
kita lanjutkan dengan memberikan setting DHCP
Perhatikan kelanjutannya

Router(config)#ip dhcp pool lab1
Router(dhcp-config)#network 192.168.1.0 255.255.255.0
Router(dhcp-config)#default-router 192.168.1.1
Router(dhcp-config)#exit
Router(config)#ip dhcp excluded-address 192.168.1.1
Router(config)#exit
Router#wr
ip dhcp excluded-address (IP-ADDRESS) : IP yang tidak dialokasikan untuk client dhcp
ip dhcp pool (name) : nama unik untuk dhcp server

28

2012

Setelah router sudah kita setting, sekarang untuk memberikan dhcp address pada komputer
 Klik 2x pada Komputer
 Masuk pada Tab Desktop - IP Configuration
 Jika sudah muncul kotak dialog - DHCP seperti gambar berikut ini

Gambar 5 : DHCP pada Komputer



Lakukan hal yang sama kepada PC yang lain
Studi kasus silahkan di kerjakan

Gambar 6 : Studi Kasus

29

2012

JARINGAN ROUTER

Sekarang kita akan menghubungkan sebuah jaringan computer dengan subnet yang berbeda
dan studi kasusnya akan kita coba untuk menghubungkan IP Class yang berbeda
Missal di DCC mempunyai 2 buah Lab Komputer. Lab 1 dan Lab 2. Lab 1 itu terhubung
dengan Speedy dengan ip address 192.168.1.0/24 dst. Sedangkan untuk Lab 2 itu hanya
jaringan LAN biasa, jadi kita setting 192.168.2.0/24, Kalau kita langsung ping menggunakan
Switch, ini jelas tidak akan terhubung atau RTO (Request Time Out).
Sekarang coba designkan saya sebuah jaringan Komputer seperti di bawah ini

Gambar 24 : Jaringan Komputer Lab 1
Jika sudah mendesign Jaringan Komputer Lab 1, sekarang kita coba untuk mendesign
Jaringan Komputer Lab 2

Gambar 25 : Jaringan Komputer Lab 2

Gambar 26 : Gambar Design seluruhnya
30

2012

Coba diping untuk tiap-tiap jaringan di lab masing-masing
Pertanyaannya adalah kenapa tidak kita hubungkan langsung saja dari switch ke switch kan
portnya masih banyak, kita coba terus kita ping, apakah bisa terhubung ?
Kabel yang digunakan untuk jaringan SWITCH – SWITCH adalah Crossover

Gambar 27 : Contoh design jaringan yang salah
Kenapa salah, lihat ketika saya ping dari computer A01 ke B01 yang terjadi adalah RTO

Gambar 28 : Request Time Out
Ini jelas tidak bisa berhubung karena subnet setiap computer jelas berbeda atau sub yang ada,
Lab 1 adalah subnet 1 dan Lab 2 adalah subnet 2 untuk itu, kita membutuhkan sebuah router
untuk menghubungkan kedua jaringan tersebut

Gambar 29 : Jaringan Router
Ini kalo mau di PING jelasnya masih tidak bisa, lihat routernya masih mati yang harus kita
atur adalah IP Addressnya kita coba setting untuk fa 0/0 adalah 192.168.1.1 dan fa 0/1 adalah
192.168.2.1
31

2012

Caranya :
- Klik 2x pada router masuk ke Tab CLI
Awalnya ada pertanyaan, kita ketikkan no
Router>en
Router#conf t
Router(config)#int fa 0/0  Karena yang akan kita setting fashethernet ke 0/0
Router(config-if)#ip add 192.168.1.1 255.255.255.0  setting ip address dan subnet mask
Router(config-if)#no shutdown  tidak boleh mati
Router(config-if)#exit
Router#write  menyimpan
-

Sekarang coba lakukan configurasi untuk Router interface fa 0/1, caranya sama seperti
di atas. Tapi IP addressnya dirubah jadi 192.168.2.1
Tahap selanjutnya adalah mengatur GATEWAY untuk masing-masing Komputer.
Missal saya contohkan satu saja untuk computer PC0

Gambar 31 : Gateway untuk Komputer PC0
Seluruh komputernya diatur jika sudah, coba kembali kita ping dari computer PC0 ke PC4
perhatikan command prompt berikut ini

Gambar 32 : Reply

32

2012

Gambar 33 : Studi Kasus
Studi Kasus Jaringan – 1 Router 4 Komputer
Sebelum belajar Kasus ini, kita harus perhatikan bahwa 1 komputer itu memiliki 1 Interface
(LAN Card) kalau di cisco begitu, tidak bisa diberi 2 LAN, berbeda dengan kenyataannya di
computer kita sendiri bisa lebih dari 1.
Bawaan dari ROUTER, defaultnya memang ada 2 interface, kita sering bilang “fa 0/0 dan fa
0/1”, bagaimana kalo kita ingin menghubungkan 4 komputer sekaligus?
Maka kita harus menambahkan interface di Routernya,
Sekarang kita langsung ambil router

Gambar 1 : Router biasa dengan 2 Interface
Router 1841 hanya punya 2 Interface dengan keterangan :
a. Interface fa 0/0
b. Interface fa 1/0
Maka kita harus menambahkan, Interfacenya langsunag saja buat seperti gambar di bawah

Gambar 2 : Router masih dengan 2 Interface
33

2012

-

Sekarang kita klik 2x routernya
Akan tampil pilihan seperti ini

Gambar 3 : Pilihan-pilihan Router
-

(1) Awalnya kita harus mematikan router terlebih dahulu
(2) Pilih pada Modules – WIC-1ENET
(3) Drag Interface pada point (3) ke point (4) dan point (3) ke point (4)
Jika sudah, perhatikan gambar di bawah ini

Gambar 4 : Router sudah terpasang dengan interface baru
-

-

34

Jika sudah, hidupkan lagi routernya, sekarang router telah memilik 4 interface (2 dari
defaultnya dan 2 dari yang baru kita pasang). Keterangannya
o Interface fa 0/0
o Interface fa 0/1
o Interface fa 0/0/0
o Interface fa 0/1/0
Sekarang kita akan mengatur ip addressnya, perhatikan ilustrasi di bawah ini
4 Komputer akan dipasangkan berurutan dari interface fa 0/0 sampai interface fa 0/1/0

2012

Gambar 5 : Ilustrasi Jaringan
Sekarang aturlah ip address masing-masing computer dengan ketentuan sebagai berikut

Gambar 6 : Aturlah PC01 seperti keterangan di atas

Gambar 7 : Aturlah PC02 seperti keterangan di atas

Gambar 8 : Aturlah PC03 seperti keterangan di atas

35

2012

Gambar 9 : Aturlah PC04 seperti keterangan di atas
Jika semua PC sudah diatur IP ADRESS, SUBNET MASK dan GATEWAYnya, sekarang
kita akan atur ROUTERnya dengan menggunakan cara cepat
Perhatikan langkah-langkah berikut :
-

Klik 2x pada router cool

Gambar 10 : Aturlah fa 0/0 seperti tampilan diatas
-

36

Langkah (1) klik pada tab Config
Pilih FashEthernet 0/0 pada pilihan (2)
Atur ip address sesuai dengan gateway pada PC01 (3)
Klik tanda cawang pada pilihan Port Status untuk Meng On kan (4)
Lakukan hal yang sama untuk port interface fa 0/1 seperti gambar di bawah ini

2012

Gambar 11 : fa 0/1

Gambar 12 : fa 0/0/0

37

2012

Gambar 13 : fa 0/1/0
Jika semuanya sudah diatur sedemikian rupa, hasil akhirnya adalah seperti ini

Gambar 14 : Sekarang cobalah ping dari PC01 ke PC02, PC03 dan PC04, lihatlah hasilnya

38

2012

Membuat Simulasi Jaringan VLAN
Virtual LAN atau disingkat VLAN merupakan sekelompok perangkat pada satu LAN atau
lebih yang dikonfigurasikan (menggunakan perangkat lunak pengelolaan) sehingga dapat
berkomunikasi seperti halnya bila perangkat tersebut terhubung ke jalur yang sama, padahal
sebenarnya perangkat tersebut berada pada sejumlah segmen LAN yang berbeda. Vlan dibuat
dengan menggunakan jaringan pihak ke tiga. VLAN merupakan sebuah bagian kecil jaringan
IP yang terpisah secara logik. VLAN memungkinkan beberapa jaringan IP dan jaringanjaringan kecil (subnet) berada dalam jaringan switched switched yang sama. Agar computer
bisa berkomunikasi pada VLAN yang sama, setiap computer harus memiliki sebuah alamat IP
dan Subnet Mask yang sesuai dengan VLAN tersebut. Switch harus dikonfigurasi dengan
VLAN dan setiap port dalam VLAN harus didaftarkan ke VLAN. Sebuah port switch yang
telah dikonfigurasi dengan sebuah VLAN tunggal disebut sebagai access port.
Sebuah VLAN memungkinkan seorang Administrator untuk menciptakan sekelompok
peralatan yang secara logic dihubungkan satu sama lain. Dengan VLAN, kita dapat membagi
jaringan switch secara logik berdasarkan fungsi, departemen atau project team .

Penerapan sebuah teknologi VLAN memungkinkan sebuah jaringan menjadi lebih fleksibel
untuk mendukung tujuan bisnis. Berikut ini beberapa keuntungan menggunakan VLAN:
-

-

-

Security– Departemen yang memiliki data sensitive terpisah dari jaringan yang ada, akan
mengurangi peluang pelanggaran akses ke informasi rahasia dan penting.
Cost reduction – Penghematan biaya dihasilkan dari tidak diperlukannya biaya yang
mahal untuk upgrades jaringan dan efisiensi penggunaan bandwidth dan uplink yang
tersedia.
Higher performance – Dengan membagi jaringan layer 2 menjadi beberapa worksgroup
secara logik (broadcast domain) mengurangi trafik yang tidak diperlukan pada jaringan
dan meningkatkan performa.
Broadcast storm mitigation – Dengan membagi sebuah jaringan menjadi VLAN
mengurangi jumlah peralatan yang berpartisipasi dalam broadcast storm.
Improved IT staff efficiency – Dengan VLAN pengelolaan jaringan lebih mudah, karena
user-user dengan kebutuhan jaringan yang sama berbagi VLAN yang sama.
Simpler project or application management – Memiliki fungsi-fungsi terpisah
mempermudah pengelolaan sebuah project atau bekerja dengan aplikasi khusus.

Misal dalam kasus ini DCC sebuah lembaga computer memiliki 2 lab yaitu LAB A dan LAB
B agar komunikasi data efisien dengan menggunakan fasilitas yang minim, maka ditentukan
agar LAB A dan LAB B memiliki server yang berbeda namun dengan hanya menggunakan 1
SWITCH

39

2012

Gambar 1 : Ilustrasi Jaringan pada DCC
Pertama siapkan 2 buah server, jika server A dan server B sudah bias konek baru dah kita
setting clientny pake DHCP, Untuk setting ne DHCP dilakukan jika sudah routernya sudah
disetting dengan VLAN, Perhatikan pembagian port-port pada switch karena itu berpengaruh
Klik Switch dan masuk pada bagian CLI

Gambar 2 : Tampilan CLI Switch
Kasusnya kita harus initialisasi dulu missal kita buat 2 vlan yaitu :
a. Vlan 100 lab_a
b. Vlan 200 lab_b
Perintah-perintahnya seperti ini
 Switch>enable
 Switch#vlan database
 Switch(vlan)#vlan 100 name lab_a
 Switch(vlan)#vlan 200 name lab_b
 Switch(vlan)#exit
 Switch#sh vlan
40

2012

Setelah kita setting dan kita ketikkan sh vlan maka akan tampil jendela seperti ini

Gambar 3 : vlan sudah aktif
VLAN ini sudah aktif, kita punya id 100 untuk lab_a dan id 200 untuk lab_b. penggunaan id
bebas yang penting diantara 1-1000.
Sekarang kita akan merubah atau memasukkan port-port yang aktif pada vlan-vlan yang kita
buat missal pada kasus ini kita akan memasukkan port 1-10 pada vlan 100 dan port 11-20
pada vlan 200 sedangkan port 24 itu untuk router
id 100
id 200

lab_a
lab_b
router

1-100
11-20
24

Klik lagi 2x pada Switch masuk pada CLI


















Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa 0/1
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 0/2
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 0/3
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 0/4
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 0/5
Switch(config-if)#switchport access vlan 100
Switch(config-if)#exit

Lakukan hal yang sama sampai pada port 0/10 untuk vlan 100 bagaimana dengan vlan 200
perhatikan di bawah ini



41

Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa 0/11

2012


















42

Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 0/12
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 0/13
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 0/14
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#interface fa 0/15
Switch(config-if)#switchport access vlan 200
Switch(config-if)#exit
Switch(config)#exit
Switch#sh vlan

2012

Setelah kita ketikkan show vlan lihat perpindahan port-port di bawah ini

Gambar 4 : Port-portnya yang dikanan sudah aktif guys
Jika pada tahap ini sudah selesai, kita sudah bisa setting DHCPnya dan setiap ruangan yang
berbeda server, sudah bisa beda IPnya
Sekarang kita kembangkan tambahkan 1 router pada jaringan kita perhatikan gambar berikut

Gambar 5 : Tambahkan 1 Router pada Port fa 0/0 ke port 0/24 pada switch
Sekarang masuk ke CLI pada Router kalau ada pilihan awal ketik no







Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fa 0/0.100
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 100
Router(config-subif)#ip address 172.16.10.254 255.255.0.0
Router(config-subif)#exit

Yang di atas itu untuk vlan 100 bagaimana dengan vlan 200 perhatikan di bawah ini
43

2012










Router>enable
Router#configure terminal
Router(config)#interface fa 0/0.200
Router(config-subif)#encapsulation dot1q 200
Router(config-subif)#ip address 192.168.1.254 255.255.255.0
Router(config-subif)#exit
Router(config)#interface fa 0/0
Router(config)#no shutdown

Protokol dot1Q digunakan untuk menghubungkan VLAN-VLAN yang ada. Penggunaan
protokol tersebut karena perangkat switch berasal dari 2 vendor yang berbeda, yaitu Cisco dan
Planet. Dot1Q adalah standard industri yang memungkinkan 2 buah switch yang berbeda
vendor bisa melakukan trunking untuk menghubungkan VLAN.
Sekarang kita lihat hasil akhirnya

Gambar 6 : Setting sudah selesai tinggal 1
Ini belum bisa reply antar server, kita terakhir harus setting routernya portnya harus kita
masukkan ke mode trunk
Oke masuk ke mode cli pada switch






Switch>enable
Switch#configure terminal
Switch(config)#interface fa 0/24
Switch(config)#switchport mode trunk
Switch(config)#exit

Mode trunking tersebut didefinisikan untuk negosiasi antar port yang saling berhubungan
dengan menggunakan Dynamic Trunking Protocol (DTP). DTP merupakan sebuah protokol
keluaran Cisco. Switch dari vendor lain tidak mendukung DTP. DTP mengatur negosiasi
mode trunk hanya jika port switch dikonfigurasi dalam mode trunk yang mendukung DTP.
DTP mendukung baik ISL maupun 802.1Q. Ada tiga mode trunk pada DTP, yaitu: Trunk,
Access, Dynamic Auto dan Dynamic Desirable.
Sekarang coba kita ping dari Server B ke Server A lihat hasilnya
44

2012

Gambar 7 : Hasil Ping

45

2012

SETTING WEB SERVER, EMAIL, DHCP DAN DNS PADA CISCO PACKET
TRACER

Disini saya akan membahas tentang cara membuat simulasi jaringan dengan 2 web server, 2
switch, dan 6 PC menggunakan Cisco Packet Tracer.
Berikut langkah-langkah membuat jaringan dengan menggunakan Cisco Packet Tracer :
1. Buka aplikasi Cisco Packet Tracer, kemudian buatlah gambaran seperti berikut ini. Disini
kita menggunakan 2 web server, 2 switch, dan 6 PC.

2. Server pertama akan dibuat web server dan email server





46

Klik server pertama “Server0”
Klik Config, Global-setting
Lalu isi Display Name, contoh : DCC
Lalu isi Gateway-nya, contoh : 192.168.1.121, seperti pada gambar brikut :

2012

3. Selanjutnya kita klik FastEthernet



Masukkan IP address. Bebas mengisi IP address, namun IP-nya tidak boleh sama
dengan Gateway. Misalnya :192.168.1.122
Klik pada kolom Subnet Mask, maka otomatis akan terisi. Seperti pada gambar
dibawah ini :

4. Selanjutnya klik DNS, DNS servicenya di Off kan

47

2012

5. Lalu klik DHCP, servicenya pun di Off kan juga

6. Bila ingin mengubah tampilan web, kita dapat mengaturnya sesuka hati. Seperti pada
gambar berikut. Klik HTTP, dan dapat menghapus atau mengedit kata-kata yang di block
sesuai
dangan
keinginan

48

2012

7. Selanjutnya kita akan menyeting email








Klik email
Ketik nama domain, misalkan : amikdccpringsewu.ac.id
Klik set
Masukkan user dan password, misalkan : user = info, password = 1234
Klik tanda "+"
Perlu di ingat disini kita membuat 6 client, maka harus membuat 6 user email juga
close

8. Setelah itu klik PC, misalkan PC0












49

Klik tab dekstop
Klik email
Pada kolom "Your Name" masukkana nama user yang sudah dibuat tadi. Seperti
"info"
Pada kolom "Email address" masukkan alamat email (info@amikdccpringsewu.ac.id)
Keterangan : " amikdccpringsewu.ac.id " merupakan domain yang dibuat di Email
setting web server
Pada kolom "Incoming mail server" masukkan IP (192.168.1.122)
Keterangan : "192.168.1.122" merupakan IP Address server pertama, karena kita
membuat email di server pertama
Pada kolom "outgoing mail server" masukkan juga IP (192.168.1.122)
Masukkan user name dan password (user name : info dan password : 1234)
Keterangan : User name dan password harus sama dengan yang di buat di email server
Klik save
Setting email di PC0 telah selesai, lakukan settingan yang sama pada PC1, PC2 dan
seterusnya sesuai username dan passwordnya

2012

9. Server pertama sudah selesai kita setting menjadi "Web Server". Selanjutnya server kedua
akan di setting menjadi "Web Server, DHCP, dan DNS"




Klik gambar server kedua “Server1”
Klik tab config, setting
Masukkan kembali Gateway yang sama pada server pertama tadi, yaitu
"192.168.1.121
Keterangan : Gateway pada server harus sama

10. Setelah itu klik FastEthernet
 Masukkan IP, misalnya : 192.168.1.123
Keterangan : IP ini harus berbeda dari FastEthernet di server pertama tadi
50

2012



Lalu klik kolom Subnet Mask, maka otomatis akan tampil Subnet Masknya

11. Selanjutnya klik DHCP






51

Service dalam mode ON
Isi default Gateway : 192.168.1.121
Masukkan DNS server : 192.168.1.123
Lalu isi maximum number of user, misalkan : 8
Klik save

2012

12. setelah itu klik DNS, modenya pun jadikan ON




Isi kolom Name dengan nama website yang akan di buat, Misalkan :
amikdccpringsewu.ac.id
Isi kolom Adderess dengan IP server pertama, yaitu : 192.168.1.122
Klik Add
Keterangan : Disini menggunakan address 192.168.1.122, karena IP tersebut
digunakan untuk web server pertama

13. Tambahkan alamat web lagi untuk server kedua




52

Masukkan nama website : dcc.ac.id
Masukkan address : 192.168.1.123
Klik Add
Keterangan : Disini menggunakan address 192.168.1.123, karena IP tersebut
digunakan untuk web server kedua

2012

14. Bila ingin mengubah tampilan web



Klik HTTP
Blok kata-kata berikut, dan ubahlah sesuai keinginan. Seperti pada gambar berikut :

15. Sever kedua sudah selesai di setting. Selanjutnya setting PC





Klik salah satu gambar PC, misalkan PC0
Klik tab config
Global-Setting, pada Gateway/DNS, pilih DHCP, otomatis GAteway dan DNS
servernya akan muncul
Lakukan hal yang sama pada PC1, PC2 , dan seterusnya
Contoh seperti berikut ini :

53

2012

16. Bila semuanya sudah disetting, sekarang sudah dapat di test






Test Web Server :
Klik salah satu gambar PC, misalnya : PC0
Klik tab desktop
Klik Web Browser
Masukkan alamat web yang telah dibuat tadi, misalkan : amikdccpringsewu.ac.id dan
dcc.ac.id, lalu klik go atau tekan enter pada keyboard

Gambar : Tampilan web amikdccpringsewu.ac.id

Gamgar : Tampilan web dcc.ac.id

54

2012

Test E-mail server









Klik PC, misalkan PC0
Klik tab desktop
Pilih / klik Email
Klik Compose
Isi To (alamat email yang dituju)
Isi Subject
Isi Pesan
Klik send
Contoh seperti gambar di bawah ini :







55

Cek pada PC yang di kirim
Klik PC penerima, contoh disini pada PC2
Klik desktop
Pilih / klik Email
Klik receive

2012



Double klik pada email yang masuk tesrsebut untuk membacanya

Berikut merupakan gambar dari isi emailnya

56