Contoh Pelanggaran Ham yang Terjadi di S

. Contoh Pelanggaran Ham yang Terjadi di Sekolah
Tarik Biaya Sekolah Kepsek Bisa Dituduh Pelanggaran HAM
Jakarta – Sekolah yang memungut biaya sekolah anak terutama pada keluarga miskin, bisa
dikenakan pelanggaran HAM, karena salah satu hak anak yang dilindungi negara adalah hak
untuk mendapatkan pendidikan secara cuma-cuma. “Apalagi masyarakat miskin termasuk
dalam golongan yang dilindungi Undang-undang untuk mendapatkan pendidikan cumacuma. Kepala sekolah dapat dikenai pasal pelanggaran HAM,” demikian pengamat
pendidikan Ade Irawan dari Koalisi Pendidikan di Jakarta, Senin (14/7).
Menurutnya pihak Koalisi Pendidikan sudah mendirikan pos-pos pengaduan di beberapa
daerah untuk menampung semua keluhan masyarakat termasuk soal pungutan biaya sekolah
anak. “Namun masyarakat bisa langsung mengadukan pada Komnas HAM dan Komisi
Perlindungan Anak,” katanya.
Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah diisyaratkan berhati-hati menetapkan biaya pendidikan
tinggi karena bisa menutup ruang bagi masyarakat tidak mampu mengenyam pendidikan, dan
akhirnya bisa dilaporkan pelanggaran Hak Azazi Manusia (HAM) di bidang pendidikan.
"Kepsek perlu hati-hati menetapkan biaya pendidikan tinggi, karena jika memberatkan
masyarakat apalagi bagi siswa miskin, dapat dilaporkan sebagai pelanggaran HAM," kata
praktisi hukum dari LBH Padang, Sudi Prayitno, di Padang, Sabtu (12/7). Dia mengatakan
hal tersebut, terkait sejumlah sekolah setingkat SD, SMP dan SMA di Kota Padang
menetapkan biaya tinggi bagi siswa barunya. Informasi yang terhimpun di Kota Padang,
biaya masuk sekolah bagi siswa baru setingkat SMP mulai Rp 315.000/siswa sampai Rp
445.000/siswa dan untuk siswa SMA dipungut rata-rata diatas Rp1 juta /siswa termasuk uang

pembangunan. Sudi mengatakan, biaya pendidikan tersebut dinilainya tinggi dan
memberatkan masyarakat dan bisa dilaporkan sebagai bentuk pelanggaran HAM apalagi
kondisi itu mengakibatkan terhambatnya sebagian masyarakat mengenyam bangku sekolah.
Pendidikan itu, katanya, telah diatur konstitusi, jadi jika penyelenggaraannya terkesan
memberatkan maka dapat dilaporkan sebagai pelanggaran HAM dan konstitusi. "Semestinya
pendidikan bisa dinikmati masyarakat dengan biaya murah, karena telah diatur oleh konstitusi
dan juga banyak bantuan lainnya untuk biaya pendidikan tersebut," katanya.
2. Menganalisis kasus
Kasus pelanggaran hak anak dalam bidang pendidikan memang seakan-akan sudah
membudaya. Apalagi hubungannya dengan biaya pendidikan. Antara si kaya dan si miskin
sering terjadi diskriminasi karena mereka tidak mendapatkan pendidikan yang seharusnya
sama mereka dapatkan. Karena si miskin tidak mampu membayar uang pendidikan yang
terlalu mahal atau membeli buku untuk belajar maka akan menimbulkan faktor psikis bagi
anak dalam mengikuti belajar di sekolah.
Pada kasus ini satuan pendidikan tertentu (sekolah) turut andil menjadi pelaku tindak
ketidakadilan dalam memberikan pelayanan di bidang pendidikan. Sekolah tidak mampu
memberikan kebijakan yang dapat memberikan keadilan bagi para siswanya. Dengan
menetapkan biaya sekolah yang cukup tinggi tentunya akan memberatkan para siswa yang
berasal dari golongan kurang mampu. Padahal sekarang ini telah ditetapkan pendidikan gratis
untuk SD-SMP.

Terjadinya kasus pelanggaran hak anak dalam bidang pendidikan di atas telah melanggar hak
asasi manusia terhadap beberapa aturan hukum yang berlaku. Hukum yang terkait dengan

kasus tersebut adalah UU RI No.39 tahun 1999 tentang HAM yaitu pasal 31 tentang hak
mendapatkan pendidikan, UU RI No.23 Tahun 2002 tentang perlindungan anak.
a. Pasal 31 ayat 1 berbunyi “Setiap warga negara berhak mendapatkan pendidikan”. Dari
bunyi pasal tersebut sudah jelas bahwa setiap anak harus mendapatkan haknya untuk
mendapatkan pendidikan. Jika ada salah satu warga atau siswa yang sengaja dibuat untuk
tidak dapat mendapatkan pendidikan karena alasan biaya yang terlalu mahal maka
pemerintah wajib menetapkan kebijakan lain yang dapat diterima oleh semua warga agar
dapat bersekolah.
b. Pasal 31 ayat 2 berbunyi “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan
pemerintah wajib membiayainya”. Dari bunyi pasal tersebut sudah jelas bahwa pemerintah
wajib membiayai pendidikan bagi siapapun tanpa adanya perbedaan ras, suku, agama, jenis
kelamin, dll. Tentunya pihak sekolah tidak boleh sewenang-wenang dalam membuat
anggaran biaya massuk sekolah di setiap satuan pendidikan.
c. Pasal 31 ayat 3 berbunyi “Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional,yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang”. Dengan
adanya pendidikan dan setiap anak memperoleh pendidikan diharapkan bunyinpasal 31 ayat 3

dapat terwujud.
d. Pasal 31 ayat 4 berbunyi “Negara memprioritaskan anggaran pendidikan sekurang –
kurangnya 20 % dari anggaran pendapatan dan belanja negara serta dari anggaran pendapatan
dan belanja daerah untuk memenuhi kebutuhan penyelenggaraan nasional”. Dengan adanya
anggaran pendidikan dari negara diharapkan dapat membantu dalam memberikan pendidikan
bagi setiap warga dan agar pihak sekolah tidak sewenang-wenang dalam menetapkan biaya
sekolah.
e. Pasal 31 ayat 5 berbunyi “Pemerintah memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi
dengan menjunjung tinggi nilai – nilai agama dan persatuan bangsa untuk kemajuan
peradapan kesejahteraan umat manusia”. Dengan pendidikan yang maju diharapkan semua
warga dapat mengikuti perkembangan zaman.
3. Langkah-langkah yang dapat ditempuh
Semua pihak yang terkait dan berperan dalam memajukan bangsa ini harus dapat membantu
anak-anak yang mendapatkan perlakuan yang melanggar HAM. Beberapa langkah yang
dapat ditempuh untuk membantu anak-anak agar tidak menjadi korban dari perbedaan hak
untuk mendapatkan pendidikan dan pelanggaran hak anak antara lain:
a. Langkah pertama, mengenal anak yang bersangkutan.
Dalam kehidupan masyarakat tentunya manusia tidak terpisah dengan manusia lainnya.
Dengan saling mengenal satu sama lain kita akan mengetahui karakteristik anak dan
mengetahui pula ekonomi keluarga seperti apa. Sehingga kita yang merasa hidup diatas

mereka dapat memberikan bantuan kepada mereka.
b. Langkah kedua, memberikan perhatian kepada anak yang bersangkutan.
Sebagai makhluk sosial sudah sepantasnya kita saling tolong menolong. Dalam hal ini kita
dapat memberikan bantuan berupa semangat atau motivasi, dorongan moral dan jalan keluar
dari masalah yang mereka hadapi.

c. Langkah ketiga, mencari orang yang dapat memberikan bantuan.
Pada kasus diatas merupakan sebuah kasus pelanggaran HAM yaitu hak untuk mendapatkan
pendidikan. Dikarenakan tingginya biaya masuk sekolah membuat warga miskin tidak
mampu untuk masuk sekolah. Seharusnya pihak sekolah memberikan kebijakan lain agar
antara si kaya dan si miskin dapat sama-sama menikmati pendidikan.
d. Langkah keempat, menghubungi pihak perlindungan anak atau KOMNAS HAM.
Dengan adanya perlindungan yang diberikan oleh pemerintah diharapkan dapat memberikan
motivasi prinsip bagi perkembangan mental anak.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Semua warga berhak untuk mendapatkan pendidikan. Dengan pendidikan yang layak mereka
dapat mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju. Pemerintah pun sudah
menetapkan anggaran untuk biaya pendidikan bagi warga tanpa adanya perbedaan. Dengan

adanya anggaran dari negara diharapkan tidak ada lagi pendidikan yang mahal di Indonesia
ini dan semua warga dapat merasakan penndidikan yang adiil yang sebagaimana mestinya.
B. Saran
Untuk menetapkan biaya pendidikan di setiap satuann pendidikan harusnya pihak kepala
sekolah harus lebih berhati-hati dan teliti dalam mengambil keputusan. Kepala sekolah
menjadi panutan bagi pendidik yang lain. Oleh karena itu keppala sekolah harus senantiasa
mempertimbangkan hal-hal yang mungkin terjadi di masyarakat antara pro dan kontra dengan
adanya penetapan suatu kebijakan tertentu. Demokrassi membuat warga semakin berani
untuk memberontak asalkan mereka benar dan mempunyai dasar hukum yang berlaku.
Diharapkan, dengan adanya UUD 1945 beserta pasal-pasal yang tercantum di dalamnya dapat
dijadikan pedoman bagi siapa saja dalam membuat keputusan terutama pihak-pihak yang
bersangkutan dengan pendidikan seperti yang tterdapat pada kasus di atas.
DAFTAR PUSTAKA
http://poetrasentence.blogdetik.com/2010/05/16/amandemen-pasal-31-ayat-1234-dan-5tentang-pendidikan/ diakses pada tanggal 5 Juli 2012
(http://sytisahdina.blogspot.com/2010/06/contoh-kasus-pelanggaran-ham.htm) diakses pada
tanggal 5 Juli 2012
http://tunas63.wordpress.com/2008/11/07/visi-misi-dan-tujuan-pendidikan-nasional/ diakses
pada tanggal 5 Juli 2012