Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pada Pe

Perlindungan Hukum Bagi Konsumen Pada Perdagangan Elektronik
Sejarah e-commerce
Penerapan Electronic Commerce bermula diawal tahun 1970-an, dengan
adanya Electronic Found Transfer(EFT). Saat itu, tingkat aplikasinya masih
terbatas pada perusahaan besar, lembaga keungan, dan beberapa perusahaan kecil.
Kemudian muncuk Electronik Data Interchange(EDI), yang berkembang dari
transaksi keuangan ke pemprosesan transaksi lain, Jumlah perusahaan yang ikut
serta menjadi besar, mulai dari lembaga keuangan sampai perusahaan manufaktur,
layanan dsb. Aplikasi lain kemudian muncul, memiliki jangkauan dari
perdagangan saham hingga sistem reservasi perjalanan, aplikasi ini disebut
aplikasi telekomunikasi.
Dengan adanya komersial internet di awal tahun 1990-an maka muncul
istilah Electronic Commerce. Alasan bagi pesatnya perkembangan teknologi
tersebut karena perkembangan jaringan, software, meningkatnya persaingan dan
berbagai tekanan bisnis.
Pengertiannya
Menurut Ehitten dan Bentley (2007, p18), e-commerce adalah pembelian
dan penjualan barang maupun jasa dengan menggunakan internet.
Menurut Rainer dan Turban (2007 p6), e-commerce adalah proses
pembelian, penjualan pengiriman atau pertukaran barang, layanan informasi
menggunakan jaringan computer termasuk internet.

Menurut Rayport dan Jaworski (2003, p4), e-commerce adalah teknologi
yang memperantai pertukaran antara pihak-pihak (secara individu atau organisasi)
seperti kegiatan intra atau interorganisasi berbasis elektronik yang memfasilitasi
pertukaran tersebut.
Kesimpulan dari definisi-definisi diatas yaitu, e-commerce adalah proses
dimana terjadinya transaksi antara pembeli dan penjual melalui suatu aplikasi
berbasis web yang memberikan keuntungan baik bagi pembeli maupun penjual
tanpa menghilangkan proses inti dari proses bisnis sebelumnya.

1

Tipe-tipe e-commerce
Dua tipe umum e-commerce:
1. Business-to-Consumer (B2C) : transaksi online terjadi antara perusahaan
dengan konsumen individual
e-tailing: ritel online, biasanya B2C
2. Business-to-Business (B2B): perusahaan melakukan transaksi online
dengan perusahaan lain.
Infrastrukturnya
1. Internet: jaringan global

2. Intranet: jaringan milik perusahaan atau organisasi yang menggunakan
teknologi Internet, seperti protokol Internet, browser Web, dsb.
3. Extranet: jaringan melalui Internet yang menghubungkan beberapa
intranet
Selain infrastruktur, aplikasi EC juga ditunjang oleh lima pilar:
1. SDM (People)
penjual, pembeli, perantara, Spesialis S.I., staff lain, dan pihak-pihak lain
yang termasuk dalam area pendukung utama
2. Peraturan/perundangan publik (Public Policy)
Peraturan legal maupun regulasi lainnya, seperti perlindungan privasi dan
kewajiban yang ditentukan oleh pemerintah. Termasuk hal-hal sehubungan
dengan standar-standar teknis yang ditetapkan pemerintah pembuat
ketetapan.
3. Pemasaran dan periklanan (Marketing and Advertisement)
Seperti bisnis lainnya, E-commerce juga membutuhkan dukungan
marketing dan Advertising. Khususnya pada transaksi online B2C dimana
pembeli dan penjual tidak saling mengenal. Cth : Market research,
promosi, isi web
4. Layanan-layanan pendukung (Support and Services)
Banyak service yang dibutuhkan dalam E-commerce, mulai dari kejelasan

isi web, pembayaran sampai pengiriman barang.

2

5. Kemitraan usaha (Business Partnerships)
penggabungan usaha, pertukaran, dan kerjasama bisnis merupakan hal
biasa dalam E-commerce
User pada E-Commerce
Ada 5 kelompok yg berhubungan dgn E-Commerce:


Merchant
Perusahaan yang menyediakan E-Commerce sebagai media komunikasi
dan informasi bisnisnya.



Provider
Perusahaan yang menyediakan server dan alamat untuk menempatkan ECommerce Dan mengatur hubungan antara Merchant dengan consumer




Fasilitator
Perusahaan yang menyediakan fasilitas jaringan e-Commerce



Bank
Lembaga yang menyediakan fasilitas pembayaran untuk transaksi pada eCommerce



Consumer
Masyarakat yang mengakses E-Commerce dan memanfaatkan-nya sebagai
sumber informasi bisnis dan jasa serta melakukan transaksi pembelian

Karakteristik E-Commerce


Terjadinya transaksi antar dua belah pihak.




Adanya pertukaran barang, jasa dan informasi.



Internet merupakan medium utama dalam proses atau mekanisme
perdagangan tersebut

Tipe-tipe E-Commerce
1. Bussiness to Business (B2B): tipe e commerce yang mengutamakan
kerjasama transaksi antar perusahaan dengan menggunakan media
elektronik.
2. Bussiness to Consumers (B2C): pada B2C, pihak penjual adalah
organisasi, sedangkan pihak pembeli biasanya individu. B2C ini juga
dikenal dengan nama e-tailing.
3

3. Collaborative Commerce (C Commerce): dalam C Commerce, partner

bisnis saling bekerjasama secara elektronik biasanya terjadi sepanjang
rantai produksi suatu barang atau jasa. Atau dengan kata lain
memungkinkan partner dagang mengakses data internal yang dapat
menyatukan buyer, seller dan supplier dalam satu website.
4. Consumers to Business (C2B): konsumen membuat masukkan akan
kebutuhannya terhadap barang atau jasa.
5. Consumers to Consumers (C2C): Transaksi antar individu.
6. IntraBusiness Commerce: Penggunaan E Commerce dalam lingkup
internal perusahaan atau organisasi untuk meningkatkan kinerja dan
operasi.
7. Government

to

Citizens

(G2C): Pelayanan

pemerintah


terhadap

masyarakat yang dapat digunakan untuk kerjasama antara pemerintah
dengan pemerintah lain atau dengan perusahaan.
8. Mobile Commerce: memungkinkan penggunaan E Commerce tanpa kabel.

Keuntungan dari e-commerce
Keuntungan yang dapat diambil dari penerapan e-commerce dapat dilihat dari 3
pihak utama yang terlibat di dalamnya yaitu: organisasi, konsumen, dan
masyarakat.
1. Bagi organisasi / perusahaan
a. Pasar internasional Dengan penerapan e-commerce sebuah perusahaan dapat
memiliki sebuah pasar internasional. Bisnis dapat dijalankan tanpa harus terbentur
pada batas negara dengan adanya teknologi digital. Pihak perusahaan dapat
bertemu dengan partner dan kliennya dari seluruh penjuru dunia. Hal ini
menciptakan sebuah lembaga multinasional virtual.
b. Penghematan biaya operasional Biaya operasional dapat dihemat. Biaya untuk
membuat, memproses, mendistribusikan, menyimpan, dan memperbaiki kembali
informasi juga dapat ditekan.


4

c. Kustomisasi masal E-commerce telah merevolusi cara konsumen dalam
membeli barang dan jasa. Produk barang dan jasa dapat dimodifikasi sesuai
dengan keingingan konumen. Contohnya, di masa lalu saat perusahaan Ford
mulai memasarkan mobil produksinya, para pembeli hanya dapat membeli motor
yang berwarna hitam karena yang dibuat memang hanya warna tersebut. Namun
sekarang pembeli dapat mengkonfigurasi sebuah mobil sesuai dengan spesifikasi
mereka hanya dalam beberapa menit, misalnya menentukan warna mobil yang
mereka inginkan untuk mobil yang akan mereka beli, hanya dengan mengunjungi
website Ford di internet.
d. Berkurangnya kendala inovasi Yang dimaksud adalah dengan e-commerce,
suatu perusahaan dapat menghemat sumber daya karena mereka tidak dipusingkan
dengan sulitnya membuat penemuan baru untuk modifikasi

produk mereka.

Sebagai contoh, perusahaan seperti Motorola (mobile phone) dan Dell (komputer)
dapat mengumpulkan para konsumennya yang memesan sebuah produk. Para
konsumen dapat membuat suatu daftar mengenai spesifikasi produk baru yang

mereka inginkan dan mengirimkannya ke perusahaan secara on-line. Kemudian
perusahaan dapat merencanakan produksi suatu produk berdasarkan spesifikasi
konsumen dan mengirimkan hasilnya dalam jangka waktu beberapa hari.
e. Biaya telekomunikasi yang lebih rendah Internet lebih murah dari sebuah
jaringan tambahan yang hanya digunakan untuk telepon. Adalah lebih murah
untuk mengirimkan sebuah fax atau e-mail via internet daripada melakukan dial
telepon secara langsung.
f. Digitalisasi proses dan produk Contohnya pada kasus produk software dan
audio video, produk digital tersebut dapat diunduh atau dikirim lewat e-mail
secara langsung ke konsumen melalui internet dalam format digital. Hal ini tentu
saja menghemat waktu dan biaya pengiriman produk.
g. Batasan waktu kerja dapat diatasi Bisnis dapat dijalankan tanpa mengenal batas
waktu karena dijalankan secara on-line melalui internet yang selalu beroperasi
tiap hari.

5

2. Bagi konsumen
a. Akses penuh 24 jam / 7 hari Konsumen dapat berbelanja atau mengolah
bernagai transaksi lain dalam 24 jam sepanjang hari, sepanjang tahun di sebagian

besar lokasi. Contohnya memeriksa saldo, membuat pembayaran, dan
memperoleh informasi lainnya.
b. Lebih banyak pilihan Konsumen tidak hanya memiliki sekumpulan produk
yang bisa dipilih, namun juga daftar supplier internasional sehingga konsumen
memiliki pilihan produk yang lebih banyak.
c. Perbandingan harga Konsumen dapat berbelanja di seluruh dunia dan
membandingkan harganya dengan mengunjungi berbagai situs yang berbeda atau
dengan mengunjungi sebuah website tunggal yang menampilkan berbagai harga
dari sejumlah provider.
d. Proses pengantaran produk yang inovatif Dengan e-commerce proses
pengantaran produk menjadi lebih mudah. Misalnya dalam kasus

produk

elektronik misalnya software atau berkas audio visual di mana konsumen dapat
memperoleh produk tersebut cukup dengan mengunduhnya melalui internet.
3. Bagi masyarakat
a. Praktek kerja yang lebih fleksibel E-commerce memungkinkan masyarakat bisa
lebih fleksibel dalam menentukan tempat bekerja, misalnya mereka dapat bekerja
dari rumahnya masing-saing tanpa harus pergi ke kantor.

b. Terhubungnya masyarakat dengan masyarakat lain Masyarakat di negara
berkembang dapat mengakses dan menikmati produk, layanan, dan informasi
yang mungkin sulit mereka temukan di daerahnya.
c. Kemudahan akses fasilitas public Masyarakat dengan mudah dapat
memanfaatkan layanan publik, misalnya layanan kesehatan dan konsultasi serta
pembelian resep dokter dengan mengunjungi internet.

6

Kekurangan E-commerce
Walaupun adanya e-commerce memberi banyak keuntungan, masih terdapat
berbegai kekurangan dari e-commerce antara lain:
1. Bagi organisasi / perusahaan
a. Keamanan sistem rentan diserang Terdapat sejumlah laporan mengenai website
dan basis data yang dihack, dan berbagai lubang kelemahan keamanan dalam
software. Hal ini dialami oleh sejumlah perusahaan besar seperti Microsoft dan
lembaga perbankan. Masalah keamanan ini menjadi sangat pnting karena bila
pihak lain yang tidak berwenang bisa menembus sistem maka dapat
menghancurkan bisnis yang telah berjalan.
b. Persaingan tidak sehat Di bawah tekanan untuk berinovasi dan membangun
bisnis untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dapat memicu terjadinya
tindakan ilegal yaitu penjiplakan ide dan perang harga.
c. Masalah kompabilitas teknologi lama dengan yang lebih baru Dengan
perkembangan dan inovasi yang melahirkan teknologi baru, sering muncul
masalah

7

8

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65