status sistem air bersih saat ini

Sistem Air Bersih

Air merupakan salah satu kebutuhan untuk melangsungkan hidup. Air memiliki banyak
fungsi dalam berbagai aspek di kehidupan manusia, seperti transportasi, industri, dan lain
sebagainya. Tubuh manusia pun terdiri dari 50%-60% air.
Saat beraktivitas, manusia akan selalu kehilangan cairan tubuh sekitar 1.500 ml yang
dikeluarkan melalui air seni, keringat, dan pernafasan. Oleh karena itu, untuk mengganti cairan
tubuh yang hilang tersebut, manusia harus rajin minum air minimal sebanyak dua liter per hari.
Air dapat diperoleh dari berbagai sumber, seperti sungai, mata air, dan lain-lain. Namun,
air dari berbagai sumber tersebut masih belum bersih sehingga harus diolah terlebih dahulu.
Selain untuk mendapatkan air yang bersih, pengolahan air dibutuhkan untuk mencegah
terjadinya dan meluasnya penyakit bawaan air. Salah satu cara pengolahan air yang sering
digunakan oleh perusahaan air pada umumnya adalah ekstraksi, yaitu pemisahan dua atau lebih
zat dalam suatu campuran, yang dalam hal ini adalah air yang belum bersih.
Perusahaan air yang paling sering menggunakan metode ekstraksi adalah perusahaan air
minum. Hal ini dikarenakan air bersih tidak bisa langsung diminum begitu saja karena ada zatzat tertentu yang tidak bisa dicerna oleh tubuh manusia sehingga air bersih harus diolah kembali.
Ada beberapa syarat agar air bersih itu dapat diminum, yaitu air tersebut harus jernih, tidak
berwarna, tidak berbau, tidak berasa, tidak mengandung zat-zat berbahaya, dan tidak
mengandung kuman penyakit.
Di negara maju, standar air sudah sangat tinggi sehingga air bersih sudah dapat langsung
diminum. Sebagai contoh, di Brisbane, Queensland, Australia, air bersih dari kran sudah dapat

langsung diminum tanpa harus direbus terlebih dahulu. Di Indonesia, standar air belum setinggi
negara maju. Indonesia baru mampu menyediakan air bersih saja yang tidak semuanya bisa
langsung diminum.