AUDIT SUMBER DAYA MANUSIA yang benar

Tugas Manajemen Sumber Daya Manusia

“Dasar- Dasar Audit Sumber Daya Manusia”

Oleh :
Masfufah
A21112128

Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Hasanuddin
Makassar
2014

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan atas segala limpahan rahmat dan karunia Allah
SWT, karenaNya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Shalawat serta salam semoga
tetap terlimpahcurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, rosul penutup dan pemberi syafaat
yang mulia. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Sumber Daya
Manusia II, adapun judul makalah ini adalah “Dasar-Dasar Audit Sumber Daya Manusia”.
Penyusun menyadari makalah ini masih banyak kekurangan dalam penyusunannya.

Untuk itu penyusun menerima saran dan kritik yang membangun agar supaya adanya
perbaikan.
Akhirnya, penyusun sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini. Terima kasih atas perhatiannya dan mohon maaf
atas segala kekurangan. Besar harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun
khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Alhamdullillahirrabibil’aalamiin.
Wassaalaamu’alaikum Wr. Wb.

Makassar, Februari 2014

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia merupakan sumber daya yang paling penting dan menentukan dalam arah dan
perubahan organisasi. Tanpa manusia sebagai penggeraknya, organisasi menjadi kumpulan
resources yang tidak berguna. Selain itu, sumber daya manusia menjadi pilar penyangga

utama sekaligus penggerak roda organisasi dalam usaha mewujudkan visi – misi dan tujuan
organisasi. Dan, persis seperti aspek keuangan, pemasaran, mutu, lingkungan, manajemen,
operasional, internal dan eksternal, maka sumber daya manusia juga memerlukan audit untuk
memeriksa dan melihat sejauh mana fungsi-fungsi sumber daya manusia dalam organisasi
memenuhi azas kesesuaian, efektivitas dan efisiensi di dalam prakteknya untuk mendukung
tercapainya tujuan dan sasaran organisasi secara keseluruhan. Audit sumber daya manusia
sejatinya merupakan penilaian yang sifatnya komprehensif. Audit itu juga didesain untuk
menentukan jika dan bagaimana suatu perusahaan memenuhi tanggung jawabnya yang
berhubungan dengan aturan-aturan sumber daya manusia. Guna mengerti dengan benar akan
budaya, dinamika internal, dan bagaimana fungsi-fungsi organisasi, maka porsi terbesar dari
pekerjaan audit sumber daya manusia dilakukan on-site dan diikutsertakannya berbagai
komponen audit. Kunci penilaian keseluruhan dalam audit ini adalah gap analysis yang
mengukur aktivitas sumber daya manusia pada kondisi saat audit dengan praktek-praktek
yang dipertimbangkan sebagai yang ‘terbaik’.
Perlu juga dipahami, bahwasanya untuk lebih mengerti isi audit sumber daya manusia
yang sebenarnya, siapapun terlebih dahulu mesti mengenal pengertian, manfaat, instrumentinstrumen, dan bentuk laporan audit secara umum serta kemudian menghubungkannya
dengan pengertian dan manfaat audit sumber daya manusia. Pemaparan pengertian ini
sangatlah penting supaya pembaca tidak kehilangan makna dan maksud dari audit sumber
daya manusia.
Hal penting lain adalah bahwa audit sumber daya manusia tidak mesti selalu ditekankan

untuk mencari pelanggaran atau ketidaksesuaian. Akan tetapi, berguna juga mencari
terobosan dan tantangan baru. Auditor memanfaatkan pengetahuan dan kemampuan yang
dimilikinya untuk menggali potensi nilai dari perspektif sumber daya manusia memotivasi
auditee guna memacu prestasi dengan melakukan berbagai perubahan atau inovasi. Sumber
daya manusia akan bisa berkembang jika didukung oleh budaya dan iklim organisasi yang
kondusif melalui habitat belajar yang dapat meningkatkan modal kredibilitas individu dan
organisasi. Kompetensi individu dan organisasi saja tidak cukup jika tidak didukung oleh
kredibilitas individu dan organisasi. Karena itu pula, audit sumber daya manusia perlu
ditindaklanjuti oleh manajemen dengan melakukan perbaikan dan menghindari masalah yang
sama di kemudian hari. Dan, peranan top management sangat diharapkan dalam keberhasilan
audit ini. Caranya, dengan memberikan disposisi atas laporan hasil audit sumber daya
manusia
yang
dapat
menimbulkan
dampak
psikologis
bagi
auditee.
Lebih penting lagi, audit sumber daya manusia dapat dipandang sebagai proses pembelajaran


yang merupakan perluasan dari kata mencoba. Dalam pembelajaran (learning) juga terdapat
beberapa kesalahan dan ini dipandang sebagai proses untuk lebih menghasilkan dan
mencapai apa yang dipandang sebagai praktek terbaik. Seperti aturan umum yang
disampaikan oleh Warren Bennis dan Burt Nanus untuk semua organisasi: reasonable failure
should never be received with anger.
B. Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang terjadi dirumuskan dalam makalah ini, yaitu sebagai
berikut:
1. Pengertian Audit SDM.
2. Bagaimana kerangka Kerja Audit
3. Apakah tujuan dari audit SDM
4. Apakah manfaat audit SDM
5. Bagaimana pendekat audit
6. Bagaimana proses audit
7. Bagaimana melakukan audit dengan kecocokan kepribadian dalam kerja.
8. Yang mana lebih baik internal audit atau eksternal audit.
9. Alat-alat apa saja yang digunakan dalam melakukan audit sdm.
10. Bagaimana perbandingan sistem audit SDM antar perusahaan.


BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Audit SDM
Audit SDM merupakan penilaian dan analisis yang konfrehensif terhadap programprogam SDM. Audit SDM menekankan penilaian (evaluasi) terhadap berbagai aktivitas SDM
yang terjadi dalam perusahaan dalam rangka memastikan apakah aktivitas akivitas tersebut
telah berjalan secara ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuannya dan
memberikan rekomendasi perbaikan atas berbagai kekurangan yang terjadi pada aktiviatas
SDM yang diaudit untuk meningkatkan kinerja dari program/aktvitas tersebut. Dari hasila
audit dapat diketahui apakah kebutuhan potensial SDM perusahaan telah terpenuhi atau tidak
dan berbagai hal dalam aktivitas SDM yan masih bisa ditingkatkan kinerjanya.
Menurut Gomez-Mejia (200 1 :28), audit sumber daya manusia merupakan “tinjauan
berkala yang dilakukan oleh departemen sumber daya manusia untuk mengukur efektifitas
penggunaan sumber daya manusia yang terdapat di dalam suatu perusahaan”. Selain itu, audit
memberikan suatu perspektif yang komprehensif terhadap praktik yang berlaku sekarang,
sumber daya, dan kebijakan manajemen mengenai pengelolaan SDM serta menemukan
peluang dan startegi untuk mengarahkan ulang peluang dan strategi tersebut. Intinya, melalui
audit dapat menemukan permasalahan dan memastikan kepatuhan terhadap berbagai
peraturan perundangan-undangan dan rencana-rencana strategis perusahaan.
Dengan demikian, audit adalah kegiatan pemeriksaan terhadap suatu kesatuan ekonomi

yang dilakukan seseorang atau kelompok/lembaga yang independen yang bertujuan untuk
untuk mengevaluasi atau mengukur lembaga/perusahaan dalam melaksanakan tugas atau
pekerjaan dengan kriteria yang telah ditentukan.
B. Kerangka Kerja Audit
Kerangka kerja audit SDM menghubungkan pengeolaan SDM dengan tujuan bisnis
perusahaan secara keseluruhan. Dalam hubungan ini audit menilai dukungan SDM terhadap
pencapaian tujuan perusahaan, komitmen perusahaan dalam memberdayakan, dan melibatkan
SDM, serta mengidentifikasi permasalahan yang terjadi dalam hubungan tersebut dan
merekomenasikan langkah-langkah perbaikan yang diperlukan. Berdasarkan rekomendasi
dari hasil audit, peerusahaan melakukan perubahan dan mengevaluasi perubahan-perubahan
dari hasil audit.
C. Tujuan Audit SDM
Ada beberapa hal yang ingin dicapai melalui audit SDM yang merupakan tujuan
dilakukannya audit tersebut, yaitu :
-

Menilai efektivitas dari fungsi SDM
Menilai apakah program/aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif dan
efisisen.
Memastikan ketaatan berbagai program/aktivitas SDM terhadap ketentuan hukum,

peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan.

-

Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM
dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
- Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan
ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai program/aktivitas SDM
D. Manfaat Audit SDM
Ada beberapa manfaat dari audit SDM, antara lain :
E.
1.

2.

3.

Mengidentifikasi kontribusi dari departemen SDM terhadap organisasi
Meningkatkan citra profesioanal departemen SDM
Mendorong tanggung jawab dan profesionalisme yang lebih tinggi karyawan

departemen SDM.
Memperjelas tugas-tugas dan tanggung jawab departemen SDM
Mendorong terjadinya keragaman kebijakan dan praktik-praktik SDM
Menemukan masalah-masalah kritis dalam bidang SDM
Memastikan ketaatan terhadap hokum dan peraturan dalam praktik SDM
Menurunkan biaya SDM melalui prosedur SDM yang lebih efektif
Meningkatkan keinginan untuk berubah dalam departemen SDM
Memberikan evaluasi yang cermat terhadap system informasi SDM
Pendekatan Audit SDM
Menentukan Ketaatan Kepada Peraturan Dan Hukum yang Berlaku
Audit menekankan penlaian bagaimana perusahaan menetapkan berbagai aturan dan
kebijakan yang secara internal berlaku di perusahaan, apakah telah sesuai dengan
aturan dan hokum yang ditetapkan pemerintah sebagai pemegang otoritas? Dan
apakah setiap komponen dalan oraganisasi menjalankan aktivitasnya sesuai dengan
aturan dan kebijakan tersebut? Manajemen puncak hasus menyadari bahwa manajer di
setiap tingkat berkewajiban untuk mentaati peaturan dan ketentuan hukum yang
berlaku.
Mengukur Kesesuaian Program Dengan Tujuan Organisasi
Keselarasan tujuan departemen SDM mulai dari tujuan para karyawannya sampai
tujuan berbagai program yang itetapkan pada departemen ini, dengan tujuan

perusahaan secara keseluruhan harus menjadi pertimbangan utama dalam menyusun
rencana di departemen SDM. Adanya keselarasan tujuan akan menjadikan aktivitas
organisasi berjalan seirama dalam mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan.
Disamping itu, hal ini juga dapat menghindari benturan antar bagian yang ada, yang
dipicu oleh kebutuhan jangka pendek masing-masing bagian berdasarkan ego sektoral
masing-masing.
Mengukur Kinerja Program
Mengukur kinerja program berarti menghubungkan aktivitas actual program SDM
yang diaudit dengan ukuran-ukuran keberhasilan yang telah ditetapkan sebakumnya.
Disamping ukuran-ukuran keberhasilan, penilaian kinerja program juga berhubungan
denga strategi dan rencana yang telah ditetapkan. Untuk mencapai tujuannya, fungsi
SDM menetapkan berbagai program sebagai implementasi rencana yang telah
ditetapkan. Apakah program yang telah ditetapkan tersebut telah terlaksana secara
ekonomis, efisien dan efektif dalam mencapai tujuan? Audit SDM melakukan
evaluasi secara konfrehensif terhadap kinerja program yang dilaksanakan pada
perusahaan. Panilaian ditekankan pada ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas program

dalam mencapai tujuannya. Dari hasil audit akan diketahui apakah beberapa program
masih mungking untuk ditingkatkan kinerjanya atau memang program tersebut belum
berjalan secara maksimal.

F. Proses Audit SDM
Proses audit sumber daya manusia terdiri atas enam langkah:
-

Mengkomunikasikan gagasan dan makna audit SDM dan menekankan berbagai
manfat yang dapat diperoleh, serta mendapatkan dukungan manajemen puncak.
- Memilih personalia dengan berbagai ketrampilan dan menyusun tim audit, serta
memberikan pelatihan yang dibutuhkan.
- Mengumpulkan data dari berbagai jenjang, fungsi dan unit yang berbeda dalam
organisasi.
- Menyiapkan laporan audit bagi para manajer lini dan evaluasi departemen SDM.
- Membahas laporan dengan para manajer pengoperasian terkait yang kemudian
menindaklanjuti hasil evaluasi.
- Memasukkan berbagai tindakan korektif ke dalam proses penetapan sasaran operasi
organisasi regular.
G. Melakukan Audit dengan Kecocokan Sifat
Ada beberapa hal yang ingin dicapai melalui audit SDM yang merupakan tujuan
dilakukannya audit tersebut, yaitu :
-


Menilai efektivitas dari fungsi SDM
Menilai apakah program/aktivitas SDM telah berjalan secara ekonomis, efektif dan
efisisen.
Memastikan ketaatan berbagai program/aktivitas SDM terhadap ketentuan hukum,
peraturan dan kebijakan yang berlaku di perusahaan.
Mengidentifikasi berbagai hal yang masih dapat ditingkatkan terhadap aktivitas SDM
dalam menunjang kontribusinya terhadap perusahaan.
Merumuskan beberapa langkah perbaikan yang tepat untuk meningkatkan
ekonomisasi, efisiensi, dan efektivitas berbagai program/aktivitas SDM

Dari penjelasan tujuan audit diatas, maka sistem audit harus dapat diterapkan dengan benar
dan sesuai dengan kecocokan sifat para karyawan. Agar hasil yang didapatkan dari sistem
audit dapat maksimal dan program/aktivitas SDM dapat berjalan efektif dan efisien.
H. Audit Internal atau Audit Eksternal
Audit internal adalah sebuah kegiatan yang dirancang untuk menambah nilai dan
meningkatkan operasi badan secara independen. Kegunaanya untuk membantu badan
mencapai objektif tujuan dengan sistematis, dengan pendekatan terperinci dalam menilai dan
meningkatkan efektifitas dari resiko manajement, kontrol, dan proses badan organisasi.Audit
internal sebagai perantara untuk meningkatkan keefektifitasan dan keefesienan suatu
organisasi dengan menyediakan wawasan dan rekomendasi berdasarkan analisis dan dugaan
yang bersumber dari data dan proses usaha. para auditor internal dikenal sebagai karyawan
yang dibentuk untuk melakukan audit internal.

Perbedaan Internal Audit dan External Audit :
Internal Audit
-

-

Dilakukan Oleh Internal Auditor yang merupakan orang dalam perusahaan
Pihak luar perusahaan menganggap internal auditor tidak independen
Tujuan pemeriksaan adalah untuk membantu manajemen (top management, middle
management, low management) dalam melaksanakan tanggung jawabnya dengan
memberikan analisa, penilaiaan, saran dan komentar mengenai kegiatan yang
diperiksanya.
laporan manajemen tidak berisi mengenai kewajaran laporan keuangan, tetapi berupa
temuan pemeriksaan (Audit Findings) mengenai penyimpangan dan kecurangan.

Berpedoman pada Internal auditing standards yang ditentukan ole BPKP atau BPK.
External Audit
-

Dilakukan Oleh External Auditor (KAP) yang merupakan orang luar perusahaan
External Auditor adalah pihak yang independen
Tujuan pemeriksaan adalah memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan
keuangan perusahaan yang telah disusun oleh manajemen perusahaan.
Laporan external auditor berisi opini kewajaran mengenai laporan keuangan dan juga
management letter yang berisi pemberitahuan mengenai kelemahan-kelemahan dalam
internal control dam saran-saran perbaikan

Dan juga , ada beberapa lagi perbedaan antara internal audit dan eksternal audit dalam
beberapa hal, antara lain :
-

-

-

Hubungan Kerja
: Pada audit internal, perusahaan memperkerjakan individuindividu sebagai auditor internal untuk menilai efektifitas operasi manajemen. Mereka
utamanya terkait dengan penilaian pengendalian internal perusahaan. Audit internal
dilakukan oleh auditor internal yang dapat dilakukan oleh pihak internal perusahaan
atau dari luar perusahaan (outsourcing). Para pemegang saham perusahaan menunjuk
auditor eksternal untuk melakukan audit eksternal. Auditor ini biasanya independen
terhadap perusahaan dan manajemen.
Pelaporan
: Audit external dan internal sama-sama memiliki kode etik dan
pedoman perilaku. Namun mereka berbeda dalam hal pelaporannya. Laporan audit
internal adalah merupakan hal yang rahasia yang ditujukan untuk direktur dan
manajemen perusahaan. Sedangkan eksternal audit, laporan auditor ditujukan untuk
pemegang saham dan laporan tersebut disajikan untuk pihak-pihak yang terkait di
masyarakat luas.
Ruang Lingkup Pekerjaan
: Untuk menghindari konflik kepentingan, eksternal
audit tidak dapat melakukan pekerjaan diluar ruang lingkup pekerjaannya. Tujuan
utamanya adalah untuk mem-verifikasi apakah laporan keuangan bebas dari salah saji
dan memberikan pendapat yang wajar dan benar atas perusahaan. Audit internal fokus
pada aspek keuangan dan non keuangan perusahaan. Audit internal mendeteksi
terjadinya kecurangan, menyediakan saran dan konsultansi atas pengendalian

internal dan penilaian kinerja atas tata kelola manajemen dan mengevaluasi strategi
manajemen risiko perusahaan.
I. Alat – alat yang digunakan untuk melakukan audit
Berbagai alat audit yang sring digunakan adalah :
-

Wawancara : Wawancara oleh manajer terhadap karyawan merupakan sumber
informasi mengenai aktivitas SDM. komentar mereka membantu tim audit mencari
bidang yang membutuhkan perbaikan. Kritik dari karyawan dapat menunjukkan
tindakan yang harus diambil oleh departemen untuk memenuhi kebutuhan mereka.
- Kuesioner
: Kuesioner digunakan karena wawancara memakan waktu yang terlalu
lama sehingga menyebabkan pemborosan. Melalui kuesioner gambaran yang lebih
akurat dari perlakuan karyawan dapat dikembangkan.
- Analisis Catatan
: Analisis catatan personalia merupakan salah satu alat yang
dapat digunakan untuk mengetahui berbagai kekurangan di organisasi. Review ini
dilaksanakan untuk memastikan kepatuhan terhadap prosedur dan peraturan. Catatan
yang ditinjau oleh tim audit meliputi catatan keselamatan dan kesehatan karyawan,
keluhan, kompensasi, kebijakan dan program SDM.
- Informasi Eksternal : Informasi eksternal merupakan alat audit SDM dengan
membandingkan kondisi di dalam dengan di luar organisasi. Sumber informasi
eksternal meliputi pemerintah, asosiasi industri, asosiasi profesional, konsultan, serta
hasil riset yang diaadakan oleh perguruan tinggi.
J. Sistem Audit SDM Perusahaan
Pelaksanaan sistem audit suatu perusahaan dengan perusahaan lain memiliki sistem yang
sama. Audit harus mencakup perencanaan audit, pengujian dan evaluasi terhadap informasi,
penyampaian hasil-hasil audit, dan penindaklanjutan hasil audit.
-

Perencanaan audit

Auditor harus merencanakan terlebih dahulu setiap tugas audit yang akan dilakukan dan
perencanaan harus didokumentasikan dan harus mencakup :
Menentukan tujuan dan lingkup audit
Mendapatkan latar belakang informasi mengenai kegiatan-kegiatan yang akan diperiksa
Menentukan sumber daya yang diperlukan untuk melakukan audit
Membicarakan dengan mereka yang terlibat audit
Melakukan pemahaman dan survey lapangan mengenai kegiatan-kegiatan dan pengendalianpengendalian yang akan diperiksa, menetapkan titik berat audit dan minta saran atau komntar
dari departemen yang diperiksa
-

Membuat program audit

Menentukan bagaimana, kapan, dan kepada siapa hasil audit akan disampaikan

Mendapatkan persetujuan atas perencanaan audit
Pengujian dan evaluasi terhadap informasi
Auditor harus mengumpulkan, menganalisis, menginterprestasikan dan mendokumentasikan
informasi-informasi yang diperoleh guna menunjang hasil-hasil audit. Proses pengujian dan
evaluasi informasi adalah sebagai berikut :
Mengumpulkan informasi mengenai hal-hal yang berhubungan dengan tujuan dan lingkup
audit.
Informasi harus cukup, kompeten, relevan, dan berguna untuk menyusun rekomendasirekomendasi secara baik atas temuan-temuan audit.
Informasi yang cukup adalah berdasarkan fakta, memadai, meyakinkan sehingga orang yang
diberi informasi akan mempunyai kesimpulan yang sama dengan auditor.
Informasi yang kompeten adalah dapat dipercaya, dan cara terbaik untuk memperolehnya
adalah dengan mempergunakan teknik audit yang tepat.
Informasi yang relevan adalah untuk mendukung temuan-temuan audit dan rekomendasirekomendasi, dan konsisten dengan sasaran audit.
Informasi yang berguna adalah informasi yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai
sasaran-sasarannya.
Prosedur-prosedur audit, termasuk teknik pengujian dan sampling yang dipergunakan, harus
dipilih terlebih dahulu, apakah dapat dipraktikan atau tidak, apakah harus diperluas atau
diubah bila diperlukan.
Proses pengumpulan, penganalisisan, penginterpretasian, dan pendokumentasian informasi
ini harus diawasi guna menjamin terpeliharanya objektivitas internal auditor dan tercapainya
sasaran audit.
Kertas kerja audit harus dibuat oleh auditor dan diperiksa kembali oleh atasan auditor. Kertas
kerja audit ini harus mencatat semua informasi yang diperoleh dan analisis-analisis yang
dibuat dan harus mendukung penemuan-penemuan audit dan rekomendasi-rekomendasi yang
dilaporkan.

-

Penyampaian hasil-hasil audit

Auditor harus melaporkan hasil-hasil audit yang dilakukannya/
Laporan hasil audit setelah tugas audit selesai, harus disusun secara tertulis dan
ditandatangani. Laporan intern baik secara tertulis maupun lisan dapat diterima.

Auditor harus mendiskusikan teman-teman audit, kesimpulan dan rekomendasi-rekomendasi
yang diusulkan dengan manajemen pada tingkat tertentu sebelum mengeluarkan laporan
resmi hasil audit.
Laporan harus objektif, jelas, singkat tapi padat, membangun dan tepat waktu.
Laporan harus menyajikan tujuan, lingkup dan hasil audit, dan bila mungkin laporan harus
berisi pernyataan pendapat auditor.
Laporan dapat berisi rekomendasi-rekomendasi atas perbaikan-perbaikan yang masih dapat
dilakukan, pernyataan kepuasan atas prestasi yang dicapai dan tindakan perbaikan.
Pandangan/pendapat unit kerja yang diperiksa mengenai kesimpulan atau rekomendasirekomendasi yang diberikan dapat juga dimasukkan dalam laporan.
Manajer Departemen audit atau yang ditugaskan untuk itu, terlebih dahulu harus menelaah
kembali dan menyetujui laporan audit itu sebelum dikeluarkan, harus menentukan kepada
siapa saja laporan itu akan diedarkan.
-

Tindak lanjut audit

Auditor harus melakukan tindak lanjut audit untuk memastikan bahwa tindakan-tindakan
perbaikan yang memadai telah dilakukan sesuai laporan hasil temuan audit. Disini auditor
harus menetapkan bahwa tindakan perbaikan telah dilakukan dan berhasil dengan baik, atau
manajemen diasumsikan telah mengetahui resiko bila tidak dilakukan tindakan perbaikan
sesuai laporan hasil audit.

BAB III

A.Kesimpulan

Audit SDM di laksanakan untuk mencapai tujuan organisasi secara
keseluruhan baik untuk jangka pendek, jangka menengah maupun jangka panjang. Artinya
audit SDM mempunyai misi membantu pimpinan dengan memberikan masukan informasi
signifikan hasil penilaian auditor untuk membantu mengatasi permasalahan yang tengah
dihadapi oleh Departemen. Hasil audit SDM dapat menjadi masukan berharga untuk referensi
dalam membuat keputusan atau mengambil kebijakan tentang SDM sehingga pengelolaan
SDM dapat lebih sesuai dengan perencanaan organisasi jangka panjang.
B.Saran
Dari uraian makalah ini, penyusun merekomendasikan pentingnya untuk menguasai
konsep Audit SDM karena hal tersebut akan dapat membantu mengevaluasi kegiatan-kegiatan
SDM yang dilakuakan dalam suatu perusahaan. Dan hasilnya memberikan umpan balik
tentang fungsi SDM bagi para manajer operasional dan departemen SDM. Ini juga
mengemukakan seberapa baik para manajer mengelola tugas-tugas SDM.

DAFTAR PUSTAKA
http://auditable.blogspot.com/2012/12/perbedaan-audit-internal-denganaudit.html#.Uwtxv85qlAg

http://sagara14.wordpress.com/2011/10/14/internal-audit-vs-external-audit/
http://makalahmajannaii.blogspot.com/2012/04/review-resume-makalah-metodologi.html
http://badry7.blogspot.com/2013/11/contoh-makalah-audit-sumber-daya-manusia.html
http://priyonodr.com/index.php/materi-kuliah/msdm-ii/118-bab-x-audit-dan-riset-sumberdaya-manusia.html
http://badry7.blogspot.com/2013/11/contoh-makalah-audit-sumber-dayamanusia.html#ixzz2uFK519oH

Dokumen yang terkait

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI DAYA SAING PENGRAJIN PERAK DI DESA PULO KECAMATAN TEMPEH KABUPATEN LUMAJANG

44 381 111

ANALISIS KONTRIBUSI MARGIN GUNA MENENTUKAN PRIORITAS PENGEMBANGAN PRODUK DALAM KONDISI KETIDAKPASTIAN PADA PT. SUMBER YALASAMUDRA DI MUNCAR BANYUWANGI

5 269 94

UJI AKTIVITAS TONIKUM EKSTRAK ETANOL DAUN MANGKOKAN( Polyscias scutellaria Merr ) dan EKSTRAK ETANOL SEDIAAN SERBUK GINSENG TERHADAP DAYA TAHAN BERENANG MENCIT JANTAN (Musmusculus)

50 334 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22

JI DAYA ANTIBAKTERI EKSTRAK POLIFENOL BIJI KAKAO Escherichia coli SECARA IN VITRO

6 112 17

Analisis pengaruh modal inti, dana pihak ketiga (DPK), suku bunga SBI, nilai tukar rupiah (KURS) dan infalnsi terhadap pembiayaan yang disalurkan : studi kasus Bank Muamalat Indonesia

5 112 147

Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerapan manajemen mutu terpadu pada Galih Bakery,Ciledug,Tangerang,Banten

6 163 90

Efek ekstrak biji jintan hitam (nigella sativa) terhadap jumlah spermatozoa mencit yang diinduksi gentamisin

2 59 75

Pengaruh Rasio Kecukupan Modal dan Dana Pihak Ketiga Terhadap Penyaluran Kredit (Studi Kasus pada BUSN Non Devisa Konvensional yang Terdaftar di OJK 2011-2014)

9 104 46

Pengaruh Etika Profesi dan Pengalaman Auditor Terhadap Audit Judgment (Penelitian pada Kantor Akuntan Publik di Wilayah Bandung yang Terdaftar di BPK RI)

24 152 62