MODEL TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEMA (1)

ARTIKEL ANALISIS PEMBELAJARAN GURU
“MODEL TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERBICARA SISWA SD DALAM BASIS TEMATIK TERPADU”

Diajukan untuk Melengkapi tugas
Mata kuliah Strategi Pembelajaran

Oleh:
Desy Norma Ilahi
(201410430311279)
PGSD 4F

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
TAHUN 2016

MODEL TIME TOKEN UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN
BERBICARA SISWA SD DALAM BASIS TEMATIK TERPADU

Oleh:

Desy Norma Ilahi
NIM: 201410430311279
Email: desy.noerma@gmail.com
Abstract
Pembelajaran tematik di Sekolah Dasar yang baru dilaksanakan sejak
bergantinya Kurikulum Tingkat Satuan Dasar (KTSP) menjadi Kurikulum 2013
memberikan banyak pengaruh dalam pelaksanaan proses belajar-mengajar di kelas.
Analisis terhadap pembelajaran tematik yang dilakukan oleh guru kelas yang
didasarkan pada observasi pengalaman pribadi ketika magang 2 yang bertujuan: 1)
Menganalisis aktivitas pembelajaran yang dilakukan oleh guru kelas 2) Menawarkan
inovasi pembelajaran tematik melalui model Time Token.
Kata Kunci

: Pembelajaran tematik, guru kelas, model Time Token

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pada penerapan pembelajaran tematik di Sekolah Dasar yang telah berjalan
selama 3 periode tahun ajaran baru ini memiliki cukup banyak kendala yang terjadi
dalam proses belajar mengajar di kelas. Kendala yang menjadi pusat perhatian pada

pembelajaran berbasis tematik adalah penerapan cara pembelajaran tematik yang
dilakukan oleh seorang guru kelas. Praktik pembelajaran yang masih mengacu pada
metode-metode pembelajaran yang bersifat klasik, membuat suasana pembelajaran yang
seharusnya tematik masih kurang berkembang. Dimana tematik ini merupakan suatu
kegiatan pembelajaran dengan mengintegrasikan materi dan beberapa mata pelajaran
dalam satu tema/topik pembahasan1, sehingga pemerintah mengajurkan pendekatan
pembelajaran menggunakan Scientific yaitu siswa dituntut melakukan kegiatan
mengamati, menanya, menalar, mencoba/mempraktikkan, dan mengkomunikasikan.

1 Sutirjo dan Sri Istuti Mamik. (2005). Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum 2004. Malang:
Bayumedia Publishing.

Dengan demikian menuntut guru untuk menggunakan model-model yang inovatif yang
berbasis Student Center Learning.
Hal ini yang sama terjadi dalam penerapan pembelajaran tematik di Sekolah
Dasar tempat magang 2 berlangsung pada tahun ajaran 2015-2016. Pembelajaran
tematik yang kurang memberikan ruang terhadap siswa untuk berkembang sesuai
dengan kompetensinya dan guru kelas sebagai fasilitator kurang memperhatikan siswa
yang pasif dalam pembelajaran di kelas. Metode dikte yang sangat klasik ini juga masih
diterapkan dalam pembelajaran yang mengacu pada kurikulum 2013 ini.

Berangkat dari kondisi tersebut, guru melakukan perbaikan dan inovasi dalam
pembelajaran tematik dengan fokus mendorong siswa lebih aktif terlibat dalam proses
pembelajaran. Dengan siswa terlibat secara aktif, maka pembelajaran akan menjadi
lebih bermakna dan siswa dapat memperoleh pengetahuan secara lebih baik.
Upaya perbaikan dalam proses pembelajaran yang berbasis tematik dapat
menggunakan pembelajaran tematik dengan menggunakan model pembelajaran Time
Token dimana pembelajaran ini mampu meningkatkan kemampuan bicara dan bernalar
siswa dalam pembelajaran, sehingga siswa tidak pasif. Walaupun bersifat asing model
pembelajaran ini sesuai dengan acuan pada kurikulum 2013 yang menggunakan
pendekatan scientific. Oleh karena, model Time Token ini perlu dilakukan
perkembangan pada proses pembelajaran di kelas yang notabennya pembelajaran
berbasis sosial, karena akan semakin banyak bahan yang dibicarakan dan disampaikan
oleh siswa.
Perumusan Masalah
Merujuk pada latar belakang maka dirumuskan perumusan masalah yang
berkaiatan yaitu Bagaimana inovasi pembelajaran yang sesuai dengan pembelajaran
tematik dimana pembelajaran harus berbasis pada siswa dengan menggunakan model
pembelajaran Time Token?
Tujuan Analisis
Berdasarkan perumusan masalah yang telah dibahas sebelumnya, adapun tujuan

analisis ini dilakukan antara lain untuk menawarkan kepada guru kelas aktivitas

pembelajaran

yang

berpusat

pada

siswa

dengan

menyenangkan

dan

tidak


menyingkirkan unsur-unsur pembelajaran tematik yang dominansi menggunakan
pendekatan Scientific yaitu dengan menerapak model pembelajaran Time Token.
Landasan Teori
Pembelajaran tematik adalah buah hasil dari adanya kurikulum 2013, dimana
pembelajaran Sekolah Dasar menjadi basis tematik terpadu atau tidak terpisah-pisah
mata pelajarannya. Pembelajaran tematik juga dapat diartikan sebagai suatu model
pembelajaranyang melibatkan beberapa mata pelajaran untuk memberikan pengalaman
yang bermakna kepada siswa. Keterpaduan pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek
prosesatau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar.Jadi pembelajaran
tematik juga bisa diartikan sebagai pembelajaran terpadu yang menggunakan tema seba
gai pemersatu materi dalam beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali pertemua
n2.
Dalam pelaksanaan pembelajaran tematik ini dapat dipadu-padankan dengan model
pembelajaran lainya, dengan menggunakan model pembelajaran Time Token.
Model pembelajaran Time Token ini Arrends 1998) merupakan model
pembalajaran yang bertujuan agar masing-masing anggota kelompok diskusi
mendapatkan kesempatan untuk memberikan konstribusi mereka dan mendengarkan
pandangan serta pemikiran anggota lain.
Menurut Tim Widya Iswara Jateng (2004:10) metode ini dapat digunakan untuk
mengajarkan keterampilan sosial, menghindari siswa mendominasi pembicaraan atau

siswa yang diam sama sekali3.
Menurut Idris 2011 model pembelajaran time token adalah strategi pembelajaran
yang digunakan untuk menghindari sikap siswa yang mendominasi pembicaraan dan
sikp diam sama sekali. Jadi model pembelajaran time token adalah model pembelajaran
yang lebih mengarah pada semau siswa untuk aktif. Adapun sintak model pembelajaran
Time Token Arends4 yang perlu diperhatikan, sebagai berikut:
2 Anisa, eka dkk. 2013. Makalah Model Pembelajaran Tematik. Universitas Negeri Makasar
3 Sriudin. 2012. Model Pembelajaran Time Token. [Terhubung Berkala]. Tersedia dialamat:
http://www.sriudin.com/2012/01/model-pembelajaran-time-token.html
4 Ngalimun, 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Scripta Cendekia

1.

Adapun sintak dari model pembelajaran Time Token Arends ini adalah sebagai

2.
3.
4.
5.


berikut :
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran/KD.
Guru mengkondisikan kelas untuk melaksanakan diskusi klasikal.
Guru memberi tugas pada siswa.
Guru memberi sejumlah kupon berbicara dengan waktu ± 30 detik per kupon

6.

pada tiap siswa.
Guru meminta siswa menyerahkan kupon terlebih dahulu sebelum berbicara atau
memberi komentar. Setiap tampil berbicara satu kupon. Siswa dapat tampil lagi
setelah bergiliran dengan siswa lainnya. Siswa yang telah habis kuponnya tak
boleh bicara lagi. Siswa yang masih memegang kupon harus bicara sampai

7.

semua kuponnya habis. Demikian seterusnya hingga semua anak berbicara.
Guru memberi sejumlah nilai sesuai waktu yang digunakan tiap siswa.

METODE PENELITIAN

Analisis pembelajaran tematik dilakukan dengan menggunakan metode
observasi berdasarkan pengalaman pribadi penulis. Pengalaman pribadi ini juga dapat
menjadi acuan sumber belajar untuk melakukan inovasi-inovasi pembelajaran.
Pengalaman pribadi yang menjadi dasar analisis pembelajaran yang diterapkan guru,
berdasarkan fakta ketika melaksanakan magang 2 di SDN Punten 1 Batu.
Ruang lingkup yang akan dibahas secara mendalam mengenai hasil pengamatan
terhadap pembelajaran tematik yang dilakukan guru kelas dan inovasi model
pembelajaran yang ditawarkan oleh penulis sebagai pengembangan pembelajaran
tematik yang diterapkan guru kelas.

HASIL DAN PEMBAHASAN
Aktivitas Pembelajaran Tematik
Hasil pengamatan terhadap aktivitas pembelajaran tematik pada kelas 5 SD
semester 2 yang dilakukan oleh guru kelas dengan meninjau kembali tema, subtema,
dan pembelajaran yang digunakan guru dalam pelaksananaannya. Guru menggunakan
panduan buku tematik pada Tema 7 “Sejarah Peradaban Indonesia” dengan Subtema 1
“Kerajaan Islam di Indonesia” pada pembelajaran 4. Terdapat 4 mata pelajaran dengan
setiap mata pelajaran terdiri dari 2 kompetensi dasar dan 2 indikator yang harus
dipenuhi selama 6 x 35 menit pembelajaran yang berlangsung sehari, rinciannya sebagai
berikut:

1. Kompetensi Dasar dan Indikator PPKN
3.5 Memahami Nilai-nilai Persatuan pada masa Islam
3.5.2. Menunjukkan peninggalanpeninggalan masa Islam (masjid, pesantren,
tradisi keagamaan) yang mengandung nilai-nilai persatuan
4.5 Mensimulasikan nilai-nilai persatuan pada masa Islam dalam kehidupan di
masyarakat
4.5.1. Memerankan tokoh pada masa Islam yang menjadi simbol persatuan.
2. Kompetensi Dasar dan Indikator IPS
3.2 Mengenal perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia
dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa
kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya
3.21. Menunjukkan perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dan
dampak keberlanjutannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada
masa penjajahan
4.2 Menceritakan hasil pengamatan mengenai perubahan dan keberlanjutan yang
terjadi dalam kehidupan manusia
dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa
kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya
dalam berbagai jenis media


4.2.1. Bercerita secara lisan dengan metode terpandu perubahan kehidupan
manusia dan masyarakat Indonesia dan dampak keberlanjutannya di bidang sosial,
ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa penjajahan
3. Kompetensi Dasar dan Indikator Bahasa Indonesia
3.5 Menggali informasi dari teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
3.5.4. Menjelaskan nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam Indonesia dari teks
cerita sejarah tentang perkembangan kerajaan Islam di Indonesia
4.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.5.4. Menuliskan kembali teks cerita sejarah tentang nilai-nilai perkembangan
kerajaan Islam di Indonesia dengan bahasa sendiri
4. Kompetensi Dasar dan Indikator Matematika
3.3 Memilih prosedur pemecahan masalah dengan menganalisis hubungan antara
simbol, inforasi yang relevan, dan mengamati pola
3.3.2. Memahami prosedur mengukur sudut
4.9 Mengukur besar sudut menggunakan busur derajat dan mengidentifikasi jenis
sudutnya

4.5.2. Mengukur besar sudut dengan satuan derajat
Pembelajaran 4 dengan KD yang telah dirincikan diatas, guru menerapkan
metode pembelajaran 1) ceramah, guru mengaplikasikan teknik pembelajaran yang
lumrah umum digunakan dengan menjelaskan materi pembelajaran kepada siswa 2)
mendikte, metode yang sangat klasik ini digunakan guru untuk memberikan tambahan
catatan materi yang tidak tercantum dalam buku panduan tematik siswa dengan siswa
mencatat apa yang disampaikan oleh guru 3) tanya jawab, guru juga sering melakukan
tanya jawab kepada semua peserta didik yang aktif maupun yang pasif 4) penugasan,
merupakan hal yang sering dilakukan guru untuk menguji kemampuan pemahaman

siswa dalam ranah kognitif dan psikomotor. Hal diatas merupakan sebagaian kecil dari
praktek di dalam kelas. Pembahasan yang lebih rinci akan dibahas dalam deskripsi
langkah kegiatan, sebagai berikut:
a.

Kegiatan Awal
Pada awal pembelajaran, guru mengawali pembelajaran dengan
mengucapkan salam. Pada proses selanjutnya guru tidak menyampaikan tujuan
pembelajaran kepada siswa dan langsung meminta untuk membuka halaman
yang akan mereka pelajari hari ini pada buku teks tematik siswa. Guru juga tidak
menyampaikan apersepsi tentang sejarah peradaban Indonesia dengan kebiasaan
sehari-hari.Guru meminta siswa untuk membaca teks bacaan yang ada pada
bukunya.

b.

Kegiatan Inti
Guru meminta siswa untuk membaca buku teks tematik siswa tentang
Kesultanan Gowa dalam waktu 10 menit, ketika waktu yang diberikan oleh guru
untuk membaca teks bacaan telah habis, guru melakukan tanya jawab sederhana
mengenai teks yang dibaca yaitu tentang kesultanan Gowa, semua siswa
menjawab dengan saling bersahut-sahutan kemudian guru menegur untuk
membiasakan diri mengangkat tangan terlebih dahulu. Karena yang mengangkat
tangan hanya 2-3 oarang maka beberapa kali guru juga langsung menunjuk pada
siswa yang terkenal pasif di kelas untuk menjawab pertanyaan yang disampaikan
oleh guru.
Setelah melakukan tanya jawab, guru membagikan gambar kerajaan
Kesultanan Gowa. Kemudian guru memberikan penugasan kepada siswa untuk
menganalisis gambar dengan menentukan besar sudut pada bangunan kerajaan
Gowa dengan menggunakan busur secara berkelompok, pembagian kelompok
sesuai dengan kelompok yang lalu. Siswa menggambar kembali apa yang telah
dilakukan bersama kelompoknya pada buku tulis masing-masing.
Guru meninggalkan kelas setelah guru memberikan tugas kepada siswa
selama beberapa menit sebelum 10 menit. Kondisi kelas saat itu sangat gaduh
karena ada satu kelompok yang tidak membawa busur dan penghapus, sehingga
mereka berkeliling-keliling ke kelompok lain untuk meminjam busur dan
penghapus berlebih.

Selang beberapa menit guru kembali dan menanyakan kepada siswa
sudah “selesai atau belum?” secara keseluruhan kelompok sudah selesai hanya
satu kelompok yang ketinggalan atau belum selesai. Kemudian dikoreksi secara
bersama dengan guru meminta salah satu perwakilannya menggambarkan
bentuk sudut yang telah dikerjakan bersama kelompok di papan tulis. Saat
melakukan pengoreksian guru juga sekaligus melakukan metode ceramah
kepada siswa
Guru meminta siswa untuk siswa menungggu, tetap guru meminta
langsung saja. Pada hal inilah guru meminta siswa untuk mencatat materi
dengan didekte. Selanjutnya siswa diminta untuk menganalisis dan mambuat lini
paper dari bacaan yang ada dibuku dengan yang mereka catat.
c.

Kegiatan Penutup
Selesai siswa mengerjakan guru dan siswa mengoreksi jawaban secara
bersamaan dan mengumpulkannya ke meja guru untuk diberikan nilai. Siswa
yang mendapat nilai terendah diberikan hukuman dengan mengerjakan soal lagi.
Guru menutup pembelajaran dengan melakukan kesimpulan bersama-sama
siswa dan menyampaikan pesan moral kepada siswa. dan mengakhiri
pembelajaran dengan mengucapkan hamdalah dan salam penutup.
Penggunaan media pembelajaran untuk menunjang pemahaman siswa tidak

gunakan oleh guru. Guru lebih pada proses penilaian pada hasil kerja kelompok. Guru
juga sedikit keras dalam penggunaan bahasa lisan kepada siswa yang pasif dalam
pembelajaran. Guru sering melakukan pertanyaan-pertanyaan bagi siswa-siswa yang
sering mendapat nilai rendah dan bersikap keras dalam pembelajaran. Sehingga ada
salah satu siswi putri yang kategori siswi yang pasif ditanya “Mengapa tidak masuk
selama 3 hari tanpa ada surat?” siswa menjawab sakit, namun guru mengucapkan katakata sindiran terhadap siswi tersebut hingga dia menangis.
Inovasi Pembelajaran Tematik
Inovasi pembelajaran yang ditawarkan oleh penulis ini mengacu pada inovasi
penggunakan model pembelajaran yang dipadukan dengan pembelajaran tematik ini.
Mata Pelajaran yang digunakan tetap seperti yang disebutkan pada analisis aktivitas

pembelajaran guru, hanya saja ada pengurangan indikator pada indikator 4.5.1 tidak
digunakan, karena menggunakan model Role Playing. Model pembelajaran yang
ditawarkan dalam inovasi ini adalah model pembelajaran Time Token. Penggunaan
model ini akan memudahkan dalam pencapaian tujuan pembelajaran.
1.

Kompetensi Dasar dan Indikator PPKN
3.5 Memahami Nilai-nilai Persatuan pada masa Islam
3.5.2. Menunjukkan peninggalan-peninggalan masa Islam (masjid, pesantren,
tradisi keagamaan) yang mengandung nilai-nilai persatuan
4.5 Mensimulasikan nilai-nilai persatuan pada masa Islam dalam kehidupan di
masyarakat
4.5.1. Menyebutkan nilai-nilai persatuan pada masa Islam dalam kehidupan di
masyarakat.

2. Kompetensi Dasar dan Indikator IPS
3.2 Mengenal perubahan dan keberlanjutan yang terjadi dalam kehidupan manusia
dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa
kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya
3.21. Menunjukkan perubahan kehidupan manusia dan masyarakat Indonesia dan
dampak keberlanjutannya di bidang sosial, ekonomi, pendidikan, dan budaya pada
masa penjajahan
4.2 Menceritakan hasil pengamatan mengenai perubahan dan keberlanjutan yang
terjadi dalam kehidupan manusia
dan masyarakat Indonesia pada masa penjajahan, masa tumbuhnya rasa
kebangsaan serta perubahan dalam aspek sosial, ekonomi, pendidikan dan budaya
dalam berbagai jenis media
4.2.1. Bercerita secara lisan dengan metode terpandu perubahan kehidupan
manusia dan masyarakat Indonesia dan dampak keberlanjutannya di bidang sosial,
ekonomi, pendidikan, dan budaya pada masa penjajahan
3. Kompetensi Dasar dan Indikator Bahasa Indonesia
3.5 Menggali informasi dari teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia dengan bantuan guru dan teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku

3.5.4. Menjelaskan nilai-nilai perkembangan kerajaan Islam Indonesia dari teks
cerita sejarah tentang perkembangan kerajaan Islam di Indonesia
4.5 Mengolah dan menyajikan teks cerita narasi sejarah tentang nilai-nilai
perkembangan kerajaan Islam di Indonesia secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan dan tulis dengan memilih dan memilah kosakata baku
4.5.4. Menuliskan kembali teks cerita sejarah tentang nilai-nilai perkembangan
kerajaan Islam di Indonesia dengan bahasa sendiri
4. Kompetensi Dasar dan Indikator Matematika
3.3 Memilih prosedur pemecahan masalah dengan menganalisis hubungan antara
simbol, inforasi yang relevan, dan mengamati pola
3.3.2. Memahami prosedur mengukur sudut
4.9 Mengukur besar sudut menggunakan busur derajat dan mengidentifikasi jenis
sudutnya
4.5.2. Mengukur besar sudut dengan satuan derajat
Pada model Time Token ini memiliki beberapa aturan yang perlu dipatuhi siswa.
Untuk awal pembelajaran siswa akan dibentuk menjadi 6 kelompok dengan anggota
minimal adalah 5 orang. Guru akan memberikan nama kelompok sesuai dengan nama
raja-raja kerajaan islam di Indonesia. Pada tahap model pembelajaran Time Token ini
guru akan memberikan 3 kartu AS secara individu yang terdiri dari warna merah dengan
waktu 1 menit, warna kuning waktu 30 detik, dan warna hijau waktu 1 menit 30 detik
dan diperbolehkan menambah waktu maksimal 30 detik. Kartu-kartu tersebut adalah
kartu yang akan ditukarkan kepada guru untuk menyampaikan pendapat di depan
teman-teman yang lain. Dengan setiap kartu yang memiliki waktu yang berbeda-beda
juga memiliki poin yang berbeda-beda. Persyaratan yang wajib dipenuhi oleh siswa
adalah kartu tersebut harus habis dalam sekali pembelajaran, jika tidak maka siswa akan
menerima punishment baik itu kartu kelompok maupun kartu individu.
Tujuan pembelajaran ini dijelaskan 1) Setelah siswa melakukan pengukuran
sudut, siswa dapat mengenal penggunaan busur dalam prosedur pengukuran besar sudut
pada benda-benda yang ada disekitar mereka dengan cermat 2) setelah membaca teks
cerita kerajaan islam, siswa dapat menyebutkan nilai-nilai persatuan 3) setelah
melakukan diskusi, siswa mampu menuliskan cerita narasi secara berkelompok tentang

kerajaan-kerajaan islam dengan kreatif 4) setelah menulis cerita narasi, siswa dapat
menyampaikan hasil diskusinya di depan teman-temannya secara mandiri.
Langkah-langkah pembelajaran
Kegiatan
Kegiatan
Awal

Deskripsi Kegiatan
Alokasi Waktu
1. Guru mengucapkan salam pembuka.
10 Menit
2. Guru meminta salah satu siswa memimpin untuk
doa.
3. Guru memberikan apersepsi tentang bentukbentuk

sudut

yang

telah

dipelajari

pada

pertemuan sebelumnya dengan bertanya:
 Masih ingakah dengan jenis-jenis sudut
segitiga?
 Coba sebutkan

benda-benda

yang

ada

disekitar kalian yang berhubungan dengan
4.

bentuk sudut?
Guru membagi siswa menjadi 6 kelompok dan
menunjuk

setiap

ketua

kelompok

dengan

5.

memberikan Name Group.
Guru membagikan lembar kerja kelompok dan

6.

amplop pada setiap kelompok.
Guru membagikan kartu As individu dan
kelompok serta menjelaskan peraturan yang

Kegiatan Inti

1.

harus dipatuhi oleh siswa.
Siswa membaca lembar

2.

kelompok dengan bimbingan guru. (Mengamati)
Siswa berdiskusi bersama kelompok untuk

kerja

I

bersama 180 Menit

melakukan pengukuran sudut menggunakan
busur dengan membaca langkah-langkah pada
3.

lembar kerja. (Menalar)
Siswa mencoba mengukur sudut segitiga yang
ada dalam amplop secara berkelompok dengan

4.

bimbingan guru. (Mencoba)
Siswa menuliskan besar sudut pada setiap

5.

segitiga yang dilakukan pengukuran.
Siswa menuliskan kesimpulan tentang batas
besar sudut pada tiga jenis segitiga yaitu segitiga

lancip, segitiga siku-siku, dan segitiga tumpul
6.

secara individu.
Siswa menunjukkan salah satu kartu As individu
untuk menyampaikan hasil kesimpulan tersebut

7.

kepada guru.
Siswa yang lain menyampaikan pendapatnya
atau menayai dari yang disampaikan siswa yang

8.

maju di depan kelas.
Siswa mendapat reward

9.

ditempelkan pada baju (dada) sebelah kiri.
Siswa
berdiskusi
secara
berkelompok

bintang

yang

menganalisis lembar kerja II tentang kisah
10.

peninggalan salah satu kerajaan islam.
Siswa mengamati gambar bangunan peninggalan
kerajaan islam dengan menghubungkan besar

11.

sudut yang ada pada bangunan tersebut.
Siswa menggambarkan bentuk sudut tersebut
dengan memberikan keterangan pada gambar

12.

yang telah disediakan oleh guru.
Siswa mengukur besar derajat sudut yang telah
digambar

13.
14.

secara

berkelompok

dengan

bimbingan guru.
Siswa menuliskan kesimpulan secara individu.
Siswa menunjukkan salah satu kartu As individu
untuk menyampaikan hasil kesimpulan tersebut

15.

kepada guru.
Siswa yang lain menyampaikan pendapatnya
atau menayai dari yang disampaikan siswa yang

16.

maju di depan kelas.
Siswa mendapat reward

17.

ditempelkan pada baju (dada) sebelah kiri.
Siswa membaca ulang cerita tentang kerajaan
islam baik

18.

berupa

bintang

bangunan

atau

yang

tokoh-

tokohnya.
Siswa menuliskan nilai-nilai persatuan yang
terkandung dalam cerita kerajaan islam dalam
kehidupan bermasyarakat secara berkelompok.

19.

Siswa menulis cerita narasi tentang peninggalan
kerajaan islam dan tokoh-tokohnya dengan
menggunakan bahasa sendiri secara individu

20.

dengan bimbingan guru.
Siswa menunjukkan salah satu kartu As individu
untuk menyampaikan hasil kesimpulan tersebut

21.

kepada guru.
Siswa yang lain menyampaikan pendapatnya
atau menayai dari yang disampaikan siswa yang

22.
Kegiatan

1.

Penutup

maju di depan kelas.
Siswa mendapat reward

bintang

yang

ditempelkan pada baju (dada) sebelah kiri.
Guru
menghitung
siswa
yang
telah 20 Menit
menggunakan keseluruhan kartu As nya, yang
baru menggunakan 2, yang menggunakan hanya
1, dan yang belum sama sekali menggunakan

2.

kartu As nya.
Guru melakukan tanya jawab tentang apa yang

3.

telah dipelajari hari ini.
Siswa menjawab dengan menggunakan kartu As

4.

nya
Guru menyimpulkan dan memberikan penguatan
pada pembelajaran hari ini khususnya tentang
penggunaan busur pada penghitungan besar

5.

sudut.
Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin

6.

doa penutup
Guru mengucapkan salam penutup

Pada poin 6,7, dan 8 serta poin yang lain yang memiliki bunyi yang sama dapat
dilakukan lebih dari satu siswa dalam penyampaian pendapat atau kesimpulan atau
tanya jawab. Pada akhir pembelajaran guru perlu melakukan perekapan poin yang
didapat oleh setiap siswa untuk penambahan nilai aktivitas siswa. sehingga siswa
termotivasi untuk ingin mengungkapkan pendapatanya. Bagi siswa yang hanya satu
menggunakan kartu As nya atau yang sama sekali belum menggunakan kartu As nya

mendapat tugas rumah yang ditanda tangani oleh orang tua sebagai bentuk punisment,
agar siswa termotivasi untuk berbicara.
Pengembangan model pembelajaran Time Token juga memiliki kelebihan dan
kekurangan yang dapat menjadi peninjauan kembali dalam penggunaannya, sebagai
berikut:
Kelebihan:
1.

Semua siswa aktif dalam mengeluarkan pendapatnya dan berpartisipasi dalam
diskusi

2.

Dapat menumbuhkan dan melatih keberanian siswa dalam berpendapat bagi
siswa yang pemalu dan sukar berbicara.

3.

Semua siswa mendapat waktu bicara yang sama sehingga tidak akan terjadi
pendominasian pembicaraan dalam berlangsungnya diskusi.

4.

Semua siswa mendapat kesempatan untuk menggali dan mengemukakan ideidenya sehingga pada kondisi seperti apapun ikut terlibat memahami materi
pembelajaran.

5.

Memotivasi siswa yang lain untuk ikut menyampaikan pendapatnya.

6.

Meningkatkan kemampuan cekatan dalam menyelesaikan permasalahan, karena
sebelum siswa menyampaikan pendapatnya mereka secara berkelompok harus
memcahkan masalah dalam lembar kerja kelompoknya.

7.

Kemampuan bernalar dalam memecahkan masalah kelompok semakin terasah.

8.

Belajar lebih menyenangkan karena siswa akan terasa menyenangkan

Kelemahan:
1.

Siswa yang memiliki banyak pendapat akan sulit mengutarakan pendapatnya
karna waktu yang diberi terbatas.

2.

Adanya keharusan mengemukakan idenya penampilan idenya kurang maksimal
atau hanya mengemukakan pendapat kelompoknya sehingga kurang menguasai
materi.

PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan analisis pembelajaran guru dan inovasi yang ditawarkan, maka
dapat menyimpulkan bahwa pembelajaran tematik yang biasa digunakan oleh guru
masih sering menyerupai pendekatan Teacher Center Learning. Padahal sejatinya
pembelajaran tematik menggunakan pendekatan Scientific. Dengan melakukan inovasi
pembelajaran dalam pengembangan model-model pembelajaran maka guru akan
semakin meningkatkan basis pembelajaran pada siswa. Sehingga siswa akan belajar
untuk bernalar dan menyelesaikan masalahnya secara berkelompok maupun individu.
Dalam inovasi pembelajaran tersebut ditawarkan sebuah inovasi dengan
menggunakan model Time Token yang menggunakan sistem kartu As untuk
menyampaikan pendapatnya. Dengan model pembelajaran ini siswa akan semakin
terasah dan aktif dalam menyampaiakan pendapatnya, sehingga essensial pembelajaran
tematik yang perbusat pada siswa tidak tersingkirkan.
Saran
Tentunya sebuah inovasi pasti terdapat kekurangan dan kelebihannya, sehingga
memicu kreatifitas baru untuk semakin mengembangkan pembelajaran yang ideal. Oleh
karena itu, guru disarankan untuk selalu melakukan inovasi dalam penerapan model
pembelajaran, metode atau pengembangan media yang akan menunjang daya pikir
siswa.

Sehingga

kekurangan-kekurangan

dalam

proses

pembelajaran

diminimalisir.

DAFTAR PUSTAKA
Anisa, eka dkk. 2013. Makalah Model Pembelajaran Tematik. Universitas Negeri
Makasar
Cahya, Afriandi. 2013. Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif. (Online)
http://kuliahpgsd.blogspot.co.id/2012/01/langkah-langkah-modelpembelajaran.html diunduh 11 Juni 2016 09.00 WIB.
Dikti. 2013. Tata Cara Penulisan Artikel DIKTI. DIKTI
Kementrian Pendidikan & Kebudayaan. 2013. Buku Teks Tematik Guru. Jakarta:
Kementrian Pendidikan & Kebudayaan

dapat

Ngalimun, 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Banjarmasin. Scripta Cendekia
Sriudin. 2012. Model Pembelajaran Time Token. [Terhubung Berkala]. Tersedia
dialamat: http://www.sriudin.com/2012/01/model-pembelajaran-time-token.html
Sutirjo dan Sri Istuti Mamik. (2005). Tematik: Pembelajaran Efektif dalam Kurikulum
2004. Malang: Bayumedia Publishing.
Wijayanti, Sri. 2014. Penerapan Model Value Clarification Technique (Vct). Universitas
Pendidikan Indonesia