ASUPAN KALSIUM VITAMIN D KETERPAPARAN SI

ASUPAN KALSIUM, VITAMIN D,
KETERPAPARAN SINAR MATAHARI DAN
PERTUMBUHAN LINIER REMAJA DI KOTA
PADANG

Oleh : Defriani Dwiyanti, M.Kes

Latar Belakang
 Remaja merupakan masa transisi anak dan dewasa.
 Pada masa ini terjadi growth spurt yaitu puncak

pertumbuhan tinggi badan (peak high velocity) dan berat
badan (peak weight velocity).
 Kecepatan pertumbuhan tinggi badan dan berat badan
pada masa remaja ini jauh lebih besar dibandingkan
dengan pertumbuhan tinggi badan dan berat badan masa
anak-anak (usia 2 sampai 10 tahun )
 Selain itu, pada masa ini juga terdapat puncak
pertumbuhan masa tulang (peak bone mass/PBM) yang
menyebabkan kebutuhan gizi pada masa ini sangat tinggi
bahkan lebih tinggi daripada fase kehidupan lainnya.


lanjut latar belakang
 Peak bone mass (PBM) sangat ditentukan oleh asupan
kalsium terutama saat remaja. Kebutuhan kalsium
paling tinggi terjadi pada masa remaja dibanding
tahapan usia yang lain karena terjadinya pertumbuhan
skeletal yang cepat.
 Kalsium dalam tubuh akan bekerja efektif setelah kulit
terkena sengatan sianar ultraviolet-B dari sinar
matahari. Paparan sinar matahari dapat merangsang
produksi vitamin D.
 Vitamin D membantu tubuh didalam proses
penyerapan dan penggunaan kalsium.

Perumusan masalah
Bagaimana asupan kalsium, vitamin D, keterpaparan
sinar matahari dan pertumbuhan linier Remaja di kota
Padang.

Metode Penelitian

 Desain Penelitian : Cross sectional study
 Tempat dan Waktu Penelitian
 Tempat : SMAN 2, 9 dan 12
 Waktu Penelitian : bulan Juli sampai November 2010
 Populasi dan sampel
 Populasi dari penelitian ini adalah semua siswa SMAN
2, 9 dan 12 di kota Padang.
 Sampel dari penelitian ini adalah siswa berusia 15 - 18
tahun yang berjumlah 205 orang

Lanjut metode
 Pengumpulan Data
 DataAsupan kalsium dan vitamin D diperoleh dengan
menggunakan FFQ semi kuantitatif
 Data keterpaparan dengan sinar matahari diperoleh dari
wawancara langsung dengan responden dengan
menggunakan kuisioner
 Tinggi badan diperoleh dengan melakukan pengukuran
tinggi badan menggunakan Microtoise.


Lanjut Metode
 Pengolahan Data
 Data yang dikumpulkan dengan mengunakan FFQ semi
kuntitatif diterjemahkan dalam bentuk zat gizi yaitu
kalsium dan vitamin D kemudian data dianalisis
 Analisis Data
 Analisis univariat
 Analisis bivariat untuk mengetahui hubungan antara
variable independent dengan variable dependent dengan
menggunakan uji korelasi pearson

Hasil Penelitian
 Gambaran Umum Sampel
Distribusi sampel terbesar berdasarkan
 sekolah yaitu SMA 9 Padang (39,5%),
 usia 16 tahun(61,7%),
 jenis kelamin perempuan (65,4%),
 pekerjaan orang tua Pegawai Negeri Sipil (PNS) (38%),
 pendidikan orang tua tamatan SMA (47,8%)
 Status ekonomi non miskin 70,2%.


Lanjut hasil
Asupan kalsium

1800.0
1600.0

 Rata-rata asupan kalsium

1400.0

sampel adalah 376,4 mg
dengan rentang asupan
55,8 mg sampai 1595 mg.
 Jika asupan kalsium ini
dibandingkan dengan
kecukupan gizinya maka
terlihat rata-rata
pencapaiannya hanya
37,6% dengan rentang

5,6% - 159,5%.

1200.0
1000.0
Series1

800.0
600.0
400.0
200.0
0.0
0

50

100

150

200


250

Lanjut hasil
Asupan vitamin D
 rata-rata asupan vitamin D sampel adalah 0,7 µg
dengan rentang asupan 0 µg samapi 3,8 µg.
 Jika asupan vitamin D ini dibandingkan dengan
kecukupan gizinya maka terlihat rata-rata
pencapaiannya hanya 14,7% dengan rentang 0% - 76%.

Lanjut hasil
 rata-rata lamanya
sampel terpapar sinar
matahari adalah 21,6
menit dengan rentang 5
menit sampai 180 menit

200
180

160
140
120

100
Series1

80
60
40
20
0
0

50

100

150


200

250

Lanjut hasil
Z Skor tinggi badan
 rata-rata Z skor sampel
adalah -1,1594 dengan nilai
terendah -3,44 dan tertinggi
1,52.
 Jika dikelompok tinggi badan
remaja yang termasuk dalam
kelompok tinggi badan
normal dengan Z skornya
antara -2 sampai 2 sebanyak
174 orang (84,9%) dan
pendek dengan Z skor