Fakultas Public Relations Tatap Muka Kod

MODUL PERKULIAHAN

Komunikasi
Massa
Penggunaan dan Efek Media
Massa
Fakultas

Public Relations

Tatap Muka

Kode MK

Disusun Oleh

Ilmu Komunikasi

Public Relations

08


MK85013

Radityo Muhammad, S.H., M.A
Ass : Nensi Silviandari S.Sos

Abstract

Kompetensi

Modul ini menjelaskan tentang
penggunaan dan gratifikasi media serta
penggunaan dan efek media massa

Mahasiswa mampu memahami
menjelaskan model yang memusatkan
perhatian pada audiens

Bab 8 Penggunaan dan Efek Media Massa


Daftar Isi
Bab 8

Penggunaan dan Efek Media Massa ....................................................................................... 2

8.1.

Uses and Gratification (Elihu Katz).......................................................................................... 3

8.2.

Rosengren’s General Model.................................................................................................... 7

8.3.

Uses and Effect (Severin Windahl).......................................................................................... 9

8.4.

Berbagai Efek Media Massa.................................................................................................. 15


Daftar Pustaka....................................................................................................................................... 18

2013

2

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

8.1.

Uses and Gratification (Elihu Katz)
Teori uses and gratification yang dikemukakan oleh Blumler dan Katz memfokuskan

pada konsumen, atau audiens, dengan menekankan pada pertanyaan "Apa yang orang
lakukan dengan media" daripada "Apa yang dilakukan media untuk orang-orang" (Katz,

1959).
Para pendirinya, Elihu Katz, Jay G. Blumler dan Michael Gurevitch, uses and
gratifications meneliti asal mula kebutuhan secara psikologis dan sosial, yang menimbulkan
harapan tertentu dari media massa atau sumber-sumber lain, yang membawa pada pola
terpaan media yang berlainan, dan menimbulkan pemenuhan kebutuhan dan akibat-akibat
lain. Selanjutnya Katz, Blumler, dan Gurevitch menyarankan bahwa penelitian mengenai
penggunaan dan gratifikasi berkaitan dengan aspek berikut:
1. Asal-usul sosial dan psikologis
2. Kebutuhan yang muncul
3. Harapan-Harapan
4. Media massa atau sumber lain yang mendorong
5. Paparan atau eksposure yang diferensial (atau terlibat dalam kegiatan lain),
sehingga
6. Membutuhkan gratifikasi atau pemuasan dan
7. Konsekuensi konsekuensi lainnya, mungkin kebanyakan yang tidak diinginkan "(Katz
et al., 1974b, hal. 20).
Proses tersebut direpresentasikan dalam model berikut:

Menghasilkan
Pemuasan

Kebutuhan
Faktor
Sosial dan
Psikologis

2013

3

Kebutuhan,
yang
Melahirkan

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Harapan
Terhadap
Media atau
Sumber

Lain

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Berbagai
Pola
Terpaan
Media

Konsekuensi
Lain yang
Tidak
Diinginkan

Manusia dipandang memiliki kebutuhan yang didasarkan pada motif yang berbedabeda. Sebab setiap orang memiliki latar belakang, pengalaman dan lingkungan yang
berbeda. Perbedaan ini, tentunya berpengaruh pula kepada pemilihan konsumsi akan
sebuah media. Uses and gratification menunjukkan bahwa pengguna media memainkan
peran aktif dalam memilih dan menggunakan media. Teori ini berasumsi bahwa pengguna
memiliki pilihan alternatif untuk memenuhi kebutuhan mereka. Teori ini juga menyatakan

secara tidak langsung bahwa media bersaing dengan sumber informasi lain untuk kepuasan
pemirsa. Meskipun penelitian uses and gratification sebelumnya menemukan beragam
gratifikasi yang menarik orang-orang terhadap media, namun Katz, Blumler, dan Gurevitch
tidak membahas hubungan di antara gratifikasi gratifikasi tersebut (Katz et al., 1974a).
Katz, Blumler, dan Gurevitch menyebutkan lima asumsi dasar untuk memahami
hubungan antara media dan khalayak, yang dinyatakan dalam artikel mereka yang terbit
pada tahun 1973 :
1. Para penonton dianggap sebagai aktif, yaitu, bagian penting dari penggunaan media
massa diasumsikan berorientasi pada tujuan. Pola penggunaan media dibentuk oleh
kurang lebih harapan pasti tentang jenis konten tertentu apakah yang harus
ditawarkan pada anggota audiens.
2. Dalam proses komunikasi massa sejumlah inisiatif yang menghubungkan pemuasan
kebutuhan dan pilihan media terletak pada anggota audiens. Hal ini menempatkan
suatu pembatasan yang kuat dalam menteorikan tentang berbagai bentuk efek garis
lurus dari konten media terhadap sikap dan perilaku.
3. Media bersaing dengan sumber-sumber lain dalam pemuasan kebutuhan.
Kebutuhan dilayani oleh komunikasi massa kecuali segmen yang lebih luas dari
berbagai kebutuhan manusia, dan sejauh mana mereka dapat cukup terpenuhi
melalui berbagai macam konsumsi media massa.
4. Secara metodologis, sejumlah tujuan dari penggunaan media massa dapat

diturunkan dari data yang diberikan oleh anggota audiens individu sendiri-yaitu,
orang yang cukup sadar diri untuk dapat menyampaikan kepentingan dan motif
mereka dalam kasus-kasus tertentu, atau setidaknya untuk mengenali kepentingan
dan motif mereka ketika dihadapkan dalam sebuah formulasi verbal yang dimengerti
dan dikenali.

2013

4

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

5. Pertimbangan nilai tentang signifikansi budaya dari komunikasi massa harus ditunda
pada saat orientasi penonton dieksplorasi pada istilah mereka sendiri. (hal. 15-17).
Model diadaptasi berdasarkan artikel Blumer and Katz tahun 1974 (McQuail dan
Windahl, 1993, hal 134)


Katz, Gurevitch dan Haas (1973) mengembangkan 35 kebutuhan yang diambil dari
fungsi sosial dan psikologis media massa dan menempatkan mereka ke dalam lima
kategori:
1. Kebutuhan kognitif, termasuk memperoleh informasi, pengetahuan dan pemahaman;
Media digunakan oleh individu untuk memperoleh informasi dan pengetahuan.
Selain itu juga digunakan untuk mengembangkan pemahaman yang lebih baik
mengenai bermacam isu dan konsep, misalnya menonton laporan mengenai
analisis ekonomi, dll.
2. Kebutuhan afektif, termasuk emosi, kesenangan, perasaan;
Individu menggunakan media untuk mencari kesenangan atau untuk memuaskan
kebutuhan emosional, misalnya melihat video musik, film dll
3. Kebutuhan integratif personal, termasuk kredibilitas, stabilitas, status;
Kadang kadang orang menggunakan media untuk memperoleh kredibitas dan
menilai status. Hal ini termasuk ke dalam kebutuhan akan penghargaan diri,
misalnya orang orang meningkatkan statusnya dengan menonton iklan tv dan
membeli produk yag dapat merubah gaya hidup mereka
4. Kebutuhan sosial integratif, termasuk berinteraksi dengan keluarga dan temanteman, dan
Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan sosial mereka,
misalnya untuk bersosialisasi orang menggunakan facebook atau media sosial

lainnya.
5. Kebutuhan melepaskan ketegangan, termasuk melarikan diri dan pengalihan.
Media digunakan untuk relaksasi dan untuk pengalihan dari kehidupan rutin.
Misalnya menonton komedi, musik dll.
Selanjutnya Jay G. Blumler memperluas teori uses and gratification Katz dengan
menetapkan empat kategori pemuasan kebutuhan:
1. Diversion
-

Lari dari masalah rutin dan, pelepasan emosional.
Orang menggunakan media untuk lari dari berbagai masalah;

2013

5

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning

http://www.mercubuana.ac.id

2. Hubungan Pribadi
-

Manfaat Sosial informasi dalam percakapan, substitusi media untuk
persahabatan.
Orang menggunakan media sebagai pengganti dari interaksi interpersonal
dan emosional. Biasanya orang menonton opera sabun, seperti misalnya
sinetron, teledrama, untuk dapat merasakan emosi yang biasanya terdapat
dalam kehidupan keluarga yang sesungguhnya;

3. Identitas pribadi atau Psikologi individu
-

Penguatan nilai atau kepastian, pemahaman diri, dan eksplorasi realitas.
Orang bercermin melalui program televisi dan belajar perilaku dan nilai dari
media;

4. Surveillance/pengawasan
-

Informasi tentang faktor-faktor yang mungkin mempengaruhi seseorang, atau
akan membantu seseorang melakukan atau mencapai sesuatu.
Orang menggunakan media untuk memuaskan kebutuhan mereka akan
informasi, seperti menonton berita ekonomi, berita cuaca, dll;

Selain beberapa kegunaan dan alasan untuk menggunakan media tersebut. Katz,
Blumler dan Gurevitch (1974, dalam Baran & Davis, 2009:241-242) menjelaskan juga
adanya situasi sosial yang membuat seorang pengguna membutuhkan media, antara lain:
1. Situasi sosial dapat melahirkan tekanan dan konflik, ketika itu konsumsi media bisa
jadi adalah obat untuk keluar dari tekanan tersebut.
2. Situasi sosial dapat meningkatkan kesadaran masyarakat untuk terus mencari
informasi yang ditawarkan pada media.
3. Situasi sosial dapat membatasi peluang untuk berinteraksi di dunia nyata, di situlah
media dapat berfungsi sebagai suplemen atau bahkan menggantikan kehidupan
nyata tersebut.
4. Situasi sosial seringkali melahirkan nilai-nilai sosial tertentu. Pemenuhan kepuasan
dari nilai-nilai tersebut dapat difasilitasi oleh konsumsi media tertentu.
5. Situasi sosial dapat membuat pengguna semakin akrab dengan media. Kedekatan
pengguna dengan media beserta isinya, dimaksudkan untuk mempertahankan
keanggotaannya dalam kelompok-kelompok tertentu.

2013

6

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

8.2.

Rosengren’s General Model
Rosengren menyajikan model paradigma uses and gratification di mana (1)

kebutuhan-kebutuhan dasar, (2)perbedaan-perbedaan individu, dan (3) faktor-faktor sosial
kontekstual; (4-6) bergabung menyebabkan berbagai masalah dan motivasi yang dirasakan
dimana gratifikasi dicari dari (7)media maupun dari (8)tempat lain yang mengarah ke pola
pola efek media yang berbeda (9-11) pada tingkatan tingkatan individu, dan sosial.

Kemudian, Rosengren dan Windahl (1989) mengintegrasikan tahap perkembangan
kognitif dan moral dengan model penggunaan dan gratifikasi media untuk menciptakan
model penggunaan dan pengembangan yang menjelaskan bagaimana kebutuhan individu,
kepentingan, dan kebutuhan pada usia dan tahapan yang berbeda dalam kehidupan yang
dapat mempengaruhi penggunaan media.

2013

7

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Model penggunaan dan pengembangan menyatakan bahwa 1) peristiwa dan proses
perkembangan tertentu menciptakan 2) sumber daya dan kebutuhan yang membawa pada
3) penggunaan media tertentu, yang menyebabkan 4) konsekuensi dan efek media tertentu
(Rosengren & Windahl, 1989, lihat Gambar 1 ). Ada bukti penelitian yang cukup mendukung
Rosengren dan Windahl (1989) bahwa individu menggunakan media yang berbeda pada
tahap perkembangan yang berbeda dalam hidup mereka. Orang tidak hanya mencari jenis
media yang spesifik, tetapi mereka juga mencari genre tertentu dalam medium tersebut
Komponen pertama dari garis besar yang dikemukakan Rosengren menjawab
kebutuhan dasar manusia. Rosengren menjelaskan tahap awal ini sebagai " infra-struktur
biologis dan psikologis yang membentuk dasar dari semua perilaku sosial manusia" (hal.
270). Kebutuhan dasar ini berinteraksi dengan karakteristik intra dan ekstra individu, yang
merupakan bagian kedua dari garis besarnya. Rosengren menggambarkan karakteristik
intra-individu ini sebagai variabel kepribadian. Berdasarkan penelitian sementara, A. Rubin
(2002) memperbarui outline asli dari penggunaan dan gratifikasi, namun kepribadian dan
kecenderungan individu tetap merupakan bagian integral dari perspektif ini.

2013

8

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

8.3.

Uses and Effect (Severin Windahl)
S.Windahl (1979) mensintesakan model direct-effect klasik dan pendekatan

penggunaan-dan-gratifikasi dalam model uses and effect-nya. Asumsi dan Uraian dasar dari
teori ini lebih menekankan bagaimana penggunaan media menghasilkan banyak efek
terhadap suatu individu. Dalam pendekatan ini, konsep pokoknya adalah konsep
"penggunaan." Pengetahuan tentang penggunaan media dan asal-usulnya memberikan
kunci untuk memahami dan memprediksi hasil dari proses komunikasi massa. Dalam
pendekatan uses and effects juga dinyatakan bahwa penggunaan media massa bisa berarti
dua hal yang berbeda: terpaan /eksposur dan konten konsumsi (Windahl, 1979). Eksposur
hanyalah tindakan memahami konsumsi Konten, di mana konten tertentu dikonsumsi dalam
kondisi tertentu, memenuhi fungsi tertentu dan yang terikat harapan tertentu untuk
kepuasan. Di sisi lain, tindakan penggunaan dapat digambarkan dalam hal jumlah konten
yang digunakan, jenis konten yang digunakan, hubungan dengan media yang digunakan,
dan cara menggunakannya (Windahl, 1979).
Berbeda dengan teori penggunaan dan gratifikasi dimana penggunaan media pada
dasarnya ditentukan oleh kebutuhan dasar individu, teori uses and effect menyatakan
bahwa kebutuhkan hanyalah salah satu faktor yang membawa pada penggunaan (McQuail,
1981). Karakteristik individu, harapan, dan persepsi media, dan tingkat akses terhadap
media akan membawa pada keputusan oleh individu apakah akan menggunakan atau tidak
menggunakan konten media massa '(Windahl, 1979). Hal lain yang kuat dari teori uses and
effect adalah terdapat tiga penggunaan outcome relations dari penggunaan media: Efek,
Konsekuensi, dan Conseffects.
Efek merupakan hasil dari suatu proses komunikasi yang disebabkan terutama oleh
karakteristik dan isi media. Konsekuensi terutama disebabkan oleh penggunaan media,
dimana penggunaan media dapat mengecualikan, mencegah atau mengurangi kegiatan
lainnya. Conseffects adalah hasil dimana conten mendorong pembelajaran, dimana
penggunaan media mengarah secara otomatis ke beberapa akuisisi dan penyimpanan
pengetahuan. Hasil-hasil ini dapat ditemukan pada individu dan bahkan pada tingkat
masyarakat (Windahl, 1979).
Hasil dari proses komunikasi massa dan kaitannya dengan penggunaan media
merupakan bagian penting yang kedua dari model. Hubungan Penggunaan/uses-outcome/
hasil dari penggunaan media pada individu menyebabkan tiga bentuk akibat yang berbeda,
yakni: Efek, Konsekuensi, dan Conseffects (Windahl, 1979) :
2013

9

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

1. Efek
Melihat akibat dari penggunaan isi media dan pengaruhnya pada internal individu.
Efek yang timbul merupakan hasil dari suatu proses komunikasi yang disebabkan
terutama oleh karakteristik dan isi media:
Dalam kebanyakan model efek, karakteristik konten media menentukan sebagian
besar

hasil.

Penggunaan

Media

dipahami

hanya

sebagai

faktor

intervening/perantara. Hasil dari proses tersebut dapat diberi label efek. proses
penggunaan dan gratifikasi selanjutnya berfungsi untuk menengahi, memperkuat
atau memperlemah efek dari konten.
2. Konsekuensi
Melihat konsekuensi yang muncul disebabkan oleh penggunaan media, dimana
penggunaan media tersebut dapat mengecualikan, mencegah atau mengurangi
kegiatan lainnya. Dalam banyak proses, hasil atau outcome lebih merupakan hasil
dari penggunaan dibandingkan karakteristik konten. Hal ini juga dapat memberikan
konsekuensi psikologis seperti ketergantungan pada media tertentu. Ketika
penggunaan merupakan penyebab utama dari hasil, yang terakhir diberi label
sebagai konsekuensi.
3. Conseffects
Adalah hasil dimana konten mendorong pembelajaran dimana penggunaan media
mengarah secara otomatis ke beberapa akuisisi dan penyimpanan pengetahuan.
Seseorang dapat juga berpikir tentang hasil, yang sebagian ditentukan oleh isi media
(dimediasi oleh penggunaan), sebagian ditentukan oleh penggunaan itu sendiri.
Penggunaan media dapat melakukan dua proses secara serempak dan akan
menerima efek dan konsekuensi. Dengan demikian, terdapat dua proses yang
bekerja kurang lebih bersamaan, bersama-sama menyebabkan hasil yang Windahl
sebut sebagai "conseffect". Ketiga kombinasi ini ditampilkan pada model berikut:

2013

10

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Hasil atau outcome dapat ditemukan dalam tingkatan individu maupun sosial/masyarakat.

2013

11

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Model uses and effect menunjukkan bahwa bermacam-macam gratifikasi audiens
berhubungan dengan spectrum luas efek media yang meliputi pengetahuan, dependensi,
sikap, persepsi mengenai realitas social, agenda setting, diskusi, dan berbagai efek politik.

2013

12

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Selanjutnya Levy dan Windahl (1984) menyusun tipologi aktifitas audiens yang
dibentuk melalui dua dimensi:
1. Dimensi orientasi audiens yang terdiri dari tiga tingkatan:
a. Selektivitas terhadap isi media
b. Keterlibatan (involvement), mengandung dua arti: 1). Tingkatan dimana audiens
menghubungkan dirinya dengan isi media; 2). Suatu tingkatan dimana individu
berinteraksi secara psikologis dengan media atau termasuk di dalamnya dengan
pesan-pesan media.
c. Kegunaan (utility), diartikan bahwa individu menggunakan atau mengantisipasi
penggunaan komunikasi massa untuk tujuan sosial atau psikologisnya.
2. Dimensi temporal (urutan komunikasi), yaitu dimensi yang menjelaskan aktivitas
audiens dilihat sebelum, selama, dan sesudah terpaan (exposure).

Orientasi
Audiens
Selektivitas
Keterlibatan

Kegunaan

Tipologi Aktivitas Audiens
(Levy dan Windahl, 1984)
Urutan komunikasi
Sebelum terpaan
Selama terpaan
Terpaan selektif,
mencari-cari
Antisipasi dari
terpaan

Poin pertukaran

Sesudah terpaan

Persepsi selektif

Ingatan selektif

Perhatian,
pembentukan
makna, interaksi
parasosial,
identifikasi
Menggunakan
untuk memperoleh
kepuasan

Identifikasi jangka
panjang,
Mengkhayal

Menggunakan
kepemimpinan
pendapat suatu
topik

Lebih lanjut, Levy dan Windahl menghubungkan antara variabel keterlibatan selama
terpaan dengan variabel preexposure selectivity, yang menghasilkan 4 subtipe aktivitas
audiens. Tipologi subtipe aktivitas audiens tersebut tersaji pada tabel berikut ini.

Keterlibatan selama
terpaan
Tinggi
Rendah

Preexposure selectivity
Tinggi
Rendah
Mencari kepuasan yang
dimotivasi
Topik ritual

Keterlibatan
indiskriminasi
Melewatkan waktu

Dalam penelitiannya, Levy dan Windahl menyatakan bahwa ada hubungan yang
signifikan antara pengukuran aktivitas audiens dengan indikator-indikator pencarian
kepuasan dan pemerolehan kepuasan. Pada kasus hubungan antara aktivitas dengan
2013

13

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

pencarian kepuasan, ditemukan bahwa individu menggunakan media untuk memperoleh
kepuasan sosial maupun psikososialnya, dan audiens akan aktif memenuhi harapannya itu
dalam proses komunikasi yang dilakukannya. Sebaliknya, hubungan antara aktivitas dengan
pemerolehan kepuasan, memperlihatkan bahwa pengalaman individu yang lebih aktif akan
berada pada level kepuasan yang lebih tinggi, dan aktivitas harus dilihat sebagai variabel
independen.
Windahl juga mendeskripsikan bahwa anggota audiens adalah seseorang dengan
karakteristik individual termasuk kebutuhan, minat dan sikap. Gagasan ini didukung oleh
temuan bahwa sejumlah audiens dewasa memiliki sikap yang berbeda berkaitan dengan
gender dan penampilan mereka demikian juga dalam penggunaan media televisi
(penggunaan yang tergantung pada kebutuhan mereka). Individu memutuskan untuk
menggunakan media atau fungsi alternatif.

2013

14

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

8.4.

Berbagai Efek Media Massa
Menurut Steven M. Chaffe ( Ardianto dkk, 2004) efek media massa dapat dilihat dari

pendekatan yang berkaitan dengan :
a. Efek dari Pesan atau media itu sendiri, diantaranya
 Efek Ekonomi
Media massa pada dasarnya merupakan institusi ekonomi yang kehadirannya harus
dipahami sebagai bagian dari industrialisasi. Industri media mampu menggerakkan
perekonomian masyarakat karena media massa melibatkan investasi yang cukup
besar dan mampu menyerap tenaga kerja yang banyak pula mulai dari proses
pengumpulan, produksi, dan penyajian serta penyebaran informasi kepada khalayak.
Selain itu media massa juga melibatkan rantai produksi yang panjang yang mampu
menggerakkan sektor sektor lainnya seperti periklanan, yang pada akhirnya media
membantu menggerakkan berbagai konsumsi barang dan jasa di tengah
masyarakat.


Efek Sosial

Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi sosial sebagai
akibat dari kehadiran media massa. Misalnya dengan kehadiran media massa orang
dapat membangun jaringan interaksi sosial yang baru. Dengan adanya acara
tertentu, ada kemungkinan munculnya kelompok kelompok penggemar setia/fans,
misanya kelompok fans artis sinetron tertentu.


Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari

Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya pada sore hari seluruh
anggota keluarga berkumpul bersama sambil bercengkerama menyaksikan acara
sinetron televisi. Atau aktivitas sebagian orang yang menikmati berita televisi
sebelum berangkat ke kantor.


Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman

Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan psikologisnya
dengan

tujuan

menghilangkan

perassan

tidak

nyaman,

misalnya

untuk

menghilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa dan sebagainya.
Menikmati program musik atau sinetron di televisi misalnya bisa menjadi hiburan dan
saarna melepas kepenatan.


Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu

Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perassan tidak nyaman
pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan tertentu. Terkadang
seseorang akan mempunyai perasaan positif atau negatif terhadap media tertentu.

2013

15

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Tumbuhnya perasaan senang atau percaya pada suatu media massa tertentu erat
kaitannya dengan pengalaman individu bersama media massa tersebut. Misalnya
kelompok penonton tertentu merasa lebih tertarik untuk memperoleh berita dari
media tertenu yang mereka anggap lebih jujur dan obyektif.
b. Efek pada Khalayak, yang ditimbulkan dengan melihat jenis perubahan yang
terjadi pada diri khalayak yang berupa perubahan pengetahuan, sikap,
perasaan dan perilaku, diantaranya :
 Efek Kognitif/pengetahuan
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya
memberikan pengetahuan dan informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas
bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui media
massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau tempat yang belum
pernah kita kunjungi secara langsung.
Dalam efek kognitif juga dikenal efek Proposional Kognitif. Menurut Adianto (2009)
efek proposional kognitif adalah bagaimana media massa memberikan manfaat yang
dikehendaki oleh masyarakat.


Efek Afektif/sikap

Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa
bukan sekadar memberitahu khalayak tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, khalayak
diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah
setelah menerima pesan dari media massa.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan emosional pesan
dari media massa adalah sebagai berikut:
o

Suasana Emosional --- Suasana emosinal muncul saat orang memberikan
respon tertentu, misalnya sedih, terharu, atau gembira saat menikmati acara
tertentu. Menikamti acara komedi misalnya membuat orang tertawa terbahak
bahak

o

Skema kognitif --- Skema kognitif merupakan naskah yang ada di dalam
pikiran individu yang menjelaskan alur peristiwa.

o

Suasana Terpaan --- Suasana terpaan adalah perasaan individu setelah
menerima terpaan informasi tertentu dari media massa. Misalnya saat kita
menikmati acara yang menyeramkan, maka kita akan terbawa pada suasana
mencekam yang ditimbulkan dari tayangan tersebut

o

Predisposisi

Individual

---

Predisposisi

Individual

mengacu

kepada

karakteristik individu. Individu yang melankolis cenderung menghadapi
tragedi lebih emosional daripada orang yang periang. Orang yang periang
2013

16

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

dan mempunyai sifat terbuka cenderung akan lebih senang bila melihat
adegan-adegan lucu daripada orang yang melankolis.
o

Faktor Identifikasi --- Menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan
tokoh yang ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton,



pembaca, pendengar akan menempatkan dirinya di posisi tokoh.
Efek Konatif atau Behavioral

Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk
tindakan atau kegiatan. Misalnya saja orang yang terpengaruh oleh iklan televisi
akan cenderung membeli produk yang diiklankan tersebut.
Selanjutnya menurut Chaffee, efek media massa pada ketiga tingkatan, yakni
kognitf (knowledge), afektif (attitudes) dan konatif (behaviour) tersebut dapat
menyebabkan efek pada tiga bagian, yakni :
1. Individu,
2. hubungan interpersonal
3. Sistem sosial yang lebih luas, seperti komunitas dan masyarakat

2013

17

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Daftar Pustaka
Ardianto, E.L.. Komunikasi Massa: Suatu Pengantar. Bandung: Simbiosa, 2004
Djuarsa Sendjaja, Sasa, Teori Komunikai , Jakarta: UT. 1999
Katz, E., Blumler, J. G., & Gurevitch, M. Elihu Katz; Jay G. Blumler; Michael Gurevitch. The
Public Opinion Quarterly, Vol. 37, No. 4. (Winter, 1973-1974), pp. 509-523. Stable URL:
http://links.jstor.org/sici?sici=0033362X%28197324%2F197424%2937%3A4%3C509%3AUAGR%3E2.0.CO%3B2-7
Katz, E., Haas, H., & Gurevitch, M. On the use of the mass media for important things.
American Sociological Review, 1973
McQuail, Denis, Teori Komunikasi Massa, Erlanga, Jakarta, 1986
McQuail, Denis, Communication Models, Longman Publishing,New York, 1993
Severin, W. J., and Tankard, J. W., Communication Theories: Origins, Methods, and Uses in
the Mass Media (4th ed.). New York: Longman1997

2013

18

Komunikasi Massa
Radityo Muhammad,SH,M.A

Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id