FORMAT RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAW

FORMAT RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH
FORMAT RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

I. Identitas diri klien

Nama : Ny. N

Pendidikan : SMP

Umur : 35

Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga

Jenis Kelamin : Perempuan

Lama Bekerja : -

Alamat : Jl. Pegangsaan No.2 Jakarta


Tanggal Masuk RS : 6 Juni 2010

Status : Menikah

Tanggal Pengkajian : 6 Juni 2010

Perkawinan : Ke-1

Sumber Informasi : klien , rekam medik

Agama : Islam
Suku : Jawa
II. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS

Keluhan perdarahan lewat jalan lahir yang cukup banyak
2. Riwayat penyakit sekarang

2 hari terakhir perdarahan semakin banyak, sekarang merasa lemas, tidak kuat untuk
berdiri dan rasanya mau pingsan

3. Riwayat penyakit dahulu

2 tahun yang lalu klien MRS karena hypertensi. Dirawat selama 5 hari dan sembuh.
Diagnosa Medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang telah
dilakukan
III. Pengkajiaan saat ini
1. Persepsi dan Pemeliharaan kesehatan

Pengetahuan tentang penyakit / perawatan
Dengan keinginan px untuk memiliki anak perempuan, hal ini berlawanan dengan
keadaan fisik ibu yang sudah berumur 35 tahun dan dalam usia ini merupakan kehamilan
yang beresiko.
2. Pola nutrisi / metabolik
Program di rumah sakit
Intake makanan
Pola makan menurun karena klien merasa lemas, tak kuat untuk berdiridan
rasanya mau pingsan
Intake cairan
Terpasang infus RL 40 tetes/mnt di tangan kiri
Drain dengan cairan drainage berupa darah sekitar 50 ml

2. Pola eliminasi

a. Buang air besar
Klien BAB 1x/hari dengan konsistensi padat
b. Buang air kecil
Klien 4-5x kali sehari, warna kuning jernih
3. Pola Aktivitas dan Latihan

Kemampuan perawatan diri

0

1

2

Makan / minum

X


Toileting

X

Berpakaian

X

Mobilitas di tempat tidur

X

Berpindah
Ambulasi / ROM

3

4

X

X

0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4 :
tergantung total
4. Oksigenasi
Oksigenasi diberi oksigen 100 % dengan 5 litert/mnt
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perasaan saat bangun tidurdan terlihat )

Klien tidak dapat tidur nyenyak karena kulit dingin, menggigil, kelihatan darah keluar
pervaginam.
6. Pola Peceptual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi)
Klien merasa indera pengecapnya pahit, sehingga membuat klien merasa mual
7. Pola Persepsi diri
(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
Klien tidak percaya diri akibat erdarahan yang dialaminya
8. Pola seksualitas dan reproduksi
(fertilitas, libido, menstruasi, kontrasepsi, dll)
Klien semakin dekat dengan suami

9. Pola peran dan hubungan
(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan)
Klien tidak dapat menjalankan pekerjaannya di sebagai PNS karena kesulitan dalam
beraktifitas dan harus dirawat di RS.
10. Pola Managemen koping stress
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini)
Pemasangan drain dengan cairan drainage berupa darah sekitar 100 ml sebagai upaya
untuk mengembalikan darah yang banyak hilang saat perdarahan
11. Sistem nilai dan kepercayaan

(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan , dll)
Klien tidak mampu menjalankan ibadahnya karena dalam kondisi lemah akibat
perdarahan.
Pemeriksaan Fisik
(Cephalocaudal)
Keluhan yang dirasakan saat ini
Klien merasa lemas, tidak kuat untuk berdiri dan rasanya mau pingsan
TD

: 60 mmHg P : 27 x/menit N : 110 x/menit S


BB / TB : Kepala

:

 Tidak ada pembesaran kepala, dirtribusi rambut merata
 Klien tampak pucat
 Conjunctiva anemis
 Pusing
 Membran mukosa tampak kering
Leher

:

Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thorak

:

Nafas Cepat dan lemah


: 36 ºC

Abdomen :
 Merasa kesakitan
 Mual
 Bising us/mntus 25x
Inguinal :
 Warna kulit tampak pucat
 Akral dingin
Ekstrimitas (termasuk keadaan kulit, kekuatan)
 Ekstremitas dingin
 Terpasang drain dengan cairan drainage berupa darah sekitar 100 ml
 Terpasang infus RL 20 tetes/mnt di tangan kiri
 CRT > 3 detik
Program terapi
 Makan/minum jika peristaltik adekuat
 Monitor tanda-tanda vital
 Infus NaCl
 Tranfusi PRC 2 kolf / hari

 Injeksi gefotaksin 3x1 grm sehari /IV
 Injeksi neurobion 5000 1x1 sehari/IV
 Sulfas ferosus 2x1 tablet
Hasil Pemeriksaan Penunjang dan laboratorium

(dimulai saat anda mengambil sebagai kasus kelolaan, cantumkan tanggal pemeriksaan dan
kesimpulan hasilnya)
Hasil Pemeriksaan Lab pada 6 Juni 2010
 Hb: 11,5 gr %
 Ht: 34 mge
IV. Analisa Data

No
1.

Data Penunjang

Masalah

Ds : klien mengatakan 2 hari terakhir Perubahan

perdarahan semakin banyak

2.
Do :
P : 27 x/mnt

Nyeri akut
Resiko infeksi

Ht = 34 mge
Kulit dingin
Warna kulit tampak pucat
Konjunctiva anemis
Nafas cepat dan lemah
CRT > 3 detik
Ds : Klien mengatakan bahwa 2

Perdarahan pervaginam
Agen cedera biologi


Kurang volume
cairan

4.
Hb = 11,5 %

Penurunan konsentrasi Hb darah

perfusi jaringan
perifer

3.

Kemungkinan penyebab

Perdarahan pevaginam

minggu yang lalu terjadi perdarahan
secara terus-menerus
Do :
Hb = 11,5 gr %
Ht = 34 mge
SGPT = 22 r/l
Kulit dingin
TD : 60 mmHg
Nadi : 110x/mnt
P : 27 x/mnt
S : 36 0C
Ds : Klien mengatakan sekarang
merasa lemas, tidak kuat untuk
berdiri dan rasanya mau pingsan.
Do : Kulit dingin
Konjugtiva anemis
Merasa kesakitan
TD : 60 mmHg
Nadi : 110 x/mnt

P : 27 x/mnt
S : 36 0C
Ds : klien mengatakan 2 hari terakhir
perdarahan semakin banyak
Do : Drain dengan cairan drainage
berupa darah sekitar 100 ml
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Perubahan perfusi jaringan perifer b/d penurunan konsentrasi Hb darah
2) Kekurangan volume cairan b/d perdarahan pervaginam
3) Nyeri akut b/d agen cedera biologi
4) Resiko infeksi b/d perdarahan pervaginam
RENCANA KEPERAWATAN

No

Diagnosa

Tujuan dan Kriteria Intervensi

.

Keperawatan

Hasil

1.

Perubahan

perfusi Perfusi jaringan yang

jaringan perifer b/d adekuat
2.
3.
4.

penurunan

a. Monitor TTV

kriteria hasil :

Memantau
perkembangan klien

b.

Berikan

untuk

cairan
1. Klien tidak merasa

tindakan

keperawatan

parenteral.

selanjutnya.

badannya lemah
c.

cairan b/d perdarahan
pervaginam

a.

dengan

konsentrasi Hb darah
Kekurangan volume

Rasional

2. P dalam rentan 12-

Monitor
kadar

gas

b.

Untuk
mempertahankan

Nyeri akut b/d agen

20 x/mnt

darah

cedera biologi

dan

PH

perdarahan
pervaginam

mungkin dibutuhkan
d.

4. Konjunctiva merah

mukosa

syok

bibir,

dengan

dan

kriteria hasil:

e.

x/mnt
dalam

rentan normal
36,5 OC - 37,5
O

C

gusi
lidah,

darah

dan

merupakan

PH
tanda

hipoksia jaringan

Tindakan
kolaborasi :

dan

Berikan

keorgan

terapi

sirkulasi di jaingan

oksigen

perifer

a. Diet TKTP
dan

ekstra

hangat.

telur.

Tujuan : nyeri hilang /

b. Infus NaCl

berkurang.
c. Tranfusi PRC
Kriteria evaluasi :

2 Kolf : cek
Hb dan jika

 Menyatakan nyeri

< 10 g/dl

hilang.
 Ekspresi wajah

d. Dengan vasokontriksi
hubungan
vital,
berkurang

sehingga

 Ekstremitas

rileks.

volume sirkulasi.

dalam

rentan 60 - 90
 Suhu

mendukung

c. perubahan kadar gas

suhu kulit
 Nadi

untuk

warna kuku,

terjadi

hipovolemik

Catat
perubahan

muda
Tidak

jaringan,

sejumlah besar cairan

3. Ekstremitas hangat
Resiko infeksi b/d

perfusi

(laporkan).
d. Monitor TTV.
e.

Kolaborasi
pemberian

menimbulkan
cyanosis

dan

suhu

kulit yang dingin
e. Oksigen diperlukan
untuk
memaksimalkan
transportasi sirkulasi
jaringan
a. Klien mendapatkan
protein cukup.
b. Untuk mempertahan
perfusi

jaringan,

Tujuan :

cairan IV.

sejumlah

besar

cairan
Tidak terjadi infeksi

a. Monitor

( lokea tidak berbau

TTV.

dibutuhkan
sirkulasi.

b. Evaluasi
derajat

untuk

mendukung volume

dan TV dalam batas
normal )

mungkin

c.

nyeri, catat

Pemenuhan
kebutuhan

lokasi,

darah

yang hilang

karakteristik
dan

d. Mengetahui kondisi

intensitasnya

klien.

, catat
perubahan

e. Meningkatkan jumlah
cairan tubuh untuk

emosi.

mencegah terjadinya
c. Jelaskan pada

syok hipovolemik.

klien tentang
nyeri yang

a.

Memantau
perkembanganklien

dialaminya.

untuk

tindakan

d. Anjurkan

keperawatan

untuk

selanjutnya.

menggunaka
n relaksasi
imagery.

b.

Merupakan
intervensi
monitoring

e. Beri

efektif.

yang
Tingkat

analgesik

kegelisahan

( kolaboratif

mempengaruhi

)

persepsi

reaksi

a. Catat

nyeri.

perubahan
tanda vital

c.

Nyeri

klien

perdararahan
b. Catat adanya

pervaginam

tanda lemas,

merupakan

kedinginan,

akut abdomen

nyeri

anoreksia, dan
nyeri panggul

d.

c. Perhatikan
kemungkinan

Meningkatkan
relaksasi

dan

perasaan

untuk

mengontrol nyeri.

infeksi di
tempat lain,
misalnya
infeksi saluran
nafas, mastitis
dan saluran
kencing
d.Berikan
perawatan
perineal,dan
pertahankan
agar pembalut
jangan sampai

e.

Untuk
menghilangkan
nyeri.

a. Perubahan tanda vital
( suhu ) merupakan
indikasi

terjadinya

infeksi
b. Tanda-tanda tersebut
merupakan indikasi
terjadinya
bakterimia,

shock

yang tidak terdeteksi

terlalu basah
c. Infeksi di tempat lain
e. Tindakan
kolaborasi :

memperburuk
keadaan
d. pembalut yang terlalu

Berikan zat besi

basah menyebabkan
kulit

Dan Beri

iritasi

dan

dapat menjadi media

antibiotika

untuk pertumbuhan
bakteri,peningkatan
resiko infeksi.
e. Anemi memperberat
keadaan dan
Pemberian

antibiotika

yang tepat diperlukan
untuk keadaan infeksi
CATATAN PERKEMBANGAN

No

Tanggal

IMPLEMENTASI

Paraf

Evaluasi

.
1.

7 Juni 2010

a. memonitor TTV

S : klien mengatakan masih
lemah, wajah masih sedikit

2.

b.

memberikan

cairan

pucat

parenteral.
3.

O : RR = 23 x/mnt
c. memonitor kadar gas darah

4.

dan PH

TD : 90

d. mencatat perubahan warna

P : 23 x/mnt

kuku, mukosa bibir, gusi
Suhu : 36,3

dan lidah, suhu kulit
e.

Tindakan

kolaborasi

:

Akral dingin

memberikan terapi oksigen
a. Memberikan Diet TKTP dan

Konjungtiva anemis
CRT > 3 detik

ekstra telur.
A : Masalah belum teratasi
b. Memberikan Infus NaCl
P : lanjutkan intervensi a,
c. Memberikan Tranfusi PRC 2

b,c,d,e

Kolf : cek Hb dan jika < 10
g/dl (laporkan).

S : klien mengatakan sudah
tidak

mual,

tetapi

d. memonitor TTV.

lemah.

e. memberi cairan IV.

O : turgor kulit elastis

a. memonitor TTV.

Nadi : 95 x/mnt

b.mengevaluasi derajat nyeri,

Suhu : 36,5 0C

masih

catat lokasi, karakteristik dan
intensitasnya, catat
perubahan emosi.
c. Menjelaskan pada klien

CRT = 3 detik
Akral hangat
Konjungtiva tidak anemis

tentang nyeri yang
dialaminya.
d. menganjurkan untuk
menggunakan relaksasi

A : masalah sedikit teratasi
P

:

lanjutkan

intervensi

a,b,c,d,e

imagery.
S : kien mengatakan sudah
e. memberi analgesik
( kolaboratif )
a. mencatat perubahan tanda

merasa nyerinya berkurang
dengan skala 2
O : tidak lagi mengalami

vital
b. mencatat adanya tanda

perdarahan hebat
Tidak lagi meringis

lemas, kedinginan,
anoreksia, dan nyeri
panggul
c. memperhatikan

P : 20 x/mnt
TD : 100 mmHg
Suhu : 36,5 0C

kemungkinan infeksi di
tempat lain, misalnya

CRT < 3 detik

infeksi saluran nafas,
mastitis dan saluran
kencing
d. memberikan perawatan
perineal,dan pertahankan
agar pembalut

Bising usus 20x/mnt
Akral hangat
Konjungtiva tidak anemis
A : masalah teratasi

jangan sampai terlalu basah
P

:

lanjutkan

intervensi

e. Tindakan kolaborasi :

a,b,c,d,e

memberikan zat besi

S : klien mengatakan tidak

Dan antibiotika

lagi lemas, nyeri panggul
berkurang dan rasa mual
berkurang
O : keluar sedikit perdarahan
tidak
sekitar

terjadi

iritasi

perineal

pada
karena

penggantian pembalut secara
berkala

Nadi : 90 x/mnt
TD : 110
P : 20
Akral hangat
Konjungitva tidak enemis
A : masalah teratasi
P

:

b,c,d,e
Diposkan oleh aguz arvi di 11.02
2 komentar:

lanjutkan

intervensi