FORMAT RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAW
FORMAT RESUME ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
MEDIKAL BEDAH
FORMAT RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
I. Identitas diri klien
Nama : Ny. N
Pendidikan : SMP
Umur : 35
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan
Lama Bekerja : -
Alamat : Jl. Pegangsaan No.2 Jakarta
Tanggal Masuk RS : 6 Juni 2010
Status : Menikah
Tanggal Pengkajian : 6 Juni 2010
Perkawinan : Ke-1
Sumber Informasi : klien , rekam medik
Agama : Islam
Suku : Jawa
II. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS
Keluhan perdarahan lewat jalan lahir yang cukup banyak
2. Riwayat penyakit sekarang
2 hari terakhir perdarahan semakin banyak, sekarang merasa lemas, tidak kuat untuk
berdiri dan rasanya mau pingsan
3. Riwayat penyakit dahulu
2 tahun yang lalu klien MRS karena hypertensi. Dirawat selama 5 hari dan sembuh.
Diagnosa Medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang telah
dilakukan
III. Pengkajiaan saat ini
1. Persepsi dan Pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit / perawatan
Dengan keinginan px untuk memiliki anak perempuan, hal ini berlawanan dengan
keadaan fisik ibu yang sudah berumur 35 tahun dan dalam usia ini merupakan kehamilan
yang beresiko.
2. Pola nutrisi / metabolik
Program di rumah sakit
Intake makanan
Pola makan menurun karena klien merasa lemas, tak kuat untuk berdiridan
rasanya mau pingsan
Intake cairan
Terpasang infus RL 40 tetes/mnt di tangan kiri
Drain dengan cairan drainage berupa darah sekitar 50 ml
2. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Klien BAB 1x/hari dengan konsistensi padat
b. Buang air kecil
Klien 4-5x kali sehari, warna kuning jernih
3. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri
0
1
2
Makan / minum
X
Toileting
X
Berpakaian
X
Mobilitas di tempat tidur
X
Berpindah
Ambulasi / ROM
3
4
X
X
0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4 :
tergantung total
4. Oksigenasi
Oksigenasi diberi oksigen 100 % dengan 5 litert/mnt
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perasaan saat bangun tidurdan terlihat )
Klien tidak dapat tidur nyenyak karena kulit dingin, menggigil, kelihatan darah keluar
pervaginam.
6. Pola Peceptual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi)
Klien merasa indera pengecapnya pahit, sehingga membuat klien merasa mual
7. Pola Persepsi diri
(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
Klien tidak percaya diri akibat erdarahan yang dialaminya
8. Pola seksualitas dan reproduksi
(fertilitas, libido, menstruasi, kontrasepsi, dll)
Klien semakin dekat dengan suami
9. Pola peran dan hubungan
(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan)
Klien tidak dapat menjalankan pekerjaannya di sebagai PNS karena kesulitan dalam
beraktifitas dan harus dirawat di RS.
10. Pola Managemen koping stress
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini)
Pemasangan drain dengan cairan drainage berupa darah sekitar 100 ml sebagai upaya
untuk mengembalikan darah yang banyak hilang saat perdarahan
11. Sistem nilai dan kepercayaan
(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan , dll)
Klien tidak mampu menjalankan ibadahnya karena dalam kondisi lemah akibat
perdarahan.
Pemeriksaan Fisik
(Cephalocaudal)
Keluhan yang dirasakan saat ini
Klien merasa lemas, tidak kuat untuk berdiri dan rasanya mau pingsan
TD
: 60 mmHg P : 27 x/menit N : 110 x/menit S
BB / TB : Kepala
:
Tidak ada pembesaran kepala, dirtribusi rambut merata
Klien tampak pucat
Conjunctiva anemis
Pusing
Membran mukosa tampak kering
Leher
:
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thorak
:
Nafas Cepat dan lemah
: 36 ºC
Abdomen :
Merasa kesakitan
Mual
Bising us/mntus 25x
Inguinal :
Warna kulit tampak pucat
Akral dingin
Ekstrimitas (termasuk keadaan kulit, kekuatan)
Ekstremitas dingin
Terpasang drain dengan cairan drainage berupa darah sekitar 100 ml
Terpasang infus RL 20 tetes/mnt di tangan kiri
CRT > 3 detik
Program terapi
Makan/minum jika peristaltik adekuat
Monitor tanda-tanda vital
Infus NaCl
Tranfusi PRC 2 kolf / hari
Injeksi gefotaksin 3x1 grm sehari /IV
Injeksi neurobion 5000 1x1 sehari/IV
Sulfas ferosus 2x1 tablet
Hasil Pemeriksaan Penunjang dan laboratorium
(dimulai saat anda mengambil sebagai kasus kelolaan, cantumkan tanggal pemeriksaan dan
kesimpulan hasilnya)
Hasil Pemeriksaan Lab pada 6 Juni 2010
Hb: 11,5 gr %
Ht: 34 mge
IV. Analisa Data
No
1.
Data Penunjang
Masalah
Ds : klien mengatakan 2 hari terakhir Perubahan
perdarahan semakin banyak
2.
Do :
P : 27 x/mnt
Nyeri akut
Resiko infeksi
Ht = 34 mge
Kulit dingin
Warna kulit tampak pucat
Konjunctiva anemis
Nafas cepat dan lemah
CRT > 3 detik
Ds : Klien mengatakan bahwa 2
Perdarahan pervaginam
Agen cedera biologi
Kurang volume
cairan
4.
Hb = 11,5 %
Penurunan konsentrasi Hb darah
perfusi jaringan
perifer
3.
Kemungkinan penyebab
Perdarahan pevaginam
minggu yang lalu terjadi perdarahan
secara terus-menerus
Do :
Hb = 11,5 gr %
Ht = 34 mge
SGPT = 22 r/l
Kulit dingin
TD : 60 mmHg
Nadi : 110x/mnt
P : 27 x/mnt
S : 36 0C
Ds : Klien mengatakan sekarang
merasa lemas, tidak kuat untuk
berdiri dan rasanya mau pingsan.
Do : Kulit dingin
Konjugtiva anemis
Merasa kesakitan
TD : 60 mmHg
Nadi : 110 x/mnt
P : 27 x/mnt
S : 36 0C
Ds : klien mengatakan 2 hari terakhir
perdarahan semakin banyak
Do : Drain dengan cairan drainage
berupa darah sekitar 100 ml
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Perubahan perfusi jaringan perifer b/d penurunan konsentrasi Hb darah
2) Kekurangan volume cairan b/d perdarahan pervaginam
3) Nyeri akut b/d agen cedera biologi
4) Resiko infeksi b/d perdarahan pervaginam
RENCANA KEPERAWATAN
No
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Intervensi
.
Keperawatan
Hasil
1.
Perubahan
perfusi Perfusi jaringan yang
jaringan perifer b/d adekuat
2.
3.
4.
penurunan
a. Monitor TTV
kriteria hasil :
Memantau
perkembangan klien
b.
Berikan
untuk
cairan
1. Klien tidak merasa
tindakan
keperawatan
parenteral.
selanjutnya.
badannya lemah
c.
cairan b/d perdarahan
pervaginam
a.
dengan
konsentrasi Hb darah
Kekurangan volume
Rasional
2. P dalam rentan 12-
Monitor
kadar
gas
b.
Untuk
mempertahankan
Nyeri akut b/d agen
20 x/mnt
darah
cedera biologi
dan
PH
perdarahan
pervaginam
mungkin dibutuhkan
d.
4. Konjunctiva merah
mukosa
syok
bibir,
dengan
dan
kriteria hasil:
e.
x/mnt
dalam
rentan normal
36,5 OC - 37,5
O
C
gusi
lidah,
darah
dan
merupakan
PH
tanda
hipoksia jaringan
Tindakan
kolaborasi :
dan
Berikan
keorgan
terapi
sirkulasi di jaingan
oksigen
perifer
a. Diet TKTP
dan
ekstra
hangat.
telur.
Tujuan : nyeri hilang /
b. Infus NaCl
berkurang.
c. Tranfusi PRC
Kriteria evaluasi :
2 Kolf : cek
Hb dan jika
Menyatakan nyeri
< 10 g/dl
hilang.
Ekspresi wajah
d. Dengan vasokontriksi
hubungan
vital,
berkurang
sehingga
Ekstremitas
rileks.
volume sirkulasi.
dalam
rentan 60 - 90
Suhu
mendukung
c. perubahan kadar gas
suhu kulit
Nadi
untuk
warna kuku,
terjadi
hipovolemik
Catat
perubahan
muda
Tidak
jaringan,
sejumlah besar cairan
3. Ekstremitas hangat
Resiko infeksi b/d
perfusi
(laporkan).
d. Monitor TTV.
e.
Kolaborasi
pemberian
menimbulkan
cyanosis
dan
suhu
kulit yang dingin
e. Oksigen diperlukan
untuk
memaksimalkan
transportasi sirkulasi
jaringan
a. Klien mendapatkan
protein cukup.
b. Untuk mempertahan
perfusi
jaringan,
Tujuan :
cairan IV.
sejumlah
besar
cairan
Tidak terjadi infeksi
a. Monitor
( lokea tidak berbau
TTV.
dibutuhkan
sirkulasi.
b. Evaluasi
derajat
untuk
mendukung volume
dan TV dalam batas
normal )
mungkin
c.
nyeri, catat
Pemenuhan
kebutuhan
lokasi,
darah
yang hilang
karakteristik
dan
d. Mengetahui kondisi
intensitasnya
klien.
, catat
perubahan
e. Meningkatkan jumlah
cairan tubuh untuk
emosi.
mencegah terjadinya
c. Jelaskan pada
syok hipovolemik.
klien tentang
nyeri yang
a.
Memantau
perkembanganklien
dialaminya.
untuk
tindakan
d. Anjurkan
keperawatan
untuk
selanjutnya.
menggunaka
n relaksasi
imagery.
b.
Merupakan
intervensi
monitoring
e. Beri
efektif.
yang
Tingkat
analgesik
kegelisahan
( kolaboratif
mempengaruhi
)
persepsi
reaksi
a. Catat
nyeri.
perubahan
tanda vital
c.
Nyeri
klien
perdararahan
b. Catat adanya
pervaginam
tanda lemas,
merupakan
kedinginan,
akut abdomen
nyeri
anoreksia, dan
nyeri panggul
d.
c. Perhatikan
kemungkinan
Meningkatkan
relaksasi
dan
perasaan
untuk
mengontrol nyeri.
infeksi di
tempat lain,
misalnya
infeksi saluran
nafas, mastitis
dan saluran
kencing
d.Berikan
perawatan
perineal,dan
pertahankan
agar pembalut
jangan sampai
e.
Untuk
menghilangkan
nyeri.
a. Perubahan tanda vital
( suhu ) merupakan
indikasi
terjadinya
infeksi
b. Tanda-tanda tersebut
merupakan indikasi
terjadinya
bakterimia,
shock
yang tidak terdeteksi
terlalu basah
c. Infeksi di tempat lain
e. Tindakan
kolaborasi :
memperburuk
keadaan
d. pembalut yang terlalu
Berikan zat besi
basah menyebabkan
kulit
Dan Beri
iritasi
dan
dapat menjadi media
antibiotika
untuk pertumbuhan
bakteri,peningkatan
resiko infeksi.
e. Anemi memperberat
keadaan dan
Pemberian
antibiotika
yang tepat diperlukan
untuk keadaan infeksi
CATATAN PERKEMBANGAN
No
Tanggal
IMPLEMENTASI
Paraf
Evaluasi
.
1.
7 Juni 2010
a. memonitor TTV
S : klien mengatakan masih
lemah, wajah masih sedikit
2.
b.
memberikan
cairan
pucat
parenteral.
3.
O : RR = 23 x/mnt
c. memonitor kadar gas darah
4.
dan PH
TD : 90
d. mencatat perubahan warna
P : 23 x/mnt
kuku, mukosa bibir, gusi
Suhu : 36,3
dan lidah, suhu kulit
e.
Tindakan
kolaborasi
:
Akral dingin
memberikan terapi oksigen
a. Memberikan Diet TKTP dan
Konjungtiva anemis
CRT > 3 detik
ekstra telur.
A : Masalah belum teratasi
b. Memberikan Infus NaCl
P : lanjutkan intervensi a,
c. Memberikan Tranfusi PRC 2
b,c,d,e
Kolf : cek Hb dan jika < 10
g/dl (laporkan).
S : klien mengatakan sudah
tidak
mual,
tetapi
d. memonitor TTV.
lemah.
e. memberi cairan IV.
O : turgor kulit elastis
a. memonitor TTV.
Nadi : 95 x/mnt
b.mengevaluasi derajat nyeri,
Suhu : 36,5 0C
masih
catat lokasi, karakteristik dan
intensitasnya, catat
perubahan emosi.
c. Menjelaskan pada klien
CRT = 3 detik
Akral hangat
Konjungtiva tidak anemis
tentang nyeri yang
dialaminya.
d. menganjurkan untuk
menggunakan relaksasi
A : masalah sedikit teratasi
P
:
lanjutkan
intervensi
a,b,c,d,e
imagery.
S : kien mengatakan sudah
e. memberi analgesik
( kolaboratif )
a. mencatat perubahan tanda
merasa nyerinya berkurang
dengan skala 2
O : tidak lagi mengalami
vital
b. mencatat adanya tanda
perdarahan hebat
Tidak lagi meringis
lemas, kedinginan,
anoreksia, dan nyeri
panggul
c. memperhatikan
P : 20 x/mnt
TD : 100 mmHg
Suhu : 36,5 0C
kemungkinan infeksi di
tempat lain, misalnya
CRT < 3 detik
infeksi saluran nafas,
mastitis dan saluran
kencing
d. memberikan perawatan
perineal,dan pertahankan
agar pembalut
Bising usus 20x/mnt
Akral hangat
Konjungtiva tidak anemis
A : masalah teratasi
jangan sampai terlalu basah
P
:
lanjutkan
intervensi
e. Tindakan kolaborasi :
a,b,c,d,e
memberikan zat besi
S : klien mengatakan tidak
Dan antibiotika
lagi lemas, nyeri panggul
berkurang dan rasa mual
berkurang
O : keluar sedikit perdarahan
tidak
sekitar
terjadi
iritasi
perineal
pada
karena
penggantian pembalut secara
berkala
Nadi : 90 x/mnt
TD : 110
P : 20
Akral hangat
Konjungitva tidak enemis
A : masalah teratasi
P
:
b,c,d,e
Diposkan oleh aguz arvi di 11.02
2 komentar:
lanjutkan
intervensi
MEDIKAL BEDAH
FORMAT RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH
I. Identitas diri klien
Nama : Ny. N
Pendidikan : SMP
Umur : 35
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
Jenis Kelamin : Perempuan
Lama Bekerja : -
Alamat : Jl. Pegangsaan No.2 Jakarta
Tanggal Masuk RS : 6 Juni 2010
Status : Menikah
Tanggal Pengkajian : 6 Juni 2010
Perkawinan : Ke-1
Sumber Informasi : klien , rekam medik
Agama : Islam
Suku : Jawa
II. Riwayat Penyakit
1. Keluhan utama saat masuk RS
Keluhan perdarahan lewat jalan lahir yang cukup banyak
2. Riwayat penyakit sekarang
2 hari terakhir perdarahan semakin banyak, sekarang merasa lemas, tidak kuat untuk
berdiri dan rasanya mau pingsan
3. Riwayat penyakit dahulu
2 tahun yang lalu klien MRS karena hypertensi. Dirawat selama 5 hari dan sembuh.
Diagnosa Medik pada saat MRS, pemeriksaan penunjang dan tindakan yang telah
dilakukan
III. Pengkajiaan saat ini
1. Persepsi dan Pemeliharaan kesehatan
Pengetahuan tentang penyakit / perawatan
Dengan keinginan px untuk memiliki anak perempuan, hal ini berlawanan dengan
keadaan fisik ibu yang sudah berumur 35 tahun dan dalam usia ini merupakan kehamilan
yang beresiko.
2. Pola nutrisi / metabolik
Program di rumah sakit
Intake makanan
Pola makan menurun karena klien merasa lemas, tak kuat untuk berdiridan
rasanya mau pingsan
Intake cairan
Terpasang infus RL 40 tetes/mnt di tangan kiri
Drain dengan cairan drainage berupa darah sekitar 50 ml
2. Pola eliminasi
a. Buang air besar
Klien BAB 1x/hari dengan konsistensi padat
b. Buang air kecil
Klien 4-5x kali sehari, warna kuning jernih
3. Pola Aktivitas dan Latihan
Kemampuan perawatan diri
0
1
2
Makan / minum
X
Toileting
X
Berpakaian
X
Mobilitas di tempat tidur
X
Berpindah
Ambulasi / ROM
3
4
X
X
0 : mandiri, 1 : dengan alat bantu, 2 : dibantu orang lain, 3 : dibantu orang lain dan alat, 4 :
tergantung total
4. Oksigenasi
Oksigenasi diberi oksigen 100 % dengan 5 litert/mnt
5. Pola tidur dan istirahat
(lama tidur, gangguan tidur, perasaan saat bangun tidurdan terlihat )
Klien tidak dapat tidur nyenyak karena kulit dingin, menggigil, kelihatan darah keluar
pervaginam.
6. Pola Peceptual
(penglihatan, pendengaran, pengecap, sensasi)
Klien merasa indera pengecapnya pahit, sehingga membuat klien merasa mual
7. Pola Persepsi diri
(pandangan klien tentang sakitnya, kecemasan, konsep diri)
Klien tidak percaya diri akibat erdarahan yang dialaminya
8. Pola seksualitas dan reproduksi
(fertilitas, libido, menstruasi, kontrasepsi, dll)
Klien semakin dekat dengan suami
9. Pola peran dan hubungan
(komunikasi, hubungan dengan orang lain, kemampuan keuangan)
Klien tidak dapat menjalankan pekerjaannya di sebagai PNS karena kesulitan dalam
beraktifitas dan harus dirawat di RS.
10. Pola Managemen koping stress
(perubahan terbesar dalam hidup pada akhir-akhir ini)
Pemasangan drain dengan cairan drainage berupa darah sekitar 100 ml sebagai upaya
untuk mengembalikan darah yang banyak hilang saat perdarahan
11. Sistem nilai dan kepercayaan
(pandangan klien tentang agama, kegiatan keagamaan , dll)
Klien tidak mampu menjalankan ibadahnya karena dalam kondisi lemah akibat
perdarahan.
Pemeriksaan Fisik
(Cephalocaudal)
Keluhan yang dirasakan saat ini
Klien merasa lemas, tidak kuat untuk berdiri dan rasanya mau pingsan
TD
: 60 mmHg P : 27 x/menit N : 110 x/menit S
BB / TB : Kepala
:
Tidak ada pembesaran kepala, dirtribusi rambut merata
Klien tampak pucat
Conjunctiva anemis
Pusing
Membran mukosa tampak kering
Leher
:
Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid
Thorak
:
Nafas Cepat dan lemah
: 36 ºC
Abdomen :
Merasa kesakitan
Mual
Bising us/mntus 25x
Inguinal :
Warna kulit tampak pucat
Akral dingin
Ekstrimitas (termasuk keadaan kulit, kekuatan)
Ekstremitas dingin
Terpasang drain dengan cairan drainage berupa darah sekitar 100 ml
Terpasang infus RL 20 tetes/mnt di tangan kiri
CRT > 3 detik
Program terapi
Makan/minum jika peristaltik adekuat
Monitor tanda-tanda vital
Infus NaCl
Tranfusi PRC 2 kolf / hari
Injeksi gefotaksin 3x1 grm sehari /IV
Injeksi neurobion 5000 1x1 sehari/IV
Sulfas ferosus 2x1 tablet
Hasil Pemeriksaan Penunjang dan laboratorium
(dimulai saat anda mengambil sebagai kasus kelolaan, cantumkan tanggal pemeriksaan dan
kesimpulan hasilnya)
Hasil Pemeriksaan Lab pada 6 Juni 2010
Hb: 11,5 gr %
Ht: 34 mge
IV. Analisa Data
No
1.
Data Penunjang
Masalah
Ds : klien mengatakan 2 hari terakhir Perubahan
perdarahan semakin banyak
2.
Do :
P : 27 x/mnt
Nyeri akut
Resiko infeksi
Ht = 34 mge
Kulit dingin
Warna kulit tampak pucat
Konjunctiva anemis
Nafas cepat dan lemah
CRT > 3 detik
Ds : Klien mengatakan bahwa 2
Perdarahan pervaginam
Agen cedera biologi
Kurang volume
cairan
4.
Hb = 11,5 %
Penurunan konsentrasi Hb darah
perfusi jaringan
perifer
3.
Kemungkinan penyebab
Perdarahan pevaginam
minggu yang lalu terjadi perdarahan
secara terus-menerus
Do :
Hb = 11,5 gr %
Ht = 34 mge
SGPT = 22 r/l
Kulit dingin
TD : 60 mmHg
Nadi : 110x/mnt
P : 27 x/mnt
S : 36 0C
Ds : Klien mengatakan sekarang
merasa lemas, tidak kuat untuk
berdiri dan rasanya mau pingsan.
Do : Kulit dingin
Konjugtiva anemis
Merasa kesakitan
TD : 60 mmHg
Nadi : 110 x/mnt
P : 27 x/mnt
S : 36 0C
Ds : klien mengatakan 2 hari terakhir
perdarahan semakin banyak
Do : Drain dengan cairan drainage
berupa darah sekitar 100 ml
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1) Perubahan perfusi jaringan perifer b/d penurunan konsentrasi Hb darah
2) Kekurangan volume cairan b/d perdarahan pervaginam
3) Nyeri akut b/d agen cedera biologi
4) Resiko infeksi b/d perdarahan pervaginam
RENCANA KEPERAWATAN
No
Diagnosa
Tujuan dan Kriteria Intervensi
.
Keperawatan
Hasil
1.
Perubahan
perfusi Perfusi jaringan yang
jaringan perifer b/d adekuat
2.
3.
4.
penurunan
a. Monitor TTV
kriteria hasil :
Memantau
perkembangan klien
b.
Berikan
untuk
cairan
1. Klien tidak merasa
tindakan
keperawatan
parenteral.
selanjutnya.
badannya lemah
c.
cairan b/d perdarahan
pervaginam
a.
dengan
konsentrasi Hb darah
Kekurangan volume
Rasional
2. P dalam rentan 12-
Monitor
kadar
gas
b.
Untuk
mempertahankan
Nyeri akut b/d agen
20 x/mnt
darah
cedera biologi
dan
PH
perdarahan
pervaginam
mungkin dibutuhkan
d.
4. Konjunctiva merah
mukosa
syok
bibir,
dengan
dan
kriteria hasil:
e.
x/mnt
dalam
rentan normal
36,5 OC - 37,5
O
C
gusi
lidah,
darah
dan
merupakan
PH
tanda
hipoksia jaringan
Tindakan
kolaborasi :
dan
Berikan
keorgan
terapi
sirkulasi di jaingan
oksigen
perifer
a. Diet TKTP
dan
ekstra
hangat.
telur.
Tujuan : nyeri hilang /
b. Infus NaCl
berkurang.
c. Tranfusi PRC
Kriteria evaluasi :
2 Kolf : cek
Hb dan jika
Menyatakan nyeri
< 10 g/dl
hilang.
Ekspresi wajah
d. Dengan vasokontriksi
hubungan
vital,
berkurang
sehingga
Ekstremitas
rileks.
volume sirkulasi.
dalam
rentan 60 - 90
Suhu
mendukung
c. perubahan kadar gas
suhu kulit
Nadi
untuk
warna kuku,
terjadi
hipovolemik
Catat
perubahan
muda
Tidak
jaringan,
sejumlah besar cairan
3. Ekstremitas hangat
Resiko infeksi b/d
perfusi
(laporkan).
d. Monitor TTV.
e.
Kolaborasi
pemberian
menimbulkan
cyanosis
dan
suhu
kulit yang dingin
e. Oksigen diperlukan
untuk
memaksimalkan
transportasi sirkulasi
jaringan
a. Klien mendapatkan
protein cukup.
b. Untuk mempertahan
perfusi
jaringan,
Tujuan :
cairan IV.
sejumlah
besar
cairan
Tidak terjadi infeksi
a. Monitor
( lokea tidak berbau
TTV.
dibutuhkan
sirkulasi.
b. Evaluasi
derajat
untuk
mendukung volume
dan TV dalam batas
normal )
mungkin
c.
nyeri, catat
Pemenuhan
kebutuhan
lokasi,
darah
yang hilang
karakteristik
dan
d. Mengetahui kondisi
intensitasnya
klien.
, catat
perubahan
e. Meningkatkan jumlah
cairan tubuh untuk
emosi.
mencegah terjadinya
c. Jelaskan pada
syok hipovolemik.
klien tentang
nyeri yang
a.
Memantau
perkembanganklien
dialaminya.
untuk
tindakan
d. Anjurkan
keperawatan
untuk
selanjutnya.
menggunaka
n relaksasi
imagery.
b.
Merupakan
intervensi
monitoring
e. Beri
efektif.
yang
Tingkat
analgesik
kegelisahan
( kolaboratif
mempengaruhi
)
persepsi
reaksi
a. Catat
nyeri.
perubahan
tanda vital
c.
Nyeri
klien
perdararahan
b. Catat adanya
pervaginam
tanda lemas,
merupakan
kedinginan,
akut abdomen
nyeri
anoreksia, dan
nyeri panggul
d.
c. Perhatikan
kemungkinan
Meningkatkan
relaksasi
dan
perasaan
untuk
mengontrol nyeri.
infeksi di
tempat lain,
misalnya
infeksi saluran
nafas, mastitis
dan saluran
kencing
d.Berikan
perawatan
perineal,dan
pertahankan
agar pembalut
jangan sampai
e.
Untuk
menghilangkan
nyeri.
a. Perubahan tanda vital
( suhu ) merupakan
indikasi
terjadinya
infeksi
b. Tanda-tanda tersebut
merupakan indikasi
terjadinya
bakterimia,
shock
yang tidak terdeteksi
terlalu basah
c. Infeksi di tempat lain
e. Tindakan
kolaborasi :
memperburuk
keadaan
d. pembalut yang terlalu
Berikan zat besi
basah menyebabkan
kulit
Dan Beri
iritasi
dan
dapat menjadi media
antibiotika
untuk pertumbuhan
bakteri,peningkatan
resiko infeksi.
e. Anemi memperberat
keadaan dan
Pemberian
antibiotika
yang tepat diperlukan
untuk keadaan infeksi
CATATAN PERKEMBANGAN
No
Tanggal
IMPLEMENTASI
Paraf
Evaluasi
.
1.
7 Juni 2010
a. memonitor TTV
S : klien mengatakan masih
lemah, wajah masih sedikit
2.
b.
memberikan
cairan
pucat
parenteral.
3.
O : RR = 23 x/mnt
c. memonitor kadar gas darah
4.
dan PH
TD : 90
d. mencatat perubahan warna
P : 23 x/mnt
kuku, mukosa bibir, gusi
Suhu : 36,3
dan lidah, suhu kulit
e.
Tindakan
kolaborasi
:
Akral dingin
memberikan terapi oksigen
a. Memberikan Diet TKTP dan
Konjungtiva anemis
CRT > 3 detik
ekstra telur.
A : Masalah belum teratasi
b. Memberikan Infus NaCl
P : lanjutkan intervensi a,
c. Memberikan Tranfusi PRC 2
b,c,d,e
Kolf : cek Hb dan jika < 10
g/dl (laporkan).
S : klien mengatakan sudah
tidak
mual,
tetapi
d. memonitor TTV.
lemah.
e. memberi cairan IV.
O : turgor kulit elastis
a. memonitor TTV.
Nadi : 95 x/mnt
b.mengevaluasi derajat nyeri,
Suhu : 36,5 0C
masih
catat lokasi, karakteristik dan
intensitasnya, catat
perubahan emosi.
c. Menjelaskan pada klien
CRT = 3 detik
Akral hangat
Konjungtiva tidak anemis
tentang nyeri yang
dialaminya.
d. menganjurkan untuk
menggunakan relaksasi
A : masalah sedikit teratasi
P
:
lanjutkan
intervensi
a,b,c,d,e
imagery.
S : kien mengatakan sudah
e. memberi analgesik
( kolaboratif )
a. mencatat perubahan tanda
merasa nyerinya berkurang
dengan skala 2
O : tidak lagi mengalami
vital
b. mencatat adanya tanda
perdarahan hebat
Tidak lagi meringis
lemas, kedinginan,
anoreksia, dan nyeri
panggul
c. memperhatikan
P : 20 x/mnt
TD : 100 mmHg
Suhu : 36,5 0C
kemungkinan infeksi di
tempat lain, misalnya
CRT < 3 detik
infeksi saluran nafas,
mastitis dan saluran
kencing
d. memberikan perawatan
perineal,dan pertahankan
agar pembalut
Bising usus 20x/mnt
Akral hangat
Konjungtiva tidak anemis
A : masalah teratasi
jangan sampai terlalu basah
P
:
lanjutkan
intervensi
e. Tindakan kolaborasi :
a,b,c,d,e
memberikan zat besi
S : klien mengatakan tidak
Dan antibiotika
lagi lemas, nyeri panggul
berkurang dan rasa mual
berkurang
O : keluar sedikit perdarahan
tidak
sekitar
terjadi
iritasi
perineal
pada
karena
penggantian pembalut secara
berkala
Nadi : 90 x/mnt
TD : 110
P : 20
Akral hangat
Konjungitva tidak enemis
A : masalah teratasi
P
:
b,c,d,e
Diposkan oleh aguz arvi di 11.02
2 komentar:
lanjutkan
intervensi