MAKALAH HADITS TEMATIK PENDIDIKAN (1)

MAKALAH HADITS TEMATIK PENDIDIKAN
PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR

OLEH

MUHAMAD FIDRI
DOSEN PENGAMPU

DR. ZARKASIH. M.Ag

PROGRAM MAGISTER (S20 MANAJEMEN PENDIDKAN ISLAM
PASCAS SARJANA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PRKANBARU
2017/1439

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................

I


DAFTAR ISI...............................................................................................

II

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah........................................................
B. Rumusan Masalah.................................................................
C. Tujuan Penulisan...................................................................
D. Guna……………………………………………………….

1
2
3
4

BAB II PEMBAHASAN
A. Hadits media gambar...........................................................
B. Pohon Sanad........................................................................
C. Kualitas hadits........................................................... ……..

D. Asbabul wurud.....................................................................
E. Analisis Hadits......................................................................

5
6
7
7
7

BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan............................................................................
B. Kritik dan Saran.....................................................................

9
9

DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN

1. LATAR BELAKANG
Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan.
Secara garis besar, media adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang
membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Media berasal dari
bahasa latin merupakan jamak dari evied yang secara harfiyah berarti perantara atau pengantar
sumber pesan dengan penerima pesan. Beberapa ahli memberikan definisi tentang media
pembelajaran. Winataputra (2005:23) menyatakan belajar merupakan proses mental dan evied an
atau proses berfikir dan merasakan. Seseorang dikatakan belajar apabila pikiran dan perasaannya
aktif. Terdapat tiga atribut pokok belajar, yaitu: proses, perilaku,dan pengalaman.
Syah (2008:89) menyatakan bahwa belajar merupakan kegiatan yang berproses dan
merupakan unsur yang sangat fondamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang
pendidikan. Syah (2008:92) juga mengungkapkan belajar sebagai tahapan perubahan seluruh
tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif. Dengan demikian, hasil belajar merupakan
perubahan tingkah laku yang diperoleh dari suatu proses belajar.
Pembelajaran merupakan suatu sistem lingkungan belajar yang terdiri dari komponenkomponen berikut: tujuan pembelajaran, materi pelajaran, kegiatan belajar mengajar, metode,
sumber belajar, evaluasi, dan media belajar. (Sutikno,2008:37). Media belajar merupakan salah
satu unsur yang harus tersedia dalam dalam proses belajar. Dengan dimanfaatkannya media
belajar yang sesuai, maka diharapkan proses belajar dapat berlangsung dengan efektif dan
menyenangkan. Media gambar merupakan salah satu bentuk media ajar yang termasuk jenis

media visual, yang diketahui memberi pengaruh paling besar terhadap siswa di antara jenis
media lainnya.
Media gambar memiliki peranan penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini
mengacu pada pernyataan Winataputra (2005:55) yang menyatakan bahwa penglihatan (visual)
memiliki komposisi paling besar (75%) dalam hal rata-rata jumlah informasi yang dapat
diperoleh seseorang. Informasi yang diperoleh melalui penglihatan juga lebih mudah ditangkap
dan diingat oleh memori seseorang. Media gambar apabila didukung oleh metode pembelajaran
yang sesuai, juga dapat membawa siswa pada lingkungan belajar yang aktif dan menyenangkan.
Dalam pembelajaran, sangat memungkinkan untuk menggunakan media gambar. Apalagi
di dunia modern ini, dimana media gambar dapat dengan mudah dibuat atau ditemukan dengan
bantuan komputer dan internet. Penerapannya pun sangat mudah, karena tidak memerlukan
fasilitas dan sarana khusus, serta dapat diterapkan kepada hampir setiap kelompok peserta didik

tanpa menilik usia atau latar belakang lainnya. Yang terpenting adalah bagaimana guru
memadukannya dengan materi dan metode yang sesuai.
Sehingga dari sana kita dapat melihat hal apa yang diperlukan guru agar mutu dirinya bisa
berkembang dan mutu pendidikan pada umumnya dan pembelajaran pada khususnya.
A. Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas, masalah yang dapat kami rumuskan adalah sebagai berikut:

A. Bebarapa hadits tentang media gambar
B. Pohon sanad hadits?
C. Bagaimana kualitas hadits
D. Asbabul wurud
E. Analisis Hadits
B. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan makalah ini adalah:
A.
B.
C.
D.
E.

Mengetahui beberapa hadits tentang tujuan media gambar
Mengetahui bentuk pohon sanad dari sebuah hadits
Mengetahui tentang kualitas hadits
Mengetahui asbabul wurud
Mampu membuat analisis sebuah hadits


C. Guna

Dengan adanya makalah ini .berharap dapat bermanfaat dan menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan baik bagi penulis sendiri maupun para pembacanya nantinya
terutama mengenai pengunaan media gambar, sehingga kita meningkatkan kualitas belajar dan
mengajar.

BAB II
PEMBAHASAN

A.

Hadits pengunaan Media Gambar

‫ا‬.)635 /4( ‫سنن الترمذيي ت شاكر‬
َ ‫سعِيدٍ قَا‬
َ ‫ن بَشّ ارٍ قَا‬
‫حدّثَنَا‬
َ :‫ل‬
ْ َ ‫حدّثَنَا ي‬

َ :‫ل‬
َ ‫م‬
َ
َ ‫ن‬
ّ ‫ح‬
ُ ‫حدّثَنَا‬
ُ ْ ‫حيَى ب‬
ُ ْ ‫مد ُ ب‬
َ
َ
ِ‫َن عَبْدِ اللّه‬
ُ ‫سفْيَا‬
ُ
ْ ‫ ع‬،ٍ‫ن خُثَيْم‬
ّ ‫َن‬
ْ ‫ ع‬،‫َن أبِي يَعْلَى‬
ْ ‫ ع‬،ِ‫َن أبِيه‬
ْ ‫ ع‬،‫ن‬
ِ ْ ‫يع ب‬
ِ ِ ‫الرب‬

ّ ‫ خ‬:‫ل‬
ُ ‫سو‬
َ ‫ قَا‬،ٍ‫سعُود‬
‫م خَطّا‬
َ َ‫ه عَلَيْهِ و‬
ُ ‫َط لَنَا َر‬
ْ ‫م‬
َ ّ ‫سل‬
ُ ّ ‫صلّى الل‬
َ ‫ن‬
َ ِ‫ل اللّه‬
ِ ْ‫ب‬
ّ ‫] خَطّا وَخ‬636:‫َط [ص‬
ّ ‫ط الخ‬
ّ ‫م َربّعًا َوخ‬
‫ن‬
ِ ‫جا‬
ِ ‫س‬
ً ِ‫َط خَار‬
َ َ‫َط فِي و‬

ُ
َ ‫م‬
ً
ُ
ّ
ّ
ّ
َ ‫ط خُطوطا فَقَا‬
َ ْ ‫حو‬
‫م‬
ِ ‫س‬
َ َ‫الخَط خَطا و‬
َ َ ‫ن آد‬
َ َ‫ل الذِي فِي الو‬
ُ ْ ‫ «هَذ َا اب‬:‫ل‬
َ
ٌ ‫ح‬
ِ ‫م‬
ِ‫ وَهَذِه‬،‫ن‬
ِ ‫س‬

ُ ‫سا‬
َ ‫وَهَذ َا أ‬
َ ْ ‫ط الِن‬
َ َ‫ وَهَذ َا الّذِي فِي الو‬،ِ‫يط بِه‬
ُ ‫ه‬
ُ ُ ‫جل‬
ّ ‫ وَالخ‬،‫ه هَذ َا‬
ُ ُ ‫الخُط‬
‫ج‬
ِ ‫جا‬
ُ ِ‫َط الخَار‬
َ َ‫ن ن‬
ْ ِ‫ه إ‬
ُ ‫وط ع ُُرو‬
ُ ُ‫ن هَذ َا يَنْهَش‬
ُ ‫ض‬
ْ ‫م‬
َ
ُ ‫م‬
‫ل‬

َ ‫«ال‬
‫حي‬
ِ ‫ص‬
ٌ ِ‫حد‬
َ ‫هَذ َا‬
َ ‫يث‬

Artinya :
Dikisahkan oleh 'Abd-Allaah ibn Mas'ud, dia berkata: "Rasulullah saw. Bersabda kepada kami
sebuah garis persegi dan sebuah garis di tengah garis Dikisahkan oleh 'Abd-Allaah ibn Mas'ud,
dia berkata: "Rasulullah saw. Bersabda kepada kami sebuah garis persegi dan sebuah garis di
tengah garis Dia berkata, "Inilah anak Adam, dan inilah akhir lautan di sekelilingnya, dan inilah
yang ada di tengah manusia, dan ini adalah persembahannya. Jika dia bertahan, dia akan
tercengang

‫)ب‬285 /1( ‫سنن الدارمي‬.
َ
‫َن‬
َ َ ‫ن بَهْدَل‬
ِ ‫حدّثَنَا عَا‬
َ ،ٍ‫ن َزيْد‬
َ ‫حدّثَنَا‬
َ ،‫ن‬
ُ ‫أخْب َ َرنَا عَفّا‬
ُ ‫ص‬
ّ ‫ح‬
ْ ‫ ع‬،‫ة‬
ُ ْ ‫م اب‬
ُ ْ ‫ماد ُ ب‬
َ
ّ ‫ خ‬:‫ل‬
ّ
ُ ‫سو‬
َ ‫سعُودٍ قَا‬
‫صلّى‬
ُ ‫َط لَنَا َر‬
ْ ‫م‬
َ ‫ن‬
َ ِ‫ل اللّه‬
ْ ‫لع‬
ٍ ِ ‫أبِي وَائ‬
ِ ْ ‫َن عَبْدِي اللهِ ب‬
ّ ‫مخ‬
ُ ‫سبِي‬
َ ‫م قَا‬
‫َط‬
َ ‫ «هَذ َا‬:‫ل‬
َ َ‫ه عَلَيْهِ و‬
ّ ُ ‫ل اللّهِ» ث‬
ّ ُ ‫ما خَطّا ث‬
ً ْ‫م يَو‬
َ ّ ‫سل‬
ُ ‫الل‬
ّ ُ ‫ل عَلَى ك‬
ٌ ُ ‫سب‬
َ ‫م قَا‬
‫ل‬
ِ ‫َن‬
ِ َ ‫َن ي‬
ُ ِ‫ «هَذِه‬:‫ل‬
ّ ُ ‫ ث‬،ِ‫مالِه‬
َ ‫ش‬
ْ ‫ وَع‬،ِ‫مينِه‬
ْ ‫خُطُوطًا ع‬
َ
‫ما‬
ِ ‫ن هَذ َا‬
ِ ‫يل‬
ّ ‫{وأ‬
ٌ ‫منْهَا شَ يْطَا‬
ْ ‫م‬
َ
ً ‫ست َ ِقي‬
ُ ‫ص َراطِي‬
ّ ُ ‫ن يَدْعُو إِلَيْهِ» ث‬
َ ‫م ت َ َل‬
ٍ ِ ‫سب‬
َ ُ ‫سب‬
]153 :‫سبِيلِهِ} [النعام‬
َ ‫َن‬
ّ ‫فَاتّبِعُوهُ َو َل تَتّبِعُوا ال‬
ْ ُ ‫ل فَتَف َّرقَ بِك‬
ْ ‫مع‬
Artinya :
Diriwayatkan dari Abu Wa'il atas wewenang 'Abd-Allaah ibn Mas'ood bahwa Rasulullah saw
bersabda kepada kita: "Inilah jalan Allah." Lalu sederet garis di tangan kanan dan di sebelah
utara, Kemudian dia berkata, "Inilah cara-cara, dalam segala hal, dari mana Setan memanggil
Kemudian dia membaca dan bahwa inilah jalan lurus saya, mengikutinya, dan tidak mengikuti
jalannya, dan dia akan membubarkan Anda dari jalannya

‫)ج‬206 /7( ‫مسند أحمد‬.
ُ ‫سو‬
َ ‫قَا‬
‫م‬
َ ‫ه عَلَيْهِ َو‬
ُ ‫ل َر‬
ّ ُ‫م ث‬
ْ ُ‫ار كُلّه‬
َ ّ ‫سل‬
ُ ّ ‫صلّى الل‬
ُ ‫م يَرِد ُ النّا‬
َ َ ِ‫ل اللّه‬
َ ّ ‫س الن‬
‫م‬
َ ‫صد ُ ُرو‬
ْ ِ‫مالِه‬
َ ْ‫ن عَنْهَا بِأع‬
ْ َ‫ي‬
َ
‫َن‬
َ ‫حدّثَنَا يَزِيد ُ أخْب َ َرنَا‬
َ َ‫مهْدِيّ و‬
ْ ‫الر‬
َ
ّ ‫ح‬
َ ‫ن‬
َ ‫ح‬
ْ ‫ن َزيْدٍ ع‬
ُ ْ ‫ماد ُ ب‬
ُ ْ‫ن ب‬
ّ َ ُ ‫حدّثَنَا عَبْد‬
ِ ‫م‬
َ
ّ
َ ‫سعُودٍ قَا‬
‫ل‬
ِ ‫عَا‬
ُ ّ ‫ن أبِي الن‬
ْ ‫م‬
َ ‫ن‬
ْ ‫لع‬
ٍ ِ ‫َن أبِي وَائ‬
ْ ‫جودِ ع‬
ِ ْ ‫َن عَبْدِ اللهِ ب‬
ِ ْ ‫صم ِ ب‬
ّ ‫مخ‬
ّ ‫خ‬
ُ ‫سو‬
‫َط‬
َ َ‫ه عَلَيْهِ و‬
ُ ‫َط لَنَا َر‬
َ ّ ‫سل‬
ُ ّ ‫صلّى الل‬
َ ِ‫ل اللّه‬

Artinya :
Rasulullah saw. Bersabda: "Semua orang akan kembali, lalu mereka akan menerbitkannya
dengan perbuatan mereka."
Beritahu kami Abdul Rahman bin Mahdi dan beritahu kami lebih banyak Beritahu kami
Hammad bin Zaid dari Asim bin Abi al-Najoud dari Abu Wael dari Abdullah bin Masood
mengatakan sebuah baris kepada kami Rasulullah saw.
B. Pohon sanad
Muhammad SAW

Abdullah bin masu’d

Rabi’ ibnu husein
Abi wai’l

Abi yu”la

Abu sofyan

Asim ibnu
bahdalah

Yahya ibnu said

Hamad ibnu zaid

Muhammad ibnu
basar

Sunan tarmizi

Asim ibnu abi
nujud

A’sin abi wail

Sunann darimi

Abdu rahman ibnu
mahdi

C. Kualitas hadits

Musnad ahmad

Hadits shoheh di riwayatkan oleh sunan Tarmizi (no.635),sunan Darami (no.285),munad
Ahmad (no.206). dan menurut pemakalah hadits ini keseluruhannya shoheh dan bisa menjadi
pedoman.
D. Asbabul wurud
Mengenai hadits diatas pemakalah tidak menemukan asbabul wurud nya.
E. Analisis hadits dalam konteks pendidikan islam
Kata media berasal dari bahasa latin yaitu jamak dari kata medium yang secara harfiah
berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke
penerima pesan (Sadiman, 2002: 6). Secara umum media pembelajaran dalam pendidikan
disebut media, yaitu berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat
merangsangnya untuk berpikir, menurut Gagne (dalam Sadiman, 2002: 6).
Sedangkan menurut Brigs (dalam Sadiman, 2002: 6) media adalah segala alat fisik yang
dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar. Jadi, media merupakan segala
sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim dan penerima sehingga
dapat merangsang pikiran, perasaan, minat dan perhatian sedemikian rupa sehingga proses
belajar terjadi (Sadiman, 2002: 6).
Dari pendapat Gagne dan Brigs kita dapat menyimpulkan bahwa media merupakan alat
dan baha fisik yang terdapat di lingkungan siswa untuk menyajikan pesan kegiatan pembelajaran
(proses kegiatan belajar-mengajar) sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar.
Kata media berasal dari bahasa latin Medius yang secara harafiah berarti tengah,
perantara, atau pengantar. namun penegertian media dalam proses pemebelajaran cenderung
diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis atau elektronis untuk menagkap, memproses, dan
menyusun kembali informasi visual atau verbal.
Media merupakan segala sesuatu yang dapat diindra yang berfungsi sebagai perantara,
sarana, alat untuk proses komunikasi belajar mengajar (Rohani, 1997: 2-3).Secara etimologi,
kata “media” merupakan bentuk jamak dari “medium”, yang berasal dan Bahasa Latin “medius”
yang berarti tengah. Sedangkan dalam Bahasa Indonesia, kata “medium” dapat diartikan sebagai
“antara” atau “sedang” sehingga pengertian media dapat mengarah pada sesuatu yang mengantar
atau meneruskan informasi (pesan) antara sumber (pemberi pesan) dan penerima pesan. Media
dapat diartikan sebagai suatu bentuk dan saluran yang dapat digunakan dalam suatu proses
penyajian informasi (AECT, 1977:162).
Ada beberapa batasan atau pengertian tentang media pembelajaran yang disampaikan
oleh para ahli. Dari batasan-batasan tersebut, dapat dirangkum bahwa media pembelajaran
adalah segala sesuatu yang menyangkut software dan hardware yang dapat digunakan untuk
meyampaikan isi materi ajar dari sumber belajar ke pebelajar (individu atau kelompok), yang
dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat pebelajar sedemikian rupa sehingga
proses belajar (di dalam/di luar kelas) menjadi lebih efektif.

Dari pembahasan di muka, pendidikan secara ringkas dapat dikatakan sebagai proses
pembelajaran yang terjadi di sekolah. Sekolah sebagai sebuah lembaga diharapkan dapat secara
maksimal menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas prima, sehingga peserta didik dapat
mengembangkan potensi yang ia miliki. Proses belajar-mengajar terjadi karena adanya interaksi
antara pendidik, peserta didik, dan lingkungan. Interaksi selama proses belajar dapat dipengaruhi
oleh lingkungan belajar; bisa murid, guru, petugas perpustakaan, kepala sekolah, materi
pelajaran, berbagai sumber belajar serta fasilitas pendidikan. Selain itu juga dapat dipengaruhi
oleh faktor intern dari peserta didik, bisa motivasi, kondisi tubuh atau kestabilan emosi. Teori
behavioristik menerangkan bahwa para guru sebagai perancang dan pengembang programprogram pembelajaran, harus memahami karakter peserta didik dan karakteristik lingkungan
belajar agar tingkat keberhasilan dapat maksimal.
Teori behavioristik juga menjelaskan, keefektifan kegiatan pembelajaran tergantung pada
tujuan pembelajaran, sifat materi pembelajaran, media, dan fasilitas pembelajaran yang tersedia.
Penjelasan di atas mengungkapkan bahwa proses belajar mengajar dipengaruhi oleh banyak
faktor baik intern maupun ekstern. Menurut teori behavioristik, faktor-faktor intern dari peserta
didik dapat ditanggulangi dengan cara memaksimalkan faktor ekstern. Di sinilah peran guru
diperlukan. Semakin pandai seorang guru dalam memahami karakter peserta didik, lingkungan
belajar, serta mengemas pembelajaran dengan memanfaatkan metode, dan media pembelajaran,
maka semakin efektif peserta didik menyerap pembelajaran. Kehadiran media pembelajaran
mempunyai arti yang cukup penting, karena dalam kegiatan tersebut ketidakjelasan bahan yang
disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan media sebagai perantara. Kerumitan bahan
yang akan disampaikan kepada anak didik dapat disederhanakan dengan bantuan media.Media
dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu.
Bahkan keabstrakan bahan dapat dikonkretkan dengan kehadiran media. Dengan demikian anak
didik lebih mudah mencerna bahan daripada tanpa bantuan media.
Selain itu, pemakaian media pembelajaran dalam proses belajar mengajar juga dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan
kegiatan belajar, dan bahkan membawa pengaruh-pengaruh psikologis terhadap siswa.
Realita praktek belajar-mengajar yang terjadi di lapangan, banyak pendidik yang kurang
maksimal dalam menggunakan fasilitas media pembelajaran yang ada. Hal itu adalah karena
banyak guru yang hanya mengandalkan ceramah dalam menyampaikan materi pembelajaran.
Padahal tidak semua materi bisa diajarkan melalui ceramah, sehingga berakibat pada hasil dari
proses belajar mengajar kurang maksimal.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah menyelesaikan pembahasan dalam makalah ini maka penulis dapat menarik
simpulan bahwa seorang guru untuk meningkatkan kualitas peserta didik dalam belajar dan
mengajar maka guru bisa mengunakan media atau metode untuk meningakatkan potensi pada
peserta didik dan juga Media pembelajaran merupakan alat bantu atau sarana yang dijadikan
sebagai perantara atau piranti komunikasi untuk menyampaikan pesan atau informasi berupa
ilmu pegetahuan dari berbagai sumber ke penerima pesan atau informasi guna mencapai tujuan
pembelajaran.
Rasulullah SAW menggunakan media pembelajaran seperti gambar, jari tangan dan
kerikil sebagai penjelas dalam menyampaikan ajarannya kepada para sahabat-sahabatnya. Hal ini
berarti Rasulullah SAW menggunakan sarana-sarana tersebut untuk memberi gambaran
perumpamaan dan mempermudah dalam menyampaikan isi materi yang diajarkannya.
Pada era globalisasi ini sudah dikenal berbagai macam media pembelajaran modern yang
pada intinya memiliki berbagai manfaat yang sama yakni untuk mencapai tujuan awal dari
pendidikan atau pembelajaran.
Jika semua hal yang penulis sampaikan diatas dapat tulisan ini mengrlaksana dengan baik,
maka tujuan dalam proses belajar-mengajar akan efektif dan tercapai,karena tulisan ini mengajak
bagi pembaca bahwa media bisa bisa digunakan dalam proses belajar-mengajar seingga tercapai
apa yang di inginkan.
B. Saran
Alamdullilah peulis ucapkan terima kasih makalah bisa diselsaikan dan ditampilkan
dengan baik. Namun penulis bukanla manusia yang sempurna.mungkin didalam penulisan
makalah ini masi banyak terdapat kekurangannya. Dan berharap bagi pembaca untuk
meluangkan waktunya untuk memberikan kritik dan saran untuk kesempurnaan makala ini
kemasa yang akan datang.Terima kasih.

DAFTAR PUSTAKA

An-Nawawi, Al Minhaj Syarh Shahih Muslim bin Hajjaj.
Atsqalani, Ibnu Hajar. Kitab Fathul Bari Syarah Shahih al-Bukhari.
Arsyad, Azhar. 2003. Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Asnawir dan Basyiruddin Usman. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta Selatan: Ciputat Press.
At-Tirmidzi, Sunan (juz 4). 1992. Semarang: CV. Asyifa.
Daradjat, Zakiah. 1995. Metode Khusus Pengajaran Agama Islam. Jakarta: Bumi

Aksara.

Djjamaluddin, Shinqithy dan H.M. Mochtar Zoerni. 2002. Ringkasan Shahih Muslim, Bandung:
Mizan.
Djamarah, Syaiful Bahri dan Aswan Zain. 1996. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Ghuddah, Abdul Fattah Abu. 2009. 40 Metode Pendidikan dan Pengajaran Rasulullah.
Bandung: Irsyad Baitus Salam.
Ramayulis. 2002. Ilmu Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Sabri, Ahmad. 2005. Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Ciputat: Quantum
Teaching.
Syah, Darwyn. 2007. Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam. Jakarta:
Gaung Persada Press.