TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUALITATIF LODIC

TEKNIK PENGUMPULAN DATA KUALITATIF
Marguerite G. Lodico
Ditulis Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah
Metodologi Penelitian
Dosen pengampu:
Dr. Ali Anwar, M.PdI

Oleh:
Fadhilah Tamimi

(932136914)

PRODI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN KEDIRI)
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam melakukan penelitian, terdapat tiga metode pengukuran yang

digunakan, yaitu pengukuran kuantitatif, kualitatif, dan gabungan dari
keduanya. Untuk masalah-masalah sosial, seringkali yang digunakan
adalah metode penelitian kualitatif.
Agar lebih mengetahui karakteristik dan teknik pengumpulan data
kualitatif, maka penulis akan menjelaskan rinciannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa karakteristik dari pengukuran kualitatif?
2. Apa saja teknik pengumpulan data kualitatif?
C. Tujuan
1. Mengetahui karakteristik dari pengukuran kualitatif.
2. Mengetahui teknik pengumpulan data kualitatif.

1

BAB II
PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pengukuran Kualitatif
Pengukuran kualitatif digunakan dalam penelitian kualitatif profesional,
penelitian metode campuran (mix method research), evaluasi program, dan
penelitian tindakan.

Karakteristik pengukuran data kualitatif adalah sebagai berikut:
1.

Menggunakan metode yang alami dan fleksibel.
Alat yang digunakan untuk pengukuran kualitatif harus cukup
fleksibel untuk memungkinkan perekaman data pada bidang-bidang
yang kompleks seperti konteks sosial untuk interaksi kelompok,
adat dan keyakinan budaya, interaksi personal dan proses
pembelajaran, dan beberapa sudut pandang.

2.

Alat atau instrumen biasanya dikembangkan sendiri oleh peneliti
agar sesuai dengan tujuan penelitian.
Pengukuran kualitatif biasanya tidak menggunakan instrumen
standar sebagai sumber data utama. Sebaliknya, peneliti kualitatif
biasanya mengembangkan metode mereka sendiri untuk merekam
dan mengumpulkan beberapa jenis data yang berbeda.

3.


Data yang dikumpulkan dalam bentuk narasi (kata) atau gambar
(gambar, peta) atau gabungan dari keduanya.

4.

Alat-alat pengukuran termasuk alat yang digunakan untuk
merekam pengalaman subjektif dari peneliti untuk dianalisis.

Pada akhirnya peneliti adalah alat ukur utama dalam penelitian
kualitatif; semua data disaring melalui mata dan telinga peneliti.
Agar penelitian menjadi ilmiah dan berbobot, peneliti harus
mengumpulkan data secara sistematis dan mencatat data dengan akurat.
Peneliti kualitatif menggunakan berbagai alat penelitian, tetapi mereka lebih
sering memilih untuk menggunakan pengamatan, melakukan wawancara, dan

2

melakukan analisis dokumen (misalnya, data dari sekolah atau catatan umum,
dokumen, gambar, atau artefak).

Selain itu, peneliti kualitatif kadang-kadang menghasilkan sendiri atau
memiliki partisipan yang menghasilkan dokumen, seperti jurnal atau buku
harian, dan gambar, seperti foto atau rekaman video. Sumber elektronik
seperti kelompok diskusi atau blog juga mendapatkan popularitas sebagai
sumber data kualitatif.
B. Teknik Pengumpulan Data Kualitatif
1.

Mendapatkan

akses

masuk

ke

situs

(tempat


penelitian)

dan

mempertahankan hubungan lapangan yang baik.
Sebelum mengumpulkan data, peneliti harus mendapatkan akses
masuk ke tempat yang dipilih untuk di teliti. Ini meliputi mendapatkan
izin untuk melakukan observasi atau wawancara, dan itu juga berarti
mengembangkan hubungan dengan orang berdasarkan kepercayaan dan
saling menghormati.
Biasanya, peneliti harus mencari orang yang berfungsi sebagai
penjaga gerbang (gatekeeper), yaitu orang dengan peran resmi atau tidak
resmi yang mengatur akses ke orang dan tempat-tempat di situs. Penjaga
gerbang bisa jadi merupakan petinggi di kantor administrasi atau staf di
kantor utama yang mengendalikan keluar masuk gedung dan yang
memiliki pengetahuan rinci tentang orang-orang dan sumber daya di
dalam

gedung.


Penjaga

gerbang

dapat

membantu

peneliti

mengidentifikasi orang atau tempat untuk penelitian yang paling sesuai
dengan tujuan penelitian.
Setelah

diterima

di

tempat


penelitian,

selanjutnya

adalah

mempertahankan hubungan baik dengan partisipan selama penelitian
berlangsung.

Bijaksana

untuk

menghabiskan

waktu

memelihara

hubungan yang jujur dan hormat dengan penjaga gerbang dan partisipan

di tempat penelitian.

3

Chambliss dan Schutt (2003) menawarkan beberapa saran agar
sukses dalam penelitian lapangan bagi peneliti kualitatif pemula, yaitu:
a. Pakailah satu kalimat penjelasan yang sederhana dari proyek
Anda. Contoh: "Saya ingin meneliti bagaimana siswa perkotaan
menggunakan keterampilan teknologi di dalam dan di luar
sekolah."
b. Mendengarkan secara aktif dan menunjukkan minat yang tulus
pada apa yang peserta (partisipan) katakan dan lakukan.
Kebanyakan orang akan menghargai jika didengarkan dan
dianggap serius. Keuntungan bagi anda adalah anda akan
mendapatkan data yang lebih baik.
c. Muncullah pada setiap acara dan kegiatan yang berbeda sebanyak
yang anda bisa. ini membangun kepercayaan dan memberi Anda
pemahaman yang lebih pada apa yang anda teliti.
d. Perhatikanlah segala sesuatu. Hal-hal yang tampaknya paling
signifikan pada awalnya dapat memberikan wawasan terdalam.

e. Tulislah semuanya pada hari itu. catatan lapangan harus dicatat
sesegera mungkin. Jika tidak, anda akan lupa banyak detail
penting.
f. Selalu ingat: "Ini bukan tentang Anda, ini tentang mereka". Jadi
ceritakan kisah mereka, bukan kisah anda.
2.

Menggunakan Pengamatan (Observasi)
Observasi atau pengamatan sebagai alat penelitian membutuhkan
pemeriksaan yang sistematis dan hati-hati terhadap fenomena yang
dipelajari. Secara khusus, peneliti yang menggunakan observasi harus
menghasilkan data yang akurat, berisi, dan kaya informasi rinci.
a. Tingkatan keterlibatan peneliti
Pertimbangan awal untuk peneliti adalah apakah mereka akan
mengambil bagian dalam kegiatan yang mereka amati atau hanya
mengamati orang lain tanpa berinteraksi dengan mereka. Ketika
melakukan

pengamatan,


tujuan

utama

peneliti

adalah
4

mengumpulkan

data yang akurat dan alami, dan yang

mencerminkan

situasi

sesungguhnya

yang


diperlihatkan

partisipan.
Menurut Gold (1958), berikut klasifikasi yang sering
digunakan untuk menggambarkan tingkat keterlibatan pengamat:
1) Peserta lengkap.
Sebagai

peserta

lengkap,

anda

menjadi

anggota

kelompok, dan tidak ada seorangpun dalam kelompok
menyadari kenyataan bahwa anda adalah seorang pengamat.
2) Peserta sebagai pengamat.
Menjadi peserta sebagai pengamat, anda adalah anggota
aktif dari kelompok dan secara aktif berpartisipasi dalam
kegiatan dan interaksi kelompok, tetapi masing-masing
anggota kelompok tahu bahwa anda adalah peneliti.
3) Pengamat sebagai peserta.
Anda akan mengamati kegiatan peserta secara diamdiam dan meminimalisir interaksi dengan mereka. Interaksi
dengan peserta dapat terjadi, tetapi mereka cenderung lebih
formal dan terstruktur.
4) Pengamat lengkap.
Sebagai pengamat lengkap, anda mengamati secara pasif,
tidak terlibat dalam kegiatan dan terpisah. Anda bisa
mengamati dari bagian belakang ruang kelas, tetapi Anda
buka anggota kelompok dan tidak berpartisipasi dalam
kegiatan kelompok.
b. Fitur utama dari pengamatan cermat
Setelah

menentukan

peran

anda,

anda

perlu

mempertimbangkan apa yang akan Anda amati. Menurut Goetz

5

dan LeCompte (1984) dan banyak peneliti kualitatif lainnya,
pengamatan yang cermat harus mencakup setidaknya fitur kunci
sebagai berikut:
1) Deskripsi tentang keadaan fisik.
2) Deskripsi tentang keadaan peserta. Termasuk juga mengapa
mereka berada di sana dan apa peran mereka.
3) Kegiatan individu dan kelompok serta interaksi kelompok.
4) Percakapan partisipan dan komunikasi nonverbal.
5) Perilaku peneliti. Apakah kehadiran peneliti dengan cara
apapun mempengaruhi keadaan yang terjadi.
3.

Menggunakan Wawancara
Wawancara adalah alat utama dalam pengumpulan data penelitian
(terutama ketika perilaku tidak bisa dengan mudah diamati) atau dapat
digunakan

untuk

menguatkan

atau

memverifikasi

pengamatan.

Wawancara adalah "percakapan yang memiliki tujuan" yang dilakukan
dengan seseorang atau sekelompok orang. Dalam wawancara, seperti
dalam survei, orang disajikan dengan pertanyaan untuk menjawab.
Namun, pertanyaan survei biasanya hanya memerlukan tanggapan
singkat.
Berikut keuntungan dan kerugian antara wawancara dengan survei:
Wawancara
Keuntungan
Kerugian
Bisa fokus pada
Biasanya
kelompok kecil
melibatkan
serta pada
sampel kecil.
tujuan utama.
Fleksibel untuk
mengubah
pertanyaan
pada tiap-tiap
individu dan
kemungkinan
tanggapan.
Data yang luas
memberikan

Memakan
waktu untuk
mengelola.

Data yang di
analisis

Survey
Keuntungan
kerugian
Dapat diberikan Membutuhkan
pada kelompok
perencanaan
besar dalam
yang luas dan
waktu yang
biaya yang
singkat.
tinggi.
Anonimitas
Anonimitas
menghasilkan
menyebabkan
tanggapan yang
tidak ada
jujur.
kesempatan
untuk
menyelidiki
jawaban.
Tanggapan
Tanggapan
yang singkat
yang singkat
6

informasi
mendalam

komplek
sehingga
memakan
waktu

sehingga tidak
terlalu dalam.

dan mudah
untuk
diringkas.

a. Protokol wawancara
Sebuah komponen penting dari wawancara adalah protokol
wawancara tertulis. Protokol wawancara mencakup header yang
berisi tempat untuk nama pewawancara, tanggal dan lokasi
wawancara, dan informasi latar belakang wawancara. Termasuk
juga tulisan singkat yang dibaca waktu wawancara, menjelaskan
tujuan penelitian dan kegunaan hasil wawancara. Di bawah
header adalah daftar pertanyaan pokok yang akan digunakan
dalam wawancara.
b. Jenis Pertanyaan Wawancara
Dalam wawancara kualitatif yang baik, partisipan bicara secara
bebas dengan cara yang alami.
Jenis Pertanyaan
Grand tour question: meminta
responden
untuk memberikan gambaran
keadaan secara keseluruhan
atau serangkaian kegiatan yang
khas.
Example question: Minta
responden untuk
memberikan contoh sesuatu.
Native language question:
Meminta
responden untuk
mengidentifikasi kata atau
frasa yang digunakan oleh
kelompok.
Hypothetical question:
meminta responden
menceritakan apa yang
biasanya mereka lakukan
dalam situasi tertentu.

Contoh
"Ceritakan tentang program anda? Apa yang
harus diingat siswa yang mengikuti program
anda? "
"Bagaimana Anda menjelaskan pekerjaan
Anda ke mahasiswa yang mempertimbangkan
karir di
area ini?"
"Dapatkah Anda memberi saya contoh sesuatu
yang anda sukai dan tidak anda sukai dalam
program ini?”
“Bagaimana siswa memanggil guru yang
berusaha agar menjadi teman mereka?”

“Seandainya hari ini adalah hari pertama
masuk sekolah, apa yang biasanya akan
terjadi?”

7

c. Urutan langkah-langkah dalam melakukan wawancara
1) Mulailah wawancara dengan memperkenalkan kembali diri
Anda.
2) Ingatkan partisipan bahwa respon atau tanggapannya di
rahasiakan.
3) Dapatkan deskripsi informasi yang umum.
4) Mulai pertanyaan Anda dengan pertanyaan paling sensitif atau
paling umum.
5) Sepanjang wawancara, berusahalah untuk bersikap netral.
6) Rekamlah data wawancara.
4.

Menggunakan Dokumen, Gambar, dan Artefak
Dokumen, gambar, dan artefak adalah jenis lain dari alat
pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian kualitatif. Dokumen
cetak atau catatan tertulis yang mungkin telah ada sebelum dimulainya
penelit, seperti buku harian pribadi, atau yang dibuat setelah studi
dimulai, seperti esai mahasiswa. Gambar dapat berupa peta, diagram dari
kelas, program kegiatan, foto atau rekaman video. Artefak adalah obyek
yang digunakan dalam seperti peta, buku teks, atau meja. Dokumen dan
artefak umumnya meliputi hal-hal yang akrab seperti catatan atau laporan
publik, surat pribadi, papan buletin, surat kabar, buku tahunan, atau
instruksional materi.

5.

Menggunakan Sumber Elektronik
Sumber-sumber elektronik adalah jenis dari alat pengumpulan data
yang relatif baru. Sumber elektronik mencakup data yang tersedia secara
publik, seperti yang tersedia di blog, kelompok diskusi, jejaring sosial,
dan situs web, atau data pribadi seperti e-mail. Banyak organisasi sekolah
membuat situs web dengan informasi yang ekstensif tentang kegiatan
sekolah.1

1

Marguerite G. Lodico dkk., Methods In Educational Research From Theory To Practice, (USA:
Jossey-Bass, 2010), 112-133.

8

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Karakteristik pengukuran data kualitatif adalah sebagai berikut:
1.

Menggunakan metode yang alami dan fleksibel.

2.

Alat atau instrumen biasanya dikembangkan sendiri oleh peneliti agar
sesuai dengan tujuan penelitian.

3.

Data yang dikumpulkan dalam bentuk narasi (kata) atau gambar
(gambar, peta) atau gabungan dari keduanya.

4.

Alat-alat pengukuran termasuk alat yang digunakan untuk merekam
pengalaman subjektif dari peneliti untuk dianalisis.

Terdapat 5 teknik pengumpulan data kualitatif, yaitu:
1. Mendapatkan akses masuk ke situs (tempat penelitian) dan
mempertahankan hubungan lapangan yang baik.
2. Menggunakan pengamatan atau observasi
3. Menggunakan wawancara atau survei.
4. Menggunakan dokumen, gambar atau artefak.
5. Menggunakan sumber elektronik.

9

DAFTAR PUSTAKA

Lodico, Marguerite G. dkk. Methods In Educational Research From Theory To
Practice. USA: Jossey-Bass. 2010.

10