LAPORAN PRAKTIKUM Praktikum 3. Morfologi
LAPORAN PRAKTIKUM
Praktikum 3. Morfologi Koloni Mikroorganisme
1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi koloni mikroorganisme yang telah anda lakukan!
Nama
Ukuran
Warna
Diameter
Tempat
Konfigurasi
mikroorganism
tumbuh
e
B.Subtilis
Mediu
Putih
0,6 cm
Dasar
Vilamentus
Biologi
m
Elevasi
Tepian
Keterangan
Halus
mengkilap
Entire
Tidak
terkontaminas
i
Tidak
terkontaminas
i
Tidak
terkontaminas
i
Tidak
terkontaminas
i
Tidak
terkontaminas
i
A.Niger
Small
Hijau Tua
0,5 cm
Permukaan
Circular
Halus
mengkilap
Entire
S.Sereviceae
Point
Kuning
0,3 cm
Permukaan
Circular
Halus
Entire
A.Niger dan
Monascus
Large
Hitam,putih
dan Orange
1,5 cm
Permukaan
Circular
Halus
mengkilap
Entire
Udara
Small
Hijau
0,4 cm
Permukaan
Circular
Berkerut
Entire
Nama
NIM
Jurusa
n
Kelas
Kelom
pok
Cornelia Nandya V
155100201111045
TEP
H
H2
Data Primer
Nama
mikroor
ganisme
B.Subtilis
Biologi
Ukura
n
Warn
a
Diamet
er
Tempat
tumbuh
Konfigurasi
Elevasi
Tepian
Permukaan
Keterangan
Mediu
m
Putih
0,6 cm
Dasar
Vilamentus
Halus
Mengkilap
Entire
A.Niger
Smal
Hijau
Tua
0,5 cm
Permukaan
Circular
Halus
mengkilap
Entire
S.Serece
ae
Point
Kunin
g
0,3 cm
Permukaan
Circular
Halus
Entire
Tempat
tumbuh
Konfigurasi
Elevasi
Tepian
Permukaan
Circular
Halus
mengkilab
Entire
Tidak
terkontaminasi
Permukaan
Circular
Berkerut
Entire
Tidak
Tidak
terkontamin
asi
Tidak
terkontamin
asi
Tidak
terkontamin
asi
Campuran
Nama
mikroor
ganism
e
A.Niger
dan
Monascus
Udara
Ukur
an
Warna
Large
Hitam,
1,5 cm
putih dan
Orange
Hijau
0,4 cm
Small
Diamet
er
Permukaan
Keterangan
Nama
NIM
Jurusa
n
Kelas
Kelom
pok
Cornelia Nandya V
155100201111045
TEP
H
H2
terkontaminasi
Literatur (5)
Nama
mikroorg
anisme
B.Subtilis
Ukur
an
Warn
a
Diamet
er
Tempat
tumbuh
Konfigurasi
Besar
Putih
3-5 cm
S.Cerevisiae
Besar
Putih
1-3 cm
A niger
Besar
Hitam
4-5 cm
Diatas
Irregular
permukaan
Ditengah
Licin
Permukaan
Diatas Filamentus
Permukaan
Elevasi
Tepian
Keterangan
Halus
Mengkilap
Kasar
Beromb
ak
Licin
Bakteri
Datar
Bercabang
Kapang
Khamir
2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!
a. Bakteri
Ciri-ciri dari bakteri adalah : (Subagio , 2014)
- Organisme prokariotik da uniseluler
- Berukuran kecil
- Tak berklorofil
- Memiliki dinding sel yang tersusun dari mukopolisakaridan dan peptidoglikan
- Hidupnya bersifat parasit
- Motil
Deskripsi
Bakteri biasanya dihubungkan dengan penyebab umum penyakit manusia dan hewan,
tetapi ada beberapa bakteri yang menguntungkan dengan menghasilkan antibiotic
seperti streptomycin dan nocardicin. Bakteri memiliki peranan penting karena
fleksibilitas dan kemampuannya untuk bertumbuh dan berkembang dengan cepat .
Bakteri juga memiliki bentuk dan jenis yang beragam ( Fadhilah , 2015 )
Bacilus Subtilis
Kingdom : bacteria
Filum : firmicutes
Class : Basili
Order : Bacilales
Famili : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus Subtilis
Ciri-ciri : (Kirk,2009)
- Gram Positif
- Berbentuk seperti tongkat
- Dapat bertahan dalam suhu tinggi
- Tempat hidup tersebar dimana-mana
- Menghasilkan racun yang bernama subtilisin
Bacilus subtilis dapat tumbuh dimana-mana seperti udara, tanah. Bakteri ini tahan
terhadap suhu tinggi pemasakan , tetapi tidak menimbulakn penyakit seperti E.coli ,
bakteri ini dipakai sebagai bahan percobaan di laboratorium karena mudah
dikembangbiakkan dan mudah untuk dimodifikasi sifat genetiknya ( Kirk,2009)
A. Kapang
Ciri-ciri kapang : ( Mudhusmita,2010)
- Memiliki hifa yang membentuk miselium
- Bereproduksi dengan spora
- Non motil
- Parasit
- Multiseluler
- Biasanya koloni berbentuk seperti kapas
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Kerajaan : Fungi
Filum : Ascomycota
Upafilum : Pezizomycotina
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : trichocomaceae
Spesies : A. Niger
Kultur campuran adalah kultur yang mengandung 2 atau lebih spesies mikroorganisme
dan dapat dengan mudah dipisahkan berdasarkan bentuk koloni atau dengan uji
biokimia.
Kapang adalah mikroorganisme yang termasuk dalam kingdom jamur. Kapang
biasanya banyak ditemukan pada saat pembusukan atau kerusakan pada makanan.
Kapang mudah dikenali karena biasanya tumbuh sebagai koloni yang bertekstur seperti
kapas dan mengubah warna dari makanan yang ditumbuhi oleh kapang menjadi lebih
gelap dan beracun. Kapang bereproduksi dengan spora , yang bias bersifat seksual dan
aseksual.
Aspergilus Niger merupakan kapang yang menghasilkan asam nitrat, sehingga biasa
dipakai sebagai model fermentasi. Warnanya biasanya hitam dan biasa diisolasi dari
tanah, sisa tumbuhan dan udara dalam ruangan saprofit (corrigan , 2011)
Monacus Purpureus adalah kapang yang berwarna merah yang dapat
dikembangbiakkan dalam media yang mengandung pati. Biasanya kapang ini
digunakan dalam pemfermentasian beras menjadi makanan olahan untuk diet yang
dapat mengurangi kadar kolesterol ( Azirak, 2008)
B. Khamir
Ciri-ciri :
- Uniseluler
- Membentuk miselium semu
- Reproduksi melalui spora atau tunas multilateral
- Memproduksi lapisan film diatas media
- Non-motil
Klasifikasi S.Cerevisiae :
Kingdom : Fungsi
Filum : Ascomycota
Class : SAccharomycetes
Order : Saccharomycelates
Famili : Saccaromycetaceae
Genus : Saccharomyces
Khamir merupakan mikroorganisme anggota kingdom fungsi yang bersifat uniseluler
dan membentuk miselium semu, tidak seperti kapang. Khamir berukuran lebih kecil
daripada kapang. Kebanyakan dari khamir adalah anggota Ascomycota. Penggunaan
khamir biasanya digunakan sebagai fermentator dan mikroba penghasil gas dalam
pangan.
Saccharomyces Cerevisiae merupakan salah satu anggota kingdom fungi, yang
erbwarna hijau kekuningan. Kapang ini dikenal dalam pembuatan produk makanan
sebagai fermentator. Biasanya mikroba ini dipakai dalam pembuatan bird dan minuman
beralkohol lainnya. Dalam pembuatan kue, mikroba ini dipakai sebagai
mikroorganisme penghasil gas, yang membuat kue bertekstu seperti spons (bekatorou,
2006)
3. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (bakteri, kapang dan khamir)
berdasarkan hasil pengamatan anda!
Bakteri B. Subtilis
Pada cawan petri yang berisi kultur B.Subtilis yang tidak dikontrol (dimasukkan
kedalam suhu tertentu), terdapat koloni yang berukuran sedang atau medium berwanra
putih sebesar 0,6 cm dan tumbuh di dasar cawan. Konfigurasi yang diamati adalah
vilamentus dan elavasinya halus mengkilap. Tepiannya entire serta tidak
terkontaminasi
A.Niger
Pada saat mengamati Kapang jenis A.Niger ukurannya kecil atau small dengan wara
Hijau Tua , diameternya berukuran 0,5 cm dan tumbuh di permukaan yang
menandakan kapang ini merupakan aerob. Konfigurasnya circular dengan elevasi halus
mengkilap serta tepiannya entire. Kapang ini tidak terkontaminasi
S.Sereviceae
Pada cawan yang berisi S.Sereviceae diamati dan diukur sepanjang 0,3 cm tumbuh
dipermukaan. Konfigurasinya circulat derngan elevasi halus. Tepiannya entire serta
tidak terkontaminasi
Kulture campuran Kapang
Pada culture campuran didalamnya terdapat 2 koloni yaitu A.Niger dan Monascus.
Koloni A.niger berukuan besar dengan warna hitam dengan koloni yang berdiameter
1,5 cm , tumbuh diatas permukaan , memiliki konfigurasi circular , berelevasi halus
mengkilap dan bertepi entire serta pengamatannya tidak terkontaminasi. Sedangkan
pada koloni Monascus berukuran kurang lebih sama dengan A.Niger , tumbuh di
permukaan media yang menandakan kapang tersebut aerob, memiliki konfigurasi
Circular, elevansi halus mengkilap dan tepian entire . pengamatan ini tidak
terkontaminasi serta berwarna orange kekuningan. Pada culture yang dikontrol dengan
udara A.Niger berukuran kecil dan berwarna hijau dengan diameter 0,4 cm yang
tumbuh diatas permukaan media. Konfigurasi dari koloni tersebut adalah
circular ,elevasi berkerut , memiliki tepian entire dan tidak ada kontaminasi dengan
mikroorganisme apapun . Kultur yang dikontrol maupun tidak memiliki perbedaan
bentuk dan elevasi hal ini karena control dari udara sehingga berbeda.
4. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan literatur!
Bakteri B. Subtilis
B. Subtilis memiliki bentuk koloni besar dan berwarna putih dengan ukuran 3-5 cm yang
tumbuh diatas permukaan dan berkonfigurasi irregular dan memiliki elevasi halus
mengkilap dengan tepian berombak. Apabila kultur yang tidak dikontrol dibandingkan
dengan kultur control, terlihat perbedaan ukuran koloni dan terdapat kontaminasi pada
kultur yang dikontrol. Perbedaan ukuran ini mungkin disebabkan karena banyaknya
mikroba yang diinokulasikan pada media mungkin berbeda, sehingga menyebabkan yang
satu lebih besar dan yang satu lagi lebih kecil. Sedangkan kontaminasi yang terjadi pada
kultur yang dikontrol mungkin karena ada mikroba lain yang masuk pada saat
dikembangbiakkan, karena diletakkan pada ruang bebas. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan literature terdapat perbedaan dari konfigurasi , ini mungkin
disebabkan pada penyebaran kultur yang tidak merata , ataupun kesalahan dalam
pengamatan koloni . ( Robert , 2011)
Khamir S.Cerevisiae
Bentuk koloni S.Cerevisiae berukuran besar dan berwarna putih krim dengan ukuran ratarata 1-3 cm dan memiliki konfigurasi licin, berelavasi kasar dan bertepi licin serta tumbuh
di tengan permukaan. Apabila dibandingkan dengan percobaan yang dilakukan banyak
perbedaan hal tersebut terjadi kemungkinan karena kontaminasi atau mikroba yang tidak
diinginkan masuk kedalam media, serta alat perkembangbiakan kurang steril dan
kesalahan presepsi praktikan. ( Voordeckers , 2012 )
Kapang
Pada literature menyebutkan bahwa A.Niger berwarna hitam dengan diameter 4 cm
sampai 5 cm ketika berusia 7 hari. Tempat tumbuhnya diatas permukaan media
tanamnya, mempunyai konfigurasi yang berbentuk filamentus , dan mempunyai tepian
yang bercabang. Apabila dibandingkan dengan literature percobaan yang dilakukan
mempunyai perbedaan. Hal tersebut mungkin disebabkan karena penumbuhan kultur
yang tidak sesuai , terdapat kontaminan yang mempengaruhi atau kesalahan persepsi
praktikan ( Corrigan , 2011 )
5. Sebutkan dan Jelaskan factor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme !
1. pH
Ph dari tempat pertumbuhan mikroorganisme bergantung pada kondisi yang
dibutuhkan oleh mikroba tersebut untuk bias tumbuh dalam pH tersebut
2. Air
Setiap mikroba memerlukan kandungan air bebas tertentu untuk hidupnya, biasanya
diukur dengan parameter AW (Water Activity) atau kelembaban relative. Mikroba
umumnya dapat tumbuh pada AW 0,998-o,6. Bakteri umumnya memerlukan AW 0,900,999. Mikroba yang osmotoleran dapat hidup pada AW rendah (0,6) misalnya khamir
Saccharomyces rouxii
3. Tekanan Osmosis
Tekanan osmosis sebenarnya sangat erat hubungannya dengan kandungan air. Apabila
mikroba diletakkan pada larutan hipertonis, maka sel mikroba akan mengalami
plasmoptisa, yaitu pecahnya sel karena cairan masuk kedalam sel, sel membengkak dan
akhirnya pecah.
4. Ion-ion dan listrik
PH, Buffer dan logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au, dan Pb pada kadar rendah dapat
bersifat meracun (toksis). Logam berat mempunyai daya oligodinamik, yaitu daya
bunuh logam berat pada kadar rendah. Selain logam berat, ada ion-ion lain yang dapat
mempengaruhi kegiatan fisiologi mikrova tertentu
5. Kandungan Nutrisi
Kandungan nutrisi yang ada dalam media harus cukup untuk perkembangan mikroba
6. Keberadaan Gas O2
Kandungan okesigen di sekitar linkungan mikroba tumbuh akan bergantung pada jenis
mikroba, aerob, anaerob atau aerob fakultatif
Kesimpulan
Morfologi koloni mikroorganisme adalah pengetahuan tentang bentuk, ukuran,
warna, diameter, dan tempat tumbuh mikroorganisme secara koloni atau kelompok.
Tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme adalah mengetahui
morfologi dari mikroorganisme yang berkelompok dan membedakan antara
morofologi koloni mikroogranisme bakteri, kapang, dan khamir.
Perbedaan yang terjadi antara hasil pengamatan dan hasil yang ada diliteratur
adalah perbedaan cara pandang yang berbeda antara praktikan satu dengan praktikan
yang lain, lalu juga kurang paham dan kurang telitinya praktikan akan pengamatan
morfologi koloni mikroorganisme. Faktor lain yang dapat menyebabkan kesalahan
pengamatan adalah terjadinya kontaminasi dari udara luar pada bakteri atau jamur
didalam cawan, kurangnya masa inkubasi dari bakteri atau jamur itu sendiri, dan
pada pengamatan ini tidak digunakan pengamatan yang baik sehingga hasilnya pun
tidak bisa maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ade, Filza Yulina . 2009 . Isolasi dan Seleksi Jamur . Riau : FKIP Universitas Pasir
Pengairan
Kusnadi. 2003. Mikrobiologi. Bandung: FMIPA UPI.
Fawcet, Don A. 2008. A Textbook of Histology. New York: Chapman & Hall Inc.
Gandjar, Indrawati. 2006. Mikologi: Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Nurcholis, Mochamad. Widyastuti, Endrika. Maligan, Jaya Mahar. Sabrina, Nimas Mayang.
2014. Modul Praktikum Biologi. Malang: FTP Universitas Brawijaya.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Azirak,Sebile.2008. Study of Red Yeast Rice. Journal of Biotechnology. Turkey :
University of Karahmanmaras
Bekatorou,A. 2006. Production of Food Grade Yeasts. Food Technology
Biotechnology Journal.
Corrigan , Bob . 2011. Aspergillus Niger. Www.eol.org Dilihat pada tanggal 18 November
2015
pukul 22.42
Fadhilah , Debby . 2015. Ciri-ciri dan bentuk bakteri . www.ilmuveteriner.com dilihat pada
tanggal 18 november pukul 20.10
Kirk , Ellen. 2009. Bacilus Subtilis. www.web.mst.edu dilihat pada tanggal 18 November
pukul 23.44
Madhusmita. 2010. General Characteristics of Molds. www.indiastudychannel.com dilihat
pada
tanggal 18 November 2015 pukul 18.08
Roberts, K. 2011. Cultural Characteristics of Selected Bacteria: Colonial Morphology.
www.academic.pgcc.edu Dilihat pada tanggal 18 November 2015 pukul
22.10
Subagio, Adi. 2014. Ciri-ciri Bakteri. www.kliksma.com dilihat pada tanggal 18 November
pukul 21.30
Voordeckers,K. 2012. Sccharomyces Cerevisiae Colony Morphology. www.yru.ac.th
Dilihat
pada tanggal 18 November 2015 pukul 17.00
Tang
gal
Nilai
Paraf
Asisten
Praktikum 3. Morfologi Koloni Mikroorganisme
1. Tuliskan hasil pengamatan morfologi koloni mikroorganisme yang telah anda lakukan!
Nama
Ukuran
Warna
Diameter
Tempat
Konfigurasi
mikroorganism
tumbuh
e
B.Subtilis
Mediu
Putih
0,6 cm
Dasar
Vilamentus
Biologi
m
Elevasi
Tepian
Keterangan
Halus
mengkilap
Entire
Tidak
terkontaminas
i
Tidak
terkontaminas
i
Tidak
terkontaminas
i
Tidak
terkontaminas
i
Tidak
terkontaminas
i
A.Niger
Small
Hijau Tua
0,5 cm
Permukaan
Circular
Halus
mengkilap
Entire
S.Sereviceae
Point
Kuning
0,3 cm
Permukaan
Circular
Halus
Entire
A.Niger dan
Monascus
Large
Hitam,putih
dan Orange
1,5 cm
Permukaan
Circular
Halus
mengkilap
Entire
Udara
Small
Hijau
0,4 cm
Permukaan
Circular
Berkerut
Entire
Nama
NIM
Jurusa
n
Kelas
Kelom
pok
Cornelia Nandya V
155100201111045
TEP
H
H2
Data Primer
Nama
mikroor
ganisme
B.Subtilis
Biologi
Ukura
n
Warn
a
Diamet
er
Tempat
tumbuh
Konfigurasi
Elevasi
Tepian
Permukaan
Keterangan
Mediu
m
Putih
0,6 cm
Dasar
Vilamentus
Halus
Mengkilap
Entire
A.Niger
Smal
Hijau
Tua
0,5 cm
Permukaan
Circular
Halus
mengkilap
Entire
S.Serece
ae
Point
Kunin
g
0,3 cm
Permukaan
Circular
Halus
Entire
Tempat
tumbuh
Konfigurasi
Elevasi
Tepian
Permukaan
Circular
Halus
mengkilab
Entire
Tidak
terkontaminasi
Permukaan
Circular
Berkerut
Entire
Tidak
Tidak
terkontamin
asi
Tidak
terkontamin
asi
Tidak
terkontamin
asi
Campuran
Nama
mikroor
ganism
e
A.Niger
dan
Monascus
Udara
Ukur
an
Warna
Large
Hitam,
1,5 cm
putih dan
Orange
Hijau
0,4 cm
Small
Diamet
er
Permukaan
Keterangan
Nama
NIM
Jurusa
n
Kelas
Kelom
pok
Cornelia Nandya V
155100201111045
TEP
H
H2
terkontaminasi
Literatur (5)
Nama
mikroorg
anisme
B.Subtilis
Ukur
an
Warn
a
Diamet
er
Tempat
tumbuh
Konfigurasi
Besar
Putih
3-5 cm
S.Cerevisiae
Besar
Putih
1-3 cm
A niger
Besar
Hitam
4-5 cm
Diatas
Irregular
permukaan
Ditengah
Licin
Permukaan
Diatas Filamentus
Permukaan
Elevasi
Tepian
Keterangan
Halus
Mengkilap
Kasar
Beromb
ak
Licin
Bakteri
Datar
Bercabang
Kapang
Khamir
2. Tuliskan klasifikasi mikroorganisme yang telah anda amati dan simpulkan jenis
mikroorganisme (bakteri, kapang atau khamir) sesuai klasifikasi tersebut!
a. Bakteri
Ciri-ciri dari bakteri adalah : (Subagio , 2014)
- Organisme prokariotik da uniseluler
- Berukuran kecil
- Tak berklorofil
- Memiliki dinding sel yang tersusun dari mukopolisakaridan dan peptidoglikan
- Hidupnya bersifat parasit
- Motil
Deskripsi
Bakteri biasanya dihubungkan dengan penyebab umum penyakit manusia dan hewan,
tetapi ada beberapa bakteri yang menguntungkan dengan menghasilkan antibiotic
seperti streptomycin dan nocardicin. Bakteri memiliki peranan penting karena
fleksibilitas dan kemampuannya untuk bertumbuh dan berkembang dengan cepat .
Bakteri juga memiliki bentuk dan jenis yang beragam ( Fadhilah , 2015 )
Bacilus Subtilis
Kingdom : bacteria
Filum : firmicutes
Class : Basili
Order : Bacilales
Famili : Bacillaceae
Genus : Bacillus
Spesies : Bacillus Subtilis
Ciri-ciri : (Kirk,2009)
- Gram Positif
- Berbentuk seperti tongkat
- Dapat bertahan dalam suhu tinggi
- Tempat hidup tersebar dimana-mana
- Menghasilkan racun yang bernama subtilisin
Bacilus subtilis dapat tumbuh dimana-mana seperti udara, tanah. Bakteri ini tahan
terhadap suhu tinggi pemasakan , tetapi tidak menimbulakn penyakit seperti E.coli ,
bakteri ini dipakai sebagai bahan percobaan di laboratorium karena mudah
dikembangbiakkan dan mudah untuk dimodifikasi sifat genetiknya ( Kirk,2009)
A. Kapang
Ciri-ciri kapang : ( Mudhusmita,2010)
- Memiliki hifa yang membentuk miselium
- Bereproduksi dengan spora
- Non motil
- Parasit
- Multiseluler
- Biasanya koloni berbentuk seperti kapas
Klasifikasi
Domain : Eukaryota
Kerajaan : Fungi
Filum : Ascomycota
Upafilum : Pezizomycotina
Kelas : Eurotiomycetes
Ordo : Eurotiales
Famili : trichocomaceae
Spesies : A. Niger
Kultur campuran adalah kultur yang mengandung 2 atau lebih spesies mikroorganisme
dan dapat dengan mudah dipisahkan berdasarkan bentuk koloni atau dengan uji
biokimia.
Kapang adalah mikroorganisme yang termasuk dalam kingdom jamur. Kapang
biasanya banyak ditemukan pada saat pembusukan atau kerusakan pada makanan.
Kapang mudah dikenali karena biasanya tumbuh sebagai koloni yang bertekstur seperti
kapas dan mengubah warna dari makanan yang ditumbuhi oleh kapang menjadi lebih
gelap dan beracun. Kapang bereproduksi dengan spora , yang bias bersifat seksual dan
aseksual.
Aspergilus Niger merupakan kapang yang menghasilkan asam nitrat, sehingga biasa
dipakai sebagai model fermentasi. Warnanya biasanya hitam dan biasa diisolasi dari
tanah, sisa tumbuhan dan udara dalam ruangan saprofit (corrigan , 2011)
Monacus Purpureus adalah kapang yang berwarna merah yang dapat
dikembangbiakkan dalam media yang mengandung pati. Biasanya kapang ini
digunakan dalam pemfermentasian beras menjadi makanan olahan untuk diet yang
dapat mengurangi kadar kolesterol ( Azirak, 2008)
B. Khamir
Ciri-ciri :
- Uniseluler
- Membentuk miselium semu
- Reproduksi melalui spora atau tunas multilateral
- Memproduksi lapisan film diatas media
- Non-motil
Klasifikasi S.Cerevisiae :
Kingdom : Fungsi
Filum : Ascomycota
Class : SAccharomycetes
Order : Saccharomycelates
Famili : Saccaromycetaceae
Genus : Saccharomyces
Khamir merupakan mikroorganisme anggota kingdom fungsi yang bersifat uniseluler
dan membentuk miselium semu, tidak seperti kapang. Khamir berukuran lebih kecil
daripada kapang. Kebanyakan dari khamir adalah anggota Ascomycota. Penggunaan
khamir biasanya digunakan sebagai fermentator dan mikroba penghasil gas dalam
pangan.
Saccharomyces Cerevisiae merupakan salah satu anggota kingdom fungi, yang
erbwarna hijau kekuningan. Kapang ini dikenal dalam pembuatan produk makanan
sebagai fermentator. Biasanya mikroba ini dipakai dalam pembuatan bird dan minuman
beralkohol lainnya. Dalam pembuatan kue, mikroba ini dipakai sebagai
mikroorganisme penghasil gas, yang membuat kue bertekstu seperti spons (bekatorou,
2006)
3. Jelaskan perbedaan morfologi koloni mikroorganisme (bakteri, kapang dan khamir)
berdasarkan hasil pengamatan anda!
Bakteri B. Subtilis
Pada cawan petri yang berisi kultur B.Subtilis yang tidak dikontrol (dimasukkan
kedalam suhu tertentu), terdapat koloni yang berukuran sedang atau medium berwanra
putih sebesar 0,6 cm dan tumbuh di dasar cawan. Konfigurasi yang diamati adalah
vilamentus dan elavasinya halus mengkilap. Tepiannya entire serta tidak
terkontaminasi
A.Niger
Pada saat mengamati Kapang jenis A.Niger ukurannya kecil atau small dengan wara
Hijau Tua , diameternya berukuran 0,5 cm dan tumbuh di permukaan yang
menandakan kapang ini merupakan aerob. Konfigurasnya circular dengan elevasi halus
mengkilap serta tepiannya entire. Kapang ini tidak terkontaminasi
S.Sereviceae
Pada cawan yang berisi S.Sereviceae diamati dan diukur sepanjang 0,3 cm tumbuh
dipermukaan. Konfigurasinya circulat derngan elevasi halus. Tepiannya entire serta
tidak terkontaminasi
Kulture campuran Kapang
Pada culture campuran didalamnya terdapat 2 koloni yaitu A.Niger dan Monascus.
Koloni A.niger berukuan besar dengan warna hitam dengan koloni yang berdiameter
1,5 cm , tumbuh diatas permukaan , memiliki konfigurasi circular , berelevasi halus
mengkilap dan bertepi entire serta pengamatannya tidak terkontaminasi. Sedangkan
pada koloni Monascus berukuran kurang lebih sama dengan A.Niger , tumbuh di
permukaan media yang menandakan kapang tersebut aerob, memiliki konfigurasi
Circular, elevansi halus mengkilap dan tepian entire . pengamatan ini tidak
terkontaminasi serta berwarna orange kekuningan. Pada culture yang dikontrol dengan
udara A.Niger berukuran kecil dan berwarna hijau dengan diameter 0,4 cm yang
tumbuh diatas permukaan media. Konfigurasi dari koloni tersebut adalah
circular ,elevasi berkerut , memiliki tepian entire dan tidak ada kontaminasi dengan
mikroorganisme apapun . Kultur yang dikontrol maupun tidak memiliki perbedaan
bentuk dan elevasi hal ini karena control dari udara sehingga berbeda.
4. Bandingkan hasil pengamatan anda dengan literatur!
Bakteri B. Subtilis
B. Subtilis memiliki bentuk koloni besar dan berwarna putih dengan ukuran 3-5 cm yang
tumbuh diatas permukaan dan berkonfigurasi irregular dan memiliki elevasi halus
mengkilap dengan tepian berombak. Apabila kultur yang tidak dikontrol dibandingkan
dengan kultur control, terlihat perbedaan ukuran koloni dan terdapat kontaminasi pada
kultur yang dikontrol. Perbedaan ukuran ini mungkin disebabkan karena banyaknya
mikroba yang diinokulasikan pada media mungkin berbeda, sehingga menyebabkan yang
satu lebih besar dan yang satu lagi lebih kecil. Sedangkan kontaminasi yang terjadi pada
kultur yang dikontrol mungkin karena ada mikroba lain yang masuk pada saat
dikembangbiakkan, karena diletakkan pada ruang bebas. Sedangkan apabila
dibandingkan dengan literature terdapat perbedaan dari konfigurasi , ini mungkin
disebabkan pada penyebaran kultur yang tidak merata , ataupun kesalahan dalam
pengamatan koloni . ( Robert , 2011)
Khamir S.Cerevisiae
Bentuk koloni S.Cerevisiae berukuran besar dan berwarna putih krim dengan ukuran ratarata 1-3 cm dan memiliki konfigurasi licin, berelavasi kasar dan bertepi licin serta tumbuh
di tengan permukaan. Apabila dibandingkan dengan percobaan yang dilakukan banyak
perbedaan hal tersebut terjadi kemungkinan karena kontaminasi atau mikroba yang tidak
diinginkan masuk kedalam media, serta alat perkembangbiakan kurang steril dan
kesalahan presepsi praktikan. ( Voordeckers , 2012 )
Kapang
Pada literature menyebutkan bahwa A.Niger berwarna hitam dengan diameter 4 cm
sampai 5 cm ketika berusia 7 hari. Tempat tumbuhnya diatas permukaan media
tanamnya, mempunyai konfigurasi yang berbentuk filamentus , dan mempunyai tepian
yang bercabang. Apabila dibandingkan dengan literature percobaan yang dilakukan
mempunyai perbedaan. Hal tersebut mungkin disebabkan karena penumbuhan kultur
yang tidak sesuai , terdapat kontaminan yang mempengaruhi atau kesalahan persepsi
praktikan ( Corrigan , 2011 )
5. Sebutkan dan Jelaskan factor yang mempengaruhi pertumbuhan mikroorganisme !
1. pH
Ph dari tempat pertumbuhan mikroorganisme bergantung pada kondisi yang
dibutuhkan oleh mikroba tersebut untuk bias tumbuh dalam pH tersebut
2. Air
Setiap mikroba memerlukan kandungan air bebas tertentu untuk hidupnya, biasanya
diukur dengan parameter AW (Water Activity) atau kelembaban relative. Mikroba
umumnya dapat tumbuh pada AW 0,998-o,6. Bakteri umumnya memerlukan AW 0,900,999. Mikroba yang osmotoleran dapat hidup pada AW rendah (0,6) misalnya khamir
Saccharomyces rouxii
3. Tekanan Osmosis
Tekanan osmosis sebenarnya sangat erat hubungannya dengan kandungan air. Apabila
mikroba diletakkan pada larutan hipertonis, maka sel mikroba akan mengalami
plasmoptisa, yaitu pecahnya sel karena cairan masuk kedalam sel, sel membengkak dan
akhirnya pecah.
4. Ion-ion dan listrik
PH, Buffer dan logam berat seperti Hg, Ag, Cu, Au, dan Pb pada kadar rendah dapat
bersifat meracun (toksis). Logam berat mempunyai daya oligodinamik, yaitu daya
bunuh logam berat pada kadar rendah. Selain logam berat, ada ion-ion lain yang dapat
mempengaruhi kegiatan fisiologi mikrova tertentu
5. Kandungan Nutrisi
Kandungan nutrisi yang ada dalam media harus cukup untuk perkembangan mikroba
6. Keberadaan Gas O2
Kandungan okesigen di sekitar linkungan mikroba tumbuh akan bergantung pada jenis
mikroba, aerob, anaerob atau aerob fakultatif
Kesimpulan
Morfologi koloni mikroorganisme adalah pengetahuan tentang bentuk, ukuran,
warna, diameter, dan tempat tumbuh mikroorganisme secara koloni atau kelompok.
Tujuan dari pengamatan morfologi koloni mikroorganisme adalah mengetahui
morfologi dari mikroorganisme yang berkelompok dan membedakan antara
morofologi koloni mikroogranisme bakteri, kapang, dan khamir.
Perbedaan yang terjadi antara hasil pengamatan dan hasil yang ada diliteratur
adalah perbedaan cara pandang yang berbeda antara praktikan satu dengan praktikan
yang lain, lalu juga kurang paham dan kurang telitinya praktikan akan pengamatan
morfologi koloni mikroorganisme. Faktor lain yang dapat menyebabkan kesalahan
pengamatan adalah terjadinya kontaminasi dari udara luar pada bakteri atau jamur
didalam cawan, kurangnya masa inkubasi dari bakteri atau jamur itu sendiri, dan
pada pengamatan ini tidak digunakan pengamatan yang baik sehingga hasilnya pun
tidak bisa maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Ade, Filza Yulina . 2009 . Isolasi dan Seleksi Jamur . Riau : FKIP Universitas Pasir
Pengairan
Kusnadi. 2003. Mikrobiologi. Bandung: FMIPA UPI.
Fawcet, Don A. 2008. A Textbook of Histology. New York: Chapman & Hall Inc.
Gandjar, Indrawati. 2006. Mikologi: Dasar dan Terapan. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Nurcholis, Mochamad. Widyastuti, Endrika. Maligan, Jaya Mahar. Sabrina, Nimas Mayang.
2014. Modul Praktikum Biologi. Malang: FTP Universitas Brawijaya.
DAFTAR PUSTAKA TAMBAHAN
Azirak,Sebile.2008. Study of Red Yeast Rice. Journal of Biotechnology. Turkey :
University of Karahmanmaras
Bekatorou,A. 2006. Production of Food Grade Yeasts. Food Technology
Biotechnology Journal.
Corrigan , Bob . 2011. Aspergillus Niger. Www.eol.org Dilihat pada tanggal 18 November
2015
pukul 22.42
Fadhilah , Debby . 2015. Ciri-ciri dan bentuk bakteri . www.ilmuveteriner.com dilihat pada
tanggal 18 november pukul 20.10
Kirk , Ellen. 2009. Bacilus Subtilis. www.web.mst.edu dilihat pada tanggal 18 November
pukul 23.44
Madhusmita. 2010. General Characteristics of Molds. www.indiastudychannel.com dilihat
pada
tanggal 18 November 2015 pukul 18.08
Roberts, K. 2011. Cultural Characteristics of Selected Bacteria: Colonial Morphology.
www.academic.pgcc.edu Dilihat pada tanggal 18 November 2015 pukul
22.10
Subagio, Adi. 2014. Ciri-ciri Bakteri. www.kliksma.com dilihat pada tanggal 18 November
pukul 21.30
Voordeckers,K. 2012. Sccharomyces Cerevisiae Colony Morphology. www.yru.ac.th
Dilihat
pada tanggal 18 November 2015 pukul 17.00
Tang
gal
Nilai
Paraf
Asisten