Pengaruh Model Pembelajaran Aktif Dengan
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi sadar
untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui
kegiatan pengajaran. Ada dua konsep pendidikan yang saling berkaitan yaitu
belajar (Learning) dan pembelajaran (Instruction). Konsep belajar berakar
pada pihak pendidik. Keberhasilan suatu pendidikan salah satunya ditentukan
oleh bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung. Selain itu proses
interaksi belajar pada prinsipnya tergantung pada guru dan siswa. Guru
dituntut untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif. Sedangkan
siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk aktif dalam proses belajar
mengajar. Sehingga keberhasilan belajar dalam bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik dapat tercapai.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan
anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan
belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya
memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar.
Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki
keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu
pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual
anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merobah kondisi anak
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta
dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini,
selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat
dari perhatian sebagian guru/pendidik yang cenderung memperhatikan kelas
secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan
individual kurang mendapat perhatian. Gejala yang lain terlihat pada
kenyataan banyaknya guru yang menggunakan metode pengajaran yang
cenderung sama setiap kali pertemuan di kelas berlangsung.
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak
dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan
anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah
yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional. Konsekuensi
dari pendekatan pembelajaran seperti ini adalah terjadinya kesenjangan yang
nyata antara anak yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam pencapaian
tujuan pembelajaran. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak diperolehnya
ketuntasan dalam belajar, sehingga sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini
membuktikan terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Banyak sekali model pembelajaran yan dapat digunakan dalam
proses pembelajran. Salah satunya model pembelajaran aktif tipe quiz team.
Model pembelajaran tipe quiz tea merupakan salah satu pembelajaran aktif
yang dikembangkan oleh Mel Silberman, dimana siswa dibagi kedalam empat
tim. Setiap siswa dalam tim bertanggungjawab untuk menyiapkan kuis
jawaban dan tim yang lain menggunakan waktu untuk memeriksa catatannya.
Dengan adanya pertandingan akademis ini terciptalah kompetisi antar
kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang
tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan.
Adapun alasan memilih model pembelajaran aktif tipe quiz team
karena dipandang sebagai metode atau pendekatan paling tepat untuk
meningkatkan tanggungjawab individu dalam kelompok belajar. Model
pembelajaran aktif tipe quiz team ini cocok diterapkan kepada siswa kelas XI
SMA untuk mata pelajaran Biologi mengenai sistem reproduksi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diambil
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah model pembelajaran aktif itu?
2. Bagaimanakah model pembelajaran aktif tipe quiz team?
3. Bagimana Sintaks & Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz
Team?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz
Team?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka
tujuan penelitian adalah untuk:
1. Mengetahui apa itu model pembelajaran aktif.
2. Mengetahui model pembelajaran aktif tipe quiz team.
3. Mengetahui Sintaks & Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz
Team.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Aktif Tipe
Quiz Team.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan tentang model pembelajaran aktif
2. Menambah informasi mengenai contoh model pembelajaran aktif
khususnya tipe quiz team.
3. Dapat mengaplikasikan model pembelajaran aktif tipe quiz team.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MODEL PEMBELAJARAN AKTIF
Pembelajaran aktif adalah belajar yang meliputi berbagai cara
untuk membuat siswa aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang
membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka
berpikir tentang materi pelajaran (Silberman, 2007: 1). Pembelajaran aktif
(active learning) merupakan salah satu pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam melakukan sesuatu dan berfikir tentang apa yang mereka
lakukan (Suyatno, 2009: 107).
Pembelajaran
aktif
(active
learning)
dimaksudkan
untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa,
disini siswa dituntut untuk mengunakan otak dalam berfikir sehingga
semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran
aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa
agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Active learning
mulai
digunakan dalam dunia pendidikan diawali oleh seorang filosofi Cina yang
bernama Confucius yang menyatakan:
“ Apa yang saya dengar, saya lupa”
“Apa yang saya lihat, saya ingat”
“Apa yang saya lakukan saya paham”
(Silbermen, 2007: 1)
Tiga peryataan diatas menjadi dasar dari munculnya belajar aktif,
kemudian menurut Silbermen (2007: 2) belajar aktif itu memuat hal-hal
berikut :
“Apa yang saya dengar, saya lupa”
“Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit”
“Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan dengan beberapa teman,
saya mulai paham”
“Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya
memperoleh pengetahuan dan keterampilan”
“Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya”
Pernyataan di atas menyatakan dalam pembelajaran aktif siswa
tidak hanya mendengarkan penjelasan guru tetapi siswa melihat,
mendengar, bertanya dengan guru atau teman, berdiskusi dengan teman,
melakukan, dan mengajarkan pada siswa lainnya sehingga mereka
menguasai materi pembelajaran. Di dalam pembelajaran aktif siswa
mendapatkan tantangan-tantangan yang mengharuskan kerja keras karena
harus lebih aktif dan mandiri untuk mengugkapakn, menjelaskan, dan
bertanya tentang materi pelajaran yang diajarkan.
Menurut John Holt dalam Silberman (2007: 5) belajar semakin
baik jika siswa diminta untuk melakukan hal-hal berikut:
a. Mengungkapkan informasi dengan bahasa mereka sendiri
b. Memberikan contoh-contoh
c. Mengenalnya dalam berbagai samaran dan kondisi
d. Melihat hubungan antara satu fakta atau gagasan dengan yang lain
e. Menggunakannya dengan berbagai cara
f. Memperkirakannya berapa konsekuensinya
g. Mengungkapkan lawan atau kebalikannya
Pembelajaran aktif yang dimaksud adalah langkah-langkah atau
rencana yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif dalam setiap
pembelajaran dengan menggunakan otak/pikiran, baik untuk menemukan
ide
pokok
dari
materi
pelajaran,
memecahkan
persoalan
atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam suatu persoalan
yang ada dalam kehidupan nyata.
B. Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
Salah satu upaya untuk membangkitkan siswa belajar aktif pada
mata pelajaran biologi yaitu dengan penggunaan tipe belajar aktif tipe quiz
team.
Dalvi (2006:53) menyatakan bahwa “Tipe quiz team dapat
menghidupkan suasana dan mengaktifkan siswa untuk bertanya ataupun
menjawab”.
Tipe quiz team ini diawali dengan menerangkan materi pelajaran
secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam kelompok besar. Semua anggota
kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut melalui lembaran
kerja. Mereka mendiskusikan materi tersebut, saling memberi arahan,
saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami materi
tersebut. Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan
akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah
kompetisi antar kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar
dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi
dalam pertandingan.
Apabila dalam proses pembelajaran biologi menggunakan
metode belajar yang tepat maka proses belajar yang dilaksanakan dapat
memperbaiki hasil belajar siswa.
Adapun Alternatif prosedur pembelajaran ”belajar aktif” untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di kelas dapat
dikembangkan ke dalam 8 tahap, sebagai berikut:
1. Orientasi:
Guru
mendeskripsikan
ruang
lingkup
materi,
mengemukakan tujuan, menyampaikan prosedur pembelajaran, dan
menyampaikan alternatif bahan sumber belajar.
2. Pembentukan kelompok: Guru mengidentifikasi karakteristik siswa,
menetapkan
jumlah
kelompok
dan jumlah
anggotanya,
menetapkan dan menginformasikan keanggotaan kelompok.
serta
3. Penugasan: Guru menyampaikan kisi-kisi materi dan memberikan
tugas (pertanyaan) sesuai dengan topik dan indikator kompetensi yang
harus dikuasai siswa; menugaskan setiap kelompok siswa untuk
mendiskusikan,
mencari
sumber
guna
menyelesaikan
tugas
(pertanyaan) yang diberikan sesuai dengan topik yang dibahas masingmasing kelompok dan menyusunnya dalam bentuk bahan presentasi.
4. Eksplorasi: Siswa bersama kelompoknya mencari bahan sumber,
mendiskusikan dan menyelesaikan setiap tugas yang diberikan,
mendukung dan membantu teman yang mengalami kesulitan.
5. Presentasi Materi dalam Kelas: Guru mengundi kelompok yang harus
persentasi atau topik yang harus dipresentasikan, mengundi satu orang
yang harus mewakili kelompok untuk presentasi, presentasi materi
kelompok, menanyakan kepada seluruh siswa tentang kejelasan inti
materi yang telah dipresentasikan, memberi kesempatan pada anggota
lain dari kelompok penyaji untuk memperjelas penyajian materi.
6. Pengecekan Pemahaman dan Pendalaman Materi: Guru menunjuk 2 4 orang secara acak di luar kelompok penyaji untuk mempresentasikan
ulang materi sesuai pemahamannya dengan bergantian. Memonitor
tingkat pemahaman siswa terhadap materi, memberi kesempatan setiap
siswa untuk berpendapat atau bertanya kepada kelompok penyaji.
7. Refleksi dan Umpan Balik: Guru menjelaskan kembali beberapa
pertanyaan yang belum terjawab dengan benar dan jelas oleh
kelompok penyaji, memberikan rangkuman materi untuk mempertegas
pemahaman siswa, memberi kesempatan setiap siswa untuk bertanya,
menjawab dan menanggapi pertanyaan siswa.
8. Evaluasi Formatif: Guru memberikan beberapa pertanyaan singkat
untuk dikerjakan setiap siswa dengan cepat secara tertulis.
C. Sintaks dan Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz
Team
Silberman
dalam
Dalvi
(2006:70)
mengungkapkan
prosedur
pembelajaran dengan menggunakan tipe Quiz Team adalah sebagai berikut:
1. Guru memilih topik yang biasa disajikan dalam tiga segmen.
2. Siswa dibagi ke dalam tiga kelompok besar.
3. Guru menjelaskan skenario pembelajaran.
4. Guru menyajikan materi pelajaran.
5. Guru meminta tim A untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, sementara
tim B ,tim C menggunakan waktu untuk memeriksa catatan mereka.
6. Tim A memberikan kuis kepada tim B. jika tim B tidak dapat menjawab
pertanyaan, tim C segera menjawabnya.
7. Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada anggota tim C, dan
mengulang proses tersebut.
8. Ketika kuisnya selesai, lanjutkan segmen kedua dari pelajaran dan
mintalah tim B sebagai pemandu kuis.
9. Setelah tim B menyelesaikan kuisnya, lanjutkan dengan segmen ketiga
dari pelajaran dan tunjuklah tim C sebagai pemandu kuis.
Akan tetapi, dari kelompok kami melakukan sedikit modifikasi
sebagai berikut:
1. Guru membuka pembelajaran.
2. Guru menyampaikan tujuan dan memberikan motivasi.
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi siswa.
3. Guru menyampaikan materi.
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan. Materi yang diberikan juga bertujuan memberikan
umpan kepada siswa untuk menggali informasi yang lebih mendalam.
4. Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara
efisien. Kelompok yang terbentuk adalah Kelompok A, B, C.
Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut
melalui lembaran kerja yang sesuai dengan materi yang didapat kelompok
tersebut. Mereka mendiskusikan materi tersebut, saling memberi arahan,
saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami materi
tersebut.
5. Pertandingan Akademis
Guru meminta salah satu kelompok untuk menyiapkan pertanyaanpertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan.
Kelompok lain memperhatikan.
a. meminta kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok
B. jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar
pertanyaan tersebut kepada kelompok C.
b. kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C. Jika kelompok
C tidak bisa menjawab, pertanyaan dilempar ke kelompok B.
c. walaupun jawaban yang diberikan kelompok lain benar ataupun salah,
kelompok A tetap mengulas jawaban yang benar
d. menunjuk kelompok B untuk memberi pertanyaan. Prosedur sama
seperti pada point b, c dan d.
e. menunjuk kelompok C untuk memberi pertanyaan. Prosedur sama
seperti pada point b, c dan d.
6. Akhiri pembelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan
sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.
7. Memberikan Penghargaan
Setiap jawaban yang benar nantinya akan diberikan tanda bintang,
kemudian selanjutnya akan diakumulasi untuk mendapatkan kelompok
yang memiliki score tertinggi.
8. Guru menutup pembelajaran
D. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz
Team
Dari pembahasan mengenai active learning di atas dapat ditemukan
banyak kelebihan dari konsep active learning itu sendiri, diantaranya sebagai
berikut:
1. Berpusat pada peserta didik
2.
Penekanan pada menemukan pengetahuan bukan menerima pengetahuan
3. Sangat menyenangkan
4. Memberdayakan semua potensi dan indera peserta didik
5. Menggunakan metode yang bervariasi
6. Menggunakan banyak media
7. Disesuaikan dengan pengetahuan yang sudah ada
Namun tidak sedikit pula ditemukan beberapa kelemahan dari
pembelajaran active learning diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik sulit mengorientasikan pemikirannya, ketika tidak didampingi
oleh pendidik
2. Pembahasan terkesan ke segala arah atau tidak terfokus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembelajaran aktif adalah belajar yang meliputi berbagai cara untuk
membuat siswa aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang
membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka
berpikir tentang materi pelajaran Model pembelajaran aktif tipe quiz team
mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Tipe quiz team dapat menghidupkan suasana dan mengaktifkan siswa
untuk bertanya ataupun menjawab.
3. Sintak model pembelajaran aktif tipe quiz team :
Guru membuka pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan dan memberikan motivasi.
Guru menyampaikan materi.
Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok.
Pertandingan Akademis
Akhiri pembelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan
jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.
Guru memberikan penghargaan
Guru menutup pembelajaran
4. Kelebihan model pembelajaran aktif tipe quiz team :
Berpusat pada peserta didik
Penekanan pada menemukan pengetahuan bukan menerima
pengetahuan
Sangat menyenangkan
Kekurangan
Peserta didik sulit mengorientasikan pemikirannya, ketika tidak
didampingi oleh pendidik
Pembahasan terkesan ke segala arah atau tidak terfokus
B. Kritik dan Saran
Untuk Pembelajaran mata pelajaran Biologi, dapat menerapkan model
pembelajaran tipe quiz team agar siswa lebih aktif dan menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana
Silberman, M.. 1996. Active Learning : 101 Strategies To Teach Any Subject.
Toronto : Allyn Bacon
Zaini, H., Munthe, B., dan Aryani, S.A.. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta : CTSD IAIN Sunan Kalijaga
http://www.psb-psma.org/content/blog/3479-penerapan-metode-belajar-aktif-tipequiz-team-kepada-siswa. tanggal akses : 3 Mei 2012, 16:10 WIB
file:///G:/SPB%20team%20quiz/team%20quiz.html. Tanggal akses : 3 Mei 2012,
16:15 WIB
Lembar Observasi
A. Sintaks
No
Keterlaksanaa
n
Tahap
1.
2.
Guru membuka pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan
3.
memberikan motivasi.
Guru membagi siswa
4.
5.
kelompok.
Guru menyampaiakan materi.
Pertandingan akademik dalam Team
6.
7.
8.
Quiz
Guru menyimpulkan tanya jawab siswa
Guru memberi penghargaan
Guru menutup pembelajaran
minimal
1
Nilai
2
3
4
3
4
dan
3
B. Keterlaksanaan
No
Aspek
0
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kesiapan Materi
Kesiapan Guru
Kesiapan Alat
Volume Suara Guru
Interaksi Guru dengan Siswa
Keadaan Simulasi
1
Nilai
2
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI
Simulasi Pembelajaran
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team pada Mata Pelajaran
Biologi tentang Sistem Reproduksi di Kelas XI SMA
Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Amytia Putri
(K4310004)
2. Desi Widya Pangestika
(K4310011)
3. Desy Ayu Saputri
(K4310012)
4. Heni C.R.
(K43100
5. Linda Nur
(K4310047)
6. Tri Wahyuni
(K4310084)
7. Mulyani Rintiarno
(K43
)
)
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
2012
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan adalah usaha sadar untuk mengembangkan potensi sadar
untuk menumbuhkembangkan potensi Sumber Daya Manusia (SDM) melalui
kegiatan pengajaran. Ada dua konsep pendidikan yang saling berkaitan yaitu
belajar (Learning) dan pembelajaran (Instruction). Konsep belajar berakar
pada pihak pendidik. Keberhasilan suatu pendidikan salah satunya ditentukan
oleh bagaimana proses belajar mengajar itu berlangsung. Selain itu proses
interaksi belajar pada prinsipnya tergantung pada guru dan siswa. Guru
dituntut untuk menciptakan suasana belajar mengajar yang efektif. Sedangkan
siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk aktif dalam proses belajar
mengajar. Sehingga keberhasilan belajar dalam bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik dapat tercapai.
Pembelajaran pada dasarnya merupakan upaya untuk mengarahkan
anak didik ke dalam proses belajar sehingga mereka dapat memperoleh tujuan
belajar sesuai dengan apa yang diharapkan. Pembelajaran hendaknya
memperhatikan kondisi individu anak karena merekalah yang akan belajar.
Anak didik merupakan individu yang berbeda satu sama lain, memiliki
keunikan masing-masing yang tidak sama dengan orang lain. Oleh karena itu
pembelajaran hendaknya memperhatikan perbedaan-perbedaan individual
anak tersebut, sehingga pembelajaran benar-benar dapat merobah kondisi anak
dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak paham menjadi paham serta
dari yang berperilaku kurang baik menjadi baik. Kondisi riil anak seperti ini,
selama ini kurang mendapat perhatian di kalangan pendidik. Hal ini terlihat
dari perhatian sebagian guru/pendidik yang cenderung memperhatikan kelas
secara keseluruhan, tidak perorangan atau kelompok anak, sehingga perbedaan
individual kurang mendapat perhatian. Gejala yang lain terlihat pada
kenyataan banyaknya guru yang menggunakan metode pengajaran yang
cenderung sama setiap kali pertemuan di kelas berlangsung.
Pembelajaran yang kurang memperhatikan perbedaan individual anak
dan didasarkan pada keinginan guru, akan sulit untuk dapat mengantarkan
anak didik ke arah pencapaian tujuan pembelajaran. Kondisi seperti inilah
yang pada umumnya terjadi pada pembelajaran konvensional. Konsekuensi
dari pendekatan pembelajaran seperti ini adalah terjadinya kesenjangan yang
nyata antara anak yang cerdas dan anak yang kurang cerdas dalam pencapaian
tujuan pembelajaran. Kondisi seperti ini mengakibatkan tidak diperolehnya
ketuntasan dalam belajar, sehingga sistem belajar tuntas terabaikan. Hal ini
membuktikan terjadinya kegagalan dalam proses pembelajaran di sekolah.
Banyak sekali model pembelajaran yan dapat digunakan dalam
proses pembelajran. Salah satunya model pembelajaran aktif tipe quiz team.
Model pembelajaran tipe quiz tea merupakan salah satu pembelajaran aktif
yang dikembangkan oleh Mel Silberman, dimana siswa dibagi kedalam empat
tim. Setiap siswa dalam tim bertanggungjawab untuk menyiapkan kuis
jawaban dan tim yang lain menggunakan waktu untuk memeriksa catatannya.
Dengan adanya pertandingan akademis ini terciptalah kompetisi antar
kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar dengan motivasi yang
tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi dalam pertandingan.
Adapun alasan memilih model pembelajaran aktif tipe quiz team
karena dipandang sebagai metode atau pendekatan paling tepat untuk
meningkatkan tanggungjawab individu dalam kelompok belajar. Model
pembelajaran aktif tipe quiz team ini cocok diterapkan kepada siswa kelas XI
SMA untuk mata pelajaran Biologi mengenai sistem reproduksi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka rumusan masalah yang diambil
adalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah model pembelajaran aktif itu?
2. Bagaimanakah model pembelajaran aktif tipe quiz team?
3. Bagimana Sintaks & Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz
Team?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz
Team?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang dikemukakan diatas, maka
tujuan penelitian adalah untuk:
1. Mengetahui apa itu model pembelajaran aktif.
2. Mengetahui model pembelajaran aktif tipe quiz team.
3. Mengetahui Sintaks & Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz
Team.
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan Model Pembelajaran Aktif Tipe
Quiz Team.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :
1. Menambah pengetahuan tentang model pembelajaran aktif
2. Menambah informasi mengenai contoh model pembelajaran aktif
khususnya tipe quiz team.
3. Dapat mengaplikasikan model pembelajaran aktif tipe quiz team.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MODEL PEMBELAJARAN AKTIF
Pembelajaran aktif adalah belajar yang meliputi berbagai cara
untuk membuat siswa aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang
membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka
berpikir tentang materi pelajaran (Silberman, 2007: 1). Pembelajaran aktif
(active learning) merupakan salah satu pembelajaran yang melibatkan
siswa dalam melakukan sesuatu dan berfikir tentang apa yang mereka
lakukan (Suyatno, 2009: 107).
Pembelajaran
aktif
(active
learning)
dimaksudkan
untuk
mengoptimalkan penggunaan semua potensi yang dimiliki oleh siswa,
disini siswa dituntut untuk mengunakan otak dalam berfikir sehingga
semua siswa dapat mencapai hasil belajar yang memuaskan sesuai dengan
karakteristik pribadi yang mereka miliki. Di samping itu pembelajaran
aktif (active learning) juga dimaksudkan untuk menjaga perhatian siswa
agar tetap tertuju pada proses pembelajaran. Active learning
mulai
digunakan dalam dunia pendidikan diawali oleh seorang filosofi Cina yang
bernama Confucius yang menyatakan:
“ Apa yang saya dengar, saya lupa”
“Apa yang saya lihat, saya ingat”
“Apa yang saya lakukan saya paham”
(Silbermen, 2007: 1)
Tiga peryataan diatas menjadi dasar dari munculnya belajar aktif,
kemudian menurut Silbermen (2007: 2) belajar aktif itu memuat hal-hal
berikut :
“Apa yang saya dengar, saya lupa”
“Apa yang saya dengar dan lihat, saya ingat sedikit”
“Apa yang saya dengar, lihat dan tanyakan dengan beberapa teman,
saya mulai paham”
“Apa yang saya dengar, lihat, diskusikan, dan lakukan, saya
memperoleh pengetahuan dan keterampilan”
“Apa yang saya ajarkan pada orang lain, saya menguasainya”
Pernyataan di atas menyatakan dalam pembelajaran aktif siswa
tidak hanya mendengarkan penjelasan guru tetapi siswa melihat,
mendengar, bertanya dengan guru atau teman, berdiskusi dengan teman,
melakukan, dan mengajarkan pada siswa lainnya sehingga mereka
menguasai materi pembelajaran. Di dalam pembelajaran aktif siswa
mendapatkan tantangan-tantangan yang mengharuskan kerja keras karena
harus lebih aktif dan mandiri untuk mengugkapakn, menjelaskan, dan
bertanya tentang materi pelajaran yang diajarkan.
Menurut John Holt dalam Silberman (2007: 5) belajar semakin
baik jika siswa diminta untuk melakukan hal-hal berikut:
a. Mengungkapkan informasi dengan bahasa mereka sendiri
b. Memberikan contoh-contoh
c. Mengenalnya dalam berbagai samaran dan kondisi
d. Melihat hubungan antara satu fakta atau gagasan dengan yang lain
e. Menggunakannya dengan berbagai cara
f. Memperkirakannya berapa konsekuensinya
g. Mengungkapkan lawan atau kebalikannya
Pembelajaran aktif yang dimaksud adalah langkah-langkah atau
rencana yang mengajak siswa untuk belajar secara aktif dalam setiap
pembelajaran dengan menggunakan otak/pikiran, baik untuk menemukan
ide
pokok
dari
materi
pelajaran,
memecahkan
persoalan
atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam suatu persoalan
yang ada dalam kehidupan nyata.
B. Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team
Salah satu upaya untuk membangkitkan siswa belajar aktif pada
mata pelajaran biologi yaitu dengan penggunaan tipe belajar aktif tipe quiz
team.
Dalvi (2006:53) menyatakan bahwa “Tipe quiz team dapat
menghidupkan suasana dan mengaktifkan siswa untuk bertanya ataupun
menjawab”.
Tipe quiz team ini diawali dengan menerangkan materi pelajaran
secara klasikal, lalu siswa dibagi kedalam kelompok besar. Semua anggota
kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut melalui lembaran
kerja. Mereka mendiskusikan materi tersebut, saling memberi arahan,
saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami materi
tersebut. Setelah selesai materi maka diadakan suatu pertandingan
akademis. Dengan adanya pertandingan akademis ini maka terciptalah
kompetisi antar kelompok, para siswa akan senantiasa berusaha belajar
dengan motivasi yang tinggi agar dapat memperoleh nilai yang tinggi
dalam pertandingan.
Apabila dalam proses pembelajaran biologi menggunakan
metode belajar yang tepat maka proses belajar yang dilaksanakan dapat
memperbaiki hasil belajar siswa.
Adapun Alternatif prosedur pembelajaran ”belajar aktif” untuk
meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran di kelas dapat
dikembangkan ke dalam 8 tahap, sebagai berikut:
1. Orientasi:
Guru
mendeskripsikan
ruang
lingkup
materi,
mengemukakan tujuan, menyampaikan prosedur pembelajaran, dan
menyampaikan alternatif bahan sumber belajar.
2. Pembentukan kelompok: Guru mengidentifikasi karakteristik siswa,
menetapkan
jumlah
kelompok
dan jumlah
anggotanya,
menetapkan dan menginformasikan keanggotaan kelompok.
serta
3. Penugasan: Guru menyampaikan kisi-kisi materi dan memberikan
tugas (pertanyaan) sesuai dengan topik dan indikator kompetensi yang
harus dikuasai siswa; menugaskan setiap kelompok siswa untuk
mendiskusikan,
mencari
sumber
guna
menyelesaikan
tugas
(pertanyaan) yang diberikan sesuai dengan topik yang dibahas masingmasing kelompok dan menyusunnya dalam bentuk bahan presentasi.
4. Eksplorasi: Siswa bersama kelompoknya mencari bahan sumber,
mendiskusikan dan menyelesaikan setiap tugas yang diberikan,
mendukung dan membantu teman yang mengalami kesulitan.
5. Presentasi Materi dalam Kelas: Guru mengundi kelompok yang harus
persentasi atau topik yang harus dipresentasikan, mengundi satu orang
yang harus mewakili kelompok untuk presentasi, presentasi materi
kelompok, menanyakan kepada seluruh siswa tentang kejelasan inti
materi yang telah dipresentasikan, memberi kesempatan pada anggota
lain dari kelompok penyaji untuk memperjelas penyajian materi.
6. Pengecekan Pemahaman dan Pendalaman Materi: Guru menunjuk 2 4 orang secara acak di luar kelompok penyaji untuk mempresentasikan
ulang materi sesuai pemahamannya dengan bergantian. Memonitor
tingkat pemahaman siswa terhadap materi, memberi kesempatan setiap
siswa untuk berpendapat atau bertanya kepada kelompok penyaji.
7. Refleksi dan Umpan Balik: Guru menjelaskan kembali beberapa
pertanyaan yang belum terjawab dengan benar dan jelas oleh
kelompok penyaji, memberikan rangkuman materi untuk mempertegas
pemahaman siswa, memberi kesempatan setiap siswa untuk bertanya,
menjawab dan menanggapi pertanyaan siswa.
8. Evaluasi Formatif: Guru memberikan beberapa pertanyaan singkat
untuk dikerjakan setiap siswa dengan cepat secara tertulis.
C. Sintaks dan Penerapan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz
Team
Silberman
dalam
Dalvi
(2006:70)
mengungkapkan
prosedur
pembelajaran dengan menggunakan tipe Quiz Team adalah sebagai berikut:
1. Guru memilih topik yang biasa disajikan dalam tiga segmen.
2. Siswa dibagi ke dalam tiga kelompok besar.
3. Guru menjelaskan skenario pembelajaran.
4. Guru menyajikan materi pelajaran.
5. Guru meminta tim A untuk menyiapkan kuis jawaban singkat, sementara
tim B ,tim C menggunakan waktu untuk memeriksa catatan mereka.
6. Tim A memberikan kuis kepada tim B. jika tim B tidak dapat menjawab
pertanyaan, tim C segera menjawabnya.
7. Tim A mengarahkan pertanyaan berikutnya kepada anggota tim C, dan
mengulang proses tersebut.
8. Ketika kuisnya selesai, lanjutkan segmen kedua dari pelajaran dan
mintalah tim B sebagai pemandu kuis.
9. Setelah tim B menyelesaikan kuisnya, lanjutkan dengan segmen ketiga
dari pelajaran dan tunjuklah tim C sebagai pemandu kuis.
Akan tetapi, dari kelompok kami melakukan sedikit modifikasi
sebagai berikut:
1. Guru membuka pembelajaran.
2. Guru menyampaikan tujuan dan memberikan motivasi.
Guru menyampaikan semua tujuan pelajaran yang ingin dicapai pada
pelajaran tersebut dan memotivasi siswa.
3. Guru menyampaikan materi.
Guru menyajikan informasi kepada siswa dengan jalan demonstrasi atau
lewat bahan bacaan. Materi yang diberikan juga bertujuan memberikan
umpan kepada siswa untuk menggali informasi yang lebih mendalam.
4. Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok.
Guru menjelaskan kepada siswa bagaimana caranya membentuk kelompok
belajar dan membantu setiap kelompok agar melakukan transisi secara
efisien. Kelompok yang terbentuk adalah Kelompok A, B, C.
Semua anggota kelompok bersama-sama mempelajari materi tersebut
melalui lembaran kerja yang sesuai dengan materi yang didapat kelompok
tersebut. Mereka mendiskusikan materi tersebut, saling memberi arahan,
saling memberikan pertanyaan dan jawaban untuk memahami materi
tersebut.
5. Pertandingan Akademis
Guru meminta salah satu kelompok untuk menyiapkan pertanyaanpertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan.
Kelompok lain memperhatikan.
a. meminta kelompok A untuk memberikan pertanyaan kepada kelompok
B. jika kelompok B tidak dapat menjawab pertanyaan, lempar
pertanyaan tersebut kepada kelompok C.
b. kelompok A memberi pertanyaan kepada kelompok C. Jika kelompok
C tidak bisa menjawab, pertanyaan dilempar ke kelompok B.
c. walaupun jawaban yang diberikan kelompok lain benar ataupun salah,
kelompok A tetap mengulas jawaban yang benar
d. menunjuk kelompok B untuk memberi pertanyaan. Prosedur sama
seperti pada point b, c dan d.
e. menunjuk kelompok C untuk memberi pertanyaan. Prosedur sama
seperti pada point b, c dan d.
6. Akhiri pembelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan
sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.
7. Memberikan Penghargaan
Setiap jawaban yang benar nantinya akan diberikan tanda bintang,
kemudian selanjutnya akan diakumulasi untuk mendapatkan kelompok
yang memiliki score tertinggi.
8. Guru menutup pembelajaran
D. Kelebihan Dan Kelemahan Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz
Team
Dari pembahasan mengenai active learning di atas dapat ditemukan
banyak kelebihan dari konsep active learning itu sendiri, diantaranya sebagai
berikut:
1. Berpusat pada peserta didik
2.
Penekanan pada menemukan pengetahuan bukan menerima pengetahuan
3. Sangat menyenangkan
4. Memberdayakan semua potensi dan indera peserta didik
5. Menggunakan metode yang bervariasi
6. Menggunakan banyak media
7. Disesuaikan dengan pengetahuan yang sudah ada
Namun tidak sedikit pula ditemukan beberapa kelemahan dari
pembelajaran active learning diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Peserta didik sulit mengorientasikan pemikirannya, ketika tidak didampingi
oleh pendidik
2. Pembahasan terkesan ke segala arah atau tidak terfokus.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Pembelajaran aktif adalah belajar yang meliputi berbagai cara untuk
membuat siswa aktif sejak awal melalui aktivitas-aktivitas yang
membangun kerja kelompok dan dalam waktu singkat membuat mereka
berpikir tentang materi pelajaran Model pembelajaran aktif tipe quiz team
mampu meningkatkan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran.
2. Tipe quiz team dapat menghidupkan suasana dan mengaktifkan siswa
untuk bertanya ataupun menjawab.
3. Sintak model pembelajaran aktif tipe quiz team :
Guru membuka pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan dan memberikan motivasi.
Guru menyampaikan materi.
Guru membagi siswa kedalam 3 kelompok.
Pertandingan Akademis
Akhiri pembelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan
jelaskan sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.
Guru memberikan penghargaan
Guru menutup pembelajaran
4. Kelebihan model pembelajaran aktif tipe quiz team :
Berpusat pada peserta didik
Penekanan pada menemukan pengetahuan bukan menerima
pengetahuan
Sangat menyenangkan
Kekurangan
Peserta didik sulit mengorientasikan pemikirannya, ketika tidak
didampingi oleh pendidik
Pembahasan terkesan ke segala arah atau tidak terfokus
B. Kritik dan Saran
Untuk Pembelajaran mata pelajaran Biologi, dapat menerapkan model
pembelajaran tipe quiz team agar siswa lebih aktif dan menciptakan suasana
pembelajaran yang menyenangkan.
DAFTAR PUSTAKA
Aunurrahman, 2009. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Sanjaya, W. 2007. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan. Jakarta : Kencana
Silberman, M.. 1996. Active Learning : 101 Strategies To Teach Any Subject.
Toronto : Allyn Bacon
Zaini, H., Munthe, B., dan Aryani, S.A.. 2007. Strategi Pembelajaran Aktif.
Yogyakarta : CTSD IAIN Sunan Kalijaga
http://www.psb-psma.org/content/blog/3479-penerapan-metode-belajar-aktif-tipequiz-team-kepada-siswa. tanggal akses : 3 Mei 2012, 16:10 WIB
file:///G:/SPB%20team%20quiz/team%20quiz.html. Tanggal akses : 3 Mei 2012,
16:15 WIB
Lembar Observasi
A. Sintaks
No
Keterlaksanaa
n
Tahap
1.
2.
Guru membuka pembelajaran.
Guru menyampaikan tujuan
3.
memberikan motivasi.
Guru membagi siswa
4.
5.
kelompok.
Guru menyampaiakan materi.
Pertandingan akademik dalam Team
6.
7.
8.
Quiz
Guru menyimpulkan tanya jawab siswa
Guru memberi penghargaan
Guru menutup pembelajaran
minimal
1
Nilai
2
3
4
3
4
dan
3
B. Keterlaksanaan
No
Aspek
0
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Kesiapan Materi
Kesiapan Guru
Kesiapan Alat
Volume Suara Guru
Interaksi Guru dengan Siswa
Keadaan Simulasi
1
Nilai
2
MAKALAH STRATEGI PEMBELAJARAN BIOLOGI
Simulasi Pembelajaran
Model Pembelajaran Aktif Tipe Quiz Team pada Mata Pelajaran
Biologi tentang Sistem Reproduksi di Kelas XI SMA
Disusun Oleh :
Kelompok 6
1. Amytia Putri
(K4310004)
2. Desi Widya Pangestika
(K4310011)
3. Desy Ayu Saputri
(K4310012)
4. Heni C.R.
(K43100
5. Linda Nur
(K4310047)
6. Tri Wahyuni
(K4310084)
7. Mulyani Rintiarno
(K43
)
)
PENDIDIKAN BIOLOGI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEBELAS MARET
2012