STIMULASI KECERDASAN BAHASA MELALUI PENDEKATAN S A S T R A PADA ANAK S E J A K USIA DIN1 SEBAGAI INVESTAS1 MENGHADAPI TANTANGAN TRANSPARANSI LINTAS BUDAYA

I

r

E

--~

'pen!

FV

1C! s 1 [ y

-

. -

rTF,;...a~-n!!

,!.


p!~:;;;.-a;

-

:- ;

A,?!!

j

i

l:.r,,:,!s

__--____

-

I


STIMULASI KECERDASAN BAHASA MELALUI
PENDEKATAN S A S T R A PADA ANAK S E J A K USIA
DIN1 SEBAGAI INVESTAS1 MENGHADAPI
TANTANGAN TRANSPARANSI LINTAS BUDAYA

Makalah
lnternasional Konseling
"'

*

I

\

Budaya

I


j,~ --

Oleh,

SEMINAR INTERNASIONAL
KONSELING LINTAS BUDAYA
Kerjasama:

Fakultas llmu Pendidikan Universitas Negeri Padang (UNP)
dengan Fakulti Kepernimpinan dan Kepengurusan
Universiti Sains Islam Malaysia (USIM)

Auditorium LPMP Sumatera Baraf Padang - Indonesia, 9-10 November 2008

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahrnat
dan hidaya.Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
"Stimulasi Kecerdasan Bahasa Melalui Pendekatan Sastra Pada Anak Sejak Usia
Dini Sebagai Investasi Menghadapi Tantangan Transparasi Lintas Budaya".

Selanjutnya adapun makalah ini penulis buat untuk disarnpaikan pada Seminar
Internasional Konseling Lintas Budaya, kerja sama Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas
Negeri Padang (UNP) dengan Fakulti Kepemimpinan dan Kepengurusan Universiti Sains
Islan Malaysia (USIM).
Penulis telah berupaya dengan maksimal untuk menyelesaikan makalah ini.
Namun penulis menyadari kekurangan dalam penulisan makalah ini, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan di masa yang
akan datang.
Padang, November 2008

Penulis

BAB I
PENDAKULUAN

I. Pengantar
Bahasa merupakan sarana komunikasi bagi manusia dewasa bahkan anak-

anak. Dengan bahasa, anak dapatmengkomunikasii segala keinginaan clan idenya
kepada orang lain, baik orang dewasa maupun teman sebaya.

Anak yang rnampu mengkomunikasikan keinginan dan idenya, akan

merasa puas dan senang. Anak yang sudah marnpu menggunakan bahasa melalui
kegiatan berbicara &an cndrung terus bertanya Keinginannya untuk berkomunikasi
dengan orang lain akan menyenangkan. Bahasa bicara anak yang penuh keindahan

dan pemahaman inilah yang akhirnya disebut s a s h
Sastra mampu menyentuh seluruh aspek bahasa an& melalui bacaan
dongeng, bahkan gambar. Bacaan, dongeng, dan gambar membuat anak merasa
senang dan mampu memahami dunia sekitar. Anak senang bercerita berbagai ha1
setiap hari.
Melalui sastra, anak mampu memahami segala sesuatu yang ada dan
terjadi disekelilingnya. Anak senang mengetahui apa saja yang dapat dijangkau
dengan fikirannya Keperluan mengenai infomasi tersebut harm diusahakan dipenuhi
sebagai hak anak dalarn rangka pengembangan indentitas diri dan kepribadiannya.
Tugas orang dewasalah untuk memenuhi kebutuhan informasi dan hiburan

ankan melalui berbagai cerita, gambar dan dongeng yang dapat langsung diberikan
kepada anak. Narnun bahasa sastra yang digunakan tidak boleh sisamakan dengan


i

bahsa sastra orang dewasa yang penuh dengan detail-detail abstrak. Bahasa sastra
anak harus menggunakan bahasa-bahasa operasional konkrirt, clan lugas dan tidak
berbelit-belit yang ,mudah dipahami anak.

11. Batasan Pembahasan

1. Definisi clan Karakteristik Sastra Anak
2. Pemilihan Materi

3. Pengemabangan apresiasi AUD

BAB I1
PEMBAHASAN

I. Definisi dan Karakteritik AUD
Sastra anak adalah karya sastra yang mendapatkan sudut pandang anak
sebagai pusat penceritaan. Berhubung sudut pandang anak berbeda dengan sudut
pandang orang dewasa, maka penulis hams dapat memasuki dunia an& agar karya

sastranya dapat dimengerti dan dikonsumsi an&. Bahasa sastra berbeda dengan
bahasa bukan sastra karena bahasa sastra mengandung unsure-unsur dan tujuan
keindahan, lebih bernuansa keindahan daripada kepraktisan. Sedangkan bahasa bukan
sastra lebih menekankan pada kepraktisan untuk pengguna bahasa dengan tujuan
membaca sebagai informasi semata bukan hiburan.
Karakteristik tersebut juga berlaku pada sastra anak, anatara lain:

a. Sastra merupakan kesenangan dan pemahaman tentang kehidupan
Lucas (2003) sastra hadir pertama-tama adalah untuk memberikan hiburan
yang menyenangkan. Sastra membuat pembaca mengembangkan irnajinasi
masuk kedalam alur cerita yang terkadang menyarnpailcan emosi. Hal ini juga
terjadi pada sastra anak. Kandunganutama sastra adalah menarik pembaca dan
memberikan hiburan pada anak-anak hingga dewasa.
Sastra cendrung berbicara tentang kehidupan. Karya sastra juga memberikan
pemahaman lebih tentang kehidupan. Pemaharnan tersebut dating dari
ekplorasi terhadap berbagai bentuk kehidupan. Sebuah kebenaran yang

signifikan terekspresikan

kedalam unsure-unsur yang layak d m bahasa


yangmengesankan.
b. Citra dan metafora kehidupan
Saxby (1991:4) sastra adalah citra, gambaran kehidupan sebagai
penggambaran secara kongkrit tentang model-model kehidupan yang bersifat
universal sebagaimana dijurnpai dalam kenyataan sehingga mudah di
imajimanasikan sewaktu membaca. Dalam ha1 ini cerita dalam sastra
dikreasikan betdasarkan pengalaman hidup, pengamatan, pemahaman dan
penghayatan terhadap kejadian-kejadian fakta dirnasyarakat.
Sastra anak adalah sastra secara emosinal psikologis dapat ditanggapi dan
dipahami oleh an& ,d m biasanya dimulai dari hal-ha1 yang kogrir clan mudah
di imajinasikan. Sastra anak dapat mencertakan apa saja, bahkan yang
menurut orang dewasa tidak masuk akal. Misalnya, kisah binatang yang dapat
berbicara, bertingkah laku, berfikir dan berperasaan layaknya manusia. Cerita
anak tidak hams tentang anak-anak yang baik saja, tetapi juga tidak baik
seperti anak malas, kucing malas, dan sebagainya.
c. Keterbatan isi dan bentuk
Sastra an& merniliki keterbatasan baik yang menyangkut pengalaman
kehidupan, cara mengisahkan, maupun bahasa yang digunakan untuk
mengekpresikan. Anak belurn dapat memahami cerita yang melibatkan

pengalaman hidup yang kompleks sehingga anak belum dapat memahami
pengalaman yang abstrak dan nonverbal. Contohnya: anak belurn dapat
memahami pengalarnan religius yang mendalarn, peristiwa sebab akibat.

Fantasi anak lebih mudah menerima cerita yang menurut orang dewasa tidak
masuk akal seperti fable, cerita-cerita manusia super, atau legenda. Sastra
anak tidak akan bermasalah jika berisi percakapan antar binatang, perilaku
dan hal-ha1 yang menurut orang dewasa dianggap tidak masuk akal alinnya.
Karakter bahasa sastra anak jadi sederhana dalam ha1 kosakata, struktur, clan
ungkapan. Alur cerita hams sederhana, mudah dipahami dan diimajinbasikan,
lugas, apa adanya dan tidak berbelit-belit. Nuku certa yang dirnulai dari
banyak gambar dan sedikit tulisan dengan warna yangrnenarik rninta anak
untuk membuka buku tersebut. Sedikit derni sedikit ditambah tulisan dalam
buku dan dikurangi gambarnya dan warnanya mulai dinetralkan.

d. Lisan dan tulisan
Sastra anak tidak ternatas pada buku-buku bacaan saja, tetapi segala ha1
yang dicetak secara verbal. Dalam bahasa sastra anak ada yang disebut sastra
lisan dan tulis. Sastra lisan adalah sastra yang diceritakan dan diwariskan


secara turun temurun secara lisan (folkrore). Sedanglkan sastra anak tulis
merupakan persiapan ataupun pembukaan dongeng-dongeng. Jadi sastra an&
dapat berbentuk dongeng, lagu, cerita ibu, buku-buku bergambar dan cerita
serta segala ha1 yang dapat menyenangkan anak. Saat ini banyak karya sastra
lisan yang dibukukan menjadi certa tulis tanpa mengurangi kandungan makna

dalam sebuah dongeng.

I

I.
1t

11. Pemilihan Materi

Anak belurn dapat memilih karya sastra yang ingin dibacanya sehingga
anak cendrung baca apasaja yang ditemui tidak memperdulikan cocok atau tidak

untuknya Dilain pihak bacaan sastra yang tepat akan berperan menunjang
perkebangan dan pertumbuhan berbagai aspek. Karenanya pemilihan bacaan hams

dilakukan secara tepat, tidak sembarangan atu berdasarkan subjektiforang dewasa.
Pemilihan bacaan hams mempertimbangkan hal-ha1 tertentu antara lain.
a. Tahap perkemabangan intektual
Perkembangan intelektual mengacu pada teori piaget yang mernngemukakan
bahwa perkembangan intelektuan merupakan hasil interaksi l i n g h g a n dan
kematangan intelektual ini dibagi kedlam empat tahap, yiatu:
1. Tahap sensori motor
Merupaka tahap perkembangan kognitif anak yangterjadi berdasarkan
informasi dari indra (sense) dan body (motor). Anak belajar lewat
koordinasi persepsi indra dan aktivitas motor serta mengembangkan sebab
akibat Pada unsia ini anak menyukai bunyi-bunyian yang bersajak dan
berirama berupa nyanyian kata-kata yang dinnyanyikan

2. Tahap operasional
Pada tahap ini anak sudah mencerminkan aktivitas yang manual clan tidak
semata-mata bersifat fisik anak menanggapi cerita dan mengindetifikasikan
dirinya terhadap tokoh utarna dalam cerita yang biasa disebut tahan
egosentris.

I,.
3. Tahap operasinal kongkrit

I :I

Anak mulai memahami logika yang stabil, dan belum dapat berfikir tentang

sesuatu yang abstrak. Buku bacaan sastra yang sesuai dengan tahap ini
berupa bacaan narasi, menampilkan cerita yang sederhan dan narasi yang
menapilkan narator.
4. Tahap operasinal formal

Merupakan tahap adolesen, anak sudah marnpu berfikir abstrak cerita yang
ditampilkan sudah dapat mengandung persoalan atau konflik dengan
karakter yang lebih komplek.
b. Perkembangan moral
Pernilihan cerita sasrta anak juga harus disesuaikan dengan tahap
perkembangan moral yang terdiri 6 tahap. Misalnya anak usia 3 tahun sebaiknya
diplihkan bacaan yang melukiskan tindakan tingkah laku dan kata-kata yang baik.
Buku bacaan yang dipilih juga harus mengandung dan menawarkan unsure moral,

hingga moral tokoh-tokohnya sebagai model.
Contohnya: cerita anak mengandung pesan moral untuk melakukan tindakan
dan perilaku jrang baik, tokoh didalamnya juga dapat memberikan model yang
baik bagi pembacanya.
c. Perkembangan emosional dan personal
Pernilihan buku sastra anak berkaitan dengan perkembangan emosional dan
personal hams mempertimbangkan masalah-masalah yang terkandung dalarn
cerita memberikan kepuiasan pada anak sesuai dengan tahap perkembangnnya.

Contohnya: anak usia prasekolah lebih tertarik pada certia yang
menggambarkan kemapuan versusu ketidak mampuan pada anak dalam
melakukan sesuartu, sedangkan remaja lebih menyukai bacaan yang berisi
kesuksesan pada anak dalam petulangan. Hal ini dapat dihubungkan dengan
kebutuhan manusia untuk mengaktualisasikan diri baik di kelwga maupn
masyarakat sebagai kepuasan tersendiri.
d. Perkembnangan bahasa
Bayi mulai belajar bahsa lewat bunyi dan capan-ucapan yang didengar
disekelilingnya Pada mulanya anak tidak dapar membadakan bunyi suara
manusia dengan bunyi-bunyian lain, tetapi seiring pembiuasaan yang terjadi
disekitarnya, anak mulai dapat membedakannya.
Chomsky seorang ahli linguistic berpendapat bahwa dalam diri anak dapat
alat yang dipergunakan sebagai sarana mempoeroleh bahasa. Pembawaan ini berupa
language Acquisiton Deveces ( LAD). Anak memperoleh bahasa dengan menirukan,

melihat dan menirukan orang berbicara, sebenarnya anak tidak semata-mata sebagai
peniru. Anak sudah lebih dahulu memahami bahasa daripada yang dapat
diucapkannya.
Berdasarkan perkembangan tersebut, pemilihan bacaan harus berdasarkan
pada materi yang dapat dipahami anak, yang ditulidkan dengan bahasa yang
sederhana sehingga dapat ibaca dan dipahami anak. Bacaan harus memperimbangkan
kesederhanaan (kompleksitas) kosa kata, struktur, narnun sekaligus juga fungsi
meningkatkan kekayaan bahasa dan kemarnpuan berbahasa anak.

1II.Pengembangan Apresiasi AUD

Perkembangan bahasa anak sejalan dengan perkembangan intelektual dan
aspek-aspek personalitas yang lain. Anak akan mampu memaharni dunia jika ia telah
mampu memahami bahasa. Pemaharnan bahasa ini juga dapat digunakan anak untuk
mengekspresikan diri melalui sastra, baik yang dibaca, didengar, dilihat maupun yang
dibuatnya sendiri untuk orang lain. Apellebee mengindentifhikan urutan
kemarnpuan bahasa anak:
a. Kumpulan (heap): kurnpulan item yang tak tehubungakan. Biasanya
terjadi pada anak usia 2 tahun. Pada tahap ini anak belurn mampu
mengorganisasikan berbagai peristiwa atau objek kedalam struktur yang
#

semestinya Misalnya: anak belurn mampu menghubungkan jalan cerita
dalam buku atau dengeng kedalam kehidupan nyata. Kisah cindereal
ketika ditanyakan dimana cinderela saat ini anak belurn dapat mejwabnya
atau jawaban bahwa cinderela tinggal di istana.
b. Urutan (sequence):penghubungan secara arbriter terhadap peristiwa yang
mirip. Sudah mampu menguhubungkan cerita atau dengeng dengan
kehidupan nyata. Misalnya ketika anak di tanya dimana cinederela tinggal
ada beberapa anak yang menjawab bahwa itu hanya cerita bukan ha1
yang sebenarnya
c. Cerita sederhana (primitive narrative): menghubungkan peristiwa
berdasarkan sebab, efek atau sifat kontenporer lain. Misalnya, jika ada
tokoh yang mengalami suatu ha1 dalarn cerita anak marnpu menjawab
mengapa ha1 tersebut dapat terjadi.

d. Penghubungan tak terfokus (unfokrts chain): penghubungan lewat atribut

urnurn yang berupa pemindahan peristiwa-peristiwa. Misalnya: dongeng
terjadinya sesuatu atau asal-usul di tulis dalam bentuk dongeng yang
menarik perhatian anak. Cerita memindahkan peristia di masa lampau
kedalam cerita atau lagu.
e. Penghubungan mernfokus Cfocused chain): penghubungan berbagai
peristiwa yang berkaitan kedalam hubungan yang bermana. Misalnya;
cerita malin kundang, anak dapat menjelaskan mengapa malin kungang
jadi batu. Disini anak sudah dapat menjelaskan secara runtut peristiwa
yang saling berkaitan kedalam hubungan yang bermakna.

f. Narasi (narrative): penghubungan telah terfokus, menghubungak tiap
peristiwa, item, kedalam tema atau pola karakter tertentu. Misalnya; anak
sudah mampu memahami cerita yang dituangkan dalam narasi yang
komplek
Kemampuan anak memahami cerita tersebut yang akan mampu membantu
anak mengapresiasikan din kedalam cerita atau bacaan.

BAB nI

PENUTUP

Kesimpulan
Sastra anak adalah karya sastra yang menempatkan sudut pandang anak

sebagai pusat penceritaan. Karakteristik sastra an& antara lain: memberi kesenangan
dan pemaharnan tentang kehidupan; citra dan metafora kehidupan; keterbatasan isi

dan bentuk; lisan clan tulisan.
Dalam melilih sastra untuk anak haruslah memperhatikan perkembangan
anak sebagai berikut: perkembangan intelektual, moral, emosional dan personal, dan
bahasa

Berdasarkan perkembangan dan pernilihan sastra gtersebut, maka

pengemabangan apresiasi anank dapat dilatihkan. Apresiasi ini dapat menolong an&

untuk mengaktualisasikan diri melalui bacaan atau cerita yang dibuatnya.

REFERENSI

Huck, Charlotte S and Susan Hapler Janet Hickman. 1987. Children's Literature in the
I
I

I

Elementary School. Canada: Holt, Rinerhart and Winston, Inc
Nugiayantoro, Burhan. 2005. Sastra An& Yogyakarta: Gajah Mada Prees

Dokumen yang terkait

B E N T U K PE N GA W A S A N B E B A S V I S A K U N J U N G A N S I N G K A T ( B V K S ) O L E H K A N T O R K E I M I G R A S I A N K E P A D A W A R G A N E G A R A A S I N G Y A N G T I N G G A L D I I N D O N E S I A

0 4 15

E F E K T I V I T A S A B U S E K A M D A N Z E O L I T S E R T A P E N G U R A N G A N P U P U K N P K T E R H A D A P P R O D U K S I G A N D U M I N D O N E S I A P A D A ME D I A P A S I R A N

0 3 14

E F E K T I V I T A S A B U S E K A M D A N Z E O L I T S E R T A P E N G U R A N G A N P U P U K N P K T E R H A D A P P R O D U K S I G A N D U M I N D O N E S I A P A D A ME D I A P A S I R A N

0 3 14

E N I N G K A T A N H A S I L B E L A J A R M E N U L I S K A L I M A T E F E K T I F D A L A M P A R A G R A F A R G U M E N T A S I M E L A L U I K E G I A T A N P E E R C O R R E C T I O N P A D A S I S W A K E L A S X 1 S M A N E G E R I R A M B I P U

0 2 17

E V A L U A S I T E R H A D A P P E L A K S A N A A N R U JU K A N B E R JE N JA N G K A S U S K E G A WA T D A R U T A N M A T E R N A L D A N N E O N A T A L P A D A P R O G R A M JA M P E R S A L D I P U S K E S M A S K E N C O N G T A H U N 2012

0 2 19

I D E N T I F I K A S I P E N G A R U H L O K A S I U S A H A T E R H A D A P T I N G K A T K E B E R H A S I L A N U S A H A M I N I M A R K E T W A R A L A B A D I K A B U P A T E N J E M B E R D E N G A N S I S T E M I N F O R M A S I G E O G R A F I S

0 3 19

I M P L E M E N T A S I P R O G R A M P E N Y A L U R A N B E R A S U N T U K K E L U A R G A M I S K I N ( R A S K I N ) D A L A M U P A Y A M E N I N G K A T K A N K E S E J A H T E R A A N M A S Y A R A K A T M I S K I N ( S t u d i D e s k r i p t i f

0 15 18

K A R A K T E R I S T I K F I S I K B I J I K O P I R O B U S T A T E R F E R M E N T A S I O L E H M I K R O F L O R A F E S E S L U WA K

0 6 18

T O U R I S M S A T E L L I T E ACCOUNT, A S T A T I S T I C A L T O O L TO A N A L Y S E TOURISM R O L E S

0 0 8

3AGAJ S A LA H S A T U S U S E R P END APATAM l O T A I A D Y A DAERAM T I N G K A T II S U R A B A Y A

0 0 57