Gilang Dhimas Yurista Nugraha, Rofiq Cahyo Prayogo, Ajeng Kartika Nugraheni Syafitri, ,Ismulia Nur Berlian, Rio Julian Azis Pratama, Eko Didik Widianto Sistem identifikasi beban angkutan barang yang terintegrasi pada jembatan timbang menggunakan kartu rfi

Techno, ISSN 1410 - 8607
Volume 18 No. 2, Oktober 2017
Hal. 077 – 081

SISTEM IDENTIFIKASI BEBAN ANGKUTAN BARANG YANG
TERINTEGRASI PADA JEMBATAN TIMBANG
MENGGUNAKAN KARTU RFID
THE INTEGRATED FREIGHT LOAD IDENTIFICATION SYSTEM AT WEIGH
STATIONS USING RFID CARDS
Gilang Dhimas Yurista Nugraha1, Rofiq Cahyo Prayogo2, Ajeng Kartika Nugraheni
Syafitri3, ,Ismulia Nur Berlian4, Rio Julian Azis Pratama5, Eko Didik Widianto6
1Departemen Sistem Komputer, 2Departemen Teknik Elektro, 3Departemen Teknik
Geodesi, 4Departemen Teknik Perencanaan Wilayah dan Kot, 5Departemen Sistem
Komputer, 6Departemen Sistem Komputer, Fakultas Teknik, Universitas Diponegoro
Jl. Prof. Soedarto, SH, Kampus Undip Tembalang, Semarang
1Email : [email protected]
ABSTRAK
Semakin tingginya distribusi barang dari satu tempat ke tempat lain menyebabkan banyak
armada angkutan barang yang mengangkut muatan melebihi beban tonase yang diizinkan.
Akibatnya pengawasan kontrol muatan angkutan barang pada jembatan timbang kurang
optimal karena masih melakukan pencatatan muatan secara manual. Pencatatan secara

manual ini berdampak pada kemacetan yang panjang di sekitar jembatan timbang, sehingga
mengganggu lalu lintas, pemalsuan data yang mendorong adanya pugutan liar, dan
mengakibatkan jalanan cepat rusak karena jalan yang dilewati oleh truk-truk tersebut tidak
sesuai standar. Menurut hasil survei The Asia Fundation, truk-truk yang beroperasi sepanjang
sembilan rute survei pada umumnya kelebihan muatan sebesar 45% atau 4 ton di atas berat
beban maksimal yang mendapatkan izin dari pihak jembatan timbang. Oleh karena itu, untuk
mengurangi dampak negatif yang timbul, maka perlu dilakukan penelitian yang memberikan
solusi berbasis teknologi. Sistem identifikasi beban angkut barang yang terintegrasi pada
jembatan timbang menggunakan kartu RFID ini mengidentifikasi beban truk dengan
memasang kartu RFID di bagian truk dan scanner di jembatan timbang sehingga truk dan
beban truk dapat diidentifikasi secara otomatis. Hasil data akan diolah pada mikrokontroler
yang kemudian mendapat status yang dikirim melalui SMS kontroler.
Kata Kunci : jembatan timbang, kartu RFID, mikrokontroler, sms kontroler, terintegrasi.
ABSTRACT
Goods from one place to another cause a lot of freight fleets carrying a load exceeding the
standard tonnage. This manual recording has an impact on long traffic jams surrounding the
weighbridge so as to disrupt traffic, data forgery that encourages liar pretenses, and how fast
the trails pass by these trucks are not up to standard. According to the results of The Asia
Fundation survey, trucks are valid for nine routes on a date that may exceed 45%, or 4 tonnes
above the maximum weight licensed by weighing parties. Not only that, lie levies also occur in

weighing 22% of the total transportation costs incurred by truck drivers is illegal. Therefore, to
reduce the negative impact that arises, it is necessary to do research that provides a solution.
This weighing using RFID card is weigh. Results of data will be processed on a
microcontroller which then gets the status sent via SMS Controller.
Keywords : integration, microcontroller, sms controller, RFID card, weighbridge.

PENDAHULUAN

Meningkatnya mobilitas pada era
modern
mendorong
bertambahnya

1

Gilang Dhimas Yurista Nugraha, Rofi ahyo Prayogo, Ajeng Kartika
Nugraheni Syaftri, ,Ismulia Nur Berlian, Rio Julian Azis Pratama, Eko
Didik Widianto
Sistem identifikasi beban angkutan barang yang terintegrasi pada jembatan
timbang menggunakan kartu rfid

kebutuhan tentang sarana transportasi
untuk manusia maupun barang. Hal ini
terlihat
dari
meningkatnya
jumlah
kendaraan yang menimbang pada
jembatan timbang setiap tahun. Menurut
hasil survei BPS bulan oktober tahun
2014 sampai maret 2015 di 29 provinsi
pada 90 unit sampel (45 terminal
angkutan darat tipe A dan jembatan
timbang) menjelaskan bahwa kendaraan
yang menimbang di jembatan timbang
tahun 2015 mencapai 53.541 truk, naik
sebesar 12.407 dari tahun 2014 yang
mencapai 41.134 truk.
Semakin tingginya distribusi barang
dari satu tempat ke tempat yang lain
menyebabkan

banyaknya
armada
angkutan barang yang overload atau
mengangkut muatan melebihi beban
tonase
sesuai
standar.
Akibatnya
pengawasan kontrol muatan angkutan
barang pada jembatan kurang optimal
karena masih melakukan pencatatan
muatan secara manual. Pencatatan
secara manual ini berdampak pada
kemacetan yang panjang disekitar
jembatan timbang sehingga mengganggu
lalu lintas. Lalu lintas terganggu akibat
banyak truk yang parkir di jalan sekitar
jembatan timbang untuk mengantri giliran
ditimbang seperti kemacetan yang terjadi
di Gilimanuk, Bali. Kemacetan ini

berdampak negatif juga bagi pengusaha
yaitu, dengan kemacetan yang terjadi di
jembatan timbang maka barang sampai
ke konsumen tidak tepat waktu dan biaya
distribusi barang pun akan bertambah
sehingga harga pasaran menjadi lebih
mahal.
Pencatatan secara manual juga
dapat menyebabkan pemalsuan data
yang mendorong adanya pugutan liar di
jembatan timbang karena tindakan
curang oknum jembatan timbang yang
mencatat tidak sesuai dengan timbangan
asli. Truk-truk yang memiliki tonase
berlebih juga mengakibatkan jalanan
cepat rusak karena jalan yang dilewati
oleh truk-truk tersebut tidak sesuai
standar. Menurut hasil survei The Asia
Fundation, truk-truk yang beroperasi
sepanjang sembilan rute survei pada

umumnya kelebihan muat sebesar 45%,

atau 4 ton di atas berat beban maksimal
yang mendapatkan izin dari pihak
jembatan timbang. Tidak hanya itu,
pungutan liar juga terjadi di jembatan
timbang dengan data sebesar 22% biaya
total transportasi yang dikeluarkan oleh
supir truk merupakan pungutan liar.
Akibat dari tiga permasalahan
jembatan timbang ini, pada tanggal 1
Januari 2017 pengelolaan Jembatan
Timbang yang mulanya ditangani oleh
Pemerintah
Daerah
beralih
ke
Pemerintah Pusat yaitu Kementerian
Perhubungan. Jembatan timbang di
Indonesia mulai beroperasi pada 21 April

2017. Pengoperasian kembali ini hanya
pada 25 jembatan timbang di Indonesia
dan belum beroperasi secara maksimal
sampai saat ini.
METODE PENEITIAN
Metode perancangan sistem yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
metode
waterfall.
Pada
bab
ini
membahas
tahap-tahap
yang
direncanakan melalui 4 tahap yaitu tahap
penelitian singkat dan analisis kebutuhan,
tahap perancangan sistem dan perangkat
lunak, tahap pengujian, dan tahap
pengujian alat guna mencapai hasil yang

diinginkan.
Tahap Penelitian Singkat dan Analisis
Kebutuhan
Proses pada tahap ini adalah melakukan
identifikasi sistem dan perangkat lunak
SWIFT serta menganalisis kebutuhan
perangkat lunak dan perangkat keras
yang berhubungan dengan pembuatan
sistem dan perangkat lunak SWIFT agar
dapat berjalan lebih efektif. Penelitian
singkat
dan
analisis
kebutuhan
direalisasikan
dengan
komponenkomponen yaitu Mikrokontroler Arduino
Mega sebagai kontroler prosesor sistem,
SMS Kontroler SIM 900 sebagai modul
pengiriman informasi melewati SMS,

Loadcell sebagai sensor berat, LCD 20x4
sebagai tampilan output data, kartu RFID
sebagai kartu identitas masing-masing
truk, dan NodeMCU ESP8266 sebagai

Techno, p - ISSN 1410 – 8607, e - ISSN 2579-9096 Volume 18 No. 2, Oktober
2017 Hal. 077 – 081

2

Gilang Dhimas Yurista Nugraha, Rofi ahyo Prayogo, Ajeng Kartika
Nugraheni Syaftri, ,Ismulia Nur Berlian, Rio Julian Azis Pratama, Eko
Didik Widianto
Sistem identifikasi beban angkutan barang yang terintegrasi pada jembatan
timbang menggunakan kartu rfid
modul yang menghubungkan dengan
sistem informasi global dari internet.
Tahap Perancangan Sistem dan
Perangkat Lunak
Proses pada tahap ini menjelaskan

bagaimana hasil identifikasi dan analisis
dari tahap sebelumnya yatu penelitian
singkat dan analisis kebutuhan yang
diaplikasikan ke dalam sistem SWIFT.
Tahapan perancangan sistem yang terdiri
dari perakitan komponen dasar sesuai
dengan gambar 1.

Gambar 1. Diagram Alir Prinsip Dasar
Kerja Perangkat Keras SWIFT
Dari gambar 1 terlihat bahwa prinsip
kerja dimulai dari loadcell, loadcell akan
menimbang beban dari truk. Data dari
loadcell akan diolah oleh mikrokontroler
dengan pemberian info yang dikirim ke
RFID sebagai perangkat yang akan
discan oleh scanner RFID yang berada
pada jembatan timbang. Setelah proses
scanner
data

akan
diolah
oleh
mikrokontroler yang akan mengirimkan
data ke cloud dan berupa SMS yang
dikirimkan oleh SMS Kontroler.

adalah program ketika truk melakukan
penimbangan di jembatan timbang awal
keberangkatan dan jembatan timbang di
sepanjang jalan yang dilalui.

Gambar 2. Diagram Alir Sistem SWIFT
pada Jembatan Timbang Awal
Keberangkatan
Gambar 2 merupakan diagram alir
yang menjelaskan bagaimana program
pada sistem jembatan timbang awal
penimbangan/ keberangkatan. Sistem
dimulai dari penimbangan menggunakan
loadcell yang ada terdapat di bawah
jembatan penimbangan. Apabila beban
sesuai dengan kapasitas truk yang
ditetapkan sesuai jenis truk yang terdapat
di RFID pada truk maka servo akan
membuka. Penginputan data hasil
penimbangan
loadcell
langsung
terintegrasi menggunakan webserver
sehingga tidak akan terjadi pemalusuan
data karena data yang diinput tidak dapat
diubah. Apabila beban tidak sesuai, maka
kelebihan
beban
tersebut
akan
digundangkan. Data yang menunjukkan
kelebihan beban tidak dapat diganti
apabila sudah menimbang. Data yang
baru hanya dapat diinput kembali apabila
melakukan
penimbangan
ulang.
Pelanggaran yang dilakukan akan
dilaporkan
ke
pihak
terkait
dan
perusahaan yang bertanggung jawab
pada pengiriman yang dilakukan truk
tersebut secara otomatis menggunakan
SMS Kontroler.

Tahap Uji Program
Pada tahap ini, perancangan sistem
dan perangkat lunak diimplementasikan
dengan pengujian setiap program untuk
menguji apakah program-program SWIFT
berjalan sesuai dengan perancangan
sistem dan perangkat sebelumnya yang
sudah dilakukan. Setelah pembuatan
program sesuai dengan perancangan
sistem dan perangkat lunak dengan
berbagai komponen pendukung, tahap
selanjutnya yaitu melakukan pengujian
setiap program dalam sistem sehingga
sistem tersebut berjalan sesuai dengan
rencana. Program yang direncanakan
Techno, p - ISSN 1410 – 8607, e - ISSN 2579-9096 Volume 18 No. 2, Oktober
2017 Hal. 077 – 081

3

Gilang Dhimas Yurista Nugraha, Rofi ahyo Prayogo, Ajeng Kartika
Nugraheni Syaftri, ,Ismulia Nur Berlian, Rio Julian Azis Pratama, Eko
Didik Widianto
Sistem identifikasi beban angkutan barang yang terintegrasi pada jembatan
timbang menggunakan kartu rfid
Setelah
penimbangan
pada
jembatan timbang pertama, maka truk
tidak akan lagi menimbang pada
jembatan timbang berikutnya. Pada
jembatan timbang berikutnya truk akan
dibaca oleh scanner pada jalan yang
berada sebelum jembatan timbang.
Apabila tidak terdeteksi dan diindikasi
terdapat kecurangan maka truk harus
melakukan penimbangan ulang dan info
pada RFID dan webserver akan
diperbarui. Apabila data pada RFID
sesuai dan terbaca oleh scanner RFID
maka truk dapat langsung melanjutkan
perjalanan.

Penelitian
ini
menghasilkan
sistem identifikasi dan monitoring beban
angkutan barang untuk mencegah
kelebihan muatan, pungutan liar pada
jembatan timbang, dan kerusakan jalan
akibat beban muatan yang berlebih.
Aspek pertama dari penelitian ini adalah
pembuatan inovasi proses pengukuran
muatan barang dan truk yang dilengkapi
sistem portal, pembatas muatan, dan
perangkat identifikasi truk yang berbasis
sms kontroler dan mikrokontroler. Aspek
kedua dari penelitian ini adalah
pembuatan sebuah sistem informasi
online
untuk
memonitoring
truk
terintegrasi antar jembatan timbang.
Proses identifikasi beban angkutan
barang yang terintegrasi pada jembatan
timbang menggunakan RFID dapat dilihat
pada ilustrasi gambar 2 berikut ini :

Gambar 3. Diagram AlirSistem SWIFT
pada Jembatan Timbang Selanjutnya
Tahap Uji Sistem
Pada tahap ini, pengujian sistem
SWIFT diimplementasikan dengan cara
pembuatan prototipe untuk menguji
apakah sistem SWIFT berjalan sesuai
dengan
perancangan
sistem
dan
perangkat sebelumnya yang sudah
dilakukan. Setelah pembuatan prototipe
yang sesuai dengan perancangan sistem
dan perangkat lunak dengan berbagai
komponen, tahap selanjutnya yaitu
melakukan pengujian dengan melakukan
percobaan sebanyak 15 sampel data
mengenai kecepatan sistem yang akan
dicari persentase keberhasilan dari
sistem dan perangkat lunak SWIFT.

Gambar 4. Ilustrasi hasil
Hasil
sistem
yang
sudah
direncanakan dapat diketahui dengan cara
melakukan percobaan lab menggunakan
prototipe. Pengujian terbagi menjadi dua
yaitu pengujian pada jembatan timbang
awal keberangkatan dan pengujian pada
jembatan timbang berikutnya. Hasil dari
pengujian
tersebut
adalah
sebagai
berikut :
Pengujian pada Jembatan Timbang
Awal Penimbangan/Keberangkatan
Percobaan
lab
menggunakan
prototipe dengan 15 data sampel. Pada
penelitian ini menggunakan beban 0,005
kg, 0,015kg (berat yang tidak melebihi

HASIL DAN PEMBAHASAN
Techno, p - ISSN 1410 – 8607, e - ISSN 2579-9096 Volume 18 No. 2, Oktober
2017 Hal. 077 – 081

4

Gilang Dhimas Yurista Nugraha, Rofi ahyo Prayogo, Ajeng Kartika
Nugraheni Syaftri, ,Ismulia Nur Berlian, Rio Julian Azis Pratama, Eko
Didik Widianto
Sistem identifikasi beban angkutan barang yang terintegrasi pada jembatan
timbang menggunakan kartu rfid
aturan) dan 0,025kg (berat yang melebihi
aturan)

Tabel 1. Data Hasil Uji Coba Lab
Proses Pengujian Alat Pengukuran
Tonase pada Jembatan Timbang dengan
berat 0,015kg dan 0,05 kg
Berat
Waktu
No
Beban (kg)
(detik)
1

0,005

2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

0,015
0,015
0,015
0,015
0,015
0,015
0,005
0,005
0,005
0,005
0,005
0,005
0,005
0,005
Rata-rata

80
81
82
85
83
80
80
79
79
80
81
83
80
81
81
81 detik

Hasil pengujian pada tabel 1
menunjukkan
pengukuran
waktu
menggunakan
stopwatch
pada
penimbangan diketahui untuk mengetahui
rata-rata waktu penimbangan yang
dilakukan menggunakan prototipe ketika
melakukan penimbangan dan penginputan
data ke webserver. Dari data tersebut
diketahui
bahwa
rata-rata
sistem
melakukan penimbangan dan penginputan
data pada webserver rata-rata 81 detik.
Tabel 2. Data Hasil Uji Coba Lab
Proses Pengujian Alat Pengukuran
Tonase pada Jembatan Timbang dengan
berat 0,025 kg
Berat
Waktu
No
Beban (kg) (detik)
1
0,025
163
2
0,025
160
3
0,025
159
4
0,025
163
5
0,025
161

Berat
Beban (kg)
6
0,025
7
0,025
8
0,025
9
0,025
10
0,025
Rata-rata
No

Waktu
(detik)
162
161
162
165
164
162

Hasil pengujian pada tabel 2
menunjukkan
pengukuran
waktu
menggunakan
stopwatch
pada
penimbangan diketahui untuk mengetahui
rata-rata waktu penimbangan yang
dilakukan menggunakan prototipe ketika
melakukan penimbangan dan penginputan
data ke webserver. Dari data tersebut
diketahui
bahwa
rata-rata
sistem
melakukan penimbangan dan penginputan
data pada webserver rata-rata 162 detik.
Pengujian pada Jembatan Timbang
Berikutnya
Pengujian ini dilakukan dengan cara
melakukan
penggukuran
dengan
stopwatch ketika scanner di jembatan
timbang berikutnya mendeteksi dan
membaca RFID yang sudah tedata pada
web sebelumnya

No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13

Tabel 3. Data Hasil Uji Coba Lab
Proses Pengujian Scanner RFID dan
Kartu RFID pada Ketika Truk Berjalan
Waktu
Waktu
Jarak
Kecapatan
(detik
Pemindai
(cm)
(cm/s)
)
an (Detik)
Tidak
10
2,78
3,59
terdeteksi
Tidak
11
3
3,66
terdeteksi
12
3
4,00
5
Tidak
13
3,5
3,42
terdeteksi
Tidak
14
4
3,50
terdeteksi
15
4
3,75
5
16
4
4,00
5,1
17
4,5
3,77
5
18
4,7
3,82
5,1
19
4,7
4,04
5
20
4,8
4,16
5,3
21
4,8
4,37
5,5
22
5
4,40
5,4

Techno, p - ISSN 1410 – 8607, e - ISSN 2579-9096 Volume 18 No. 2, Oktober
2017 Hal. 077 – 081

5

Gilang Dhimas Yurista Nugraha, Rofi ahyo Prayogo, Ajeng Kartika
Nugraheni Syaftri, ,Ismulia Nur Berlian, Rio Julian Azis Pratama, Eko
Didik Widianto
Sistem identifikasi beban angkutan barang yang terintegrasi pada jembatan
timbang menggunakan kartu rfid
Waktu
Kecapatan
(detik
(cm/s)
)
14
23
5,1
4,50
15
24
5,1
4,70
Rata-rata
4,13

No

Jarak
(cm)

Waktu
Pemindai
an (Detik)
5,6
5,5
5,22

Hasil pengujian pada tabel 3
menunjukkan bahwa kecepatan dan waktu
berbanding lurus dengan jarak.
Hasil
pengujian diketahui untuk mengetahui
rata-rata waktu pemindaian dari scanner
RFID di Jembatan Timbang terhadap kartu
RFID yang ada pada truk. Hasil
menunjukan bahwa rata-rata pemindaian
adalah 5,22 detik dengan rata-rata
kecepatan ideal truk ketika melewati
jembatan timbang berikutnya agar dapat
dilakukan pemindaian adalah 4,13 cm/s.
Pengujian lab ini dilakukan untuk
mengetahui keefektifan waktu ketika
melakukan penimbangan secara otomatis
dengan menggunakan sistem SWIFT.
Pada uji lab juga diteliti kecepatan ratarata ketika melewati jembatan timbang.
Setelah dilakukan pengujian ini dapat
diasumsikan bahwa 1 detik proses SWIFT
pengukuran waktu uji lab merupakan 30
detik di kondisi lapangan/jembaran
timbang.
KESIMPULAN
SWIFT merupakan sistem dan
prototipe yang memiliki dua sistem kerja
yaitu sistem ketika truk melakukan
penimbangan di jembatan timbang
keberangkatan dan jembatan timbang di
kota sepanjang jalan yang dilalui. SWIFT
memiliki
kefektifan
waktu
dalam
penimbangan otomatis yang terintegrasi
yang dilakukan dan dapat mengurangi
pemalsuan data dan kemacetan di
jembatan timbang. Hasil uji coba lab
diketahui
bahwa
waktu
rata-rata
penimbangan truk yaitu 81 detik untuk
penimbangan di jembatan timbang yang
dinyatakan lolos dan 162 detik untuk
penimbangan yang memiliki kelebihan
muatan diakibatkan harus melakukan
penimbangan ulang. Hasil uji lab
penmindaian yang dilakukan ketika truk
bergerak didapatkan rata-rata waktu 5,22

detik dengan kecepatan rata-rata agar
dapat dilakukan pemindaian adalah 4,13
cm/s.
DAFTAR PUSTAKA
Budiharto, Widodo. 2008. Panduan
Praktikum Mikrokontroller AVR Seri
ATMega16. Elex Media Komputido :
Jakarta.
Damanik, A. 2011. Tinjauan Pustaka
Arduino. http://repository.usu.ac.id/
bitstream/123456789/46791/4/Chapt
er%20II.pdf. Diakses pada 7 Mei
2017.
Djuandi, Feri. 2011. Pengenalan Arduino.
www.tobuku.com/docs/ArduinoPengenalan.pdf obuku.com. Diakses
pada 7 Mei 2017.
Laksana, Prisma Try. 2016. Teknologi
RFID Pemancar Bluetooth iRFID
Karya
Anak
Negeri.
www.maxmanroe.com/teknologiRFID-pemancar-bluetooth-iRFIDkarya-anak-negeri. Diakses pada 7
Mei 2017.
No.SK.81/AJ.108/DRJD/2004
tentang
Penyelenggaraan Uji Coba Metode
Baru
Pengelolaan
Jembatan
Timbang Dalam Rangka Penegakan
Hukum Tentang Ukuran dan Berat
Kendaraan di Provinsi Sumatera
Barat dan Provinsi Nanggroe Aceh
Darussalam
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 38 TAHUN
1985 Tentang Kewenangan Penyidik
Terhadap Pelanggaran Lalu Lintas
dan Angkutan Jalan Raya
PERATURAN
PEMERINTAH
No.44
Tahun 1993 tentang Ketentuan Berat
Muatan
PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK
INDONESIA NOMOR 74 TAHUN
2014 Tentang Angkutan Jalan
Suwirya, A.W. 2011. Perancangan,
Pembuatan, dan Pengujian Load cell
3 Axis untuk Pengukuran Ground
Reaction Force pada Force Platform.
ITB : Bandung.
The Asia Fundation. 2008. Biaya
Transportasi
Barang
Angkutan,
Regulasi, dan Pungutan Jalan di
Indonesia. Kebayoran Baru: The

Techno, p - ISSN 1410 – 8607, e - ISSN 2579-9096 Volume 18 No. 2, Oktober
2017 Hal. 077 – 081

6

Gilang Dhimas Yurista Nugraha, Rofi ahyo Prayogo, Ajeng Kartika
Nugraheni Syaftri, ,Ismulia Nur Berlian, Rio Julian Azis Pratama, Eko
Didik Widianto
Sistem identifikasi beban angkutan barang yang terintegrasi pada jembatan
timbang menggunakan kartu rfid
Asia Fundation. Keputusan Direktur
Jenderal Perhubungan Darat
Tiyoavianto, 2016. RFID: iRFID Bluetooth
Low Energy (BLE) Technology.
Dalam

www.slideshare.net/tiyoavianto/RFID
-iRFID-bluetooth-low-energy-bletechnology. Diakses pada 6 Mei
2017.

Techno, p - ISSN 1410 – 8607, e - ISSN 2579-9096 Volume 18 No. 2, Oktober
2017 Hal. 077 – 081

7

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22