Day 10 11 Sejarah RTS

Sejarah Game
Real-Time Strategy

Pendahuluan
• RTS atau realtime strategy adalah sebutan untuk
salah satu cabang genre atau tipe dari video game
bertipe strategi.
• Inti permainan sekaligus ciri khas dari game-game
bertipe RTS yang membedakannya dari gamegame strategi lain adalah pemain mengontrol
sebuah markas atau pemukiman & para
personilnya dalam sebuah peta kecil, lalu
mengembangkan pemukiman tersebut dengan
cara mengumpulkan sumber daya.
• Permainan berakhir bila pemain berhasil
menghancurkan pemukiman milik pemain
lawannya.

GAME STRATEGI PENDAHULU RTS
• Pada dekade 80an hingga permulaan 90an, industri
game didominasi oleh judul-judul game yang
memiliki konsep permainan sederhana namun

meng-hibur seperti Pac Man & Tetris.
• Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya mulai
muncul ide untuk membuat game-game dengan
konsep permainan yang baru & lebih rumit.
• Tahun 1983, perusahaan Imagine Software merilis
game berjudul "Stonkers” untuk konsol 48K ZX.

GAME TONKERS
• Inti dari permainan tonkers adalah
pemain mengontrol sebuah pelabuhan
(Port)
&
unit-unit
tempurnya, lalu memakai unit-unit
tersebut
untuk
menguasai
pelabuhan milik lawan.
• Setiap periode tertentu, truk-truk
pengangkut logistik akan datang

secara otomatis ke pelabuhan & jika
pelabuhan milik salah satu pemain
tidak menerima kiriman truk hingga
jangka waktu tertentu, unit-unitnya
akan mati dengan sendirinya.

GAME TONKERS (cont’d)
• Salah satu elemen menarik yang digunakan oleh game
Stonkers adalah pemakaian konsep batu gunting kertas
dalam unit-unit tempur.
• Ada 3 macam unit tempur dalam game Stonkers (tank,
infrantri, artileri) & masing-masing unit memiliki
kelebihan serta kelemahannya sendiri-sendiri.
• Pemakaian kombinasi unit & taktik yang tepat sangat
dibutuhkan agar pemain bisa mengalahkan lawannya.
• Stonkers juga memperkenalkan konsep pertempuran
dengan prinsip waktu nyata (realtime) bukan dengan
konsep bergilir antar pemain (turnbased) seperti yang
biasa ditemukan dalam permainan catur & game-game
strategi pada masa itu.


Herzog Zwei

• 6 tahun sesudah rilisnya Stonkers atau tepatnya pada tahun
1989, perusahaan Jepang TechnoSoft merilis game berjudul
"Herzog Zwei" (HZ; Adipati Dua) untuk konsel Sega Genesis.
• HZ menawarkan konsep permainan yang unik di mana
pemain mengontrol sebuah unit robot yang bisa berubah
bentuk.
• Lewat unit robot tersebut, pemain bisa membuat &
mengontrol unit-unit tempur lain untuk membantu unit
robot milik pemain menghancurkan markas milik lawan.
• Di area permainan terdapat beberapa buah pangkalan
(outpost) yang tidak bisa dihancurkan, namun bisa dikuasai
agar unit-unit tempur milik pemain mendapat bahan bakar
yang dibutuhkan agar bisa terus bergerak.

Herzog Zwei (cont’d)
• Ditinjau dari sisi komersial, HZ bukanlah game yang
sukses karena angka penjualannya yang tidak terlalu

tinggi sebagai akibat dari minimnya aktivitas
pemasaran & metode permainannya yang rumit untuk
konsol sekelas Genesis.
• Kendati demikian, game ini tetap dianggap sebagai
salah satu game yang berpengaruh dalam sejarah
perkembangan game RTS karena ide-ide yang dibawa
oleh game ini kelak turut mempengaruhi
pengembangan game-game RTS di masa depan.
• Salah satu staf yang terlibat dalam pembuatan game
RTS legendaris "Dune 2" misalnya, mengaku bahwa HZ
adalah salah satu sumber inspirasi dari Dune 2.

"Mega Lo Mania" (MLM)

• 2 tahun sesudah rilisnya HZ alias pada tahun 1991, game "MegaLo
Mania" (MLM) dirilis ke khalayak umum.
• MLM bercerita mengenai dewa-dewa yang berperang satu sama lain
demi menguasai sebuah dunia.
• Dewa-dewa tersebut adalah Scarlet (merah), Oberon (kuning), Caesar
(hijau), & Madcap (biru).

• Untuk mengalahkan dewa saingannya, masing-masing dewa memiliki
kemampuan untuk menciptakan bangunan & pasukan.
• Selain warnanya, tidak ada perbedaan yang signifikan antara masingmasing dewa karena unit-unit tempur serta bangunan yang mereka
miliki bisa dikatakan identik satu sama lain.

"Mega Lo Mania" (MLM)
• MLM menampilkan peta atau arena permainan (island) yang
terbagi ke dalam 16 sektor.
• Di setiap sektor, pemain bisa membangun istana yang kalau
di game-game RTS fungsinya mirip dengan pusat markas
(Command Center) dengan cara menggerakkan unit miliknya
ke sektor yang masih kosong.
• Jika pemain menggerakkan unit ke sektor yang sudah dihuni
oleh unit musuh, unit dari kedua pihak yang berseberangan
akan bertempur secara otomatis.
• Ada 28 arena permainan atau level yang semuanya harus
ditaklukkan oleh pemain jika ingin menamatkan game MLM.
• Ketika pemain berhasil menaklukkan level demi level,
pemain akan mendapatkan bonus-bonus tambahan seperti
bangunan baru & unit yang bertambah kuat.


Ringkasan
• Bila dibandingkan dengan game-game di masa kini,
game-game seperti Stonkers, HZ, & MLM bisa
dikatakan sebagai game medioker, baik dari segi
metode permainan maupun dari segi grafik.
• Kendati demikian, kemunculan game-game yang
bersangkutan tetap tidak bisa dipandang sebelah
mata karena masing-masingnya memiliki kontribusi
penting dalam perkembangan game RTS di masa
depan.

BANGKITNYA RTS VIA RIVALITAS
WESTWOOD & BLIZZARD
• Tahun 1992 adalah tahun terpenting dalam sejarah
game RTS di mana pada tahun tersebut, perusahaan
Westwood Studio merilis "Dune 2".
• Dune 2 kerap disebut-sebut sebagai pionir game RTS
karena di game Dune 2 inilah, ide-ide pokok dari genre
RTS mulai diterapkan & kelak diadopsi ulang oleh

game-game RTS penerusnya.
• Ide-ide tersebut antara lain adalah pembangunan &
pengembangan markas, pengumpulan sumber daya
agar pemain bisa mengembangkan markas & membuat
unit-unit baru, & adanya bagian yang gelap pada peta
yang harus dieksplorasi dulu agar bisa dilihat (fog of
war).

BANGKITNYA RTS VIA RIVALITAS
WESTWOOD & BLIZZARD (cont’d)
• Sukses dengan Dune 2 membuat Westwood semakin antusias
dengan proyek game RTS.
• Maka di tahun 1995, Westwood merilis "Command & Conquer"
(C&C) yang inti ceritanya adalah seputar konflik global
memperebutkan mineral Tiberium.
• Secara garis besar, metode permainan C&C sangat mirip dengan
Dune 2 namun, C&C juga menawarkan sejumlah terobosan yang
tidak dimiliki oleh Dune 2.
• Sebagai contoh, di game Dune 2 pemain hanya bisa menggerakkan 1 unit per klik.
• Namun di game C&C, pemain bisa memilih & mengontrol banyak

unit sekaligus.
• Unit-unit dalam game C&C juga lebih bervariasi sehingga
memberi semakin banyak pilihan taktik kepada para pemainnya.

WarCraft II : Tides of Darkness
• Kesuksesan yang dibuat oleh Dune 2 beserta
C&C lantas mendorong Blizzard, perusahaan
game pesaing Westwood, untuk merilis game
RTS baru yang berjudul "WarCraft II : Tides of
Darkness" (biasa disingkat WCII) pada tahun
1995.
• Game tersebut merupakan lanjutan dari game
WarCraft pertama yang intinya bercerita soal
pertempuran antara ras manusia (Human)
melawan ras raksasa Orc.
• Jika dibandingkan satu sama lain, unit-unit
milik Human & Orc bisa dikatakan sama,
namun hanya berbeda wujud & namanya.
• Sebagai contoh, bila Human memiliki unit
terbang Gryphon, maka Orc memiliki Dragon

(Naga) dengan peran yang kurang lebih
serupa.

WarCraft II : Tides of Darkness
(cont’d)
• Salah satu ide baru yang ditanamkan oleh game WCII adalah
pemakaian fog of war yang sedikit dimodifikasi.
• Sebelumnya, asal pemain sudah mengeksplorasi suatu area
yang tidak terlihat pada peta, maka area tersebut akan terus
menerus terlihat pada pemain.
• Namun di WCII, jika pemain tidak menempatkan unit
miliknya pada suatu area, maka area yang sebelumnya
sudah tereksplorasi akan kembali menjadi gelap & tidak bisa
dilihat lagi oleh pemain.
• WCII juga menawarkan fitur multiplayer (permainan yang
melibatkan banyak pemain) antar komputer sehingga game
ini sukses melahirkan komunitas-komunitas penggemar
yang fanatik & konsisten melakukan permainan bersamasama.

Age of Empires (AoE)

• Fenomena game RTS pada periode ini tidak hanya
didominasi oleh Westwood & Blizzard.
• Tahun 1997, Microsoft & Ensemble Studios merilis game
"Age of Empires" (AoE) yang memakai tema sejarah bangsabangsa sebelum masehi sebagai basisnya.
• Salah satu terobosan menarik yang ditawarkan oleh AoE
adalah konsep tingkatan zaman (age) di mana semakin
tinggi tingkatan zamannya, maka semakin kuat & bervariasi
unit-unit tempur yang bisa dibuat oleh pemain.
• Untuk bisa naik ke tingkatan zaman yang lebih tinggi,
pemain harus mengumpulkan sumber daya yang cukup
sambil memastikan markasnya tetap aman dari ancaman
pasukan musuh.

Age of Empires (AoE)
• AoE tidak hanya menawarkan terobosan soal tingkatan zaman &
pohon teknologi (tech tree) yang kompleks.
• AoE juga menampilkan mekanisme pengumpulan sumber daya
paling kompleks yang pernah ada dalam sejarah game-game RTS.
• Ada 4 macam sumber daya dalam AoE : kayu, makanan, batu, &
emas.

• Seiring berjalannya permainan, jumlah lokasi sumber daya yang
tersedia juga makin sedikit sehingga pemain harus melakukan
penaklukan & perluasan wilayah agar bisa mendapatkan lokasi
sumber daya baru.
• Ide-ide baru yang ditawarkan oleh AoE pada gilirannya membuat
AoE menjadi salah satu game RTS paling kompleks sekaligus
paling berpengaruh dalam perkembangan game RTS.

StarCraft
• Tahun 1998 adalah tahun lain yang penting dalam sejarah
perkembangan game RTS karena di tahun ini, salah satu
game RTS paling fenomenal dirilis ke pasaran.
• Game tersebut adalah "StarCraft", game hasil kreasi Blizzard
yang bercerita tentang peperangan di luar angkasa.
• Ada 3 pihak atau faksi utama dalam game StarCraft : ras
manusia Terran, ras alien berteknologi tinggi Protoss, & ras
alien primitif Zerg.
• Pemakaian 3 pihak yang bisa dimainkan dengan kelebihan &
kekurangannya masing-masing merupakan salah satu
terobosan terbaik yang ditawarkan oleh StarCraft.
• Sebelumnya, game-game RTS hanya menampilkan 1 atau 2
macam pihak yang bisa dimainkan di mana masing-masing
pihak hanya memiliki sedikit perbedaan satu sama lain.

StarCraft (cont’d)
• Selain soal jumlah pihak yang bisa dimainkan, StarCraft juga
disanjung karena ceritanya yang berbobot, mekanisme
permainannya yang menuntut keterampilan pemain dalam
mengontrol unit-unit tempurnya, & fasilitas multiplayernya
yang kompleks sehingga membuat pemain betah mengadu
kebolehannya melawan pemain-pemain lain.
• Berkat aneka kelebihan tadi, StarCraft sukses melejit
menjadi salah satu game terlaris & terfenomenal yang pada
gilirannya turut menaikkan pamor genre RTS.
• Begitu besarnya fenomena yang diukir oleh StarCraft
sampai-sampai di Korea Selatan, ada kompetisi profesional
StarCraft yang hadiahnya mencapai ratusan ribu dollar &
pertandingannya disiarkan ke seantero negeri.

DARI 2 DIMENSI KE 3 DIMENSI

• Seiring semakin majunya teknologi komputer, maka game-game
pun mengalami peningkatan signifikan dari segi visual.
• Game-game RTS juga tidak luput dari fenomena tersebut & mulai
banyak judul-judul game yang memakai grafik visual 3 dimensi
(3D) daripada 2 dimensi (2D).
• Adapun game RTS yang bisa dikatakan mengawali fenomena 3D
adalah "Total Annihilation" (TA) yang dirilis pada tahun 1997.
• Untuk standar masanya, tampilan visual & program mesin
(engine) dalam game TA yang memakai format 3D membuat TA
terlihat sangat realistik.

Total Annihilation
• TA tidak hanya dikenang karena grafik & realisme yang
ditawarkannya,
tapi
juga
karena
suasana
pertempurannya yang ramai & arena pertempurannya
yang sangat luas.
• Dalam satu layar yang menampilkan pertempuran,
jumlah unit yang terlibat bisa mencapai ratusan
bahkan TA juga memperkenalkan konsep sumber daya
tanpa batas sehingga pemain bisa membuat unit
sebanyak-banyaknya & mengirimkan seluruhnya ke
medan perang jika ia mau.
• Di luar aneka kelebihan tersebut, TA tetap tidak luput
dari kritikan karena ide ceritanya yang dianggap
biasabiasa saja & mode permainan tunggalnya yang
dianggap terlalu monoton.

Homeworld
• Walaupun TA disebutsebut sebagai game RTS, yang
mengawali fenomena 3D, game RTS yang bisa dikatakan
benar-benar
memaksimalkan
format
3D
adalah
"Homeworld" (HW) yang dirilis pada tahun 1999.
• Apa yang membuat HW lain dari gamegame RTS lainnya
adalah jika game-game RTS lain hanya menampilkan arena
pertempuran secara 2 dimensi, maka HW menampilkannya
dalam sudut pandang 3 dimensi.
• Itu berarti pemain bisa melihat arena permainan dari
berbagai sudut: tidak hanya dari atas, tapi juga bisa dari
samping, bawah, & dari sudut-sudut lainnya.
• Hal tersebut bisa dimungkinkan karena setting dari HW
sendiri yang berlokasi di luar angkasa yang notabene tidak
memiliki batasan yang jelas.

Empire Earth
• Tahun 2001, perusahaan game Sierra
memutuskan untuk mulai ikut menjajal
dunia game RTS dengan merilis
"Empire Earth" (EE).
• Secara garis besar, EE bisa dikatakan
mirip dengan AoE.
• Pemain mengumpulkan sumber daya
untuk mengembangkan markasnya,
lalu melaju ke tingkatan zaman yang
lebih tinggi.

Empire Earth
• Perbedaan terbesar antara EE dengan AoE adalah
jika AoE hanya terfokus pada periode zaman
tertentu (misalnya zaman tradisional di Abad
pertengahan), maka EE menawarkan ide
pertempuran di segala zaman.
• Mulai dari zaman manusia purba, hingga era
futuristik, begitu luasnya cakupan zaman dalam EE
pada gilirannya membuat EE menjadi game RTS
yang simpel, namun kaya akan variasi.

Warcraft III : Reign of Chaos"
(WCIII)
• Selain seri-seri RTS baru seperti TA & EE, seri-seri RTS
lawas juga muncul kembali kali ini dengan mengusung
format tampilan 3D.
• Salah satu judul seri RTS lawas yang muncul di awal
abad ke21 adalah "Warcraft III : Reign of Chaos" (WCIII)
di mana kali ini selain ras Human & Orc, pemain juga
bisa memainkan ras peri hutan Night Elf & ras makhluk
gaib Undead.
• Dibandingkan dengan game pendahulunya, selain
mengalami peningkatan dari segi tampilan visual, WCIII
yang dirilis pada tahun 2002 disebut-sebut juga
mengalami peningkatan pesat dari segi alur cerita &
kompleksitas permainannya.

Warcraft III : Reign of Chaos"
(WCIII)
• Salah satu terobosan terpenting yang ditawarkan oleh WCIII
adalah penambahan elemen RolePlaying Game (RPG) dalam
wujud unit Hero.
• Hero adalah unit yang hanya bisa dibuat dalam jumlah
terbatas via bangunan bernama Altar.
• Saat pertama kali dibuat oleh pemain, Hero relatif lemah &
hanya memiliki kemampuan terbatas.
• Namun ketika level Hero semakin meningkat (level maksimal
Hero adalah 10), maka kemampuan tempur & kemampuan
sihirnya akan semakin meningkat pula.
• Dengan strategi & pemilihan jurus sihir yang tepat,
keberadaan Hero bisa mengubah total jalannya alur
pertempuran sehingga semakin menambah pilihan taktik
bagi pemain dalam memenangkan game.

"Command & Conquer : Generals"
• Pasca rilisnya WCIII, seri C&C tidak mau ketinggalan
untuk kembali meramaikan medan persaingan
game-game RTS.
• Maka di tahun 2003, Westwood yang kini sudah
dikuasai oleh perusahaan Electronic Arts (EA)
memutuskan untuk merilis "Command & Conquer :
Generals".
• Dari segi cerita & elemen dalam game, Generals
adalah versi sempalan dari C&C karena Generals
tidak memiliki kaitan apa-apa dengan seriC&C yang
pertama kali dirilis di tahun 1995.
• Jika C&C bercerita tentang konflik atas mineral
Tiberium, maka Generals bercerita tentang konflik
global yang temanya mirip-mirip dengan Perang
Melawan Terorisme (War On Terror) di dunia nyata.

"Command & Conquer : Generals"
• Dari segi permainan, Generals menawarkan sesuatu yang baru
dalam seri C&C, namun tidak baru dalam dunia game RTS.
• Pemain mengumpulkan sumber daya & mengembangkan markas
lewat unit pekerja, lalu membangun pasukan untuk menaklukkan
markas milik lawan.
• Apa yang membuat Generals menjadi istimewa adalah unsur
realisme yang ditawarkannya.
• Dari segi grafik misalnya, unit-unit dalam game Generals
ditampilkan begitu detil & menyerupai unit-unit tempur di dunia
nyata.
• Kabut asap, letupan tembakan, & ledakan yang ditampilkan dalam
game juga terlihat realistik.
• Untuk membuat pemain semakin hanyut dalam suasana
peperangan, ketika ada tank-tank yang melepaskan tembakan,
layar permainan akan terlihat bergetar.

TERUS BEREVOLUSI & PREDIKSINYA DI
MASA DEPAN
• Waktu terus berlalu, semakin banyak judul game RTS
yang dirilis ke pasaran.
• Kendati demikian, tidak banyak hal baru yang
ditawarkan oleh game-game RTS yang baru dirilis.
• Kalaupun ada hal baru yang ditampilkan, biasanya hal
baru tersebut hanya sebatas modifikasi atau
pengembangan terbatas yang tidak membawa
perubahan drastis dalam evolusi game RTS ke
depannya.
• Selebihnya, judul-judul game RTS yang dirilis pada
dekade 2000an lebih mengandalkan nama besar &
eksploitasi efek khusus yang berlebihan untuk meraih
kesuksesan.

Company of Heroes
• Walaupun tidak banyak hal baru yang ditawarkan pada
game-game RTS pada dekade 2000an, bukan berarti
game-game RTS yang dirilis pada periode ini benarbenar miskin inovasi.
• Tahun 2006 misalnya, perusahaan pengembang Relic
merilis game "Company of Heroes" (CoH) yang
mengambil setting Perang Dunia II.
• Jadi, hal baru apa yang ditawarkan oleh CoH? Pertama,
CoH menampilkan grafik yang sangat detil & realistik
untuk ukuran game RTS.
• Ini memang bukan hal yang baru dalam dunia game
RTS, namun level realismenya tetap dianggap
revolusioner dalam skala game RTS.

Company of Heroes
• Hal baru lainnya yang ditawarkan oleh CoH adalah metode
permainannya.
• Untuk mendapatkan sumber daya yang dibutuhkan, pemain
harus menguasai bendera yang tersebar di berbagai penjuru
arena permainan.
• Semakin banyak bendera yang dikuasai oleh pemain, maka
semakin banyak sumber daya yang bisa didapatnya.
• Dan dengan merebut bendera milik pihak musuh, pemain
bisa mengurangi atau bahkan menghentikan suplai sumber
daya di pihak musuh.
• Tidak jarang pemain harus melalui pertempuran untuk bisa
menguasai bendera & dalam pertempuran inilah, kelihaian
pemain dalam mengatur strategi & mengontrol unit-unit
tempurnya sangat mempengaruhi hasil akhir pertempuran.

Company of Heroes
• Dibandingkan dengan game-game RTS pendahulunya, CoH
sangat
menekankan
aspek
manajemen
mikro
(micromanagement) alias pengaturan & pengedalian hingga
ke level individu atau per unit.
• Di satu sisi hal ini merupakan tantangan sekaligus hal baru
yang menarik bagi pemain game strategi senior, namun di
sisi lain fokus berlebihan ke aspek manajemen mikro
membuat game ini kurang disukai oleh pemain game awam
& pemain game yang tidak terlalu mahir.
• Lepas dari itu, CoH dengan segala kelebihan &
kekurangannya sukses menjadi fenomena baru dalam game
RTS.
• CoH pula yang sukses mempopulerkan subgenre baru dalam
ranah game strategi : genre realtime tactic (RTT).

Company of Heroes
• Fenomena CoH lantas membuat game-game RTS berikutnya
berusaha memakai resep serupa untuk mendulang kesuksesan.
• Relic Entertainment selaku pengembang CoH contohnya,
melakukan hal tersebut pada game RTS "Dawn of War II".
• EA juga melakukan hal serupa pada game "Command & Conquer
4" yang dirilis di tahun 2010, namun yang terjadi adalah game
tersebut gagal meraih kesuksesan & EA mendapat hujan kritik
dari fans seri C&C.
• Di sisi lain, seri-seri game RTS lawas yang baru dirilis tetap setia
dengan format lamanya dengan hanya melakukan sedikit
modifikasi.
• "StarCraft II" yang dirilis pada tahun 2011 contohnya, tidak
mengalami banyak perubahan dalam hal mekanisme permainan
& tetap berhasil memuaskan para penggemar lamanya