Sistem administrasi pemasaran Event Organizer pelatihan kepemimpinan pada ESQ Leadership Center Surabaya.

(1)

SISTEM ADMINISTRASI PEMASARAN EVENT ORGANIZER PELATIHAN KEPEMIMPINAN

PADA ESQ LEADERSHIP CENTER SURABAYA SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya Guna Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan

Program Sarjana Sosial (S.Sos) Dalam Bidang Manajemen Dakwah

Oleh :

Renies Rizka Wahyuni NIM. B34213033

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH JURUSAN DAKWAH

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Renies Rizka Wahyuni, B34213033, 2017. Skripsi. Sistem Administrasi Pemasaran Event Organizer Pelatihan Kepemimpinan pada ESQ Leadership Center Surabaya.

Kata Kunci: Sistem Administrasi Pemasaran, Event Organizer, Pelatihan Kepemimpinan, ESQ

Leadership Center Surabaya.

Penelitian ini dilakukan dari fenomena akan pentingnya Sistem Administrasi Pemasaran. Dan tujuan dari Sistem Administrasi Pemasaran adalah agar perusahaan dapat mewujudkan adanya efisiensi di dalam usaha, serta menjamin kelancaran dan kelanjutan usaha.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan mendiskripsikan Sistem Administrasi Pemasaran Event Organizer Pelatihan Kepemimpinan pada ESQ Leadership Center Surabaya. Selain itu juga untuk mengetahui Hambatan Implementasi Sistem Administrasi Pemasaran Event

Organizer Pelatihan Kepemimpinan pada ESQ LeadeshipCenter Surabaya.

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data menggunakan tiga alur kegiatan yaitu : reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan. Sedangkat teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori Pengelolaan Sistem Pencatatan dan Pengarsipan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem administrasi pemasaran yang ada di ESQ LC di mulai dengan menetapkan Visi, kemudian Setelah visi tersebut harus ada sistem untuk mencatat target yang dipenuhi. Untuk mecapai sebuah visi tersebut harus melalui sebuah proses, untuk prosesnya dalam ESQ LC dinamakan V & P (Visit & Proposal). alat pantau prosesnya administrasi pemasaran dinamakan CFW (Client Folder Work Station) dimulai dari prospecting,

presentation, proposal 1, proposal 2, negosiation, confirmation, preparation, training, alumni,

keep in view, proepecting alumni. Dan Hambatan Implementasi Sistem Administrasi Pemasaran

Event Organizer Pelatihan Kepemimpinan pada ESQ LeadeshipCenter Surabaya terbagi menjadi

dua faktor, yaitu faktor internal dan juga faktor ekesternal. Dan solusinya dengan pendekatan melalui SDM yang ada di ESQ Leadership Center Surabaya dengan mengedepankan nilai religiusitas.


(7)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ... ii

PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii

PERNYATAAN PERTANGGUNG JAWABAN OTENTISITAS SKRIPSI ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 5

C. Tujuan Penelitian ... 5

D. Manfaat Penelitian ... 6

E. Definisi Konsep Penelitian ... 6

F. Sistematika Pembahasan ... 10

BAB II KERANGKA TEORITIK A. Penelitian Terdahulu yang Relevan ... 12

B. Kerangka Teoritik ... 15

1. Pengertian Sistem ... 15

a. Syarat syarat Sistem ... 16

b. Karakteristik Sistem ... 16

2. Pengertian Administrasi ... 17

a. Tujuan Administrasi ... 17

b. Unsur-unsur Administrasi ... 18

3. Pengertian Pemasaran ... 23

a. Konsep Pemasaran ... 24

b. Konsep Pemasaran Islami... 29

c. Sistem Pemasaran ... 36

d. ESQ Leadership Center dalam Prespektif Islam ... 38

4. Teori Pengelolaan Sistem Pencatatan dan Pengarsipan ... 40

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 41

B. Lokasi Penelitian ... 42

C. Jenis dan Sumber Data ... 43

D. Tahap-tahap Penelitian ... 45

E. Teknik Pengumpulan Data ... 49


(8)

G. Teknik Analisis Data ... 54

BAB IV HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 57

1. Sejarah Berdirinya ESQ Leadership Center Surabaya ... 57

2. Visi ESQ Leadership Center Surabaya ... 58

3. Misi ESQ Leadership Center Surabaya... 58

4. Falsafah ESQ Leadership Center Surabaya ... 58

5. Struktur Organisasi ESQ Leadership Center Surabaya ... 58

B. Penyajian Data ... 60

1. Sistem Administrasi Pemasaran ESQ Leadership Center Surabaya ... 60

a. Tujuan Sistem Administrasi Pemasaran ESQ Leadership Center Surabaya ... 73

b. Manfaat Sistem Administrasi Pemasaran ESQ Leadership Center Surabaya ... 76

2. Hambatan Sistem Administrasi Pemasaran di ESQ Leadership Center Surabaya ... 77

a. Faktor eksternal ... 78

b. Faktor Internal ... 79

C. Analisis Data ... 81

1. Sistem Administrasi Pemasaran ESQ Leadership Center Surabaya ... 81

a. Tujuan Sistem Administrasi Pemasaran ESQ Leadership Center Surabaya ... 91

b. Manfaat Sistem Administrasi Pemasaran ESQ Leadership Center Surabaya ... 92

2. Hambatan Sistem Administrasi Pemasaran di ESQ Leadership Center Surabaya ... 93

a. Faktor eksternal ... 93

b. Faktor Internal ... 93

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 95

B. Saran dan Rekomendasi... 96

C. Keterbatasan Penelitian ... 97 DAFTAR PUSTAKA


(9)

DAFTAR TABEL


(10)

DAFTAR GAMBAR

1. Gambar 2.1 Sistem Pemasaran yang Paling Sederhana ... 38

2. Gambar 4.1 Struktur Organisasi ESQ LC Surabaya ... 61

3. Gambar 4.2 CFW (Client Folder Work Station) ... 65

4. Gambar 4.3 Sistem Administrasi Pemasaran di ESQ LC Surabaya ... 86


(11)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kepemimpinan (leadership) sangat penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, dikarenakan seseorang yang mempunyai semangat atau jiwa kepemimpinan yang matang mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi pada setiap amanah atau aktivitas yang sudah menjadi tanggung jawabnya. kepemimpinan bisa diartikan sebagai teknik untuk mempengaruhi orang-orang yang berada di sekita kita, agar dapat bekerjasama demi mencapai tujuan, target atau keinginan yang akan diharapkan. 1Allah SWT telah memberi tahu kepada manusia, tentang pentingnya kepemimpinan dalam Islam, sebagaimana dalam Al-Qur’an.

“ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka

bumi”. Mereka berkata: “mengapa engkau hendak menjadikan

(khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?” Tuhan berfirman:

“sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui”. (QS:

Al-Baqarah: 30).2

Untuk mempunyai semangat atau jiwa seorang pemimpin, haruslah sering terlibat bekerjasama sebagai tim dalam suatu kegiatan atau aktivitas apapun itu. Sebenarnya proses seorang terlibat dalam sebuah teamwork

1 Dikutip pada 07 oktober 2016, dari

http://sip-online.blogspot.co.id/2013/11/kepemimpinan-dalam-islam-menurut-al.html?m=1


(12)

2

(kerjasama dalam tim) bisa menghasilkan kualitas bakat untuk kriteria-kriteria yang diharapkan dari calon-calon pemimpin (leader) karena proses teamwork tersebut pada dasarnya terdapat unsur-unsur komunikasi, diskusi, solusi, ide, pemikiran, serta pemecahan masalah yang nantinya akan sangat diperlukan.3

Dalam hal ini, maka akan sangat diperlukan adanya training kepemimpinan, karena menjadi pemimpin tentu banyak tantangannya, selain menjadi ujung tombak suatu perusahaan juga usaha menjadi panutan bagi karyawan. Karena jika pemimpinnya mencontohkan hal yang baik, maka karyawannya pun juga akan meniru hal tersebut. Nasib banyak orang yang menjadi karyawan ada di tangan seorang pemimpin, sehingga berikanlah yang maksimal dari yang bisa Anda lakukan guna menjamin kehidupan yang lebih baik bagi setiap karyawan yang Anda miliki.

Hal ini akan nampak sulit. Maka tanamkanlah dalam benak bahwa segala hal itu mudah jika mau ditekuni, maka lakukanlah setiap hal dengan sepenuh hati. Maka Anda akan memanen hasil yang optimal dari setiap kerja keras Anda.4 Dengan adanya training kepemimpinan tersebut maka akan menambah wawasan mengenai bagaimana pemimpin yang baik, serta betanggungjawab atas tugas yang diembannya, dan menjadi pemimpin yang dicintai oleh karyawannya. Dengan adanya fenomena tersebut, membuat para

3Kompasiana,dipetik07oktober2016.Darihttp://m.kompasiana.com/herlambangdianidrapraja/pentingny

a-leadershp-kepemimpinan_531fe489a33311d42bb675a1

4 Dipetik 07 oktober 2016, dari


(13)

3

pengusaha berlomba-lomba untuk mengembangkan bisnis tentang training atau pelatihan.

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan-kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka di bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi - fungsi tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar.5

Pemasaran memegang peranan yang sangat penting dalam sebuah bisnis, tetapi sering kali pemasaran ini tidak di prioritaskan. pemasaran tidaklah sama dengan jualan karena dalam marketing bukanlah hanya sekedar jualan saja. Banyak yang kurang menyadari bahwa penerapan strategi marketing yang benar akan memberikan efek yang kuat terhadap perusahaan atau bisnis yang sedang di bangun.6 Selain itu kegiatan pemasaran merupakan kegiatan yang kompleks, apabila tidak di administrasikan dengan baik, maka akan tumpang tindih. Dengan ini maka diperlukan adanya sistem adminitrasi pemasaran, agar kegiatan pemasaran tersebut lebih terstruktur, jelas arah dan tujuannya.

5 Basu Swastha dan Irawan, 1997, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty Yogyakarta, Yogyakarta,

hal. 5.

6 Raosang, 2013, dipetik 05 oktober 2016, dari


(14)

4

Dalam hal ini ESQ Leadership Center (ESQ LC) merupkan lembaga training yang sudah lebih dari 15 tahun, ESQ berkiprah melalui training pembentukan karakter ke pelosok negeri demi mewujudkan cita-cita Nusantara Emas. Saat ini telah berdiri menara 165 yang merupakan symbol kebangkitan moral bangsa. Namun misi ini belum selesai, masih banyak tantangan yang di hadapi berpusat pada lemahnya sumber daya manusia, masih sering terjadi pelanggaran nilai kejujuran seperti praktik korupsi, lemahnya disiplin dan eksekusi, kurangnya tanggung jawab, kepedulian, dan kerjasama di berbagai lapisanmasyarakat juga pada korupsi dan organisasi. 7

Oleh karena itu pihak ESQ LC harus memahami akan pentingnya Sistem administrasi pemasaran. Agar perusahaan dapat mewujudkan adanya efisiensi di dalam usaha, serta menjamin kelancaran dan kelanjutan usaha. Sehingga akan menimbulkan tercapainya suatu tujuan dari perusahaan tersebut. Setelah enam belas tahun berdiri, sejak enam belas mei 2000, ESQ LC telah menjadi salah satu lembaga pelatihan sumber daya manusia terbesar di Indonesia. Total alumni mencapai 1.4 juta orang (per 2016), untuk melaksanakan berbagai programnya, ESQ LC didukung lebih dari 200 orang karyawan.8

Dari sini peneliti tertarik untuk melakukan penelitian mengenai Administrasi Pemasaran pada ESQ LC, dan peneliti juga tertarik dengan

7 Dipetik 05 oktober 2016, dari http://www.esqway165.com/about-us/trainers-2/ 8 Dipetik 05 oktober 2016, dari http://www.esqway165.com/about-us/trainers-2/


(15)

5

Sistem Administrasi pemasaran yang dilakukan oleh ESQ LC dari hasil tulisan dari penelitian ini akan disosialisasikan kepada masyarakat luas, khususnya bagi para pelaku bisnis, baik dalam bidang produk maupun jasa. Sehingga diharapkan kepada semua masyarakat Indonesia dan pembaca untuk menciptakan bisnis yang serupa dalam bidang yang berbeda.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah di paparkan diatas, maka penulis merumuskan suatu permasalahan, yaitu:

1. Bagaimana Sistem Administrasi Pemasaran Event Organizer Pelatihan Kepemimpinan Pada ESQ LeadershipCenter Surabaya.

2. Apa Hambatan Implementasi Sistem Administrasi Pemasaran Event Organizer Pelatihan Kepemimpinan pada ESQ LeadershipCenter Surabaya.

C. Tujuan Penelitian

1. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Sistem Administrasi Pemasaran

Event Organizer Pelatihan Kepemimpinan Pada ESQ Leadership Center

Surabaya.

2. Untuk mengetahui Hambatan Implementasi Sistem Administrasi Pemasaran

Event Organizer Pelatihan Kepemimpinan pada ESQ Leadership Center


(16)

6

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritik

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan khazanah pengetahuan manajemen khususnya pengetahuan di bidang sistem administrasi pemasaran, serta memberi pengetahuan kepada para leader tentang sistem administrasi pemasaran yang di terapkan oleh ESQ Leadership

Center Surabaya.

2. Manfaat Praktis

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan masukan bagi lembaga ESQ Leadership Center Surabaya terutama terkait dengan Sistem Administrasi Pemasaran.

3. Manfaat Akademis

Dengan adanya penelitian ini diharapkan sebagai bahan penelitian mahasiswa khususnya tentang Sistem Administrasi Pemasaran.

E. Definisi Konsep

Konsep atau pengertian, merupakan salah satu unsur pokok dari penelitian. Konsep sebenarnya adalah definisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala yang menjadi pokok perhatian.9 Untuk menghindari kemungkinan adanya kesalah pahaman dalam memahami penelitian ini, dan

9 Koentjoroningrat, 1994, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, hal.


(17)

7

guna mempermudah memahaminya, berikut ini akan di jelaskan beberapa istilah yang dijadikan judul dalam penelitian ini, antara lain :

1. Sistem

Sistem adalah seperangkat komponen yang berada dalam suatu organisasi yang saling berhubungan dalam menunjang aktivitas kinerja organisasi tersebut. Keberadaan sistem menjadi semakin penting pada saat organisasi semakin berkembang, yaitu terutama pada saat perusahaan memasuki pasar internasional segala keputusan tidak mungkin lagi dilakukan dengan perangkat sistem yang sederhana.10sedangkan menurut Ismail, sistem adalah suatu kesatuan unit yang terdiri atas sub-sub sistem yang saling bekerjasama ataupun mempengaruhi secara langsung maupun tidak langsung untuk mencapai tujuan tersebut. 11

2. Administrasi

Administrasi merupakan segala kegiatan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan yang dilakukan dalam suatu perusahaan atau pemerintahan dapat dimulai dari tingkat tinggi sampai dengan tingkat terendah. Oleh karena itu, administrasi meliputi seluruh bidang pekerjaan, bukan hanya tata usaha saja.12

Sedangkan menurut John M. Pfiffner dalam buku “Public

Administration” menyatakan: “Administration may be defined as the

10 Irham Fahmi, 2012, “Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi”, Alfabeta, Bandung, hal. 249. 11 Ismail Nawawi, 2011, “ Islam dan Bisnis”, VIVPRESS, Surabaya, hal. 224.


(18)

8

organization and direction of human and material resources to achive desired

ends” (administrasi dapat dirumuskan sebagai pengorganisasian dan

pengarahan sumber manusia/tenaga kerja dan materi untuk mencapai tujuan yang dikehendaki.13

3. Pemasaran

Menurut American Marketing Association (AMA) di tahun 2007

merilis definisi terbaru, yaitu “pemasaran adalah aktivitas, serangkaian,

institusi dan proses menciptakan, mengkomunikasikan, menyampaikan dan mempertukarkan tawaran (offerings) yang bernilai bagi pelanggan, klien,

mitra, dan masyarakat umum”. 14

4. Event Organizer

Menurut pakar manajemen Rhenald Kasali, bahwa Event Organizer adalah bisnis yang menerapkan konsep manajemen secara berkesinambungan dan kosisten dalam mengeksplorasi dunia entertainmentsedalam-dalamnya. Yang dibangun dari sebuah tim yang mencatat every single detail dari proses memilih acara, mengemas acara, memenuhi pembayaran, mengurus perizinan, meyakinkan keamanan pelaksanaan, merekam gejolak keinginan pasar, serta menyiapkan teknologi dan pemasarannya, sampai pada event report (laporan pertanggung jawaban) atau evaluasi.15

13 Sukarna, 1990, Pengantar Ilmu Administrasi, Mandar Maju, Bandung, hal. 3.

14 Fandy Tjiptono dan Gregorius Chandra, 2012, Pemasaran Strategik, C. V ANDI OFFSET,

Yogyakarta, hal. 5.

15 Irpan Ramdani, 2014, dipetik 07 oktober 2016 , dari


(19)

9

5. Pelatihan

Pelatihan merupakan suatu fungsi manajemen yang perlu dilaksanakan dalam rangka pembinaan ketenagaan dalam suatu organisasi. Secara spesifik, proses pelatihan itu merupakan serangkaian tindakan (upaya) yang dilaksanakan secara berkesinambungan, bertahap dan terpadu. Tiap proses pelatihan harus terarah untuk mencapai tujuan tertentu terkait dengan upaya pencapaian tujuan organisasi.16

Sedangkan menurut Edwin B. Flippo dalam bukunya “Principles of

Personal Management” mengatakan sebagai berikut: “ Training is the act of

increasing the knowledge and skill of an employee for doing a particular

job”. Jadi, pelatihan merupakan suatu tindakan untuk meningkatkan

pengetahuan dan keterampilan seorang pegawai yang melaksanakan suatu pekerjaan tertentu.17

6. Pelatihan Kepemimpinan

Pelatihan kepemimpinan merupakan salah satu modal penting yang harus dilakukan oleh Anda yang berniat membangun sebuah usaha. Menjadi seorang atasan di sebuah perusahaan merupakan status sebagai seorang pemimpin yang membutuhkan pengrtahuan yang cukup untuk menjalaninya.

16 Oemar Hamalik, 2001, “Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan”, Bumi Aksara, Jakarta, hal. 10-11.


(20)

10

Melalui sebuah pelatihan kepemimpinan maka Anda akan memiliki modal yang lebih besar untuk mengelola sebuah bisnis usaha.18

F. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan merupakan runtutan dan sekaligus kerangka berfikir dalam penulisan skripsi. Agar lebih mudah memahami penulisan skripsi ini, maka disusunlah sistematika pembahasan antara lain :

BAB I: PENDAHULUAN

Bab ini disajikan dengan tujuan agar pembaca dapat mengetahui secara jelas mengenai latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi konsep dan sistematika pembahasan dalam penelitian ini.

BAB II : KERANGKA TEORITIK

Pada bab ini berisikan tentang kajian kepustakaan konseptual, yang meliputi : tinjauan tentang Sistem, karakteristik sistem, syarat - syarat sistem, administrasi, tujuan administrasi, unsur – unsur administrasi, pemasaran, konsep pemasaran, konsep pemasaran Islami, sistem pemasaran, ESQ LC dalam prespektif Islam.

18 Dikutip pada 07 oktober 2016, dari

http://googleweblight.com/?lite_url=http://rajapresentasi.com/2012/03/pelatihan-kepemimpinan-yang-efektif/&ei=BmArDWok&lc=id

ID&S=1&m=796&host=www.google.co.id&ts=1475745526&sig=AF9NednKA_QKXNuW-6GLbPpR-PQcxwBtHQ


(21)

11

BAB III : METODE PENELITIAN

Pada bab ini membahas secara detail mengenai metode yang digunakan dalam upaya penelitian ini yang terdiri dari pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, jenis dan sumber data, tahap-tahap penelitian, teknik pengumpulan data, teknik validita data, serta teknik analisis data. Pembahasan ini sengaja disajikan untuk memberikan gambaran secara utuh mengenai metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini. Sehingga hasil penelitian ini nantinya diharapkan dapat menjawab rumusan masalah yang telah dirancang/formulasikan pada sub bab rumusan masalah diatas. BAB IV : HASIL PENELITIAN

Pada bab ini menjelaskan mengenai gambaran umum obyek penelitian yaitu ESQ Leadership Center, Meliputi sejarah, visi dan misi, nilai, falsafah, struktur organisasi, dan penyajian data mengenai Administrasi Pemasaran

ESQ Leadership Center Surabaya serta pembahasan hasil penelitian (analisis)

sesuai dengan yang ada dilapangan. BAB V : PENUTUP.

Pada bab ini berisi penutup yang menjelaskan tentang kesimpulan, saran dan rekomendasi, serta keterbatasan penelitian.


(22)

BAB II

KERANGKA TEORITIK

A. Penelitian Terdahulu yang Relevan

Penelitian pertama yang relevan dengan penelitian ini adalah

“Analisis dan Perancangan Sistem Administrasi dan Distribusi Penjualan

Koran pada Harian Sriwijaya Post (SRIPO)” oleh Susy Mariani. Program

Studi Teknik Informatika. Universitas Bina Darma. Tahun 2012. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan observasi, wawancara, dan studi pustaka. Objek penelitian yang dilakukan yaitu Koran pada Harian Sriwijaya Post (SRIPO). Dalam penelitian ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwa dengan sistem yang ada dapat digunakan sebagai media pengambilan keputusan untuk menentukan jumlah produksi yang optimal. Persamaan dengan penilitian ini adalah sama-sama menggunakan metode deskriptif, serta pada tujuan dari adanya sistem, yakni untuk mempermudah dalam kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan

Penelitian kedua yang relevan dengan penelitian ini adalah

“Strategi Pemasaran Agen PT Prudential dalam Mempertahankan

Loyalitas Nasabah Prulink Syariah” oleh Oktavina Yesi Purtanti. Program

Studi Muamalat (Ekonomi Islam). Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 2015. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif deskriptif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan wawancara dan studi kepustakaan . Objek penelitian yang


(23)

13

dilakukan yaitu PT Prudential. Dalam penelitian ini dapat diambil suatu kesimpulan strategi yang dilakukan PT Prudential cukup berhasil dengan pendapatan premi atau laba yang meningkat setiap tahunnya. Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggnakan penelitian kualitatif.dan juga sama-sama menggunakan analisis deskriptif. Kesimpulannya adalah Ada beberapa strategi yang dilakukan PT Prudential dalam mempertahankakan loyalitas Nasabah, yaitu memberikan informasi, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, serta komunikasi.

Penelitian ketiga yang relevan dengan penelitian ini adalah

“Analisis Isi Pesan Dakwah dalam ESQ (Emotional, Spiritual, Quotient)

Basic Training Leadership Center 165” oleh Abdullah Suntani. Program

Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam. Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Tahun 2014. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dan teknik pengumpulan datanya menggunakan

observasi, dokumentasi. Objek penelitian yang dilakukan yaitu ESQ

(Emotional, Spiritual, Quotient) Basic Training Leadership Center 165.

Dalam penelitian ini dapat diambil suatu kesimpulan bahwasannya dalam program training ESQ yang digagas oleh Ary Ginanjar Agustian. Dakwah yang disampaikan begitu kental, walau dinamakan training Sumber Daya Manusia (SDM), namun dalam training ini diperkuat dengan penjelasan ayat-ayat Al-Qur’andan hadits serta berlandaskan pada pilar-pilar syari’at Islam, yaitu Ihsan, Rukun Iman dan Rukun Islam, kemudian dikenal dengan ESQ Way 165. Persamaan dengan penilitian ini adalah sama-sama


(24)

14

menggunakan metode penelitian kualitatif, dan juga menggunakan obyek yang sama yakni ESQ Leadership Center, namun bedanya adalah penelitian yang akan dilakukan obyeknya di ESQ Leadership Center Surabaya.

Tabel 2.1: Penelitian Terdahulu yang Relevan

1. Nama peneliti Susy Mariani

Judul Analisis dan Perancangan Sistem Administrasi dan Distribusi Penjualan Koran pada Harian Sriwijaya Post (SRIPO)

Universitas Universitas Bina Darma.

Hasil penelitian sistem yang ada dapat digunakan sebagai media pengambilan keputusan untuk menentukan jumlah produksi yang optimal.

Persamaan Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama meneliti tentang administrasi, dan menggunakan metode penelitian kualitatif

Perbedaan Perbedaannya pada Penelitian di atas adalah menggunakan sistem administrasi, sedangkan penelitian yang akan dilakukan meneliti tentang sistem administrasi pemasaran

2. Nama peneliti Oktavina Yesi Purtanti.

Judul Strategi Pemasaran Agen PT Prudential dalam Mempertahankan Loyalitas Nasabah Prulink Syariah universitas Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Hasil penelitian Ada beberapa strategi yang dilakukan PT Prudential

dalam mempertahankakan loyalitas Nasabah, yaitu memberikan informasi, memanfaatkan kemajuan teknologi informasi, serta komunikasi.

Persamaan Persamaan dengan penelitian ini adalah sama-sama menggnakan penelitian kualitatif.dan juga sama-sama menggunakan analisis deskriptif.

Perbedaan Perbedaannya terletak pada focus penelitian, penelitian ini menggunakan startegi pemasaran. Yang akan dibahas menggunakan sistem administrasi pemasaran


(25)

15

B. Kerangka Teoritik

1. Pengertian Sistem

Sistem adalah sekumpulan unsur atau elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. 19 Sedangkan menurut irham, sistem merupakan seperangkat komponen yang berada dalam suatu organisasi yang saling berhubungan dalam menunjang aktivitas kinerja organisasi tersebut. Keberadaan sistem menjadi semakin penting pada saat organisasi semakin berkembang, yaitu terutama pada saat perusahaan memasuki

19 Waspodo Abdullah, 2008, “ Pengembangan Sistem Administrasi Penjualan di PT. XYZ”,

diakses pada 2008 dari digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-771-JURNAL_TA_2. 3. Nama peneliti Abdullah Suntani

Judul Analisis Isi Pesan Dakwah dalam ESQ (Emotional, Spiritual, Quotient) Basic Training Leadership Center 165

Universitas Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hasil penelitian dalam training ini diperkuat dengan penjelasan

ayat-ayat Al-Qur’andan hadits serta berlandaskan pada pilar-pilar syari’at Islam, yaitu Ihsan, Rukun Iman dan Rukun Islam, kemudian dikenal dengan ESQ Way 165.

Persamaan Sama-sama menggunakan obyek penelitian ESQ Leadership Center

Perbedaan Perbedaan terletak pada metode penelitian yang mana penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif.


(26)

16

pasar internasional segala keputusan tidak mungkin lagi dilakukan dengan perangkat sistem yang sederhana.20

a. Syarat-syarat sistem:

1) Sistem harus dibentuk unuk menyelesaikan tujuan.

2) Elemen sistem harus mempunyai tencana yang ditetapkan. 3) Unsur dasar dari proses (arus informasi, energi dan material)

lebih penting daripada elemen sistem.

4) Tujuan organisasi lebih penting daripada tujuan elemen.21 b. Karakteristik sistem:

Menurut McLeod dan Schell, sebuah sistem yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut:22

1) Fleksibel. Walaupun sistem yang efektif adalah sistem yang

terstruktur dan terorganisir dengan baik, namun sebaiknya cukup

fleksibel agar lebih mudah disesuaikan dengan keadaan yang sering

berubah

2) Mudah diadaptasikan. Sistem yang baik juga harus cepat dan mudah diadaptasikan dengan kondisi baru tanpa mengubah sistem yang lama maupun mengganggu fungsi utamanya.

3) Sistematis. Agar berfunsi secara efektif, hendaknya sistem yang ada bersifat logis dan sistematis, yaitu sistem yang dibuat tidak akan mempersulit aktivitas pekerjaan yang telah ada.

20

Irham Fahmi, 2012, “Manajemen Teori, kasus, dan solusi”, Alfabeta, Bandung, hal. 249.

21 Waspodo Abdullah, 2008, “ Pengembangan Sistem Administrasi Penjualan di PT. XYZ”,

diakses pada 2008 dari digilib.esaunggul.ac.id/public/UEU-Undergraduate-771-JURNAL_TA_2.

22

Badri M. Sukoco, 2002, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta, hal. 32.


(27)

17

4) Fungsional. Sistem yang efektif harus dapat membantu mencapai tujuan yang telah ditentukan.

5) Sederhana. Sebuah sistem sebenarnya lebih sederhana sehingga mudah dipahamidan dilaksanakan.

6) Pemanfaatan sumber daya yang optimal. Sistem yang dirancang dengan baik akan menjadikan penggunaan sumber daya yang dimiliki organisasi dapat dioptimalkan pemanfaatannya.

2. Pengertian Administrasi

Administrasi berasal dari bahasa Latin terdiri dari kata “ad” yang berarti intensif dan “ministrate” berarti “to serve” (melayani). Secara etimologis administrasi berarti melayani secara intensif. Dalam bahasa Indonesia administrasi sering diistilahkan dengan tata usaha yaitu pekerjaan yang bertalian dengan tulis menulis atau clerical work. Padahal administrasi dapatlah dikatakan sebagai segala kegiatan untuk mencaapai tujuan yang telah ditentukan. Kegiatan yang diakukan dalam suatu perusahaan aau pemerintahan dapat dimulai dari tingkat tinggi sampai dengan tingkat terendah. Oleh karena itu dministrasi meliputi seluruh bidang pekerjaan, bukan hanya tata usaha saja.23

a) Tujuan Administrasi/Management

Timbulnya ilmu administrasi atau management di dalam sejarahnya adalah disebabkan adanya pembororsan-pemborosan, baik

23


(28)

18

tenaga kerja, waktu maupun materi dan biaya di dalam setiap pekerjaan dalam sesuatu usaha. Untuk mengatasi penghamburan-penghamburan ini Frederick Winslow Tailor menyelediki setiap pekerja dalam shop-work dengan menggunakan time and motivation

study atau studi tentang gerak dan waktu daripada tenaga kerja dalam

suatu perusahaan baja di Amerika Serikat.

W. Tailor dengan time and motivation study itu bertujuan untuk mewujudkan adanya efficiency di dalam melakukan segala pekerjaan. Dalam tempat, waktu yang berlainan Henri fayol seorang insinyur pertambangan batubara di Perancis menyelidiki pula sebab-musabab daripada usaha pertambangan di mana dia bekerja yang hampir mengalami kehancuran. Setelah dia berhasil menemukan prinsip-prinsip yang sangat berguna dalam pengurusan usaha pertambangan tersebut, maka pertambangannya itu berjalan dengan lancar. Dari dua hasil penyelidikan tersebut maka dapatlah di kemukakan bahwa tujuan administrasi / management adalah dua:

1) Usaha mewujudkan adanya efficiency di dalam setiap usaha, baik yang dilakukan oleh civil ataupun militer maupun yang dilakukan oleh negara ataupun swasta.

2) Untuk menjamin adanya kelancaran dan kelanjutan usaha, sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai.


(29)

19

b) Unsur - unsur Administrasi

Dalam Bahasa Indonesia, unsur berartibahan asal, zat asal, bagian penting dalam suatu hal. Sementara itu, Miftah Toha menyebutkan bahwa unsur adalah bagian dari sesuatu kebulatan-kebulatan. Tidak adanya unsure bukan berarti sesuatu kejadian atau suatu akibat itu tidak ada akibat atau kejadian itu ada, tetapi kurang sempurna. 24

Dari pengertian diatas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan unsur administrasi adalah bagian-bagian terpenting yang ada dalam suatu administrasi, sehingga tercapainya suatu tujuan yang telah ditetapkan. Makna yang terkandung dalam administrasi, yaitu:

a. Adanya usaha atau aktivitas kelompok manusia yang terdiri dari dua orang atau lebih.

b. Adanya organisasi atau wadah kerjasama.

c. Adanya perencanaan, bimbingan, kepemimpinan, koordinasi dan pengawasan.

d. Adanya tujuan.

e. Peralatan dan perlengkapan.25

24

Sjamsiar SyamjuddinIndradi, 2016, Dasar-dasar dan Teori Administrasi Publik, Intrans Publishing Wisma Kalimetro, Malang, hal. 16-17.

25

Deasy Tantriana, MM, 2014, Teori Administrasi, UIN Sunan Ampel Press, Surabaya, hal. 21-22.


(30)

20

Sedangkan Ahli Administrasi sepakat bahwa terdapat delapan unsur administrasi. The Liang Gie menyebutkan kedelapan unsur administrasi tersebut, yaitu: organisasi, manajemen, tata hubungan komunikasi, kepegawaian, kuangan, perbekalan, tata usaha perkantoran dan perwakilan / hubungan masyarakat. Kedelapan unsur administrasi tersebut saling bertautan erat sekali sehingga merupakan kesatuan yang utuh yang tidak dapat dipisahkan. Artinya, administrasi yang sempurna setidaknya harus memiliki kedelapan unsur tersebut. 26

a) Organisasi sebagai unsur administrasi

Organisasi sebagai administrasi member pengertian bahwa di dalamnya ada suatu proses yang dimulai dari penyusunan bentuk dan pola kerjasama, penggolongan kerja yang harus dijalankan, pembagian wewenang, dari masing-masing pelaksana dan menentukan hubungan kerjasama yang seimbang serta tanggung jawab.

b) Manajemen sebagai unsur administrasi

Manajemen merupakan inti dari administras, karena manajemen memang merupakan alat pelaksanaan utama dan administrasi.

26

Sjamsiar SyamjuddinIndradi, 2016, Dasar-dasar dan Teori Administrasi Publik, Intrans Publishing Wisma Kalimetro, Malang, hal. 17.


(31)

21

c) Tata hubungan/komunikasi sebagai unsur administrasi

Menurut Keith Davis, Komunikasi adalah kegiatan penyampaian pesan dan pengertian dari seseorang kepada orang lain. 27

Dari sejumlah definisi tersebut, dapat dikemukakan bahwa komunikasi atau tata hubungan sangat penting dalam administrasi.

Karena itu, dalam administrasi muncul istilah komunikasi administrasi, Komunikasi Administrasi adalah suatu proses yang mencakup pemindahan ide dan penyalinan ide secara cermat dengan tujuan untuk menimbulkan tindakan yang menuju ke arah tercapainya tujuan bersama secara efektif. Karena komunikasi administrasi sebagian besar menyangkut masalah manusia, maka dalam ungkapan

”penyalinan ide - ide secara cermat” perlu ada pengertian yang sangat besar.

Dengan demikian, tata hubungan atau komunikasi administrasi merupakan suatu rangkaian kegiatan penyampaian warta dari seseorang kepada orang lain dalam rangka usaha kerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

d) Kepegawaian sebagai unsur administrasi

Kepegawaian sebagai unsur administrasi berkaitan dengan penggunaan tenaga kerja / pegawai (manusia) dalam usaha kerja sama. Kegiatannya berupa pencarian, pelamaran, pengujian, pengembangan,

27

Sjamsiar SyamjuddinIndradi, 2016, Dasar-dasar dan Teori Administrasi Publik, Intrans Publishing Wisma Kalimetro, Malang, hal. 22.


(32)

22

kesejahteraan pemutasian sampai pada pemberhentian tenaga kerja dalam suatu usaha kerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

e) Keuangan sebagai unsur administrasi

Keuangan dapat diartikan sebagai seluk beluk uang, keadaan uang. Keuangan dapat juga diartikan biaya yang dinyatakan dengan uang. Dalam administrasi, penyelenggaraan administrasi keuangan sangat kompleks sifatnya. Pada umumnya, diadakan sebagai macam pemisahan, baik dalam penerimaan maupun dalam pengeluaran. f) Pembekalan sebagai unsur administrasi

Pelaksanaan administrasi perbekalan dimulai dari perencanaan, pengadaan, pengaturan pemakaian, penyimpanan, pengendalian, perawatan, dan mnyingkirkan barang-barang keperluan kerja dalam usaha kerjasama yang bersangkutan.

g) Tata usaha sebagai unsur administrasi

Suatu kegiatan tata usaha paling tidak harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) berencana, 2) sistematis, 3) menurut susunan tertentu, 4) mempunyai suatu kegunaan, 5) dilakukan dengan maksud dan tujuan tertentu. Tata usaha sebagai unsuradministrasi dengan demikian sangat menentukan, karena merupakan kegiatan uama dari administrasi itu sendiri.

h) Perwakilan atau hubungan masyarakat sebagai unsur administrasi Hubungan masyarakat merupakan terjemahan dari istilah


(33)

23

suatu unit untuk menciptakan pengrtian publik yang lebih baik dan dapat memperdalam kepercayaan publik terhadap seseorang atau suatu organisasi/badan. 28

3. Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu dari kegiatan - kegiatan pokok yang dilakukan oleh para pengusaha dalam usahanya untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya, untuk berkembang, dan mendapatkan laba. Berhasil tidaknya dalam pencapaian tujuan bisnis tergantung pada keahlian mereka dibidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lain. Selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut tersebut agar organisasi dapat berjalan lancar.

William J. Stanton menyatakan bahwa pemasaran adalah suatu sistem keseluruhan dari kegiatan-kegiatan bisnis yang ditujukan untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa yang memuaskan kebutuhan baik kepada pembeli yang ada maupun pembeli potensial. 29

a. Konsep Pemasaran

Namun demikian, pemasaran juga dilakukan untuk mengembangkan, mempromosikan, dan mendistribusikan program-program dan jasa yang disponsori oleh organisasi non laba. Jadi, tugas

28

Sjamsiar SyamjuddinIndradi, 2016, Dasar-dasar dan Teori Administrasi Publik, Intrans Publishing Wisma Kalimetro, Malang, hal. 17-34.

29


(34)

24

manajer pemasaran adalah memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu dalam pencapaian tujuan organisasi.

Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran tersebut disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yakni:

1) Orientasi konsumen / pasar pembeli

Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekkan orientasi konsumen ini harus:

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. Perusahaan yang memproduksi mobil pada dasarnya menghasilkan alat transport, sedangkan alat transport itu sendiri dapat dibuat dalam berbagai macam model dan ukuran.

b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya.

c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka.


(35)

25

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitik beratkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model yang menarik.

2) Volume penjualan yang menguntungkan

Volume penjualan yang menguntungkan merupakan tujuan dari konsep pemasaran, artinya laba itu dapat diperoleh dengan melalui pemasaran konsumen. Dengan laba ini, perusahaan dapat tumbuh dan berkembang, dapat menggunakan kemampuan yang lebih besar, dapat memberikan tingkat kepuasan yang lebih besar pada konsumen, serta memperkuat kondisi perekonomian secara keseluruhan. Sebenarnya, laba inihanya merupakan tujuan umum dari perusahaan. Banyak ketentraman pada karyawan, membantu masyarakat, dan memberikan perlindungan serta kepuasan kepada segmen pasar yang dituju.

Perlu diingat bahwa semua tujuan sosial tersebut tergantung pada kelangsungan hidup dan pertumbuhan jangka panjangnya. Hal ini sulit dilaksanakan tanpa adanya laba. Dapat dikatakan pula bahwa laba itu sendiri merupakan pencerminan dari usaha-usaha perusahaan yang berhasil memberikan kepuasan kepada konsumen. Untuk memberikan kepuasan tersebut, perusahaan dapat menyediakan / menjual barang dan jasa yang paling baik dengan harga yang layak.


(36)

26

3) Kooordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.

Kooordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan perlu dilakukan untuk memberikan kepuasan konsumen. Juga, perlu dihindari adanya pertentangan di dalam perusahaan maupun antara perusahaan dengan pasarnya. Jadi, dapat disimpulkan bahwa setiap orang dan setiap bagian dalam perusahaan turut berkecimpung dalam suatu usaha yang terkoordinir untuk memberikan kepuasan konsumen, sehingga tujuan perusahaan dapat direalisir.

Dalam pemasaran sebenarnya terdapat juga penyesuaian koordinasi antara produk, harga, saluran distribusi, dan promosi untuk menciptakan hubungan pertukaran yang kuat dengan langganan. Jadi, harga harus sesuai dengan kualitas produk, saluran distribusi harus sesuai dengan harga dan kualitas produk, dan promosi harus sesuai dengan saluran, harga dan kualitas produk. Usaha usaha tersebut perlu dikoordinasikan dengan waktu dan tempat.

4) Konsep pemasaran masyarakat (societal marketing concept) Sekarang konsep pemsaran ini sudah mengalami perkembangan bersamaan dengan semakin majunya masyarakat dan teknologi. Kalau perusahaan ingin berhasil atau bahkan dapat


(37)

27

hidup terus, ia harus dapat menanggapi cara-cara atau kebiasaan-kebiasaan dalam masyarakatnya. Faktor - faktor ekstern seperti ekologi, politik, hukum, ekonomi, dan sebagainya dapat mempengaruhi program pemasaran perusahaan. Faktor ketidak puasan konsumen tersebut karena tidak terpenuhinya harapan mereka. Jadi, perusahaan tidak lagi berorientasi kepada pembeli saja, tetapi berorientasi kepada masyarakat atau manusia. Karena perusahaan berusaha memberikan kemakmuran kepada konsumen dan masyarakat untuk jangka panjang, maka konsep seperti ini disebut Konsep pemasaran masyarakat (societal marketing concept). 30

Jadi secara definitif dapat dikatakan bahwa, konsep pemasaran adalah sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan sosial bagi kelangsungan hidup perusahaan.31 Sedangkan menurut Nurlailah, konsep pemasaran adalah konsep yang menyatakan bahwa kunci untuk meraih tujuan perusahaan adalah menjadi lebih aktif daripada para pesaing dalam memadukan kegiatan pemasaran guna menetapkan dan memuaskan kebutuhan dan keinginan pasar sasaran.32

30

Basu Swasta, dan Irawan,1997, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty, Hal: 7-11.

31

Basu Swasta, dan Irawan,1997, Manajemen Pemasaran Modern, Yogyakarta: Liberty, Hal: 10.

32


(38)

28

Menurut kotler, yang dikutip oleh Nurlailah dalam buku Manajemen Pemasaran. Konsep pemasaran berstandar pada empat pilar sebagai berikut:33

1) Pasar sasaran (target market)

merupakan sekelompok konsumen atau pelanggan yang secara khusus dipilih dan dinilai menjadi segmen pasar bagi seluruh perusahaan. Perusahaan akan berhasil apabila mampu mendefinisikan pasar sasaran mereka dan memiliki rencana serta program pemasaran yang tepat. Misalnya Airbus A320 (jenis kelompok penumpang komersial jarak dekat sampai menengah yang diproduksi oleh Airbus). Pesawat ini menjadi pesawat penumpang jet komersial yang menawarkan teknoligi lebih maju, meningkatkan keekonomisan operasi dan kapasitas penumpang beragam.

2) Kebutuhan pelanggan.

Memahami dan mengetahui kebutuhan pelanggan adalah inti dari bisnis yan sukses. Perusahaan yang berorientasi pelanggan mampu merumuskan kebutuhan dan keinginan pelanggan dari sudut pandang pelanggan. Pemasar dituntut untuk cepat tanggap dan memberi solusi yang tidak diminta tapi disambut dengan hangat oleh pelanggan.

33


(39)

29

3) Pemasaran terpadu.

kegitan pemasaran yang melibatkan beberapa departemen perusahaan untuk bekerja sama melayani kepentingan pelanggan. Terdapat dua tahap dalam pemasaran terpadu, yaitu:

a) Kerjasama antar departemen untuk mencapai kata sepakat dalam penetapan harga, promosi, dll. Misalnya tenaga penjualan berkoordinasi dengan manajer produk untuk menentukan harga, direktur periklanan dan manajer merk menyepakati mengenai cara dan bentuk promosi yang akan dilakukan.

b) Melakukan koordinasi program pemasaran dengan bagian lain perusahaan.

4) Profitabilitas.

Perusahaan berusaha maksimal untuk mendapatkan laba yang diinginkan. Untuk mencapai hal tersebut, diperlukan konsep pemasaran yang dapat meningkatkan volume penjualan yang diinginkan berarti kinerja bagian pemasaran dalam memperkenalkan produk telah berjalan dengan benar.

b. Konsep Pemasaran Islami

Secara konseptual dan operasional, pemasaran Islami di definisikan oleh Hermawan Kertajaya menguraikan karakteristik dari


(40)

30

(rahbaiyyah), (2) etis (akhlaqaiyah), (3) Realistis (al-waqiiyah) dan (4)

humanistic(al-insyaniyah), jika ditinjau dari keempat tersebut:34

1) Berdasarkan ketuhanan. Suatu keyakinan yang bulat semua gerak-gerik manusia selalu berada di bawah kekuasaan Illahi. Yang Maha Kuasa, Yang Maha Pencipta, dan Yang Maha Pengawas. Oleh karena itu insane harus berperilaku sebaik mungkin, tidak berperilaku licik, suka menipu, suka mencuri milik orang lain dengan jalan yang batil dan sebagainya. Kondisi ini oleh umat Islam sebagai pegangan hidup yang tidak di goyahkan. Nilai rubaniyah ini melekat atau menjadi darah daging dalam pribadi setiap muslim, sehingga dapat mengerem perbuatan, perbuatan tercela.

2) Etis, artinya perilaku berjalan di atas norma etikayang berlaku umum. Etika adalah kata hati dan kata hati adalah kata yang sebenarnya. The will of God, tidak bisa di bohongi. Seorang penipu yang mengoplos barang, mengambil harta orang lain dengan jalan yang batil pasti hati kecilnya berkata lain, tapi karena rayuan setan maka ia tergoda berbuat curang, ini artinya ia melanggar etika, ia tidak menuruti kata hati yang sebenarnya. Oleh sebab itu, hal ini

menjadi pannduan marketer syari’ah selalu memelihara setiap

unsure kata, perilaku dengan hubungan bisnis dengan siapa saja, konsumen, penyalur, toko, pemasok atau pesaingnya.

34Ismail Nawawi, 2011, “Islam dan Bisnis”


(41)

31

3) Realistik, artinya sesuai dengan kenyataan, jangan mengada -ngada, apalagi menjurus pada kebohongan. Semua transaksi yang dilakukan harus pada realitas, tidak membeda-bedakan orang, suku, warna kulit. Semua tindakan penuh dengan kejujuran. Bahkan ajaran Rasulullah tentang sifat realistik ini jika anda menjual barang yang ada cacat, maka katakana pada calon pembeli, bahwa barang ini ada sedikit cacatnya. Jika pembeli setelah diberitahu masih tetap memiliki barang tersebut betul-betul baik dan sempurna padahal ada cacatnya. Bahkan manakan yang basah jangan disimpan di bawah, tapi naikkan ke atas agar dapat dilihat oleh pembeli. Demikian mulianya ajaran Raulullah sangat realistik jangan sekali-kali mengelabuhi orang, ini harus diikuti oleh umatnya.

4) Humanistic. Artinya berperikemanusiaan, hormat - menghormati

sesama, marketing berusaha membuat kehidupan lebih baik. Jangan sampai kegiatan marketing malah sebaliknya, merusak tatanan hidup masyarakat, menjadi perikehidupan masyarakat terganggu, seperti hidup gerombolan hewan, tidak ada aturan yang kuat berkuasa. Juga dari segi marketer sendiri, jangan menjadi manusia serakah, atau menguasai segala - galanya, menindas, dan memrugikan orang lain.

Definisi lain secara konseptual menurut M Syakir Sula dalam Firdaus N H, at all, pemasaran Islami sebagi sebuah disiplin bisnis


(42)

32

strategis yang mengarahkan proses penciptaan, penawaran dan perubahan value dari inisiator kepada stakeholdernya yang dalam keseluruhan prosesnya sesuai dengan akad dan prinsip-prinsip

mu’amalah dalam Islam. Syakir mengungkapkan definisi ini dengan merujuk pada definisi yang disepakati pakar marketing dunia, kemudian mendasarkan dalm kaidah fiqih dalam Islam (kaum muslimin dengan kesepakatan - kesepakatan bisnis dengan syarat - syarat yang mereka buat, kecuali kesepakatan (syarat) yang mengharamkan yang halal atau menghalalkan yang haram). Kaidah

fiqih ini yang paling dasar dalam konsep mu’amalah (pada dasarnya semua bentuk mu’amalah / bisnis boleh dilakukan kecuali ada dalil yang mengharamkannya).

Oleh karena itu Allah mengingatkan agar senantiasa menghindari perbuatan dhalim dalam bisnis termasuk dalam penciptaan, penawaran dalam proses perubahan nilai dalam pemasaran. Allah berfirman.

ق ق ع ا سب ك

كتج هج ع ك ث ا ٱ ب ء عب غ ض ع عب َ ض ٱ ْا اء ْا ع ٱ ص ح ق ت ه

ا تف أ ف ه ٱ س غت هب ف خ عكا أ ۩ ٤٢ Artinya:

“Daud berkata: “sesungguhnya Dia telah berbuat zalim kepadamu

dengan meminta kambingnya itu untuk ditambahkan kepada kambingnya, dan sesungguhnya kebanyakan dari orang-orang yang berserikat itu sebagian mereka berbuat zalim kepada sebagian yang lain, kecuali orang-orang yang beriman dan


(43)

33

mengerjakan amal yang sholeh; dan amat sedikitlah mereka ini”.

Dan Daud mengetahui bahwa kami mengujinya; maka ia meminta ampun kepada Tuhannya lalu menyungkur sujud dan bertaubat

(Shaad:24)”.

Oleh karena itu Allah mengingatkan kepada pembisnis, para marketer dan para pengusaha muslim melalui firmannya.

أ ٱ اء أ ْا ب ْا ف ٱ قع ت حأ ة ب ٱ ل ع ت َ ع غ ح ٱ ص ت أ ح ٱ َ ح ١ Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, penuhilah aqad-aqad itu [388].

Dihalalkan bagimu binatang-binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan kepadamu. (yang demikian itu) dengan tidak menghalalkan berburu ketika kamu sedang mengerjakan haji. Sesungguhnya Allah menetapkan hukum-hukum menurut yang

dikehendaki-Nya (Al-Maidah:1)”.

[388] Aqad (perjanjian) mencakup: janji prasetia hamba kepada Allah dan perjanjian yang dibuat oleh manusia dalam pergaulan sesamanya.

Sehubungan dengan pemasaran dengan perkembangan ekonomi Islam dewasa ini mampu mengembalikan nilai-nilai Islam dalam kehidupan ekonomi masyarakat. Dalam dunia bisnis muncul kesadaran akan pentingnya etika, kejujuran, dan prinsip-prinsip Islam lainnya. Pelaku bisnis secara Islami tentunya meneladani bisnis Rasulullah SAW yang memberikan contoh kepada manusia cara berbisnis yang berpegang teguh kepada kebenaran, kejujuran, sikap amanah serta tetap memperoleh keuntungan. Rasulullah merupakan prototipe sukses dalam melakukan spiritualisasi marketing. Oleh karena itu contoh Rasulullah SAW dengan


(44)

34

mengutamakan nilai-nilai spiritual islam merupakan tindakan yang sangat terpuji yang direkomendasikan dengan ayat-ayat Allah dalam Al-Qur’an.

Dalam pembentukan spiritualisasi marketing berbasis pemasaran Islami menurut Hasan diilustrasikan dengan gambar dibawah ini. Manusia adalah makhluk yang dianugrahi oleh Allah naluri yang mendorong untuk memperoleh kemanfaatan yang disenangi dan menghindarkan kemadharatan yang harus ditinggalkan sesuatu yang tiada guna bagi manusia.

Naluri merupakan fitrah sebagai sarana manusia sebagai khalifah di muka bumi dan sebagai upaya memakmurkan bumi dengan menggunakan potensi akal pikiran, rasa, karsa, hati dan nafsu. Dengan kelima potensi manusia sehingga mampu merekayasa dan memperoleh kebutuhan manusia sesuai dengan apa yang diharapkan. Dalam spiritualisasi marketing dirancang berdasarkan tiga kombinasi, yaitu:

1) Pemasaran pada tingkat kecerdasan intelektual fokusnya adalah strategi, program yang terkait dengan (product, place, price,

promotion marketing mix) deferesiasi marketing dan seling.

2) Pemasaran pada tingkat kecerdasan emosional (feelling) rasa ditandai dengan hadirnya konsep customer relationship, emotional

branding dan experental marketing, yang intinya memasukan

value emosional untuk memanjakan pelanggan dengan cinta kasih


(45)

35

3) Pemasaran pada kecerdasan spiritual, pemasaran yang dibimbing dengan nilai-nilai akidah, yaitu kejujuran (shidiq), komunikatif

(tabligh), kepercayaan (amanah) dan kecerdasan (fathanah) yang

disebut dengan soul marketing yang telah dicontohkan oleh Rasulullah SAW. Pemasaran spiritual mendorong agar menjadi keinginan pasar itu sebagai ibadah untuk menciptakan kemakmuran dan dakwah fastabiqul khairat.

Aktivitas pemasaran dilakukan atas dasar bimbingan firman Allah SWT dalam Al-Qur’an dan Hadits Rasulullah SAW, sehingga memungkinkan pemasaran itu menjadi ibadah dalam mencari keuntungan yang memiliki nilai - nilai tinggi, karena baik proses maupun hasilnya tidak bertentangan dengan Al-Qur’an dan As - Sunnah. Aktivitas itu akan mampu menghasilkan manfaat bagi orang banyak, menjadikan Allah SWT sebagai backing aktivitas ekonomi yang dilakukan. Sebagaimana firman Allah dalam Surat Al-An’am ayat 162.

ق ح س تَص َ ت

ٱ ع ١ ٤

Artinya:

“Katakanlah: sesungguhnya sembahyangku, ibadahku, hidupku

dan matikuhanyalah untuk Allah, Tuhan semesta alam (Al-An’am:


(46)

36

c. Sistem Pemasaran

Seperti halnya dengan sistem-sistem yang lain, dalam sistem pemasaran ini juga terdapat beberapa faktor yang saling tergantung dan saling berinteraksi satu sama lain. Faktor - faktor tersebut adalah.35

a) Organisasi yang melakukan tugas-tugas pemasaran. b) Sesuatu (barang, jasa, ide, orang) yang sedang dipasarkan.

c) Para perantara yang membantu dalam pertukaran (arus) antara organisasi pemasaran dan pasarnya. Mereka ini adalah pengecer, pedagang besar, agen pengangkutan, lembaga keuangan dan sebagainya.

d) Faktor lingkungan seperti faktor demografi, kondisi perekonomian, faktor sosial dan kebudayaan, kekuatan politik dan hukum, teknologi dan persaingan.

Dengan adanya kelima faktor tersebut, maka sistem pemasaran dapat didefinisikan sebagai berikut. Sistem pemasaran adalah kumpulan lembaga-lembaga yang melakukan tugas pemasaran, barang, jasa, ide, orang dan faktor lingkungan yang saling memberikan pengaruh, dan membentuk serta mempengaruhi hubungan perusahaan dengan pasarnya. Dari definisi tersebut dapat mengetahui bahwa sistem pemasaran itu sangat kompleks dan menjadi semakin kompleks lagi dengan masuknya faktor resiko dan faktor

35


(47)

37

ketidak pastian. Disini sistem pemasaran hanya terdiri atas dua elemen yang berinteraksi, yakni:36

1. Organisasi pemasaran (perusahaan) 2. Pasar yang dituju.

36


(48)

38

Gambar 2.1

Sistem Pemasaran yang Paling Sederhana

ba

d. ESQ LC dalam Prespektif Islam

ESQ bukanlah sekadar latihan kepimpinan atau pengurusan tetapi Training ESQ adalah merupakan pelopor di dalam dunia bagi latihan yang menyentuh aspek spiritual dan emosional seseorang secara mendalam. ESQ adalah merupakan suatu inovasi terkini yang menekankan aspek kepentingan kecerdasan spiritual bagi setiap manusia. Diyakini bahawa kecerdasan spiritual merupakan pusat dan

Barang dan jasa

pembayaran

komunikasi dengan pasar

umpan balik: informasi pasar

Organisasi Pemasaran

Pasar yang dituju


(49)

39

landasan bagi kesemua kecerdasan yang ada yaitu Intellectual

Quotient (Kecerdasan Intelektual) dan Emotional

Quotient (Kecerdasan Emosional).

ESQ bertujuan untuk melahirkan manusia yang unggul dari sudut emosi dan spiritual dengan cara mengembangkan potensi keperibadian. Membentuk manusia unggul bukanlah suatu perkara yang mudah malah memerlukan suatu proses yang sistematik dan berkesinambungan selain komitmen yang tinggi pada diri seseorang. Sehubungan dengan ini, ESQ merupakan latihan yang berterusan tanpa henti dan memperkenalkan konsep "Pelatihan seumur hidup". Konsep ini bermaksud jika anda telah hadir Training ESQ, anda layak untuk hadir ke Training ESQ seterusnya di mana saja dan kapan saja secara gratis. Inilah salah satu keistimewaan yang bakal anda peroleh pada Training ESQ selain konsep ESQ itu sendiri yang cemerlang yang akan membawa kepada cahaya dan harapan baru bagi kehidupan anda.

ESQ akan memandu seseorang dalam membangunkan prinsip hidup dan keperibadian berdasarkan ESQ Way 165. Angka 165 merupakan simbol bagi 1 hati yang Ihsan pada God Spot, 6 Prinsip Moral berdasarkan Rukun Iman dan 5 Langkah Kejayaan yang berdasarkan Rukun Islam. Walaupun ESQ berasaskan agama Islam, ini tidak bererti ESQ hanya ditujukan secara eksklusif untuk individu


(50)

40

Islam saja. ESQ adalah untuk semua tanpa melihat agama atau bangsa. ESQ untuk siapa saja yang berkeinginan membentuk keperibadian yang unggul dan bertanggungjawab.

4. Teori Pengelolaan Sistem dan Pencatatan Pengarsipan

Teori Pengelolaan Sistem dan Pencatatan Pengarsipan yaitu Merancang sistem pengarsipan yang baik dan merancang sistem untuk menelusuri arsip atau bukti tanda terima dan mempermudah kebijakan atasan dan lain-lain.37

37


(51)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian yang dilakukan saat ini, maka peneliti menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Menurut Haris Herdiansyah metode penelitian kualitatif adalah suatu penelitian ilmiah yang bertujuan untuk memahami suatu fenomena dalam konteks sosial secara alamiah dengan mengedepankan proses interaksi komunikasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang sedang diteliti.38Sedangkan menurut Lexy J. Moleong metode penelitian kualitatif merupakan penelitian yang bermaksud untuk mengetahui persepsi, motivasi, dan tindakan. Secara holistik, dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata - kata dan bahasa pada suatu konteks khusus, yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode ilmiah.39

Menurut Bodgan yang dikutip Lexy J Moleong, menyatakan bahwa metode kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata - kata tertulis atau lisan dari orang - orang atau perilaku yang dapat diamati. Sedangkan menurut Sugiyono “metode penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang digunakan untuk meneliti pada kondisi obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti adalah sebagai instrument kunci”.

38 Haris Herdiansyah, 2010, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Salemba Humanika, Jakarta, hal. 9. 39Lexy J. Moleong, 2006, MetodePenelitianKualitatif, Rev. Ed, Bandung, Hal: 6.


(52)

42

Adapun cirri dan karakteristik dari penelitian yang menggunakan metode penelitian kualitatif adalah penelitian yang dilakukan bersifat alamiah, bersifat dinamis dan berkembang, fokus terhadap penelitian apa yang akan diteliti, bersifat deskriptif, sasaran penelitian berlaku sebagai subjek penelitian, data penelitian bersifat deskriptif, berfokus pada proses dan interaksi subjek, subjek terbatas, pemilihan informan dilakukan terhadap informan kunci dari sumber data yang hendak diteliti, kontak personal secara langsung, mengutamakan data langsung (First Hand). 40

B. Lokasi Peneltian

Obyek dalam penelitian ini adalah pegawai yang ada di ESQ

Leadership Center, serta beberapa Alumni. Tempat dan lokasi yang diambil

oleh peneliti umtuk mencari dan menggali data tentang permasalahan yang sedang dibahas terletak di Jl. Raya Ketintang 209-E Surabaya. serta adapun alasan dipilih lokasi ini karena letak kantor organisasi mudah dijangkau oleh peneliti. Selain itu, pengurus dan kader organisasi tersebut dengan sukarela dan terbuka dalam memberikan informasi. Adapun faktor yang mempengaruhi peneliti untuk melakukan penelitian di lokasi tersebut diantaranya adalah:

1. Jumlah peserta yang mengikuti seminar maupun training di ESQ

Leadership Center (ESQ LC) bisa dibilang banyak. Mengingat dan

melihat dari realita yang ada bahwasannya, biaya atau investasi yang


(53)

43

ditawarkan juga tidak murah, namun banyak peserta yang bersedia untuk mengikuti seminar maupun training yang diadakan oleh ESQ LC. 2. Meskipun dengan SDM yang terbatas namun kesemuanya bisa

mengatasi dan mempertahankan client.

3. Dan peneliti juga tetarik dengan serangkaian sistem administrasi pemasaran yang dilakukan oleh ESQ LC. Karena sistem administrasi pemasaran yang dilakukan oleh ESQ LC telah terstruktur dengan baik. Sehingga dapat memudahkan untuk mencari data client.

C. Jenis dan Sumber Data

Data merupakan sesuatu yang diperoleh melalui suatu metode pengumpulan data yang akan diolah dan dianalisis dengan suatu metode tertentu yang selanjutnya akan menghasilakan suatu hal yang dapat menggambarkan.41Jenis data berupa jawaban atas pertanyaan - pertanyaan yang diperoleh melalui wawancara langsung kepada pihak yang bersangkutan. Sumber data adalah subyek dari mana data diperoleh.42Oleh karena itu, dalam penelitian kali ini diperoleh dari sumber data yang diantaranya:

a. Data Primer

Data primer adalah data yang diambil dari sumber data primer atau sumber pertama yang dihasilkan saat dilapangan.43Bila dikaitkan dengan

41 Haris Herdiansyah, 2010, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Salemba Humanika, Jakarta, hal

116.

42Suharsimi Arikunto, 2006, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan dan Praktik, Rineka Cipta,

Jakarta, hal. 129.


(54)

44

penelitian penulis, maka data primer merupakan data utama yang berkaitan dengan Sistem Administrasi Pemasaran Event Organizer PelatihanKepemimpinan Pada ESQ Leadership Center Surabaya. Data tersebut diperoleh dari: wawancara mendalam, yang mana pengumpulan data primer ini dilakukan dengan menggunakan wawancara yang mendalam melalui percakapan antara dua orang yakni peneliti dengan informan, wawancara dimulai dengan tujuan khusus memperoleh keterangan yang sesuaidengan penelitian.

Dalam penelitian ini peneliti memperoleh data primer dari observasi dan interview dengan pihak yang bersangkutan. Data yang dihimpun adalah tentang bagaimana sistem administrasi pemasaran event

organizer pelatihan kepemimpinan pada ESQ leadershipcenter Surabaya

yang akan diperoleh dari :

1) Satu orang Branch Manajer : Sebagai pemilik ide dan pengelola bisnis

2) Lima Orang karyawan b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber data kedua atau sumber kedua.44Data Sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data,hal ini biasanya diperoleh dari penelitian terdahulu, jurnal ilmiah, arsip,majalah, brosur,


(55)

45

dokumen, data-data yang tidak di publikasikan maupun keterangan-keterangan lainnya.

D. Tahap-tahap Penelitian

Tahap penelitian adalah gambaran perencanaan keseluruhan penelitian, pengumpulan data, hingga laporan data. Menurut Moleong Tahap-tahap pelaksanaan ada tiga Tahap-tahap yaitu: Tahap-tahap sebelum kelapangan, Tahap-tahap pekerjaan lapangan, dan tahap analisis data.45 Dalam penelitian ini tahap yang ditempuh peneliti sebagai berikut:

1. Tahap Pra Lapangan

Merupakan tahapan yang perlu dipersiapkan peneliti sebelum berada dilapangan, tahapan ini meliputi:

a. Menyusun Rancangan Penelitian

Pada tahap ini peneliti dahulu menentukan pokok pembahasan yang akan diteliti. Untuk mengetahui hal tersebut peneliti melihat situasi dan kondisi dilapangan. Setelah menemukan fenomena yang terjadi, kemudian peneliti membuat matrik usulan judul yang akan disetujui sekretaris jurusan hingga berbentuk proposal yang siap untuk diujikan

.

45 Lexy J. Moleong, 2008, Metodologi Penelitian Kualitatif, Remaja Rosdakarya, Bandung, hal.


(56)

46

b. Memilih Lapangan Penelitian

Dalam memilih lapangan penelitian, seorang peneliti terlebih dahulu mencari data atau informasi tentang objek yang akan diteliti. Setelah mendapatkan data atau informasi yang cukup banyak, sebelum akhirnya peneliti melakukan penelitian selanjutnya terlebih dahulu peneliti mempertimbangkannya. Sehingga peneliti tertarik untuk menjadikan obyek dalam penelitian yang sesuai dengan jurusan dan konsentrasi. Dalam hal ini peneliti mengambil objek penelitian pada

Event Organizer Pelatihan Kepemimpin pada ESQ Leadership Center

Surabaya karena memiliki ciri khas yang unik sehingga layak untuk diteliti.

c. Mengurus Surat Perizinan

Setelah proposal penelitian diuji dan mendapat revisi dari pihak penguji (prodi). Kemudian peneliti meminta surat izin penelitian kepada staf progam studi Manajemen Dakwah yang sudah ditanda tangani Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi untuk diserahkan ke lembaga organisasi yang diteliti. Dalam hal ini pada ESQ Leadership

Center Surabaya.

d. Mengunjungi dan Menilai Lapangan Penelitian

Pada tahap ini peneliti sudah memasuki lapangan akan tetapi tidak sepenuhnya dalam penelitian. Peneliti mengunjungi tempat lokasi penelitian dan menjalin hubungan keakraban dengan subyek


(57)

47

penelitian. Dengan demikian peneliti sudah mempunyai gambaran umum tentang demografi, sejarah, visi, misi, kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut.

e. Mencari dan Memilih Sumber Informan

Dalam mencari dan memilih sumber informan peneliti mencari orang yang paling mengetahui tentang kegiatan pelatihan (training) kepemimpinan, peserta training, serta yang mengetahui berbagai proses kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan.

f. Menyiapkan Perlengkapan Penelitian

Pada tahap ini tidak hanya fisik yang dibutuhkan, akan tetapi juga harus menyiapkan segala macam perlengkapan yang diperlukan. Seperti alat tulis (buku, pensil atau ball point, dan pedoman wawancara) dan juga alat perekam (handphone, tape recorder dan kamera foto) untuk pengumpulan data.

g. Menjaga Etika Penelitian

Agar penelitian berjalan dengan lancar, peneliti berusaha menjaga komunikasi, sikap, dan tingkah laku dengan cara jujur, bersahabat, simpatik, empatik, dan mematuhi segala bentuk aturan yang sudah diterapkan. Dengan melakukan hal tersebut akan menciptakan hubungan yang baik antara peneliti dan subyek penelitian, sehingga informasi yang di dapat akan maksimal.


(58)

48

2. Tahap pekerjaan lapangan

Merupakan tahap yang sebenarnya dalam proses penelitian. Selama dilapangan peneliti harus menyiapkan bahan-bahan, perlengkapan alat instrumen penelitian, dan alat perekam. Tahap - tahap pekerjaan lapangan diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Memahami Latar Penelitian dan Tahap Persiapan

Pada tahap awal ini peneliti melakukan observasi secara latar terbuka dan latar tertutup ketika memasuki lapangan penelitian. Peneliti harus memperhatikan penampilan fisik ketika akan melakukan wawancara, dan observasi. Selain menjaga penampilan fisik peneliti juga mempersiapkan diri secara psikis dan mental ketika melakukan interview kepada narasumber agar tidak terlalu tegang. b. Memasuki lapangan

Ketika peneliti memasuki lapangan harus menjalin hubungan baik dan menjaga keakraban dengan subyek penelitian. Adanya hubungan yang baik antara peneliti dan subyek penelitian menyebabkan tidak lagi ada dinding pemisah di antara keduanya. Dengan demikian subyek peneliti dengan sukarela dapat menjawab pertanyaan atau memberikan informasi yang diperlukan oleh peneliti. Informasi yang di dapat dari subyek penelitian di telaah terlebih dahulu sehingga akan mendapatkan informasi yang valid.


(59)

49

c. Berperan serta Sambil Mengumpulkan Data

Agar peneliti lebih mudah dalam pengumpulan data, maka peneliti ikut serta dalam aktivitas subyek penelitian atau observasi partisipasi aktif. Tetapi peneliti juga harus memperhatikan batasan-batasan dalam penelitian, sehingga peneliti tidak larut dalam aktivitas yang dilakuan subyek penelitian. Dengan demikian peneliti bisa menghemat waktu dalam penelitian. Disamping mendapatkan informasi dengan mudah dan lengkap melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.

3. Tahap analisis data

Tahap analisis data meliputi analisis data yang diperoleh baik melalui wawancara, observasi, maupun dokumentasi terhadap branch manager, sekretaris, karyawan, dan client ESQ LC Surabaya. Kemudian melakukan pengecekan keabsahan data dengan sumber data yang ada untuk mendapatkan data yang valid untuk memahami konteks penelitian yang diteliti.

E. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono, teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data.46 Ada beberapa cara atau teknik yang dilakukan


(60)

50

untuk penelitian kali ini yakni wawancara, hal ini dilakukan agar informasi yang diperoleh relevan, dan informasi yang didapatkan juga luas.

a. Observasi

Observasi adalah pengambilan data yang digunakan peneliti dengan melakukan pengamatan secara sistematis terhadap data yang berkaitan dengan obyek penelitian tanpa alat bantu pengumpulan data lain. Dalam hal ini peneliti mengamati langsung kejadian – kejadian di tempat penelitian.47

Observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data. Yaitu fakta nyata yang diperoleh dari observasi. Data tersebut dikumpulkan dan dibantu dengan alat canggih sehingga benda yang sangat kecil dan jauh dapat diobservasi dengan jelas.48Observasi partisipatif salah satu teknik yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian kualitatif.

Pengamatan yang akan dilakukan peneliti yaitu dengan ikut terjun kelapangan untuk melihat kondisi maupun suasana yang ada di kawasan tersebut. Dari hasil pengamatan (observasi) dapat diperoleh gambaran yang lebih jelas tentang masalah-masalahnya. Dengan menggunakan pengamatan ini, peneliti akan mendapatkan data tentang:

1. Sarana dan prasarana yang dimiliki oleh perusahaan dalam melakukan aktivitas kegiatan.

2. Lokasi training atau seminar yang diadakan oleh perusahaan.

47M. Natsir, 1998, MetodePenelitian, Jakarta: Ghalia Indonesia, Hal: 64.


(61)

51

3. Sistem administrasi pemasaran yang ada di ESQ LC Surabaya. b. Wawancara

Dalam penelitian kualitatif kata - kata dan tindakan adalah hal utama. Untuk itu adanya wawancara sangat penting dilakukan dalam penelitian ini. Metode ini mengajukan pertanyaan secara langsung denganin forman yang diharapkan mendapat penjelasan pendapat, sikap dan keyakinan tentang hal - hal yang relevan dalam penelitian. wawancara mendalam secara umum adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan penelitian dengan cara Tanya jawab sambil bertatapan muka antara pewawancara dengan informan. Atau orang yang diwawancarai tanpa menggunakan pedoman wawancara, dimana pewawancara dan informan terlibat dalam kehidupan sosial yang relatif lama.49

Wawancara mendalam menurut Moeleong merupakan proses menggali informasi secara mendalam, terbuka dan bebas dengan masalah dan fokus penelitian dan diarahkan pada pusat penelitian serta bertatap muka untuk menggali informasi dari informan.50

Informan pertama yang akan diwawancarai adalah manajer yang mana sebagai pemilik ide dan pengelola bisnis, dan lima orang karyawan, Dengan menggunakan wawancara (interview) ini, peneliti akan mendapatkan data tentang:

1) Visi dan Misi pada ESQ LC Surabaya.

2) Progam kegiatan yang dilaksanakan organisasi FOSI Surabaya.

49BurhanBungin, 2009, MetodePenelitianKualitatif, Jakarta: Kencana, Hal: 108. 50Lexy J. Moeleong, MetodePenelitianKualitatif, Hal: 186.


(62)

52

3) Materi yang digunakan oleh ESQ LC Surabaya dalam training yang diadakan.

4) Sistem administrasi pemasaran mulai dari awal hingga akhir yang dilakukan oleh ESQ LC, sehingga akan tercipta suatu tujuan dari perusahaan.

5) Hambatan dan solusi yang di alami selama proses training berlangsung, dan selama proses pemasaran dilakukan.

c. Dokumentasi

Metode dokumentasi merupakan catatan atau kumpulan peristiwa yang telah didapat. Dokumen dapat berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang.51Menurut Haris dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data kualitatif dengan melihat atau menganalisis dokumen - dokumen yang dibuat oleh subyek sendiri atau oleh orang lain tentang subyek.52 Observasi yang digunakan dalam pencarian data dilapangan berbentuk struktur organisasi, serta gambar kegiatan.

F. Teknik Validitas Data

Keabsahan data adalah bahwa setiap keadaan harus memenuhi mendemonstrasikan nilai yang benar, menyediakan dasar agar hal itu dapat diterapkan, dan memperbolehkan keputusan luar yang dapat dibuat tentang

51Sugiyono, 2011, MetodePenelitianKombinasi”MixedMethode”, Bandung: Alfabeta, Hal:. 240. 52 Haris Herdiansyah, 2010, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Salemba Humanika, Jakarta, hal.


(63)

53

konsistensi.53 Adapun teknik yang digunakan oleh peneliti adalah triangulasi. Triangulasi adalah teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dan teknik ini berfungsi untuk menguji kredibilitas data.54 Triangulasi data digunakan dengan cara membuktikan kembali keabsahan data yang diperoleh dilapangan melalui metode wawancara, observasi, dokumentasi kemudian dibandingkan hasil yang didapat. Jadi triangulasi merupakan cara terbaik untuk menghilangkan perbedaan-perbedaan konstruksi kenyataan yang ada dalam konteks suatu studi sewaktu mengumpulkan data tentang berbagai kejadian dan hubungan dari berbagai pandangan.55

Adapun langkah-langkah yang ditempuh dalam tahap triangulasi ini adalah:

1. Peneliti melakukan pengecekan tentang hasil dari pengamatan wawancara, maupun hasil data yang diperoleh dengan cara observasi dan dokumentasi.

2. Penulis meneliti apa yang dikatakan informan tentang bisnis ESQ

Leadership Center secara umum dengan mengecek data yang sudah

ada apakah sesuai atau tidak.

3. Membandingkan pendapat dan atau perspektif informan satu dengan informan yang lain.

53 Lexy J.Moleong, 2008, Metode Penelitian kulitatif, Remaja Rosydakarya, Bandung, hal.

320-321.

54 Ibid, hlm. 83


(1)

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari data yang diperoleh dari lapangan serta menganalisa pada bab sebelumnya, peneliti dapat mengambil kesimpulan bahwasannya:

1. Sistem administrasi pemasaran di ESQ LC Surabaya

Sistem administrasi pemasaran merupakan serangkaian kegiatan keseluruhan dari kegiatan bisnis yang mana saling berhubungan, sebagai proses pengendalian kegiatan kerja sama untuk merencanakan atau mempromosikan produk, mendistribusikan barang atau jasa untuk memuaskan kebutuhan pembeli, guna mencapai tujuan.

Sistem administrasi pemasaran yang ada di ESQ LC dinamakan CFW (Client Folder Work Station) untuk prosesnya dimulai dari prospecting, presentation, proposal 1, proposal 2, negosiastion, confirmation, preparation,, training, alumni, keep in view, prospecting alumni. Yang mana keseluruhan dari kompopnen tersebut saling berhubungan.

2. Hambatan Implementasi Sistem Administrasi Pemasaran di ESQ LC Surabaya.


(2)

96

yang menjadi penghambatnya adalah pada tahap negosiasi dan juga prospecting. Dan juga akses internet pada perusahaan. yang kedua adalah faktor eksternal, yang mana faktor eksternal tersebut berasal dari client ESQ LC. Yang menjadi faktor penyebabnya adalah pada keinginan dan tingkat kebutuhan client tersebut, serta budget yang dimilikioleh client tidak sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh perusahaan.

Adapun solusi Solusi untuk mengatasi hambatan yang ada di ESQ LC, maka perusahaan mengadakan pendekatan melalui SDM yang ada, Jadi pendekatan yang dilakukan adalah dengan mengadakan kegiatan yang berhuhungan dengan spiritualitas yang mengedepankan pada nilai religiusitas para SDM yang ada di ESQ LC.

B. Saran dan Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian di atas dan beberapa temuan fakta dilapangan, maka peneliti memiliki beberapa saran adalah sebagai berikut:

a. Sistem administrasi pemasaran yang ada di ESQ LC sudah sangat baik. Seharusnya bisa menjadi panutan bagi para pelaku bisnis lainnya untuk menerapkan sistem administrasi pemasaran pada perusahaan mereka. Agar perusahaan yang menerapkannya lebih terkontrol dalam setiap aktivitasnya. Dan juga di dalam sistem administrasi pemasaran tersebut juga mengandung unsur - unsur Islam.


(3)

97

b. SDM yang menjalankan sistem administrasi pemasaran di ESQ LC juga sudah menerapkannya, dan menjadikan sistem tersebut sebagai acuan mereka dalam menyelasaikan tugasnya.

C. Keterbatasan Penelitian

Peneliti menyadari masih banyak kekurangan dalam melakukan penelitian. Ada beberapa faktor yang tidak bisa dihindari baik faktor internal maupun eksternal. Dalam pelaksanaan penelitian pada umumnya berjalan dengan lancar walaupun terdapat kendala saat pencarian data dilapangan. Adapun kendala yang dialami seperti terbatasnya waktu ketika melakukan wawancara kepada narasumber karena ada kesibukan kerja, minimnya pengetahuan penulis mengenai teori, serta kurangnya data yang didapatkan pada saat menggali informasi kepada narasumber.

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna. Dan masih banyak hal yang perlu digali lebih dalam lagi mengenai sistem administrasi pemasaran yang ada di perusahaan, serta hambatan yang terjadi pada perusahaan. Maka dari itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan penelitian. Penulis berharap agar Allah SWT senantiasa memeberikan balasan atas kebaikan semua pihak yang telah membantu, mengkritik, serta memberikan saran kepada penulis.


(4)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,1998, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Bina Aksara, Jakarta.

Ashton, R., 2005, How To Sell, Erlangga, Indonesia.

Azwar, S., 1999, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.

Bungin, B., 2001, Metodelogi Penelitian Sosial, Airlangga University, Surabaya.

Denny, R., 1998, Sukses Menjual Jurus Jitu Menuju Pasar, PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.

Fahmi, I., 2012, Manajemen Teori, Kasus, dan Solusi, Alfabeta, Bandung.

Hamalik, o., 2001, Pengembangan Sumber Daya Manusia Manajemen Pelatihan Ketenagakerjaan, BumiAksara, Jakarta.

Herdiansyah, H., 2010, Metodelogi Penelitian Kualitatif, Salemba Humanika, Jakarta.

Indradi, S. S., 2016, Dasar - dasar dan Teori Administrasi Publik, Intrans Publishing Wisma Kalimetro, Malang.

Jackman, A., 2005, How To Negotiate, Erlangga, Indonesia.

Koentjoroningrat, 1994, Metode Penelitian Masyarakat, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta,

Meldona, 2009, Manajemen Sumber Daya Manusia Perspektif Integratif, UIN - Malang Press, Malang.


(5)

Moekijat, 1993,“Evaluasi PelatihanMandar Maju, Bandung.

Moleong, L. J., 2006, Metode Penelitian Kualitatif, Rev. Ed, Bandung.

Natsir, M., 1998, Metode Penelitian, Ghalia Indonesia, Jakarta. Nawawi,I., 2011, “Islam dan Bisnis”, VIVPRESS, Surabaya.

Nuraida, I., “Manajemen Administrasi Perkantoran”, KANISIUS ,Yogyakarta. Nurlailah, 2014, Manajemen Pemasaran, Surabaya: UIN Sunan Ampel Press. Purwono, T., 2010, Andal Bernegosiasi, KTSP, Yogyakarta.

Sugiyono, 2014, Memahami Penelitian Kualitatif, Alfabeta, Bandung.

Sukarna, 1990, PengantarIlmuAdministrasi, MandarMaju, Bandung.

Sukoco,B. M., 2002, Manajemen Administrasi Perkantoran Modern, Erlangga, Jakarta.

Swastha, b., danIrawan, 1997, Manajemen Pemasaran Modern, Liberty, Yogyakarta.

Tantriana, D., MM, 2014, Teori Administrasi, UIN Sunan Ampel Press, Surabaya.

Tjiptono, f., dan Chandra, g,. , 2012, Pemasaran Strategik, C. V ANDI OFFSET, Yogyakarta.

Abdullah, W., 2008, Pengembangan Sistem Administrasi Penjualan di PT. XYZ, Diakses pada 2008 dari


(6)

Raosang, 2013, Pentingnya, strategi, pemasaran.

http://raosang.blogspot.com/2013/08/pentingnya-strategi -pemasaran.html?m=1. Diakses 08 februari 2017.

Dianidrapraja, Herlambang, Pentingnya leadership Kepemimpinan.

http://m.kompasiana.com/herlambangdianidrapraja/pentingnyaleadershipkepemim pinan_531fe489a33311d42bb675a1, diakses 22 desember 2016

lestari, Dihayu, 2014, apa itu ESQ.

http://dwihayulestari.blogspot.com/2014/01/apa-itu-esq.html?m=1 http://wwwneoselfempoworment.com/manfaat-penting-trainingkepemimpinan/.

Diakses 09februari 2017.

ESQ Leadership Center Surabaya, 2014.

http://www.esqway165.com/about-us/trainers-2/. Diakses pada 09 januari 2017.