Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Saraswati Salatiga : Kajian Manajemen Kesiswaan T2 942011051 BAB I

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyediaan tenaga yang bermutu adalah produk dari proses pendidikan di suatu lembaga pendidikan seperti Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Untuk menghasilkan tenaga terdidik atau lulusan yang berkualitas membutuhkan manajemen sekolah yang bermutu.

Secara substansi, pemerintah melalui Direktorat Pembinaan SMK pada Bab I tentang Kebijakan Umum menggariskan bahwa Pembinaan SMK meliputi: akses pendidikan dasar-menengah, metodologi, pengelolaan, kurikulum, dan kualitas. Pada substansi kualitas, pemerintah mengarahkan pada penyiapan dokumen mutu untuk sertifikasi mutu ISO 9001:2008, pemenuhan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan dan peningkatan kompetensi lulusan agar dapat bersaing di dunia kerja. Hal ini menunjukkan bahwa seluruh SMK di Indonesia, dalam rangka meningkatkan manajemen mutu pendidikan menggunakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Hal ini juga selaras dengan salah satu sasaran strategis Direktorat Pembinaan SMK yang menggambarkan kondisi yang harus dicapai sampai tahun 2014 yaitu pada Garis-garis Besar Pembinaan SMK tahun 2011 dinyatakan bahwa seluruh SMK bersertifikat ISO 9001:2008, kemudian Garis-garis Besar Pembinaan SMK tahun 2012 dinyatakan bahwa 70 % SMK


(2)

bersertifikat ISO 9001:2008. Langkah kebijakan ini menganjurkan agar Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) menggunakan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sebagai alat untuk mengelola proses manajemen mutu pendidikan dalam rangka mewujudkan lulusan yang berkualitas.

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Saraswati Salatiga merupakan SMK Swasta terbesar di Salatiga, terbukti sampai tahun pelajaran 2012/2013 jumlah siswanya 1443 dengan jumlah kelas sebanyak 36 kelas yang terdiri dari 6 (enam) program keahlian yaitu Teknik Instalasi Tenaga Listrik, Teknik Otomasi Industri, Teknik Pemesinan, Teknik Pemeliharaan Mekanik Industri, Teknik Otomotif, dan Teknik Informatika dan Komputer. SMK Saraswati Salatiga menerapkan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 sesuai dengan salah satu Misi Direktorat Pembinaan SMK yaitu memperkuat tata kelola SMK melalui penerapan Sistem Manajemen Mutu berbasis ISO 9001:2008. Dengan demikian SMK Saraswati Salatiga diharapkan mampu meningkatkan kualitas manajemen sekolah ke arah yang lebih baik dan konsisten sesuai dengan standar persyaratan ISO 9001:2008 dan 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan).

Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 akan terlaksana apabila didukung oleh Sumber Daya Manusia (SDM) yang memiliki kemampuan, integritas dan kemauan yang tinggi karena kalau tidak, ISO 9001:2008 hanya akan jadi slogan semata. Salah satu unsur SDM dimaksud adalah guru dan karyawan, dimana guru dan karyawan merupakan kunci keberhasilan peningkatan


(3)

mutu pendidikan karena berperan sebagai pengelola proses belajar mengajar bagi siswa.

Pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga dimulai sejak tanggal 10 Nopember 2010 melalui Lembaga Sertifikasi ISO yaitu PT Sucofindo Jakarta dengan nomor sertifikat QSC.00920. ISO adalah badan standardisasi internasional yang menangani masalah standardisasi untuk produk atau jasa (Usman, 2011). Keuntungan yang diperoleh setelah menerima sertifikat ISO 9001:2008 adalah sekolah dapat menetapkan aturan-aturan dasar untuk sistem kualitas terhadap barang atau jasa agar tetap konsisten, terdokumentasi dan terevaluasi, sehingga Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 dapat dirasakan baik oleh warga SMK Saraswati Salatiga. Pasal 1 buku ISO 9001 dinyatakan bahwa tujuan penerapan standar ISO 9001 terutama untuk memuaskan pelanggan dengan cara mencegah non conformities (ketidaksesuaian) pada setiap tahap pelaksanaan pekerjaan (Usman, 2011: 552). Oleh sebab itu sertifikat ISO 9001:2008 adalah sebagai acuan dasar SMK Saraswati Salatiga dalam mengelola manajemen sekolah menuju proses pendidikan yang berkualitas.

Berkaitan dengan pengelolaan manajemen sekolah menuju proses pendidikan yang berkualitas, tidak lepas dari kegiatan manajemen kesiswaan, sebab semua kegiatan manajemen kesiswaan merupakan bagian dari kegiatan manajemen sekolah, sehingga sekolah harus mempunyai kesamaan visi, misi dan tujuan yang jelas dalam rangka pelayanan kepada siswa. Demikian halnya


(4)

SMK Saraswati Salatiga menempatkan manajemen kesiswaan ditempatkan pada kerangka sistem manajemen mutu sekolah. Berkaitan dengan ini Prihatin (2011: 11) mengatakan bahwa manajemen kesiswaan sebagai bagian dari keseluruhan manajemen sekolah, sehingga harus mempunyai kesamaan visi, misi dan tujuan manajemen sekolah secara keseluruhan. Penempatan manajemen kesiswaan ditempatkan pada kerangka manajemen sekolah, tidak boleh ditempatkan diluar sistem sekolah.

Implementasi manajemen kesiswaan SMK Saraswati Salatiga berpedoman pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang terdiri dari pasal-pasal atau klausul-klausul. Mulyono (2008, dalam Makawimbang, 2011) menjelaskan bahwa model proses Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 terdiri dari lima komponen utama yaitu: Sistem Manajemen Mutu (klausul 4), Tanggungjawab Manajemen (klausul 5), Manajemen Sumber Daya (klausul 6), Realisasi Produk (klausul 7), Analisis, Pengukuran dan Peningkatan (klausul 8). Hal ini menggambarkan bahwa seluruh aktifitas kegiatan manajemen kesiswaan mulai Kepala Sekolah sebagai penanggungjawab, para Wakil Kepala Sekolah, para Ketua Program Keahlian, guru dan semua Urusan sampai pada karyawan tingkat bawah harus berpedoman pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 yang harus dilaksanakan secara konsisten dan terdokumentasi dengan aman, rapi, dikelompokkan dan mudah dicari. Namun berdasarkan pengamatan pada aktifitas pekerjaan sehari-hari menunjukkan aktifitas inkonsisten, bahkan berdasarkan kegiatan audit eksternal yang


(5)

dilakukan oleh PT Sucofindo Jakarta yang dilaksanakan di SMK Saraswati Salatiga tanggal 16 Agustus 2011 masih ditemukan aktifitas kegiatan manajemen kesiswaan yang Non Conformity Report (NCR) atau ketidaksesuaian dengan persyaratan Sistem Manajemen ISO 9001:2008. Laporan kegiatan kesiswaan belum seluruhnya terdokumen dengan rapi. Beberapa kegiatan ekstrakurikuler belum berjalan sesuai program kesiswaan.

Sesuai Undang-undang No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada pasal 18 poin 2 dan 3 dijelaskan bahwa setiap siswa berkewajiban untuk mematuhi ketentuan peraturan yang berlaku dan siswa harus menghormati tenaga kependidikan. SMK Saraswati Salatiga mempunyai peraturan siswa yang berlaku untuk mengendalikan, mengatur dan mengarahkan siswa ke arah sikap tertib dan disiplin. Namun data petugas piket dan bimbingan konseling di sekolah menunjukkan masih banyak siswa yang melanggar aturan sekolah yang berupa kehadiran siswa, siswa terlambat, potongan rambut, siswa bolos pelajaran, sering tidak masuk tanpa keterangan, corat-coret tembok, bicara tidak sopan kepada guru dan baju tidak dimasukkan.

Salah satu fungsi manajemen kesiswaan yang berkaitan dengan penyaluran aspirasi dan harapan siswa adalah siswa tersalurkan hobinya, kesenangan dan minatnya karena hal itu dapat menunjang terhadap perkembangan diri siswa secara keseluruhan (Prihatin, 2011: 10). Hal ini menunjukkan bahwa SMK Saraswati Salatiga juga harus memfasilitasi kegiatan


(6)

ekstrakurikuler kepada siswa untuk menyalurkan bakat dan minatnya. Berdasarkan pengamatan belum semua fasilitas kegiatan ekstrakurikuler yang disosialisasikan kepada siswa disediakan oleh sekolah.

Salah satu ruang lingkup manajemen kesiswaan pada manajemen sekolah menurut Prihatin (2011) adalah penerimaan siswa baru. Calon siswa baru SMK Saraswati Salatiga harapannya 12 kelas dapat terpenuhi dengan formasi jumlah kelas besar di semua jurusan. Namun setiap tahun calon siswa masih kecenderungan memilih jurusan teknik mesin, sehingga masih terjadi kesenjangan jumlah siswa yang diterima pada jurusan selain teknik mesin. Bahkan pada tahun pelajaran 2013-2014 jumlah pendaftar yang masuk ke SMK Saraswati Salatiga mengalami penurunan. Pada tahun 2012-2013 jumlah pendaftar sebanyak 576, sedangkan pada tahun 2013-2014 sebanyak 516 pendaftar.

Kenaikan kelas dan penjurusan merupakan bagian dari manajemen kesiswaan di SMK Saraswati Salatiga. Hasil evaluasi belajar untuk kenaikan kelas tahun pelajaran 2012-2013, harapannya semua naik kelas mulai kelas X naik kelas XI dan kelas XI naik kelas XII. Hasil penilaian belajar tahap akhir menunjukkan bahwa masih ada siswa kelas X yang tidak naik sebanyak 6 siswa dan kelas XI sebanyak 4 siswa. Berkaitan dengan minat siswa di jurusan tersebut, peran bimbingan konseling belum ada program pembekalan penjurusan untuk siswa.

Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga pada


(7)

kajian manajemen kesiswaan menggunakan model evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam (1967) dan kawan-kawan di Ohio State University (Arikunto & Abdul Jabar, 2009: 45). CIPP merupakan singkatan dari huruf empat buah kata, yaitu context evaluation (evaluasi terhadap konteks), input evaluation

(evaluasi terhadap masukan), process evaluation (evaluasi terhadap proses), dan product evaluation (evaluasi terhadap hasil). Keempat kata yang disebutkan CIPP tersebut merupakan sasaran evaluasi yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah program manajemen kesiswaan yang berdasarkan komponen-komponennya yang pada pelaksanaannya mengacu pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Model CIPP sebagai proses evaluasi memandang program yang dievaluasi sebagai sebuah sistem.

B. Pembatasan Masalah

Pelaksanaan evaluasi program sistem manajemen mutu ISO 9001;2008 dalam manajemen sekolah kenyataannya masih sangat luas sekali. Luasnya kegiatan manajemen mutu akan berdampak pada hasil penelitian yang tidak tuntas. Di samping itu juga membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki penulis, maka dalam penelitian ini penulis membatasi pada evaluasi pelaksanaan program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga bidang manajemen kesiswaan.


(8)

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah konteks manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

2. Bagaimanakah input manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

3. Bagaimanakah proses manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

4. Bagaimanakah produk manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

D. Tujuan Penelitian

1.

Mengetahui konteks manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

2. Mengetahui input manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

3. Mengetahui proses manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

4. M

engetahui produk manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?


(9)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari proses dan hasil penelitian ini adalah ada dua macam yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Wujud dari hasil evaluasi adalah sebuah rekomendasi dari evaluator untuk pengambil kebijakan (decision maker)

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian evaluasi pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga akan memberikan informasi tentang tuntutan dan perkembangan sistem manajemen mutu yang dapat dipakai suatu sekolah khususnya SMK dalam mengelola sekolah kearah yang berkualitas dalam proses pelayanan pendidikan, sehingga menghasilkan produk lulusan yang berkualitas.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Yayasan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan dalam rangka penyelenggaraan mutu layanan pendidikan SMK Saraswati Salatiga.

b. Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan pengambilan keputusan dalam menentukan arah pelayanan proses pendidikan di SMK Saraswati Salatiga dalam meningkatkan layanan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas sesuai standar ISO 9001:2008. Kepala Sekolah


(10)

dapat mengetahui seberapa jauh pelaksanaan manajemen mutu pembinaan kesiswaan yang dilakukan oleh guru/karyawan sehingga akan dijadikan pedoman untuk mengambil keputusan bahwa sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dapat diteruskan, berhenti, atau diteruskan namun perlu perbaikan dan sebagainya.

c. Bagi guru, sebagai pedoman seluruh aktifitas kegiatan manajemen mutu yang berkaitan dengan proses pembinaan kesiswaan di SMK Saraswati Salatiga yang pelaksanaannya mengacu pada persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

d. Bagi siswa, sebagai masukan bahwa sistem manajemen mutu yang dipakai dalam pembinaan kesiswaan di SMK Saraswati Salatiga adalah sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.


(11)

(1)

ekstrakurikuler kepada siswa untuk menyalurkan bakat dan minatnya. Berdasarkan pengamatan belum semua fasilitas kegiatan ekstrakurikuler yang disosialisasikan kepada siswa disediakan oleh sekolah.

Salah satu ruang lingkup manajemen kesiswaan pada manajemen sekolah menurut Prihatin (2011) adalah penerimaan siswa baru. Calon siswa baru SMK Saraswati Salatiga harapannya 12 kelas dapat terpenuhi dengan formasi jumlah kelas besar di semua jurusan. Namun setiap tahun calon siswa masih kecenderungan memilih jurusan teknik mesin, sehingga masih terjadi kesenjangan jumlah siswa yang diterima pada jurusan selain teknik mesin. Bahkan pada tahun pelajaran 2013-2014 jumlah pendaftar yang masuk ke SMK Saraswati Salatiga mengalami penurunan. Pada tahun 2012-2013 jumlah pendaftar sebanyak 576, sedangkan pada tahun 2013-2014 sebanyak 516 pendaftar.

Kenaikan kelas dan penjurusan merupakan bagian dari manajemen kesiswaan di SMK Saraswati Salatiga. Hasil evaluasi belajar untuk kenaikan kelas tahun pelajaran 2012-2013, harapannya semua naik kelas mulai kelas X naik kelas XI dan kelas XI naik kelas XII. Hasil penilaian belajar tahap akhir menunjukkan bahwa masih ada siswa kelas X yang tidak naik sebanyak 6 siswa dan kelas XI sebanyak 4 siswa. Berkaitan dengan minat siswa di jurusan tersebut, peran bimbingan konseling belum ada program pembekalan penjurusan untuk siswa.


(2)

kajian manajemen kesiswaan menggunakan model evaluasi CIPP yang dikembangkan oleh Stufflebeam (1967) dan kawan-kawan di Ohio State University (Arikunto & Abdul Jabar, 2009: 45). CIPP merupakan singkatan dari huruf empat buah kata, yaitu context evaluation (evaluasi terhadap konteks), input evaluation

(evaluasi terhadap masukan), process evaluation (evaluasi terhadap proses), dan product evaluation (evaluasi terhadap hasil). Keempat kata yang disebutkan CIPP tersebut merupakan sasaran evaluasi yang tidak lain adalah komponen dari proses sebuah program manajemen kesiswaan yang berdasarkan komponen-komponennya yang pada pelaksanaannya mengacu pada Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008. Model CIPP sebagai proses evaluasi memandang program yang dievaluasi sebagai sebuah sistem.

B. Pembatasan Masalah

Pelaksanaan evaluasi program sistem manajemen mutu ISO 9001;2008 dalam manajemen sekolah kenyataannya masih sangat luas sekali. Luasnya kegiatan manajemen mutu akan berdampak pada hasil penelitian yang tidak tuntas. Di samping itu juga membutuhkan biaya, waktu dan tenaga yang tidak sedikit. Dengan berbagai keterbatasan yang dimiliki penulis, maka dalam penelitian ini penulis membatasi pada evaluasi pelaksanaan program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga bidang manajemen


(3)

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah konteks manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

2. Bagaimanakah input manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

3. Bagaimanakah proses manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

4. Bagaimanakah produk manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

D. Tujuan Penelitian

1.

Mengetahui konteks manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

2. Mengetahui input manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

3. Mengetahui proses manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?

4. M

engetahui produk manajemen kesiswaan dalam pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga ?


(4)

E. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dapat diambil dari proses dan hasil penelitian ini adalah ada dua macam yaitu manfaat teoritis dan manfaat praktis. Wujud dari hasil evaluasi adalah sebuah rekomendasi dari evaluator untuk pengambil kebijakan (decision maker)

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis dari penelitian evaluasi pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 di SMK Saraswati Salatiga akan memberikan informasi tentang tuntutan dan perkembangan sistem manajemen mutu yang dapat dipakai suatu sekolah khususnya SMK dalam mengelola sekolah kearah yang berkualitas dalam proses pelayanan pendidikan, sehingga menghasilkan produk lulusan yang berkualitas.

2. Manfaat praktis

a. Bagi Yayasan adalah sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil kebijakan dalam rangka penyelenggaraan mutu layanan pendidikan SMK Saraswati Salatiga.

b. Bagi Kepala Sekolah, sebagai bahan masukan dan pertimbangan pengambilan keputusan dalam menentukan arah pelayanan proses pendidikan di SMK Saraswati Salatiga dalam meningkatkan layanan pendidikan yang lebih baik dan berkualitas


(5)

dapat mengetahui seberapa jauh pelaksanaan manajemen mutu pembinaan kesiswaan yang dilakukan oleh guru/karyawan sehingga akan dijadikan pedoman untuk mengambil keputusan bahwa sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dapat diteruskan, berhenti, atau diteruskan namun perlu perbaikan dan sebagainya.

c. Bagi guru, sebagai pedoman seluruh aktifitas kegiatan manajemen mutu yang berkaitan dengan proses pembinaan kesiswaan di SMK Saraswati Salatiga yang pelaksanaannya mengacu pada persyaratan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008.

d. Bagi siswa, sebagai masukan bahwa sistem manajemen mutu yang dipakai dalam pembinaan kesiswaan di SMK Saraswati Salatiga adalah sistem manajemen mutu ISO 9001:2008.


(6)

Dokumen yang terkait

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Saraswati Salatiga : Kajian Manajemen Kesiswaan T2 942011051 BAB II

0 0 30

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Saraswati Salatiga : Kajian Manajemen Kesiswaan T2 942011051 BAB IV

0 2 46

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Saraswati Salatiga : Kajian Manajemen Kesiswaan T2 942011051 BAB V

0 0 6

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Saraswati Salatiga : Kajian Manajemen Kesiswaan

0 0 14

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Pelaksanaan Program Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Saraswati Salatiga : Kajian Manajemen Kesiswaan

0 0 7

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

0 0 15

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga T1 162008014 BAB I

0 1 8

Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001: 2008 di SMK Negeri 2 Salatiga

0 0 41

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Magister Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana FKIPUKSW T2 BAB I

0 0 7

T2__BAB I Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Evaluasi Implementasi Sistem Manajemen Mutu ISO 9001:2008 Di Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga (Studi Kinerja Pegawai Non Akademik) T2 BAB I

0 0 17