Kompas 21 April 2010 Emisi

Target Mereduksi Emisi Karbon Bisa Jadi Bumerang

Rabu, 21 April 2010 | 04:24 WI B
Jakarta, Kompas - Tekad pemerintah mengurangi emisi karbon hingga 26 persen pada
tahun 2020 sulit tercapai. Bahkan, dikhawatirkan target itu menjadi bumerang bagi
I ndonesia. Kebijakan yang diharapkan dapat menjaring dana carbon trade dari negara
maju malah membuat I ndonesia mengalami kemunduran ekonomi.
Satryo Soemantri Brojonegoro melontarkan pendapat itu seusai menyampaikan kuliah
inagurasi sebagai anggota Komisi I lmu Rekayasa Akademi I lmu Pengetahuan I ndonesia
di kampus Universitas Katolik Atma Jaya Jakarta, Selasa (20/ 4). Satryo, yang mantan
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan Nasional, menyampaikan
pidatonya berjudul ”Eko-Teknologi Masa Depan I ndonesia”.
Sekarang ini emisi karbon I ndonesia masih t ergolong kecil. ”Dengan menekan emisi itu,
bakal mengancam berputarnya roda perekonomian I ndonesia,” urai Satryo, yang juga
guru besar dan doktor Teknik Mesin di I nstitut Teknologi Bandung.
Saat ini I ndonesia juga mengemisi gas rumah kaca, termasuk karbon, secara alami dari
laut dan lahan persawahan, di luar aktivitas manusia. ”Hal ini harus diperhitungkan dan
target itu perlu dikaji kembali,” kata Satryo yang baru mengakhiri kontrak kerjanya
sebagai profesor tamu di Toyohashi University of Technology Jepang.
Untuk mencapai target menahan status emisi karbon hingga satu dasawarsa ke depan,
menurut Satryo, perlu penerapan konsep eko-teknologi, yaitu suatu pendekatan

sistemik, yang menyeimbangkan antara ekosistem dan sistem binaan manusia. (YUN)