Pedoman Teknis SL PHT Tanaman Perkebunan
DUKUNGAN PERLINDUNGAN
PERKEBUNAN
DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN
KEMENTERIAN PERTANIAN
DESEMBER 2012
PEDOMAN TEKNIS
SEKOLAH LAPANG PENGENDALIAN HAMA TERPADU
(SL-PHT)
TANAMAN PERKEBUNAN
TAHUN 2013
(2)
KATA PENGANTAR
Pedoman Teknis Kegi at an Sekol ah Lapang
Pengendal i an Hama Tepadu (SL-PHT) di daerah
t ahun 2013 disusun dal am rangka memberi kan
acuan dan arahan pel aksanaannya kepada Dinas
yang membidangi Perkebunan dan Perangkat
Perl indungan
Per kebunan
di
Provinsi
dan
Kabupat en/ Kot a.
Sist emat ika Pedoman Tekni s i ni t erdir i dari
Bab I. Pendahul uan, berisi Lat ar Bel akang,
Sasar an
Kegiat an,
dan
Tuj uan;
Bab
II.
Pendekat an
Pel aksanaan
Kegiat an
memuat
t ent ang
Pri nsip
Pendekat an
Pel aksanaan
Kegiat an
dan
Spesi f ikasi
Teknis;
Bab
III.
Pel aksanaan Kegi at an, berisi Ruang Lingkup,
Pel aksana dan Penanggung Jawab Kegiat an,
Lokasi, Jenis dan Vol ume, dan Simpul Kr it is;
Bab IV. Pembinaan, Pengendal ian, Pengawal an
dan Pendampingan; Bab V. Monit oring, Eval uasi
dan Pel aporan; Bab VI. Pembiayaan sert a Bab
VII. Penut up.
Pedoman Teknis i ni sebagai acuan Dinas
yang
membidangi
Perkebunan
di
Provinsi/ Kabupat en/
Kot a
dal am
menyusun
Pet unj uk Pel aksanaan dan Pet unj uk Teknis yang
l ebih
spesif i k
berdasarkan
kondisi
daerah
set empat .
(3)
Semoga Pedoman Tekni s i ni dapat memberi
manf aat bagi pel aksanaan kegi at an di daerah
sesuai
dengan
t ar get
dan
sasaran
yang
direncanakan.
Jakart a, Desember 2012
Direkt ur Jender al
Ir. Gamal Nasir , MS.
Nip. 19560728 198603 1 001
(4)
FTAR ISI
KATA PENGANTAR ...
i
DAFTAR ISI ...
iii
DAFTAR LAMPIRAN...
v
I.
PENDAHULUAN ...
1
A. Latar Belakang ...
1
B. Sasaran Kegiatan ...
3
C. Tujuan ...
3
II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN
4
A. Prinsip Pendekatan Pelaksanaan
Kegiatan ...
4
B. Spesifikasi Teknis ...
9
III. PELAKSANAAN KEGIATAN ...
16
A. Ruang Lingkup ...
16
B. Pelaksana dan Penanggung Jawab
Kegiatan ...
17
C. Lokasi, Jenis dan Volume ...
21
D. Simpul Kritis ...
22
IV. PEMBINAAN, PENGENDALIAN,
PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN .
25
A. Pembinaan, Pengendalian,
Pengawalan dan Pendampingan ..
25
(5)
V. MONITORING, EVALUASI DAN
PELAPORAN ...
27
A. Monitoring...
27
B. Evaluasi ...
27
C. Pelaporan ...
27
VI. PEMBIAYAAN ...
30
VII. PENUTUP ...
31
LAMPIRAN
(6)
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Model tes Ballot Box ...
32
Lampiran 2 Matrik Analisa Pasangan
Terperinci ...
33
Lampiran 3. Matrik Kualitas SL-PHT...
34
Lampiran 4. Format wawancara dengan
Kuesioner ...
35
Lampiran 5. Jenis dan Volume Komponen
SL-PHT ...
41
Halaman
(7)
E
D
kang
Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT)
merupakan salah satu faktor yang
menyebabkan rendahnya produksi dan
kualitas hasil tanaman perkebunan. Akibat
serangan OPT, diperkirakan
terjadi
kehilangan produksi sekitar 30% - 40%.
Untuk menghindari kerugian akibat serangan
OPT, sampai saat ini masih banyak petani
dan
masyarakat
yang
mengartikan
pengendalian OPT sama dengan penggunaan
pestisida kimia
sintetis. Penggunaan
pestisida kimia yang berlebihan dapat
menimbulkan resistensi, resurjensi dan
ledakan
hama
sekunder,
pencemaran
lingkungan dan gangguan kesehatan.
Dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1992
tentang Sistem Budidaya Tanaman pada
Pasal
20
mengamanatkan
bahwa
Perlindungan Tanaman dilaksanakan dengan
sistem Pengendalian Hama Terpadu (PHT)
dan pelaksanaannya menjadi tanggung jawab
masyarakat dan pemerintah. Prinsip PHT
adalah menggunakan pestisida secara
bijaksana
apabila
berdasarkan
hasil
pengamatan, perlakuan lain dinilai tidak
akan mampu mengendalikan OPT yang ada.
(8)
r
t
u
t
hu, mampu dan mau
menerapkan PHT di kebunnya secara
mandiri, maka petani perlu dibekali
pengetahuan dan keterampilan tentang
prinsip PHT yaitu
1). Budidaya Tanaman
Sehat, 2). Pelestarian dan Pemanfaatan
Musuh Alami, 3). Pengamatan Rutin dan
4).Petani menjadi Ahli PHT. Pengetahuan
dan keterampilan tersebut dapat diperoleh
petani melalui Sekolah Lapang Pengendalian
Hama Terpadu (SLPHT).
Petani yang sudah mengikuti SL-PHT sejak
tahun 1997 sampai dengan tahun 2012
berjumlah sekitar 140.195 petani. Jumlah
petani yang telah mengikuti SL-PHT masih
sangat kurang yaitu baru mencapai 0,78%
dari total jumlah petani perkebunan rakyat
di seluruh Indonesia.
SL-PHT yang sudah dilaksanakan selama tiga
belas tahun dan sudah menunjukkan hasil
yang cukup memuaskan antara lain dari hasil
penelitian Dampak SL-PHT oleh beberapa
mahasiswa S2 pada kopi, kakao, teh dan lada
rata-rata peningkatan produktivitas hasil
tanaman petani alumni SL-PHT mencapai
25-27%. Selain itu, yang lebih penting terjadinya
perubahan positif terhadap pengetahuan,
keterampilan dan sikap petani.
(9)
t
r
! " #t
#t
#$t
r
! #s
! % &' ( " # $") " # *u
# #ya, maka kegiatan
SL-PHT petani perlu dilaksanakan secara
berkesinambungan. Untuk itu pada tahun
2013 akan dilaksanakan pelatihan SL-PHT
sebanyak 202 kelompok tani (5.050 petani) di
24 provinsi, 95 kabupaten, dengan peserta
perempuan minimal 25 %.
B. Sasaran Kegiatan
Sasaran nasional dari pelaksanaan SL-PHT
adalah terlaksananya kegiatan SL-PHT pada
202 KT di 24 provinsi, 95 kabupaten.
C. Tujuan
Tujuan pelaksanaan kegiatan SL-PHT :
1.
Meningkatkan pengetahuan, sikap dan
keterampilan
petani/kelompok
tani
tentang empat prinsip PHT yaitu :
1).Budidaya Tanaman Sehat,
2).Pelestarian dan Pemanfaatan Musuh
Alami
3).Pengamatan Rutin/Berkala,dan
4).Petani menjadi Ahli PHT.
2.
Meningkatkan
kepedulian
petani/
kelompok tani agar tahu, mau dan
mampu secara mandiri menerapkan PHT
dalam pengelolaan kebunnya.
(10)
,, - . /0
D
/12T
2 0. /L
2132 02201/4, 22 0T
2- .rinsip
.endekata
5.5elaksanaa
1egiatan
6- .
endekata
5Umum
7
r
8ns
8p p
9n
: 9;k
t
;n um
um
<9l
8put
8 = ;>y
;? @ A9
rs
8 B;t
;: <8 ?8str
;8Bt
: ;? <;?;C9<9? D9@8;t
;?E6- 6 3 1
Ti
F .elaksana
1egiatan
;E7 9 ?9
t
;G ;? HI J8 < 7 9 >;Ds
;?; I9 @8 ;t
;? K>9= I9G ;>; L8 ?;MI7 Ns
G ;>8 ? @ >; <A;t
O Ps
;tu
Q <8? @@u
s
9
t
9> ; = : 8t
9r
8<;?y
; G9 ? 9t
; G;? H;t
D9r
: ;8r
R9?9t
r
8 79rt
;?8 ;?EAE7 9 ? ;? @@
u
? @ C;w
;A : ;? G9 > ;Ds
;? ; D9 @8 ;t
;? HS T7 U J
u
?tu
DJ7 G
r
Kv
8 ?s
8 : 8t
9t
;GD;? K>9= I9G ;> ; L8?;s
7r
KV8?
s
8EWE7 9 ? ;? @@
u
? @ C;w
;A : ;? G9 > ;Ds
;? ; D9 @8 ;t
;? H S T7 U Ju
?tu
D J7 D;Au
G ;t
9? MDKt
; :8t
9t
; GD;? K>9 = I9G;>;L8 ?;s
D;Au
G ;t
9? MDKt
;E 6- X YZncanakerja
[9 ?W;?; D9
r
C; G9 > ;Ds
;?;;? < ;s
8? @ T < ;s
8 ? @ D9 @8;t
;? : 8susu
? G;>8 ? @ > ; <A ;t
O Ps
;tu
Q <8 ? @@u s
9t
9 > ;= : 89t
t
;GD;??y
; HI J8< G9 > ;Ds
;?; : ;?(11)
] ^
3
_uklak,
_uknis
` a
n
y
a bas
cd ce fu
gbc ghfu
ge ds u
etu
g gaidct
ce j` `r
k
v
d ed
s
hlcmu
nct
aehlkct
nc bdei bcomct
p q ru
cs od eiiu s
at
a bct rdt
at
cngceey
c ul jdo na bcgs
cec rce oaeicvu
gancrc `ar koce ja ge ds
rcr
d wdt
xae` ar
gamu
ecey] ^z {|
visi
` aeicx
u
cer
a}ds
d gaid ct
ce nc bdei bcomct
mu
bce ~amru
cr
d p rcn
rdcjuk
cn ol
at l` ocd eis
ocs
d ei uct
gar
y] ^
5
oordinasida
osialisasi
lk k
r
rd e cds
rdbcgu
gce kbat na bcgs
ce c raeice `pj` arce u r
cmcy
c om ke rce `j` `ket
dcecg qs
asu
cd raeicew
dbcy
ct gar
xcs rce wd e cs
lcmu
nct
ae l kt
c rdoce ct
ar
rcnct
bkgcs
d gaidct
ce rdbc gcecgceys
uarceigces
ks
dcbds
cs
d rdbcgs
cec gce gancrc nat
ced vcbke bkgcs
d gaid ct
ce u ` jy] ^
6
onitoringda
valuasi
ke d
t
kdeir
rce a} c bu
cs
d rdbcgu
gces
a bcoc gaid c
t
ce mar
bceisu
ei od e docb p q ru
cs gc bd rds
asu
cd gce raeicesu
(12)
7 Laporan
por
n
p
rk
n
n
p
l
ks
n
n k
t
n
s
m
p
k
n
s
su
n
n j
u
l
n
orm
om
n
¡ ¢£
por
n
k
¤ r
¥ t
¦ s
§ ¥¦ ¥ §us
t
§ ¨ ¦ ¨ t
© ªu
« ¦ u s
t
¨ ¤ ¥ t
¦s
¨s
¦t
¥ ¨ w
t
¨ ¦u
¬ s
r
© ®¯ ° ±rinsip
±endekata
²Teknis
³´µ
rtu
¶¦u
u
¦tu
¥¦¦ ¥
t
¥¦§ ¦
t
¤u
¦ ·s
¥§ ¦ ¥t
r
§ ¨ ¦ § ¦¸¥¨¹§¹¥t
t
¦ t
¦t
¦ § t
§r
¦s
§´µy
tu :
º
u
y
µ¦ ¦¤t
;
b. Pelestarian dan Pemanfaatan Musuh
Alami;
c. Pengamatan rutin/berkala;
d. Petani menjadi ahli PHT.
Dengan SL-PHT diharapkan petani/
kelompok tani tahu, mau dan mampu
secara mandiri menerapkan PHT dalam
pengelolaan kebunnya.
(13)
Pendekatan teknis pelaksanaan SL-PHT
sebagai berikut:
a. SL-PHT dilaksanakan oleh Pemandu
Lapang (PL) dengan pembinaan oleh
Pusat
(Direktorat
Perlindungan
Perkebunan),
Dinas
Provinsi/
Kabupaten/Kota yang membidangi
perkebunan.
b. Waktu
pelaksanaan
disesuaikan
dengan
karakter/sifat/
fenologi
tanaman dan serangan OPT.
c. Dilakukan dalam kelompok yang
terdiri dari 25 petani laki-laki dan
perempuan. Selanjutnya kelompok
tersebut dibagi menjadi 5 sub
kelompok kecil masing-masing 5
petani.
d. Kebun sebagai sarana belajar utama,
dan diskusi dilakukan di saung SL-PHT.
e. Sosialisasi setelah penetapan CP/CL.
f. Satu
kelompok
mengusahakan
komoditas perkebunan yang sama.
g. Tersedia
pemandu
lapang
di
provinsi/kabupaten/kota
pelaksana
SL-PHT. Jika di kabupaten/kota tidak
tersedia pemandu dapat menggunakan
pemandu lapang dari
provinsi/
kabupaten/kota terdekat.
(14)
h. Untuk memenuhi kekurangan jumlah
pemandu lapang SL-PHT
dapat
memanfaatkan
tenaga
pemandu
lapang bersertifikat yang telah purna
bakti dan petugas/petandu yang telah
selesai mengikuti pelatihan pemandu
lapang (PL) SL-PHT.
i. Penetapan PL oleh Kepala Dinas
Provinsi/kabupaten
kota
yang
membidangi perkebunan
dimana
pelatihan SL-PHT dilaksanakan.
3
»TindakLanjut
Berdasarkan hasil monitoring dan evaluasi
perlu dilakukan tindak lanjut sebagai
berikut:
a. Kelompok
tani
yang
telah
mendapatkan pelatihan SL-PHT agar
menerapkan PHT dan menyebar
luaskannya
kepada
petani
di
sekitarnya.
b. Dinas
provinsi/kabupaten/kota
melalui dana APBD agar memfasilitasi
SL-PHT untuk petani lainnya.
c. Dinas Kabupaten/kota memfasilitasi
pembinaan/pendampingan
pada
petani
alumni
SL-PHT,
agar
penerapan PHT dan kelembagaan
(15)
petani
semakin
baik
dan
berkelanjutan.
¼ ½ ¾
pesifikasiTeknis
¿½ Àriteria
a. Peserta
1) Petani pemilik/penyewa atau petani
penggarap;
2) Jumlah peserta perempuan minimal
25 % dan tidak dalam keadaan
hamil tua;
3) Berumur minimal 17 tahun dan
sehat;
4) Dapat menulis dan membaca;
5) Sanggup
mengikuti
SL-PHT
selama 16 kali pertemuan tanpa
terputus;
6) Tidak diperbolehkan ganti peserta.
b. Pemandu Lapang (PL)
Setiap kelompok SL-PHT dipandu oleh
2 orang Pemandu Lapang (PL) yang
telah bersertifikat. Dalam kondisi
tertentu 1 kelompok SL-PHT dapat
dipandu oleh 1 orang PL dibantu 1
orang petugas teknis yang mempunyai
kemampuan sebagai pemandu.
(16)
c. Pertemuan dilakukan di saung
pertemuan
dan kebun praktek
berlangsung dari jam 07.30-14.00
Pengaturan waktu dan materi sebagai
berikut :
No
Waktu
Materi/Kegiatan
1 07.30-10.30
Analisis
Agroekosistem
(AAES)
2 10.30-11.00
Istirahat
3 11.00-12.00
Dinamika
Kelompok
4 12.00-14.00
Topik Khusus
d. Lokasi SL-PHT mudah dijangkau oleh
pemandu dan peserta, tersedia kebun
praktek seluas ±1 ha.
e. Kebun praktek dibagi atas 2 petak
perlakuan yaitu petak PHT dan Non
PHT (kebiasaan pengendalian yang
dilakukan oleh petani). Setiap petak
dibagi 5 sub petak kebun praktek.
f. Setiap sub kelompok mengelola 2 sub
petak kebun praktek (PHT dan Non
PHT).
(17)
Á Â Ã
etode
a. SL-PHT dilaksanakan oleh PL dan
dikoordinasikan oleh Dinas Provinsi/
Kabupaten/ Kota yang menangani
perkebunan.
b. Pertemuan dilaksanakan sebanyak 16
kali dengan interval satu minggu
secara kontinyu.
c. Pertemuan mingguan dipandu oleh
dua orang Pemandu Lapang (PL) yang
bekerja
sebagai
tim
dan
mendatangkan/mengundang
nara
sumber jika diperlukan.
d. Pendekatan
andragogi
(metoda
belajar orang dewasa) yaitu belajar
dari pengalaman di lapangan sehingga
mereka tahu, mau dan mampu
menerapkannya secara mandiri.
e. Proses belajar mengajar dilakukan
dengan metoda partisipasi aktif,
mencari,
dan
menumbuhkan
kepercayaan sendiri, serta mengambil
keputusan
bersama
dalam
menentukan tindakan pengelolaan
kebun.
f. Proses belajar SL-PHT pada setiap
pertemuan
adalah
melakukan/
mengalami,
mengungkapkan,
(18)
menganalisa,
menyimpulkan,
menerapkan dan mengalami kembali.
g. Pada setiap kali pertemuan dilakukan
kegiatan-kegiatan
yaitu
Analisis
Agroekosistem
(AAES),
Dinamika
Kelompok dan Topik Khusus.
h. Sarana SL-PHT yaitu :
1) Kebun
2) Saung Pertemuan
i. Bahan dan Alat SL-PHT yaitu :
1) Kertas koran
2) Alat tulis
3) Pupuk
4) APH
5) Dekomposer
6) Petunjuk Lapangan
7) Bahan dan perlengkapan praktek
lain
j. Materi SL-PHT:
1) Mengacu pada kurikulum SL-PHT
yang disusun berdasarkan
kebutuhan peserta (hasil Analisa
Kebutuhan Pelatihan dan Test
Ballot Box awal).
2) Merupakan penjabaran dari 4
(empat) prinsip PHT yaitu
budidaya
tanaman
sehat,
pelestarian dan pemanfaatan
(19)
secara teratur (berkala) dan
petani menjadi ahli PHT.
3) Dikelompokkan kedalam Topik
Umum, Topik Khusus, Penunjang
dan Dinamika Kelompok dengan
kegiatan
utama
Analisis
Agroekosistem (AAES).
Materi SL-PHT sebagai berikut:
Ä
ateri
ÅL
ÆÇ ÈT
Éo
ÊÄ
ateri/
Ëegiatan
Ç
etunjukLapanga
ÌÍÇ
etlap
Î1.
Persiapan
SL-PHT
- Apa ini ?
- Analisa Kebutuhan
Pelatihan
- Kontrak Belajar
- Pengorganisasian warga
belajar
- Test Ballot Box Awal
2.
Merancang
Petak Studi
Ploting Petak PHT dan Non
PHT
3.
Topik Umum - Ekosistem Dasar
- Analisis agroekosistem
(AAES)
4.
Topik Khusus
a. a. Budidaya
Tanaman
-
-
- Pembibitan
- Penyambungan (sambung
samping dan sambung
pucuk) untuk komoditi kopi
(20)
Ï
o
Ð Ñateri/
Òegiatan
Ó
etunjukLapanga
ÔÕÓetlap
Ödan kakao
-
- Penanaman
-
- Pemangkasan
-
- Pupuk dan pemupukan
-
- Pohon pelindung
-
- Panen
- Dan lainnya sesuai
komoditas SL-PHT
b. OPT dan
Musuh
Alami/APH
c. Dampak
Perubahan
Iklim (DPI)
dan
Penanganan
Kebakaran
- - Hama/penyakit/gulma
- - Predator
- - Parasitoid
-- - Agens Pengendali Hayati
- - Koleksi Serangga
-
Mitigasi dan Adaptasi DPI
-
Dampak perubahan iklim
terhadap serangan OPT
5.
Materi
Pendukung
Pestisida
- Pestisida kimia
- Dampak penggunaan
pestisida kimia
- Pestisida Nabati
(21)
×
o
Ø Ùateri/
Úegiatan
Û
etunjukLapanga
ÜÝÛetlap
Þ6.
Dinamika
Kelompok
a. Perkenalan
Rantai nama dan buat
barisan
b.Pengakraban Kapal tenggelam
c.Kreativitas
9 titik 4 garis
d.Kerjasama
Menggambar bersama
e.Pemecahan
Masalah
Samson Delilah
f.Komunikasi
Bermain tali
7.
Evaluasi
- Ballot Box (Akhir)
- Analisa Pasangan Terperinci
k. Monitoring
dan
evaluasi
penyelenggaraan SL-PHT dilakukan
dengan beberapa model yaitu:
1) Test Ballot Box;
2) Matrik
analisa
pasangan
terperinci;
3) Matrik kualitas SL-PHT;
4) Melakukan
wawancara
dengan
menggunakan kuesioner.
Model 1), 2), 3), dan 4) disajikan pada
Lampira
Üß
,
à,3, da
Ü(22)
ââ â ãä
E
åæçèæéææ éçEG
â æ êæ é æ.
ëì í î ïå ð î ïñ ì òó
.
ô õs
õrt
ó ö ó÷øù úù ö ût
ós
ü ý-ôþÿ ö û õ
ru
÷tu
øøó÷ óû õt
ó÷û ô õr
øõu
÷ó÷ ó øót
ó÷ õu
ú õr
÷ó úõ÷û øut
û øõû ót
ó ÷üý
-ôþÿ ó
t
óu
øõûót
ó ÷ ó ÷s
õõ ÷ûs.
õù ú ù øt
ó÷û õs
õrt
ó üý -ôþÿ úõru
óøó ÷ øõù ú ùøt
ó÷û ó÷ úõ÷us
óóøó ÷/
ú õ úu
ö û öóó øó ÷øùú ù ö û
t
ós
õr
øõu
÷ó ÷s
õ õ÷ûs.
.
ÿóó ó÷ øõûót
ó ÷ üý-
ôþÿ ú õûut
û õ úûûó÷ ö ó÷ õ ÷õt
ó ó÷ ô/
ý,
s
ùs
û óûs
ós
û ü ý-
ôþÿ õ úûûó ÷ ö ó÷ õ÷õt
ó ó ÷ øõu
÷r
óøt
õ ø ö ó÷s
óu
÷ õrt
õ ú ó÷,
õ ÷ûó ó÷ õtu
÷u
ø ó ó ÷,
õóøs
ó ÷óó ÷üý
-ôþÿ õ úû÷óó÷
,
ú ù ÷ õv
ö ó ÷ õó ùr
ó÷.
.
÷ö û øót
ùr
û÷õr
óé â îðñí
t
í ðí î1
÷ut/
ósu
øó ÷-
ó ÷ó-
ü-
ót
ó ö ó ÷ û ÷ ùr
úós
û-
ÿõ ø ÷ùùû2
ut ut/
õu
ór
ó÷ ÿõr
ó øs
ó ÷ó ÷ó ü ý -ôþÿs
õó÷ó ø202
øõù ú ù øt
ó÷û ó÷(23)
r
v
s
,
95
u
t
.
3
ut
/
!s
" #u
"! " $%-
& '( ) *t
!u,
u
+u
r
& '(s
)202
"
t
) *t
rs
r
+
24
r
v
s
,
95
u
t
.
B
, - ./0 1 20 3040 3- .3 0 3 556 3 5Jawab Kegiatan
1.
&"s
+ **u
* 7w
*t
$%-
& '(u
tu
(&r
v
s
+"!+
s
r
v
s
) * + *r
u
+u
tu
( &
u
t
+ "! +s
u
t
) * + *r
u
.
2.
8s
)* + *r
u
r
v
s
/
u
t
/
t
+""
s
*t
*r
r
r
+s
+ * 9 9 &2
(& :+,
$;r
),
< + 9 & ( & &t
(s
su
+ *w
")!r
7)
+ ! !t
r
t
" ).
(24)
3.
= >w
>?@? A@? B@?t
@? AAu
? AC@w
@ D:
3.1
EFr
> Gt
Hr
@t
I >r
JF? Bu
? A@? I >r
G> Du
? @?.
@
.
K>?LF @MG@? N>r
O PHQ R>Q>
r
>?S>(
N T R)
B@ ? I >B HO@? N> G? Fs;
D.
K> J@ Gu
G@? DFODF? A@ ?,
M>ODF? @@ ?
,
OH?Ft
Hr
F ? A B@ ? >v
@Ju
@s
F.
3.2
EF ? @s
Ir
Hv
F?s
F L@ ? A O>ODFB@? AF M>r
G> Du
? @?@
.
K>?>t
@MG@? NFO I > J@ Gs
@ ?@ G>AF@t
@? U V-
IWNt
F ? A G@t
Mr
Hv
F ?s
F;
D.
K> J@ Gu
G@ ? GH Hr
BF ? @s
F B >? A@?EF
r
> Gt
Hr
@t
X>?B >r
@J I>r
G>Du
? @ ?,
Y Y I2
NI K> B@?,
U Zr
@D@L@,
[OD H? B@? Y INI I H?t
F@?@G(s
>su
@F B >? A@?w
FJ@L@\ G>r
C@)
B@? EF? @s
=@Du
M@t
>?/
=Ht
@ L@? A O>ODFB@? AF M>r
G> Du
? @?, s
>rt
@ F?st
Ftus
Ft
>r
G@Ft
J@ F??L@;
S
.
K>ODu
@t
I>tu
?Cu
G I > J@Gs
@? @@?u
?tu
GG>AF@t
@? UV-
IWN;
B
.
K> J@ Gu
G@?v
>r
FQF G@s
F ]I/
]V D >rs
@O@ EF? @s
=@ Du
M@t
>?;
>
.
K>?>t
@MG@? ]I/
]VU V-
IWN;
Q^K> J@ G
u
G@? M>? A@w
@ J@ ?,
(25)
_` a b
s
cb du
ebt
fa gba h if id` jba h` efr
kfdu
abas
ft
f i ebt;
h.
l m
s
` bn`
s
bs
`l o
-
p qrdf
rs
b ib-s
bi b _` a bs
cb du
ebt
fa/
cmt
b gb a h if id` jba h` efr
kf du
aba;
s
.
tf a gb i eb ` kba nbemr
b a efnbks
ba bba lo-
p qr kf_ `r
f kt
mr
bt
uf a jfr
bn pfr
kfdu
a b a v w.
_`r
f kt
mr
bt
pfr
n` a ju
a hba pfr
kfdu
a ba.
3.3
_` a bs
cbdu
ebt
fa/
cmt
b gba h if id` jba h` efr
kf du
ab ab
.
tf a ft
bekba r` i pfnbks
b ab kf h`bt
ba l o-
p qr;
d
.
tfnbku
kba km mr
j` a bs
` j f a hba _` a bs
pr
mv
`as
` gb a h if id`jb a h` efr
kfdu
a ba,
x xp2
r p tf j ba,
lyr
b db gb,
zidma j b a xp r p p mat
` ba b k(s
fsu
b` j fahb aw
`nb gb s kfr
{b),
_`r
f kt
mr
bt
uf aj fr
bn pfr
kfdu
a ba,
j ba e`s b kt
fr
kb`t
nb` a agb;
v
.
tf i du
bt
{u
ka`s
lo-
p qr;
j
.
tfnbku
kbav
fr
` |` kbs
` j ba ef aft
b eba} p
/
} o;
f
.
tfnbku
kbas
ms
`bn`s
bs
`,
ef i d` a bba j ba ima fv
l o-
p qr;
(26)
~
r
s
-
s
r
v
s
r
t
r
t
r
r
u
.
r
t
r
t
r
u
r
u
.
3.4
u
.
u
-
s
uru
r
u
t
r
t
s
-
u
s
-
;
.
tu
s
u
t
u
surv
/
t
-
;
.
r
r
s
s
-
s
r
v
s
u
t
/
t
r
u
;
.
r
r
s
-
s
r
v
s
/
u
t
/
t
r
u
.
(27)
3.5
¡¢ £¤ ¥/
¦t
£¤¥:
£
.
§ ¤ ¨¥¡ut
¥s
s
¥ £ ¥s
£s
¥ ©ª-
¦ «¢;
¬.
§ £¡u
¡£¤s
uru
t
£ £ £¤ © ª-¦ «¢
;
C. Lokasi, Jenis dan Volume
©ª
-
¦ «¢ ®¥ £ ¡s
£¤£¡£ ¤ ®¥24
r
v
¥¤s
¥, 95
¡£¬u
£t
¤ ®£¤202
¡ ¡t
£ ¤ ¥ ¯£¥tu
¦r
v
¥¤s
¥ ° ± (
£¬u
£t
¤ ° ± ²£r
£t
®£¤ ° ± ² s
£r),
¦r
v
¥ ¤s
¥ ² ¤ ¨¡u
u (
£ ¬u
£t
¤ £¥£ ¤¨ ®£¤ ² ¤¨¡u
u
¢¤ ¨£ ),
¦r
v
¥ ¤s
¥ ©³ £t
r
£ © £t
£ ¤(
£¬u
£t
¤ ´µ ®£¤ §³s
¥ ²£ ¤¯u
£s
¥ ¤),
¦r
v
¥ ¤s
¥ .
² £¬ (
£¬u
£t
¤ ² ¥tu
¤ ¨ ®£¤ ² £¤ ¨¡£ © £t
£¤),
¦r
v
¥¤s
¥ ª £u
¤ ¨(
£¬u
£t
¤ ¢ £¤ ¨¨£ ³s,
¶£¯¡£ ¤£¤ ®£¤ª £
u
¤¨ ·t
£r
£),
¦r
v
¥ ¤s
¥ ²£¤t
¤(
£¬u
£t
¤ ¦ £ ¤®¨ £ ¤ ¨),
¦r
v
¥¤s
¥ ¸£ ¬£r
(
£¬u
£t
¤ ¢ £s
¥ ¡££¯£,
©³¡£ ¬u
¥,
²£ ¤®u
¤ ¨,
®£¤ ² £¤®u
¤¨ ² £r
£t),
¦r
v
¥ ¤s
¥ ¸£w
£ ¢ ¤ ¨£(
£¬u
£t
¤ ¦ur
¬ £ ¥¤ ¨¨£ ®£¤ ¦ ¡£ ¤ ¨£¤),
¦r
v
¥¤s
¥ ¹µY
¨¯£¡£rt
£(
£¬u
£t
¤ ºu
¤u
¤ ¨ ¥®u
®£¤ u
¤r
¨),
¦r
v
¥¤s
¥ ¸£t
¥(
£ ¬u
£t
¤ ¢³u
¤ ¨£¨u
¤ ¨ ®£¤ ² ¥t
£r),
¦r
v
¥¤s
¥ ²£ ¥(
£¬u
£t
¤ ¸¬r
£ ¤£,
¢£ ¬ £¤£ ¤,
²£®u
¤ ¨,
²u
¤¨,
®£¤ ²£¤ ¨ ¥),
¦r
v
¥¤s
¥ »¢²(
£ ¬u
£t
¤ ª ¬ ¡ ¢ ¥ ³r),
¦r
v
¥¤s
¥ £ ¬£r (
£ ¬u
£t
¤ u
¬ur
£¯£,
§ £w
¥,
©£ ¬ £s,
®£¤ ² ¤ ¨¡£¯£¤¨),
¦r
v
¥¤s
¥ £t
¥ (
£¬u
£t
¤ ut
£¥ £rt
£ ¤ ¨£r
£),
(28)
¼
r
½v
¾¿s
¾ ÀÁ Âs
à Â(
ÄÅÆu
Ç Åt
à ¿ È ¿r
ÃÉÅ ¿Ê,
ËſŠ˽r
ÅÌÅ,
ÍŠ̽,
Î Å¿ À½ Ç Ç Ã ¿Ê),
¼r
½v
¾ ¿s
¾ ÀÁÂtr
Å(
ÄÅÆu
Ç Åt
ÿ Ï½ÐÆ ſŠΠſ Ä ½¿ Åw
à Àà ÂÅt
Å ¿),
¼r
½v
¾¿s
¾ ѽr
½ ¿t
Ž(
ÄÅÆu
Ç Åt
ÿ ϽÅÂà н),
¼r
½v
¾¿s
¾ ÀÁÂt
ÿÊ(
Ä ÅÆu
Ç Åt
à ¿ ¼ År
¾ ʾ Ò½ut
½ ¿Ê),
Î Å¿ ¼r
½v
¾¿s
¾ ÒÅ Âut (
Ä ÅÆu
Ç Åt
à ¿ Ó ÅÂÐ ÅÔÃr
Å Ï År
Åt).
ÀÕ
-
¼ Ó Ë Ë ÃÆu
ξÂÅ És
ſŠÉÅ¿ ξ7
¼r
½v
¾¿s
¾ ξ29
Ä ÅÆu
Ç Åt
à ¿ Î Å ¿62
Éà ½ÐÇ ½ Ét
Å¿¾ Öžtu
¼r
½v
¾¿s
¾ × ØY (
Ä ÅÆu
Ç Åt
à ¿ ÀÂà Рſ,
Äu
½¿Çr
½ ʽ,
Ï Å ¿tu
 Πſ Ñu
¿u
¿Ê Ä ¾ Îu
Â),
¼r
½v
¾¿s
¾ Ù Åw
Å ËÃ ¿Ê Å Ô(
ÄÅÆu
ÇÅt
à ¿ ¼urw
½r
Ã̽,
¼ Åt
¾,
¼ur
Æ Å Â¾¿ÊÊ Å,
ÒÅÊ Ã ÂÅ¿Ê,
ÚÃ ÐÆ Å¿Ê,
¼ à ÉŽ¿Ê Å¿,
Äu
Îus,
ÙÃÇ År
Å,
Î Å¿ ¼Ã Ð ÅÂÅ¿Ê),
¼r
½v
¾¿s
¾ ÙÅw
Å Ï År
Åt (
Ä ÅÆu
Ç Åt
à ¿ Û¾r
ÃÆ½ ¿,
Ø¿ Îr
ÅÐÅÖu,
Äu
¿¾ ¿Ê Å¿,
ÒÅ ÌÅÂÃ ¿Ê ÉÅ Î Å¿ ÀÁ Æ Å ¿Ê),
¼r
½v
¾¿s
¾ Ù Åw
Š˾ÐÁr (
ÄÅÆu
Ç Åt
ÿ Ͻ¿ νw
½s
½,
À¾ ν År
̽,
Ò½ ̽ ÉÃrt
½,
ÜÊ Åw
¾,
ÙÃ ÐÆ Ãr,
Î Å¿ ÒÅξu
¿)
¼r
½v
¾¿s
¾ ÀÁ ÐÅt
Ãr
Å ÀÃ ÂÅt
Å ¿(
ÄÅÆu
Ç Åt
à ¿ ÝÊ Å¿ Ø Â¾r),
¼r
½v
¾¿s
¾ ÀÁÂÅw
Ãs
¾ À Ã ÂÅt
Å¿(
ÄÅÆu
Ç Åt
à ¿ Ͻ¿Ã ÎÅ¿ ËÅ ÉÅÂÅr),
¼r
½v
¾ ¿s
¾ ÕÅ ÐÇu
¿Ê(
Ä ÅÆu
Ç Åt
ÿ ÕÅÐÇu
¿ÊÞt
År
ÅÎÅ ¿ ÍÅÖÄ Å ¿Å¿).
D. Simpul Kritis
Å
.
ÀÕ-
¼ Ó Ë Î¾ÂÅÉs
Å ¿Å ÉÅ¿ Ç ÅÎÅ ÅÉÔ¾r t
ÅÔu
¿s
à Ծ ¿ÊÊ Å Ìu
Ð ÂÅ Ô Ç Ãrt
à ÐÁÅ¿ Éur
Å¿Ê Î År
¾16
Éž Î Ã ¿Ê Å ¿ ¾¿t
Ãrv
ÅÂ Ç Ãrt
à ÐÁÅ ¿ Éur
Å¿Ê Î År
¾s
Åtu
о¿ÊÊu.
¼ ÃÂÅ És
Å¿ Å Å¿ ÉÃʾÅt
Å¿(29)
-ß
.
à á âãßus
äãt
år
á/t
æ çáè éã ê ët
å âãì í ásusu
êt
áíã è í ás
ãäçãáèãês
åsu
ã á í åê ëãê ã êã âás
ã è åßutu
ì ãê ç å âãt
áì ãê.
î å äãê íu
ïã çãê ë ì ãrus
äåê éãäç ãáèãês
á âãßus
äãt
år
á/t
æç áèu
êtu
è16
èãâá ç årt
å äðãê éã ê ë í áí ãs
ãr
è ãê ãt
ãs
ãêã âás
ã è åßutu
ìãê ç å âãt
áìã ê.
ñ
.
îr
å-t
åst
í ãâã ä ß åêtu
èBallot Box
s
år
áê ët
áíã è íáâãèu
èã ê äåê é åß ãß èã ê äãt
år
á éãê ë í áßutu
ì èã ê æâåì ç åt
ã ê át
áí ãè í áè åt
ã ìu
á,
s
åìáê ëëã ç åêáê ëèãt
ãê ç åê ë åt
ãìu
ãê í ãê è åt
år
ã ä çáâã ê çåt
ãê át
áíã è í ã çãt
íáu
èur s
åt
å âãì ä åê ë áèut
á àï -îòó ô îr
å-t
åst
ìãrus
í ás
áã ç èãê æâåì ç å äãê íu
âã çã ê ës
åß å âu
ä ç åâã ès
ãê ãã ê àï -îòóôí
.
õ åt
år
ßãt
ãs
ãê öu
ä âã ì î å äãêíu
âã çãê ë à ï -îòó í ã çãt
ä åê ëã è áßãt
èãê çå âãès
ã ê ããê è åë áãt
ãê à â-
îòó èur
ãê ë äã ès
áäã â.
֐tu
è átu
ç år
âu
ä å äã ès
áäã âèã ê øðê ës
áç å
tu
ëãs
éãê ët
å âãì äåê ë áèut
á ç å âãt
á ì ãê í ãê äå äß år
í ã éãèãê ç åtu
ëãs
çur
ê ã ß ã èt
áéã ê ë ß års
årt
áø áèãt.
å
.
îr
ãèt
åè ç år
ß ãê éãèã ê ùîò í ã ê ç å äßu
ãt
ã ê çu
çu
è ær
ëãêáè/
çu
çu
è èãê í ãê ë/
ß æ èãs
ìát
áíã è í á âãèu
èã ê,
çãí ãìãâs
åt
åâãì àï-
îòó ç åt
ãêá í áìãr
ã çèãê äãä çu
äå äßu
ãt
s
åê í ár
ás
åsu
ã á è åßutu
ìã ê.
î åäßu
ãt
ãê çu
çu
è ær
ëãêáè/
ß æ èãs
ì á í ã ê ç år
ß ã ê éã èãê ùîò ä åru
çã èãês
ãâãìs
ãtu
äãt
år
á éãê ë(30)
ú û üû ý ú û þ
u
ÿûýt
rs
û þûs
s
t
ût.
ýtu
þtu
r
u
ûw
ûþû ý û ûû ýû ût
üûý.
(31)
I
.
BI
AA
,
G
A
IA
,
GAWA
A
A
A
I
GA
A.
!"# $#% & ' (" %##%
,
& % ! %) # *"# % ) # % & % !#+# *# %) #%#
,- - . /0"%1"
/
2# (3& # $ %/
/$# ) "*#2 32#% 1 4#.# $ . %4#%# )#% $ .2 / /.) " %#1" ) %!# % 3%13. & %#% !!3%! 5#+#( 2 !"# $#% ) " -3 1#$,
6 6- , - 7 ) # %/
8 3.# (#9#/
:' (/%/
6-, - - /%$ "# %#2,
)# % & ";#2 $ .2#"$ *# " %%9#.
- *#2 1# %# #% 2 !"# $#% & ' (" %## %
,
& % ! %) #*"#% ) # % & % !#+#*#% ) "3$# '#2#% & #) #$#;#&#% 9# % !
' %5# ) "
1"'&3*
-
1"'&3* 2." $ "1 2 !"#$#%9#% ! $ *#; ) "$ $#&2#%.
<# *# ' ' *#2 1#%#2#% 2 !"# $# %
& ' (" %##%
,
& % ! %) #*"#% ) #% & % !#+# *# % ) " *#2 32#% 2 //.) " %#1" 1 4#.# ( .5 %5#%! 1 13# " ) % !# % $3!#1 = 3%!1" ) #% 2 + %#% !#% '#1"% !-
'#1"%! 3% "$ & *#2 1#%# 2 !"#$#%.
8#1#.# % 2 !"# $#% & '( " %# # %
,
& % ! %) #*"# %,
) # % & %!#+# *#% ' *"&3$ " & *#2 1# %# 2 !"# $#%(
7#%),
& '("#9##%(
7/% 9),
7 $/),
) #% (#;#%-
(#;# % 9# % ! ) "& .!3%#2# %(
7#$ ."# *).
!"# $#% & ' (" %##%,
& % ! %) # *"# % ) # % & % !#+# *# % ;#. 3 1) # & #$
' '( ."2# % . 2 /' %) #1"
,
) #% 1/*3 1" $ .;#)#& & .' #1#*#;# % ) #*#' &./ 1 1 & *#2 1# %# #% 2 !"#$# % 1 ;" % !!# ' #' &3 ' % !#2 1 * .#1"(32)
@ A BC D@ DEDB F DGHAF
,
FI JIDB KDB LD LDGDB MA H EDF DBN DB H KEFAFD@M DB.
B.
O PQR S TR UR R UO PVW X UR R U YOPU ZPU[R QXR U Y O PU ZR\R QR U]A^DM LDBD DB MA HE DF DB @ A_ `EB DDB
,
@ A B HABK D^EDB K DB @ A B HDaD^DB _EBE_D^ K E^DM LDBDM DB LDF I M D^E @ D KD LA F ED@ JAB E L MA H EDF DBN DB H KE^DM LDBDM DB.
bDMFI @ A^DM LDBDDB MA H EDFDB cA BKDMBN D LA^D^I K E M d d GK EBDLEM DB KAB H DB @ I LDF
,
@ G de EBLE K DB M D`I@ DFA B/
M dFD LAcEB HHD @ A^DM LDBDDB MA HE DF DB @ A_ `EB DDB,
@ A B HABK D^EDB K DB @A BH DaD^DB _AB JDK E ^A`Ec AfA MFEfK DB AfELEA B.
g E GA MFd GDF ]AG^EBKIB H DB ]AGMA`IBDB _A^DM IM DB @A_`EBDDB K DB @ AB H DaD^DB hi
-] jk lg EBDL NDB H _A_ `E K DBH E ]AGMA`IB DB FEB HM DF @ G de EBLE K DB M D`I@ DF AB
/
M dFD _A^DM IM DB @ A_ `EBDDB,
@A B HABKD^E DB,
K DB @A B H DaD^DB hi-
] jk FEB HM DF@ G d eEBLE,
M D`I@ DFAB/
M dFD.
(33)
V.
nO
opTOR
po q,
rVA
sUAS
pDA
ot r s
A
tORA
oA.
n u v w xu yw v z{| } ~| ~} ~ } } } ~ } } }} } } ~ }
-
} ~~.
{| } ~| ~} ~ } } | ~} } ~ } ~ }} ~ ~} |~}~ } }
/
| ~ ~} -
~} .
} } | }~| ~} ~} ~ ~ ~ } } } .
B.
r w ~ ~ } } } } ~ }
/
~} }} ~} } ~ } ~~ ~} ~} } } }} ~}} }
~~
/
}} } }.
~ ~ ~ } ~ ~ } }}} }.
~ ~ }
-
~ } | ~ | ~} } } }},
~} } ~ } ~ }} |~}~ ~ ~} -
~} .
C.
t u y v ~ ~ } ~| }~ } } | } ~ ~ } } } }} ~ }
.
(34)
¡ ¢ £ ¤¥¢ ¦ §¡
-
¨ ©ª «¬ ®¢ ¯ ¤°± ² £±°¢ ³´¢ ¦¢ ³ ±µ¬¢ ¯¢ ¦ «¢¦ « ¬ °¢ £¤ ¥³¢¦ ´ ±¶ ¢¥¢ ± ¥·±¦ ·¢ ¦µ ³ ± £¢« ¢ £ ±¦¢¦µµ ® ¦µ·¢¸¢/
£ ± ¹ ¬¦¢ ³ ±µ¬ ¢¯¢ ¦ ¹± ¦µ¢¶ ® ³ ±£¢ «¢ £ ±« ¤ ¹¢ ¦ ¤®¯ °¬¦ ± £ ± ¦º®´ ® ¦¢ ¦ °¢£¤¥¢¦ « ¢¦ §»¼½ ¾¿ À ´ ± ¥¯ ¢ ± ¦¯®³ °¢£ ¤¥¢¦ °¢ ¬¦ ¦º¢ ´ ±´ ®¢¬ « ± ¦µ¢¦ ³ ± ®¯ ®²¢ ¦.
1.
Á± ¦¬ ´¡ ¢ £ ¤¥¢¦Â1.1
¡ ¢ £ ¤¥¢ ¦¼¬¦µµ ®¢¦¡ ¢ £ ¤¥¢ ¦ ¼¬ ¦µµ ®¢¦ ± ¥¬ ´¬ °¢ £¤ ¥¢¦ ³ ± ¹¢·®¢ ¦
(
ì ´¬³ « ¢¦ ³ ± ®¢¦µ¢¦)
£ ±°¢³´¢ ¦¢¢ ¦ ³ ±µ¬¢¯ ¢¦ §¡-
¨ ©ª ´ ±¯ ¬¢£ ¹¬¦µµ ® ±¥ ·¢ °¢ ¦ « ¢¦ « ¬ ´¢ ¹ £¢¬ ³¢ ¦ ³ ± £¢« ¢ Ĭ¥ ±³¯¤¥¢¯ ¨ ± ¥°¬ ¦« ® ¦µ¢¦ ¨ ± ¥³ ± ®¦¢¦ ´ ±¯ ¬¢ £ ¹¬¦µµ ® ²¢¥¬ Á® ¹Å¢¯.
1.2
¡ ¢ £ ¤¥¢ ¦Æ®°¢ ¦¢¦¡ ¢ £ ¤¥¢ ¦ Æ®°¢¦¢ ¦ ± ¥¬´¬ °¢£ ¤ ¥¢ ¦ ³ ± ¹¢·®¢ ¦
(
ì ´¬³ « ¢¦ ³ ± ®¢¦µ¢¦)
£ ±°¢³´¢ ¦¢¢ ¦ ³ ±µ¬¢¯ ¢¦ §¡-
¨ ©ª ´ ±¯ ¬¢£ ®°¢ ¦ ± ¥·¢°¢ ¦ « ¢¦ « ¬´¢¹£¢ ¬ ³¢ ¦ ³ ± £¢« ¢ Ĭ¥±³¯¤ ¥¢¯ Á± ¦« ± ¥¢° ¨ ± ¥³ ± ®¦¢¦ £¢ °¬¦µ °¢ ¹ ¢¯ ¯¢ ¦µµ¢ °5
£¢« ¢ ®°¢ ¦ ± ¥¬³ ®¯¦º¢.
1.3
¡ ¢ £ ¤¥¢ ¦ª ¥¬¸®°¢¦¡ ¢ £ ¤¥¢ ¦ ª ¥¬ ¸®°¢ ¦ ± ¥¬ ´¬ °¢£ ¤ ¥¢¦ ³ ± ¹¢·®¢ ¦
(
ì ´¬³ « ¢¦ ³ ± ®¢¦µ¢¦)
£ ±°¢³´¢ ¦¢¢ ¦ ³ ±µ¬¢¯ ¢¦ §¡-
¨ ©ª ´ ±¯ ¬¢£(35)
È É Ê ËÌ ÍÎÏ ÐÑÒ ÎÓ Î Ô ÊÉÑ ÐÈÕÉ ÎÈ Ö ÑÏÓ ÑÉÎÍ × ÑÉ ÐÑ ØÌÏÎÏ
,
ÒÎÍ ÊÏÙ Í ÎÚ Ø ÎÈ ÈÎÏÙÙÎÍ5
Ò ÎÓ Î ØÌ Í ÎÏ Ò ÑÉÈÎÚÎ È ÉÊ ËÌ Í ÎÏ Ø ÑÉ Ê ÐÌÈ ÏÛÎ.
1.4
ÜÎÒ ÕÉÎÏÝÐÞÊÉÜÎÒ ÕÉÎÏ ÝÐÞÊÉ Ú ÑÉÌ Ò ÎÐÎÏ Í ÎÒ ÕÉÎÏ Ò ÑÍ ÎÐßÎÏÎÎÏ ÐÑ ÙÊÎÈÎÏ àÜ
-
× áâ,
ßÑÈÑÍ ÎÞ ßÑÍÌ É ÌÞ ÉÎÏÙÐÎÊ ÎÏ ÐÑ ÙÊÎÈ ÎÏ àÜ-
× áâ ßÑÍ Ñ ßÎÊ ÓÊÍ ÎÐßÎÏÎÐÎÏ.
ÜÎÒ ÕÉÎÏ ÎÐÞÊÉ Ó Ê ßÎÚÒ ÎÊ ÐÎÏ ÐÑ ÒÎÓ Î Ô ÊÉ Ñ ÐÈÕÉ ÎÈ × ÑÉ Í ÊÏ Ó ÌÏÙÎÏ × ÑÉ ÐÑ ØÌÏÎÏ,
Ò ÎÍ ÊÏÙ Í ÎÚØ ÎÈ2
ÚÊÏ ÙÙÌ ßÑÈÑÍ ÎÞ ÐÑ ÙÊÎÈ ÎÏ ßÑÍ Ñ ßÎÊ.
ÜÎÒ ÕÉ ÎÏ Ó Ê ßÎÚÒ ÎÊ ÐÎÏ Ú ÑÍ ÎÍÌÊ ßÌ ÉÎÈ Ó ÎÏ Ñ -Ú Î ÊÍ2.
ãÌ ÈÜÊÏ ÑÜÎÒ ÕÉ ÎÏÜÎÒ ÕÉ ÎÏ Î ÐÞÊÉ Ó ÊØÌÎÈ ßÑ ßÌÎÊ ÕÌ È Í ÊÏ Ñ ßÑ Ø Î ÙÎÊ Ø ÑÉÊ ÐÌ È ä
åÝâÝ× æ ç èÝçâÝé ÔÝêâÝé ë àë
ÔÝêâÝé âÝìæÜ
(
íÊ ÐÎÎÓ Î)
ÔÝêâÝé èÝ îìÝé(
íÊÐÎ ÎÓ Î)
ÔÝêâÝé ÜÝî× ë éÝç(
íÊÐÎÎÓ Î)
ë.
× æ çÔÝáïÜïÝçÝð
ÜÎÈ ÎÉØ ÑÍ ÎÐÎÏÙ ì
.
âÌíÌ ÎÏÓ ÎÏ à ÎßÎÉÎÏ ñ.
éÌ ÎÏÙ ÜÊÏÙÐÌÒåÑÙÊ ÎÈ ÎÏ Ô.
ëÏ Ó Ê ÐÎÈÕÉåÊÏÑÉíÎ(36)
òò
.
óò ô õ ö÷ öô ø ÷ ùóöú ö òò ò.
ø û üöú ù öôööô úûýòöó öôöþ ÿ ü
.
ö
.
.
óö
/
ú/
ø
û
.
ù ú ú.
øý
.
øò
.
öù ò ü öôø û ö öù öô.
úû ù òø ÷üöô öô ù ö öôöþ ú
.
ù/
.
ó üò
.
öóö ø ÷ ù ó öú ö ò ò.
üöø ò öôV
.
B
A
!AA
"ú ù ü
-
ø óöø ô
2013
ó ø
(
ó ø)
(37)
% & &'( )*+ ,+(
-. /01 213 4 5 67 89 : . ;<= 1 >1 3 >. /01213 ?13/ 2 0@1 > 2 . ;= 0A1B>13 @ 1 ;0 >. /01213 = . ;C03 @< 3/13D
E1 ;0 B1 A 0C = .C1>A131 13 3?1 @ 0B1 ;1= >13 :1 := < :.3/B1 A 0C>1 3 4EF = . 2130 ?13 / B 13@ 1C @ 1 3 : 1: =< :.3?.C.A1 0 >13 = .;: 1A1C1 B 13 G7 9 @ 0 >.H < 3 3?1 :1 A 03/ 6:1 A 03/D
7 .C1 >A1 3 1 13 4 567 89 @ 0B1 ;1= >13 :.: H . ;0>1 3 >I32 ;0H<A 0 ?13/ 3?1 21 H 1/0 = . ;C03 @< 3/13 2.;<21:1 @ 1C1 : :.3/B 1 A 0C>1 3 = ;I@ < > = . ; >.H < 31 3 ?13/ >< 1C0 21AJ >< 1 32 021A @ 13 >I32 03 < 0 21 A3?1 2 . ;K1:03D
-.H . ;B1A 0C13 = .C1 >A1 311 3 >./01213 45 67 89 :.:. ;C<>1 3 @ <>< 3/13 A .C<;< B = .: 13/>< >.= .3203/1 3 2. ; >10 2 H1 0 > @ 0 = <A12 : 1< = <3 @ 1.;1BD L32<> 0 2< @ 0= . ;C< >1 3 >II;@ 03 1 A 0J >I: 0 2: .3@ 13>.;K1 A1: 1JA .; 21 < =1 ?1 ?13/ A< 3//< B6A< 3//< B @1;0 A .: < 1 = 0B 1 > 2. ; >10 2 A .A< 1 0 @ .3/1 3 >. M.3 13/13J 2</1A @ 13 N< 3/A 0 : 1A 03/6:1A 03/D
(38)
Lampiran 1.
Model Test Ballot Box
Test Ballot Box adalah salah satu metode evaluasi untuk
mengukur kemampuan petani peserta SL-PHT sebelum dan
setelah mengikuti SL-PHT.
Pengelompokan soal ballot box meliputi pengetahuan dan
pengambilan keputusan sebagai berikut :
1. Pengetahuan.
Fungsi serangga yang ada di kebunnya
Fungsi tanaman selain tanaman pokok yang ada di
kebunnya
Gejala kelainan yang terjadi pada tanaman pokok di
kebunnya
Pupuk
Pestisida
2. Pengambilan keputusan mengenai :
Keberadaan serangga yang ada di kebunnya
Keberadaan tanaman selain tanaman pokok yang ada di
kebunnya
Kebaradaan gejala kelainan yang terjadi pada tanaman
pokok di kebunnya
Kondisi kebun dikaitkan dengan keadaan iklim/cuaca saat
itu
Test ballot box awal dan akhir menggunakan soal yang sama
baik jenis maupun jumlah soalnya. Jumlah soal 20-25 pertanyaan
tergantung kondisi lapangan.
(39)
Lampiran 2.
Matrik Analisa Pasangan Terperinci
HAL-HAL YANG
SUDAH BAIK
PERLU DIPERBAIKI
HAL-HAL YANG
BAGAIMANA CARA
MEMPERBAIKINYA
1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
dst
1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
dst
1. ...
2. ...
3. ...
4. ...
5. ...
(40)
Lampiran 3
OMatrik Kualitas SL-PHT
KEGIATAN
TAHAP
CATATAN
PETUNJUK
KUALITAS
Apa ini?
Proses
pertanyaan
Hasil
Topik Umum
Analisa
Agroekosistem
(AAES)
Tujuan
Pengamatan &
penyajian
keadaan
Agroekosistem
dalam gambar
Analisa
Agroekosistem
(lanjutan)
Analisa
keadaan
Agroekosistem
Hasil
Topik Khusus
(Untuk
beberapa
aspek PHT)
Tujuan
Proses
Hasil
Dinamika
Kelompok
Tujuan
Proses
Hasil
Ballot box
Persiapan
(41)
Lampiran 4.
Format wawancara dengan quesioner
Propinsi
:
Kabupaten :
I.
IDENTITAS PETANI
Petunjuk : Berilah tanda
ކ
pada
1.
Nama
Petani Responden
.
2. Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
3. Umur
Tahun (lahir tahun
)
4. Status perkawinan
Kawin
Kawin belum Janda
Duda
5. Pendidikan
SD SLTP SLTA SM/D3 S1
Lainnya
6. Desa
7. Kecamatan
....
8.
Nama Kelompok
tani
.
..
9.
Status kepemilikan
kebun
Pemilik
Bagi hasil Penyewa
Penggarap
1
0
Luas kepemilikan
. Ha
II. PERSIAPAN SL-PHT
1
.
Apakah ada sosialisasi kepada petani oleh
(42)
tidak
P
Kapan sosialisasi dilaksanakan
Tgl. ...
3
.
Apakah Bapak /Ibu hadir pada acara
sosialisasi
Ya
tidak
4
. Apakah materi-materi yang disampaikan pada
saat sosialiasi, Bapak / Ibu mengerti
Ya
tidak
5
. Apakah Bapak/Ibu setuju diadakan SL-PHT
Ya
tidak
6
Apa saja yang diinformasikan pada waktu
sosialisasi, sebutkan
7
Apakah ada staf Pemda yang hadir pada
saat sosialisasi SL-PHT
Ya
tidak
III. PELAKSANAAN SL-PHT
1.
Kapan Pelaksanaan SL-PHT dimulai
...
2
Pada komoditi apa SL-PHT dilaksanakan
.
3
Apakah diadakan tes awal (Pre test)
Ya
Tidak
4
Berapa orang petugas yang memandu
SL-PHT
. orang
5
Siapa saja nama Pemandu Lapang
SL-PHT
1.
2.
(43)
6
Berapa kali pertemuan SL-PHT
kali
7
Berapa kali Pemandu Lapang hadir
selama pelaksanaan SL-PHT
.
kali
8
Berapa kali Bpk/Ibu hadir dalam
pertemuan SL-PHT
kali
9
Jika tidak hadir, apa alasan Bpk/Ibu
kali
10
Apa saja kegiatan Bpk/Ibu selama
SL-PHT
11
Apa saja kegiatan Bpk/Ibu pada hari-hari
tidak ada pertemuan SL-PHT selama
proses SL-PHT
12
Apakah diadakan tes akhir (Post test)
SL-PHT
Ya
Tidak
13
Apa saja materi yang disampaikan selama
SL-PHT berlangsung yang Bpk/Ibu
ketahui
1.
2.
3.
4. dst
14
Apakah Bpk/Ibu mengerti dan menguasai
materi yang disampaikan selama SL-PHT Ya
Tidak
15
Materi apa saja yang paling Bpk/Ibu
kuasai
1
..
2.
(44)
S T
Apakah Bpk/Ibu menguasai tentang
AAES, jika ya sebutkan faktor apa saja
yang Bpk/Ibu amati/pelajari
1
..
2.
3
..
4.
17.
Dari hasil AAES, apakah Bapak/Ibu
melakukan presentasi
Ya
Tidak
18
Apakah Bpk/Ibu mengerti tentang musuh
alami, jika ya sebutkan musuh alami
yang diketahui
1
..
2.
3
..
4.
19
Menurut Bpk/Ibu materi apa yang paling
penting
Ya
Tidak
20
Menurut Bpk/Ibu, apa yang dimaksud PHT
21
Sebutkan 4 (empat) prinsip PHT yang
Bpk/Ibu ketahui
1.
2.
3.
4.
22
Setelah mengikuti SL-PHT, apakah
Bpk/Ibu mau melaksanakan PHT secara
mandiri dan berkelanjutan di kebun sendiri
Ya
Tidak
23
Apakah Bpk/Ibu telah menularkan ilmunya
kepada petani non SL-PHT
Ya
Tidak
24
Berapa orang petani non SL-PHT yang
telah mengikuti cara Bpk/Ibu dalam
memelihara kebun
(45)
U V
Nama kelompok tani peserta SL-PHT
26.
Berapa jumlah anggota kelompok tani
SL-PHT
1. Laki-laki
: ... orang
2. Perempuan
:
. orang
27
Sampai saat ini, apakah Bpk/Ibu masih
tetap berkomunikasi dengan Pemandu
Lapang dan sesama petani peserta
SL-PHT
Ya
Tidak
28
Apa saja kegiatan kelompok, sebutkan
29
Apakah kelompok tani alumni peserta
SL-PHT melakukan pertemuan rutin.
Ya
Tidak
30
Jika Ya , berapa kali pertemuan dalam 1
(satu) bulan.
kali
31
Menurut Bpk/Ibu, apakah SL-PHT
bermanfaat
Ya
Tidak
32
Jika Ya apa saja manfaatnya
1. ...
2. ...
3. ...
33
Berapa produksi sebelum mengikuti
SL-PHT
..
kg/ha/tahun
34
Berapa produksi setelah mengikuti
SL-PHT
..
kg/ha/tahun
35.
Berapa jumlah kelompok tani yang ada di
desa Bapak/Ibu
...
kelompok
(46)
W X Y
erapa harga sebelum
Z[ \ ]^_
Rp.
/kg
37
Berapa harga setelah SL-PHT
Rp.
/kg
38
Sebutkan nama-nama kelompok tani
tersebut
1. ...
2. ...
3. ...
4. dst
39.
Selama SL-PHT berlangsung, apakah ada
petugas Dinas Provinsi/Kabupaten yang
mamantau ke lokasi
Ya
Tidak
40.
Apakah ada masalah yang dihadapi selama
mengikuti SL-PHT
Ya
Tidak
41.
Jika
ya
sebutkan
1
..
2
..
3
..
42
Berkaitan dengan
penyelenggaraan
SL-PHT, apa pesan dan
kesan Bpk/Ibu
Pesan:
Kesan:
(47)
Lampiran 5.
`anis dan
Volume Komponen
SL-PHT
No
Jenis Kegiatan
Volume
Ket.
1
Honor:
- Honor Pemandu Lapang
- Honor Narasumber
OJ
OJ
25.856
404
Total
luas
Petani
5.050
orang
di 24
prov,
95 kab.
2
Pengadaan Bahan :
- Kertas koran
- Bahan dan perlengkapan
praktek
- Agens Hayati
- Pupuk NPK
- Dekomposer
Kg
KT
Pkt
Kg
Kg
808
202
202
60.600
202
3
Belanja barang lainnya :
- Konsumsi peserta & PL
- Uang saku petani
- Saung pertemuan
- Bantuan transport PL
- Kompensasi kebun praktek
- Kelengkapan peserta
- Papan nama
OH
OH
Pkt
OH
Ha
Set
Bhj
87.264
80.800
202
6.868
202
5.454
202
4
Pembinaan dan monev :
- Pembinaan provinsi ke lokasi
- Pembinaan kabupaten ke
lokasi
- Narasumber provinsi ke lokasi
- Konsultasi ke Pusat
OT
OH
OP
OT
1.212
1.212
202
202
(1)
tidak
P Kapan sosialisasi dilaksanakan Tgl. ...
3 .
Apakah Bapak /Ibu hadir pada acara
sosialisasi Ya tidak
4
. Apakah materi-materi yang disampaikan pada saat sosialiasi, Bapak / Ibu mengerti
Ya tidak
5
. Apakah Bapak/Ibu setuju diadakan SL-PHT Ya tidak
6
Apa saja yang diinformasikan pada waktu sosialisasi, sebutkan
7
Apakah ada staf Pemda yang hadir pada
saat sosialisasi SL-PHT Ya tidak
III. PELAKSANAAN SL-PHT
1. Kapan Pelaksanaan SL-PHT dimulai ...
2 Pada komoditi apa SL-PHT dilaksanakan .
3 Apakah diadakan tes awal (Pre test)
Ya Tidak
4 Berapa orang petugas yang memandu
SL-PHT . orang
5 Siapa saja nama Pemandu Lapang
SL-PHT
1. 2.
(2)
6 Berapa kali pertemuan SL-PHT
kali
7 Berapa kali Pemandu Lapang hadir
selama pelaksanaan SL-PHT
. kali
8 Berapa kali Bpk/Ibu hadir dalam
pertemuan SL-PHT kali
9 Jika tidak hadir, apa alasan Bpk/Ibu
kali
10 Apa saja kegiatan Bpk/Ibu selama
SL-PHT
11 Apa saja kegiatan Bpk/Ibu pada hari-hari
tidak ada pertemuan SL-PHT selama proses SL-PHT
12 Apakah diadakan tes akhir (Post test)
SL-PHT Ya Tidak
13 Apa saja materi yang disampaikan selama
SL-PHT berlangsung yang Bpk/Ibu ketahui
1. 2. 3. 4. dst
14 Apakah Bpk/Ibu mengerti dan menguasai
materi yang disampaikan selama SL-PHT Ya Tidak
15 Materi apa saja yang paling Bpk/Ibu
kuasai
1 ..
2.
(3)
S T Apakah Bpk/Ibu menguasai tentang AAES, jika ya sebutkan faktor apa saja yang Bpk/Ibu amati/pelajari
1 ..
2.
3 ..
4.
17. Dari hasil AAES, apakah Bapak/Ibu
melakukan presentasi Ya Tidak
18 Apakah Bpk/Ibu mengerti tentang musuh
alami, jika ya sebutkan musuh alami yang diketahui
1 ..
2.
3 ..
4.
19 Menurut Bpk/Ibu materi apa yang paling
penting Ya Tidak
20 Menurut Bpk/Ibu, apa yang dimaksud PHT
21 Sebutkan 4 (empat) prinsip PHT yang
Bpk/Ibu ketahui
1. 2. 3. 4.
22 Setelah mengikuti SL-PHT, apakah
Bpk/Ibu mau melaksanakan PHT secara mandiri dan berkelanjutan di kebun sendiri
Ya Tidak
23 Apakah Bpk/Ibu telah menularkan ilmunya
kepada petani non SL-PHT Ya Tidak
24 Berapa orang petani non SL-PHT yang
telah mengikuti cara Bpk/Ibu dalam memelihara kebun
(4)
U V Nama kelompok tani peserta SL-PHT
26. Berapa jumlah anggota kelompok tani
SL-PHT
1. Laki-laki : ... orang 2. Perempuan
: . orang
27 Sampai saat ini, apakah Bpk/Ibu masih
tetap berkomunikasi dengan Pemandu Lapang dan sesama petani peserta SL-PHT
Ya Tidak
28 Apa saja kegiatan kelompok, sebutkan
29 Apakah kelompok tani alumni peserta
SL-PHT melakukan pertemuan rutin. Ya Tidak
30 Jika Ya , berapa kali pertemuan dalam 1
(satu) bulan. kali
31 Menurut Bpk/Ibu, apakah SL-PHT
bermanfaat Ya Tidak
32 Jika Ya apa saja manfaatnya 1. ...
2. ... 3. ...
33 Berapa produksi sebelum mengikuti
SL-PHT
.. kg/ha/tahun
34 Berapa produksi setelah mengikuti
SL-PHT
.. kg/ha/tahun
35. Berapa jumlah kelompok tani yang ada di
desa Bapak/Ibu
... kelompok
(5)
W X Yerapa harga sebelum Z[ \ ]^_ Rp. /kg
37 Berapa harga setelah SL-PHT Rp.
/kg
38 Sebutkan nama-nama kelompok tani
tersebut
1. ... 2. ... 3. ... 4. dst
39. Selama SL-PHT berlangsung, apakah ada
petugas Dinas Provinsi/Kabupaten yang mamantau ke lokasi
Ya Tidak
40. Apakah ada masalah yang dihadapi selama
mengikuti SL-PHT Ya Tidak
41. Jika ya sebutkan 1 ..
2 ..
3 ..
42 Berkaitan dengan
penyelenggaraan SL-PHT, apa pesan dan kesan Bpk/Ibu
Pesan:
Kesan:
(6)