Pedoman Teknis Penanganan Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan

(1)

DUKUNGAN PERLINDUNGAN

PERKEBUNAN

PEDOMAN TEKNIS

PENANGANAN ORGANISME PENGGANGGU TANAMAN

PERKEBUNAN


(2)

KATA PENGANTAR

Pedoman Teknis Kegiat an Penanganan

Organisme Pengganggu Tanaman Perkebunan di

Daerah t ahun 2013 disusun dal am rangka

memberikan acuan dan arahan pel aksanaannya kepada Dinas yang membidangi Perkebunan dan Perangkat Perl i ndungan Perkebunan di Pr ovinsi dan Kabupat en/ Kot a.

Sist emat ika Pedoman Teknis ini t erdi ri dar i Bab I. Pendahul uan, berisi Lat ar Bel akang, Sasaran

Kegiat an, dan Tuj uan; Bab II. Pendekat an

Pel aksanaan Kegi at an memuat t ent ang Prinsi p Pendekat an Pel aksanaan Kegiat an dan Spesif ikasi Teknis; Bab III. Pel aksanaan Kegiat an, beri si Ruang

Lingkup, Pel aksana dan Penanggung Jawab

Kegiat an, Lokasi, Jenis, Vol ume, dan Simpul Krit is; Bab IV. Pengadaan Barang; Bab V. Pembinaan, Pengendal i an, Pengawal an dan Pendampingan; Bab VI. Monit ori ng, Eval uasi dan Pel aporan; Bab VII. Pembiayaan; sert a Bab VIII. Penut up.

Pedoman Teknis ini sebagai acuan Di nas yang membidangi Perkebunan di Provinsi / Kabupat en/ Kot a dal am menyusun Pet unj uk Pel aksanaan dan Pet unj uk Teknis yang l ebih spesi f ik berdasarkan kondisi daerah set empat .


(3)

Semoga Pedoman Teknis ini dapat memberi manf aat bagi pel aksanaan kegiat an di daerah

sesuai dengan t arget dan sasaran yang

direncanakan.

Jakart a, Desember 2012

Direkt ur Jenderal

Ir. Gamal Nasir , MS. Nip. 19560728 198603 1 001


(4)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR . . . i

DAFTAR ISI . . . iii

DAFTAR LAMPIRAN . . . v

I. PENDAHULUAN . . . 1

A. Lat ar Bel akang . . . 1

B. Sasar an Kegi at an . . . 3

C. Tuj uan . . . 4

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN 5 A. Prinsip Pendekat an Pel aksanaan Kegiat an . . . 5

B. Spesif i kasi Tekni s . . . 13

III. PELAKSANAAN KEGIATAN . . . 37

A. Ruang Lingkup . . . 37

B. Pel aksana dan Penanggung Jawab Kegiat an . . . 40

C. Lokasi, Jenis dan Vol ume . . . 44

D. Simpul Krit is . . . 49

IV. PENGADAAN BARANG . . . 51

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN . 52


(5)

VI. MONITORING, EVALUASI DAN

PELAPORAN . . . 54

VII. PEMBIAYAAN . . . 58

VIII. PENUTUP . . . 59


(6)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Spesif i kasi Tekni s, Cara dan Wakt u

Apl ikasi APH (Pat ogen Gol ongan Jamur) 60

2. Spesif i kasi Tekni s, Cara dan Wakt u Apl ikasi APH (Pat ogen Gol ongan

Nemat oda) . . . 75 3. Spesif i kasi Tekni s, Cara dan Wakt u

Apl ikasi APH (Gol ongan Parasit oid) . . . 78 4. Spesif i kasi Tekni s, Cara dan Wakt u

Apl ikasi Sex Feromon. . . 83

5. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT Kopi 103

6. Lokasi Kegi at an Pengendal ian OPT

Cengkeh. . . 104

7. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT Lada 105

8. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT Pal a 106

9. Lokasi Kegi at an Pengendal ian OPT

Kakao. . . 107

10. Lokasi Kegi at an Pengendal ian OPT

Tebu. . . 108

11. Lokasi Kegi at an Pengendal ian OPT

Tembakau. . . 110

12. Lokasi Kegi at an Pengendal ian OPT

Kapas. . . 111

13. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT

Kel apa. . . 112

14. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT

Karet . . . 114

15. Lokasi Kegiat an Pengendal ian OPT


(7)

16. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Kopi. . . 115

17. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Cengkeh. . . 116

18. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Lada. . . 117

19. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Pal a. . . 118

20. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT

Kakao. . . 119

21. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Tebu. . . 120

22. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Tembakau. . . 121

23. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Kapas. . . 122

24. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Kel apa. . . 123

25. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Karet . . . 125

26. Jenis dan Vol ume Komponen

Pengendal i an OPT Jambu Met e. . . 126

27. Jenis dan Vol ume Komponen Dempl ot

Pengendal i an OPT Kopi. . . 127

28. Jenis dan Vol ume Komponen Dempl ot

Pengendal i an OPT Lada. . . 128

29. Jenis dan Vol ume Komponen Dempl ot


(8)

I. PENDAHULUAN A. Lat ar Belakang

Luas areal perkebunan di Indonesi a sampai dengan t ahun 2011 diperkirakan sekit ar 21, 21 j ut a ha dan yang diusahakan ol eh rakyat sekit ar 70 % dari t ot al areal perkebunan. Produkt ivit as r at a-r at a t anaman masih rendah yait u sekit ar 58 % dari pot ensi . Rendahnya produkt i vit as t ersebut ant ara l ai n

sal ah sat unya disebabkan ol eh adanya

serangan Organisme Pengganggu Tumbuhan (OPT) yang dapat mengakibat kan t er j adinya kehil angan hasil dan penur unan kual it as produk.

Kerugian akibat serangan OPT pada 13 komodit as perkebunan yait u kel apa, kel apa sawit , karet , kopi , pal a, kakao, j ambu met e, cengkeh, l ada, t ebu, t eh, t embakau dan kapas pada t ahun 2011 diperkirakan sekit ar Rp. 2, 43 t ril yun.

Hama PBK, penyakit VSD, dan busuk buah pada kakao; Penggerek Buah pada Kopi (PBKo); Penyakit Busuk Pangkal Bat ang dan ganggang pi rang pada l ada; Jamur Akar Put ih

dan KAS pada karet ; hama Sexava sp,

Or yct es sp, Br ont i spa sp, t ungau (Acer i a sp.

dan penyakit busuk pucuk pada kel apa; Hama Hel opel t i s sp, Jamur Akar Put i h dan


(9)

Ul at Api dan Penyakit busuk pangkal bat ang (Ganoder ma sp) pada kel apa sawit ; Hama

Uret , Tikus, pengger ek bat ang dan pucuk

pada t ebu; Hama Spodopt er a sp. dan

penyakit l anas Phyt opht hor a sp. Pada

t embakau; penyakit l ayu bakt eri , budok dan nemat ode pada nil am; hama penggerek buah

Hel i cover pa sp. , wereng daun Sundapt er yx

sp. dan Spodopt er a sp. Pada kapas; hama Hel opel t i s sp. dan penyakit cacar daun pada

t eh; hama penggerek bat ang Not hopeus sp.

dan penyakit BPKC pada cengkeh; penggerek bat ang dan penyakit busuk pangkal bat ang pada pal a, masih menj adi ancaman dal am upaya peningkat an produkt ivit as dan mut u hasil .

Sesuai dengan Keput usan Ment er i

Pert anian Nomor 887/ Kpt s/ 07. 210/ 9/ 97,

t ent ang Pedoman Pengendal ian OPT, bahwa Perl indungan Tanaman dil aksanakan dengan

menerapkan sist em Pengendal ian Hama

Terpadu (PHT). Pengendal i an hama dan penyakit masi h bel um opt imal kar ena l uas areal yang harus dikendal i kan j auh l ebih l uas

dibandingkan dengan l uas ar eal yang

dikendal ikan. Sel ain it u masi h rendahnya

kesadaran pet ani unt uk mel akukan

pengendal ian secara swadaya dan bel um dit erapkannya pr insip pengendal ian hama t erpadu secar a konsi st en di t ingkat l ahan usahat ani. Unt uk meningkat kan ef ekt if it as


(10)

pengendal ian maka kegiat an pengendal i an OPT diupayakan dil akukan pada pusat -pusat serangan at au areal yang memil iki pot ensi

unt uk menj adi sumber ser angan.

Pengendal i an harus dil akukan secar a

serent ak pada ar eal yang rel at i f kompak, dil akukan secara berul ang sehingga mampu

menurunkan t i ngkat serangan dan

menumbuhkan kesadaran bagi pet ani unt uk mel akukan kegi at an pengendal ian secar a mandiri.

Unt uk meminimal kan kerugian hasi l

akibat serangan OPT pada t ahun anggar an

2013 Direkt or at Jenderal Per kebunan

mengal okasikan dana APBN Tugas

Pembant uan (TP) unt uk kegi at an

pengendal ian OPT pada t anaman t ahunan di 19 provinsi ; pengendal ian OPT pada t anaman semusim di 11 provinsi; dan pengendal i an OPT pada t anaman rempah dan penyegar di 10 provi nsi. Kegiat an pengendal i an t ersebut mel iput i persiapan, sosial isasi , pel aksanaan, pembinaan, monit ori ng dan eval uasi, sert a konsul t asi ke pusat .

B. Sasaran Kegiat an

Sasar an kegiat an pengendal i an OPT

t anaman perkebunan pada t ahun 2013 adal ah t erkendal i nya serangan OPT sel uas 14. 855 Ha at au penur unan l uas ser angan OPT 1 (sat u) persen sehi ngga dapat mendukung


(11)

peningkat an produksi, produkt ivit as dan mut u t anaman per kebunan berkel anj ut an.

C. Tuj uan

Tuj uan kegiat an pengendal ian OPT

t anaman perkebunan adal ah unt uk

mengendal ikan OPT t anaman perkebunan pada pusat -pusat serangan agar t er kendal i dan mel uas t er hadap areal l ai nnya.


(12)

II. PENDEKATAN PELAKSANAAN KEGIATAN A. Prinsip Pendekat an Pelaksanaan Kegiatan

1. Pendekat an Umum

Prinsip pendekat an umum mel iput i hal

yang bersi f at administ rat if dan

manaj emen kegiat an.

1. 1 SK Tim Pelaksana Kegiat an

a. Penet apan SK Tim Pel aksana

Kegiat an ol eh Kepal a Dinas/ KPA pal ing l ambat 1 (sat u) minggu

set el ah dit erimanya penet apan

Sat ker dari Ment eri Pert anian.

b.Penanggung j awab dan pel aksana

kegiat an pengendal i an OPT

t anaman perkebunan unt uk TP provinsi dit et apkan ol eh Kepal a Dinas Provinsi .

c. Penanggung j awab dan pel aksana

kegiat an pengendal i an OPT

t anaman perkebunan unt uk TP kabupat en/ kot a dit et apkan ol eh Kepal a Dinas kabupat en/ kot a.


(13)

1. 2 Rencana kerj a

Rencana kerj a pel aksanaan

masing-masing kegiat an disusun pal i ng

l ambat 1 (sat u) minggu set el ah dit et apkannya SK Tim pel aksana dan mengacu kepada Pedoman Tekni s dari Dit j en Perkebunan.

1. 3 Juklak, Juknis

Penyel esaian Jukl ak/ Jukni s unt uk

kegiat an TP Provinsi/ Kabupat en/ Kot a pal ing l ambat 2 (dua) minggu set el ah dit et apkannya SK Tim pel aksana dan mengacu kepada Pedoman Tekni s dari Dit j en Perkebunan.

1. 4 Revisi

Pengaj uan revisi kegi at an pal i ng l ambat bul an Februari 2013 dan diaj ukan ol eh KPA masing-masi ng Sat ker.

1. 5 Koordinasi dan Sosialisasi

Koordinasi dil akukan ol eh pel aksana dengan BBP2TP Medan, Surabaya, Ambon dan BPTP Pont ianak (sesuai dengan wil ayah ker j a), dan Dinas Kabupat en Kot a dimana t erdapat

l okasi kegi at an dil aksanakan.

Sedangkan sosial isasi dil aksanakan kepada pet ani cal on l okasi kegiat an


(14)

1. 6 Pelelangan/ pengadaan

Pel el angan/ pengadaan dil aksanakan sesuai per at uran per undangan yang

berl aku dan kont r ak diupayakan

dit andat angani pal i ng l ambat bul an

Maret 2013. Pengadaan sarana

pendukung perl i ndungan t idak dapat

digabungkan dengan pengadaan

sarana produksi l ainnya.

1. 7 Monit oring dan Evaluasi

Monit ori ng dan eval uasi dil akukan sel ama kegiat an berl angsung minimal 2 (dua) kal i disesuaikan dengan sumber daya yang ada.

1. 8 Laporan

a. Laporan per kembangan

pel aksanaan kegiat an disampaikan sesuai dengan j adual dan f orm Pedoman SIMONEV.

b.Laporan akhir kegiat an

disampaikan ke pusat pal ing

l ambat 2 (dua) minggu set el ah

kegiat an sel esai dan t idak


(15)

2. Prinsip Pendekat an Teknis

2. 1 Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan

a. CP/ CL

1) Cal on pet ani pesert a

pengendal ian t ergabung

dal am kel ompok t ani yang akt if .

2) Cal on l okasi pengendal ian

OPT merupakan sat u

hamparan yang rel at i f

kompak dengan t ingkat

serangan yang masi h dapat dikendal ikan/ dipul i hkan.

3) CP/ CL unt uk kegiat an TP

Provinsi dit et apkan ol eh

Kepal a Dinas Provinsi yang membidangi perkebunan.

4) CP/ CL unt uk kegiat an TP

Kabupat en/ Kot a dit et apkan

ol eh Kepal a Dinas

Kabupat en/ Kot a yang

membidangi perkebunan.

b. Sosial isasi kepada pet ani dan

pihak t erkait l ainnya dil akukan

sebel um pel aksanaan


(16)

c. Pengamat an

1) Pengamat an awal dil akukan

sebel um pel aksanaan

pengendal ian unt uk mel ihat

kondisi at au rona awal

(produkt ivit as t anaman,

kondisi t anaman dan keadaan

OPT, sert a t ekni k

pengendal ian yang pernah

dil akukan) dari kebun yang akan dikendal ikan.

2) Pengamat an akhi r dil akukan

set el ah pel aksanaan

pengendal ian sesuai dengan kondisi t eknis ef i kasi bahan pengendal i yang digunakan (kondisi t anaman dan keadaan OPT).

3) Pengamat an dil akukan ol eh

pet ugas l apangan ber sama

dengan pet ani dari set i ap kegiat an pengendal ian OPT.

d. Bahan Pengendal i

1) Agens pengendal i hayat i / APH

yang digunakan adal ah

cendawan pat ogen,

parasit oid, nemat oda,

pest isida nabat i . Penggunaan APH skal a t erbat as unt uk


(17)

dipriorit askan APH spesif i k l okasi yang sudah mendapat rekomendasi dari Pusl it / Bal it / Pert i/ Bal ai Besar Perbenihan

dan Prot eksi Tanaman

Perkebunan Medan, Surabaya, Ambon dan Bal ai Prot eksi

Tanaman Perkebunan

Pont ianak.

2) Pest isida sint et i s dan f eromon

yang digunakan t el ah

mendapat ij in dari Ment er i Pert anian.

e. Penerapan PHT yait u memadukan

cara dan t ekni k pengendal ian

OPT sesuai kondisi daerah

masing-masi ng, aman t erhadap

l ingkungan, ekonomis, dan

dit erima secara sosi al dan

budaya.

f . Wakt u pel aksanaan pengendal ian

disesuaikan dengan karakt er

komodit as dan serangan OPT masing-masi ng.

2. 2 Demplot Pengendalian OPT

Dempl ot pengendal ian OPT

dil aksanakan unt uk 3 (t iga) komodit i yait u l ada, kopi dan karet . Kegiat an bert uj uan unt uk:


(18)

a. Menerapkan t eknol ogi l okal spesif ik dal am penggunaan sir ih sebagai bat ang bawah dan l ada

sebagai bat ang at as dal am

pengendal ian penyakit kuning

dan busuk pangkal bat ang pada t anaman l ada.

b. Menerapkan t eknol ogi

pengendal ian hama PBKo dengan cara kombinasi biol ogi , mekani s, dan sanit asi pada kebun kopi

yang pernah dil akukan

penyambungan kipas dan payung.

c. Menerapkan t eknol ogi l okal

spesif ik dengan penggunaan

bat ang bawah dan mat a okul asi

t anaman kar et yang t ahan

t erhadap Ker ing Al ur Sadap dan penyakit Jamur Akar Put ih. Dempl ot dil aksanakan di l okasi yang mudah dij angkau dan dekat kebun rakyat / pet ani. Pel aksana kegi at an

adal ah Dinas yang membidang

perkebunan Provinsi bersama Dinas Kabupat en/ Kot a.


(19)

3. Tindak Lanj ut

Berdasarkan hasil monit oring dan eval uasi perl u dil akukan t indak l anj ut sebagai berikut :

3. 1. Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan

a. Kel ompok t ani yang t el ah

mel aksanakan pengendal i an OPT

diharapkan agar mel anj ut kan

pengendal ian secara rut i n,

mandiri dan menyebarl uaskan

t eknol ogi pengendal i an OPT

kepada pet ani disekit ar nya.

b. Pet ani agar mel akukan

pengamat an kebunnya secar a rut in dal am r angka membangun

sist em peringat an dini .

Pengendal i an OPT agar

dil akukan sej ak dini berdasarkan

pengamat an dan j angan

menunggu sampai t er j adi

ekspl osi.

c. Pet ugas perl indungan di nas

kabupat en/ kot a agar mel akukan pengawal an/ pendampingan secara int ensif kepada pet ani.


(20)

d. Dinas kabupat en/ kot a

diharapkan mel akukan upaya

yang dapat mendorong pet ani mau mel aksanakan pengendal i an OPT secara mandi ri.

3. 2. Demplot Pengendalian OPT

Dempl ot pengendal ian OPT

dil aksanakan secara mul t i year s (3

t ahun). Provi nsi pel aksana dempl ot

diharapkan mel anj ut kan dan

mengembangkan hasil dempl ot di wil ayah bi naan. Pet ugas mel akukan pencat at an/ eval uasi per kembangan

dempl ot dan pet ani mel akukan

pemel iharaan dempl ot .

B. Spesifikasi Teknis 1. Krit eria

1. 1. Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan

Krit eri a pengendal i an sebagai

berikut :

a. Luas pengendal ian OPT minimal

25 ha/ kel ompok t ani dengan

perhit ungan popul asi t anaman


(21)

b. Cal on l okasi merupakan sat u hamparan yang r el at if kompak

dengan kondisi t anaman

t erser ang OPT yang masi h dapat dipul ihkan.

c. Cal on pet ani/ kel ompok t ani

pesert a pengendal ian t ergabung dal am kel ompok t ani yang akt if .

d. Met ode pengendal i an OPT yang

digunakan mengacu pada

rekomendasi Pusl it / Bal it / Pert i/ BBP2TP Medan, Surabaya, Ambon

dan BPTP Pont ianak at au

pedoman pengenal an dan

pengendal ian OPT yang

dit erbit kan Direkt or at Jenderal Perkebunan.

1. 2. Demplot Pengendalian OPT

a. Dempl ot dil aksanakan pada sat u hamparan yang kompak minimal sel uas 1 (sat u) hekt ar.

b. Dempl ot mudah dij angkau dan

dekat dengan sumber air .

c. Dempl ot berada pada daerah

endemi penyakit busuk pangkal bat ang pada l ada/ penyakit JAP dan KAS pada karet / hama PBKo pada kopi.


(22)

2. Met ode

2. 1. Pengendalian OPT Tanaman Perkebunan

a. Pengendal i an OPT Kopi

Pengendal i an OPT pada t anaman kopi (hama PBKo) dil aksanakan secara serent ak dan massal pada kel ompok t ani pel aksana dengan menerapkan PHT, ant ara l ai n: 1) Mekanis mel al ui pet ik bubuk,

l el esan, dan rampasan.

2) Kul t ur t eknis mel al ui sanit asi

dan pengat ur an naungan,

pemangkasan dan pemupukan dengan menggunakan pupuk

organik sebanyak 250

kg/ hekt ar.

3) Biol ogis dengan apl ikasi

Beauver i a bassi ana dengan

dosis 25 kg/ ha/ apl ikasi (dua kal i apl ikasi ) dan at rakt an

sebanyak 25 set / hekt ar/


(23)

b. Pengendal i an OPT Cengkeh

Pengendal i an OPT pada t anaman

cengkeh dil aksanakan secar a

serent ak dan massal pada

kel ompok pel aksana pengendal ian dengan menerapkan PHT ant ar a l ain:

1) Hama penggerek bat ang

(Not hopeus sp. dan

Hexami t oder a sp. ) adal ah :

a) Kul t ur Teknis

-

Sanit asi kebun

-

Pemupukan

b) Mekanis dengan cara :

-

Pada t anaman yang

t erser ang berat dan t idak

ekonomis unt uk

dipul ihkan dil akukan

eradikasi.

c) Kimiawi

-

Memasukkan insekt isida

berbahan akt if carbof uran

at au asef at ke dal am

l ubang gerekan yang


(24)

2) Penyakit Bakt er i Pembul uh Kayu Cengkeh (BPKC) adal ah :

a) Kul t ur Teknis

-

Sanit asi kebun

-

Pemupukan

b) Mekanis

-

Tananam cengkeh yang

t erser ang berat dil akukan

eradikasi dengan car a

dit ebang dan dibakar

unt uk mengurangi sumber inokul um.

-

Membersi hkan al at -al at

pert anian yang t el ah

digunakan di areal

t anaman t er ser ang,

sebel um digunakan pada t anaman sehat .

c) Kimiawi

Mel akukan i nf use bat ang

dengan ant ibiot i k yang t el ah

t erdaf t ar pada Komisi

Pest isida.

3) Penyakit Jamur Akar Put i h

(Ri gi dophor us l i gnosus)

adal ah :

a) Kul t ur Teknis

-

Membersi hkan sisa


(25)

-

Pengendal i an gul ma

disekit ar piri ngan

t anaman

-

Perbaikan sal uran

drainase.

b) Mekanis

-

Penj ar angan t anaman

-

Membongkar t anaman

mat i/ t umbang. c) Biol igis

Apl ikasi Tr i choder ma sp. Dengan dosi s 100 g/ pohon diul ang 2 (dua) kal i Apl ikasi diiringi dengan pemberian pupuk organik dengan dosis 400 kg/ hekt ar.

Apl ikasi pest isida nabat i sebanyak 2 l / hekt ar.

c. Pengendal i an OPT Lada

Pengendal i an OPT pada t anaman

l ada dil aksanakan secar a

serent ak dan massal pada

kel ompok pel aksana pengendal ian dengan menerapkan PHT ant ar a l ain :


(26)

1) Penyakit busuk pangkal bat ang (BPB) pada t anaman l ada a)Kul t ur Teknis, dengan cara :

-

Membuat par it isol asi di

sekel il ing t anaman

t erser ang.

-

Mel akukan sanit asi kebun

dan t idak mel akukan

penyiangan secara ber si h (t erbat as disekel il ing piringan t anaman l ada).

-

Mel akukan pemupukan

berimbang sesuai j eni s

dan dosis yang

dianj urkan.

b)Mekanis, dengan cara :

-

Memangkas sul ur t anaman

dekat permukaan t anah

unt uk menghindar i

penyebaran spora ol eh

percikan air huj an.

-

Mencabut t anaman yang

t erser ang, kemudian

dimusnahkan dengan

membakar t anaman.

-

Memangkas t aj ar hidup

secara t erat ur pada awal

dan menj el ang akhi r

musim huj an.

-

Membuat sal uran


(27)

-

Membersi hkan al at -al at

pert anian yang t el ah

digunakan di ar eal

t anaman t erserang,

sebel um digunakan pada t anaman sehat .

c)Biol ogis

Apl ikasi agen hayat i

Tr i choder ma sp. dosis 20 /

pohon. d)Kimiawi

-

Pemberian bubur bordo

dengan cara diol esi di

bat ang dengan dosi s

0. 5 l / pohon.

-

Apl ikasi nemat isida yang

berbahan akt i f

karbof uran/ karbosul f an

sebanyak 30kg/ hekt ar.

2) Pengendal i an penyakit kuni ng pada t anaman l ada

a)Kul t ur Teknis

-

Pembuat an parit i sol asi.

-

Pengat ur an sal uran

drainase agar t idak

t erj adi genangan air di dal am kebun.


(28)

-

Pupuk kandang 1000

kg/ hekt ar sert a

pemberian kapur sesuai anj uran.

b)Mekanis

-

Membersi hkan al at -al at

pert anian yang t el ah

digunakan di areal

t anaman t er ser ang,

sebel um digunakan pada t anaman sehat .

-

Eradikasi t anaman

t erser ang berat . c) Kimiawi

-

Penggunaan Nemat isida

berbahan akt i f karbof uran dosis 6 kg/ hekt ar dengan cara dibenamkan dal am piringan t anaman.

-

Apl ikasi bubur bordeaux dosis 0, 5 l / pohon dengan

cara menyi ramkannya

didal am piringan


(29)

d. Pengendal i an OPT Pal a

Pengendal i an penyakit busuk

pangkal bat ang dan hama

pengger ek bat ang pada t anaman pal a

a) Kul t ur Teknis

Sanit asi mel al ui

pemangkasan rant ing/

cabang yang sakit .

b) Mekanis

Eradikasi t anaman t erserang berat .

c) Biol ogis

Penggunaan APH cendawan

Tr i choder ma har zi anum

sebanyak 300 gr am/ pohon

pada daerah sekit ar

perakaran t anaman.

e. Pengendal i an OPT Kakao

Pengendal i an hama pengger ek buah kakao (PBK)

a) Kul t ur Teknis

-

Pemangkasan

-

Sanit asi

-

Panen seri ng

-

Pemupukan (gunakan

pupuk organik sebanyak 250 kg/ hekt ar)


(30)

b) Biol ogis

Pemasangan sex f eromon sebanyak 6 set / hekt ar .

f . Pengendal i an OPT Tebu

Pengendal i an OPT pada t anaman

t ebu dil aksanakan secara

serent ak dan massal pada

kel ompok pel aksana

pengendal ian dengan

menerapkan PHT ant ara l ain: 1) Pengendal i an Hama ur et

- Mekanis

Pengumpul an uret pada saat pengol ahan t anah.

-

Kul t ur t ekni s

Pemupukan dengan

menggunakan pupuk sesuai dengan j enis dan dosi s yang dianj urkan.

- Biol ogis

Apl ikasi agens pengendal i hayat i (Met ar hi zi um st rain Lepi di ot a dan at au

Nemat oda Ent omopat ogen


(31)

- Perangkap

Pemasangan per angkap

imago dengan l ampu

pet romak/ neon sebanyak 5

unit per ha di sekit ar

pert anaman t ebu. 2) Pengendal i an Hama t ikus

- Gropyokan

Penangkapan/ pembur uan t ikus secara serent ak.

- Pengumpanan/ racun t ikus/ pengemposan

Umpan/ racun t ikus yang

digunakan bahan akt if

bromadiol on at au

coumat et ral yl .

Pengemposan dil akukan

pada l ubang-l ubang akt if kemudian dit ut up dengan t anah/ j erami/ ser esah.

3) Pengendal i an Hama Penggerek

Bat ang/ pucuk - Biol ogis

Pemasangan sex f eromon berbahan akt if oct adekenil aset at : 100% sebanyak 6-7 set / hekt ar.


(32)

g. Pengendal i an OPT Tembakau 1) Penyakit Lanas

- Kul t ur t ekni s

Sanit asi kebun dan

pemupukan dengan pupuk organik.

- Biol ogis

Apl ikasi agens pengendal i

hayat i Tr i choder ma sp. /

Beauver i a bassi ana sebanyak

10 kg/ hekt ar yang dil akukan sebel um t ranspl ant ing bibit t embakau.

Penggunaan pest isida nabat i mimba sebanyak 12-15 kg/ hekt ar (t ergant ung int ensit as serangan).

2) Pengendal i an Hama Ul at

Grayak - Biol ogis

Apl ikasi agens pengendal i

hayat i Sl NPV (Spodopt er a

l i t ur a Nucl ear Pol yhydr osi s Vi r us) dil akukan dengan car a

disemprot kan - Perangkap

Li ght t r ap dengan

menggunakan l ampu


(33)

h. Pengendal i an OPT Kapas

Pengendal i an penggerek buah

kapas, ul at daun dan wereng kapas.

-

Kul t ur Teknis

Penanaman j agung sebagai t anaman perangkap sebanyak 5 kg/ hekt ar dengan car a menanam 1 baris j agung diant ara 3 baris t anaman kapas.

-

Biol ogis

Apl ikasi agens pengendal i

hayat i Beauver i a bassi ana

sebanyak 5 kg/ hekt ar /

apl ikasi diul ang sebanyak 3 kal i.

Apl ikasi Pest i sida nabat i

sebanyak 10 l / hekt ar /

apl ikasi diul ang sebanyak 3 kal i.


(34)

i. Pengendal i an OPT Kel apa

Pengendal i an OPT pada t anaman

kel apa dil aksanakan secar a

serent ak dan massal pada

kel ompok pel aksana pengendal ian dengan menerapkan PHT ant ar a l ain:

1)Pengendal i an hama Or yct es

sp. / Rhynchophor us sp.

-

Sanit asi

Membersi hkan kebun at au memusnahkan semua t empat

perkembangbiakan Or yct es

sp. sepert i sisa t anaman

mat i, sampah-sampah,

t umpukan kot oran t er nak,

t umpukan serbuk gergaj i,

dan l ainnya; memot

ong-mot ong t anaman kel apa yang

t umbang/ mat i kemudian

dibakar at au dit imbun t anah.

-

Biol ogis

Menggunakan j amur

Met ar hi zi um sp. pada

sarang-sarang l ar va/

t rapping (sampah-sampah

daun kel apa, serbuk

gergaj i, serasah daun,

t umpukan kot oran


(35)

Pemasangan f eromon

unt uk memerangkap

imago Or yct es sp. /

Rhynchophor us sp. sebanyak 1-2 sachet / ha/ apl ikasi dan diapl ikasikan sebanyak 2 kal i dal am set ahun.

2) Pengendal i an hama Sexava sp.

-

Kul t ur t ekni s

Sanit asi kebun dan

int ercropi ng dengan

menanam t anaman sel a

sepert i kacang t anah, j agung dan l ainnya, sert a t anaman

penut up t anah sepert i

Ar achi s pi nt oi .

-

Biol ogis

Pel epasan parasit oid

Leef mansi a bi col or sebanyak

25 but ir t el ur t erpar asit per hekt ar .

-

Kimiawi dengan

menggunakan insekt i sida


(36)

3) Pengendal i an hama Br ont i spa

sp.

-

Mekanis

Memot ong j anur dan

dit urunkan dengan t al i ,

kemudian dikumpul kan dan

dibakar unt uk membunuh

l arva dan imago Br ont i spa sp.

-

Biol ogis

Menggunakan Tet r ast i chus

br ont i spae sebanyak 25 but i r

t el ur t erparasit per hekt ar

dan apl iksi j amur

Met ar hi zi um ani sopl i ae

unt uk hama Br ont i spa sp.

sebanyak 4 kg per hekt ar.

4) Pengendal i an hama t ungau

(Acer i a guer r er oni s)

a. Mekanis

Menurunkan buah-buah

t erser ang dari at as pohon dan mengumpul kan buah-buah kel apa t erser ang yang berser akan disekit ar pohon.

b. Kimiawi

Apl ikasi pest isida sist emi k

mel al ui inj eksi

bat ang/ inf use akar sesuai dosis anj uran.


(37)

j . Pengendal i an OPT Karet

Pengendal i an OPT pada t anaman

karet dil aksanakan secar a

serent ak dan massal pada

kel ompok pel aksana pengendal ian dengan menerapkan PHT ant ar a l ain:

1) Pengendal i an Penyakit Jamur Akar Put ih (JAP)

-

Mekanis

Eradikasi t anaman t er ser ang

(membongkar dan

memusnahkan t anaman

yang t erserang);

-

Sanit asi

Mengumpul kan dan

memusnahkan sisa-sisa

t anaman sert a mel akukan pengendal ian gul ma;

-

Biol ogis

Apl ikasi agens hayat i

Tr i choder ma sp. pada

t anaman yang t er ser ang

ringan dan t anaman sehat

(pencegahan) dan pada

bekas t anaman yang


(38)

-

Penanaman t anaman ant agonis (kunyit , l engkuas, dl l . ) di sekel il ing t anaman

sehat (pencegahan) dan

yang t erserang ri ngan. 2) Pengendal i an Penyakit Kering

Al ur Sadap (KAS)

-

Pemupukan sesuai dengan

anj uran;

-

Menghent ikan penyadapan

berat dan pemberi an

st imul an yang berl ebihan;

-

Wakt u dan int ensit as

penyadapan sesuai anj ur an dengan kedal aman sadap

1-1, 5 mm dari kambium,

ket ebal an i risan sadap 1, 66-2 mm t iap kal i penyadapan,

sudut kemiri ngan irisan

sadap 30°-40° unt uk bidang sadap bawah;

-

Mengi kis/ mengerok kul it

bidang sadap (Bar k

scr appi ng) yang bergej al a

KAS menggunakan pisau

sadap hingga kedal aman 3-4 mm dari kambium pada har i

pert ama sadap. Tekni k

pengikisan sama dengan


(39)

-

Segera dil akukan apl ikasi dengan mengol es f ormul a

ol eokimia sesuai dosi s

anj uran;

-

Penyadapan kul it sehat

dapat dit eruskan set el ah proses pengobat an sel esai , yait u mul ai hari ke 90.

k. Pengendal i an OPT Jambu Met e

Pengendal i an OPT pada t anaman j ambu met e dil aksanakan secar a

serent ak dan massal pada

kel ompok pel aksana pengendal ian dengan menerapkan PHT ant ar a l ain:

1) Pengendal i an hama Hel opel t i s

sp.

-

Kul t ur t ekni s

Memangkas t aj uk-t aj uk

t anaman agar t idak t erl al u

rimbun sehi ngga cahaya

mat ahari dapat masuk

diant ara sel a-sel a daun

t anaman; pemupukan

dengan pupuk organik dan

anorganik dengan dosis

sesuai anj uran; sanit asi dengan cara membersi hkan


(40)

menyiang gul ma i nang al t ernat i f Hel opel t i s sp.

-

Biol ogis

Apl ikasi agens pengendal i

hayat i (APH) Beauver i a

bassi ana.

2) Pengendal i an penyakit JAP

-

Kul t ur Teknis

Eradikasi dengan cara

menebang, membongkar,

dan memusnahkan

t anaman yang t er ser ang; sanit asi kebun dengan cara

mengumpul kan dan

memusnahkan sisa-sisa

t anaman sert a mel akukan

pengendal ian gul ma;

pemupukan dengan

menggunakan pupuk

organik dan anorganik

sesuai anj uran. Apl ikasi pupuk organik dil akukan

bersamaan dengan APH,

sedangkan apl ikasi pupuk

anorganik dil akukan

set el ah

-

Biol ogis

Apl ikasi agens pengendal i hayat i Tr i choder ma sp.


(41)

t erser ang ringan dan

t anaman sehat

(pencegahan) dan pada

bekas t anaman yang

dieradikasi ;

Rincian spesif i kasi t eknis, cara

dan wakt u penggunaan APH

(gol ongan j amur dan gol ongan

nemat oda), parasit oid dan sex

f eromon disaj i kan pada Lampiran 1, 2, 3 dan 4.

2. 2. Demplot Pengendalian OPT

a. Dempl ot Pengendal ian Penyakit

Kuning dan BPB pada Tanaman Lada mel al ui Sambung Akar

-

Kul t ur Teknis

Mel akukan sambung akar

dengan menggunakan bat ang

bawah akar sir ih dan

disambung dengan bat ang l ada sebagai bat ang at as.

Penggunakan pupuk anorgani k

dengan dit ambahkan zat

supl emen.

-

Biol ogis

Menggunakan Agen Pengendal i Hayat i Tr i choder ma sp. unt uk


(42)

mengendal ikan penyakit busuk pangkal bat ang.

- Mekani s

Memangkas pert umbuhan

bagian bat ang bawah (t anaman sirih) yang t idak dikehendaki. - Mel akukan pemel iharaan bahan

t anaman yang t el ah dil akukan

penyambungan, sepert i

penyiraman secara berkal a,

penaungan dan pemupukan

sesuai st andard t eknis.

- Menyul am t anaman yang gagal disambung (t idak t umbuh).

-

Mengamat i dan mencat at

pert umbuhan t anaman dan

ekosist em set empat .

b. Dempl ot Pengendal ian Hama

PBKo pada Tanaman Kopi di Kabupat en Kepahyang.

-

Pemangkasan;

-

Sanit asi ;

-

Pemupukan;

-

Penggunaan APH (B. bassi ana);

-

Pemasangan at t rakt an;


(43)

c. Dempl ot Pengendal ian penyakit JAP dan KAS pada Tanaman Karet

-

Persiapan l ahan;

-

Penyediaan bibit ; Bibit

diambil dari sumber beni h yang dihasil kan ol eh pet ani yang t el ah mengembangkan

t eknol ogi penyambungan

bat ang bawah yang t ahan

t erhadap penyakit JAP dan

bat ang at as yang t ahan

t erhadap KAS sert a produksi l at eksnya t inggi.

-

Penanaman dengan j arak

t anam sesuai anj uran.

-

Pemupukan dengan

menggunakan pupuk organik, anorganik dan zat supl emen.

-

Pemel iharaan t anaman sesuai anj uran budidaya karet .

-

Penggunaan APH (Tr i choder ma


(44)

III. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Ruang Lingkup

1. Pengendal i an OPT Tanaman Perkebunan

(Tanaman Rempah dan penyegar ,

Tanaman Semusim, dan Tanaman

Tahunan)

a. Pengendal i an OPT Tanaman

Perkebunan dil akukan di areal pet ani

pekebun yang t ergabung dal am

kel ompok t ani pada komodit as kopi, l ada, cengkeh, pal a, kakao, karet , kel apa, j ambu met e, t ebu, t embakau dan kapas.

b. Tahapan kegiat an pengendal ian OPT

t anaman perkebunan mel iput i

koordinasi ant ara Di nas yang

membidangi Perkebunan Provinsi /

Kabupat en/ Kot a, penet apan CP/ CL,

sosial isasi pengendal ian OPT,

pengadaan bahan dan al at pengendal i ,

pengamat an dan pengendal ian,

pendampingan sert a monit oring/


(45)

c. Indikat or Kinerj a

No Indikator Uraian

1 Input / Masukan - Dana - SDM

- Dat a dan inf ormasi - Teknol ogi

2 Out put / Kel uaran Terl aksananya

pengendal ian OPT t anaman kopi 1. 210 ha, l ada 845 ha, cengkeh 800 ha, pal a 800 ha, kakao 3. 160 ha, karet 525 ha, kel apa 4. 105 ha, j ambu met e 100 ha, t ebu 2. 960 ha, t embakau 75 ha dan kapas 275 ha.

3 Out come/ hasil Menurunnya l uas serangan OPT pada t anaman kopi 1. 210 ha, l ada 845 ha, cengkeh 800 ha, pal a 800 ha, kakao 3. 160 ha, karet 525 ha, kel apa 4. 105 ha, j ambu met e 100 ha, t ebu 2. 960 ha, t embakau 75 ha dan kapas 275 ha.


(46)

2. Dempl ot Pengendal ian OPT

a. Dempl ot pengendal ian OPT pada

t anaman l ada, kopi , dan karet

dil akukan di kebun pet ani

b. Tahapan kegi at an dempl ot

pengendal ian OPT t anaman

perkebunan mel iput i koordinasi ant ar a Dinas yang membidangi Perkebunan Provinsi/ Kabupat en/ Kot a, penet apan

l okasi dempl ot pengendal ian,

pengadaan sar ana produksi kl on

unggul an l okal yang t ahan t erhadap OPT dan mempunyai produkt i vit as

t inggi, pupuk, bahan unt uk

memperbaiki kesuburan t anah, APH dan pompa air), pengamat an dan pemel iharaan t anaman, pendampingan

sert a monit oring/ eval uasi dan


(47)

c. Indikat or Kinerj a

No Indikator Uraian

1 Input / Masukan - Dana - SDM - Dat a dan inf ormasi - Teknol ogi 2 Out put / Kel uaran Terl aksananya

demplot pengendal ian Penyakit Busuk Pangkal Bat ang pada Lada, PBKo pada kopi, Penyakit JAP dan KAS pada karet .

3 Out come/ hasil - Tersosial isasinya t eknol ogi

pengendal ian hama PBKo pada kopi, Penyakit JAP dan KAS pada karet . - Diperol ehnya

rekomendasi t eknol ogi pengendal ian

Penyakit Busuk Pangkal Bat ang pada Lada.

B. Pelaksana dan Penanggung Jawab Kegiatan

1. Pel aksana dan penanggung j awab

kegiat an pengendal ian OPT unt uk TP

provinsi adal ah dinas provi nsi yang


(48)

kabupat en adal ah dinas kabupat en yang membidangi perkebunan. Sedangkan unt uk kegi at an Dempl ot pengendal ian OPT pada t anaman l ada, kopi, dan karet adal ah Dinas Provi nsi yang membidangi perkebunan.

2. Dinas yang membidangi perkebunan

provinsi/ kabupat en/ kot a dal am

mel aksanakan kegiat an agar

berkoordinasi dengan BBP2TP Medan, Surabaya, Ambon dan BPTP Pont ianak (sesuai dengan wil ayah kerj a) dan pi hak-pihak t er kait l ai nnya.

3. Kewenangan dan t anggung j awab :

3. 1 Direkt orat Perl i ndungan

Perkebunan.

a. Menyiapkan Terms of Ref er ence

(TOR) dan Pedoman Teknis;

b. Mel akukan bimbingan,

pembinaan, monit oring dan

eval uasi.

3. 2 Dinas Provinsi yang membidangi

perkebunan

a. Menet apkan Tim Pel aksana

kegiat an pengendal ian OPT/

dempl ot pengendal ian OPT

perkebunan t i ngkat provinsi;

b. Mel akukan koordinasi dengan


(49)

BBP2TP Medan, Surabaya, Ambon

dan BPTP Pont ianak (sesuai

dengan wil ayah kerj a) dan Dinas

Kabupat en/ Kot a yang

membidangi perkebunan, sert a inst it usi t erkait l ainnya;

c. Membuat Pet unj uk Pel aksanaan

unt uk kegiat an pengendal i an

OPT/ Dempl ot pengendal ian OPT perkebunan;

d. Mel akukan ver if i kasi CP/ CL

bersama Dinas Kabupat en at as biaya TP Provi nsi;

e. Menet apkan CP/ CL kegi at an

pengendal ian OPT/ dempl ot

pengendal ian OPT unt uk TP

Provinsi;

f . Mel akukan pengawal an,

pembinaan, monit oring dan

eval uasi, berkoordinasi dengan

Dinas Kabupat en yang

membidangi perkebunan

set empat ;

g. Sosial isasi kegiat an pengendal i an OPT/ dempl ot pengendal ian OPT

bersama-sama Dinas

Kabupat en/ Kot a yang


(50)

h. Menyampaikan l aporan

pel aksanaan kegi at an

pengendal ian OPT/ dempl ot

pengendal ian OPT ke Dir ekt orat

Jenderal Perkebunan cq.

Direkt orat Perl i ndungan

Perkebunan.

3. 3 Dinas Kabupat en/ Kot a yang

membidangi perkebunan

a. Menet apkan Tim Pel aksana

kegiat an pengendal i an OPT unt uk TP kabupat en;

b. Mel akukan koordinasi dengan

Dinas Provinsi yang membidangi

perkebunan, BBP2TP Medan,

Surabaya, Ambon dan BPTP

Pont ianak (sesuai dengan wil ayah

kerj a), Direkt orat Jenderal

Perkebunan, dan pihak t er kait l ainnya;

c. Membuat j uknis kegi at an

pengendal ian OPT perkebunan;

d. Mel akukan ver if i kasi dan

penet apan CP/ CL;

e. Mel akukan sosial isasi, pembinaan

dan monev kegi at an

pengendal ian OPT perkebunan;

f . Menyampaikan l aporan


(51)

pengendal ian OPT ke Dinas Provinsi dan Direkt orat Jenderal

Perkebunan cq. Dir ekt orat

Perl indungan Perkebunan.

3. 4 Kel ompok Tani/ Pet ani :

a. Mengi kut i sosial isasi

pengendal ian OPT/ dempl ot

pengendal ian OPT;

b. Mel akukan sel uruh t ahapan

kegiat an pengendal ian OPT/

dempl ot pengendal ian OPT;

C. Lokasi, Jenis dan Volume

1. Pengendal i an OPT Tanaman Perkebunan

(Tanaman Rempah dan penyegar ,

Tanaman Semusim, dan Tanaman

Tahunan)

1. 1 Pengendal i an OPT Kopi

Kegiat an pengendal ian OPT kopi sel uas 1. 210 ha, di 7 provinsi, 12 kabupat en. Dat a rinci an l okasi disaj ikan pada Lampiran 5.

1. 2 Pengendal i an OPT Cengkeh


(52)

kabupat en. Dat a rinci an l okasi disaj ikan pada Lampiran 6.

1. 3 Pengendal i an OPT Lada

Kegiat an pengendal ian OPT pada l ada sel uas 845 ha di 5 provinsi 11 kabupat en. Dat a rinci an l okasi disaj ikan pada Lampiran 7.

1. 4 Pengendal i an OPT Pal a

Kegiat an pengendal ian OPT pada pal a sel uas 800 ha di 5 provinsi 8 kabupat en. Dat a rinci an l okasi disaj ikan pada Lampiran 8.

1. 5 Pengendal i an OPT Kakao

Kegiat an pengendal ian OPT pada kakao sel uas 3. 160 ha di 6 provinsi 11 kabupat en. Dat a rincian l okasi disaj ikan pada Lampiran 9.

1. 6 Pengendal i an OPT Tebu

Kegiat an pengendal ian OPT pada t anaman t ebu sel uas 2. 960 ha di 8 Provinsi 19 Kabupat en. Dat a r incian l okasi disaj ikan pada Lampiran 10.


(53)

1. 7 Pengendal i an OPT Tembakau

Kegiat an pengendal ian OPT pada t anaman t embakau sel uas 75 ha di 3 Provinsi 3 kabupat en. Dat a r incian l okasi disaj ikan pada Lampiran 11.

1. 8 Pengendal i an OPT Kapas

Kegiat an pengendal ian OPT t anaman kapas sel uas 275 ha di 7 provinsi 11 kabupat en. Dat a rinci an l okasi disaj ikan pada Lampiran 12.

1. 9 Pengendal i an OPT Kel apa

Kegiat an pengendal ian OPT pada t anaman kel apa sel uas 4. 105 ha di 14 Provinsi 24 Kabupat en. Dat a

rincian l okasi di saj i kan pada

Lampiran 13.

1. 10 Pengendal i an OPT Karet

Kegiat an pengendal ian OPT pada t anaman karet sel uas 525 ha di 6 provinsi 7 kabupat en. Dat a r incian l okasi disaj ikan pada Lampiran 14.


(54)

1. 11 Pengendal i an OPT Jambu Met e

Kegiat an pengendal ian OPT pada t anaman j ambu met e sel uas 100 ha

di Provinsi Bal i (Kabupat en

Karangasem). Dat a ri ncian l okasi disaj ikan pada Lampiran 15.

2. Jenis dan Vol ume Kegiat an

Komponen biaya kegiat an pengendal ian OPT t anaman perkebunan mel iput i : Upah/ honor pengendal ian, sosial isasi ,

pengadaan bahan, pengadaan al at ,

pembinaan, monit oring dan eval uasi sert a konsul t asi .

Rincian j enis dan vol ume kegiat an

disaj ikan pada Lampiran 16, 17, 18, 19, 20, 21, 22, 23, 24, 25 dan 26.

3. Dempl ot Pengendal ian OPT Perkebunan

3. 1 Dempl ot Pengendal ian Penyakit

Kuning dan BPB pada Tanaman Lada. Kegiat an dempl ot pengendal ian OPT

l ada sel uas 1 ha di Provinsi

Kepul auan Bangka Bel it ung


(55)

3. 2 Dempl ot Pengendal ian penyakit JAP dan KAS pada Tanaman Karet .

Kegiat an dempl ot pengendal ian OPT

karet sel uas 1 ha di Provinsi

Kepul auan Bangka Bel it ung

(Kabupat en Bangka Barat ).

3. 3 Dempl ot Pengendal ian Hama PBKo pada Tanaman Kopi.

Kegiat an dempl ot pengendal ian OPT kopi sel uas 1 ha di Provinsi Bengkul u (Kabupat en Kepahyang).

Luasan kegiat an dempl ot

pengendal ian OPT di masing-masing provinsi dan kabupat en sepert i pada t abel berikut :

No Provinsi Kabupaten Vol Satuan Komoditi

1. Bangka Bel it ung

Bangka 1 Unit Lada 2. Bangka

Bel it ung

Bangka Barat

1 Unit Karet 3. Bengkul u Kepahyang 1 Unit Kopi

Urai an kegiat an dan vol ume dempl ot pengendal ian OPT disaj ikan pada


(56)

D. Simpul Krit is

Simpul Krit is Pengendal ian OPT dan Dempl ot Pengendal ian OPT Tanaman Perkebunan sebagai berikut :

a.

Penet apan SK pel aksana kegiat an

t erl ambat , sehi ngga pel aksanaan

kegiat an t idak t epat wakt u sesuai

t arget . SK pel aksana kegi at an

dit et apkan pal ing l ambat seminggu

set el ah dit erimanya Pedoman Teknis.

b.

Terl ambat nya pengusul an revisi ,

sehingga pel aksanaan kegiat an t idak t epat wakt u sesuai t arget . Penel aahan dan usul an revisi agar dil akukan sej ak

awal set el ah dit erimanya Pedoman

Teknis, pal ing l ambat bul an Februar i 2013.

c.

Terl ambat nya penyusunan j ukl ak dan j ukni s, sehingga pel aksanaan kegi at an t idak sesuai dengan t arget yang t el ah dit et apkan. Di nas agar segera menyusun j ukni s/ j ukl ak pal ing l ambat dua minggu set el ah dit erimanya Pedoman Teknis.

d.

Penet apan CP/ CL t idak akurat sehingga

t erj adi revisi CP/ CL at au t et ap

dil aksanakan pada CP/ CL yang t idak t epat yang mengakibat kan pel aksanaan pengendal ian t erl ambat / t idak t epat sasar an. Veri f ikasi penet apan CP/ CL dil akukan secar a ber sama ant ara di nas


(57)

provinsi dengan dinas kabupat en sebel um pengusul an kegiat an.

e.

Terl ambat nya pengadaan bahan dan al at

pengendal ian akibat proses

l el ang/ pengadaan sehi ngga apl ikasi

t idak t epat wakt u. Lel ang/ pengadaan bahan pengendal i an dil akukan awal

t ahun dan penyedi aan bahan

pengendal ian di sesuaikan dengan

spesif ikasi t ekni s pel aksanaan apl ikasi di l apangan.


(58)

IV. PENGADAAN BARANG

Pengadaan barang dan j asa kegiat an

Perl indungan Perkebunan unt uk dana

Tugas Perbant uan (TP) Dir ekt orat Jenderal Perkebunan mengacu kepada Perpres No 70 t ahun 2012. Semua kegiat an pengadaan barang dan j asa yang mel al ui proses

t ender, pel aksanaan dan penet apan

pemenang harus sudah sel esai pal i ng l ambat pada bul an Maret 2013.


(59)

V. PEMBINAAN, PENGENDALIAN, PENGAWALAN DAN PENDAMPINGAN

A. Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan Pendampingan

Kegiat an pembinaan, pengendal ian dan

pengawal an dana TP Provinsi/ kabupat en/

Kot a dil akukan secara t erencana dan

t erkoordinasi dengan unsur penanggung

j awab kegiat an di Pusat , BBP2TP/ BPTP Pont ianak, dan pihak t erkait l ai nnya.

Pel aksanaan kegiat an pembinaan,

pengendal ian dan pengawal an di ut amakan pada t ahapan yang menj adi simpul -simpul krit is kegiat an yang t el ah dit et apkan.

Dal am mel aksanakan kegi at an pembinaan, pengendal ian dan pengawal an dil akukan koordinasi secara berj enj ang sesuai dengan t ugas f ungsi dan kewenangan masing-masing unit pel aksana kegiat an.

Sasar an kegiat an pembinaan, pengendal i an, dan pengawal an mel iput i pel aksana kegiat an (Man), pembiayaan (Money), Met ode, dan bahan-bahan yang diper gunakan (Mat er ial ).

Kegiat an pembinaan, pengendal ian dan

pengawal an harus dapat memberikan

rekomendasi , dan sol usi t erhadap

permasal ahan dal am proses pel aksanaan kegiat an sehingga mampu mengaksel erasi


(60)

pencapaian t ar get , t uj uan dan sasaran kegiat an yang dit et apkan.

B. Pelaksanaan Pembinaan, Pengendalian, Pengawalan dan Pendampingan

Pel aksanaan kegiat an pembinaan,

pengendal ian dan pengawal an minimal

dil aksanakan sat u kal i pada set iap j enis kegiat an yang dil aksanakan.

Wakt u pel aksanaan kegiat an hendaknya

sel al u di koordinasi kan dengan pusat ,

provinsi dan kabupat en/ kot a sehingga

pel aksanaan kegiat an pembinaan,

pengendal ian dan pengawal an menj adi l ebih ef ekt i f dan ef i sien.

Kegiat an pendampingan dil akukan ol eh

pet ugas di t ingkat l apangan mencakup

persiapan, pel aksanaan dan eval uasi

kegiat an.

Direkt orat Perl indungan Perkebunan

mel akukan pembinaan dan pengawal an

kegiat an pengendal ian OPT dan dempl ot pengendal ian OPT t anaman perkebunan Dinas yang membidangi Perkebunan t i ngkat

provinsi dan kabupat en/ kot a mel akukan

pembinaan, pengendal ian, pengawal an dan

pendampingan kegiat an Perl indungan

Perkebunan t ingkat provi nsi,


(61)

VI. MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN A. Monit oring

Monit ori ng dit uj ukan unt uk menget ahui

perkembangan pel aksanaan dan kemaj uan yang t el ah dicapai pada set i ap kegi at an. Monit ori ng dil aksanakan ol eh pet ugas Dinas yang membidangi perkebunan di t ingkat provinsi dan kabupat en/ kot a pada wil ayah

kerj a masing-masing. Pel aksanaan

monit oring minimal sat u kal i sel ama kegiat an berl angsung.

B. Evaluasi

Eval uasi dil aksanakan unt uk menget ahui ket epat an/ kesesuai an pel aksanaan kegiat an dan hasil yang dicapai dibandingkan dengan

yang direncanakan sert a

real isasi/ penyerapan anggaran. Hasil

eval uasi sebagai umpan bal ik perbaikan pel aksanaan sel anj ut nya.

Eval uasi dil akukan ol eh Di rekt or at

Perl indungan Per kebunan, sert a Dinas yang

membidangi perkebunan Provi nsi pada

wil ayah kerj a masing-masing.

C. Pelaporan

Set iap kegiat an didokument asikan dal am

bent uk l aporan t ert ul is sebagai


(62)

Laporan dibuat ol eh pel aksana kegiat an dan

dil aporkan secar a ber j enj ang kepada

penanggung j awab/ pembina kegiat an

mengacu kepada pedoman out l ine

penyusunan l aporan dan SIMONEV sert a

bent uk l aporan l ainnya sesuai dengan

kebut uhan.

1. Jenis Laporan :

1. 1 Laporan Mingguan

Laporan Mingguan ber isi l apor an

kemaj uan (f isik dan keuangan)

pel aksanaan kegiat an set iap minggu berj al an dan disampaikan kepada Direkt orat Perl i ndungan Per kebunan set iap minggu har i Jum’ at .

1. 2 Laporan Bul anan

Laporan Bul anan beri si l apor an

kemaj uan (f isik dan keuangan)

pel aksanaan kegiat an set iap bul an berj al an dan disampaikan kepada

Direkt orat Jenderal Per kebunan

pal ing l ambat t anggal 5 pada bul an berikut nya.

1. 3 Laporan Triwul an

Laporan Tri wul an beri si l apor an

kemaj uan (f isik dan keuangan)

pel aksanaan kegiat an set iap t riwul an dan disampaikan set iap t riwul an


(63)

Perkebunan, pal ing l ambat t anggal 5

pada bul an pert ama t riwul an

berikut nya.

1. 4 Laporan Akhir

Laporan Akhir merupakan l apor an kesel ur uhan pel aksanaan kegiat an, set el ah sel ur uh rangkai an kegi at an sel esai dil aksanakan. Lapor an akhi r

disampaikan kepada Dir ekt orat

Perl indungan Perkebunan, pal ing

l ambat 2 minggu set el ah kegi at an

sel esai . Laporan disampaikan

mel al ui surat dan e-mail

2. Out Line Laporan

Laporan akhir dibuat sesuai out l ine sebagai berikut :

KATA PENGANTAR DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL (j ika ada) DAFTAR GAMBAR (j ika ada) DAFTAR LAMPIRAN (j ika ada)

I. PENDAHULUAN

A. Lat ar bel akang

B. Tuj uan dan Sasar an

C. Ruang Lingkup Kegiat an

D. Indikat or Kinerj a


(64)

A. Wakt u dan Lokasi B. Al at dan Bahan

C. Met ode

D. Tahap Akt ivit as/ Kegi at an/ Pel aksanaan

E. Simpul Krit is Kegiat an

F. Pel aksana

G. Pembiayaan

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpul an

B. Saran/ rekomendasi

C. Rencana Tindak Lanj ut

VI. DAFTAR PUSTAKA


(65)

VII. PEMBIAYAAN

Kegiat an pengendal ian OPT/ dempl ot

pengendal ian OPT t anaman perkebunan di daerah ant ara l ai n didanai dari APBN t ahun anggar an 2013 mel al ui anggaran Tugas

Pembant uan (TP) Di rekt orat Jenderal


(66)

VIII. PENUTUP

Pel aksanaan penanganan OPT dihar apkan mampu berkont ribusi dal am menurunkan t ingkat serangan OPT t er ut ama pada pusat -pusat serangan sehi ngga dapat t er kendal i dan t idak semakin mel uas.

Unt uk keberhasil an pel aksanaannya

diperl ukan koordinasi, komit men dan

kerj asama, sert a upaya yang sungguh-sungguh dari semua pihak t erkait sesuai dengan kewenangan, t ugas dan f ungsi masing-masi ng.


(67)

Lampiran 1. Spesifikasi Teknis, Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Pat ogen Golongan Jamur) 1. Spesifikasi Teknis APH (Pat ogen Golongan Jamur)

No. Jenis APH Kepadat an

Spora

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan

1. Tr i choder ma koni ngi i

Minimal 106

Maksimal 3 Bul an

- JAP Karet - JAP Pal a - JAP

Cengkeh - JAP Met e

- Dipriorit askan APH yang

diekspl orasi dari wil ayah set empat (Isol at Spesif ik Lokasi).

- Apabil a int roduksi dari l uar wil ayah, gunakan APH yang berasal dari wil ayah yang kondisi ikl imnya rel at i f sama dengan l okasi yang akan dikendal ikan. Misal APH dari daerah ikl im kering digunakan j uga unt uk di daerah ikl im kering, j angan berbeda kondisi.


(68)

No. Jenis APH Kepadat an Spora

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan

2. Tr i choder ma har zi anum

Minimal 106

Maksimal 3 Bul an

- Penyakit

BPB l ada

- Busuk

Pangkal Bat ang Pal a

- Dipriorit askan APH yang

diekspl orasi dari wil ayah set empat (Isol at Spesif ik Lokasi).

- Apabil a int roduksi APH dari l uar wil ayah, gunakan APH yang berasal dari wil ayah yang kondisi ikl imnya rel at if sama dengan l okasi yang akan dikendal ikan. Misal APH diekspl orasi dari daerah ikl im ker ing

digunakan j uga unt uk di daerah ikl im ker ing, j angan berbeda kondi si.


(69)

No. Jenis APH Kepadat an Spora

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan

3. Beauver i a bassi ana

Minimal 106

Maksimal 3 Bul an

- PBK

- PBKo

- Dipriorit askan APH yang

diekspl orasi dari wil ayah set empat (Isol at Spesif ik Lokasi).

- Apabil a int roduksi APH dari l uar wil ayah, gunakan APH yang berasal dari wil ayah yang kondisi ikl imnya rel at if sama dengan l okasi yang akan dikendal ikan. Misal APH diekspl orasi dari daerah ikl im ker ing

digunakan j uga unt uk di daerah ikl im ker ing, j angan berbeda kondi si.


(70)

No. Jenis APH Kepadat an Spora

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan

4. Met ar hi zi um ani sopl i ae

Minimal 106

Maksimal 3 Bul an

Or yct es r hi nocer os

pada kel apa

- Dipriorit askan APH yang

diekspl orasi dari wil ayah set empat (Isol at Spesif ik Lokasi).

- Apabil a int roduksi dari l uar wil ayah, gunakan APH yang berasal dari wil ayah yang kondisi ikl imnya rel at i f sama dengan l okasi yang akan dikendal ikan. Misal APH diekspl or dar i daerah ikl im keri ng digunakan j uga unt uk di daerah ikl im kering, j angan berbeda kondisi.


(71)

No. Jenis APH Kepadat an Spora

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan

5. Met ar r hi zi um ani sopl i ae

var.

ani sopl i ae

Minimal 106

Maksimal 3 Bul an

Br ont i spa l ongi ssi ma

pada kel apa

- Dipriorit askan APH yang

diekspl orasi dari wil ayah set empat (Isol at Spesif ik Lokasi).

- Apabil a int roduksi dari l uar wil ayah, gunakan APH yang berasal dari wil ayah yang kondisi ikl imnya rel at i f sama dengan l okasi yang akan dikendal ikan. Misal APH diekspl or dar i daerah ikl im keri ng digunakan j uga unt uk di daerah ikl im kering, j angan berbeda kondisi.


(72)

2. Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Pat ogen Golongan Jamur)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

1. Tr i choder ma koni ngi i

- Campurkan

Tr i choder ma dengan

pupuk kandang / kompos/ BOKASHI;

- Buat cekungan

dangkal (kedal am 5-10 cm dengan r adius 50-70 cm)

disekel il ing pangkal bat ang;

- Taburkan campuran

j amur Tr i choder ma

pada cekungan t anah dengan merat a;

- Apl ikasi dil akukan sat u kal i dal am sat u t ahun pada awal musim huj an. - Apl ikasi

dil akukan pada pagi hari at au sore hari dal am kondisi t idak huj an. - Apl ikasi

dil akukan pada l okasi yang t erser ang OPT.

- Pemberian

Tr i choder ma harus

bersamaan dengan bahan organik agar

Tr i choder ma dapat

berkembang dengan baik karena t ersedia makanan yang cukup.

- Tanaman yang sudah

diapl ikasi Tr i choder ma

t idak bol eh diapl ikasi dengan f ungisida sint et is.

- Kel embaban t anah


(73)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Tut up kembal i

dengan t anah bekas bongkaran.

- Jangan menggunakan

APH yang kadal uw arsa at au APH dengan kepadat an spora dibawah st andar . 2. Tr i choder ma

har zi anum

- Campurkan

Tr i choder ma dengan

pupuk kandang / kompos/ BOKASHI;

- Buat cekungan

dangkal (± 5 cm dengan radius 20-30 cm) disekel il ing pangkal bat ang. Jangan sampai mel ukai pangkal bat ang;

- Apl ikasi dil akukan sat u kal i dal am sat u t ahun pada awal musim huj an. - Apl ikasi

dil akukan pada sore hari .

- Pemberian

Tr i choder ma harus

bersamaan dengan bahan organik agar

Tr i choder ma dapat

berkembang dengan baik karena t ersedia makanan yang cukup.

- Tanaman yang sudah

diapl ikasi Tr i choder ma

t idak bol eh diapl ikasi dengan f ungisida sint et is.


(74)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Taburkan campuran

j amur Tr i choder ma

pada cekungan t anah dengan merat a dan t ut up kembal i dengan t anah bekas bongkaran.

- Kel embaban t anah

harus t et ap t er j aga.

- Jangan menggunakan

APH yang kadal uw arsa at au APH dengan kepadat an spora dibawah st andar .

- Jangan menggunakan

peral at an pert ani an yang sudah digunakan pada t anaman


(75)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

3. Beauver i a bassi ana

a. Biakan media padat :

- Masukkan 100

gram biakan j amur kedal am gayung ber isi 1 l it er ai r, dir emas unt uk

mel epaskan spora, kemudian disari ng

menggunakan kain kassa/ sari ngan t eh; - Larut an t er sebut

diencerkan dengan

menambahkan 20-40 l it er ai r;

- Apl ikasi dil akukan set el ah t erl i hat adanya

serangan hama (berdasarkan dat a

pengamat an). - Apl ikasi

dil akukan pada wakt u sor e hari .

- Tanaman yang sudah

diapl ikasi B. bassi ana

t idak bol eh diapl ikasi dengan i nsekt isida sint et is.

- Kel embaban kebun

harus harus t et ap t erj aga.

- Jangan menggunakan

APH yang kadal uw arsa at au APH dengan kepadat an spora dibawah st andar . - Eval uasi hasil

pengendal ian

dil akukan dengan cara mengamat i banyaknya buah yang t erserang


(76)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Larut an yang

sudah diencerkan dit ambahkan dengan perat a 1 cc/ l it er l arut an;

- Penyemprot an

dil akukan l angsung pada buah secara merat a.

b. Spora media cair:

- 1-2 l it er biakan B. bassiana dal am media cair diencerkan

dengan 200-400 l it er ai r;

dibandingkan dengan pengamat an aw al sebel um apl ikasi at au dengan

membandingkan dat a serangan t ahun l al u pada l okasi yang sama. - Apabil a set el ah

apl ikasi t urun huj an, maka perl u dil akukan pengul angan

penyemprot an ± 3 j am set el ah penyemprot an pert ama.


(77)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Jika biakan yang

akan diencerkan membent uk banyak misel ium, maka dil akukan penyaringan t erl ebih dahul u;

- Penyemprot an

dil akukan l angsung pada buah secara merat a.


(78)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

4. Met ar r hi zi um ani sopl i ae

- Jamur diapl ikasikan

pada sarang

akt if / sarang buat an (sar ang t empat l arva);

- Sarang buat an

dibuat berbent uk segi empat dengan ukur an 1 x 1 x 0, 5m;

- Perangkap dapat

dibuat dengan menggunakan bat ang kel apa pada bagian sisi-sisi nya . Cara l ai n dengan membuat l ubang di t anah dengan ukur an 1 x 1 x 0, 5 m;

- Apl ikasi dil akukan sebanyak 2 kal i dal am sat u t ahun pada saat ada serangan

Or yct es r hi nocer os.

- Int erval apl ikasi pert ama dan kedua 6 bul an.

- Jangan menggunakan

APH yang kadal uw arsa at au APH dengan kepadat an spora dibawah st andar .

- Pengamat an perl u

dil akukan guna

menget ahui ser angga sasar an (l arva) yang t erinf eksi dengan gej al a kul it menger as, kaku dengan nokt ah berwar na hit am, t ert ut up j amur berwar na put i h kemudian menj adi hij au.


(79)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Masukkan bahan

organik (serbuk gergaj i/ sekam/ kot oran hewan/ ampas sagu/ sampah yang t el ah mel apuk) ke dal am perangkap set inggi 0, 5 m, t ambahkan 50 gram

Met ar hi zi um

kemudian dicampur secara mer at a;

- Jaga kel embaban

media perangkap dengan cara disiram dengan air.


(80)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

5. Met ar r hi zi um ani sopl i ae var . ani sopl i ae

- Masukkan 100 gram

biakan j amur kedal am gayung berisi 1 l it er air , diremas unt uk mel epaskan spor a, kemudian disari ng menggunakan kain kassa/ sar ingan t eh;

- Larut an diencerkan

dengan

menambahkan 5 – 10 l it er ai r;

- Penyemprot an

dil akukan l angsung pada bagian pucuk t anaman yang t erser ang Br ont i spa

sp;

- Apl ikasi

dil akukan 2 kal i dal am sat u t ahun pada saat adanya

serangan

Br ont i spa sp.

- Int erval apl ikasi pert ama dan kedua 6 bul an.

Apl ikasi di ut amakan pada t anaman kel apa muda, yait u pada pucuk daun t erser ang dan dit emukan l arva/ imago Br ont i spa sp.


(81)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Vol ume semprot per

t anaman 0, 5 – 1 l it er l arut an.


(82)

Lampiran 2. Spesifikasi Teknis, Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Pat ogen Golongan Nemat oda) 1. Spesifikasi Teknis APH (Pat ogen Golongan Nemat oda)

No. Jenis APH

Kepadat an Popul asi Nemat oda

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan

1. Nemat oda Ent omopat ogen/ NEP (St ei ner nema

sp. )

5 j ut a Invekt i f j uvenil (ij )/ spons (ukuran 15 x 20 cm)

Maksimal 4 bul an di l emari es

Uret Tebu (Lepi di ot a st i gma)

- Dipriorit askan

yang diekspl orasi dari wil ayah

set empat (Spesi f ik Lokasi).


(83)

2. Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Pat ogen Golongan Nemat oda)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

1. Nemat oda

ent omopat ogen/ NEP

(St ei ner nema sp. )

- Remas-remas 5-10

Spons berisi nemat oda dal am 10 l it er air dengan menggunakan sarung t angan; - Ambil air hasil

remasan sebanyak ½ l it er, masukkan ke dal am t angki semprot yang sudah bersih;

- Tambahkan 10

l it er ai r;

- Larut an si ap unt uk disemprot kan di

- Apl ikasi dil akukan sebanyak 3 kal i dal am sat u musim t anam t ebu - Int erval apl ikaksi

sel ama 2 minggu. - Apl ikasi dil akukan

pada saat mul ai musim huj an pada pagi hari sebel um mat ahari t erbit at au sore hari pukul 15. 00-17. 00

- Pemberian NEP

harus bersamaan dengan bahan organik agar NEP dapat berkembang dengan baik karena t ersedia makanan yang cukup.

- Tanaman yang

sudah diapl ikasi NEP t idak bol eh diapl ikasi dengan nemat isida sint et is.

- Kel embaban t anah

harus t et ap t erj aga.


(84)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Penyemprot an

dil akukan di sekit ar perakar an t ebu.

- Jangan

menggunakan NEP yang kadal uw arsa at au NEP dengan kepadat an IJ dibawah st andar .

- Spons yang bel um

diapl ikasikan harus disimpan di dal am kul kas at au kot ak pendingi n yang diberi es bat u dan digant i set i ap 2 hari sekal i sert a bisa bert ahan maksimal 4 bul an.


(85)

Lampiran 3. Spesifikasi Teknis, Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Golongan Parasit oid) 1. Spesifikasi Teknis APH (Golongan Parasit oid)

No. Jenis Parasit Dosis Wakt u Simpan OPT Sasaran Ket erangan

1. Tet r ast i chus br ont i spae

5 koker/ ha, masing-masing berisi 5 ekor pupa

Br ont i spa

t erparasit

Tet r ast i chus br ont i spae

Maksimal 5 har i set el ah pupa diinf eksi parasit oid.

Br ont i spa l ongi ssi ma

pada kel apa

- Parasit oid

dipriorit askan yang diekspl orasi dari wil ayah set empat (Spesif ik Lokasi). - Apabil a int roduksi dari

l uar wil ayah, gunakan parasit oid yang berasal dari wil ayah yang kondisi ikl imnya rel at if sama dengan kondisi ikl im l okasi yang akan


(86)

No. Jenis Parasit Dosis Wakt u Simpan OPT Sasaran Ket erangan 2. Leef mansi a

bi col or

5 koker/ ha, masing-masing berisi 25 but ir t el ur

Sexava sp.

t erparasit

Leef mansi a bi col or

Maksimal 1 minggu set el ah t el ur diinf eksi parasit oid.

Sexava sp.

pada kel apa

- Parasit oid

dipriorit askan yang diekspl orasi dari wil ayah set empat (Spesif ik Lokasi). - Apabil a int roduksi dar i

l uar wil ayah, gunakan parasit oid yang berasal dari wil ayah yang kondisi ikl imnya rel at if sama dengan kondisi ikl im l okasi yang akan


(87)

2. Cara dan Wakt u Aplikasi APH (Golongan Parasit oid)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

1. Tet r ast i chus br ont i spae

- 5 ekor pupa Br ont i spa

yang t erpar asit

Tet r ast i chus

dimasukkan dal am koker;

- Koker digant ung dengan kawat pada pel epah ket iga dari daun t ombak

t anaman kel apa; - Kawat diol esi vasel in

unt uk mencegah semut menyerang pupa di dal am koker.

- Pemasangan

koker yang berisi parasit oid dil akukan

sebanyak 3 kal i dal am sat u t ahun pada saat ada ser angan

Br ont i spa sp.

- Int erval wakt u pel epasan 3 bul an.

- Pemasangan

koker dil akukan pada pagi hari.

- Tanaman yang

sudah diapl ikasi

Tet r ast i chus t idak

bol eh diapl ikasi dengan Insekt isida sint et is.

- Pupa t erpar asit

Tet r ast i chus yang

sudah dimasukkan kedal am koker harus segera digant ung pada pel epah ket iga dari daun t ombak t anaman kel apa.


(88)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

2. Leef mansi a bi col or

- 25 but ir t el ur

Sexava sp. yang

t erparasit Leef mansi a bi col or dimasukkan

ke dal am koker; - Koker digant ung

dengan kawat pada pot ongan kayu yang berukuran kur ang l ebih 1, 5 m dan dit ancapkan pada t anah di sekit ar pohon kel apa yang banyak t erserang

Sexava sp.

- Pemasangan

koker yang berisi parasit oid dil akukan

minimal 10 kal i dal am sat u t ahun pada saat ada ser angan

Sexava sp.

- Int erval wakt u pel epasan 2 minggu sekal i.

- Tanaman yang

sudah diapl ikasi

Leef mansi a bi col or

t idak bol eh diapl ikasi dengan Insekt isida si nt et is. - Tel ur t erparasit

Leef mansi a bi col or

yang sudah dipasang pada koker harus segera diapl ikasikan t idak bol eh l ebih dari 1 minggu.


(89)

No. Jenis APH Cara Apl ikasi Wakt u

Apl ikasi / Frekuensi Ket erangan

- Kawat / kayu diberi ol i bekas/ vasel i n unt uk mencegah semut masuk kedal am koker.

- Pemasangan koker dil akukan pada pagi at au sore hari dan dil et akkan pada l okasi yang t eduh (t idak t erkena sinar mat ahari l angsung).


(90)

Lampiran 4. Spesifikasi Teknis, Cara dan Wakt u Aplikasi Sex Feromon 1. Spesifikasi Teknis Sex Feromon

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Dosis

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan

1. - Sex Feromon

khusus unt uk hama PBK - Bahan akt if :

hexadecat r i enyl , hexadecat r i enol

6 perangkap/ ha/ t ahun

Sat u t ahun penyimpanan pada suhu kamar dan t idak t erkena sinar

mat ahari l angsung.

PBK

(Conopomor pha cr amer el l a)

pada kakao

Dipriorit askan pada daerah serangan

pengger ek buah kakao.


(91)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Dosis

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan

2. - Sex Feromon

khusus unt uk hama PBKo - Bahan akt i f :

Et anol 500

19-25 perangkap/ ha/ t ahun

Sat u t ahun penyimpanan pada suhu kamar dan t idak t erkena sinar

mat ahari l angsung.

PBKo

(Hypot henemus hampei ) pada

Kopi

Dipriorit askan pada daerah serangan

pengger ek buah kopi.

3. - Sex Feromon

khusus hama Pengger ek Bat ang Tebu

- Bahan Akt i f :

Okt adekeni l aset at 100%

7–9 per angkap/ ha/ t ahun

Empat bul an penyimpanan pada suhu kamar dan t idak t erkena sinar

mat ahari l angsung.

Pengger ek bat ang (Chi l o sachar i phagus)

pada t anaman t ebu

Dipriorit askan pada derah serangan pengger ek bat ang t ebu.


(92)

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Dosis

Wakt u

Simpan OPT Sasaran Ket erangan

4. - Sex Feromon

khusus hama Kumbang Nyiur - Bahan Akt i f : et i l

-4met i l okt anoat

1 perangkap/ ha/ t ahun

Sat u t ahun penyimpanan pada suhu kamar dan t idak t erkena sinar

mat ahari l angsung.

Kumbang Nyiur (Or yct es

r hi nocer os) pada

kel apa

Dipriorit askan pada derah serangan

Or yct es r hi nocer os

5. - Sex Feromon

khusus hama Kumbang Sagu - Bahan akt i f : 4–5 met i l –5-

nonanol

1-2 per angkap/ ha/ t ahun

Sat u t ahun penyimpanan pada suhu kamar dan t idak t erkena sinar

mat ahari l angsung.

Kumbang sagu (Rhynchophor us f er r ugi neus)

pada kel apa

Dipriorit askan pada derah serangan

Rhynchophor us f er r ugi neus


(93)

2. Cara dan Wakt u Aplikasi Sex Feromon

No. Jenis Feromon/

Bahan Akt i f Cara Apl ikasi

Wakt u

Apl ikasi / f r ekuensi Ket erangan

1. - Sex Feromon

khusus unt uk hama PBK

- Bahan akt if :

hexadecat r i enyl , hexadecat r i enol

- Perangkap dil ipat berbent uk rumah;

- Tabung f eromon

digant ung pada perangkap; - Tut up t abung

f eromon dil ubangi dengan

menggunakan j arum dan j angan dibuka;

- Lem at au per ekat dibuka kemudian dimasukkan dal am perangkap;

- Apl ikasi f eromon dil akukan 4 kal i dal am sat u t ahun at au menyesuaikan dengan kondisi l apangan.

- Apl ikasi f eromon dimul ai pada saat musim buah. Buah berukuran rat a-rat a 8 cm dan mul ai ada serangan PBK.

- Pemasangan

f eromon harus memenuhi 5 T (Tepat dosis, wakt u, cara, l okasi dan sasar an), sesuai dengan pedoman penggunaan. - Sebel um apl ikasi

perl u dil akukan pengamat an unt uk

menent ukan wakt u


(1)

124 1. 203

- Papan Nama (buah) 164

4 Pengadaan al at :

- Ember dan

perl engkapannya 1, 575

- Disposibl e spuit (buah) 400 - Spayer kecil (buah) 1, 350 - Tal i t ambang (met er)

16, 875

5 Pembinaan, monev:

- Sosial isasi, pembinaan, monev kabupat en ke l okasi (OH/ OT)

494

- Sosial isasi, pembinaan, monev Pet ugas Provinsi dan UPTD Prot eksi ke l okasi (OT)

470 - Konsul t asi ke pusat (OT) 25


(2)

125 Lampiran 25. Jenis dan Volume Komponen

Pengendalian OPT pada Tanaman Karet

No Jenis kegiat an Vol ume Ket erangan

1 Honor: Tot al l uas

pengendal ian 525 ha di 6 provinsi, 7 kabupat en

- Apl ikasi Tr i choder ma sp. ,

t ebang pohon, pemusnahan t anaman sakit , penanaman t anaman ant agonis, dan

sanit asi kebun (HOK) 6, 625

2 Sosial isasi (OH) 570

3 Pengadaan Bahan:

- Tr i choder ma sp. (Kg) 21, 501

- Fungisida (l t r/ kg) 500

- Cat , Kuas (Kg) 475

- Tanaman ant agonis (kg) 8, 175

- Papan nama (bh) 21

4. Pembinaan dan monev:

- Dal am rangka sosial isasi, pembinaan dan monev kabupat en ke lokasi

(OT/ OH) 87

- Dal am rangka sosial isasi, pembinaan dan monev provinsi/ UPTD ke l okasi

(OT/ OH) 60

- Dal am rangka konsul t asi


(3)

126 Pengendalian OPT pada Tanaman Jambu Mete

No Jenis kegiat an Vol ume Ket erangan

1 Honor: Tot al l uas

pengendal ian 100 ha di 1 provinsi, 1 kabupat en

- Perbanyakan dan penyebaran

Tr i choder ma sp. ,

pemusnahan t anaman sakit , dan sanit asi kebun (HOK)

3, 000

2 Sosial isasi (OH) 100

3 Pengadaan Bahan:

- Tr i choder ma sp (kg) 3, 000

- Cat (kg) 100

- Pupuk organik (kg) 7, 500 - Papan nama (buah) 4 4 Pembinaan dan monev:

- Sosial isasi, pembinaan dan monev kabupat en

ke l okasi (OH) 30

- Sosial isasi, pembinaan dan monev provinsi dan UPTD ke l okasi

(OT) 12


(4)

127 Lampiran 27. Jenis dan Volume Komponen

Demplot Pengendalian OPT Kopi

No Jenis Kegiat an Vol ume Ket erangan

1 Honor:

- Perbaikan sal uran

dreinase, t eras sering,

pembuat an rorak,

penyul aman pohon

pel indung, pengendal ian gul ma, pemupukan, pengendal ian OPT, l el es buah dan pet ik buah kopi.

(HOK)

202

Tot al l uas Dempl ot pengendal ian 2 ha di 1 provinsi, 1 kabupat en.

2 Pengadaan Bahan : - Tanaman pel indung

(penyul aman) (Bt g) - Pupuk organik (Kg) - Pupuk NPK (Kg)

- Beauver i a bassi ana (Kg)

60. 000

3 Pengadaan Al at :

- Gergaj i pangkas (Bh) - Gunt ing pangkas (Bh) - Knapsack sprayer (Bh)

2 2 2 4 Pembinaan dan monev :

- Pembinaan provinsi ke l okasi (OT)

- Pembinaan kabupat en ke l okasi (OT)

- Pembinaan UPTD prot eksi ke l okasi (OT)

- Konsul t asi ke Pusat (OT)

2 2 2 1


(5)

128 Demplot Pengendalian OPT Lada

No Jenis Kegiat an Vol ume Ket erangan

1 Honor:

- Insent if pet ugas pendamping dempl ot , sanit asi kebun, pengisian pol ibag, penyiangan, pembuat an l ubang t anam,

pemupukan dan

penyebaran APH,

pemindahan t anaman dari pol ibag ke l apangan (HOK)

224

Tot al l uas Dempl ot pengendal ian 1 ha di 1 provinsi, 1 kabupat en

2 Pengadaan Bahan :

- Bat ang bawah sirih (Bt g) - Bat ang at as l ada (Bt g) - Pupuk NPK (Bt g) - Taj ar (Tegakan) - Tr i choder ma sp. (Kg)

- MSG (Kg)

- Garam (Kg)

2. 500 2. 500 500 2. 500 50 100 1. 000 3 Pembinaan dan monev :

- Pembinaan provinsi ke l okasi (OT)

- Pembinaan kabupat en ke l okasi (OH)

10 36


(6)

129 Lampiran 29. Jenis dan Volume Komponen Demplot Pengendalian OPT Pada Tanaman Karet

No Jenis Kegiat an Vol ume Ket erangan

1 Honor:

- Insent if pet ugas Lapangan (OB)

- Insent if pet ugas dinas (OB) - Persiapan l ahan, pengaj iran,

pel ubangan, penanaman, penyul aman, penyiangan dan pewiwil an, pemupukan dan

pengendal ian OPT,

pemel iharaan/ pembuat an t eras dan sal uran dreinase (HOK)

8 16 165

Tot al l uas Dempl ot pengendal ian 1

ha di 1 provinsi, 1 kabupat en.

2 Pengadaan Bahan : - Bibit karet (Bt g) - Pupuk kandang) (Kg) - Pupuk Urea (Kg) - Pupuk SP 36 (Kg - Tr i choder ma sp. (Kg)

550 3. 300 125 75 30 3 Pengadaan Al at :

- Pisau t unas (Bh) - Cangkul (Bh)

2 1 4 Pembinaan dan monev :

- Pembinaan provinsi ke lokasi (OT)

- Pembinaan kabupat en ke l okasi (OH)

- Konsul t asi ke Pusat (OT)

7 14 2