SILABUS KURIKULUM BERBASIS KKNI 2016 Fikih Mawaris I

Mata Kuliah
: FIQH MAWARIS I
Kode
: SYA
Jurusan
: Syari’ah
Program Studi : AS dan MUA
Program
: S.1
Bobot
: 2 SKS
I. Tolok Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar)
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan :
1. Memiliki pemahaman tentang sejarah dan perkembangan
hukum kewarisan Islam.
2. Memiliki pemahaman tentang berbagai ketentuan umum
mengenai hukum kewarisan Islam.
3. Memiliki pemahaman tentang sebab-sebab hubungan
kewarisan dan penghalang kewarisan, kewajiban yang
menyangkut harta warisan sebelum dibagi dan cara
penyelesaiannya.

4. Memiliki pemahaman tentang macam-macam ahli waris
beserta bagian-bagian haknya dari harta warisan.
5. Memiliki pemahaman tentang metode-metode perhitungan
pembagian harta warisan dan penerapannya dalam
menyelesaikan berbagai masalah kewarisan.
6. Memiliki apresiasi yang tinggi terhadap hukum kewarisan
Islam sebagai pedoman dalam berbuat dan menyelesaikan
masalah.
II. Topik Inti Materi Perkuliahan
1. Sejarah Hukum Kewarisan Islam.
2. Pengertian Fiqh Mawaris (Hukum Kewarisan), asas dan
sumber
hukum
kewarisan
dalam
Islam,
hukum
mempelajarinya, tujuan dan kegunaan mempelajari Fiqh
Mawaris.
3. Sebab-sebab hubungan kewarisan dan penghalang

kewarisan.
4. Pewaris, harta warisan dan ahli waris: pengertian dan
persyaratannya.
5. Kewajiban yang menyangkut harta warisan sebelum dibagi
dan cara penyelesaiannya.
6. Al-furu>d} al-muqaddarah dan as}h}a>b al-furu>d}.
7. Ahli waris nasabiyyah dan ahli waris sababiyyah.
8. Ahli waris ‘as}abah dan macam-macamnya.
9. Penyusunan ahli waris, h}ija>b dan macam-macamnya,
h}a>jib dan mah}ju>b.

10.
Metode penentuan asal masalah (us}u>l al-masa>’il)
dan tas}h}i>h} al-masa>’il dalam pembagian harta
warisan beserta cara penerapannya.
11.
Perhitungan dan penyelesaian harta warisan bagi ahli
waris yang hanya terdiri dari as}h}a>b al-furu>d}.
12.
Perhitungan dan penyelesaian harta warisan bagi ahli

waris yang hanya terdiri dari ahli waris as}h}a>b alfuru>d},
as}h}a>b
al-furu>d}
dan‘as}abah
atau
hanya’as}abah.
III.Alternatif Strategi Pembelajaran
Secara umum perkuliahan dapat menggunakan strategi
belajar aktif (active learning), dimana mahasiswa secara aktif,
responsif dan kreatif terlibat pembelajaran bersama-sama
dosen.
Pada setiap tatap muka, sebagian waktu dapat
digunakan untuk menceramahkan materi kuliah secara
dinamis (diselingi tanya jawab), menjelaskan pokok-pokok
pikiran penting dan hal-hal yang berkenaan dengan dasar
hukum suatu permasalahan serta perbedaan pendapat di
antara fuqaha` mengenai beberapa ketentuan hukum masalah
tertentu.
Disamping menceramahkan materi, dalam pembelajaran
sering kali diterapkan latihan-latihan dalam menyelesaikan

berbagai permasalahan dalam pembagian harta warisan, baik
berupa latihan-latihan di kelas yang bersifat individual dan
kerjasama dengan mengerjakannya di papan tulis, maupun
berupa tugas rumah (take home).
IV. Alternatif Media Pembelajaran
1. Papan tulis (white board)
2. Laptop dan LCD
3. Foto copy bahan/materi pilihan, buku-buku fiqh mawaris
4. Ruangan Kelas
5. Perpustakaan
V. Evaluasi
Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan dengan
meliputi aspek penilaian terhadap: Keaktifan (20-30 %),
Tugas (20-40 %), Ujian (40-60 %), dengan perincian penilaian
di bawah ini:
1. Ujian mid-semester = 30 %
2. Ujian akhir semester = 30 %
3. Evaluasi alternatif = 40 %
Yang terdiri dari unsur :
- Tugas Penyelesaian Masalah

= 20
%

- Presensi
%

= 20

VI. Referensi
1. ‘Abd al-Rah}ma>n al-Jazi>ri>, al-Fiqh ‘ala> Maz\a>hib
al-Arba’ah, (Bairut: Da>r al-Fikr, 1977).
2. Achmad Kuzari, Sistem Asabah: Dasar Pemindahan Hak
Milik Atas Harta Tinggalan, (Jakarta : PT. RajaGrafindo
Persada, 1996).
3. Ahmad Rofiq, Fiqh Mawaris, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 1995).
4. David S. Powers, Peralihan Kekayaan dan Politik
Kekuasaan: Kritik Historis Hukum Waris, terj. Arif Maftuhin
(Yogyakarta: LKiS, 2001).
5. Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Ditjen

Binbagais Depag R.I, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia,
(Jakarta: 2000).
6. Fathurrahman, Ilmu Waris, (Bandung: al-Ma’arif, 1994).
7. Hasanain Muh}ammad Makhlu>f, al-Mawa>ris\ fi> alSyari>’at al-Isla>miyyah, (Mesir : Lajnah al-Ta’li>f bi alIsla>m, 1960).
8. Ibn Rusyd, Bida>yat al-Mujtahid wa Niha>yat alMuqtas}id, (Kairo: Mus}t}afa> Ba>bi al-H{alabi>, 1960).
9. M. Ali Hasan, Hukum Warisan Dalam Islam, (Jakarta, Bulan
Bintang, Cet. VI, 1996).
10.
Muh}ammad ‘Ali> al-S{a>bu>ni>, Pembagian Waris
Menurut Islam, terj. A.M. Basalamah (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001).
11.
Muh}ammad Abu> Zahrah, Ah}ka>m al-Tirkah wa
al-Mawa>ris\ (Kairo : Da>r al-Fikr al-‘Arabi>, 1963).
12.
Muh}ammad Yu>suf Mu>sa>, al-Tirkah wa alMi>ra>s\ fi> al-Isla>m, (Kairo: Da>r al-Ma’a>rif, 1967).
13.
Sa’i>d ibn Sa’d ibn Nabha>n al-Had}rami>, Kita>b
‘Iddat al-Fa>rid} fi> ‘Ilm al-Fara>’id} (Surabaya:
Maktabah Muh}ammad ibn Ah}mad Nabha>n wa

Aula>duh, t.th.).
14.
Sayyid al-Sa>biq, Fiqh al-Sunnah, (Semarang: Toha
Putera, 1990).
15.
Shalahuddin
Sulthan,
Ternyata
Wanita
Lebih
Istimewa dalam Warisan: Perspektif Al-Qur’an dan
Berdasarkan Studi Kasus, terj. Khaeron Sirin (Jakarta:
Pustaka IIMaN, 2008).
16.
T. M. Hasbi Ash-Shiddiqiy, Fiqhul Mawaris, (Jakarta :
Bulan Bintang, 1973).
17.
Wahbah al-Zuhaili>, al-Fiqh al-Islami> wa Adillatuhu,
(Bairu>t: Da>r al-Fikr, 1994).


18.
Zakiah Darajat dkk., Ilmu Fiqh, Jilid 3 (Yogyakarta:
Dana Bhakti Wakaf, 1995).