SILABUS KURIKULUM BERBASIS KKNI 2016 Fikih Mawaris II

I. Mata Kuliah
:
Kode
:
Fakultas
:
Program Studi :
Program
:
Bobot
:

FIQH MAWARIS II
SYA
Syari’ah
5 HKI
S.1
2 SKS

II. Tolok Ukur Indikator Kompetensi (Target Hasil Belajar)
Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan :

1. Memiliki pemahaman tentang bentuk-bentuk takharruj
(pengunduran/pengeluaran diri dalam pembagian harta
warisan), pembagian harta warisan secara damai, masalah
wasiat wajibah, dan cara-cara penyelesaiannya.
2. Memiliki pemahaman dan kemampuan menyelesaikan
masalah yang berkenaan dengan kewarisan ahli waris yang
mempunyai kasus-kasus tertentu.
3. Memiliki pemahaman dan kemampuan menyelesaikan
masalah yang berkenaan dengan kewarisan ahli waris
z\awu> al-arh}a>m.
4. Memiliki pemahaman tentang beberapa hal berkenaan
dengan landasan doktrinal dan penyelesaian beberapa
masalah kewarisan menurut Ulama Sunni>, Syi’ah,
Hazairin dan Kompilasi Hukum Islam.
5. Memiliki apresiasi yang tinggi terhadap hukum kewarisan
Islam sebagai pedoman dalam berbuat dan menyelesaikan
masalah.
6. Memiliki kemampuan merespon dan memecahkan berbagai
ide tentang pembaharuan hukum kewarisan secara bijak.
III.Topik Inti Materi Perkuliahan

1. Bentuk-bentuk
takharruj
(pengunduran
diri
dalam
menerima
bagian
harta
warisan)
dan
cara
penyelesaiannya.
2. Pembagian harta warisan secara damai.
3. Masalah wasiat wajibah dan penyelesaiannya.
4. Penyelesaian masalah kewarisan anak dalam kandungan,
anak hasil zina, anak akibat li’an, anak temuan (laqi>t),}
dan anak angkat.
5. Penyelesaian
masalah
kewarisan

orang
khuns\a>,
mafqu>d, tertawan, meninggal bersama, non muslim dan
murtad.
6. Penyelesaian kewarisan bagi ahli waris z\awu> alarh}a>m.
7. Perbandingan landasan doktrinal dan penyelesaian
beberapa masalah kewarisan menurut Ulama Sunni>,
Syi’ah, Hazairin, dan Kompilasi Hukum Islam.

8. Refleksi sosial dan
transformatik: ide-ide
hukum kewarisan.

keadilan hukum
reaktualisasi dan

waris Islam
pembaharuan

IV. Alternatif Strategi Pembelajaran

Secara umum perkuliahan dapat menggunakan strategi
belajar aktif (active learning), dimana mahasiswa secara aktif,
responsif dan kreatif terlibat pembelajaran bersama-sama
dosen.
Pada setiap tatap muka, sebagian waktu dapat
digunakan untuk menceramahkan materi kuliah secara
dinamis (diselingi tanya jawab), menjelaskan pokok-pokok
pikiran penting dan hal-hal yang berkenaan dengan dasar
hukum suatu permasalahan serta perbedaan pendapat di
antara fuqaha` mengenai beberapa ketentuan hukum masalah
tertentu.
Disamping menceramahkan materi, dalam pembelajaran
sering kali diterapkan latihan-latihan dalam menyelesaikan
berbagai permasalahan dalam pembagian harta warisan, baik
berupa latihan-latihan di kelas yang bersifat individual dan
kerjasama dengan mengerjakannya di papan tulis, maupun
berupa tugas rumah (take home).
V. Alternatif Media Pembelajaran
1. Papan tulis (white board)
2. Laptop dan LCD

3. Foto copy bahan/materi pilihan
4. Ruangan Kelas
5. Perpustakaan
VI.

Evaluasi
Penilaian hasil belajar mahasiswa dilakukan dengan
meliputi aspek penilaian terhadap:
1. Keaktifan = 10 %
2. Ujian mid-semester = 40 %
2. Ujian akhir semester = 50 %

VII. Referensi
1. ‘Abd al-Rah}ma>n al-Jazi>ri>, al-Fiqh ‘ala> Maz\a>hib
al-Arba’ah, (Bairut: Da>r al-Fikr, 1977).
2. Ahmad Rofiq, Fiqh Mawaris, (Jakarta : PT Raja Grafindo
Persada, 1995).
3. David S. Powers, Peralihan Kekayaan dan Politik
Kekuasaan: Kritik Historis Hukum Waris, terj. Arif Maftuhin
(Yogyakarta: LKiS, 2001).


4. Direktorat Pembinaan Badan Peradilan Agama Ditjen
Binbagais Depag R.I, Kompilasi Hukum Islam di Indonesia,
(Jakarta: 2000).
5. Fathurrahman, Ilmu Waris, (Bandung: al-Ma’arif, 1994).
6. Hasanain Muh}ammad Makhlu>f, al-Mawa>ris\ fi> alSyari>’at al-Isla>miyyah, (Mesir : Lajnah al-Ta’li>f bi alIsla>m, 1960).
7. Hazairin, Hukum Kewarisan Bilateral Menurut al-Qur’an
dan Hadis, (Jakarta: Tintamas, Cet. VI, 1982).
8. Ibn Rusyd, Bida>yat al-Mujtahid wa Niha>yat alMuqtas}id, (Kairo: Mus}t}afa> Ba>bi al-H{alabi>, 1960).
9. Idris Ramulya, Hukum Kewarisan Islam: Studi Kasus
Perbandingan Ajaran al-Sya>fi’i> (Patrilinial), Hazairin
(Bilateral) dan Praktek di Pengadilan Agama, (Jakarta:
Grafikatama, Cet. II, 1987).
10.
Muh}ammad ‘Ali> al-S{a>bu>ni>, Pembagian Waris
Menurut Islam, terj. A.M. Basalamah (Jakarta: Gema Insani
Press, 2001).
11.
Muh}ammad Abu> Zahrah, Ah}ka>m al-Tirkah wa
al-Mawa>ris\ (Kairo : Da>r al-Fikr al-‘Arabi>, 1963).

12.
Muh}ammad Syah}ru>r, Al-Kita>b wa Al-Qur’a>n:
Qira>’ah Mu’a>s}irah (Damsyiq: Si>na> li an-Nasyr,
1990).
13.
Muh}ammad Yu>suf Mu>sa>, al-Tirkah wa alMi>ra>s\ fi> al-Isla>m, (Kairo: Da>r al-Ma’a>rif, 1967).
14.
Munawir Sjadzali dkk., Polemik Reaktualisasi Ajaran
Islam (Jakarta: Pustaka Panjimas, 1988).
15.
Sa’i>d ibn Sa’d ibn Nabha>n al-Had}rami>, Kita>b
‘Iddat al-Fa>rid} fi> ‘Ilm al-Fara>’id} (Surabaya:
Maktabah Muh}ammad ibn Ah}mad Nabha>n wa
Aula>duh, t.th.).
16.
Sayyid al-Sa>biq, Fiqh al-Sunnah, (Semarang: Toha
Putera, 1990).
17.
Shalahuddin
Sulthan,

Ternyata
Wanita
Lebih
Istimewa dalam Warisan: Perspektif Al-Qur’an dan
Berdasarkan Studi Kasus, terj. Khaeron Sirin (Jakarta:
Pustaka IIMaN, 2008).
18.
T. M. Hasbi Ash-Shiddiqiy, Fiqhul Mawaris, (Jakarta :
Bulan Bintang, 1973).
19.
Wahbah al-Zuhaili>, al-Fiqh al-Islami> wa Adillatuhu,
(Bairu>t: Da>r al-Fikr, 1994).
20.
Zakiah Darajat dkk., Ilmu Fiqh, Jilid 3 (Yogyakarta:
Dana Bhakti Wakaf, 1995).