s paud 1007642 chapter3

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini dimaksudkan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan guru serta mengatasi permasalahan yang terjadi di lapangan (TK), sekaligus mencari jawaban ilmiah bagaimana hal tersebut dapat dipecahkan dengan tindakan yang dilakukan.

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Arikunto (2006:5) menyebutkan bahwa penelitian tindakan kelas yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di dalam kelas bekerja sama dengan peneliti yang menekankan pada penyempurnaan atau peningkatan proses pembelajaran. Jon, dkk (Atmadinata 2005:52) megungkapkan bahwa tujuan PTK adalah untuk memperbaiki praktek pembelajaran dengan sasaran akhir memperbaiki cara belajar siswa. Harjodipuro (2009), PTK adalah suatu pendekatan untuk memperbaiki pendidikaan melalui perubahan, dengan mendorong para guru untuk mimikirkan praktik mengajarnya sendiri, agar kritis terhadap pratek tersebut dan timbul kemauan untuk mengubahnya.

Kusnandar (2008) mendefinisikan Penelitian Tindakan Kelas sebagai suatu penelitian (action research) yang dilakukan oleh guru yang sekalihus sebagai peneliti kelasnya atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi)


(2)

dengan jalan merancang, melaksanakan, dan merefleksikan tindakan secara kolaboratif dan partisipatif yang bertujuan untuk memperbaiki atau meningkatkan mutu (kwalitas) proses pembelajaran di kelasnya melalui suatu tindakan (treatment) tertentu dalam suatu siklus.

Muslihuddin (2009) mengingkapkan bahwa “Penelitian Tindakan Kelas ialah suatu penelitian yang dilakukan secara sistematis reflektif terhadap berbagai tindakan yang dilakukan oleh guru yang sekaligus sebagai peneliti, sejak disusunnya suatu perencanaan sampai penilaian terhadap tindakan nyata di dalam yang berupa kegiatan belajar mengajar, untuk memperbaiki kondisi pembelajaran yang dilakukan.”

Mencermati berbagai pendapat tersebut Penelitian Tindakan Kelas merupakan penelitian yang dilakukan secara sistematis dengan tujuan memperbaiki atau meningkatkan kwalitas pembelajaran di kelas melalui suatu tindakan tertentu dalam suatu siklus, dilaksanakan secara kolaborasi oleh peneliti dengan guru.

Penelitian Tindakan Kelas dilaksanakan melalui proses pengkajian secara berulang yang terdiri dari empat tahap yang saling terkait dan berkesinambungan, yaitu perencanan (planning), pelaksanaan (action), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Tahap-tahap tersebut membentuk satu siklus sehingga dapat dilanjutkan pada siklus berikutnya dengan keempat tahap Penelitian Tindakan Kelas tersebut secara berulang-ulang, berdasarkan hasil refleksi pada siklus berikutnya, sampai suatu permasalahan dianggap teratasi. Jumlah siklus dalam suatu penelitian tidakan


(3)

bergantung apakah masalah yang dihadapi telah terpecahkan, mungkin diperlukan tiga siklus atau lebih.

Pada pelaksanaan penelitian tindakan kelas ini peneliti menggunakan sistem desain siklus yang di dalamnya terdapat komponen perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, serta refleksi. Kemmis dan Taggart (Aqib, 2006:13) menjelaskan bahwa prosedur penelitian tindakan kelas dipandang sebagai suatu siklus spiral yang terdiri atas komponen perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi yang selanjutnya akan diikuti dengan proses spiral berikutnya.

Siklus di atas akan dilaksanakan secara terus-menerus sampai peneliti menemukan solusi yang bisa mengubah proses pembelajaran ke arah yang lebih optimal sehingga permasalahan yang terjadi dapat diperbaiki dan diselesaikan dengan optimal. Selain itu, dengan siklus seperti ini peneliti juga akan memperoleh alternatif jalan keluar untuk menentukan rencana tindakan yang akan dilaksanakan pada tindakan berikutnya. Siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian adalah sebagai berikut:


(4)

Gambar 3.1

Alur PTK Model Spiral Kemmis dan Taggart (Wiraatmaja, 2005: 66)

OBSERVE

PLAN

REVISED PLAN

REFLEC

T

ACT

OBSERVE

REFLEC

T


(5)

B. Lokasi dan Subjek Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan ini di TK Al-Ikhlas, alamat Perum Asabri Sindang Taman desa Jatimulya Sumedang, yang menjadi subjek penelitian ini yaitu Kelompok A dengan jumlah anak 14 orang, terdiri dari 8 orang anak laki-laki dan 6 orang anak perempuan.

C. Prosedur Penelitian

Prosedur Penelitian Tindakan Kelas untuk memperolah data dan hasil yang dicapai pada penelitian ini dilakukan melalui Siklus beberapa tahapan pada setiap siklus yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan (planning)

Pada tahap perencanaan, ada beberapa hal yang dipersiapkan oleh guru dan peneliti,yaitu sebagai berikut :

a. Menetapkan Kelompok yang akan digunakan sebagai kelompok penelitian, yaitu Kelompok A.

b. Membuat Skenario pembelajaran yang dituangkan secara tertulis dalam bentuk Rencana Kegiatan Mingguan (RKM) dan Rencana Kegiatan Harian (RKH).

c. Mempersiapkan media pembelajaran dan seting autdoor dan indoor dengan menggunakan metode karyawisata.

d. Membuat pedoman observasi untuk mengamati proses dan hasil tindakan, lembar wawancara khusus untuk kepala sekolah dan guru. e. Melaksanakan simulasi kegiatan pengenalan warna melalui metode


(6)

2. Tahap pelaksanaan (action) dan Tahap Pengamatan (observing)

Pada tahap ini, skenario tindakan yang telah direncanakan dilaksanakan dalam situasi kondisi aktual. Guru melaksanakan kegiatan pembelajaran kognitif dengan kegiatan pengenalan warna melalui metode karyawisata. Peneliti mengamati seluruh kegiatan guru dan anak secara cermat, serta mencatat semua hal-hal yang ditemukan saat kejadian pembelajaran berlangsung.

Pengamatan dilaksanakan selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Tujuan dilakukannya pengamatan adalah untuk mengumpulkan bukti hasil tindakan agar dapat di evaluasi dan dijadikan dasar dalam melakukan refleksi. Pengamatan dilakukan secara terus menerus, mulai siklus 1 sampai siklus yang diharapkan dapat tercapai.

3. Tahap Refleksi (reflecting)

Tahap refleksi dilakukan analisis data mengenai proses, masalah dan hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan tindakan. Kemudian dilanjutkan dengan menetapkan tindakan selanjutnya berdasarkan hasil analisis kegiatan. Jika hasil yang diharapkan telah tercapai, maka penelitianpun selesai, tetapi jika belum tercapai kembali pada siklus rencana pembelajaran berikutnya.

D. Teknik Pengumpulan Data

Untuk memeperolah data dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teknik yaitu melalui observasi, wawancara, dan studi dokumentasi.


(7)

1. Observasi

Pada umumnya, observasi menurut Hopkins yaitu tindakan yang merupakan penafsiran dari teori (Wiriaatmadja, 2005:104).Observasi dalam penelitian ini dimaksudkan pada pengamatan secara langsung terhadap kinerja guru dan aktivitas anak dalam pembelajaran.

Alasan penggunaan observasi dalam suatu penelitian menurut Guma dan Lincoln (Hamdani, 2008:70-71) diantaranya :

a. Teknik pengamatan secara langsung.;

b. Memungkinkan melihat dan mengamati sendiri, serta mencatat perilaku dan kejadian yag terjadi;

c, Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan yang langsung diperoleh dari data; d. Jalan terbaik untuk mencek kepercayaan data;

e. Memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit;

f. Dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat disaat kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dimungkinkan.

Sumiati Patmonodewo (1993) mengemukakan bahwa “Observasi adalah cara pengumpulan data penilaian yang pengisiannya berdasarkan pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak”. Senada dengan itu Kusnandar (2008) mengemukakan bahwa “Observasi/pengamatan adalah kegiatan pengamatan untuk memotret seberapa jauh efek telah mencapai sasaran”.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi partisipasif. Observasi Partisipatif dimana penulis ikut berpartisipasi (berperan) dalam kegiatan pembelajaran yang berlangsung. Observasi merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengamati secara langsung terhadap kegiatan yang sedang dilaksanakan.


(8)

Peneliti mengamati dan mencatat secara sermat semua prilaku anak dan guru dalam proses pembelajaran kognitif yang menerapkan metode karyawisata untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak Taman Kanak-kanak sebelum dan pada saat pelaksanaan penelitian. 2. Wawancara

Nur Indriantoro (1999 : 152) mengemukakan bahwa wawancara merupakan alat untuk memperoleh data yang dilakukan melalui percakapan atau dengan megajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden. Jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.

Denzim (Wiriaatmadja, 2005:117) menyatakan pengertian wawancara

“wawancara adalah serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan

secara verbal kepada orang-orang yang dianggap memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu”.

Wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dalam melaksanakan program pembelajaran kognitif khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak Taman kanak-kanak, meliputi kemampuan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran sebelum pelaksanaan penelitian. Kemampuan tersebut antara lain dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi kegiatan, media, metode, dan evaluasi.


(9)

3. Studi dokumentasi

Menurut Wiriaatmadja (2006: 121) ada macam-macam dokumen yang dapat membantu anda dalam mengumpulkan data penelitian, yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas anda, misalnya :

 Silabi dan rencana pembelajaran

 Laporan dan diskusi-diskusi tentang kurikulum  Berbagai macam ujian dan tes

 Laporan rapat  laporan tugas siswa

 Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran

 Contoh essay yang ditulis siswa (Elliot, 1991: 78)

Dokumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan berupa dokumen-dokumen sekolah seperti kurikulum, program semester, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian (RKH), data absensi (daftar hadir), buku kepegawaiaan, dan buku data anak. Data dari hasil dokumentasi ini dimanfaatkan untuk memperjelas data dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya.

E. Teknik Analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Peneliti dalam kegiatan ini berusaha untuk memunculkan makna dari setiap data yang diperoleh. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dianalisis kedalam bentuk deskripsi.


(10)

Analisis data menurut Patton dalam Moleong (2002 :103) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasi ke dalam suatu pola katagori dan satuan uraian dasar. Patton membedakan dengan menafsirkan yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menyelesaikan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.

Dalam menganalisis data hasil yang dilakukan oleh peneliti bersama gurusebagai praktikan disajikan secara bertahap sesuai dengan siklus yang telah dilakukan serta hasil dari observasi proses berupa tingkah laku guru dan anak selama pembelajaran, beserta dampak yang ditimbulkannya. Hal ini dikuatkan dengan pendapat Moleong (2008: 248) yang menjelaskan bahwa analisis data adalah:

Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data mengorganisasikan data, memilah memilihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang pentingdan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakankepada orang lain.

F. Validasi data

Menurut Hopkins (Wiriaatmadja, 2005 : 168) dalam penelitian ini bentuk validasi yang digunakan adalah :

1. Memeriksa kembali keterangan-keterangan aau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dengan cara mengkonfirmasikan


(11)

dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir tindakan (member check).

2. Memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif (triangulasi).

3. Pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar professional dalam hal ini peneliti mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing.

Validasi data dilakukan untuk menguji derajat kepercayaan atau derajat kebenaran penelitian, Hopkins (Kusnandar, 2008 : 107). Tahap validasi dilakukan melalui teknik :

1. Member Check, yakni mencek kebenaran dan kesahihan data temuan penelitian, dengan mengkonfirmasikan kepada narasumber/sumber data. Nasutian (FIF UPI, 2011:48), peneliti memeriksa kembali kebenaran data hasil temuan yang diperoleh dari narasumber (kepala sekolah, guru, anak) pada setiap akhir pelaksanaan tindakan.

2. Triangulasi, teknik triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, kontruk atau analisis dari si peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Peneliti mengkonfirmasi kepada guru kelas tentang kebenaran data yang diperoleh.

3. Audit trial, menurut Nasution (FIF UPI,2011 : 48) audit trial yaitu mencek kebenaran hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan hasil-hasil peneliti dengan guru kelas.


(12)

4. Expert opinion, yakni meminta kepda orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas atau pakar bidang studi untuk memeriksa semua tahapan-tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji (Kusnandar, 2008):108). Peneliti melalukan pengecekan data atau informasi temuan penelitian dengan memeriksakannya kepada dosen pembimbing.

G. Kisi-kisi Intrumen Penelitian

Berikut adalah kisi-kisi intrumen dalam penelitian ini:

Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator

Teknik Pengumpulan Data Sumber Data Mengenal warna a. Mengenal perbedaan warna. Dapat menyebutkan macam-macam warna Dapat menyebutkan warna pada tiap kelompok. Dapat

menyebutkan warna primer dan sekunder

Dapat membedakan warna primer dan sekunder.

Dapat

menyebutkan warna-warrna benda yang dia lihat. Observasi Observasi Observasi Observasi Observasi Anak Anak Anak Anak Anak


(13)

b.Mengklasif ikasikan macam-macam warna c. Mengurutk an benda berdasar-kan 5 seriasi warna. Dapat mengumpulkan macam-macam benda sesuai dengan warna yang dipilihnya.

Dapat

menyebutkan jenis-jenis warna sesuai dengan benda yang ia kumpulkan. Dapat membedakan macam-macam warna Dapat membedakan warna berdasarkan benda yang telah dikelompokkan. Dapat mengelompok-kan benda berdasarkan warna. Mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi warna. Dapat

menyebutkan 5 seriasi warna. Dapat membedakan 5 seriasi warna. Dapat mengurutkan 3 seriasi warna.

Unjuk kerja (performance)

Observasi

Observasi

Observasi

Observasi

Unjuk kerja (performance) Unjuk kerja (performance) Unjuk kerja (performance) Unjuk kerja (performance)

Anak Anak Anak Anak Anak Anak Anak Anak Anak


(1)

Peneliti mengamati dan mencatat secara sermat semua prilaku anak dan guru dalam proses pembelajaran kognitif yang menerapkan metode karyawisata untuk meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak Taman Kanak-kanak sebelum dan pada saat pelaksanaan penelitian. 2. Wawancara

Nur Indriantoro (1999 : 152) mengemukakan bahwa wawancara merupakan alat untuk memperoleh data yang dilakukan melalui percakapan atau dengan megajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara kepada responden. Jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dalam metode survey yang menggunakan pertanyaan secara lisan kepada subjek penelitian.

Denzim (Wiriaatmadja, 2005:117) menyatakan pengertian wawancara “wawancara adalah serangkaian pertanyaan-pertanyaan yang diajukan secara verbal kepada orang-orang yang dianggap memberikan informasi atau penjelasan hal-hal yang dipandang perlu”.

Wawancara yang dilakukan peneliti bertujuan untuk mengetahui kemampuan guru dalam melaksanakan program pembelajaran kognitif khususnya dalam meningkatkan kemampuan mengenal warna pada anak Taman kanak-kanak, meliputi kemampuan guru dalam menyusun perencanaan pembelajaran sebelum pelaksanaan penelitian. Kemampuan tersebut antara lain dalam merumuskan tujuan pembelajaran, materi kegiatan, media, metode, dan evaluasi.


(2)

3. Studi dokumentasi

Menurut Wiriaatmadja (2006: 121) ada macam-macam dokumen yang dapat membantu anda dalam mengumpulkan data penelitian, yang ada kaitannya dengan permasalahan dalam penelitian tindakan kelas anda, misalnya :

 Silabi dan rencana pembelajaran

 Laporan dan diskusi-diskusi tentang kurikulum  Berbagai macam ujian dan tes

 Laporan rapat  laporan tugas siswa

 Bagian-bagian dari buku teks yang digunakan dalam pembelajaran

 Contoh essay yang ditulis siswa (Elliot, 1991: 78)

Dokumen yang digunakan peneliti untuk memperoleh data yang diperlukan berupa dokumen-dokumen sekolah seperti kurikulum, program semester, Rencana Kegiatan Mingguan (RKM), Rencana Kegiatan Harian (RKH), data absensi (daftar hadir), buku kepegawaiaan, dan buku data anak. Data dari hasil dokumentasi ini dimanfaatkan untuk memperjelas data dari hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan sebelumnya.

E. Teknik Analisis data

Teknik analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara kualitatif. Peneliti dalam kegiatan ini berusaha untuk memunculkan makna dari setiap data yang diperoleh. Data yang diperoleh dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi dianalisis kedalam bentuk deskripsi.


(3)

Analisis data menurut Patton dalam Moleong (2002 :103) adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasi ke dalam suatu pola katagori dan satuan uraian dasar. Patton membedakan dengan menafsirkan yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menyelesaikan pola uraian, dan mencari hubungan diantara dimensi-dimensi uraian.

Dalam menganalisis data hasil yang dilakukan oleh peneliti bersama gurusebagai praktikan disajikan secara bertahap sesuai dengan siklus yang telah dilakukan serta hasil dari observasi proses berupa tingkah laku guru dan anak selama pembelajaran, beserta dampak yang ditimbulkannya. Hal ini dikuatkan dengan pendapat Moleong (2008: 248) yang menjelaskan bahwa analisis data adalah:

Upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data mengorganisasikan data, memilah memilihnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensistensikannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang pentingdan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakankepada orang lain.

F. Validasi data

Menurut Hopkins (Wiriaatmadja, 2005 : 168) dalam penelitian ini bentuk validasi yang digunakan adalah :

1. Memeriksa kembali keterangan-keterangan aau informasi yang diperoleh selama observasi atau wawancara dengan cara mengkonfirmasikan


(4)

dengan guru dan siswa melalui diskusi pada akhir tindakan (member check).

2. Memeriksa kebenaran data yang diperoleh peneliti dengan membandingkan terhadap hasil yang diperoleh mitra peneliti secara kolaboratif (triangulasi).

3. Pengecekan terakhir terhadap kesahihan temuan peneliti kepada pakar professional dalam hal ini peneliti mengkonsultasikan kepada dosen pembimbing.

Validasi data dilakukan untuk menguji derajat kepercayaan atau derajat kebenaran penelitian, Hopkins (Kusnandar, 2008 : 107). Tahap validasi dilakukan melalui teknik :

1. Member Check, yakni mencek kebenaran dan kesahihan data temuan penelitian, dengan mengkonfirmasikan kepada narasumber/sumber data. Nasutian (FIF UPI, 2011:48), peneliti memeriksa kembali kebenaran data hasil temuan yang diperoleh dari narasumber (kepala sekolah, guru, anak) pada setiap akhir pelaksanaan tindakan.

2. Triangulasi, teknik triangulasi yaitu memeriksa kebenaran hipotesis, kontruk atau analisis dari si peneliti dengan membandingkan hasil dari mitra peneliti. Peneliti mengkonfirmasi kepada guru kelas tentang kebenaran data yang diperoleh.

3. Audit trial, menurut Nasution (FIF UPI,2011 : 48) audit trial yaitu mencek kebenaran hasil penelitian beserta prosedur dan metode pengumpulan data dengan cara mendiskusikan hasil-hasil peneliti dengan guru kelas.


(5)

4. Expert opinion, yakni meminta kepda orang yang dianggap ahli atau pakar penelitian tindakan kelas atau pakar bidang studi untuk memeriksa semua tahapan-tahapan kegiatan penelitian dan memberikan arahan atau judgements terhadap masalah-masalah penelitian yang dikaji (Kusnandar, 2008):108). Peneliti melalukan pengecekan data atau informasi temuan penelitian dengan memeriksakannya kepada dosen pembimbing.

G. Kisi-kisi Intrumen Penelitian

Berikut adalah kisi-kisi intrumen dalam penelitian ini: Tabel 3.1

Kisi-Kisi Instrumen Penelitian

Variabel Dimensi Indikator

Teknik Pengumpulan

Data

Sumber Data Mengenal

warna

a. Mengenal perbedaan warna.

Dapat

menyebutkan macam-macam warna

Dapat

menyebutkan warna pada tiap kelompok. Dapat

menyebutkan warna primer dan sekunder

Dapat membedakan warna primer dan sekunder.

Dapat

menyebutkan warna-warrna benda yang dia lihat.

Observasi

Observasi

Observasi

Observasi

Observasi

Anak

Anak

Anak

Anak


(6)

b.Mengklasif ikasikan macam-macam warna c. Mengurutk an benda berdasar-kan 5 seriasi warna. Dapat mengumpulkan macam-macam benda sesuai dengan warna yang dipilihnya.

Dapat

menyebutkan jenis-jenis warna sesuai dengan benda yang ia kumpulkan. Dapat membedakan macam-macam warna Dapat membedakan warna berdasarkan benda yang telah dikelompokkan. Dapat mengelompok-kan benda berdasarkan warna. Mengurutkan benda berdasarkan 5 seriasi warna. Dapat

menyebutkan 5 seriasi warna. Dapat membedakan 5 seriasi warna. Dapat mengurutkan 3 seriasi warna.

Unjuk kerja

(performance)

Observasi

Observasi

Observasi

Observasi

Unjuk kerja

(performance)

Unjuk kerja

(performance)

Unjuk kerja

(performance)

Unjuk kerja

(performance)

Anak Anak Anak Anak Anak Anak Anak Anak Anak