Free | hmkuliah

Handout Materi Kuliah

Mekanisme kerja

Sterilisasi &
Desinfeksi
Aseptik
Kondisi relatif aman dari
mikroba patogen, setelah
proses eliminasi mikroba
patogen pada jaringan
hidup
(kulit,
mukosa)
maupun benda mati (alat
medis, sarana lain).

1.
2.
3.
4.


Rusaknya dinding sel
Adanya gangguan sistem enzim
Terjadinya denaturasi protein
Rusaknya asam nukleat.

Penggunaan Antiseptik
1.
2.
3.
4.
5.

Pengobatan lokal, misal : kulit, mulut.
untuk irigasi daerah tubuh yang terinfeksi
Mencuci luka, terutama luka kotor
Mencegah infeksi pada perawatan luka
Menyucihamakan kulit sebelum operasi
untuk mencegah infeksi.
6. Mencuci tangan sebelum operasi untuk

mencegah infeksi silang

Dicapai melalui tindakan desinfeksi atau sterilisasi
menggunakan bahan antiseptik, desinfektan dan
bahan / alat sterilisator.

Antiseptik atau germisida
Senyawa kimia yang digunakan untuk
membunuh atau menghambat pertumbuhan
mikroorganisme pada jaringan yang hidup seperti
pada permukaan kulit dan mukosa.

Antiseptik, Antibiotik & Desinfektan, Beda ???






Antiseptik : Membunuh pada permukaan kulit

dan mukosa.
Antibiotik
: membunuh mikroorganisme di
dalam tubuh
Desinfektan : membunuh mikroorganisme pada
benda mati

Namun, antiseptik yang kuat & dapat mengiritasi
jaringan kemungkinan dapat dialihfungsikan jadi
desinfektan. Contoh : Fenol dapat digunakan baik
sebagai antiseptik maupun desinfektan

Antiseptik, persyaratannya :
1.
2.
3.
4.
5.

Memiliki spektrum luas

Tidak merangsang kulit atau mukosa
Toksisitas atau daya absorpsi rendah
Efek kerja cepat & bertahan lama
Efektifitas tidak terpengaruh oleh darah / pus

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas
antiseptik :
1. Faktor antiseptik (konsetrasi, pH, zat pelarut)
2. Faktor mikroba (jumlah, bentuk)
3. Faktor lingkungan
4. Waktu pemaparan

Penggolongan antiseptik
1.
2.
3.
4.

Alkohol
Halogen & senyawanya (iodium dll)

Oksidansia (Permanganat kalium, perhidrol)
Logam berat & garamnya (merkuri klorida,
sublimat).
5. Asam (asam borat)
6. Turunan fenol
7. Basa amonium kuarterner (quats)

Menggunakan antiseptik, perhatikan :
1. Spektrum terhadap mikroba patogen
2. Respon kerja (kecepatan & durasi kerja)
3. Efek samping yang ditimbulkan

Contoh antiseptik :
1. Alkohol
2. Iodium
3. Povidon iodine
(nama dagang; betadine)
4. Klorheksidin
(nama dagang; Savlon)
5. Heksaklorofen

(nama dagang; pHisoHex)

Melakukan desinfeksi, perhatikan :

Desinfeksi




Tindakan destruksif (membunuh) mikroba
patogen (bentuk vegetatif , bukan endospora
bakteri) mengunakan bahan kimia pada benda
mati (alat medis, sarana lain)
Disinfektan : bahan kimia yang digunakan untuk
disinfeksi pada benda mati.

Desinfektan, syarat :
1. Memiliki spektrum luas
2. Daya absorpsinya rendah pada karet, zat-zat
sintetis

3. Tidak korosif (bereaksi secara kimia)
terhadap alat-alat metal
4. Toksisitas rendah terhadap petugas
5. Baunya tidak merangsang.

2 Fase perlakuan sebelum desinfeksi :
1. Fase dekontaminasi .
– tujuan : meng-inaktivasi & mengurangi
mikroba patogen yg ada dan peralatan medis
lebih aman saat ditangani petugas pada fase
berikutnya.
– tekhnis : merendam peralatan dalam larutan
Klorin 0,3% selama 10 menit
2. Fase pembersihan
– Pembebasan alat medis secara fisik dari
kotoran, darah, pus, potongan jaringan tubuh
yang melekat pada peralatan, serta mikroba
patogen yang tersisa,
– Cara : menyikat / menggosok, selanjutnya
dicuci dg larutan sabun atau detergen, dibilas

dengan air bersih serta dikeringkan.

Faktor-faktor
yang
efektivitas desinfektan
1.
2.
3.
4.

mempengaruhi

Faktor mikroba patogen (jenis, jumlah)
Faktor peralatan medis
Waktu pemaparan (durasi)
Faktor desinfektan

Mekanisme kerja
1.
2.

3.
4.

Rusaknya dinding sel
Adanya ganggann sistem enzim
Terjadinya denaturasi protein
Rusaknya asam nukleat.

1. Larutan disinfektan bersifat mudah menguap
sehingga ventilasi ruang perlu diperhatikan
2. Pengeceran disinfektan harus sesuai dengan
petunjuk & setiap aplikasi harus dibuat
pegeceran baru
3. Hindari kontak langsung tangan petugas
dengan
larutan
disinfektan
dengan
menggunakan sarung tangan & perhatikan
perawatan tangan sesudahnya

4. Seluruh peralatan medis yang akan
didesinfeksi harus kontak dengan disinfektan
5. Durasi harus tepat jangan diangkat sebelum
waktunya.

Contoh desinfektan :
1.
2.
3.
4.
5.

Alkohol
Klorin & derivatnya
Formaldehid (nama dagang; formalin)
Glutaraldehid. (nama dagang; Cidex)
Fenol (nama dagang; lysol, kreolin)

Tiga (3) Tingkat kategori desinfeksi, berdasar
spektrum mikroba patogen yang akan terbunuh :

1. Desinfeksi tingkat rendah
2. Desinfeksi tingkat menengah
3. Desinfeksi tingkat tinggi
1. Desinfeksi tingkat rendah; membunuh sebagian
bakteri, tidak memiliki daya bunuh terhadap
spora bakteri, mikobakterium, semua fungi,
maupun semua virus ukuran kecil & sedang.
2. Desinfeksi tingkat menengah; membunuh
mikroba vegetatif, fungi, mycobacterium
tuberculosis, virus ukuran kecil & sedang tetapi
tidak pada spora.
3. Desinfeksi tingkat tinggi; dapat menghancurkan
semua mikroba vegetatif, tubercle bacilli, fungi,
virus ukuran kecil & sedang kecuali sejumlah
tertentu spora bakteri.

Peralatan Medis



Dr. E.H.Spaulding, mengelompokan peralatan medis
berdasar resiko infeksi yang mungkin timbul pada
saat dimanfaatkannya peralatan tsb :
a. Peralatan Kritis
alat yang masuk ke dalam jaringan steril tubuh,
seperti: implan, kateter jantung.
b. Peralatan Semikritis
alat yang kontak dengan membran mukosa
tubuh, seperti : ETT.
c. Peralatan Non-Kritis
alat yang kontak dengan permukaan kulit utuh,
seperti tensimeter.

2. Bahan kimia :
– gas etilen oksida, gas formaldehid.

Desinfeksi pada lingkungan RS dilakukan pada:
1. Permukaan alat- alat kesehatan,
• Misalnya: tombol- tombol alat kesehatan, alatalat radiologi yang digunakan untuk arteriografi,
alat- alat laboratorium yang digunakan untuk
fungsi vena.
• Permukaan alat- alat yang terkontaminasi dengan
darah, produk darah, atau cairan tubuh
memerlukan proses desinfeksi tingkat menengah.
2. Permukaan alat- alat rumah tangga,
• Misalnya: dinding, lantai, tempat cuci tangan,
permukaan meja.
• Kontaminasi dengan nanah, darah, produk darah,
urine, cairan tubuh, dan tinja pada permukaan
alat- alat rumah tangga perlu desinfeksi tingkat
menengah.

Pemanasan kering (dengan pemijaran dan udara
kering atau oven).

3. Penyinaran, sterilisasi dengan :
– sinar UV, sinar Gama, sinar X, sinar Katoda.
4. Penyaringan :
• Dengan polimer selulose (MF Milipore, Poli
hidrokarbon Teflon), dan
• High Efficiency Particular Air (Hepa)- udara untuk
ruangan aseptik juga disterilkan dengan cara
penyaringan ini.
5. Untuk menjaga kualitas udara dapat digunakan
antara lain dengan Aerosol :
– Glysein, Resorcinol, Tri Ethilen Glycol

Sterilisasi
Proses perlakuan terhadap bahan atau barang di
mana pada akhir proses tidak dapat ditunjukkan
adanya mikroorganisme hidup pada bahan atau
barang tersebut. (Depkes RI, 2002).



Kematian mikroorganisme ditentukan oleh daya
tahan mikroorganisme terhadap teknik sterilisasi.
Daya tahan ini tergantung pada jenis, jumlah,
umur mikroorganisme, serta kondisi lingkungan
proses sterilisasi.

Cara Sterilisasi
1. Pemanasan:
• Pemanasan basah
– dimasak pada air mendidih
– uap air pada suhu 100ºC
– uap air jenuh tekanan tinggi (autoclave)

Selamat Belajar
Terima kasih telah mendownload materi kuliah ini dari

www.hmkuliah.wordpress.com