Prinsip prinsip Dan Budaya Demokrasi

A.

HAKIKAT BUDAYA DEMOKRASI

Budaya berasal dari bahasa sansekerta, buddhayah yang merupakan
bentuk jamak dari buddhi, yang berarti akal atau budi. Dengan demikian,
budaya dapat diartikan semuah hal yang berhubungan dengan akal.
Budaya atau kebudayaan yang dihasilkan manusia dapat dibedakan
sebagai berikut:
a) Wujud ideal seperti ide, gagasan, nilai, nilai, peraturan yang bersifat
ideal dan abstrak.
b) Wujud kegiatan seperti aktivitas, tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat, misalkan budaya demokrasi.
c) Wujud material seperti benda, atau alat yang diciptakan manusia
untuk kelangsungan hidupnya.
Sedangkan pengertian dari demokrasi itu sendiri secara etimologis
yaitu , demokrasi berasal dari bahasa Yunani “demos” dan “cratos”. Demos
artinya rakyat dan cratos artinya pemerintahan. Secara sederhana berarti
pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat/kedaulatan
tertinggi berada di tangan rakyat.
Pandangan-pandangan tentang pengertian demokrasi telah

banyak dikaji oleh para ahli diantaranya adalah:
a) Abraham Lincoln (presiden AS ke-16)
Demokrasi adalah pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk
rakyat.
b) Giovanni Sartori
Memandang demokrasi sebagai suatu sistem dimana tak seorang pun
dapat memilih dirinya sendiri, kemudian tidak dapat juga untuk merebut
dari kekuasaan lain dengan cara-cara tak terbatas dan tanpa syarat.
c) Ensiklopedi Populer Politik Pembangunan Pancasila
Demokrasi adalah suatu pola pemerintahan dalam mana kekuasaan
untuk memerintah berasal dari mereka yang diperintah. Atau demokrasi
adalah pola pemerintahan yang mengikut sertakan secaara aktif semuah
anggota masyarakat dalam keputusan yang diambil oleh mereka yang
berwenang.

1

Berdasarkan pemahaman di atas maka dapat disimpulkan bahwa
budaya demokrasi merupakan kemampuan manusia yang berupa sikap dan
kegiatan yang mencerminkan nilai-nilai demokrasi seperti menghargai

persamaan, kebebasan, dan peraturan. Dengan kata lain, budaya
demokrasi adalah segala hasil usaha manusia dalam suatu pemerintahan
dari, oleh dan untuk rakyat. Jadi hakikat demokrasi ialah suatu sistem
bermasyarakat dan bernegara yang menekankan kekuasaan berada di
tangan rakyat.

Prinsip-prinsip Budaya Demokrasi
Prinsip-prinsip budaya demokrasi adalah prinsip-prinsip demokrasi
yang telah diterapkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara sehingga
menjadi suatu budaya demokrasi.
A. Prinsip Budaya Demokrasi Menurut Para Ahli
1. Robert A. Dahl berpendapat bahwa terdapat tuju prinsip yang harus
ada dalam sistem demokrasi, yaitu kontrol atas keputusan presiden,
pemiliihan yang teliti dan jujur, hak memilih dan dipilih, kebebasan
menyatakan pendapat tanpa ancaman, kebebasan mengakses
informasi, dan kebebasan berserikat.
2. Frans Magnis-Suseno berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya
demokrasi terdiri atas negara hukum, pemerintah berada di bawah
kontrol nyata masyarakat, pemilihan umum yang bebas, prinsip
mayoritas, dan adanya jaminan terhadap hak-hak minoritas.

3. Masykuri Abdillah berpendapat bahwa prinsip-prinsip demokrasi
terdiri atas prinsip-prinsip persamaan, kebebasan, dan pluralisme.
4. Mirriam Budiardjo berpendapat bahwa prinsip-prinsip budaya
demokrasi sebagai berikut:
 Perlindungan konstitusional, dalam arti bahwa konstitusi selain
menjamin hak-hak individu, harus menentukan pula prosedur
untuk memperoleh perlindungan atas hak-hak yang dijamin
 Badan kehakiman yang bebas dan tidak memihak
 Pemilihan umum yang bebas
 Kebebasan umum untuk menyatakan pendapat
 Kebebasan untuk berserikat/berorganisasi dan beroposisi
 Pendidikan kewarganegaraan

2

B.

Prinsip Budaya Demokrasi yang Berlaku Universal
 Pemilu berkala
 Keterlibatan warga negara dalam pembuatan keputusan politik

 Tingkat persamaan (kesetaraan) diantara warga negara
 Kebebasan atau kemerdekaan yang diakui dan dipakai oleh semua
warga
 Supremasi hukum

Unsur-unsur Budaya Demokrasi











Kebebasan adalah kemerdekaan untuk membuat pilihan terhadap
beragam pilihan atau melakukan sesuatu untuk kepentingan bersama
tanpa tekanan dari pihak manapun.

Persamaan adalah kedudukan yang sama di depan hukum, politik,
mengembangkan kepribadiannya masing-masing dan mempunyai
hak yang sama untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Solidaritas adalah kesediaaan untuk memperhatikan kepentingan dan
bekerjasama dengan orang lain.
Toleransi adalah sikap saling menghargai orang lain atau toleran
terhadap semuah orang tanpa membedakan jenis kelamin, gender,
suku, budaya, keturunan, pekerjaan dan agama.
Menghormati kejujuran adalah keterbukaan untuk menyatakan
kebenaran.
Menghormati penalaran adalah menyadari adanya perbedaan
pandangan pada setiap individu.
Keadaban adalah kebaikan budi pekerti dan tingkat kecerdasan
berpikir lahir dan batin. Perilaku yang beradab adalah perilaku yang
mencerminkan penghormatan terhadap kehadiran orang lain, yang
diwujudkan dengan sopan santun dan berperilaku yang baik.

Macam-macam Budaya Demokrasi
Budaya demorasi menitik beratkan pada praktik demokrasi, artinya
budaya demokrasi merupakan perwujudan dan peneraapan demokrasi dan

prinsip-prinsipnya.
A. Budaya Demokrasi Ditinjau Dari Cara Penyaluran Kehendak
Rakyat
 Demokrasi Langsung
3

Demokrasi langsung adalah demokrasi yang melibatkan seluruh rakyat
secara langsung dalam membicarakan atau menentukan sesuatu urusan
negara terkait dengan kebijakan publik.
 Demokrasi Tidak langsung
Demokrasi tidak langsung disebut juga demokrasi perwakilan. Demokrasi
perwakilan adalah suatu sistem demokrasi dengan penyaluran demokrasi
rakyat melaluui wakil-wakilnya yang ada dalam DPR. Rakyat tidak terlibat
secara langsung, tetapi kekuasaannya diwakilkan atau dilegasikan kepada
orang=orang yang dipilih melalui pemilu.
 Demokrasi Campuran atau Gabungan
Demokrasi campuran adalah sistem demokrasi gabungan antara demokrasi
langsung dan demokrasi perwakilan.
B. Budaya Demokrasi Berdasarkan Titik Perhatiannya
 Demokrasi Campuran atau Gabungan (Demokrasi Tengah)

Demokrasi campuran adalah sistem demokrasi gabungan antara demokrasi
formal dan demokrasi material.
 Demokrasi Material (demokrasi Timur atau Proletar)
Demokrasi material adalah sistem demokrasi yang mengutamakan paham
kebersamaan dan meniadakan perbedaan kelas diantara rakyat.
 Demokrasi Formal (demokrasi Barat atau Liberal)
Demokrasi formal adalah sistem demokrasi yang mengutamakan
kebebasan berpikir, mengeluarkan pendapat, dan bergerak serta
menjunjung tinggi persoalan hak dalam bidang politik.
C. Budaya Demokrasi Ditinjau dari Sistem Pemerintahan
 Demokrasi dengan Sistem Parlementer
Demokrasi sistem parlementer adalah suatu sistem dalam suatu
pemerintahan negara yang menuju kepada badan perwakilan atau
parlemter. Artinya dalam demokrasi ini DPR secara terus menerus
mengawasi kebijakan pemerintah serta jalannya pemerintahan.
 Demokrasi dengan Sistem Pemisahan Kekuasaan (Demokrasi
Sistem Presidensial)
Demokrasi sistem pemisahan kekuasaan adalah sistem demokrasi yang
memisahkan kekuasaan negara menjadi tiga bidang yang keberadannya
saling terpisah satu sama lainnya, yaitu legislatif, eksekutif dan yudikatif.

 Demokrasi dengan Sistem Referendum (Demokrasi Rakyat)
Demokrasi dengan sistem referendum adalah sistem demokrasi yang
meminta pendapat rakyat atas persoalan-persoalan terutama mengenai
pemerintahan.
 Demokrasi Pancasila
4

Demokrasi pancasila adalah paham demokrasi yang bersumber kepada
kepribadian dan falsafah bangsa Indonesia, pelaksanaan demokrasi
pancasila didasarkan atas hakikat negara Indonesia yang berkedaulatan
rakyat.

Demokrasi
A. Ciri-ciri Demokrasi
 Adanya
pembatasan
terhadap
tindakan
pemerintah
untuk

memberikan perlindungan terhadap individu dan kelompok, dalam
penyelenggaraan pergantian pimpinan secara berkala, tertib, damai,
dan melalui alat-alat perwakilan rakyat yang efektif.
 Prasarana pendapat umum baik pers, televisi dan radio harus diberi
kesempatan untuk mencari berita secara bebas dalam merumuskan
pendapat mereka.
 Sikap menghargai hak-hak minoritas dan perorangan.
B. Prinsip-prinsip demokrasi
Prinsip-prinsip dasar demokrasi secara universal memberikan ketegasan
bahwa yang disebut pemerintahan yang demokratis adalah pemerintah
yang menempatkan kewenangan tertinggi berada ditangan rakyat,
kekuasaan pemerintah harus dibatasi, dan hak-hak individu harus
dilindungi.
Adapun prinsip-prinsip dasar demokrasi :










Pemerintahan
berdasarkan
konstitusi,
artinya
pelaksanaan
pemerintahan berdasarkan konstitusi (UUD)
Adanya pemilu yang bebas, jujur , dan adil, artinya para pejabat
dipilih melalui pemilu yang bebas, jujur, dan adil sehingga pemimpin
benar-benar melaksanakan amanat rakyat
Adanya jaminan HAM, artinya HAM merupakan anugrah Tuhan dan
tidak seorangpun yang boleh merampasnya
Adanya persamaan kedudukan di depan hukum, artinya adanya
perlakuan yang sama terhadap semuah warga negara
Adanya peradilan yang bebas dan tidak memihak
Adanya kebebasan berserikat, berorganisasi dan mengeluarkan
pendapat
Adanya kebebasan pers, artinya dengan kebebasan rakyat dapat

menyuarahkan suara hati dan pikirannya kepada publik.
5

C.












Nilai-Nilai Demokrasi
Negara dan masyarakat
Kebebasan berkelompok
Kebebasan berpartisipasi
Kesetaraan antar warga
Kesetaraan gender
Kedaulatan rakyat
Rasa percaya
Kerjasama
Pertumbuhan ekonomi
Pluralisme
Kebebasan menyatakan pendapat

D. Unsur Penegak Demokrasi
1. Negara hukum
Konsepsi negara hukum mengandung pengertian bahwa negara
memberikan perlindungan hukum bagi warga negara melalui pelembagaan
peradilan yang bebas dan tidak memihak dan penjaminan hak asasi
manusia
a)





Ciri-ciri negara hukum:
Adanya jaminan perlindungan terhadap HAM
Adanya supremasi hukum dalam penyelenggaraan negara
Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan
Adanya lembaga peradilan yang bebas dan tidak memihak

b) Macam - macam negara hukum:
 Negara hukum formal,
berfungsi
keamanan dalam masyarakat.
 Negara hukum material, berfungsi
seluruh rakyat.

menjaga ketertiban dan
mewujudkan

kesejahteraan

c) Model/Corak demokrasi
 Demokrasi Liberal, yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh undangundang dan pemilu bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang
tetap.
6







Demokrasi Terpimpin, yaitu demokrasi yang beranggapan bahwa
para pemimpinnya dipercaya oleh rakyat tetapi menolak pemilu
untuk bersaing dalam menduduki jabatan.
Demokrasi Sosial, adalah demokrasi yang menaruh kepedulian pada
keadilan dan egalitarianisme untuk memperoleh kepercayaan politik.
Demokrasi Partisipasi, yaitu demokrasi yang menekankan pada
timbal balik antara penguasa dan yang dikuasai.
Demokrasi Konstitusional, yaitu demokrasi yang menekankan adanya
hubungan kerjasama yang erat diantara elite yang mewakili bagian
budaya

Prinsip Pemerintahan Demokrasi dan Non Demokrasi
N
Prinsip pemerintahan
Prinsip pemerintahan otoriter
o.
demokrasi
1 Adanya pemisahan
Adanya pemusatan kekuasaan
kekuasaan, yaitu
terhadap tiga kekuasaan, yaitu
eksekutif, legislatif dan
eksekutif, legislatif, dan yudikatif.
yudikatif
Ketiga kekuasaan itu dipegang dan
dijalankan oleh satu lembaga saja.
2 Pemerintahan
Pemerintahan tidak berdasarkan
konstitusional, yaitu
onstitusional. Pemerintahan dijalankan
pemerintahan yang
berdasarkan kekuasaan
dijalankan berdasarkan
konstitusi
3 Rule of law (prinsip negara Rule of fower (prinsip negara
hukum) yang ditandai
kekuasaan) yang ditandai dengan
dengan supremasi hukum kekuasaan dan ketidak samaan di
dan kesamaan di depan
depan hukum
hokum
4 Adanya pemilu yang bebas pemilu yang tidak demokratis
dan demokratis
5 Adanya beberapa partai
Hanya ada satu partai yaitu partai
politik
pemerintah
7

6

Kepemimpinan yang
terbuka dan bertanggung
jawab
7 Pengakuan terhadap hakhak minoritas
8 Adanya kebebasan
berpendapat, dan
berbicara, dan kebebasan
pers
9 Adanya perlindungan HAM
10 Adanya badan peradilan
yang merdeka dan
indipenden

Kepemimpinan yang tertutup dan
tidak bertanggung jawab
Tidak adanya pengakuan terhadap
hak-hak minoritas warga negara
Tidak adanya kebebasan berperdapat,
berbicara dan kebebasan pers
Tidak adanya perlindungan HAM
Badan peradilan yang tidak bebas dan
bisa diintervensi oleh pemerintah

Prinsip Demokrasi Pancasila dan Sistem Politik

1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)

A. Prinsip-prinsip Demokrasi Pancasila:
Jaminan akan hak-hak dasar dan hak-hak minoritas
Pemerintahan yang terbuka dan bertanggung jawab
DPR yang representatif
Badan kehakiman atau peradilan yang bebas dan merdeka
Pers yang bebas
Prinsip negara hukum
Sistem dwi partai atau multi partai
Pemilu yang demokratis
Prinsip mayoritas

B. Perbedaan Sistem politik Totaliter dan Demokrasi
N
Sistem Politik Totaliter
Sistem Politik Demokrasi
o.
1
Pemerintahan terpusat
Pemerintahan berdasarkan dari
pada satu tangan
rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat
2
HAM tidak mendapat
HAM dilindungi
perlindungan
sebagaimana diharapkan
3
Warga Negara harus
Warga Negara memiliki hak dan
tunduk kepada negara
kewajiban sesuai dengan konstitusi
yang berlaku
4
Hanya terdapat satu
Adanya lembaga legislatif, eksekutif
lembaga yaitu
dan yudikatif
penguasa/sang dictator
5
Dalam kehidupan politik,
Dalam kehidupan politik, ekonomi,
ekonomi, sosbud dan
sosbud dan hankam rakyat mendapat
8

6

hankam terpusat pada
Negara
Pergantian penguasa
secara turun-temurun
tanpa melalui pemilu

hak untuk berperan
Setiap pergantian penguasa dalam
pemerintahan selalu dengan pemilu

C. Perbedaan Sistem Politik Demokrasi Liberal, Rakyat, danpancasila
Sistem politik
N
Sistem politik
Sistem politik
Demokrasi
o.
Demokrasi Liberal Demokrasi Rakyat
Pancasila
1
Penyaluran tuntutan
Tuntutan tidak
Tuntutan diimbangi
lebih besar daripada
dimbangi dengan
dengan kapabilitas
kapabilitas sistemnya kapabilitas
sistemnya
sistemnya
2
Filter sangat lemah,
Tidak ada
Filter dengan nilaioutput tidak
nilai pancasila
sebanding dengan
tuntutan
3
Adanya sistem multi
Hanya ada satu
Adanya sistem multi
partai
partai
partai
4
HAM sangat dijunjung HAM tidak
Jaminan HAM
tinggi
mendapat
diimbangi dengan
perlindungan
kewajiban asasi
sebagaimana yang
diharapkan
5
Kepemimpinan
Kepemimpinan
Kepemimpinan
secara berganti
ditentukan oleh
bersifat
melalui pemilu
sang komunis
konstitusional
melalui pemilu
6
Partisipasi masa
Partisipasi masa
Partisipasi masa
sangat tinggi
rendah
terbatas
7
Stabiliitas kurang
Stabilitas statis
Stabilitas dinamis
mantap

N
o.

Bidan
g

1

Ekono
mi

Sistem
Demokrasi
Liberal
Menganut
kapitalisme,
usaha dibidang
perekonomian
diserahkan
kepada
perseorangan

Sistem
Demokrasi
Komunis
Terpusat pada
negara, sehingga
negara sangat
dominan, dan
tidak memberikan
kesejahteraan
rakyat pada

Sistem Demokrasi
Pancasila
Pasal 33 (1, 2, 3).
(1) “perekonomian
disusun sebagai
usaha bersama
berdasar atas asas
kekeluargaan.” (2)
“cabang cabang
9

/individualis,
sehingga
menimbulkan
pertentang antara
si kaya dan si
miskin.

2

3

4

Politik

umumnya, karena
mengabaikan
HAM.

Kebebasan
individu sangat
menonjol, adanya
partai oposisi
yang tugasnya
mengawasi partai
yang berkuasa.

Diberlakukan
iklim tertutup,
yang berkuasa
adalah pucuk
pimpinan partai
komunis,
kebebasan rakyat
terkekang, rakyat
hanya sebagai
objek negara.
Sosbu Anggota
Diberlakukan
d
masyarakat lebih
dotrin sama rata
bersifat
sama rasa,
individualis, dan
masyarakat
lebih
hanya mengenal
mementingkan
satu kelas sosial
prestasi pribadi.
(pemerintah).
Agama Negara tidak turut Tidak mengenal
campur tangan
dan tidak percaya
dalam urusan
dengan adanya
keagamaan.
Tuhan.

D. Perbedaan Sistem Demokrasi Liberal, Komunis,

produksi yang
penting bagi negara
dan yang
menguasai hajat
hidup orang banyak
dikuasai oleh
negara.” (3) “bumi
dan air dan
kekayaan alam yang
terkandung di
dalamnya dikuasai
oleh negara dan
dipergunakan untuk
sebesar besar
kemakmuran
rakyat.”
Pasal 28
”Kemerdekaan
berserikat dan
berkumpul,
mengeluarkan
pikiran dengan lisan
dan tulisan dan
sebagainya
ditetapkan dengan
undang – undang.”
Pasal 32 (1,2). (1) “
Negara memajukan
kebudayaan
nasional.” (2) “Fakir
miskin dan anak
terlantar dipelihara
oleh negara”
Pasal 29 (1, 2). (1)
“Negara
berdasarkan
atasketuhanan
YME.” (2) “Negara
menjamin
kemerdekaan tiaptiap penduduk untuk
memeluk agama
dan
kepercayaannya itu”
Pancasila
10

B.

MASYARAKAT MADANI

Secara Umum, Pengertian Masyarakat Madani (Civil Society) adalah
masyarakat yang beradab dalam membangun, menjalani, dan memaknai
kehidupannya. Istilah Masyarakat madani diperkenalkan oleh mantan wakil
perdana meteri Malaysia yakni Anwar Ibrahim. Menurut Anwar Ibrahim, arti
masyarakat madani adalah sistem sosial yang subur berdasarkan prinsip
moral yang menjamin keseimbangan antara kebebasan individu dengan
kestabilan
masyarakat.
Masyarakat madani adalah kelembagaan sosial yang melindungi
warga negara dari perwujudkan kekuasaan negara yang berlebihan.
Masyarakat madani merupakan tiang utama dalam kehidupan politik
berdemokratis. Wajib bagi setiap masyarakat madani yang tidak hanya
melindungi warga negara dalam berhadapan dengan negara, namun
masyarakat madani juga dapat merumuskan dan menyuarakan aspirasi
masyarakat.
Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli
Pengertian Masyarakat Madani Menurut Para Ahli - Selain pengertian
masyarakat madani diatas, banyak ilmuwan yang mendefnisikan
pengertian masyarakat madani (civil society). Macam-macam pengertian
masyarakat madani menurut para ahli adalah sebagai berikut:
 W.J.S Poerwadarminto: Menurut W.J.S Poerwadarminto, kata
masyarakat berarti suatu pegaulan hidup manusia, sehimpunan
orang yang hidup bersama dalam suatu tempat dengan ikatan dan
aturan tertentu.Sedangkan kata madani berasal dari bahasa Arab
yaitu madinah, artinya kota. Jadi secara etimologis, masyarakat
madani berarti masyarakat kota. Meskipun demikian, istilah kota
tidak merujuk semata-mata kepada letak geografs, tetapi justru
kepada karakter atau sifat-sifat tertentu yang cocok untuk penduduk
kota. Dari sini masyarakat madani tidak asal masyarakat perkotaan,
tetapi memiliki sifat yang cocok dengan orang kota, yaitu
berperadaban.
 Rumusan PBB: Pengertian masyarakat madani menurut PBB, adalah
masyarakat yang demokratis dan menghargai human dignity atau
hak-hak tanggung jawab manusia.
 Thomas Paine: Menurut Thomas Paine bahwa arti masyarakat
madani adalah suatu ruang tempat warga dapat mengembangkan
kepribadiannya dan memberi peluang bagi pemuasan kepentingan
secara bebas dan tanpa paksaan.
11

 Nucholish
Madjid: Pengertian masyarakat madani menurut
Nurcholis Madjid yang mendefnisikan masyarakat madani sebagai
masyarakat yang merujuk pada masyarakat islam yang perna
dibanguna Nabi Muhammad Saw. di negeri Madinah.
 Gellner: Menurutnya, pengertian masyarakat madani adalah
sekelompok institusi/lembaga dan asosiasi yang cukup kuat untuk
mencegah
tirani
politik,
baik
oleh
negara
maupun
komunal/komunitas.

 Muhammad A.S. Hikam: Pengertian masyarakat madani menurut
Muhammad. A.S. Hikam adalah wilayah-wilayah kehidupan sosial
yang terorganisasi dan bercirikan antara lain kesukarelaan,
keswasembadaan dan keswadayaan, kemandirian tinggi terhadap
negara, dan keterikatan dengan norma serta nilai-nilai hukum yang
diikuti warganya.
 Dawan Rahardjo: Menurutnya, pengertian masyarakat madani
adalah proses penciptaan peradaban yang mengacu kepada nilai-nilai
kebijakan bersama.
 M. Hasyim: Pengertian masyarakat madani menurut M. Hasyim
adalah masyarakat yang selalu memelihara perilaku yang beradab,
sopan santun berbudaya tinggi, baik dalam menghadapi sesama
manusia atau alam lainnya.
Ciri-Ciri Masyarakat Madani/Karakteristik Masyarakat Madani
Masyarakat madani memiliki beragam karakteristik/ciri-ciri baik itu
secara umum maupun pendapat para ahli. Ciri-ciri masyarakat madani
adalah
sebagai
berikut...
Ciri-Ciri/Karakteristik Umum Masyarakat Madani
 Diakui semangat pluralisme. Artinya plularis menjadi sebuah
keniscayaan yang tidak dapat dielakkan, sehingga plularitas telah
menjadi suatu kaidah yang abadi.
 Sikap toleran antara sesama agama dan umat agama lain. Sikap
toleran merupakan sikap suka mendengar, dan menghargai pendapat
dan juga pendirian orang lain.
 Tegaknya prinsip demokrasi. Demokrasi tidak sekedar kebebasan dan
persaingan,
demokrasi
juga
pilihan
untuk
bersama-sama
membangun, dan memperjuangkan masyarakat untuk semakin
sejaktera.
12

Ciri-Ciri/Karakteristik
(1997)

Masyarakat

Madani

Menurut

Bahmuller

 Terintegrasinya individu-individu dan kelompok-kelompok eksklusif ke
dalam masyarakat dengan kontak sosial dan aliansi sosial.
 Menyebarkan kekuasaan sehingga kepentingan-kepetingan yang
mendominasi dalam masyarakat dapat dikurangi oleh kekuatankekuatan alternatif.
 Terjembataninya kepentingan-kepentingan individu dan negara
karena
keanggotaan
organisasi-organisasi
volunter
mampu
memberikan masukan-masukan terhadap keputusan-keputusan
pemerintah.
 Meluasnya kesetiaan (loyalty) dan kepercayaan (trust) sehingga
individu-individu mengakui keterkaitannya dengan orang lain dan
tidak mementingkan diri sendiri (individualis).
 Adanya kebebasan masyarakat melalui kegiatan lembaga-lembaga
sosial dengan berbagai perspektif.

Syarat Masyarakat Madani
Terdapat tujuh syarat masyarakat madani antara lain sebagai berikut:
 Terpenuhinya kebutuhan dasar individu, keluarga, dan juga kelompok
yang berada di dalam masyarakat.
 Berkembangnya human capital (modal manusia) dan social capital
(modal sosial) yang kondusif untuk terbentuknya kemampuan
melaksanakan tugas-tugas kehidupan an terjalinnya kepercayaan dan
relasi sosial antar kelompok.
 Tidak adanya diskriminasi dalam setiap bidang pembangunan atau
terbukanya akses berbagai pelayanan sosial
 Adanya Hak, kemampuan, dan kesempatan bagi masyarakat dan
lembaga-lembaga swadaya untuk terlibat dalam setiap forum,
sehingga isu-isu kepentingan bersama dan kebijakan publik dapat
dikembangkan.
 Adanya persatuan antarkelompok di masyarakat serta tumbuhnya
sikap saling menghargai perbedaan antarbudaya dan kepercayaan.
 Terselenggaranya sistem pemerintahan yang lembaga-lembaga
ekonomi hukum, sosial berjalansecara produktif dan berkeadilan
sosial
13

 Adanya jaminan, kepastian, dan kepercayaan dari setiap jaringanjaringan kemasyarakatan sehingga terjalinnya hubungan dan
komunikasi antara masyarakat secara teratur, terbuka dan
terperacaya.

Unsur-Unsur Masyarakat Madani
Masyarakat Madani tidak muncul dengan sendirinya. Ia menghajatkan
unsur-unsur sosial sebagai prasyarat terwujudnya tatanan masyarakat
madani. Beberapa unsur pokok masyarakat madani adalah sebagai
berikut..
 Adanya wilayah publik yang luas, adalah ruang publik yang bebas
sebagai sarana mengemukakan pendapat warga masyarakat.
 Demokrasi, ialah prasyarat mutlak keberadaan civil society yang
murni (genuine).
 Toleransi, ialah sikap saling menghargai dan meghormati adanya
perbedaan pendapat
 Pluralisme, ialah tidak hanya sebagai batas sikap dan menerima
kenyataan sosial yang beragam tapi disertai dengan sikap tulus
menerima perbedaan dan rahmat tuhan yang bernilai positig bagi
kehidupan masyarakat.
 Keadilan sosial, adalah keseimbangna dan pembagian yang
proporsional atas hak dan kewajiban setiap warga Negara yang
mengenai seluruh aspek kehidupan; ekonomi, pilitik, pengetahuan
dan kesempatan.

C.

DEMOKRASI DI INDONESIA

pengertian demokrasi. Demokrasi adalah bentuk pemerintahan yang
semua warga negaranya memiliki hak setara dalam pengambilan
keputusan yang dapat mengubah hidup mereka. Demokrasi mengizinkan
warga negara berpartisipasi—baik secara langsung atau melalui perwakilan
—dalam perumusan, pengembangan, dan pembuatan hukum. Demokrasi
mencakup kondisi sosial, ekonomi, dan budaya yang memungkinkan
adanya
praktik
kebebasan
politik
secara
bebas
dan
setara.
14

Keanekaragaman ini muncul disebabkan kebudayaan bangsa didunia ini
berlainan, hingga didapati berbagai macam demokrasi, juga sebagai salah
satu sisi dari penjelmaan hidup bermasyarakat. Beberapa macam macam
demokrasibisa dilihat dari sebagian sudut pandang, yakni berdasar pada
langkah penyaluran kehendak rakyat, jalinan antar-alat kelengkapan
Negara, serta berdasar pada prinsip ideologi yang melandasi demokrasi itu.
Umpamanya saja Indonesia, berpedoman system demokrasi yang dilandasi
ideologi Pancasila yang di kenal dengan demokrasi Pancasila seperti saat
ini.
Demokrasi di Indonesia
Dalam membicarakan tentang demokrasi di Indonesia, tidak bisa
dilepaskan dari alur periodisasi pemerintahan masa revolusi kemerdekaan,
Demokrasi Parlementer, Pemerintahan Demokrasi Terpimpin (guided
democracy), dan Pemerintahan Orde Baru (Pancasila democracy).
1) Demokrasi Parlementer
Periode kedua pemerintahan negara Indonesia adalah tahun 19501959. Dengan menggunakan UUD Sementara sebagai landasan
konstitusionalnya. Periode ini disebut pemerintahan parlementer. Masa ini
merupakan masa kejayaan demokrasi di Indonesia, karena hampir semua
elemen demokrasi dapat ditemukan dalam kehidupan politik di Indonesia.
2) Demokrasi Terpimpin
Sejak berakhirnya Pemilu 1955, Presiden Soekarno sudah
menunjukkan gejala ketidak senangannya kepada partai-partai politik. Hal
ini terjadi karena partai politik sangat berorientasi pada kepentingan
ideologinya sendiri dan kurang memperhatikan kepentingan politik nasional
secara menyeluruh. Demokrasi terpimpin merupakan pernbalikan total dari
proses politik yang berjalan pada masa demokrasi parlementer. Apa yang
disebut dengan demokrasi, tidak lain merupakan perwujudan kehendak
presiden dalam rangka menempatkan dirinya sebagai satu-satunya institusi
yang paling berkuasa di Indonesia.
3) Demokrasi dalam Pemerinlahan Orde Baru
Rotasi kekuasaan eksekutif boleh dikatakan hampir tidak pemah
terjadi. Kecuali yang terdapat pada jajaran yang lebih rendah, seperti
gubernur, bupati/walikota, camat dan kepala desa. Kalaupun ada
15

perubahan, selama Orde Baru hanya terjadi pada jabatan wakil presiden,
sementara pemerintahan secara esensial masih tetap sama. Rekruitmen
politik tertutup. Dalam negara demokratis, semua warga negara yang
mampu dan mernenuhi syarat mempunyai peluang yang sama untuk
mengisi jabatan politik tersebut. Akan tetapi, di Indonesia, sistem
rekruitmen tersebut bersifat tertutup, kecuali anggota DPR yang berjumlah
400 orang. Pengisian jabatan di lembaga tinggi negara, seperti MA, BPK,
DPA, dan jabatan-jabatan dalam birokrasi, dikontrol sepenuhnya oleh
lembaga kepresidenan. Pemilihan Umum. Pemilu pada masa Orde Baru
telah dilangsungkan sebanyak enam kali, dengan frekuensi yang teratur,
yaitu setiap lima tahun sekali. Tetapi kalau kita mengamati kualitas
penyekenggaraannya, masih jauh dari semangat demokrasi. Pemilu sejak
tahun 1971, dibuat sedemikian rupa sehingga Golkar memenangkan
pemilihan dengan mayoritas mutlak.
Macam-macam
rakyat:

demokrasi

ditinjau

dari

penyaluran

kehendak

a) Demokrasi Langsung: Demokrasi langsung adalah sistem demokrasi
yang
melibatkan
seluruh
rakyat
secara
langsung
dalam
membicarakan atau menentukan urusan negara. Terjadi pada zaman
Yunani kuno karena penduduknya masih sedikit.
b) Demokrasi Tidak Langsung: Demokrasi tidak langsung/perwakilan
adalah sistem demokrasi yang untuk menyalurkan kehendaknya,
rakyat memilih wakil-wakilnya untuk duduk dalam parlemen. Aspirasi
rakyat disampaikan melalui wakil-wakilnya di parlemen.
Macam-macam demokrasi
kelengkapan Negara:

ditinjau

dari

hubungan

antar-alat

a) Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum adalah rakyat
memilih para wakilnya untuk duduk di parlemen, tetapi dikontrol oleh
pengaruh rakyat dengan sistem referendum.
b) Demokrasi perwakilan dengan sistem parlementer adalah adanya
hubungan yang erat antara badan eksekutif dan legislatif. Para
menteri yang menjalankan kekuasaan eksekutif diangkat atas usul
legislatif, sehingga bertanggung jawab kepada parlemen. Kedudukan
presiden atau raja sebagai kepala negara yang tidak menjalankan
pemerintahan. Eksekutif dalam menjalankan tugasnya harus sesuai
16

dengan pedoman atau program kerja yang telah disetujul oleh
parlemen. Selama eksekutif menjalankan tugasnya sesuai dengan
program tersebut, kedudukan eksekutif akan stabil dan mendapat
dukungan dan parlemen. Jika eksekutif melakukan penyimpangan,
parlemen bisa menjatuhkan kabinet dengan mengajukan mosi tidak
percaya, yang berarti para menteri harus meletakkan jabatannya.
Kedudukan eksekutif berada di bawah parlemen dan sangat
bergantung pada dukungan parlemen.
c) Demokrasi perwakilan dengan sistem pemisahan kekuasaan
merupakan kedudukan legislatif terpisah dari eksekutif, sehingga
kedua badan tersebut tidak berhubungan secara langsung seperti
dalam demokrasi parlementer. Menteri-menteri diangkat oleh
presiden dan berkedudukan sebagai pembantu presiden dan
bertanggung jawab kepada presiden. Kedudukan presiden sebagai
kepala negara dan kepala pemerintahan. Jabatan presiden dan para
menteri tidak tergantung pada dukungan parlemen dan tidak dapat
diberhentikan oleh parlemen.
d) Demokrasi perwakilan dengan sistem referendum dan inisiatif rakyat
merupakan gabungan antara demokrasi perwakilan dan demokrasi
langsung. Badan perwakilan tetap ada, tetapi dikontrol oleh rakyat,
baik melalui referendum yang bersifat obligator maupun fakultatif.
Macam-macam demokrasi yang didasarkan oleh prinsip ideologi:
a) Demokrasi Liberal: Demokrasi liberal menekankan kepada kebebasan
individu dengan mengabaikan kepentingan umum.
b) Demokrasi Rakyat: Demokrasi rakyat didasari dan dijiwai oleh paham
sosialisme/komunisme yang mengutamakan kepentingan negara atau
kepentingan umum.
c) Demokrasi Pancasila: Demokrasi Pancasila berlaku di Indonesia yang
bersumber dan tata nilai sosial dan budaya bangsa Indonesia serta
berasaskan musyawarah untuk mufakat dengan mengutamakan
keseimbangan kepentingan.

17

D.
PEMILIHAN UMUM SEBAGAI SARANA
DEMOKRASI
Pemilihan umum sebagai sarana Demokrasi Pancasila dimaksudkan
untuk membentuk sistem kekuasaan berdasarkan kedaulatan rakyat.
Pemilihan umum adalah suatu cara untuk memilih wakil wakil rakyat yang
akan duduk di lembaga perwakilan rakyat serta merupakan salah satu
bentuk pelayanan hak-hak asasi warga negara bidang politik. Untuk itu,
sudah menjadi keharusan pemerintahan demokrasi untuk melaksanakan
pemilihan umum dalam waktu-waktu yang telah ditentukan.
Pelaksanaan pemilu di Indonesia didasarkan pada pembukaan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 alinea
keempat. Perubahan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 Pasal 1 Ayat (2) mengatakan bahwa “kedaulatan berada
ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut Undang-Undang Dasar”.
Perubahan tersebut bermakna bahwa kedaulatan rakyat tidak lagi
dilaksanakan sepenuhnya oleh MPR, tetapi dilaksanakan menurut UndangUndang Dasar.
Pemilihan umum di Indonesia dilaksanakan secara langsung di mana
rakyat secara langsung memilih wakil-wakilnya yang akan duduk di badanbadan perwakilan rakyat, contohnya pemilihan langsung presiden dan wakil
presiden serta pemilu untuk memilih anggota DPRD II, DPRD I, DPR, dan
DPD. Pemilu diselenggarakan dengan tujuan untuk memilih wakil rakyat
dan wakil daerah, serta untuk membentuk pemerintahan yang demokratis,
kuat, dan memperoleh dukungan rakyat dalam rangka mewujudkan tujuan
nasional berdasarkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945.
Menurut Pasal 22E Ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia Tahun 1945, pemilu dilaksanakan secara langsung, umum,
bebas, dan rahasia (luber) serta jujur dan adil (jurdil).
18


Langsung, menunjukan bahwa rakyat memilih wakilnya secara
langsung sesuai dengan hati nuraninya tanpa perantara.

Umum berarti bahwa semua warga negara yang sudah memenuhi
persyaratan untuk memilih berhak mengikuti Pemilu. Kesempatan memilih
ini berlaku untuk semua warga negara tanpa diskriminasi berdasarkan
suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, dan lain-lain.

Bebas mengandung arti setiap warga negara bebas menentukan
pilihannya tanpa ada tekanan atau paksaan dari siapapun juga.

Rahasia, dalam memberikan suaranya, pemilih dijamin bahwa
pilihannya tidak akan diketahui oleh pihak manapun dan dengan jalan
apapun.

Jujur menekankan bahwa setiap penyelenggara pemilu, aparat
pemerintah, peserta pemilu, pengawas pemilu, pemantau pemilu, pemilih
serta semua pihak yang berkaitan harus bersikap dan bertindak jujur.

Adil, bahwa dalam penyelenggaraan pemilu setiap peserta dan
pemilih mendapat perlakuan yang sama sesuai dengan peraturan yang
berlaku.

E.

PERILAKU BUDAYA DEMOKRASI

Budaya demokrasi pancasila merupakan paham demokrasi yang
berpedoman

pada

asas

kerakyatan

yang

di

pimpin

oleh

hikmat

kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan yang berketuhanaan
yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, berpersatuan
Indonesia, dan bersama sama menjiwai keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia. Budaya demokrasi pancasila mengakui adanya sifat kodrat
manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial dalam kehidupan
masyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Rumusan sila keempat pancasila sebagai dasar flsafat Negara dan
dasar politik Negara yang di dalamnya terkandung unsure kerakyatan,
permusyawaratan, dan kedaulatan rakayat merupakan cita-cita keflsafatan

19

dari demokrasi pancasila. Oleh sebab itu, perilaku budaya demokrasi yang
perlu di kembangkan dalam kehidupan sehari-hari adalh hal-hal berikut :
1. Menjunjung tinggi persamaan
Budaya demokrasi mengajarkan bahwa setiap manusia memiliki
persamaan harkat dan derajat dari sumber yang sama sebagai makhluk
ciptaan yang maha esa. Oleh sebab itu, dalam kehidupan sehari-hari
hendaknya kita mampu membuat dan bertindak untuk menghargai orang
lain sebagai wujud kesadaran diri untuk menerima keberagaman dalam
masyarakat. Menjunjung tinggi persamaan mengandung makna bahwa kita
mau berbagi dan terbuka menerima perbadaan pendapat, keritik dan saran
dari orang lain.

2. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban
Setiap manusia menerima ftrah hak asasi dari Tuhan Yang Maha Esa
berupa hak hidup, hak kebebasan, dan hak memiliki sesuatu. Penerapan
hak-hak tersebut bukanlah sesutu yang mutlak tanpa batas. Dalam
kehidupan bermasyarakat, ada batas-batas yang harus di hormati bersama
berupa hak-hak yang dimiliki orang lain sehingga batasan normayang
berlaku dan di patuhi. Untuk itu, dalam uoaya mewujudkan tatanan
kehidupan sehari-hariyang bertanggung jawab terhadap Tuhan, diri sendiri,
dan orang lain perlu dengan sebaik-baiknya.
3. Membudayakan sikap yang adil
Salah satu perbuatan mulia yang dapat di wujudkan da;am kehidupan
sehari-hari baik kepada diri sendiri maupun kepada orang lain adalah
mampu bersikap bijak dan adil. Bijak dan adil dalam makna yang
sederhana

adalah

perbutan

yang

benar-benar

dilakukan

dengan

perhitungan, mawas diri, mau memahami yang dilakukan orang lain dan
proporsional. Masyarakat kita perku mengembangkan budaya bijak dan adil
20

dalam rangka mewujudkan kehidupan yang saling menghormati harkat dan
martabat orang lain, tidak diskriminatif, terbuka, dan menjaga persatuan
dan kesatuan lingkungan masyarakat sekitar.
4. membijaksanakan musyaearah mufakat dalam mengambil keputusan
mengambil keputusan melalui musyawarah mufakat merupakan
salah satu nilai dasar budaya bangsa Indonesia yang sejak lama telah
diperaktikkan masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. Dalam musyawarah
mufakat

terkandung

makna

bahwa

pada

setiap

kesempatan

yang

berhubungan dengan pengambilan keputusan diperlukan kesadaran dan
dan kearifan untuk memutuskan. Untuk itu, sebelum suatu keputusan di
terapkan selalu di dahului dengan dialog dan mau mendengar dari berbagai
pihak, juga selalu di upayakan untuk memahami terlebih dahulu persoalanpersoalan yang ada. Keputusan dengan musyawarah mufakat akan
menghasilkan keputusan yang mampu memuaskan banyak pihak sehingga
dapat terhindar dari konfik-konfik vertical maupun horizontal.
5. Mengutamakan persatuan dan kesatuan nasional
Dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara, sikap
untuk

lebih

mengutamakan

kepentingan

orang

lain

/

umum

dari

kepentingan peribadi yang sangat penting untuk di tumbuhkan. Kesadaran
setiap waraga Negara untuk mengutamakan persatuan dan kesatuan
merupakan wujud cinta dan bangsa terhadap bangsa dan Negara. Kita
harus mampu berfkir cerdas dan bekerja keras untuk kepentingan dan
kemajuan bangsa dan Negara melalui berbagai bidang kehidupan yang
dapat kita lakukan. Makna penting dalam memahami sikap mengutamakan
persatuan dan kesatuan adalah bagai mana kita mampu berbuat tanpa
pamrih untuk kepentingan bangsa dan Negara, betapa pun yang kita
lakukan adalah hal-hal kecil dalam status dan propesi yang kita miiliki.

21

F.
PELAKSANAAN
DEMOKRASI
DI
INDONESIA PADA MASA ORDE LAMA,
ORDE BARU , DAN ERA REFORMASI
A. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Lama
Pada masa orde lama ada dua pelaksanaan
 Masa demokrasi leberal
 Masa demokrasi terpimpin
a) Masa demokrasi liberal
Demokrasi yang dipakai adalah demokrasi parlementer atau demokrasi
liberal. Demokrasi pada masa itu telah dinilai gagal dalam menjamin
stabilitas politik. Ketegangan politik demokrasi liberal atau parlementer
disebabkan hal-hal sebagai berikut
 Dominanya politik aliran maksudnya partai politik yang sangat
mementingkan kelompok atau alirannya sendiri dari pada
mengutamakan kepentingan bangsa
 Landasan sosial ekonomi rakyat yang masih rendah
 Tidka mampunya para anggota konstituante bersidang dalam
mennetukan dasar negara.
Presiden sukarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 yang berisi 3
keputusan yaitu:
 Menetapkan pembubaran konstituante
 Menetapkan UUD 1945 berlaku kembali sebagai konstitusi negara
dan tidak berlakunya UUDS 1950
 Pembentukan MPRS dan DPRS
Dengan turunnya dekrit presiden
parlementer atau demokrasi liberal

berakhirlan

masa

demokrasi

Pada massa ini kekuatan demokrasi belum tampak karena demokrasi
dan pemerintahan masih berpusat pada bangsawan dan kaum
terpelajar,sehingga
rakyat
kebanyakan
tidak
mengerti
apa
itu
demokrasi,mengingat usia kemerdekaan Indonesia yang masih muda saat
itu dan keadaan sosial politik yang belum stabil setelah penggantian
22

konstitusi,maka tak ayal banyak rakyat Indonesia yang terutama berada di
bawah garis kemiskinan lebih memikirkan kelangsungan hidupnya
daaripada harus memikirkan tentang demokrasi dan pemerintahan.
b) Masa demokrasi terpimpin
Menurut Ketepan MPRS no. XVIII/MPRS /1965 demokrasi trepimpin
adalah kerakyatan yang dipimpn oleh hikmat kebijaksamaan dalam
permusyawaratan/perwakilan. Demokrasi terpimpin merupakan kebalikan
dari demokrasi liberal dalam kenyataanya demokrasi yang dijalankan
Presiden Soekarno menyimpang dari prinsip-prinsip negara demokrasi.
Penyimpanyan tersebut antara lain:
Kaburnya sistem kepartaian dan lemahnya peranan partai politik
Peranan parlemen yang lemah
Jaminan hak-hak dasar warga negara masih lemah
Terjadinya sentralisasi kekuasaan pada hubungan antara pusat dan
daerah
 Terbatasnya kebebasan pers sehingga banyak media masa yang
tidak dijinkan terbit.





Bahkan pada masa ini untuk para pemain politik. Demokrasi hanyalah
sebuah kendaraan. Layaknya mobil, demokrasi merupakan sarana mereka
untuk maju sebagai pemimpin politik. Sarana untuk mengeksploitasi
simpati rakyat untuk memperoleh suara sebanyak-banyaknya. Kita hidup di
negara dimana untuk menjadi politikus, bukanlah otak dan hati yang
diperlukan, namun uang dan darah. Kita hidup di negara dimana kampanye
politik bukanlah sebuah sarana debat namun sebuah konser dangdut. Kita
hidup di demokrasi dimana perwakilan kita hanya dapat meluluskan tujuh
dari target lima-puluh pekerjaan mereka.
Demokrasi, pada akhirnya, menjadi sebuah sarana baik yang
dimanfaatkan oleh pemain politik. Ini bukan salah mereka. Ini juga bukan
salah sistem demokrasi ini. Namun, ini adalah celah demokrasi, karena
kebanyakan pemilih di Indonesia bukanlah dari kaum yang berpendidikan
tinggi. Ini adalah fakta yang kita harus akui. Dan ini adalah celah yang
dimanfaatkan dengan baik oleh pemain politik.

Akhirnya dari demokrasi terpimpin memuncak dengan adanya
pemberontakan G 30 S / PKI pada tanggal 30 September 1965. Demokrasi
23

terpimpin berakhir karena kegagalan presiden Soekarno dalam
mempertahankan keseimbangan antara kekuatan yang ada yaitu PKI dan
militer yang sama-sama berpengaruh. PKI ingin membentuk angkatan
kelima sedangkan militer tidak menyetujuinya.Entah terjadi konspirasi atau
memeng begini adanya,Akhir dari demokrasi terpimpin ditandai dengan
dikeluarkannya surat perintah 11 Maret 1966 dari Presiden Soekarno
kepada Jenderal Soeharto untuk mengatasi keadaan.11 Maret 1966 Adalah
hari bersejarah dikeluarkanya Supersemar,walaupun sampai saat ini kita
tidaak tahu menahu tentang kenyataan dimana bukti tertulis itu berada
saat ini,negara hanya menyatakan “raib” atas keadaan ini.
Pada era orde lama (1955-1961), situasi negara Indonesia diwarnai oleh
berbagai macam kemelut ditngkat elit pemerintahan sendiri. Situasi kacau
(chaos) dan persaingan diantara elit politik dan militer akhirnya memuncak
pada peristiwa pembenuhan 6 jenderal pada 1 Oktober 1965 yang
kemudian diikuti dengan dengan krisi politik dan kekacauan sosial.Peristiwa
yang sangat memilukan bangsa ini,Pada ahirnya rakyat menjadi tidak
percaya dengan pemerintahan,walaupun sesungguhnya bukan rakyat yang
meminta Ir.Soekarno mundur dari jabatanya sebagai presiden. Pada massa
ini persoalan hak asasi manusia tidak memperoleh perhatian berarti,
bahkan cenderung semakin jauh dari harapan.dengan adanya peristiwa
1965 yang menimbulkan banyak korban nyawa yang tak bersalah dari
berbagai kalangan sampai pada peristiwa 1966 yang mengukir sejarah baru
Indonesia dengan diterbitkanya Supersemar.Berikut adalah unsur-unsur
yang diperlukan dalam penegakan demokrasi :
Unsur-unsur Penegakan Dremokrasi
 Negara hukum
 Masyarakat madani
 Infrastruktur
politik
(parpol,
kelompok
kepentingan, kelompok penekan)
 Pers yang bebas dan bertanggung jawab

gerakan,

kelompok

Ciri-ciri sistem pemerintahan parlementer:
1.

Kekuasaan legislatif lebih kuat dari pada kekuatan ekspekutif

2.
Meteri-menteri (kabinet) harus mempertanggungjawabkan tindakan
kepada DPR

24

3.
Program kebijaksanaan kabinet harus disesuaikan dengan tujuan
politik sebagian anggota parlemen.
Dengan sistem parlementer terutama pada point ketiga tentu saja
demokrasi hanya lah sebuah impian rakyat karena jelas pemerintahan
berada di tangan penguasa politik terutama yang memiliki kekuatan
mayoritas dalam kabinet.
B. Pelaksanaan demokrasi pada masa Orde Baru
Pemerintahan Orde Lama berakhir setelah keluar Surat Perintah Sebelas
Maret 1966 yang dikuatkan dengan Ketetapan MPRS No. IX/MPRS/1966.
Sebagai pengganti masa Orde Lama, maka muncul pemerintahan Orde
Baru dengan dukungan kekuatan TNI-AD sebagai kekuatan utama.
Pelaksanaan demokrasi masa Orde Baru ditandai perbedaan, yaitu
dilaksanakan pemilihan umum dengan asas langsung, umum, bebas, dan
rahasia lebih dari lima kali untuk memilih anggota DPRD tingkat I, DPRD
tingkat II, dan DPRD. Pemilihan tersebut kemudian membentuk MPR yang
bertugas menetapkan GBHN dan memilih Presiden dan Wakil Presiden.
(Kacung maridjan,2010:64)
Dari hasil pemilu 1971 sampai pemilu 1997, pucuk pemerintahan tidak
pernah mengalami pergantian, hanya pejabat setingkat menteri yang silih
berganti.Pucuk kekuasaan tidak pernah digantikan orang lain,Soeharto
menjabat 32 tahun karena pada massa itu belum dikenal adanya
pembatasan kekuasaan presiden tentang periode jabatan.
Namun terjadi kemajuan pesat di bidang pembangun secara fsik
dengan bantuan dari negara asing yang memberikan pinjaman lunak. Oleh
karena besarnya pinjaman yang menjadi beban pemerintah, bersamaan
dengan krisis ekonomi maka pemerintahan menjadi goyah.Kita melepaskan
PT.Freeport dengan sisitem pembagian saham,dan lebih parahnya lagi
mayoritas atau hampir bisa dikatakan seluruh keuntungan PT.Frepoort
mengalir ke devisa Amerika sebagai negara kreditur kita. Selain itu, dalam
pelaksanaan penyelenggaraan pemerintahan negara pada rezim orde baru
kurang kosekuen dalam pelaksanaan Pancasila dan UUD 1945. Tanggal 21
Mei 1998 presiden resmi mengundurkan diri.
Kekuasaan Orde Baru sampai tahun 1998 dalam ketatanegaraan
Indonesia tidak mengamalkan nilai-nilai demokrasi. Praktik kenegaraan
Orde Baru dijangkiti korupsi, kolusi, dan nepotisme.
25

Dengan demikian dapaat dikatakan bahwa demokrasi pada masa orde
baru hanya sekedar formalitas belaka,toh pada ahirnya rezim yang
berkuasa akan tetap menekan kita untuk memilihnya kembali menjadi
penguasa di negeri ini,
C. Demokrasi di Indonesia Era Reformasi
Gerakan reformasi membawa perubahan-perubahan dalam bidang
politik dan usaha penegakkan kedaulatan rakyat, serta meningkatkan
peran serta masyarakat dan mengurangi dominasi pemerintah dalam
kehidupan politik.Dengan pengangkatan BJ Habibie sebagai presiden baru
berubah juga pola otoriter penguasa yang selama 32 tahun kita rasakan
ketika massa pemerintahan Soeharto.(Soehino,2010:108)
Pelaksanaan demokrasi pada masa reformasi pada dasarnya adalah
demokrasi dengan mendasarkan pada UUD 1945 yang telah diamandemen
oleh MPR. Dengan penyempurnaan pelaksanaannya, meningkatkan peran
lembaga-lembaga negara dengan menegakkan fungsi, wewenang dan
tanggung jawab yang mengacu pada prinsip pemisahan kekuasaan, (check
and balance system ) yang jelas antar lembaga-lembaga eksekutif,
legislative, dan yudikatif dan yang lebih jelas tidak ada kekuasaan berlebih
pada salah satu lembaga, seperti berikut :
1.
Presiden dan wakil Presiden dipilih dengan masa jabatan 5 tahun dan
dapat dipilih kembali satu kali jabatan yang sama.
2.

DPA dihapuskan

3.

Anggota MPR terdiri dari anggota DPR dan DPD dipilih melalui pemilu.

Demokrasi Indonesia saat ini telah dimulai dengan hasil pemilu. Nuansa
demokrasi sangat terasa dalam era reformasi ini, terutama dalam hal
penegakkan HAM dan usaha recovery ekonomi dan kemandirian bangsa.

G.
KOMUNIKASI
ANTARA
NEGARA
DENGAN
NEGARA
SISTEM DEMOKRASI

WARGA
DALAM

Komunikasi mempunyai peran yang vital sebagai media atau sarana
penyaluranaspirasi masyarakat. Komunikasi memegang fungsi sentral
sebagai mekanisme pelaksanaansistem demokrasi yang menekankan pada
terjaminnya hak semua lapisan masyarakat tanpakecuali, untuk
26

memperoleh kesempatan memperoleh hak-hak politik, menyediakan
mekanisme feed back atau umpan balik bagi pemerintah dalam
menentukan kebijakan politik, dan jugasebagai salah satu syarat
terjaminnya sistem pengawasan terhadap pemerintahan.Kemudian, untuk
menunjuk salah satu ciri dari demokrasi sebuah pemerintahan,kehidupan
media sering kali dijadikan parameter. Demokrasi menjamin kebebasan
warga untuk berkumpul, berpendapat, dan mengemukakan kritik. Frans
Magnis Suseno dalam bukunya:Mencari Sosok Demokratis, 1997, 60
memaparkan jaminan atas hak-hak dasar demokratisrakyat, yang
merupakan satu bagian dari 5 gugus ciri hakiki negara demokratis
menyebutkan:
 Hak untuk menyatakan pendapat serta untuk mengkiritik pemerintah
baik secara lisanmaupun tertulis; hak ini termasuk kebebasan pers.
 Hak untuk mencari informasi alternatif terhadap informasi yang
disajikan oleh pemerintah.
 Hak berkumpul.
 Hak membentuk serikat, termasuk hak mendirikan partai politik dan
hak berasosiasi.
Pada dasarnya, UUD di Indonesia telah menjamin prasyarat bagi
terlaksananya demokratisasiseperti yang disebutkan diatas, yaitu pada
pasal 28 yang menjamin kebebasan warga negaraIndonesia untuk
berkumpul, berserikat, dan mengeluarkan pendapat. Undang-undang juga
telahmenjamin mekanisme pers atau media massa sebagai pilar keempat
yang mempunyai fungsi pengawasan dan kontrol didalam UU Pers no 11
tahun 2008.Dengan adanya jaminan konstitusi, perkembangan demokrasi
kemudian amat ditentukan oleh peran komunikasi. Saluran-saluran
komunikasi antara rakyat dan pemerintah, baik melalui mediamassa atau
pers, maupun melalu perwakilan mereka yang duduk di DPR menjadi
sebuah halyang krusial.

H.
PERANAN
PELAKSANAAN
INDONESIA

PERS
DALAMN
DEMOKRASI
DI

Pengertian Pers

27

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Pers adalah alat cetak untuk
mencetak buku/surat kabar, alat untuk menjepit, surat kabar/majalah berisi
berita dan orang yang bekerja di bidang persurat kabaran.
Pengertian menurut UU No 11 tahun 1966 tentang ketentuan-ketentuan
pokok pers.
Menyatakan bahwa pers adalah lembaga kemasyarakatan alat
revolusi yang mempunyai karya sebagai salah satu media komunikasi
massa yang bersifat umum.
Menurut J.C.T Simorangkir
Pers memiliki 2 arti :
Hanya terbatas pada surat kabar, majalah dan tabloid.- Arti sempit
Bukan hanya dalam arti sempit, namun mencakup juga radio, televisi, flm
dll.- Arti luas
Fungsi dan Peranan Pers
Beda fungsi dan peranan :
Fungsi lebih mengacu pada kegunaan suatu hal dalam hal ini adalah
kegunaan atau manfaat dari pers itu sendiri.
Peranan lebih merujuk kepada bagian atau lakon yang dimainkan
pers dalam masyarakat, dimana pers memainkan peran tertentu dalam
seluruh proses pembentukan budaya manusia
Fungsi :
1. Sebagai media komunikasi
2. Memberikan informasi kepada masyarakat dalam bentuk berita
3. Sebagai media pendidikan
4. Pemberitaan mengandung nilai dan norma tertentu dalam
masyarakat yang baik
5. Sebagai media hiburan
6. Lebih bersifat sebagai sarana hiburan
7. Sebagai lembaga ekonomi
8. Mendatangkan keuntungan fnancial
Peranan :
1. Memenuhi hak masyarakat untuk mengetahui
2. Menegakkan nilai dasar demokrasi, mendorong terwujudnya
supremasi hokum, dan HAM, serta menghormati kebhinekaan
3. Mengembangkan pendapat umum berdasarkan informasi yang tepat,
akurat dan benar
4. Melakukan pengawasa, kritik, koreksi, dan saran terhadap hal-hal
yang berkaitan dengan kepentingan umum
5. Memperjuangkan keadilan dan kebenaran
28

Sejarah Pers di Indonesia
A. Jaman Belanda
Pers mulai dikenal pada masa gubjen Belanda Jan Pieter zoon Coen
masa VOC (abad 17)
Tujuan pendirian pers masa itu :
1. Untuk menegakkan penjajahan
2. Menentang pergerakan rakyat
3. Melancarkan perdagangan
4. Pada masa Jepang
Sesuai dengan sifat penjajahan maka per