CURICULUM VITAE CALON BUPATI

CURICULUM VITAE CALON BUPATI
Nama
: Ir. Jufri Hasanuddin, MM
Tempat & tanggal Lahir/umur : Peulumat , 05 Oktober 1967
Alamat tempat tinggal
: Komplek Perum. Villa Citra Jln. Tgk. Chik dipineung 1 No. 23 A
Kampung Pineung Kec. Syiah Kuala , Kodya Banda Aceh
Jenis Kelamin
: Pria
Agama
: Islam
Status Perkawinan
: a. sudah kawin
b. nama istri :Yenny Elviza
c. jumlah anak 4 (Empat) orang.
1) Hanifa Khaira Umami
2) Hafiz Muhammad Ulhaq
3) Karima At Thaira Nisa
4) Zazira Safara Al Zuhra
d. Nama keluarga kandung :
1) Hj. Mawardiyah Hasanuddin

2) H. Umardin Hasanuddin
3) H. Rakiman Hasanuddin
4) Samsul Bahri Hasanuddin
5) Nasruddin Hasanuddin
6) Hasmi Hasanuddin
7) Jufri Hasanuddin
8) Syarifuddin Hasanuddin
9) Siti Nahziah Hasanuddin
10) Rosita Hasanuddin
11) Rosmeti Hasanuddin
12) Ruslan Hasanuddin
Pekerjaan

: Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Aceh

Riwayat pendidikan

:
a. Program Master (S2/MM) Bidang Manajemen Sumber Daya Manusia pada
Universitas Timbul Nusantara, Jakarta Lulus Tahun 2011

b. Program Strata -1 (S1) Jurusan Teknik Computer Pada
STIMIKIndonesia,Jakarta Lulusan Tahun 1991
c. SMA N 5 Banda Aceh Tamatan Tahun 1986
d. SMP N Peulumat tamatan Tahun 1983
e. MIN Blangpidie tamatan Tahun 1981

Riwayat organisasi

: a. Kabid. Politik dan Hukum MUNA Aceh Tahun 2009 sd sekarang
b. Dewan Pembina Persiraja Banda Aceh sejak 2010 sd sekarang

Riwayat Jabatan

: 1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

8.
9.
10.

Ketua Komisi D DPRA sejak 2009 sd sekarang
Anggota Badan Legislasi DPRA sejak 2009 sd Sekarang
Anggota Badan Anggaran DPRA sejak 2009 sd Sekarang
Anggota Badan Musyawarah DPRA sejak 2009 sd Sekarang
Ketua Pansus XI RTRW Aceh sejak 2010 sd sekarang
Anggota Pansus Rancangan Qanun Pilkada Tahun 2011
Anggota Pansus Rancangan Qanun Wali Nanggroe Tahun 2011
Anggota Pansus Rancangan Qanun Penanggulan Bencana Aceh Tahun 2010
Anggota Pansus KIP Tahun 2011
Ketua Rancangan Qanun Irigasi Tahun 2011

Blangpidie, 20 Februari 2012
Calon Bupati Aceh Barat Daya

Ir. Jufri Hasanuddin, MM


PENGANTAR
Aceh Barat Daya yang dalam sejarahnya merupakan satu daerah yang memiliki keaneka ragaman budaya,suku
dan adat istiadat. masyarakatnya yang dinamis, progresif, dan innovatif. Aceh Barat Daya tidak hanya dikenal
sebagai zona pertanian tapi juga merupakan cikal bakal lahirnya zona industri yang handal untuk menopang
pembangunan Aceh. sehingga cukup layak Aceh Barat Daya menjadikan daerahnya sebagai daerah yang
mandiri.
Kelebihan Aceh Barat Daya sebagaimana tersebut diatas belumlah cukup bila SDM yang memimpin dan
mengelolanya tidak Respontif dan cenderung memikirkan kepentingan individu dan tidak menempatkan orang
yang tepat “Right Man Right Place”.tidak mengherankan saat ini banyak SDM Aceh Barat Daya yang tidak
diMamfaatkan sehingga berpengaruh besar pada Tatanan Pemerintahan, sistem birokrasi, pengelolaan Sumber
daya Alam dan proses pembangunan yang amburadul.
Sehubungan dengan kendala diatas sekaligus sebagai jawaban logis untuk menawarkan Visi & Misi kami sebagai
Cabup/Cawabup Aceh Barat Daya Periode 2012-2017. sebagai jawaban dalam mengatasi kendala dan Hambatan
yang dihadapai masyarakat Aceh Barat Daya serta diharapkan mampu mempercepat Pembangunan Aceh Barat
Daya menuju masyarakat yang madani, Baldatun thaiyyibun Warabbul Qhafur. Adapun Visi & misi kami adalah ”
Terwujudnya masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya yang mandiri, maju, sejahtera, berdaya saing,
cerdas, demokratis, agamis dan bermartabat melalui pengembangan ekonomi kerakyatan dan
pemberdayaan potensi daerah yang berpihak pada kerangka pembangunan sektoral, regional dan global
berbasis pada kearifan lokal”
Visi ini kemudian kami jabarkan menjadi beberapa point konkrit dan aplikatif supaya dijalankan secara Efektif dan

Efisien guna mewujudkan Keadilan dan kesejahteraan Sosial bagi Rakyat Aceh Barat Daya seutuhnya. Untuk itu
perlu peran serta dan dukungan seluruh Komponen masyarakat untuk mewujudkan kemenangan Rakyat Abdya
yang diRidhai Allah Swt. Untukmu Abdya kami siap persembahkan Jiwa dan Raga.
Salam Takjiem
CALON BUPATI ACEH BARAT DAYA

Ir. Jufri Hasanuddin, MM

VISI DAN MISI
IR.JUFRI HASANUDIN, MM DAN YUSRIZAL RAZALI
PERIODE 2012 – 2017
VISI
Terwujudnya masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya yang mandiri, maju, sejahtera, berdaya saing,
cerdas, demokratis, agamis danbermartabat melalui pengembangan ekonomi kerakyatan dan
pemberdayaan potensi daerah yang berpihak pada kerangka pembangunan sektoral, regional
dan global berbasis pada kearifan lokal.
1.
2.
3.
4.

5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.

MISI
Mewujudkan cita-cita yang tertuang dalam Naskah Perjanjian MoU Helsinki untuk Kedamaian, Harkat dan
Martabat Rakyat Aceh kedepan.
kepemerintahan yang baik (good governance) serta pemerintahan yang bersih dan berwibawa (clean
government) berdasarkan UUPA
Melakukan reformasi pelayanan public menuju tata pemerintahan yang baik, serta membuka dan
mengfungsikan ruang publik sebagai sarana interaksi politik, ekonomi, social dan budaya.
Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas
Mewujudkan perekonomian Kabupaten Abdya yang tangguh, dengan mendorong iklim investasi yang
berbasis pada potensi dan budaya daerah.

Mewujudkan Kabupaten Abdya yang asri dan lestari, sertta perlindungan rasa aman kepada masyarakat.
Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang berakhlak/berkepribadian dan memiliki keimanan dan
keshalehan social, serta dapat memelihara kerukunan, ketentraman dan ketertiban sebagai implementasi
ajaran agama dalam kehidupan kemasyarakatan.
Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
Menumbuhkembangkan potensi industri, perikanan, kelautan, peternakan, pertanian dan pariwisata
secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
Mengembangkan kawasan strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan melalui
pengembangan infrastruktur dan integrasi wilayah lokal, regional nasional dan global
Menanggulangi dan mengurangi kemiskinan dengan penataan dan peningkatan sarana, prasarana dan
infrastruktur wilayah serta penciptaan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya investasi swasta dan
masyarakat dengan daya saing, keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif Kabupaten Abdya
Membangun ekonomi berkeadilan dengan memperbesar akses masyarakat terhadap sumberdaya dan
potensi daerah terutama koperasi dan UMKM (Usaha Minimum, Kecil dan Menengah)
Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dengan prinsip pembangunan berbasis
masyarakat

VISI DAN MISI
CALON BUPATI DAN CALON WAKIL BUPATI
KABUPATEN ABDYA TAHUN 2012 – 2017

IR.JUFRI HASANUDIN, MM DAN YUSRIZAL RAZALI
“ Peradaban yang dirindukan, bukan seorang sekedar impian,peradaban yang dinantikan, menanti sang
negarawan”
A. SEJARAH IBU KOTA KABUPATEN ABDYA
Undang-Undang RI Nomor 11 Tahun 2006 tentang Pemerintahan Aceh; Perjalanan ketetanegaraan Republik
Indonesia menepatkan Aceh sebagai satuan pemerintahan daerah bersifat istimewa dan khusus, terkait dengan
karakter khas sejarah perjuangan masyarakat Aceh yang memiliki ketahanan dan juang tinggi yang dijamin dalam
sisitim ketatanegaraan Republik Indonesia menurut UUD 1945 mengakui dan menghormati satuan-satuan
pemerintahan daerah yang bersifat khusus atau bersifat istimewa.. Mou Helsinki yang ditandangani 15 Agustus
2005 menandakan kilas baru sejarah perjalanan Aceh dan kehidupan masyarakatnya menuju keadaan yang
damai, adil, makmur, sejahtera dan bermatabat.
Kabupaten Aceh Barat Daya terletak di 6 ° - 7 ° 23’ LS dan 109 ° - 109 ° 78’ BT yang berbatasan langsung
Utara Kabupaten Gayo Lues Selatan Kabupaten Aceh Selatan dan Samudra Indonesia Barat Kabupaten Nagan
Raya Timur Kabupaten Gayo Lues.
Sejak tahun 2002 ibu kota Pemerintahan Kabupaten Aceh Barat Daya pindah ke Blangpidie yang
sebelumnya berada di wilayah Kabupaten Aceh Selatan Perpindahan ibukota pemerintahan ini semakin membuat
masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya merasa terhormat, karena bisa mempunyai ibukota sendiri dengan
berbagai fasilitas yang representatif.
Setelah berpindah ibukota, Kabupaten Aceh Barat Daya fokus pada pembangunan infrastruktur yang berdampak
langsung pada pelayanan masyarakat. Seperti gedung DPRD, Kantor Bupati, kantor –kantor pemerintahan, Masjid

Agung, Mapolres serta Rumah sakit sebagai bentuk pelayanan kesehatan. Selain itu jaringan infrastruktur
pedesaan seperti peningkatan jalan, jembatan, listrik, air bersih dan telepon masuk di daerah pedasaan dari pantai
hingga pegunungan. Harapannya pembangunan yang sudah dirintis waktu itu diteruskan dengan berpedoman
pada tata ruang yang berbasis pada pembangunan wilayah demi kesejahteraan yang lebih merata, tidak bertumpu
pada wilayah tertentu saja.
B. POTENSI WILAYAH
Secara geografis, Kabupaten Aceh Barat Daya merupakan perpaduan antara wilayah datar di wilayah utara
dan tengah dan sebagian merupakan wilayah dataran tinggi /pegunungan di wilayah bagian selatan. Selain itu di
wilayah di utara mempunyai wilayah pantai dengan kekhususan masyarakat nelayannya, di wilayah bagian tengah
mempunyai dataran yang mempunyai potensi pertanian dan industri kreatif.
Selain potensi langsung yang dianugrahkan oleh Allah SWT, Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki potensi
Sumber Daya Manusia luar Biasa dalam mengembangkan industri yang dapat menggerakkan roda perekonomian
dan sekaligus menyerap banyak tenaga kerja. Potensi Unggulan unggulan Kabupaten Aceh Barat Daya memiliki
banyak ragam, dari yang berkaitan dengan manufakture, pertanian, perkebunan, pariwisata, peternakan,
perikanan dan lain sebagainya. Selain itu juga mempunyai keragaman karakter dan kekhasan yang disebabkan
oleh beragamnya etnis yang hidup berdampingan sejak dahulu, antara lain, Gayo, jawa, padang, arab dan
tionghoa. Keragaman ini merupakan potensi yang luar biasa apabila dapat diolah untuk kesejahteraan rakyat.
Potensi unggulan tersebut tidak hanya diolah sebagai Industri besar, namun yang paling menonjol adalah industri
kreatif yang diolah oleh rumah tangga atau yang sering disebut UMKM (Usaha Minimum, Kecil dan Menengah).
Potensi unggulan Kabupaten Abdya adalah Perkebunan 32.417 Ha, areal Taman 11.850 Ha, cadangan areal


20.567 Ha Pertanian Potensi wilayah 21.296 Ha, areal taman 16.450 Ha, cadangan areal 4.846 Ha Kehutanan
Hutan lindung 31.375 Ha, Taman Nasional Gunung Leuser 62.400 Ha, Hutan Produksi Terbatas 36.165 Ha
Perikanan




Darat: Budi Daya Air Payau 10 Ha, Budi Daya Air Tawar 20 Ha
Laut/Danau/Sungai: Kerambah 5 unit (sungai)
Pariwisata

Wisata Alam Gosong Sangkalan, Taman Wisata Cemara Indah, Wisata Pantai Kuala. Pariwisata Gunung:
Bendungan irigasi Krueng Susoh Blang Pidie, Marga Satwa Leuser (Pucuk Kila)
usaha produktif yang mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 66.122 orang yang tersebar diwilayah
kecamatan, Babahrot, Kuala Batee, Jeumpa,Susoh, Blangpidie, Tangan-Tangan, Setia, Manggeng dan Lembah
Sabil. Disamping Pertanian dan Perikanan Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya juga memiliki potensi
unggulan yang lain seperti; konveksi, akar wangi, enceng gondok, handycraft, makanan ringan dan lain
sebagainya yang kesemuanya merupakan industri rumahan.
Potensi pertanian yang ada di Kabupaten tidak hanya bertumpu pada tanaman pangan, namun juga termasuk

pengembangan hortikultura dan juga termasuk agrowisata, agroindustri. Potensi peternakan, perkebunan dan
perikanan sangat besar untuk dikembangkan dalam rangka untuk kesejahteraan rakyat.
C. PERMASALAHAN
Potensi yang ada belum dapat dikembangkan secara maksimal untuk kesejahteraan masyarakat
Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya . Hal itu dapat disebabkan oleh beberapa faktor, diantaranya :
1. Menurunnya kualitas infrastruktur jalan sebagai akses peningkatan ekonomi.
2. Menurunnya kualitas infrastruktur pertanian (Irigasi, Jalan usaha tani, embung)
3. Minimnya fasilitasi untuk petani (Penyuluhan, Ketersediaan Pupuk, ketersedian bibit yang sempat
bermasalah, dsb)
4. Bermasalahnya kebijakan yang diambil oleh Pemerintah Kabupaten, diantaranya tidak tepatnya
penempatan Pasar baik pasar Tradisional dan pasar induk, Pembangunan sector Perikanan yang minim
dan Pengadaan CPNS yang bermasalah.
5. Menurunnya kualitas lingkungan yang disebabkan oleh kebijakan Pemerintah Kabupaten
6. Tidak jelasnya tata ruang yang berbasis pada pengembangan daerah
7. Pelayanan publik yang tidak berpihak kepada masyarakat
8. Memudarnya substansi nilai-nilai religiusitas/keagamaan (hanya kegiatan seremonial keagamaan).
D. VISI DAN MISI
Dari potensi dan permasalahan yang ada terumuslah visi dan misi pasangan calon Ir.Jufri Hasanuddin, MM
dan Abdurrahman Ubit
Visi :
Terwujudnya masyarakat Kabupaten Aceh Barat Daya yang mandiri, maju, sejahtera, berdaya saing,
cerdas, demokratis, agamis dan bermartabat melalui pengembangan ekonomi kerakyatan dan
pemberdayaan potensi daerah yang berpihak pada kerangka pembangunan sektoral, regional dan global
berbasis pada kearifan local.
Misi : Untuk mewujudkan visi di atas, ditempuh dengan 7 misi berikut :
1. Mewujudkan kepemerintahan yang baik (good governance) serta pemerintahan yang bersih dan
berwibawa (clean government) berdasarkan UUPA
2. Melakukan reformasi pelayanan public menuju tata pemerintahan yang baik, serta membuka dan
mengfungsikan ruang public sebagai sarana interaksi politik, ekonomi, social dan budaya.
3. Mewujudkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas

4. Mewujudkan perekonomian Kabupaten Abdya yang tangguh, dengan mendorong iklim investasi yang
berbasis pada potensi dan budaya daerah.
5. Mewujudkan Kabupaten Kabupaten Aceh Barat Daya yang asri dan lestari, serta perlindungan rasa aman
kepada masyarakat.
6. Mewujudkan tatanan kehidupan masyarakat yang berakhlak/berkepribadian dan memiliki keimanan dan
keshalehan social, serta dapat memelihara kerukunan, ketentraman dan ketertiban sebagai implementasi
ajaran agama dalam kehidupan kemasyarakatan.
7. Meningkatkan kualitas penyelenggaraan pendidikan dan pelayanan kesehatan.
8. Menumbuhkembangkan potensi industri, perikanan, kelautan, peternakan, pertanian dan pariwisata
secara optimal yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.
9. Mengembangkan kawasan strategis untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi kawasan melalui
pengembangan infrastruktur dan integrasi wilayah lokal, regional nasional dan global
10. Menanggulangi dan mengurangi kemiskinan dengan penataan dan peningkatan sarana, prasarana dan
infrastruktur wilayah serta penciptaan iklim yang kondusif bagi tumbuhnya investasi swasta dan
masyarakat dengan daya saing, keunggulan komparatif dan keunggulan kompetitif Kabupaten Abdya
11. Membangun ekonomi berkeadilan dengan memperbesar akses masyarakat terhadap sumberdaya dan
potensi daerah terutama koperasi dan UMKM
14. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan dengan prinsip pembangunan berbasis
masyarakat
E.

STRATEGI
Untuk mewujudkan misi di atas perlu dilakukan langkah-langkah yang akan ditempuh.
1. Mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik
Strategi yang harus ditempu dalam mewujudkan pemerintahan yang bersih dan baik adalah dengan
melakukan reformasi birokrasi. reformasi birokrasi dimaksud tidak hanya memindahkan jabatan, tetapi
lebih bertumpu pada paradigma aparatur adalah sebagai pelayan rakyat bukan yang dilayani oleh rakyat.
Paradigma tersebut menjadikan aparatur yang bersih, profesional dan responsive untuk mewujudkan
langkah tersebut ditempuh dengan cara sebagai berikut :
• Transparansi dengan membentuk PPID sesuai dengan UU No. 11 Tahun 2006
• Penggunaan dan pemanfataan teknologi informasi, antara lain; Pengembangan sistem informasi
keuangan daerah, pengembangan one stop service, sistem informasi dan administrasi
kependudukan (SIAK), pengembangan bursa tenaga kerja on line, penerapan mekanisme
complain
• Penggunaan e-goverment, e-Procurement, e-devolepment
• Pemberian Reward dan Punisment bagi aparatur
2. Peningkatan pembangunan infrastruktur yang berbasis kepada pemerataan pembangunan dan
pengembangan wilayah
Strategi yang harus ditempuh dalam pembangunan infrastruktur yang berbasis kepada pemerataan
pembangunan dan pengembangan wilayah adalah dengan cara memperhatikan konsep tata ruang yang
memperhatikan pada kelestarian lingkungan hidup. Adapun untuk mewujudkan hal tersebut dengan
langkah-langkah diantaranya;
• Penyusunan tata ruang yang memperhatikan kelestarian liangkungan hidup dengan melibatkan
partisipasi masyarakat
• Gerakan membangun dari desa dengan memperbesar anggaran dan memperjelas kewenangan
yang diberikan kepada desa
• Pengadaan, peningkatan dan perawatan infrstruktur dasar (jalan, air bersih, listrik)
• Pengadaan, peningkatan dan perawatan infrastruktur ekonomi (pasar, irigasi pertanian)



Pemantapan infrastruktur sosial budaya (Puskesmas, Sekolah, Pondok Pesantren, fasilitas
Pemuda dan Olahraga)

3. Memantapkan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal
Strategi dalam memantapkan kondisi sosial budaya yang berbasis kearifan lokal adalah dengan
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia dengan melibatkan seluruh stakeholder yang ada di
Kabupaten Aceh Barat Daya . Langkah yang harus ditempuh untuk mewujudkan hal tersebut, diantaranya;
• Fasilitasi pendidikan Pondok Pesantren
• Peningkatan infrastuktur Pendidikan Usia Dini, dasar (SD/MI, SMP/MTS) dan menengah
(SMA/MA/SMK) baik negeri maupun swasta
• Menjadikan Blang Pidie dan Kecamatan penyangga di sekitarnya sebagai pusat pendidikan tinggi
yang berbasis pada ilmu terapan
• Mengfasilitasi peningkatan kesejahteraan bagi pelaku pendidikan non formal dan informal (guru
TPQ, RA/BA/TK, Majelis Ta’lim)
• Pengembangan kurikulum yang sesuai dengan muatan lokal
• Penyediaan akses pendidikan bagi pemuda usia angkatan kerja
• Fasilitasi beasiswa bagi masyarakat kurang mampu berprestasi
• Peningkatan akses dan layanan kesehatan masyarakat miskin
• Peningkatan layanan kesehatan di wilayah perbatasan melalui kerjasama antar daerah
• Peningkatan layanan pada penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) dan masyarakat
rawan bencana
• Fasilitasi pengembangan POSYANDU
• Fasilitasi kelompok-kelompok kesenian (baik tradisional, religius, modern)
• Fasilitasi kelompok-kelompok olahraga sebagai pengembangan jasmani manusia
4. Pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis pada UMKM, Pertanian, Perikanan dan Peternakan
Strategi dan langkah-langkah untuk mewujudkan misi tersebut diantaranya
;
• Fasilitasi modal bagi pelaku ekonomi di bidang pertanian
• Fasilitasi modal bagi kelompok UMKM (konveksi, makanan olahan, handycraft, )
• Fasilitasi bantuan peralatan bagi petani, UMKM, peternak
• Fasilitasi bantuan peralatan bagi nelayan
5. Mendorong iklim investasi yang berbasis pada potensi dan budaya daerah
Strategi dan langkah-langkah yang diambil untuk mewujudkan misi tersebut diantaranya;
• Membuat regulasi yang berpihak pada investor dengan memperhatikan kondisi masyarakat lokal
• Memberikan kemudahan perijinan
• Menjamin kondusifitas dan kenyamanan iklim investasi
6. Mewujudkan perlindungan rasa aman kepada masyarakat
Strategi dan langkah-langkah yang diambil untuk mewujudkan misi tersebut diantaranya;
• Melakukan pendidikan hukum kepada masyarakat
• Melakukan kerjasama dengan aparatur penegak hukum
• Menjamin pelaksanaan Hak Asasi Manusia
• Menghormati kebebasan berserikat bagi kelompok-kelompok masyarakat (Serikat Pekerja,
Serikat Petani, Serikat Nelayan dan lain sebagainya)
• Melindungi kelompok-kelompok minoritas atas dominasi kelompok lain
• Mendorong terciptanya kesetaraan dan keadilan gender

7.

F.

Membuka dan mengfungsikan ruang publik sebagai sarana interaksi Politik,
Ekonomi, sosial dan Budaya
• Membangun ruang komunikasi stakeholder sebagai wadah interaksi dalam menyampaikan
aspirasi bagi pengambil kebijakan.
• Menata pedagang kaki lima
• Membuat hotspot Area sebagai ruang masyarakat untuk memanfaatkan teknologi informasi
• Mengadakan panggung ekspresi pelajar, pemuda dan kaum intelektual lainnya

POTENSI PEMENANGAN
Partai Aceh sejak didirikan pada tanggal 7 Juli 2007, dengan tekad untuk melakukan perubahan dan

berkesesuaian dengan cita-cita Aceh serta amanat dari MoU Helsinky dan UU No. 11 Tahun 2006 (UUPA), maka
Partai Aceh terus berusaha untuk membenahi diri. Melakukan pendidikan politik bagi masyarakat, hingga
memperjuangkan masyarakat memiliki daya hidup yang baik secara ekonomi.
Perjalanan ini tentunya bukanlah suatu yang mudah. Apalagi dengan stigma negative yang sering
dimunculkan kepermukaan, menggambarkan bahwa Partai Aceh tidak memiliki kualitas yang layak untuk berada
di panggung politik.
Namun demikian, hal tersebut termentahkan pada Pemilihian legislative tahun 2009, dimana Partai Aceh
mampu meraih suara 48% dari total kursi yang tersedia pada tingkat Dewan Perwakilan Rakyat Aceh (DPRA).
Keberhasilan ini juga diikuti oleh beberapa daerah lainnya. 16 Kabupaten di Aceh dapat dikuasai lebih dari 40%
kursi legislative dan selebihnya berkisar 10% s/d 20 % yang mendapatkan kursi di tingkat kabupaten/kota
lainnya.
Aceh Barat Daya (Abdya) sendiri sebagai daerah yang menjadi basis Partai Aceh di wilayah Barat-Selatan
Aceh, mendapatkan 47% suara untuk mengantarkan kader Partai yang berasal dari Abdya menuju kursi DPRA
dan 36% kursi untuk tingkat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten (DPRK) Aceh Barat Daya.
Dengan potensi inilah maka besar keyakinan kami untuk dapat memenangkan kursi Kepala Daerah pada
Pemilihan Kepala Daerah (PILKADA) Aceh pada akhir tahun 2011 ini. Dimana kami ingin menyelesaikan
persoalan pembangunan yang tidak berkesesuaian dengan harapan masyarakat. Sektor ekonomi yang terpuruk
paska pengalihan lahan pertanian menjadi lahan perkebunan, tidak dimanfaatkannya potensi kelautan yang
sangat kaya dengan hasilnya. Tentu hal ini menjadi cita-cita kami untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dan mendorong Kabupaten Aceh Barat Daya lebih baik dalam berbagai sector.
G. HARAPAN
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan menjadi hal penting ketika diletakkan atas dasar keyakinan bahwa
masyarakatlah yang paling tahu apa yang mereka butuhkan dan masyarakat pulalah yang paling tahu
permasalahan yang mereka hadapi. Partisipasi masyarakat itu harus didengarkan dan menjadi bagian dalam
mengambil kebijakan bagi pemerintahan Kabupaten Aceh Barat Daya ke depan. Selain partisipasi masyarakat,

sebuah daerah harus memiliki pemimpin yang berkarakter, cerdas, konsisten, taat hukum, menghargai keragaman
dan kearifan lokal dan pemimpin yang mau mendengar dan menghargai musyawarah mufakat. Dengan dua
kekuatan itulah (partisipasi masyarakat dan karakter pemimpin) yang akan mewujudkan masyarakat sejahtera.
H. PENUTUP
Dengan doa dan partisipasi aktif dari semua pihak, melalui serangkaian strategi yang akan dievaluasi pada
berbagai tahapannya, diharapkan visi-misi yang dirumuskan dapat tercapai dan terwujud.

Blangpidie, 20 Februari 2012
Calon Bupati Aceh Barat Daya

Ir. Jufri Hasanuddin, MM

Dokumen yang terkait

UPAYA PENINGKATAN KUALITAS PELAYANAN TERHADAP CALON TENAGA KERJA INDONESIA (STUDI TENTANG PENERTIBAN UNIT PELAYANAN, PENYULUHAN, PENDAFTARAN CALON TENAGA KERJA INDONESIA (UP3CTKI) ILEGAL OLEH DISNAKER KABUPATEN MADIUN)

0 6 2

APRESIASI AKTIVIS POLITIK TERAHADAP BUPATI JOMBANG SEBAGAI KOMUNIKATOR POLITIK (Studi pada Aktivis Politik Pendengar Dialog Interaktif Warung Pojok Kebonrojo di Desa Bareng)

0 22 45

KONSTRUKSI MEDIA ONLINE TENTANG CALON PRESIDEN JOKO WIDODO PADA MASA KAMPANYE PILPRES 2014 Analisis Framing Pada Media Online Detik.com dan Inilah.com Edisi 3-5 Juli 2014

0 22 64

GAMBARAN STRES DAN COPING STRES PADA CALON LEGISLATIF YANG KALAH DALAM PEMILU 2009

0 15 2

ASPEK HUKUM PEMBERIAN PINJAMAN OLEH KOPERASI SIMPAN PINJAM (KSP) UNIT SIMPAN PINJAM (USP) KOPERASI PADA CALON ANGGOTA BERDASARKAN PERATURAN PEMERINTAH NOMOR 9 TAHUN 1995

0 10 17

IMPLEMENTASI GARIS SEMPADAN SUNGAI DAERAH ALIRAN SUNGAI BEDADUNG (STUDI IMPLEMENTASI SALINAN KEPUTUSAN BUPATI JEMBER NOMOR 88 TAHUN 2004 TENTANG GARIS SEMPADAN SUNGAI DI WILAYAH KELURAHAN SUMBERSARI)

4 34 16

FAKTOR PENYEBAB DAN UPAYA PENANGGULANGAN TERHADAP PENGGUNA IJAZAH PALSU DALAM PENGANGKATAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL DI BANDAR LAMPUNG

2 82 62

ANALISIS PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA PELAKU TINDAK PIDANA PENIPUAN PENERIMAAN CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL PEMDA PROVINSI LAMPUNG (Studi Putusan No 859/Pid.B/2012/PN TK)

1 19 51

REKRUTMEN POLITIK CALON KEPALA DAERAH KABUPATEN TANGGAMUS OLEH PARTAI GOLKAR TAHUN 2012

1 40 86

PARTISIPASI POLITIK MASYARAKAT DESA MARGA AGUNG KECAMATAN JATI AGUNG PADA PEMILIHAN BUPATI LAMPUNG SELATAN TAHUN 2015

0 27 77