STIMULASI KECERDASAN LOGIS MATEMATIS UNT

STIMULASI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS MELALUI PUZZLE
Paper disusun Guna Mendukung Simulasi Pembelajaran Kecerdasan Majemuk AUD
Dosen pengampu: Anayanti Rahmawati, S.Psi, Psi, M.A

Disusun oleh:
Nama

: Dwi Retno Safitri

NIM

: K8113023

Kelas

: 4A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA

2015

1

BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Pembelajaran berdasarkan multiple intelligences yaitu pembelajaran yang didasarkan
pada delapan aspek kecerdasan, yakni kecerdasan linguistik, kecerdasan logis-matematis,
visual-spasial, kinestetik, musikal, interpersonal, intrapersonal, dan naturalis. Setiap anak
memiliki delapan kecerdasan ini, hanya saja setiap anak memiliki dominasi kecerdasan yang
berbeda-beda. Maka dari itu melalui gagasan dari Amstrong delapan kecerdasan tersebut
mulai diterapkan dalam suatu pembelajaran yang terpadu dan terintegrasi untuk mengetahui
stimulasi tertentu yang paling mudah dimengerti oleh anak untuk menerima pembelajaran.
Hal ini dikarenakan setiap anak memiliki kepekaan yang berbeda-beda, tidak bisa disama
ratakan atau dengan kata lain tidak semua anak bisa menerima pengalaman belajar yang sama
hanya dengan menggunakan satu metode pembelajaran. Maka dari itulah pembelajaran
berdasarkan multiple intelligences ini diterapkan.

2


BAB II
PEMBAHASAN
A. LANDASAN TEORI (LOGICAL-MATHEMATICAL INTELLIGENCE)
Menurut Amstrong Kecerdasan Logis-Matematis (Logical-Mathematical
Intelligence) yaitu kemampuan untuk menggunakan angka dengan baik (misalnya ahli
matematika, akuntan pajak atau ahli statistik) dan melakukan penalaran yang benar
(misalnya ilmuan, pemrogram komputer atau ahli logika). Kecerdasan ini digunakan
oleh ilmuwan ketika menciptakan hipotesis dan mengujinya dengan data eksperimen.
Termasuk dalam kecerdasan ini adalah kepekaan pada pola logika untuk menganalisa
kasus atau permasalahan, dan melakukan perhitungan matematis.
Indikator kecerdasan Logis-Matematis: Logical-Mathematical Intelligence, di
antaranya adalah sebagai berikut: senang dengan angka-angka, menyukai ilmu
pengetahuan, suka memecahkan misteri, senang menghitung, senang
mengestimasikan, atau menerka jumlah (seperti jumlah uang logam dalam sebuah
wadah), mudah mengingat angka-angka serta statistik (statistik baseball, skor sports,
tinggi gedung tertinggi di dunia, menyukai permainan yang menggunakan strategi
seperti catur, memperhatikan hubungan antara perbuatan dengan akibatnya (yang
disebut sebab akibat), menghabiskan waktu mengerjakan asah otak atau teka-teki
logika, senang menemukan cara kerja komputer, senang mengorganisasikan informasi

dalam tabel serta grafik, menggunakan komputer lebih dari sekedar untuk bermain
permainan.
B. STIMULASI KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS
Salah satu indikator kecerdasan Logis-Matematis adalah suka memecahkan
misteri, melalui indikator ini penulis mencoba mengaplikasikannya melalui
pembelajaran menyusun puzzle. Puzzle membantu mengembangkan daya nalar anak
karena anak menghubungkan dan mencocokkan susunan puzzle secara benar. Anak
yang mempunyai kecerdasan logis-matematis menonjol biasanya jalan pikirannya
logis. Mereka mudah belajar dengan skema dan bagan.
Pembelajaran multiple intelligence melalui puzzle ini bukan ditujukan untuk
mengetahui kemenonjolan anak dalam bidang logis-matematis, akan tetapi membantu
anak belajar sesuai dengan kecerdasan yang menonjol pada dirinya. Sehingga anak
yang tidak menonjol dalam bidang logis-matematis memiliki kemungkinan yang
besar menonjol dalam bidang yang lain, dengan kata lain anak memiliki kecerdasan
masing-masing sesuai dengan bidangnya.

3

Pembelajaran puzzle ini bertujuan untuk menstimulasi kecerdasan logismatematis, artinya pembelajaran bertujuan untuk merasang kecerdasan logismaematis anak bukan untuk membandingkan kemenonjolan kecerdasan logismatematis antara anak yang satu dengan yang lain. Langkah-langkah pembelajaran
tersebut yakni:

a. Menentukan Tema dan Perangkat Pembelajaran Lainnya.
Tema

Sub tema

Indikator

Binatang

Binatang
ternak
(ayam,
bebek,
sapi,
kambing)

-

-


Anak
mampu
mengenal
macammacam
binatang
ternak.
Anak
mengerti
ciri-ciri
binatang
ternak.

Pengalaman
belajar
(kegiatan)
Menyusun
puzzle

Media


Evaluasi

Puzzle

Observas
i

b. Proses Pembelajaran
- Guru melakukan recalling/ review dengan tujuan membangkitkan memori
-

anak.
Guru memberikan puzzle kepada masing-masing anak.
Anak ditugaskan untuk menyusun puzzle.
Pembelajaran dilanjutkan oleh guru selanjutnya.

4

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Kecerdasan Logis-Matematis (Logical-Mathematical Intelligence) yaitu
kemampuan untuk menggunakan angka dengan baik (misalnya ahli matematika,
akuntan pajak atau ahli statistik) dan melakukan penalaran yang benar (misalnya
ilmuan, pemrogram komputer atau ahli logika). Kecerdasan ini digunakan oleh
ilmuwan ketika menciptakan hipotesis dan mengujinya dengan data eksperimen.
Termasuk dalam kecerdasan ini adalah kepekaan pada pola logika untuk menganalisa
kasus atau permasalahan, dan melakukan perhitungan matematis.
Pembelajaran multiple intelligence melalui puzzle ini bukan ditujukan untuk
mengetahui kemenonjolan anak dalam bidang logis-matematis, akan tetapi membantu
anak belajar sesuai dengan kecerdasan yang menonjol pada dirinya. Sehingga anak
yang tidak menonjol dalam bidang logis-matematis memiliki kemungkinan yang
besar menonjol dalam bidang yang lain, dengan kata lain anak memiliki kecerdasan
masing-masing sesuai dengan bidangnya.
B. SARAN
Permainan menyusun puzzle untuk mestimulasi kecerdasan logis-matematis
anak yang penulis simulasikan tentu memiliki banyak kekurangan. Kritik dan saran
yang membangun sangat penulis harapkan guna perbaikan bagi penulis dan siapapun
yang menggunakan paper ini sebagai rujukan.
DAFTAR PUSTAKA

Amstrong, T. 2013. Kecerdasan Multipel Didalam Kelas. Jakaerta: PT. Indeks

5

LAMPIRAN

6

7

8