Observasi lanjut usia di panti (13)

Sari Apriani Panjaitan
112114085

RMK MPA
Rabu, 20 November 2013
BAB XIII
OBSERVASI

Dalam penelitian, observasi dikelompokkan sebagai penelitian
ilmiah apabila observasi tersebut secara khusus dirancang untuk
menjawab sebuah pertanyaan penelitian, direncanakan dan dilaksanakan
secara sistematis, menggunakan kendali-kendali yang tepat, dan
menyajikan perkiraan yang andal dan valid tentang apa yang akan terjadi.
Karena ada banyak variasi dalam observasi, hal ini merupakan metode
primer yang dapat digunakan dan sering berkaitan dengan dan
melengkapi metode lain.
TEKNIK -TEKNIK OBSERVASI
Observasi juga mencakup mendengar, membaca mencium dan
menyentuh.
Observasi meliputi segala hal yang menyangkut pengamatan aktivitas
atau kondisi perilaku maupun non-prilaku, yang kira-kira dapat

dikelompokkan sebagai berikut:
1. Observasi non-perilaku
a. Analisis Catatn atau arsip
b. Analisis kondisi fisik
c. Analisis Proses Fisik
2. Observasi perilaku
a. Analisis non-verbal atau tanpa kata
b. Analisis Bahasa
c. Analisis ekstrabahasa
d. Analisis sebagian atau tempat.
EVALUASI OBSERVASI
Evaluasi observasi sebagai metode penelitian mempunyai aspek positif
dan negatif.
1. Kadang-kadang observasi adalah satu-satunya cara mencari
informasi yang tersedia.
2. Peneliti hanya dapat hadir pada saat peristiwa terjadi untuk
mengumpulkan data asli.
3. Banyak orang yang berpartisipasi dalam peristiwa tertentu tidak
begitu sadar akan peristiwa ini dan informasi yang berkaitan.
4. Observasi itu sendiri dapat menangkap seluruh peristiwa ketika

peristiwa itu terjadi dalam situasi aslinya.

Sari Apriani Panjaitan
112114085

RMK MPA
Rabu, 20 November 2013

5. Keterbatasan pada panjangnya aktivitas atau pengumpulan data
yang dipengaruhi oleh wawancara, survei, eksperimen atau
kuesioner, tidak terlalu terasa di dalam observasi.
6. Biasanya responden atau subyek lebih rela bekerjasama dengan
teknik observasi daripada proses pertanyaan langsung.
7. Mungkin juga untuk mengadakan studi-studi observasi tersembunyi
dan tersamar jauh lebih mudah daripada pengajjujan pertanyaan
yang tersembunyi.
Ada beberapa keterbatasan penelitian dari metode observasional;
1. Peneliti atau pengamat biasanya harus hadir atau berada di tempat
dan pada saat peristiwa terjadi.
2. Metode observasi mahal da terjadi pelan-pelan.

3. Kebanyakan hasil obervasi adalah informasi yang dapat dipelajari
oleh tindakan yang jelaas atau indikator-indikator permukaan.
4. Lingkungan penelitian cenderung lebih cocok untuk penaksiran
subyektif dan mencatat data daripada mengkontrol dan
mengkuantifikasi peristiwa.
5. Observasi sangat terbatas pada paeristiwa yang terjadi pada masa
yang lalu.
6. Dengan observasi, sulit untuk mengumpulkan informasi tentang
maksud, sikap, opini, atau preferensi.
HUBUNGAN PENGAMAT DAN SUBYEK
Hubungan antara observer dan subject perlu dipertimbangkan.
Ada tiga persepektif terhadap observasi:
1. Apakah observasi terjadi secara langsung atau tidak langsung?
2. Apakah kehadiran peneliti diketahui atau disadari oleh subyek yang
diteliti?
3. Peranan mana yang dimainkan oleh peneliti?
Observasi secara langsung merupakan situasi di mana peneliti hadir
secara jasmani dan memonitor atau mengamati apa yang terjadi.
Kelemahannya:
 Lingkaran persepsi pengamat menjadi terlalu penuh ketika peristiwa

berlangsung dengan cepat.
 Harus mencoba membangun kembali apa-apa yang tidak dapat
mereka catat.
 Keltihan yang dialami pengamat, kebosanan dan peristiwa-peristiwa
yang membingungkan dapat menurunkan keakuratan dan keutuhan
observasi langsung.
Observasi secara tidak langsung merupakan situasi di mana
pengamatan dilaksanakan dengan mesin atau mekanis, video, tape

Sari Apriani Panjaitan
112114085

RMK MPA
Rabu, 20 November 2013

recorder, alat fotografis atau tustel atau alat elektronik. Teknik ini kurang
fleksibel.
Keuntungannya:
 Rekaman-rekaman permanen tersebut dapat dianalisis kembali
untuk melihat aspek-aspek lain dari sebuah kejadian.

Persembunyian adalah situasi di mana penelit tersembuyi. Metode ini
menurunkan resiko bias pengamat tetapi menimbulkan pertanyaan
tentang etika.
Partisipasi adalah situasi penelitian dimana peneliti masuk dalam situasi
sosial dan berfungsi sebagai peserta sambil melakukan observasi.
Observasi partisipasi jarang digunakan di dlam penelitian bisnis
dibandingkan dengan bidang antropologi dan sosiologi. Penggunaannya
hanya dibatasi pada kasus-kasus dimana observasi non-partisipasi tidak
dapat dilakukan.
PELAKSANAAN STUDI DAN OBSERVASI
Observasi sederhana prakteknya tidak distandarisasi, sebagaimana yang
diduga, karena sifat penemuaan dari penelitian eksplorasi. Keputusan
untuk menggunakan observasi sebagai metode pengumpulan data bisa
dilakukan segera setelah peneliti berpindah dari pertanyaan penelitian ke
pertanyaan investigatif.
Studi observasi dapat dikalsifikasikan menurut tingkat struktur dalam
lingkungan peristiwa sendiri dan sejauh mana peneliti campur tangan
dengan lingkungan tersebut.
Klasifikasi Jenis Observasi
Peneliti

Situasi/Lingkungan
1. Sama sekali tidak berstruktur
1. Wajar/biasa
2. Tanpa struktur
2. Laboratorium
3. Dengan struktur
3. Wajar/biasa
4. Sangat terstuktur
4. Laboratorium
Peneliti yang mengadakan kelas studi observasional 1 akan berada di
dalam setting alamiah atau lapangan berupaya keras untuk beradaptasi
dengan kultur.
Studi kelas 3 adalah ujung lain dari rangkaian kesatuan dari investigasi
lapangan tidak berstruktur.
Di kelas 2, peneliti menggunakan fasilitas-fasilitas laboratorium untuk
memasukkan lebih byanak kontrol ke dalam lingkungan sambil secara
simultan menurunkan waktu yang dibutuhkan untuk observasi.
Sebaliknya, Studi kelas 3 akan mengambil keuntungan dari instrumen
observasional berstruktur di dalam setting alamiah.
Observasi dapat berada pada tingkat faktual atau inferensial.


Sari Apriani Panjaitan
112114085

RMK MPA
Rabu, 20 November 2013

Ada beberapa pedoman umum untuk seleksi staf pengamat. Pelatihan
observasi merupakan faktor penting dalam pelasanaan observasi.
1. Pengamat harus memiliki daya konsentrasi yang cukup untuk
mampu berfungsi di sebuah setting yang penuh gangguan.
2. Pengamat harus mempu mengingat rincian suatu pengalaman juga
merupakan aset.
3. Pengamat harus bersifat rendah hati di dalam situasi tersebut.
4. Pengamat sebaiknya mengetahui secara menyeluruh persyaratanpersyaratan tujuan pokok dari penelitian.
Ada tiga faktor yang mengganggu kemampuan mengamati;
1. Kelitihan atau kelelahan
2. Hallo effect
3. Penyimpangan pengamat di mana penagmat kurang berkonsentrasi.
Hannya pelatihan intensif yang dilengkapi dengan videotape yang akan

menghilangkan masalah ini.
Kumpulan data berusaha menjawab pertanyaan apa? Siapa? Kapan?
Bagaimana?
- Siapa sasarannya?
- Siapa boleh dipilih sebagau subyek?
- Siapa mulai berinisiatif?
- Siapa mengkontak atau menghubungi subjek?
- Siapa bertanggung jawab atas observasi?
- Siapa yang bertanggung jawab secara moral?
- Peristiwa apa yang diamati?
- Kapan peristiwa diamati?
- Apa yang diamati?
a. Pikiran?
b. Gerakan Jasmani
c. Ekspresi wajah?
d. Pelaksanaan tugas?
- Kapan observasi dibuat?
- Bagaimana penampilan?