Sikap Mental Dan Etika Hukum

Sikap Mental Dan Etika Hukum
Pertemuan Ke - 5
Profesi Dosen

Disusun Oleh

:

Nama : Cerdas Dwi Purnawan
NIM : 14/362930/HK/19865

Fakultas Hukum
Universitas Gadjah Mada
2014

Skenario
Pak Tejo adalah seorang dosen muda dengan pangkat 3B di fakultas teknik UGM dan dia sedang
menempuh studi S3 fakultas teknik disalah satu universitas ternama dijerman dengan beasiswa DAAD
Debt Sweap. Pak Tejo meninggalkan seorang istri dan anaknya yang masih balita diindonesia. Karena,
didalam beasiswanya tidak menanggung biaya keluarga. Selama di Jerman Pak Tejo mendapatkan gaji
pokok, menjelang tahun kedua Pak Tejo harus melakukan riset untuk disertasinya dan karena

penelitiannya cukup rumit maka ia butuh dana yang cukup besar. Namun, biaya tersebut tidak di
tanggung oleh beasiswa yang ia dapatkan. Persoalan ini membuat Pak Tejo harus berpikir bagaimana
untuk menyelesaikan risetnya sehingga ia mempertimbangkan tawaran untuk menjadi konsultan ahli
disebuah perusahaan dengan gaji cukup besar untuk memenuhi biaya riset selain itu juga untuk
memenuhi kebutuhan istri dan anaknya karena gaji pokoknya tidak mencukupi. Ternyata saat bekerja Pak
Tejo sangat sibuk sehingga kuliah Pak Tejo malah keteteran dan melebihi batas normal pendidikan S3 (34 tahun)
Note



i.

:
selama pak tejo mengambil studi s3 diluar negri pak tejo menggunakan prosedur bukan izin belajar dan
kosekuensinya pak tejo dibebaskan dari semua tanggungan tugas difakultas ugm.
Alasan memilih enjadi kosultan: 1. Biaya riset 2. Gaji pokok untuk keluarga dan dia

Terminologi
1. Beasiswa DAAD
: beasiswa yang diberikan pemerintah jerman

untuk warga asing
2. Beasiswa DAAD Debt Swap
: beasiswa dari pemerintah jerman yang telah
menjalin kerjasama terlebih hubungan bilateral dengan pemerintah Indonesia
dibidang pendidikan
3. Gaji Pokok
: gaji tetap tanpa tunjangan
4. Riset
: penelitian
5. Disertasi
: tugas s3 ( uu dosen)
6. Golongan 3B
: salah satu kelompok dalam pengelompokan
pegawai negri sipil untuk menentukan gaji pokoknya
7. Tugas Belajar Dan Izin Belajar
: bagaimana seseorang mempunyai kewajiban
dan kewajiban dalam menempuh studynya.

ii.


Penetapan Masalah
1. Apakah standar ganda dibolehkan? Pemanfaatan status studinya sebagai bekerja
atupun pemanfaatan kerjanya untuk studi?
2. Apakah menurut kode etik dosen dan tanggung jawab dia boleh menundanunda tugas belajar baik yang disengaja ataupun tidak?
3. Apakah konsekuensi hak dan kewajiban dibalik tugas dan izin belajar?
4. Apakah seorang pns boleh mempunyai tugas sampingan atau pekerjaan
sampingan?

iii.

Pengembangan Hipotesis
1. Standar ganda atau pemanfaatan status studi dan pekerjaan. Pemanfaatan seperti
ini dipastikan tidak dibolehkan dilakukan.
2. Tidak boleh ditunda - tunda seharusnya pak Tejo menyelesaikan semua tepat pada
waktunya.
3. Pak tejo adalah seorang pegawai negri sipil yang sedang melanjutkan studinya,
status pegawai negri sipil ini masih ia pakai sampai saat pak tejo melanjutkan
belajarnya. Pak tejo harus mengingat hak-hak dan kewajiban dia sebagai pegawai
negri sipil agar dalam masa studinya dia tidak terlena oleh waktu yang diberikan
kepadanya.

4. dibolehkan asalkan tidak menggangu tugasnya sebagai public servis (pegawai negri
sipil) itu sendiri. Artinya profesi sampingan pak tejo sebagai konsultan hukum disalah
satu perusahan itu diperbolehkan.

iv.

Merangkai Penjelasan Untuk Kepentingan Pemecahan Masalah Sementara
1. Mengapa tidak boleh dilakukan? Karna, ini akan menyangkut masalah
penyalahgunaan profesi dan hubungannya dengan kode etik profesi dia. Didalam
kasus pak tejo ini jadi dia tidak boleh memanfaatkan kerjaan dia untuk study dan
sebaliknya. Pak tejo harus pandai menempatkan diri kapan saat dia bekerja dan
kapan dia study.
2. mengapa pak tejo tidak boleh menunda-nunda menyelesaikan tugasnya? Karena, ini
akan menyangkut masalah pada masa studi pak tejo dijerman dan masa studi
perizinan kerja yang ia dapatkan. Pak tejo harus mengingat bahwa posisi dia itu
masih sebagai Pegawai Negri Sipil yang merupakan tugas utama dia. Dia juga harus
mengingat permasalah waktu masa izin belajar yang diberikan oleh Negara
kepadanya
3. konsekuensi atas hak dan kewajiban dibalik tugas dan belajar pak tejo adalah dia
harus siap melakukan tugas apa yang akan diberikan kepadanya karena pada saat iya

studi ia masih berstatus profesi juga sebagai dosen.
4. bagaimana pak tejo yang berprofesi sebagai dosen (PNS) diperbolehkan memiliki
tugas sampingan? Itu sah-sah saja dilakukan oleh pak tejo. Itu tidak akan masalah
selagi dia bisa memisahkan waktu. Akan tetapi, tugas atau pekerjaan sampingan
yang ia miliki ini tidak boleh sampai menggangu waktu tugas saat dia bekerja sebagai
dosen

v.

Penetapan Tujuan Pembelajaran
1. Mempelajari bagaimanakah kode etik profesi dosen

2. Memecahkan masalah standar ganda tentang profesi ganda sebagai dosen dan
sebagai mahasiswa
3. Mengetahui sejauh manakah tugas belajar dan izin belajar bagi pegawai negri sipil
4. Mengetahui Konsekuensi hak dan kewajiban sebagai Dosen (Pegawai Negri Sipil)

vi.

Pengumpulan Informasi dan Belajar

1. Pembahasan Terminologi
a. Beasiswa DAAD
Adalah beasiswa yang diselenggarakan oleh jerman dengan seluruh dunia
yang diperuntukan untuk mahasiswa perguruan terutama melalui
pertukaran pelajar, sarjana, akademisi, dan ilmuan. 1
b. Beasiswa DAAD Debt Swap
Adalah program untung mengurangi utang luar negri pemerintah
Indonesia.dalam rangka mengurangi jumlah hutang Indonesia kepada
jerman, khususnya dibidang pendidikan. Dengan tujuan meningkatkan mutu
perguruan tinggi diindonesia 2
c. Gaji Pokok
Gaji adalah hak yang diterima oleh dosen ats pekerjaannya dari
penyelenggara pendidikan tinggi atau satuan pendidikan tinggi dalam
bentuk financial secara berkala sesuai dengan peraturan perundangundangan.3
Gaji pokok adalah komponen dasar penghasilan seseorang yang digunakan
sebagai patokan untuk menghitung komponen lainnya, seperti tunjangan
keluarga, tunjangan perumahan, dan instensif, upah dasar (yang belum
ditambah dengan tunjangan lain) 4
d. Riset
Adalah penyelidikan (penelitian) suatu masalah secara bersistem, kritis, dan

ilmiah untuk meningkatkan pengetahuan dan pengertian, mendapatkan
fakta yang baru, atau melakukan penafsiran yang lebih baik 5
e. Disertasi
Karangan ilmiah yang ditulis untuk meraih gelar doktor 6
f.

Golongan 3b
Jabatan structural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas,
tanggung jawab, dam hak seorang pegawai negri sipil. Kedudukan structural
bertingkat-tingkat dari tingkat yang rendah (golongan V) sampai golongan (I)
sejak berlakunya UU no. 5 tahun 2014 tentang aparatur sipil Negara, maka

1 Www.daadjkt.org
2 International.unair.ac.id
3 Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 37 thn 2009 tentang Dosen Pasal 1 angka 6
4 www.kamusbahasaindonesia.org/gajipokok (kamus besar bahasa Indonesia)
5 www.kamusbahasaindonesia.org/riset (kamus besar bahasa Indonesia)
6 www.kamusbahasaindonesia.org/disertasi (kamus besar bahasa Indonesia)

jabatan golongan 3 itu setara dengan jabatan administrator 7. Contoh

golongan 3b:
- instansi provinsi sebagai kepala bagian RS Daerah, Kepala bidang pada
RS Daerah
- instansi kabupaten/kota sebagai kepala bidang pada dinas dan badan,
sekertaris camat
g. Tugas belajar
Adalah tugas yang diberikan oleh pejabat berwenang kepada pegawai negri
sipil untuk mengikuti pendidikan dilembaga pendidikan normal didalam
maupun diluar negri8
h. Ijin belajar
Adalah mengikuti sekolah formal untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih
tinggi dengan biaya sendiri dilakukan diluar jam kantor yang tidak
mengganggu tugas pekerjaan sehari-hari
2. Pembahasan Masalah
a. Apakah standar ganda dibolehkan? Pemanfaatan status studinya sebagai bekerja
atupun pemanfaatan kerjanya untuk studi?
Ini jelas tidak diperbolehkan, karna jika ini dilakukan ini akan berhubungan dengan
penyalahgunaan wewenang. Sebagai mana dimuat dalam Keputusan Rektor
Universitas Gadjah Mada tentang Kode Etik Dosen UGM Pasal 10 huruf b berbunyi:
seorang dosen wajib menjauhi dan menghindari hal-hal yang mengarah kepada

kemungkinan terjadinya pertentangan kepentingan pribadi dalam proses belajar
mengajar.9
b. Apakah menurut kode etik dosen dan tanggung jawab dia boleh menunda-nunda
tugas belajar baik yang disengaja ataupun tidak?
Masa pendidikan pendidikan tentukan sesuai dengan tempat dia dimana
melanjutkan studynya dan pastinya sudah ada target waktu. Yaitu dalam kasus ini 34 tahun. Dengan menunda-nunda tugas tentunya ini akan berdampak pada
penyelesaian masa study dari pak tejo itu sendiri. Penyelesaian tugas belajar dari
pak tejo terbengkalai disini karena pak tejo keasikan dengan tugas sampingannya
sebagai konsultan. Dan sesuai dengan terjadi sebetulnya pak tejo bisa meminta
perpanjangan waktu 1tahun karena itu dibolehkan dalam tugas belajar dan ijin
belajar10 namun kalau dengan alasan keterlambatan kelulusan pak tejo akibat
masalah yang pekerjaan sampingan ini dirasa sulit dikabulkan. Seperti juga yang
dibunyikan dalam peraturan mentri tenagakerja dan transmigrasi no 7 tahun 2014

7 UU no. 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
8 www.bkd.sidoarjokab.go.id
9 Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada tentang Kode Etik Dosen UGM Pasal 10 huruf b
10 www.bkd.sidoarjokab.go.id

pasal 13 huruf d bahwa seharusnya pak tejo menyelesaikan tugasnya dengan tepat

waktu11
c. Apakah konsekuensi hak dan kewajiban dibalik tugas dan izin belajar?
Berbicara mengenai konsekuensi hak dan kewajiban tugas dan izin belajar menurut
peraturan mentri tenagakerja dan transmigrasi no 7 tahun 2014 pasal 13 huruf a-h
menyatakan
a. Menyerahkan tugas dan tanggung jawab sehari-hari kepada langsung atau
pejabat lain yang ditunjuk.
b. Mengikuti program pendidikan yang telah ditetapkan dalam surat tugas belajar
c. Menjaga nama baik instansi, bangsa dan Negara indonesia
d. Menyelesaikan tugas belajar dengan baik dan tepat waktu
e. Menaati tugas belajar dan ketentuan yang berlaku ditempat lembaga
pendidikan
f. Melaporkan perkembangan belajar secara berkala, sekurang-kurangnya setiap
semester kepada unit kerjanya dengan tembusan kepala biro organisasi dan
kepegawaian
g. Melapor kepada pemimpinan diunit kerjanya selambat-lambatnya satu (1) bulan
setelah mengakhiri studi dengan tembusan kepala biro dan kepegawaian
h. Bekerja kembali pada kementrian setelah selesai mengikuti tugas belajar
Inilah patokan-patokan dari apa kewajiban dari pak tejo yang harus dilaksanakan
meskipun dalam pelaksanaannya pak tejo belum memenuhinya secara baik dan

benar misalnya dalam masalah pengumpulan tugas.
d. Apakah seorang pns boleh mempunyai tugas sampingan atau pekerjaan sampingan?
Ini tidak dilarang selagi tidak menggangu jam tugas pak tejo sebagai Dosen. Ada
peraturan pemeritah yang menyebutkan Tidak terdapat larangan bagi PNS untuk
memiliki penghasilan melalui usaha sampingan selain dari gaji sebagai PNS 12 dalam
kasus ini juga kepentingan pak tejo bekerja adalah untuk mencari uang tambahan
akan nafkah istri dana anaknya serta sebagai dana penelitian disertasi pak tejo. Dari
awal saja sudah tidak dilarang apalagi sebagai sarana pencarian nafkah maka ini
dibolehkan selagi tugas sampingan/pekerjaan sampingan tersebut bukanlah
sebagaimana disebut dalam Pasal 4 ayat (2) s/d ayat (6) PP 53/201013

vii.

Kesimpulan
1. Standar ganda atau pemanfaatan profesinya memanfaatkan izin belajar dan bekerja
misalnya sebagai dosen dalam studi dan sebaliknya itu tidak boleh dilakukan karna akan

11 Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no 7 tahun 2014 pasal 13 huruf d
12 PP no. 53 tahun 2010 tentang disiplin Pegawai negri
13 www.m.hukumonline.com

melanggar kode etik profesi terkhususnya dosen karena perbuatan tersebut akan
mengarah kepada penyalahgunaan wewenang
2. Penyelesaian tugas secara tepat waktu itu dimana-mana diusahakan harus dilakukan
karena dalam akhirnya yang dirugikan adalah daari pihak kita sendiri karena telah
menunda-nunda tugas itu. Seperti dalam Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan
Transmigrasi no 7 tahun 2014 pasal 13 huruf d sudah lebih diperjelas akan tugas itu
harus diselesaikan dengan tepat waaktu
3. Konsekuensi hak dan kewajiban dari tugas belajar dan ijin mengajar adalah posisi
dimana seseorang harus mengikuti ketentuannya dengan baik dan benar
4. PNS (Pegawai Negri Sipil) itu diperbolehkan memiliki tugas sampingan/kerja sampingan
asalkan tidak mengganggu waktu dan aktifitasnya sebagai pns/pelayan publik

DAFTAR PUSTAKA

1. 2014. Sikap Mental Dan Etika Profesi Hukum Fakultas Hukum. Yogyakarta
2. Www.daadjkt.org
3. International.unair.ac.id
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia no. 37 thn 2009 tentang Dosen Pasal 1 angka 6
5. www.kamusbahasaindonesia.org/gajipokok(kamus besar bahasa Indonesia)
6. www.kamusbahasaindonesia.org/riset
(kamus besar bahasa Indonesia)
7. www.kamusbahasaindonesia.org/disertasi (kamus besar bahasa Indonesia)
8. UU no. 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
9. PP no. 53 tahun 2010 tentang disiplin Pegawai negri
10.www.bkd.sidoarjokab.go.id
11.Keputusan Rektor Universitas Gadjah Mada tentang Kode Etik Dosen UGM Pasal 10 huruf b
12.Peraturan Mentri Tenaga Kerja dan Transmigrasi no 7 tahun 2014 pasal 13 huruf d
13.PP no. 53 tahun 2010 tentang disiplin Pegawai negri
14.www.m.hukumonline.com