Strategi Pembelajaran Berorientasi Pada pokok

STRATEGI PEMBELAJARAN
BERORIENTASI PADA AKTIVITAS
SISWA (PBAS)

Presented By
:

Kelompok IV
1. Wiwik Widyawati A 241 13 148
2. Nur Azni

A 241 13 018

3. Ryan Muhammad P A 241 13 137
4. Irmayanti Ibrahim

A 241 13 147

STRATEGI PEMBELAJARAN
FISIKA
PENGERTIAN

JENIS-JENIS STRATEGI
PEMBELAJARAN
PERTIMBANGAN PEMILIHAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
PRINSIP PENGGUNAAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
STRATEGI PEMBELAJARAN
BERORIENTASI AKTIVITAS
SISWA
PENUTUP

Apa sih strategi
dalam
pembelajaran
itu ??

Pengertian
A. STRATEGI
B. METODE
C. PENDEKATAN


A. PENGERTIAN STRATEGI
Strategi pembelajaran dalam dunia pendidikan
diartikan

sebagai

perencanaan

yang

berisi

tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu. Strategi
pembelajaran juga merupakan rencana tindakan
(rangkaian kegiatan) termasuk metode
pembelajaran
tujuan


juga

tertentu.

keputusan

disusun

Artinya,

penyusunan

pencapaian tujuan.

untuk
arah

strategi
mencapai


dari

strategi

semua
adalah

Lanjutan…
Strategi

pembelajaran

adalah

suatu

kegiatan

pembelajaran yang harus dilaksanakan guru dan siswa
agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif

dan efisien (Kemp, 1995). Dick and Carey (1985) juga
menyebutkan bahwa strategi pembelajaran itu adalah
sesuatu set materi dan prosesdur pembelajaran yang
digunakan secara bersama-sama untuk menimbulkan
hasil belajar pada siswa.

B. PENGERTIAN METODE
Metode adalah suatu upaya mengimplementasi
rencana yang sudah disusun dalam kegiatan nyata
agar tujuan yang telah disusun tercapai secara
optimal. Metode digunakan untuk merealisasikan
strategi yang telah disusun.

Lanjutan
Salah satu keterampilan guru yang memegang
peranan

penting

dalam


proses

pembelajaran

adalah keterampilan memilih metode. Pemilihan
metode berkaitan langsung dengan usaha-usaha
guru dalam menampilkan pebelajaran yang sesuai
dengan situasi dan kondisi sehingga pencapaian
tujuan pembelajaran diperoleh secara optimal.

C. PENGERTIAN PENDEKATAN
Pendekatan
tolak

atau

dapat

sudut


pembelajaran.

diartikan

pandang

Istilah

sebagai

terhadap

pendekatan

titik

proses
merujuk


kepada pandangan tentang terjadinya suatu
proses yang sifatnya masih sangat umum. Oleh
karenanya strategi dan metode pembelajaran
yang

digunakan

dapat

bersumber

tergantung dari pendekatan tertentu.

atau

JENIS-JENIS STRATEGI PEMBELAJARAN

Rowntree

(1974)


mengelompokan

strategi

pembelajaran ke dalam strategi penyampaianpenemuan atau exposition-discovery learning, dan
strategi

pembelajaran

kelompok

dan

strategi

pembelajaaran individual atau groups-individual
learning.

 


Lanjutan…
Dalam

strategi

exposition,

bahan

pelajaran

disajikan kepada siswa dalam bentuk jadi dan
siswa dituntut untuk menguasainya dan tidak
dituntut untuk  mengolahnnya. Dengan demikian,
dalam strategi ini guru berperan sebagai pemberi
informasi.

Berbeda


dengan

strategi

discovery.

Dalam strategi ini, bahan pelajaraan dicari dan
ditemukan sendiri oleh siswa melalui berbagai
aktivitas,

sehingga

tugas

guru 

lebih

banyak

sebagai fasilitator dan pembimbing bagi siswanya.

Lanjutan
Strategi belajar individual dilakukan oleh siswa
secara mandiri. Kecepatan dan keberhasilan
pembelajaran siswa sangat ditentukan oleh
kemampuan individu siswa yang bersangkutan.
Bahan

pelajaran

serta

bagaimana

mempelajarinya didesain untuk belajar sendiri.

Lanjutan…
Strategi

belajar

kelompok

dilakukan

secara beregu. Sekelompok siswa diajar
oleh seorang atau beberapa orang guru.
Strategi
kecepatan

ini

tidak

belajar 

individu adalah sama.

memperhatikan

individual.

Setiap 

Pertimbangan Pemilihan Strategi Pembelajaran

Pembelajaran

pada

dasarnya

adalah

proses

penambahan informasi dan kemampuan baru.
Ketika kita berpikir informasi dan kemampuan apa
yang harus dimiliki oleh siswa, maka pada saat itu
juga kita semestinya berpikir strategi apa yang
harus dilakukan agar semua itu dapat tercapai
secara efektif dan efisien.

Lanjutan…
Ada

beberapa

diperhatikan

pertimbangan
dalam

yang

pemilihan

harus
strategi

pembelajaran, yaitu :
a.

Pertimbangan yang berhubungan dengan
tujuan yang ingin dicapai.

b.

Pertimbangan yang berhubungan dengan
bahan atau materi pembelajaran.

c.

Pertimbangan dari sudut siswa

d.

Pertimbangan-pertimbangan lainnya

Prinsip-Prinsip
Penggunaan
Pembelajaran dalam Konteks
Proses Pendidikan
Prinsip

umum

pembelajaran

adalah

penggunaan
bahwa

tidak

Strategi
Standar

strategi
semua

strategi pembelajaran cocok digunakan untuk
mencapai tujuan dan semua keadaan. Oleh
sebab itu, guru perlu memahami prinsip-prinsip
umum penggunaan strategi pembelajaran.

Adapun prinsip-prinsip penggunaan
strategi pembelajaran sebagai
berikut :

1. BERORIENTASI
PADA TUJUAN

3. INDIVIDUALITAS

2.
AKTIVITAS

4. INTEGRITAS

1.

Berorientasi pada tujuan

Dalam sistem pembelajaran tujuan merupakan
komponen yang utama. Segala aktivitas guru
dan siswa, mestilah diupayakan untuk mencapai
tujuan yang telah ditentukan. Ini sangat penting,
sebab mengajar adalah proses yang bertujuan.
Oleh

karenanya

keberhasilan

suatu

strategi

pembelajaran dapat ditentukan dari keberhasilan
siswa mencapai tujuan pembelajaran.

2. Aktivitas
Belajar bukanlah menghafal sejumlah fakta
atau

informasi.

memperoleh

Belajar

pengalaman

adalah
tertentu

berbuat,
sesuai

dengan tujuan yang diharapkan. Karena itu,
strategi pembelajaran harus dapat mendorong
aktivitas siswa.

3. Individualitas
Mengajar adalah usaha mengembangkan
setiap

individu

siswa.

Walaupun

kita

mengajar pada sekelompok siswa, namun
pada hakikatnya yang ingin kita mencapai
adalah perubahan perilaku setiap siswa.

4. Integritas
Dalam hal ini, mengajar harus dipandang oleh
seorang guru sebagai usaha mengembangkan
seluruh pribadi siswa. Jadi mengajar bukan
hanya mengembangkan

kemampuan

kognitif

saja, akan tetapi juga meliputi pengembangan
aspek

afektif

dan

aspek

psikomotor.

Oleh

karena itu, strategi pembelajaran harus dapat
dapat

mengembangkan

seluruh

kepribadian siswa secara terintegrasi.

aspek

Pandangan tersebut diperkuat dan telah
diatur

dalam

Bab

IV

Pasal

19 Peraturan

Pemerintah No. 19 Tahun 2005 ditegaskan
bahwa dalam proses pelaksanaan pembelajaran
pada satuan pendidikan diselenggarakan secara
interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang,
memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, serta memberi ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai
dengan bakat, minat dan pengembangan fisik,
serta psikologis peserta didik.

Pembelajaran Berorientasi Aktivitas Siswa
(PBAS)
LANDASAN PBAS
Dalam

standar

pembelajaran

proses

pendidikan,

didesain

untuk

membelajarkan

siswa.

pembelajaran

menempatkan

sebagai subjek

belajar.

lain,

Artinya, sistem
Dengan

pembelajaran ditekankan

siswa
kata
atau

berorientasi pada aktivitas siswa (PBAS).

KONSEP & TUJUAN
PBAS
PERAN GURU
DALAM
IMPLEMENTASI PBAS
PENERAPAN PBAS
DALAM
PEMBELAJARAN
FAKTOR-FAKTOR
YANG
MEMPENGARUHI
PBAS
KELEBIHAN PBAS
KEKURANGAN PBAS

Ada beberapa asumsi perlunya pembelajaran
berorientasi pada aktivitas siswa, yaitu :

1. Asumsi tentang pendidikan
2. Asumsi tentang
siswa
3. Asumsi tentang guru
4. Asumsi tentang proses
pengajarannya

1.

Asumsi

filosofis

merupakan
manusia

usaha

untuk

pendidikan. Pendidikan
sadar

menuju kedewasaan,

intelektual,
karena

tentang

sosial

itu,

maupun

proses

baik

intelektual

seluruh

yang

kedewasaan

kedewasaan

pendidikan

mengembangkan
potensi

mengembangkan

saja,

dimiliki

moral. Oleh

bukan

hanya

tetapi mencakup

anak

didik.

Dengan

demikian, hakikat pendidikan pada dasarnya adalah:
a.

Interaksi manusia

b.

Pembinaan dan pengembangan potensi manusia

c.

Berlangsung sepanjang hayat

d.

Kesesuaian kemampuan
siswa

dan tingkat

pengembangan

2. Asumsi

tentang

siswa

sebagai

subjek

pendidikan yaitu:
a.

Siswa bukanlah manusia yang berukuran
mini

b.

Setiap

manusia

mempunyai

kemampuan

yang berbeda.
c.

Anak didik pada dasarnya adalah insan
yang

aktif,

kreatif

dan

dinamis dalam

menghadapi kemampuannya
d.

Anak

didik

memiliki

memenuhi kebutuhannya.

motivasi

untuk

3. Asumsi tentang guru meliputi :
a.

Guru

bertanggung

jawab

atas

kepercayaan hasil belajar peserta didik
b.

Guru

memiliki

kemampuan

yang

profesional dalam mengajar
c.

Guru mempunyai kode etik keguruan

d.

Guru

memikili

peran

sebagai

sumber

belajar, pemimpin dalam belajar yang
memungkinkan terciptanya kondisi yang
baik bagi siswa dalam belajar.

4. yaitu sebagai berikut:
a.

Bahwa proses pengajaran direncanakan
dan dilaksanakan sebagai suatu sistem.

b.

Peristiwa belajar akan terjadi manakala
anak didik berintegrasi dengan lingkungan
yang diatur oleh guru

c.

Proses pengajaran akan lebih afektif
apabila menggunakan metode atau tekhnik
yang tepat dan berdaya guna

d.

Pengajaran memberi
tekanan
kepada
proses Asumsi yang berkaitan dengan
proses – proses pengajarannyadan produk
secara seimbang.

e.

Inti
proses pengajaran adalah adanya
kegiatan belajar siswa secara optimal.

1. Konsep
Tujuan
PBAS

dan

dapat

dipandang

sebagai

suatu

pendekatan dalam pembelajaran yang menekankan
kepada

aktiivitas

siswa

secara

optimal

untuk

memperoleh hasil belajar berupa perpaduan antara
aspek

kognitif,

afektif,

dan

psikomotor

secara

berkembang. Dari konsep diatas dapat ditarik suatu
kesimpulan bahwa tujuan dari PBAS adalah untuk
membantu peserta didik agar bisa belajar mandiri
dan

kreatif,

sehingga

ia

dapat

memperoleh

pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dapat
menunjang terbentuknya kepribadian yang mandiri.

Pendekatan
pembelajaran

PBAS

berbeda

dengan proses

yang

selama

ini

berlangsung. Selama

ini

banyak

proses pembelajaran

banyak diarahkan kepada proses penghafalan
informasi

yang

disajikan

guru.

Ukuran

keberhasilan pembelajaran adalah sejauh mana
siswa dapat menguasai materi pembelajaran;
apakah materi itu dipahami untuk kebutuhan
hidup

setiap

siswa,

apakah

siswa

bisa

menangkap hubungan materi yang dihafal itu
dengan pengembangan potensi yang dimilikinya,
bukan tidak menjadi soal, yang penting siswa
dapat mengungkapkan kembali apa yang telah di
pelajarinya.

2. Peran Guru Dalam Impementasi PBAS

Dalam

implementasi

PBAS,

guru

tidak

berperan sebagai satu-satunya sumber belajar
yang bertugas menuangkan materi pelajaran
kepada siswa, tetapi yang lebih penting adalah
bagaimana memfasilitasi siswa agar belajar.
Oleh karena itu, penerapan PBAS menuntut
guru

untuk

kreatif

dan

inovatif

sehingga

mampu menyesuaikan kegiatan mengajaranya
dengan gaya dan karakteristik belajar siswa.

Untuk itu ada beberapa kegiatan
yang
dapat
dilakukun
guru,
diantaranya adalah :
a.

Mengemukakan berbagai alternatif tujuan pembelajaran
yang harus dicapai sebelum kegiatan pembelajaran dimulai.

b.

Menyusun tugas-tugas belajar bersama siswa.

c.

Memberikan informasi tentang kegiatan pembelajaran yang
harus dilakukan.

d.

Memberikan motivasi, mendorong siswa untuk belajar,
membimbing,

dan

lain

sebagainya

melalui

pengajuan

pertanyaan-pertanyaan.
e.

Memberikan

bantuan

pelayanan

pada

siswa

membutuhkan.
f.

Membantu siswa dalam menarik suatu kesimpulan.

yang

3. Penerapan PBAS dalam Proses
Pembelajaran
Dalam

kegiatan

belajar

mengajar

PBAS

diwujudkan dalam berbagai bentuk kegiatan,
seperti mendengarkan, berdiskusi, memproduksi
sesuatu,

menyusun

laporan,

memecahkan

masalah, dan lain sebagainya. Keaktifan siswa
ada yang secara langsung dapat diamati dan ada
pula yang tidak dapat secara langsung teramati.

4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Keberhasilan PBAS
Keberhasilan

penerapan

PBAS

dalam

proses

pembelajaran dapat dipengaruhi oleh :
a. Guru


Kemampuan guru



Sikap professional guru



Latar belakang pendidikan dan pengalaman mengajar
guru

b. Sarana belajar


Ruang kelas



Media dan sumber belajar



Lingkungan belajar

5. Kelebihan Penggunaan Strategi
Berorientasi pada Aktivitas Siswa
1.

Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada siswa ini
menekankan kepada aktivitas siswa secara optimal, yaitu bahwa ada
keseimbangan antara aktivitas fisik, mental, emosional juga aktivitas
intelektual.

2.

Siswa berperan sebagai subjek pendidikan bukan objek pendidikan
yang harus dijejali dengan berbagai informasi, melainkan siswa
tersebut mengolah informasi tersebut dan mengaplikasikannya atau
menghubungkannya dengan kehidupan.

3.

Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktivitas siswa
guru tidak berperan sebagai satu-satunya sumber belajar yang
bertugas menuangkan materi pelajaran kepada siswa, akan tetapi guru
berperan sebagai penunjuk dan fasilitator dalam memanfaatkan
sumber belajar.

4.

Dalam strategi pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa
guru dan siswa sama-sama berperan sebagai subjek belajar yang
membedakan hanyalah tugasnya masing-masing.

5.

Kegiatan pembelajaran lebih bermakna dan efisien karena siswa
berpartisipasi dalam kegiatan perumusan tujuan pembelajaran dan
pengambilan kesimpulan.

6. Kekurangan Penggunaan Strategi
Berorientasi pada Aktivitas Siswa
1.

Dalam kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi
pembelajaran yang berorientasi pada aktifitas siswa aktif dan
tidak aktifnya siswa berpartisipasi dalam kegiatan pembelajaran
hanya siswa yang mengetahuinya secara pasti. Karena keaktifan
siswa ada yang dapat diamati secara langsung seperti
mengerjakan tugas, berdiskusi, megumpulkan data dan lainnya.
Namun ada hal yang tidak dapat diamati seperti kegiatan
mendengarkan dan menyimak.

2.

Keberhasilan strategi pembelajaran yang berorientasi pada
aktifitas siswa sangat tergantung kepada apa yang dimiliki oleh
guru seperti kemampuan guru, sikap profesionalitas guru, latar
belakang pendidikan dan pengalaman mengajar guru. Karena
hal-hal tersebut yang sangat menentukan bagaimana guru bisa
menjalankan perannya sebagai penunjuk dan fasilitator sehingga
guru dapat memfasilitasi siswanya untuk belajar. Tanpa hal-hal
yang harus dimiliki oleh guru tersebut dapat dipastikan proses
kegiatan pembelajaran tidak akan berhasil dengan baik.

THANK YOU ^_^…

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65