ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KRED (2)

ANALISIS PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO KREDIT DAN
INSTRUMENT DERIVATIF PADA BANK TABUNGAN NEGARA (Persero)
Tbk.

Chairunnisa
Universitas Trilogi

1) Latar Belakang
Bank BTN adalah menjalankan kegiatan umum perbankan, termasuk melakukan
kegiatan Bank berdasarkan prinsip syariah. Bank BTN mulai melakukan kegiatan
berdasarkan prinsip syariah sejak 14 Februari 2005. Kredit Modal Kerja sangat
diperlukan bagi masyarakat yang khususnya bermata pencaharian sebagai pengusaha
untuk mengatasi kekurangan dalam segi permodalan dan dapat digunakan untuk
perputaran usaha maupun meningkatkan produksi usahanya. Risiko yang diterima oleh
sebuah bank diakibatkan terjadinya sebuah atau serangkaian peristiwa bersifat negatif dan
tidak diinginkan terjadi yang dapat mengakibatkan kegagalan atau kerugian dan
bukannya menguntungkan bank. Risiko terkait dengan aktivitas perbankan, tidak dapat
dihilangkan tetapi dapat dikurangi.
Peranan perbankan saat ini sangat dominan dalam sistem keuangan, bahkan
sebagai pemegang peranan penting untuk menunjang kemajuan ekonomi suatu negara.
Bank merupakan sektor ketat diatur oleh Bank Indonesia sebagai bank sentral yang ada di

Indonesia karena bank memiliki operasional dengan melibatkan banyak pihak di
masyarakat. Sehingga pemahaman dan pengelolaan bank yang baik tentunya akan
mendorong sistem keuangan yang baik. Sistem keuangan yang baik akan berpengaruh
positif pada kinerja perbankan dan tingkat profitabilitas.
Pengendalian risiko kredit dilakukan melalui serangkaian proses manajemen
risiko perbankan. Proses manajemen risiko perbankan terdiri dari idenfikasi risiko,
pengukuran dan evaluasi risiko, serta pengelolaan risiko (Sulhan, 2008:109).

Efektifitas dalam kaitannya dengan proses manajemen risiko perbankan dalam
mengendalikan risiko kredit, adalah upaya yang dilakukan telah memanfaatkan sumber
daya yang dimiliki, baik berupa sumber daya manusia maupun sumber daya teknologi,
dengan cara yang benar dan mencapai tujuan, yaitu meminimalisir risiko kredit.
2) Tujuan Penulisan
Untuk menentukan dan menganalisis instrument derivatif dalam mengatasi risiko
kredit. Dengan mengetahui risiko yang kemungkinan terjadi dan dihadapi Bank
Tabungan Negara Tbk.
3) Pembahasan
Devinisi Resiko
Risiko dapat didefinisikan sebagai suatu Ketidakpastian (Darmawi, 2013:19).
Risiko diartikan juga sebagai keseluruhan hal yang dapat mengakibatkan kerugian bagi

perusahaan (Muslich, 2007:5). Beberapa definisi risiko yang telah dijelaskan sebelumnya
dapat disimpulkan bahwa risiko adalah ketidakpastian terhadap hasil yang akan diperoleh di
kemudian hari yang dapat menimbulkan kerugian.
Resiko kredit
Menurut Hardanto (2006), mengemukakan bahwa risiko kredit adalah risiko
kerugian yang berhubungan dengan peluang gagal memenuhi kewajiban pada saat jatuh
tempo. Dengan kata lain, risiko kredit adalah risiko karena peminjam tidak membayar
utangnya. Risiko kredit timbul dari beberapa kemungkinan sebagai berikut :
 Debitur tidak dapat melunasi utangnya.
 Obligasi yang dibeli Bank, tidak membayar kupon dan atau pokok utang.
 Terjadinya non-performance (gagal bayar) dari semua kewajiaban antara bank dengan
pihak lain.

Menurut Sastradipoera (2001), risiko kredit merupakan salah satu risiko yang
umum dihadapi oleh bank dalam pemberian kredit. Risiko kredit mengambil bagian terbesar
dalam kegiatan perbankan karena pemberian pinjaman dan investasi merupakan bagian terbesar
dalam aktiva bank.

 Risiko kredit timbul karena ketidakpastian pelunasan pinjaman oleh debitur. Kegagalan
memenuhi perjanjian pelunasan sebagian atau seluruhnya.

 Risiko kredit merupakan risiko yang disebabkan oleh investasi yang tidak memberikan
pendapatan atau bisa dikatakan risiko yang mengakibatkan pengurangan aktiva modal.
 DerivatifdanSekuritas
Risikokredit yang timbul dari transaksi derivative dan sekuritas dikelola sebagai
bagian dari keseluruhan limit kredit yang diberikan. Jumlah risiko kredit yang
diperhitungkan adalah nilai wajar kontrak yang positif saat ini ditambah dengan
eksposur yang mungkin timbul akibat pergerakan pasar di masa mendatang.
Jenis Resiko Kredit
Berdasarkan counterparty, risiko kredit dapat dibagi menjadi tiga kelompok, yaitu:
 Risiko kredit pemerintahan (sovereign credit risk)
Risiko kredit pemerintahan berhubungan dengan Pemerintah suatu negara yang
tidak mampu membayar pokok dan bunga pinjamannya pada saat jatuh tempo,
terutama pinjaman bilateral antarnegara.
 Risiko kredit korporat (corporate credit risk)
Risiko kredit korporat adalah risiko gagal bayar dari perusahaan yang
menerbitkan surat utang, gagal bayar dari perusahaan yang telah memperoleh kredit,
serta gagal bayar dari perusahaan memperoleh penyertaan modal. Risiko korporat
lebih berisiko dan lebih sering terjadi dalam Bank.
 Risiko kredit konsumen (retail customer credit risk)
Risiko kredit konsumen adalah risiko kredit yang terkait dengan ketidakmampuan

debitur perorangan dalam menyelesaikan pembayaran kreditnya.
Risiko pasar merupakan risiko dimana nilai wajar atau arus kas dimasa
mendatang atas instrumen keuangan akan berfluktuasi karena adanya perubahan pada variabel
pasar, seperti tingkat bunga. Proses pengukuran dilakukan dengan menghitung beban risiko
secara spesifik dan dan beban risiko umum. Risiko umum dihitung dengan metode jatuh tempo
(maturity method). Waktu jatuh tempo memiliki bobot risiko yang berbeda, makin lama skala

waktu jatuh tempo maka akan semakin tinggi bobot risikonya. Untuk meringankan eskposure
risiko maka strategi pembelian Surat Berharga juga harus diperhatikan sehingga beban risiko atas
modal dapat dikurangi.
4) Rekomendasi
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk Bank Tabungan Negara Tbk dalam
menerapkan manajemen risiko kredit dan instrumen derivatif yang digunakan telah baik
dengan risiko yang rendah atau Low to Moderate namun sebaiknya pada instrumen
derivatif dapat ditambahkan lagi untuk meminimalisasi risiko yang ada yaitu dengan
menggunakan derivatif Forward. jika dilihat dari pergerakan dari pergerakan ekonominya.
Bank Tabungan Negara ini seharusnya sudah memiliki proses menilai dalam hal
kecukupan modal yang dia peroleh secara keseluruhan yang berhubungan dengan profil
resiko dan dan stategi untuk menjaga kenaikan modal yang didapat. Dalam hal ini Bank
Tabungan Negara dapat dikatakan bahwa Bank tersebut tergolong baik, dan tidak

memiliki masalah. Hal tersebut dapat dijadikan acuan agar Bank tersebut dapat terus
meningkat pelayananya terhadap nasabah. Dan dalam Pengawasan (supervisor) harus
melakukan review dan mengevaluasi bank dalam melakukan asesment dan strategik
kecukupan modal bank, serta mengevaluasi kemampuan bank memonitor dan memastikan
kepatuhan mereka terhadap rasio modal.

5) Kesimpulan
Bank Tabungan Negara yang terus mengalami pengembangan tiap tahunya yang
membuat penyempurnaan dalam perusahaanya. Adapun focus dari pengembangan terletak
pada pemisahan fungsi risiko kredit dengan fungsi pengembangan bisnis pada proses
persetujuan kredit di masing-masing segmen usaha. BANK Tabungan Negara (BTN) berhasil
meningkatkan pertumbuhan dana murah mereka melalui produk tabungan nya. Pertumbuhan
itu melebihi pertumbuhan rata-rata industri perbankan maka dengan kegiatan transaksi yang
dilakukan perusahaan risikonya rendah sehingga nasabah merasa aman untuk melakukan
kegiatan transaksi apapun di Bank Tabungan Negara Tbk.
6) References

1) Kisman, Z. Model For Overcoming Decline in Credit Growth (Case Study of Indonesia
with Time Series Data 2012M1-2016M12). Journal of Internet Banking and
Commerce.Vol.22, No. 3,2017.

2) Kisman, Z., & Shintabelle Restiyanita, M. The Validity of Capital Asset Pricing Model
(CAPM) and Arbitrage Pricing Theory (APT) in Predicting the Return of Stocks in
Indonesia Stock Exchange. American Journal of Economics, Finance and Management
Vol. 1, No. 3, 2015, pp. 184-189
3) Kisman, Z.Disappearing Dividend Phenomenon: A Review of Theories and
Evidence.Transylvanian Review.Vol XXIV, No. 08,2016.
4) http://dataprofilperusahaan.blogspot.co.id/2015/11/profil-bank-tabungan-negara-

btn.html
5) ANALISIS MANAJEMEN RISIKO KREDIT UNTUK MEMINIMALISIR KREDIT

MODAL KERJA BERMASALAH
(Studi pada PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), Tbk Cabang Ponorogo)
6) https://www.academia.edu/35705864/ANALISIS_PENERAPAN_MANAJEMEN_RISIKO_
KREDIT_DAN_INSTRUMEN_DERIVATIF_PADA_PT_BANK_MITRANIAGA_TBK