Dokumen Laporan Pendahuluan Konsultan IT (1)

DOKUMEN
LAPORAN
PENDAHULUAN
KONSULTAN INDIVIDUAL AHLI IT
BALAI TEKNIK AIR MINUM DAN
SANITASI WILAYAH II
DIREKTORAT JENDERAL CIPTA KARYA
KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM
Fajar Inggit Agus Khumaini

2014

J L . R AYA M E N G A N T I W I Y U N G S U R A B AYA

Daftar Isi
Daftar Isi..........................................................................................................2
BAB I................................................................................................................4
PENDAHULUAN................................................................................................4
Latar Belakang..............................................................................................5
Maksud dan Tujuan.......................................................................................5
Sasaran.........................................................................................................5

Sasaran.........................................................................................................6
BAB 2...............................................................................................................7
Metodologi Kerja..............................................................................................7
Pengembangan software..............................................................................7
Tahap Perencanaan...................................................................................8
AnalisaSystem...........................................................................................8
Rancangan System....................................................................................9
Implementasi System.................................................................................10
Pemeliharaan System.................................................................................10
Metodologi Pengembangan Software berbasis LDLC..................................11
Pengembangan dengan Waterfall...........................................................11
Masalah pada pengembangan sistem formal.............................13
Pengembangan Ikremental.....................................................................14
Pengembangan Spiral.............................................................................15
RAD.........................................................................................................17

2

Prototyping Model...................................................................................18
Proses pada model Prototyping...............................................................19

Perbandingan Metodologi...........................................................................21
Perbandingan Metodologi yang mendukung sistem informasi web............22
Mengkonfigurasi website dan simbintek....................................................23
Menganalisa kebutuhan perawatan............................................................24
Menentukan Ruang Lingkup Perawatan.....................................................26
Melakukan Perawatan Peralatan Jaringan..................................................27
Mencegah Komputer dari serangan Virus...................................................28
Memperbaiki komputer yang terinfeksi virus.............................................29
Pengembangan Jaringan LAN dan Internet.................................................30
Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)........................................................31
Membuat Desain Jaringan berbasis Luas (WAN).........................................34

3

BAB I
PENDAHULUAN
Laporan pendahuluan ini berisikan rencana kegiatan yang dilakukan
oleh

konsultan


Individual

Ahli

untuk
IT

dapat

dalam

menyelesaikan

Melakukan

kegiatan

Pemeliharaan


Konsultan

website

dan

Simbintek Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II serta
memberikan advice dan masukan dalam rangka pengembangan
website dan simbintek secara software maupun hardware tahun
Anggaran 2014.
Laporan Pendahuluan ini juga berisikan metodologi yang akan
digunakan oleh konsultan yang dalam hal ini Fajar Inggit Agus
khumaini,S.Kom.

selaku

konsultan

individu


yang

ditunjuk

untuk

melaksanakan pekerjaan tersebut di atas. Selain menggunakan
Kerangka

Acuan

Kerja

(KAK)

yang

digunakan

sebagai


acuan

penyusunan dokumen laporan pendahuluan ini, sebagian besar isi dari
laporan juga didasarkan pada pengalaman konsultan dalam melakukan
pekerjaan sejenis.

Latar Belakang
Sistem informasi yang sudah menjadi sangat penting dalam kehidupan
sekarang membuat berbagai instansi berlomba memberikan informasi
yang akurat, tepat, dan memadai. Demikian juga pada Balai Teknik Air
Minum dan Sanitasi Wilayah II Surabaya sesuai dengan tugas dan
fungsinya

sebagai

pelaksana

kegiatan


bimbingan

teknis

dan

pemberdayaan dan pengelolaan system penyediaan air minum dan
sanitasi di wilayah bagian timur Indonesia yang telah melakukan

4

pengembangan infomasi dengan dibuatnya Website dan aplikasi
bimbingan teknis berbasis web.
Balaitams2.com adalah website yang merupakan media informasi
secara

online

pengelolaan


yang

disajikan

bimbingan

untuk

disertai

lebih

dengan

memudahkan

aplikasi

dalam


online

untuk

pendataan dan pengelolaan bimbingan berupa simbintek. Namun
bergulirnya waktu website yang ada di lingkungan Balai Teknik Air
minum dan Sanitasi Wilayah II belum dioptimalkan semaksimal
mungkin.
Untuk

membantu

mengatasi

kendala

tersebut

dalam


rangka

pemeliharaan website dan simbintek sehingga operasional website
berjalan lancar dan memberikan advice dan masukkan dalam rangka
pengembangan website dan simbintek secara software maupun
hardware, maka pada tahun Anggaran 2014 ini Balai Teknik Air Minum
dan Sanitasi Wilayah II Surabaya menetapkan kegiatan ” Konsultan
Individual Ahli IT Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II ”.

Maksud dan Tujuan
Maksud dari kegiatan Konsultan Individual Ahli IT Balai Teknik Air
Minum dan Sanitasi Wilayah II adalah sebagai berikut:


Melakukan

Pemeliharaan

sehingga


website

dan

simbintek dapat berjalan secara optimal.


Memberikan advice dan masukan dalam rangka

pengembangan website dan simbintek Balai Teknik Air
Minum dan Sanitasi Wilayah II.


Tersusunnya

dokumen

laporan

dalam

rangka

pemeliharaan website dan simbintek Balai Teknik Air
Minum dan Sanitasi Wilayah II.

5



Tersusunnya dokumen advice dan masukkan dalam

rangka pengembangan website dan simbintek Balai Teknik
Air Minum dan Sanitasi Wilayah II.

Sasaran
Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan Konsultan Individual Ahli IT
Balai Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II adalah sebagai berikut:


Beroperasinya website dan simbintek secara optimal.



Tersusunnya

dokumen

laporan

dalam

rangka

pemeliharaan website dan simbintek Balai Teknik Air
Minum dan Sanitasi Wilayah II.


Tersusunnya dokumen advice dan masukkan dalam

rangka pengembangan website dan simbintek Balai Teknik
Air Minum dan Sanitasi Wilayah II.

Sasaran
Ruang lingkup pekerjaan Konsultan Individual Ahli IT Balai Teknik Air
Minum dan Sanitasi Wilayah II adalah sebagai berikut:


Memelihara website sehingga dapat diakses pada

waktu kapanpun dan dimanapun.

dapat

Mengelola peralatan-peralatan pendukung website
berjalan

baik

termasuk

perawatan

dan

pengembangannya.


Mengelola berita – berita di website terkait Balai

Teknik Air Minum dan Sanitasi Wilayah II.


Mengelola Pengupdate-an data-data yang ada di

simbintek.
Sesuai dengan keluaran kerja di atas, maka keempat aktivitas di atas
dapat dipecah menjadi dua kegiatan utama, yaitu:
6



Kegiatan

Persiapan,

terdiri

atas

persiapan

pengelolaan berita – berita dwebsite dan pengupdatean
data-data

simbintek

serta

persiapan

pengelolaan

peralatan-peralatan pendukung website.


Kegiatan

Pelaksanaan

pengembangan.

7

pemeliharaan

dan

BAB 2
Metodologi Kerja
Untuk dapat memberikan pemahaman yang lebih dalam terhadap
kegiatan Konsultan Individual Ahli IT Balai Teknik Air Minum dan
Sanitasi Wilayah II, dimana sasaran akhir dari kegiatan ini adalah
Beroperasinya website dan simbintek secara optimal, maka perlu
diketahui terlebih dahulu beberapa pengertian yang berhubungan
dengan kegiatan Konsultan Individual Ahli IT Balai Teknik Air Minum
dan Sanitasi Wilayah II.

Pengembangan Software (Software Development Life
Cycle)
System

Development

Life

Cycle

(SDLC)

merupakan

siklus

pengembangan sistem yang terdiri dari systems planning (tahap
perencanaan), systems Analysis (tahap analisa), Systems Design
(tahap perancangan), systems implementation (tahap implementasi),
systems operation and support (tahap penggunaan dan perawatan).
Kelima tahap tersebut secara diagram dapat dilihat seperti gambar 1
dibawah ini.

8

Penjelasan dari Tahapan-tahapan pada gambar ini adalah sebagai
berikut:

Tahap Perencanaan (Systems Planing)
Tahap perencanaan sistem merupakan langkah pertama dalam proses
pengembangan sistem, yang terdiri dari identifikasi, seleksi dan
perencanaan sistem.
1. Mengidentifikasi kebutuhan user
Menyeleksi kebutuhan user dari proses identifikasi dengan
melihat kapasitas teknologi dan efisiensi.
2. Merencanakan Kebutuhan Sistem
Terdiri dari Kebutuhan fungsional dan Non-Fungsional
Non-fungsional : Sistem bisa menjadi tidak digunakan jika tidak
dipenuhi
-

Menggunakan

CASE

(Computer

Aided

Software

Engineering) tools, bahasa pemrograman tertentu
-

Menggunakan bahasa tertentu

-

Kebutuhan User (customer)

-

Kebutuhan Sistem (kontrak dengan klien)

-

Kebutuhan dokumen dan perangkat lunak (developer)

Analisa Sistem (Systems Analysis)
Produk akhir dari analisa sistem adalah seluruh kebutuhan sistem
untuk usulan sistem informasi (ini juga disebut spesifikasi fungsional
atau kebutuhan fungsional). Untuk proyek perkembangan yang besar,
produk ini mengambil bentuk dari laporan kebutuhan sistem, dengan
9

menetapkan kemampuan yang diperlukan untuk kebutuhan informasi
pengguna akhir. Perancangan suatu sistem dibutuhkan sebelum
penyelesaian tahap perancangan sistem.
1. Analisa Sistem yang Ada
Sebelum merancang sistem baru harus mempelajari bagaimana
untuk

mengembangkan

sistem

yang

lama,

bagaimana

menganalisa menggunakan perangkat keras, perangkat lunak,
dan sumber daya manusia untuk kebutuhan pengguna.
2. Analisa Sistem Kebutuhan
Memerlukan informasi tertentu yang dapat dijadikan analisa
sebagai kebutuhan pengguna, mencoba menentukan kebutuhan
proses

informasi

untuk

masing-masing

aktivitas

sistem

( masukan, proses, keluaran, penyimpanan, dan kendali).
Analisa sistem biasanya membutuhkan beberapa metode
pemodelan data dan proses, yaitu:
a. Jenis Perangkat Pemodelan data diantaranya
 Entity Relationship Diagram (ERD)
 Conceptual Data Model (CDM)
 Physical Data Model (PDM)
b. Pemodelan proses


Unified Modeling Language (UML).

Rancangan Sistem (Systems Design)
Rancangan

sistem

menjelaskan

sistem

apa

yang

harus

memenuhi informasi yang dibutuhkan oleh para pengguna,
rancangan ini terdiri dari rancangan logika dan fisik yang dapat
menghasilkan

spesifik

sistem

yang

memenuhi

persyaratan

sistem yang dikembangkan pada tahap analisa, diantaranya:

10

-

Mengembangkan spesifikasi yang lebih umum tentang
bagaimana aktivitas input, pengolah, output, penyimpanan,
pengendalian

memenuhi

persyaratan

sistem

yang

dikembangkan pada tahap analisis system
-

Mengembangkan spesifikasi yang lebih detil

-

Menghasilkan dokumen dan komunikasi yang lebig detil
dari sistem yang diajukan kepada pengguna akhir

Design yang nantinya akan dihasilkan antara lain:
-

Desain form dan laporan (report)

-

Desain Antarmuka dan dialog (message)

-

Desain basis data dan file (framework)

-

Desain proses (struktur proses)

Implementasi Sistem (Systems Implementation)
Tahap ini adalah yang harus dilakukan sebelum sistem benarbenar

dapat

diterapkan

dengan

melalui

testing

atau

uji

kehandalan dari sistem. Beberapa tahapan yang harus dilalui
antara lain:
-

Pemrograman dan pengetesan perangkat lunak (software)

-

Developmental (error testing per modul oleh programmer)

-

Alpha testing (error testing ketika sistem digabungkan
dengan antarmuka user , oleh (software tester)

-

Beta

testing

(testing

dengan

lingkungan

dan

data

sebenarnya)
-

Konversi sistem

-

Mengaplikasikan perangkat lunak pada lingkungan yang
sebenarnya untuk digunakan oleh organisasi

-

Dokumentasi

-

Pelatihan

11

Pemeliharaan Sistem (System Operasional Dan
Supports)
Beberapa tahapan yang perlu dilakukan antara lain:
-

Corrective – memperbaiki desain dan error pada program

-

Adaptive – memodifikasi sistem untuk beradaptasi dengan
perubahan lingkungan

-

Perfective



Melibatkan

sistem

untuk

menyelesaikan

masalah baru atau mengambil kesempatan (penambahan
fitur)
-

Preventive – Menjaga sistem dari kemungkinan masalah di
masa yang akan datang.

Metodologi Pengembangan Software berbasis SDLC
(Software development Life Cycle)
Model-model yang ada pada SDLC adalah:
1. Waterfall (air terjun)
2. Formal
3. Incremental (Iterasi Proses) (Incemental dan Spiral)
4. Rapid Application Development
5. Prototyping Model

Pengembangan dengan Waterfall (air terjun)
Dari beberapa model yang sudah dikenal ini metodologi dengan
teknik waterfall adalah yang paling mudah dan sering digunakan.
Gambar 2a dibawah ini adalah merupakan tahapan yang ada pada
teknik waterfall.
Langkah

–langkah

yang

dilakukan

diantaranya:
12

pada

teknik

waterfall

a. Requirements Defnition (definisi kebutuhan)
Mengumpulkan keperluan sistem yang dibutuhkan secara
lengkap kemudian dianalisa dan didefinisikan kebutuhan
tersebut untuk dipenuhi oleh program yang akan dibangun. Fase
ini adalah untuk menghasilkan desain yang lengkap.
b. Design (rancangan)
Tahapan ini akan dikerjakan setelah define kebutuhan pada
tahap awal selesai
c. Development
Setelah tahapan design selesai maka akan diterjemahkan ke
dalam kode-kode pada bahasa pemrograman yang diinginkan.
d. Integration & Test
Setelah program selesai dibuat maka akan diujikan sebelum di
implementasikan melalui tahapan testing (uji sistem) sehingga
user(pengguna) dapat mengetahui kehandalan dari sistem yang
dibuat.
e. Installation & Acceptance
Langkah terakhir yang dilakukan agar sistem dapat digunakan
oleh user(pengguna).

13

Gambar 2.1: Teknik Waterfall

Gambar 2.2: Teknik Waterfall menurut Pressman
Masalah pada metode Waterfall
-

Terjadinya pembagian proyek menjadi tahap-tahap yang tidak
feksibel, karena komitmen harus dilakukan pada tahap awal
proses.

-

Hal ini mengakibatkan sulitnya untuk merespon perubahan
kebutuhan pengguna (user).

-

Model air terjun harus digunakan hanya ketika persyaratan
dipahami dengan baik.

Model Pengembangan Sistem Formal
Proses

pengembangan

Perangkat

Lunak

didasarkan

pada

transformasi matematis dari spesifikasi sistem menjadi program
yang dapat dijalankan.
Requirements
definition

Formal
transformation

Formal
specification

Integration and
system testing

Gambar 2.3: Teknik Fomal

Masalah pada Pengembangan sistem formal
-

Memerlukan keahlian khusus dan pelatihan untuk
mengaplikasikannya

14

-

Untuk sebagian besar sistem, metode ini tidak memberikan
keuntungan biaya atau kualitas yang signifikan dibandingkan
dengan pendekatan yang lain.

Iterasi Proses
Digunakan untuk kebanyakan sistem besar
-

Perlu digunakan berbagai pendekatan untuk berbagai bagian
sistem, sehingga harus digunakan model HIBRID à bagian
proses diulang, sementara persyaratan sistem berubah.

-

Terdapat 2 model iterasi :
a. Pengembangan Inkremental
b. Pengembangan Spiral

-

Pengembangan sistem berdasarkan model sistem yang dipecah
sehingga model pengembangannya secara increment/bertahap.

-

Kebutuhan pengguna diprioritaskan dan prioritas tertinggi
dimasukkan dalam awal increment

Gambar 2.4: Pengembangan Inkremental

15

Pengembangan Inkremental
Penjelasan model Inkremen Pressman
-

Kombinasikan

element-element

dari

waterfall

dengan

sifat

iterasi/perulangan.
-

Element-element dalam waterfall dikerjakan dengan hasil berupa
produk dengan spesifikasi tertentu, kemudian proses dimulai dari
fase pertama hingga akhir dan menghasilkan produk dengan
spesifikasi yang lebih lengkap dari yang sebelumnya. Demikian
seterusnya hingga semua spesifikasi memenuhi kebutuhan yang
ditetapkan oleh pengguna.

-

Produk hasil increment pertama biasanya produk inti (core
product), yaitu produk yang memenuhi kebutuhan dasar. Produk
tersebut

digunakan

oleh

pengguna

atau

menjalani

review/pengecekan detil. Hasil review tersebut menjadi bekal
untuk pembangunan pada increment berikutnya. Hal ini terus
dikerjakan sampai produk yang komplit dihasilkan.
-

Mampu mengakomodasi perubahan secara feksibel.

-

Produk yang dihasilkan pada increment pertama bukanlah
prototype, tapi produk yang sudah bisa berfungsi dengan
spesifikasi dasar.
Define outline
requirements

Develop system
increment

Design system
architecture

Assign requirements
to increments

Integrate
increment

Valida te
increment

Valida te
system

System incomplete

Gambar 2.5: Model Increment Sommerville

Pengembangan Spiral
16

Final
system

-

Proses digambarkan sebagai spiral.

-

Setiap loop mewakili satu fase dari software process.

-

Loop paling dalam

berfokus pada kelayakan dari sistem, loop

selanjutnya tentang definisi dari kebutuhan, loop berikutnya
berkaitan dengan desain sistem dan seterusnya

Gambar 2.6: Model Spiral
Setiap Loop dibagi menjadi beberapa sektor :
-

Objective settings (menentukan tujuan)
menentukan tujuan dari fase yang ditentukan. Batasan-batasan
pada proses dan produk sudah diketahui. Perencanaan sudah
disiapkan. Resiko dari proyek sudah diketahui. Alternatif strategi
sudah disiapkan berdasarkan resiko-resiko yang diketahui, dan
sudah direncanakan.

-

Risk

assessment

and

reduction

pengurangan resiko)

17

(Penanganan

dan

setiap resiko dianalisis secara detil pada sektor ini. Langkahlangkah penanganan dilakukan, misalnya membuat prototype
untuk mengetahui ketidakcocokan kebutuhan
-

Development

and

Validation

(Pembangunan

dan

pengujian)
Setelah evaluasi resiko, maka model pengembangan sistem
dipilih.
a. Misalnya

jika

resiko

user

interface

dominan,

maka

membuat prototype User Interface.
b. Jika

bagian

menggunakan

keamanan
model

yang

formal

bermasalah,
dengan

maka

perhitungan

matematis,
c. Jika masalahnya adalah integrasi sistem model waterfall
lebih cocok.
-

Planning
Proyek dievaluasi atau ditinjau-ulang dan diputuskan untuk terus
ke fase loop selanjutnya atau tidak. Jika melanjutkan ke fase
berikutnya rencana untuk loop selanjutnya.
1. Pada model spiral, resiko sangat dipertimbangkan.
2. Resiko

adalah

sesuatu

yang

mungkin

mengakibatkan

kesalahan.
3. Model spiral merupakan pendekatan yang realistik untuk PL
berskala besar.
4. Pengguna dan pembangun (Perekayasa) bisa

memahami

dengan baik software yang dibangun karena setiap kemajuan
yang dicapai selama proses dapat diamati dengan baik.
5. Namun demikian, waktu yang cukup panjang mungkin bukan
pilihan bagi pengguna, karena waktu yang lama sama dengan
biaya yang lebih besar.

18

Gambar 2.7: Planning

RAD (Rapid Application Development)
a. RAD adalah model proses pembangunan Perangkat Lunak yang
incremental.
b. RAD

menekankan

pada

siklus

pembangunan

yang

pendek/singkat.
c. RAD mengadopsi model waterfall dan pembangunan dalam
waktu singkat dicapai dengan menerapkan component based
construction.
d. Waktu yang singkat adalah batasan yang penting untuk model
ini.

19

e. Jika kebutuhan lengkap dan jelas maka waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan secara komplit software yang dibuat
adalah misalnya 60 sampai 90 hari
Kelemahan dalam model ini
a. Tidak cocok untuk proyek skala besar
b. Proyek bisa gagal karena waktu yang disepakati tidak dipenuhi
c. Sistem yang tidak bisa dimodularisasi tidak cocok untuk model
ini
d. Resiko teknis yang tinggi juga kurang cocok untuk model ini
e. Fase-fase di atas menggambarkan proses dalam model RAD.
f. Sistem dibagi-bagi menjadi beberapa modul dan dikerjakan
dalam waktu yang hampir bersamaan dalam batasan waktu yang
sudah ditentukan.
 Business modelling : menjawab pertanyaan-pertanyaan:
informasi

apa

yang

mengendalikan

proses

bisnis?

Informasi apa yang dihasilkan? Siapa yang menghasilkan
informasi? Kemana informasi itu diberikan? Siapa yang
mengolah informasi? à kebutuhan dari sistem
 Data modelling: aliran informasi yang sudah didefinisikan,
disusun

menjadi

karakteristik/atribut

sekumpulan
dan

objek

hubungan

data.
antar

Ditentukan
objek-objek

tersebut à analisis kebutuhan dan data
 Process Modelling : objek data yang sudah didefinisikan
diubah

menjadi

aliran

informasi

yang

diperlukan

untukmenjalankan fungsi-fungsi bisnis.
 Application Generation: RAD menggunakan component
program yang sudah ada atau membuat component yang
bisa digunakan lagi, selama diperlukan.
 Testing and Turnover: karena menggunakan component
yang sudah ada, maka kebanyakan component sudah

20

melalui uji atau testing. Namun component baru dan
interface harus tetap diuji.

Prototyping Model
a. Kadang-kadang klien hanya memberikan beberapa kebutuhan
umum software tanpa detil input, proses atau detil output.
b. Di lain waktu mungkin dimana tim pembangun (developer) tidak
yakin terhadap efisiensi dari algoritma yang digunakan, tingkat
adaptasi terhadap sistem operasi atau rancangan form user
interface.
c. Ketika situasi seperti ini terjadi model prototyping sangat
membantu proses pembangunan software.

Proses pada model prototyping
a. Pengumpulan kebutuhan: developer dan klien bertemu dan
menentukan tujuan umum, kebutuhan yang diketahui dan
gambaran bagian-bagian yang akan dibutuhkan berikutnya. Detil
kebutuhan

mungkin

tidak

dibicarakan

disini,

pada

awal

pengumpulan kebutuhan
b. Perancangan : perancangan dilakukan cepat dan rancangan
mewakili semua aspek software yang diketahui, dan rancangan
ini menjadi dasar pembuatan prototype.
c. Evaluasi prototype: klien mengevaluasi prototype yang dibuat
dan digunakan untuk memperjelas kebutuhan software.

21

Gambar 2.8 Processing prototype
a. Perulangan ketiga proses ini terus berlangsung hingga semua
kebutuhan terpenuhi.
b. Prototype-prototype dibuat untuk memuaskan kebutuhan klien
dan untuk memahami kebutuhan klien lebih baik.
c. Prototype yang dibuat dapat dimanfaatkan kembali untuk
membangun software lebih cepat, namun tidak semua prototype
bisa dimanfaatkan.
d. Sekalipun prototype memudahkan komunikasi antar developer
dan klien, membuat klien mendapat gambaran awal dari
prototype , membantu mendapatkan kebutuhan detil lebih baik
namun demikian prototype juga menimbulkan masalah.

Masalah-masalah yg ada pada Prototype
1.

Dalam membuat prototype banyak hal yang diabaikan
seperti efisiensi, kualitas, kemudahan dipelihara/dikembangkan,
dan kecocokan dengan lingkungan yang sebenarnya. Jika klien
merasa cocok dengan prototype yang disajikan dan berkeras
terhadap produk tersebut, maka developer harus kerja keras
untuk mewujudkan produk tersebut menjadi lebih baik, sesuai
kualitas yang seharusnya.

2.

developer biasanya melakukan kompromi dalam beberapa
hal karena harus membuat prototype dalam waktu singkat.

22

Mungkin sistem operasi yang tidak sesuai, bahasa pemrograman
yang berbeda, atau algoritma yang lebih sederhana.
3.

Agar model ini bisa berjalan dengan baik, perlu disepakati
bersama oleh klien dan developer bahwa prototype yang
dibangun merupakan alat untuk mendefinisikan kebutuhan
software.

Perbandingan Metodologi
Perbandingan Metodologi untuk mengembangkan Sistem informasi
Web
Metodologi

Keterangan

Waterfall

Setiap phase pada Waterfall dilakukan secara berurutan namun kurang
dalam iterasi pada setiap level. Dalam pengembangan Web Informasi
Waterfall memiliki kekakuan untuk ke iterasi sebelumnya. Dimana Web
Informasi selalu berkembang baik teknologi ataupun lingkungannya.

Prototipe

Membantu user dalam menilai setiap versi dari sistem. Sangat baik untuk
“aplikasi yang interaktif”, Umumnya user lebih tertarik pada tampilan dari
pada proses pada sistem. Namun dalam prosesnya prototipe cenderung
lambat karena user akan menambah komponen dari luar sistem. Sehingga
kepastian penyelesaian project tidak jelas. Dan target user dalam Web lebih
bervariasi.

Rapid Application
Development

Bentuk dari prototipe dengan “throwaway” jika ada modul yang salah maka
akan dibuang. Artinya setiap modul tidak akan dikembangkan sampai
selesai, karena jika dianalisa salah langsung dibuang. “RAD involve
building the wrong site multiple times until the right site falls out of the
process”

Incremental
Prototipe

Digunakan untuk menyelesaikan sistem secara global terlebih dahulu,
kemudian untuk feature dari sistem akan dikembangkan kemudian. Dengan
ini mempercepat dalam pengimplementasian project. dan hal ini cocok
digunakan dalam sistem informasi Web.

23

Tabel 1: Perbandingan Metodologi untuk Mengembangkan Sistem
informasi Web

Author

Overview

Evaluation

Perbandingan
Metodologi yangKarena
mendukung
Sistem
Metodologi Web pertama yang
teknologi Web terus
Lynch (1995)

diajukan. Fokus kepada struktur

berkembang maka metodologi ini
tidak dapat digunakan lagi.

Balasubramanin (1998)

Mempunyai 7 tahap :
Information Architecture
- User Interface and Navigation
design
- Content Creation and
Authoring
- Workflow and document
management
- Publishing
- Document review and link
management
- Search and retrieval

Metodologi ini hanya mengarah
kepada manajement document di
internet. Sehinnga yang
dihasilkan hanya sebagian kecil
dari masalah pengembangan
sistem Web .

“Ikonic’s Five Box
Development
Process ”
(Siegel 1997)

Ikonic adalah sebuah perusahaan
Web Site Design. Dalam
metodologinya terdapat 5
tahapan. Dalam setiap tahapan
didiskusikan ke client dalam
bentuk dokument.

Metodologi ini hanya melihat dari
sisi kreatifitas diskusi. Walaupun
kreativitasi ini dilakukan saat
tahap design masih belum cukup.
Kreativitas dilakukan di semua
elemen dari tujuan implementasi
tidak hanya dari graphical design.

Iegel (1997)

Pembentukan Web Site desain
dengan para ahli . Metodologi ini
menjadi 4 tahap yaitu strategy,
design, producton dan delivery.

Metodologi ini untuk sebuah team
Web development. Dimana setiap
phase memiliki team sendiri.
Excellent Web development
untuk pengembangan Web yang
besar.

Mengusulkan “first draft” dalam
design methodology:
Identification of Problem
Analysis
Design of the Application
Resource Gathering
Design Review
Coding
Testing
Implementation
- Post Implementation
Review & Maintenance

Dari paper aslinya, metoda ini
dikatakan paling dapat baik.
Karena mengidentifikasi semua
proses development mulai dari
Web Strategy, implementasi,
Design Review yang digunakan
untuk review design sebelum
coding.

Web-site sesuai permintaan user
informasi Web

Russo and
Graham(1998)

24

Tabel 2 : Perbandingan Metodologi yang mendukung Sistem informasi
Web

Mengkonfgurasi website dan simbintek
Uraian Unit

Unit ini berkaitan dengan pengaturan setting wwebsite
dan simbintek dalam kondisi normal sesuai dengan
SOP Installation Manual.



Sub
Memeriksa website dan
simbintek yang akan di
konfigurasi







Menyiapkan kegiatan konfigurasi
website dan simbintek








Melakukan setting konfigurasi



25

Kriteria Unjuk Kerja
Website diperiksa dan dilaporkan
bekerja dengan baik
simbintek diperiksa dan dilaporkan
bekerja dengan baik
website dan simbintek yang akan
dikonfigurasi dijalankan, diperiksa
dan dilaporkan bekerja dengan baik
Buku petunjuk sebsite dan
simbintek disiapkan dan dibaca
untuk lebih mengetahui
spesifikasinya
Diidentifikasi spesifikasi standard
dari aplikasi
Diidentifikasi kebutuhan setting
konfigurasi yang akan dilakukan
dan dan langkah konfigurasi yang
harus dilakukan berdasarkan buku
manual
Halaman atau menu setting



Memeriksa hasil konfigurasi







konfigurasi dari program aplikasi
dibuka
Setting konfigurasi diubah sesuai
dengan yang telah direncanakan
Catatan perubahan konfigurasi
dicatat dan dilaporkan
Website dan simbintek diperiksa
spesifikasi dan atau kinerjanya dan
dibandingkan dengan spesifikasi
yang diinginkan
Dilakukan setting ulang jika
didapatkan hasil tidak sesuai
dengan yang diinginkan
Dibuat catatan perbandingan
spesifikasi dan atau kinerja dari
aplikasi setelah diakukan
perubahan setting konfigurasi

Rentang Variabel
Dalam melaksanakan unit ini harus didukung dengan tersedianya :


Book Manaual website tersebut



Book Manual simbintek tersebut



SOP yang berlaku di perusahaan



Log sheet atau report sheet yang ditetapkan oleh

perusahaan


Peralatan

dan

instrumen

yang

terkait

dengan

pelaksanaan unit ini
yang dipersyaratkan
Mencakup

pembuktian

berdasarkan

pengetahuan

dasar

dan

ketrampilan dalam bidang-bidang berikut:


Hubungan komunikasi, meliputi koordinasi, layanan

konsumen, negosiasi , laporan tertulis .

26



Konsultasi, meliputi konsultasi dengan tenaga kerja

manusia, mendengarkan, menanyakan, meminta umpan
balik, memberi informasi.


Pengamatan

Aspek Kritis
Dalam melaksanakan pada unit ini harus diujikan di tempat kerja atau
di tempat lain secara simulasi dengan


Kondisi kerja sesuai dengan keadaan normal



Pengetahuan yang dibutuhkan:



Pengoperasian website dan simbintek

Menganalisa Kebutuhan Perawatan
Uraian Unit

Unit ini mendeskripsikan ketrampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk melakukan analisa kebutuhan
pelaksanaan



penunjang
Sub
Membuat daftar perangkat yang
digunakan dalam suatu sistem

perawatan








Menyiapkan kegiatan konfigurasi
software aplikasi









Mencatat beban kerja tiap



27

komputer

dan

perangkat

Kriteria Unjuk Kerja
Sistem yang terpasang diidentifikasi
berdasarkan penggunaannya
Perangkat yang terpasang didaftar
berdasarkan jenis-jenis atau
fungsinya
Setiap perangkat diidentifikasi
spesifikasi dan kemampuan kerja
(live time)
Buku petunjuk software aplikasi
disiapkan dan dibaca untuk lebih
mengetahui spesifikasinya
Diidentifikasi spesifikasi standard
dari aplikasi
Diidentifikasi setting konfigurasi
saat itu dari aplikasi
Diidentifikasi kebutuhan setting
konfigurasi yang akan dilakukan
dan langkah konfigurasi yang harus
dilakukan berdasarkan buku manual
Dikoordinasikan dengan pengguna

perangkat





Menganalisa resiko yang muncul
setiap terjadi kerusakan tiap
perangkat








Membuat daftar kebutuhan
perawatan








Mengkomunikasikan kebutuhan
perawatan





mengenai penggunaan setiap
perangkat
Beban kerja tiap perangkat
ditentukan berdasarkan
penggunaan masingmasing
perangkat
Usia (live-time) tiap perangkat
dianalisa berdasarkan beban kerja
Daftar peralatan, spefisikasi, beban
kerja dan live-time dibuat
Dibuat daftar kemungkinan tingkat
atau frekuensi kerusakan
berdasarkan daftar yang peralatan
Dikoordinasikan dengan pengguna
kemungkinan yang muncul jika tiap
perangkat gagal atau mengalami
kerusakan
Dilakukan perhitungan biaya
perawatan setiap perangkat
Dilakukan analisa kerugian atau
biaya sebagai akibat kerusakan
peralatan terhadap operasi sistem
Dibuat daftar rekomendasi
peralatan -peralatan yang harus
dilakukan perawatan berdasarkan
biaya perawatan dan resiko
kerusakan.
Daftar Pengajuan kebutuhan
perawatan dikoordinasikan dengan
user.
Dibuatkan Dokumentasi kebutuhan
perawatan.

Menentukan Ruang Lingkup Perawatan
Uraian Unit

Unit ini mendeskripsikan ketrampilan dan pengetahuan
yang dibutuhkan untuk melakukan analisa kebutuhan
pelaksanaan

perawatan

komputer

dan

perangkat

penunjang


Sub
Membuat daftar peralatan yang
perlu dilakukan perawatan



28

Kriteria Unjuk Kerja
Peralatan yang terpasang dalam
suatu sistem diidentifikasi dan
didaftar berdasarkan spesifikasi,
kemampuan kerja







Membagi daftar peralatan
berdasarkan software atau
hardware







Membuat daftar prioritas
peralatan yang harus dilakukan
perawatan






Membuat rencana kegiatan
perawatan





Dikoordinasikan beban kerja tiap
peralatan berdasarkan penggunaan
dan kemungkinan resiko yang
muncul tiap terjadi kerusakan
peralatan
Didaftar peralatan yang
memerlukan perawatan untuk
memperkecil resiko
Tiap peralatan dibagi dalam
berdasarkan perangkat hardware
atau software
Dibuat daftar kebutuhan perawatan
peralatan berdasarkan hardware
atau software
Dibuat daftar prioritas peralatan
yang memerlukan perawatan
segera
Dikoordinasikan dengan user untuk
menentukan prioritas perawatan.
Diidentifikasikan kebutuhan
perawatan setiap perangkat
Jadwal dibuat berdasarkan
peralatan dan SDM
Dokumentasi jadwal kegiatan
dibuat.

Melakukan Perawatan Peralatan Jaringan
Uraian Unit

Unit

ini

perangkat

berkaitan
jaringan

dengan
yang

melakukan
terdiri

dari

perawatan
komponen,

menyiapkan peralatan merawat perangkat jaringan,
merawat perangkat jaringan computer dan membuat



laporan perawatan perangkat jaringan.
Sub
Kriteria Unjuk Kerja
Menyiapkan peralatan merawat
 Peralatan yang dibutuhkan untuk
perangkat jaringan
perawatan jaringan computer
seperti tester dan avometer.
 Tang creamper kabel jaringan di
siapkan.
 Alat-alat pendukung seperti clamp

29



Merawat perangkat jaringan
computer













Membuat laporan perawatan
perangkat jaringan computer.






Membuat rencana kegiatan
perawatan





kabel, pipa pelindung dan lain-lain
disiapkan.
Kabel dilindungi pipa/penutup
lainnya agar kabel tidak cepat
rusak.
Konektor kabel diperiksa agar tidak
terjadi korosi/berkarat.
Hub/Switch diperiksa dan
identifikasi suhunya tidak terlalu
panas.
Hub/Switch diletakkan dalam rak
yang permanent dan dilindungi
keamanannya.
Card Ethernet dipasang pada saat
computer mati.
Card Ethernet diperiksa posisinya
sehingga tidak goyang/kuat.
Penangkal petir diidentifikasi
dengan baik.
Hasil perawatan secara berkala di
catat
Kehandalan komponen secara
keseluruhan, di dokumentasi.
Diidentifikasikan kebutuhan
perawatan setiap perangkat
Jadwal dibuat berdasarkan
peralatan dan SDM
Dokumentasi jadwal kegiatan
dibuat.

Mencegah Komputer dari Serangan Virus
Uraian Unit

Unit

ini

berkaitan

dengan

Cara-cara

mencegah

Komputer dari serangan berbagai jenis Virus pada



perangkat komputer.
Sub
Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan pekerjaan
 Software Anti Virus yang terbaru
pencegahan dari serangan
dicari informasinya, hal ini bisa
berbagai jenis virus
dilakukan melalui Internet.
 Karakteristik dan cara

30



Melaksanakan pencegahan
komputer dari serangan
berbagai jenis virus











Memeriksa komputer dari
serangan berbagai jenis virus







Membuat laporan akhir
pencegahan dari serangan
berbagai jenis virus



penyebarannya dipelajari,
Penggunaan perlengkapan K3 serta
langkah pengamanan dilakukan
sesuai dengan prosedur yang
diberlakukan.
Live Update Software Anti Virus
dijalankan secara teratur untuk
mendapatkan program terbaru
yang up to date,
Software Anti Virus dijalankan
secara Auto-Protect, Script Blocking
dan Worm Blocking untuk
menghindari serangan virus,
File Attachment email anda dan file
yang ditransfer melalui instant
messenger discaning.
Sistem yang terpenting diisolasi
dari sumber serangan virus yang
potensial, misalnya dari jaringan
internet.
Komputer yang terinfeksi diperiksa
dengan Software Anti Virus sesuai
manual.
Setelah Software Anti Virus
dijalankan, bila ditemukan virus dan
Software Anti Virus akan
memperbaiki file yang terinfeksi
secara otomatis. Jika file tersebut
tidak dapat diperbaiki, file akan
dikarantina atau dihapus.
Laporan dibuat sesuai dengan
format dan prosedur yang
ditetapkan oleh perusahaan (pada
log-sheet/ reportsheet)

Memperbaiki Komputer yang Terinveksi Virus
Uraian Unit

Unit ini berkaitan dengan Perbaikan komputer akibat
terinfeksi Virus baik dalam kondisi komputer yang



normal atau terkena virus.
Sub
Kriteria Unjuk Kerja
Mempersiapkan instalasi
 Jenis virus dipelajari dan Software
Software Anti Virus
Anti Virus dipersiapkan.

31








Melaksanakan pencegahan
komputer dari serangan
berbagai jenis virus













Mengecek hasil instalasi dengan
menjalankan Software Anti Virus
disertai dengan melakukan
troubleshooting secara
sederhana



Membuat laporan akhir hasil
membersihkan virus






SOP Installation Manual Software
Anti Virus sudah disediakan dan
dilakukan.
Perangkat komputer sudah
dinyalakan, dengan sistem operasi
dan persyaratan nya sesuai dengan
SOP Installation Manual
Log-sheet/report-sheet telah
disiapkan
Live Update Software Anti Virus
dijalankan secara teratur untuk
mendapatkan program terbaru
yang up to date,
Software Anti Virus dijalankan
secara Auto-Protect, Script Blocking
dan Worm Blocking untuk
menghindari serangan virus,
File Attachment email anda dan file
yang ditransfer melalui instant
messenger discaning.
Sistem yang terpenting diisolasi
dari sumber serangan virus yang
potensial, misalnya dari jaringan
internet.
Software Anti Virus dijalankan tanpa
Kesalahan
Software Anti Virus ditutup tanpa
kesalahan
Troubleshooting dilakukan sesuai
SOP Installation Manual
Laporan dibuat sesuai dengan
format dan prosedur yang
ditetapkan oleh perusahaan (pada
log-sheet/ reportsheet)

Pengembangan Jaringan LAN dan Internet
Unit

ini

dikembangkan

untuk

untuk

menjalankan,

merawat,

memperbaiki (pada skala tertentu) jaringan Local Area Network (LAN)
dan internet yang ada sehingga tidak mengalami ketergantungan
terhadap vendor atau pihak lainnya.

32

Kompetensi Bidang keahlian Jaringan ini dapat dibagi menjadi :


Analisis

Jaringan,

merupakan pekerjaan untuk

menentukan atau membuat spesifikasi dari sistem jaringan
yang akan dibuat. Spesifikasi sistem jaraingan akan
didapatkan

berdasarkan

kebutuhan

calon

pengguna

merupakan

pekerjaan

jaringan.


Desain

melakukan

Jaringan,
perancangan

konfigurasi

jaringan

untuk
dan

menentukan komponen jaringan yang akan dilibatkan.
Perancangan dilakuakn berdasarkan spesifikasi kebutuhan
jaraingan yang telah ditentukan.


Fabrikasi

(Perakitan)

Jaringan,

merupakan

pekerjaan untuk memilih dan membeli komponen jaringan
yang dibutuhkan, dan melakukan perakitan / instalasi
sederhana untuk mensimulasikan konfigurasi yang telah
dirancang.


Pengujian

(Testing)

Jaringan,

merupakan

pekerjaan untuk memeriksa instalasi yang disimulasikan
tersebut,

apakah

dapat

bekerja

dengan

baik

sesuai

spesifikasi yang telah ditetapkan, termasuk melakukan
menguji jaringan dan simulasi setup jaringan.
Unit-unit yang dikembangkan dalam jaringan komputer (baik LAN dan
Internet) adalah sebagai berikut:


Membuat desain jaringan lokal (LAN)



Membuat desain jaringan berbasis luas (WAN)



Mendesain kebutuhan server



Mendesain sistem keamanan jaringan



Memasang kabel UTP dan BNC pada jaringan



Memasang jaringan nirkabel

33



Menginstall non manageable switch pada jaringan



Menginstall dan mengkonfigurasikan manageable

switch pada jaringan


Menginstall dan mengkonfigurasikan static routing

pada routing


Mengkonfigurasi dynamic routing pada router



Menginstall

sumber

daya

berbagi

pakai

pada

TCP/IP

statis

pada

pada

pada

pada

jaringan komputer


Mengkonfigurasikan

workstation yang terhubung ke jaringan


Mengkonfigurasikan

TCP/IP

dinamis

workstation yang terhubung ke jaringan


Mendesain dan Membangun Server



Menginstalasi dan mengkonfigurasi server



Menginstalasi dan mengkonfigurasi gateway internet



Melakukan pengujian pada sistem



Mengadministrasi perangkat jaringan



Melakukan backup dan restore basis data pengguna



Menyelenggarakan administrasi sistem jaringan



Memberikan layanan administrasi sistem jaringan



Mendukung perangkat lunak sistem

Detail dari masing-masing adalah sebagai berikut:
Membuat Desain Jaringan Lokal (LAN)
Uraian Unit

Unit ini menjelaskan kemampuan yang diperlukan
untuk membuat diain jaringan lokal (Local Area
network – LAN). Disain LAN yang dibangun minimal
melibatkan



beberapa

komponen

jaringan

yang

terpasang untuk keperluan organisasi.
Sub
Kriteria Unjuk Kerja
Menentukan persyaratan
 Segmen-segmen sistem yang
pengguna
diusulkan diidentifikasi berdasarkan

34















Membuat disain awal jaringan









Mengevaluasi lalulintas jaringan






35

kebutuhan bisnis.
Persyaratan segmen ditentukan
menggunakan analisis fungsiona
LAN.
Kandungan dan volume lalu lintas
diperkirakan sesuai kebutuhan
organisasi.
Kebutuhan sumber daya ditentukan
pada masing-masing segmen LAN.
Fitur-fitur lingkungan fisik
dipertimbangkan sebagai efek dari
disain LAN
Pilihan topologi dipertimbangkan
dengan mengacu pada sumber
daya yang tersedia dan matriks
fungsional LAN.
Pilihan topologi dihitung harganya
Topologi LAN yang cocok dipilih
berdasarkan pada kebutuhan bisnis
dan analisis fungsional
Persyaratan klien pengguna ditinjau
ulang dan persyaratan jaringan LAN
diidentifikasi.
Diagram jaringan fisik LAN
dikembangkan sesuai persyaratan
pengguna
Tipe-tipe terminal dan
penempatannya prosesor-prosesor,
protokol yang diperlukan dan
arsitektur jaringan LAN ditentukan
berdasarkan spesifikasi teknik dan
persyaratan pengguna
Jalur lalulintas serta pengaruhnya
terhadap piranti masukan dan
keluaran serta pengaruhnya pada
prosesor diprediksi untuk
kebutuhan saat ini dan masa yang
akan datang
Disain diukur berdasarkan volume
lalu lintas yang diharapkan.
Profil kinerja (baik/buruk)
diidentifikasi dan pengaruh pada
sistem lain ditinjau ulang

Menyelesaikan disain jaringan

Ukuran dan persyaratan ditinjau
ulang dan disain akhir diusulkan.
Dukungan dan persyaratanpersyaratan pelatihan ditentukan
dan ditambahkan ke persyaratan.
Spesifikasi teknis dan harga terbaru
diperoleh dengan menghubungi
vendor.
Disain akhir jaringan LAN dilaporan








Dalam melaksanakan unit ini didukung dengan tersedianya:


Informasi kebutuhan LAN, jumlah pengguna, ukuran /

rata rata transaksi, aplikasi dan transfer datanya


Fitur fitur jaringan yang diinginkan, perkabelan,

protokol,

server,

dan

tingkat

keamanan

yang

akan

digunakan


Sistem komputer

Panduan
Pengetahuan dan keterampilan penunjang untuk mendemonstrasikan
kompetensi,

memerlukan

bukti

keterampilan

dan

pengetahuan

dibidang berikut ini :


Pengetahuan dasar



Pengetahuan konsep jaringan komputer : protokol

jaringan, arsitektur jaringan, dsb.


Pengetahuan dasar mengenai organisasi dan bisnis

organisasi


Pengetahui mengenai produk perangkat keras dan

perangkat lunak dari vendor
Keterampilan dasar


Mengoperasikan sistem operasi jaringan

36



Kemampuan

untuk

menganalisis,

merancang,

mengevaluasi pengembangan system berdasarkan fungsi
organisasi dan bisnis organisasi.
Aspek kemampuan


Kemampuan untuk menganalisis kebutuhan bisnis

organisasi


Kemampuan untuk menganalisis kebutuhan sistem

jaringan LAN


Kemampuan untuk menetapkan arsitektur jaringan

LAN yang tepat


Kemampuan

untuk

mengembangkan

jaringan

komputer LAN berdasarkan Komponen Jaringan.
Membuat Disain Jaringan Berbasis Luas (WAN)
Uraian Unit

Unit ini menjelaskan kemampuan yang diperlukan
untuk Disain jaringan luas (Wide Area network – WAN).
Disain

WAN

yang

dibangun

minimal

melibatkan

beberapa komponen jaringan yang terpasang untuk





keperluan organisasi.
Sub
Kriteria Unjuk Kerja
Mengidentifikasi persyaratan
 Segmen-segmen dari WAN yang
WAN
diusulkan diidentifikasi
 Kebutuhan Segmen WAN ditentukan
menggunakan analisis fungsional.
 Kandungan dan volume lalu lintas
diperkirakan sesuai harapan
penggunaan organisasi.
Mengidentifikasi spesifikasi WAN  Kebutuhan sumber daya
diidentifikasi untuk masing-masing
segmen WAN.
 Fitur-fitur lingkungan fisik WAN
dipertimbangkan sebagai efek dari
disain WAN
 Pilihan topologi WAN dihitung
harganya berdasarkan
pertimbangan batasan biaya.

37







Membuat disain awal jaringan
WAN







Mengevaluasi lalulintas jaringan








Pilihan-pilihan topologi
dipertimbang-kan dengan mengacu
pada sumber daya yang tersedia
dan fungsional WAN.
Topologi WAN yang sesuai dipilih
berdasarkan kebutuhan organisasi
dan batasan biaya.
Persyaratan pengguna ditinjau
ulang dan persyaratan jaringan
WAN diidentifikasi.
Diagram jaringan fisik WAN
dikembangkan sesuai persyaratan
pengguna
Ukuran dan persyaratan ditinjau
ulang dan disain akhir diusulkan.
Dukungan dan persyaratanpersyaratan pelatihan ditentukan
dan ditambahkan ke persyaratan.
Spesifikasi teknis dan harga terbaru
diperoleh dengan menghubungi
vendor.
Disain akhir jaringan LAN dilaporan

Fajaringgit lahir dari pasangan Machfud Zainal Arifin dan Arifah. Ia merupakan anak pertama dari 3
bersaudara.

38

Sejak 2001 sudah menyukai komputer dan bergelut di dunia IT, Di luar blog Fajaringgit adalah
seorang Guru Multimedia lulusan Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah, Sidoarjo. Mendapatkan
gelar sarjana Komputer di tahun 2009 dengan membuat karya tulis berjudul “Menangani virus lokal
tanpa antivirus” yang diinspirasi dari maraknya virus lokal yang beredar di dunia maya
Fajaringgit selain menjadi Guru Multimedia di SMK KRIAN 2 (http://smkkrian2.sch.id) juga menjadi
Konsultan

Individu

IT

di

Balai

Teknik

Air

Minum

dan

Sanitasi

Wilayah

II

Surabaya

(http://www.balaitams2.com ).
Sekarang fajar inggit sedang menggeluti dunia web master (http://fajaringgit.in) lagi tertarik dengan
dunia karaoke dan skill pada Networking
Email : fajaringgit83@gmail.com

39