Laporan Praktikum Kimia Organik Asisten

Laporan Praktikum Kimia Organik

SENYAWA ALKOHOL DAN FENOL
Oleh:
Nama

: Agung Putra

NIM

: 1605105010036

Kelas

: Kamis, 14.00 WIB

Kelompok

: 1 (Satu)

Tanggal Praktikum


: 06 Maret 2017

Mengetahui,

Darussalam, 13 April

2016
Asisten

(
)

Praktikan

)

(

Agung Putra


I.

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Alkohol dapat dianggap hidrolisi dari alkan, maupun sebagai turunan dari air HOH. Sebagai turunan dari alkana maupun air, sifat alkohol dapat menyerupai sifat air
karena kesamaaan gugus fungsi keduanya. Alkohol rantai rendah (C1-C5)
mempunyai sifat air karena gugus hidroksil (-OH) mengambil bagian yang lebih
besar dalam molekulnya, sedangkan alkohol engan rantai (C6 ke atas ) terutama
mempunyai sifat alkan, hanya sedikit larut dalam air, tetapi mudah larut dalam
pelarut organik.
Pada Praktikum Kali ini adalah mempelajari beberapa sifat fisika dan kimia dari
alkohol fenol dan membedakan yang mana alkohol primer yang mengikat satu atom
C, alkohol sekunder yang mengikat dua atom C dan alkohol tersier yang mengikat
tiga atom C, dan fenol adalah zat kristal tak berwarna yang memiliki bau khas dari
penjelasan inilah yang melatar belakangi praktikum kali ini

B. Tujuan praktikum
Adapun tujuan praktikum kali ini adalah mempelajari beberapa sifat kimia

dari alkohol dan fenol dan membedakan antara alohol primer, sekunder dan
tersier

II.

TINJAUAN PUSTAKA

Alkohol memiliki gugus fungsi –OH yang melekat pada rantai alkil. Alkohol
yang paling sederhana ialah methanol (CH3OH). Yang dibuat dari gas sintesis,
sebagai mana akan dijelaskan pada 20.2. alkohol yang lebih tinggi berikutnya ,
etanol (CH3CH2OH), dapat di buat dari fermentasi gula. Meskipun fermentasi
merupakan sumber utama etanol untuk minuman berakohol (oxtoby, 2003).
Berdasarkan perbedaan letak terikatnya gugus OH pada atom C. Alkohol
dibedakan menjadi tiga, yaitu alkohol primer, alkohol sekunder dan alkohol
tersier. Alkohol primer yaitu jika gugus OH terikat pada atom C primer . Alkohol
sekunder yaitu jika gugus fungsi OH terikat pada atom C sekunder . Alkohol
trsier yaitu jika gugus OH terikat pada Atom C tersier (Ismayani, 2014).
Pembakaran kayu keras yang menghalang selulosa dan ligbin akan
menghasilkan senyawa formaldehida, asetaldehida, asam-asam karbosilat, fenol,
kresol, alkohol-alkohol primer dan sekunder danketon. Proses pirolisa slulosa

akan membentuk golongan furan dan fenol. Fenol mempunyai sifat-sifat yaitu
sifat asam yang lebih kuat daipada alkohol atau air. Ion fenol bersifat lebih asam
karena anion yang dihasilkan oleh resonasi (utomo, 2010).
Penggunaan beberapa mikroorganisme tersebut disesuaikan dengan substrat
tau bahan yang akan di fermentasikan dan kondisi proses yang akan berlangsung.
Sebagai contoh untuk proses yang menggunakan suhu tinggi maka
mikroorganisme yang, digunakan sedapat mungkin yang bersifat thermofilik,
misalnya: Clostridiumthermohydro sulfuricum dan sebagainya. Sedangkan
mikroorganisme lain ada pula yang bersifat tahan terhadap kadar etanol yang
tinggi (etanol tolerance) (Santi, 2008).

III.

METODOLOGI PERCOBAAN

A. Bahan dan alat
Adapun Bahan dan alat yang digunakan adalah :
 Bahan
Etanol, iso propanol, ter-butanol, Fenol, IOdium dalam KI, NaOH 10%,
Asam asetat Glasial, Asam sulfat pekat, Na2CO3, NaHCO3, Natrium Bikromat

dan FeCl3.
 Alat
Tabung reaksi, Pipet tetes, Pemanas air, Gelas Ukur 25 ml dan gelas piala.

B. Prosedur kerja
Adapun prosedur kerja dalam praktikum ini adalah :
1. Kearutan dalam air, eter dan minyak lemak
Disiapkan 3 buah tabung reaksi, dimasukkan masing-masing ke dalam tabung
reaksi , yaitu 0,5 ml air (tabung 1), eter (tabung 2) dan minyak lemak (tabung 3),
tambahkan satu tetes etanol ke dalam tabung reaksi (1),(2) dan (3), Dikocok dan
diperhatikan kelarutatnnya (dicatat), Dikerjakan hal di atas dengan menggunakan
jenis alkohol yang lain dan fenol.

2. Reaksi dengan Na2CO3 dan NaHCO3
Disiapkan 4 tabung reaksi, tabung (1) diisi dengan alkohol primer, tabung (2)
diisi dengan alkohol sekunder, tabung (3) diisi dengan alkohol tersier, tabung (4) diisi
dengan fenol masing-masing 1 ml. masing-masing tabung reaksi di tambah dengan
0,5 ml Na2CO3, dikocok dan dibiarkan 2-3 menit, diperhatikan perubahan dan dicatat ,
dikerjakan hal diatas (ganti Na2CO3 dengan NaHCO3).
3. Reaksi dengan FeCl3

Disiapkan 4 tabung reaksi, tabung (1) diisi dengan alkohol primer, tabung (2) diisi
dengan alkohol sekunder, tabung (3) diisi dengan alkohol tersier, tabung (4) diisi
dengan fenol masing-masing 1 ml. ke dalam masing-masing tabung reaksi di
tambahkan dengan beberapa tetes FeCl3, di catat peruubahn terjadi.
4. Tes dengan Iodoform
Disiapkan 4 tabung reaksi, tabung (1) diisi dengan alkohol primer, tabung (2) diisi
dengan alkohol sekunder, tabung (3) diisi dengan alkohol tersier, tabung (4) diisi
dengan fenol masing-masing 1 ml. ke dalam masing-masing tabung reaksi di
tambahkan 3 tetes iodium bentuk KI, dicatat perubahn yang terjadi, ditambahkan
NaOH 10% tetes demi tetes sampai warna menghilang dan dicatat perubahan terjadi.
5. Reaksi Esterifikasi
Disiapkan 4 tabung reaksi, tabung (1) diisi dengan alkohol primer, tabung (2) diisi
dengan alkohol sekunder, tabung (3) diisi dengan alkohol tersier, tabung (4) diisi
dengan fenol masing-masing 1 ml. ke dalam masing-masing tabung reaksi di
tambahkan 1 ml asam asetat glasial, ditambahkan asam sulfat pekat 0,5 ml tetes demi
tetes dengan hati-hati, ditambahkan 3 ml air, digoyangkan dan dipanaskan perlahan,
dicatat perubahan yang terjadi.

6. Reaksi oksidasi
Disiapkan 4 tabung reaksi, tabung (1) diisi dengan alkohol primer, tabung (2) diisi

dengan alkohol sekunder, tabung (3) diisi dengan alkohol tersier, tabung (4) diisi
dengan fenol masing-masing 2 tetes, ke dalam masing-masing tabung reaksi di
tambahkan Asam sulfat, ditambahkan Na-Bikromat 1% 5 ml, dikocok dengan baik
dan dipanaskan perlahan, Dicatat perubahan yang terjadi.
7. Keasaman
Disiapkan 4 tabung reaksi, tabung (1) diisi dengan alkohol primer, tabung (2) diisi
dengan alkohol sekunder, tabung (3) diisi dengan alkohol tersier, tabung (4) diisi
dengan fenol. Kemudian ditambahkan masing-masing tabung reaksi 5 tetes aquadest.
Gunakan batang pengadukkaca untuk mengaduk sampel kemudian ukur pH sampel.

IV.

HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN

A. Data hasil pengamatan
N
o
1
2


Sampel
Aquadest
Kelarutan
minyak lemak

Alkohol
Primer
Larut
Tidak larut
(berwarna
kuning jernih)
Ditambah
Na2CO3 berubah
menjadi keruh
dan terdapat
endapan

3

Na2CO3


4

Iodoform

Pada saat
ditambah iod
berubah warna
menjadi kuning
dan ditambah
menjadi NaOH
putih

5

Reaksi dengan
esterfikasi

Setelah
dipanaskan

larutannya tidak
homogen

6

Keasaman

pH 6 asam

Alkohol
Sekunder
larut
Tidak larut
(sedikit
keruh)
Ditetesi
Na2CO3
berubah
menjadi keruh
dan agak

keunguan
Pada saat
ditambah iod
berubah
warna
menjadi
kuning dan
ditambah
menjadi
NaOH putih
Warna
berubah
menjadi lebih
pekat dan
lebih keruh ,
dari pink
pudar menjadi
pink lebih
pekat
pH 8 Basa

Fenol
larut
Tidak larut (keruh)
Ditetes Na2CO3
berubah menjadi
agak keruh

Pada saat
ditambah iod
berubah warna
menjadi kuning
pucat dan
ditambah menjadi
NaOH putih
Tidak terjadi
perubahan apapun

pH 7 netral

B. Pembahasan
Adapun cara kerja di kelompok satu yaitu kelarutan dalam air , pertama
disiapkan 3 tabung reaksi, lalu diisi setiap tabung tersebut dengan air sebesar 0,5 ml
dengan menggunakan alat pipet tetes yang ada ukuran nya, lalu setelah diisi semua
dengan air , lalu diisi satu tetes alkohol primer pada tabung 1, lalu diisi juga satu tetes
alkohol sekunder pada tabung kedua dan pada tabung ke-3 diisi dengan fenol ,
setelah itu , lalu dikocok ke-3 tabung reaksi tersebut , setelah dikocok dihasilkan
semua larutan air larut terhadap alkohol primer, alkohol sekunder dan fenol. Adapun
cara kerja kelompok dua yaitu kelarutan minyak lemak adalah pertama Diteteskan
minyak ke dalam 3 tabung reaksi sebanyak 0.5ml. Pada tabung pertama ditambahkan
alkohol primer (etanol) tabung kedua ditambahkan alkohol sekunder (isopropanol)
dan tabung ketiga ditambahkan fenol. masing2 tabung reaksi dikocok dan diamati
kelarutannya.Adapun cara kerja kelompok tiga yaitu Pertama disiapkan 3 tabung
reaksi, kemudian tabung pertama diisi alkohol primer, tabung kedua diisi alkohol
sekunder, dan tabung ketiga diisi fenol sebanyak 1 ml. Lalu masing-masing tabung
reaksi ditambah dengan 0,5 ml Na2CO3. Kemudian kocok dan dibiarkan selama 3-5
menit. Perhatikan perubahan yang terjadi dan dicatat. Adapun cara kerja kelompok
empat yaitu tes iodoform, pertama disiapkan tiga tabung reaksi , lalu diisi 1 ml ke
dalam masing-masing tabung reaksi dengan etanol sebagai alkohol primer , iso
propanol sebagai alkohol sekunder dan fenol dengn mengunakan pipet tetes yang
mempunyai ukurannya. Lalu diteteskan iodium tiga tetes dalam tabung reaksi
tersebut, lalu dicatat perubahannyaa, lalu yang terakhir diteteskan sedikit NaOH 10 %
sampai warna pada larutan menghilang dan dicatat perubahaanya. Adapun cara kerja
kelompok lima yaitu reaksi esterfikasi pertama , disiapkan tiga tabung reaksi dengan
etanol sebagai alkohol primer , iso propanol sebagai alkohol sekunder dan fenol
dengn mengunakan pipet tetes yang mempunyai ukurannya, lalu diteteskan 1 ml asam
asetat glacial ke dalam masing masing-masing tabung reaksi menggunakan pipet tetes
yang mempunyai ukurannya,lalu diteteskan sedikit 0,5 ml asam sulfat pekat dengan
berhati-hati,lalu ditambahkan 3 ml air sambil digoyangkan dan dipanaskan tabung
reaksi perlahan-lahan, lalu dicatat perubahan pada larutan .Adapun cara kerja
kelompok 6 yaitu mengukur ukuran pH adalah Ditetesi sebanyak masing2 5 tetes
aquades dalam 3 tabung reaksi. Terus ditambah 5 tetes etanol (alkohol primer), isopropanol (alkohol sekunder), dan fenol pada tiap2 tabung reaksi. Terus dikocok.
Terus diukur pHnya dengan menggunakan kertas lakmus dan hasilnya yaitu pada
alkohol primer pH nya berukuran 6 yaitu asam ,pada alkohol sekunder pH berukuran
8 yaitu basa dan pada fenol pH berukuran 7 yaitu netral.
Reaksi esterifikasi adalah reaksi antara asam karboksilat dengan senyawa alkohol
yang membentuk ester. Ester asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung

gugus -CO2 R’ dan R dapat berupa alkil maupun aril. Esterifikasi dapat
dilangsungkan dengan katalis asam dan bersifat reversible. Reaksi esterifikasi adalah
reaksi antara asam karboksilat dengan senyawa alkohol yang membentuk ester. Ester
asam karboksilat ialah suatu senyawa yang mengandung gugus -CO2 R’ dan R dapat
berupa alkil maupun aril. Esterifikasi dapat dilangsungkan dengan katalis asam dan
bersifat reversible (Widayat, 2012).
Pada percobaaan kelarutan dalam air alkohol primer, sekunder dan fenol dapat
larut dalam air karena ada ikatan hidrogen dan memiliki kemiripan sifat. Pada
percobaan kelarutan dalam minyak kami mendapatkan hasil minyak dapat larut dalam
alkohol, tetapi teori sebenarnya minyak tidak dapat larut dalam air karena minyak
hanya larut dalam pelarut polar saja sedangkan alkohol itu pelarut non polar. Pada
percobaan reaksi dengan Na2CO3dengan alkohol hasil yang di dapat semua
mengalami pengendapan karena Na2CO3 tidak dapat larut dengan alkohol. Pada
percobaan selanjutnya yaitu tes dengan iodoform, pada saat iodoform dicampurkan
dengan alkohol menghasilkan perubahan warna pada larutan tersebut, pada percobaan
keasamaan alkohol primer menghasilkan pH 6 yang berarti asam , pada alkohol
sekunder pH 8 yang berarti basa dan fenol pH 7 yang berarti netral.

V.

KESIMPULAN

Adapun kesimpulan pada praktikum kali ini adalah :
1. Pada sampel Aquadest Semua larut di alkohol primer , alkohol sekunder dan
fenol
2. Pada sampel minyak lemak semua tidak larut di kedua alkohol dan fenol tapi
ada perbedaan warna seperti alkohol primer berubah warna kuning jernih,
pada alkohol sekunder berubah warna sedikit keruh dan pada fenol menjadi
keruh.
3. Pada sampel Na2CO3 jika dicampur dengan alkohol primer akan menjadi
keruh dan terjadi endapan , pada alkohol sekunder menjadi keruh dan
warnanya menjadi keunguan dan pada fenol menjadi keruh saja.
4. Pada sampel iodoform jika dicampur dengan alkohol primer akan berubah
warna menjadi kuning dan jika ditambah dengan NaOH akan menjadi putih ,
pada alkohol sekunder akan berubah menjadi warna kuning danj ika ditambah
dengan NaOH akan menjadi putih dan pada fenol akan berubah menjadi
warna kuning danj ika ditambah dengan NaOH akan menjadi putih.
5. Pada sampel reaksi dengan esterfikasi jika dicampur dengan alkohol primer
dan dipanaskan larutan tidak homogen, pada alkohol sekunder larutan menjadi
lebih pekat dan lebih keruh (dari merah muda pudar menjadi merah muda
pekat ) dan pada fenol tidak terjadi apapun
6. Pada sampel keasaaman (aquadest) jika dicampur dengan alkohol primer
didapatkan pH 6 berarti Asam, pada alkohol sekunder didapatkan pH 8 berarti
basa , dan pada fenol di daptkan pH 7 berarti netral.

DAFTAR PUSTAKA

Ismayani. 2014. kimia organik. JURNAL ALKOHOL DAN FENOL . Vol. 2 Page 35.
Oxtoboy. 2003. PRINSIP-PRINSIP KIMIA MODERN. Erlangga, Jakarta
Santi . 2008. Reaksi Senyawa Kimia. JURNAL ALKOHOL DAN KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP. Vol. 3. Page 455
Utomo. 2010. ASAP CAIR. Kanisius. Yogyakarta
Widayat. 2012. Ilmu Lingkungan. JURNAL POTENSI GLISEROL DALAM
PEMBUATAN TURUNAN GLISEROL MELALUI PROSES
ESTERIFIKASI.VOL 10. HAL. 26-31

LAMPIRAN

A. Diagram alir
1. Kelarutan dalam air dan minyak lemak

Bahan

Dimasukkan kedalam
tabung reaksi

Dikocok

Diperhatikan
kelarutannya

Dicatat

A

etanol

A

Alkohol dan fenol

Diulangi percobaan yang
sama

Hasil

2. Resksi dengan Na2CO3

Bahan

Dimasukkan kedalam tabung

A

A

Dkocok

Dibiarkan 3-5 menit

Diperhatikan perubahannnya

Dicatat

Dikerjakan hal yang
sama

Hasil

3. Reaksi FeCl3

Bahan

Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi

Dicatat perubahannya

A

4. Tes dengan indoform

Bahan

Iodium dalam
bentuk KI

Dimasukkan ke dalam
tabung reaksi

Dicatat perubahannya

hasil

5. Reaksi esterfikasi
Bahan

A

NaCH 10%

A

1 ml asam
asetat glacal

Diamsukkan
kedalam tabung
reaksi

Digoyangkan

Dipanaskan perlahan

Dicatat perubahannya

Hasil

H2SO4 0,5 ml

6. Reaksi oksidasi

Bahan

H2SO4

Dimasukkan
kedalam tabung
reaksi

Dikocok dengan baik

Dipanaskan perlahan

Dicatat perubahan terjadi

Hasil

Na Bikrromat 1% 5
ml

7. Keasaman

Bahan

Dimasukkan kedalam
tabung reaksi

Diaduk dengan pengaduk
kaca

Diukur pH sampel

Hasil

Aquadest