Ir Beton Super PL and Macam Bangunan Air

1
BETON MUTU TINGGIDENGAN ADMIXTURE SUPERPLASTIZISER DAN
ADITIF SILICAFUME (Hight Strength Concrete By Admixtures Superplastiziser
And Additive Silicafume)
As’at Pujianto
, Tri Retno Y.S. Putro, dan Oktania AriskaJurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
ABSTRACT
Increasing the concrete strength is always one of the main desires of concrete technology.Since
more than 20 years high strength concretes with compressive strength ranging from 50MPa up to
140 MPa have been used worldwide in tall buildings and bridges with long spans orbuildings in
aggressive environments. But in Indonesia high strength concretes with compressivestrength
maximum 60 MPa. The properties of concrete are affected by cementitious matrix,aggregate, and
the transition zone between these two phases. Reducing the water-cement ratioand the addition of
pozzolanic admixtures like silica fume are often used to modify themicrostructure of the matrix and
to optimise the transition zone. The Reduction of the water-cement ratio results in a decrease in
porosity and refinement of capillary pores in matrix, but
flowing ability of the concrete it will decrease too while can’t workable. Then can
workable use
of a superplasticizer. The results showed that a superplasticizer dosage of more than 2% of
thepowder mass could not improve the flowing ability of the paste anymore. For all

latterexperiments the superplasticizer dosage was determined about 2 % in powder mass. The
firsttests showed a good workability of the fresh concrete and a good self compacting ability with
thesilicafume dosage 10 % in powder mass. The interest in reducing costs while increasing
theconcrete strength, was leading to the results in this paper.Key word : High strength concrete,

compressive strength, workability, superplasticizer, andsilicafume.ABSTRAKPeningkatan
kekuatan beton adalah salah satu faktor utama yang diharapkan padateknologi beton. Sejak lebih
dari 20 tahun beton mutu tinggi dengan kuat tekan berkisar antara50 MPa sampai dengan 140 MPa
telah digunakan di negara-negara maju pada konstruksibangunan tingkat tinggi dan jembatan
berbentang panjang atau bangunan didalam lingkunganyang agresif. Namun di Indonesia kuat
tekan beton mutu tinggi yang dapat dicapai maksimumbaru sebesar 60 MPa. Sifat beton akan
mengalami penurunan kekuatan akibat adanya bahantambah semen, agregat, dan adanya pori-pori.
Pengurangan factor air semen (fas) danpenambahan
admixture pozzolanic
seperti
silicafume
sering digunakan untuk memodifikasikomposisi beton dan mengurangi pori-pori. Pengurangan fas
mengakibatkan menurunnyaporositas beton dan pori-pori, namun kelecakan beton juga akan
berkurang sehingga sulitdikerjakan. Agar mudah dikerjakan maka perlu digunakan superplastisizer.
Hasil menunjukkanbahwa superplasticizer dengan dosis lebih dari 2 % terhadap pasta semen tidak

meningkatkankelecakan pasta. Oleh karena itu semua benda uji digunakan superplastisizer dengan
dosis sekitar2 % terhadap berat semen. Pengujian awal memperlihatkan adanya kelecakan yang
sangat tinggipada beton segar dan mendapatkan kuat tekan yang lebih baik dengan silicfume
sebesar 10 %terhadap berat beton. Adanya kelecakan yang sangat tinggi hingga peningkatan kuat
tekan beton,menjadi pembahasan utama pada makalah ini.Kata kunci : Beton mutu tinggi, kuat
tekan, kelecakan, superplastisizer, dan silicafume.
2
1. Pendahuluan
Beton, sejak dulu dikenal sebagai material dengan kekuatan tekan yang memadai, mudahdibentuk,
mudah diproduksi secara lokal, relatif kaku, dan ekonomis. Tapi di sisi lain, beton jugamenunjukan
banyak keterbatasan baik dalam proses produksi maupun sifat-sifat mekaniknya,sehingga beton

pada umunya hanya digunakan untuk konstruksi dengan ukuran kecil danmenengah.Namun sejak
dua dekade terakhir ini, setelah berhasil dikembangkannya berbagai jenistambahan atau
admixtures
dan
additives
untuk campuran beton, terutama
water reducer
atau

plasticizer
dan
superplastisizer
, maka telah terjadi kemajuan yang sangat pesat pada teknologibeton, dengan berhasil
memproduksi beton mutu tinggi bahkan sangat tinggi, dan yang padaakhirnya juga telah
memperbaiki dan meningkatkan hampir semua kinerja beton menjadi suatumaterial modern yang
berkinerja tinngi.Di beberapa negara maju sudah sejak lama beton mutu tinggi berhasil diproduksi
untuk pekerjaan-pekerjaan khusus. Pada tahun 1941, di
Jepang
sudah diproduksi beton mutu tinggidengan kuat tekan mencapai 60 MPa untuk panel cangkang
beton pracetak pada sebuahterowongan kereta api. Pada tahun 1952, di
Eropa
beton mutu tinggi dengan kuat tekan 60 MPasudah dipakai untuk struktur jembatan berbentang
panjang. Pada tahun 1960, di
USA
juga sudahdiproduksi beton mutu tinggi 60 MPa untuk keperluan militer, selanjutnya sejak tahun
1980an,beton mutu tinggi dan sangat tinggi banyak digunakan untuk pelaksanaan struktur
gedungbertingkat tinggi (terutama untuk elemen kolom), kemudian sejak 1989 sudah digunakan
betonbermutu 100



140 MPa untuk jembatan berbentang panjang, bangunan bawah tanah dan lepaspantai, bangunan
industri seperti silo yang tinggi dan berdiameter besar, dan juga bangunanberesiko tinggi seperti
bangunan reaktor pada pembangkit listrik tenaga nuklir. Di
Indonesia
beton mutu tinggi dengan kuat tekan rata-rata sebesar 85 MPa
baru dapat dibuat di laboratorium
pada tahun 1990, dengan bahan tambah
superplastisizer
dengan nilai
slump
mencapai 15 cm.Campuran beton yang dihasilkan dengan kadar semen 480 kg/cm
2
dan faktor air semen (fas,
w/c
)0,32 (Supartono, 1998). Sedangkan realisasi di lapangan maksimal baru mencapai + 80 % nyaatau
setara dengan 60 MPa.Perkembangan teknologi dalam bidang konstruksi di Indonesia terus
menerus mengalamipeningkatan, hal ini tidak lepas dari tuntutan dan kebutuhan masyarakat
terhadap fasilitasinfrastruktur yang semakin maju, seperti jembatan dengan bentang panjang dan
lebar, bangunan


3gedung bertingkat tinggi (terutama untuk kolom dan beton pracetak), dan fasilitas
lain.Perencananaan fasilitas-fasilitas tersebut mengarah kepada digunakannya beton mutu
tinggi,dimana mencakup kekuatan, ketahanan (keawetan), masa layan dan effisiensi. Dengan
betonmutu tinggi dimensi dari struktur dapat diperkecil sehingga berat struktur menjadi lebih

ringan,hal tersebut menyebabkan beban yang diterima pondasi secara keseluruhan menjadi lebih
kecilpula, jika ditinjau dari segi ekonomi hal tersebut tentu akan lebih menguntungkan. Disamping
ituuntuk bangunan bertingkat tinggi dengan semakin kecilnya dimensi struktur kolom
pemanfaatanruangan akan semakin maksimal.. Porositas yang dihasilkan beton mutu tinggi juga
lebih rapat,sehingga akan menghasilkan beton yang relatif lebih awet dan tahan sulfat karena tidak
dapatditembus oleh air dan bakteri perusak beton. Oleh sebab itu penggunaan beton bermutu
tinggitidak dapat dihindarkan dalam perencanaan dan perancangan struktur bangunan.Salah satu
masalah yang sangat berpengaruh pada kuat tekan beton adalah adanyaporositas. Semakin besar
porositasnya maka kuat tekannya semakin kecil, sebaliknya semakinkecil porositas kuat tekannya
semakin besar. Besar dan kecilnya porositas dipengaruhi besar dankecilnya fas yang digunakan.
Semakin besar fas-nya porositas semakin besar, sebaliknyasemakin kecil fas-nya porositas semakin
kecil. Untuk mendapatkan beton bermutu tinggi (kuattekan tinggi) maka harus dipergunakan fas
rendah, namun jika fas-nya terlalu kecil pengerjaanbeton akan menjadi sangat sulit, sehingga
pemadatannya tidak bisa maksimal dan akanmengakibatkan beton menjadi keropos, hal tersebut

berakibat menurunnya kuat tekan beton.Untuk mengatasi hal tersebut dapat dipergunakan
Superplasticizer
yang sifatnya dapatmengurangi air (dengan menggunakan fas kecil) tetapi tetap mudah dikerjakan
yaitu SikamenType F, produk sika.Porositas juga dapat diakibatkan adanya partikel-partikel bahan
penyusun beton yangrelatif besar, sehingga kerapatan tidak dapat maksimal. Partikel terkecil bahan
penyusun betonkonvensional adalah semen. Untuk mengurangi porositas semen dapat digunakan
aditif yangbersifat pozzolan dan mempunyai patikel sangat halus. Salah satu aditif tersebut adalah
Mikrosilika (
Silicafume
)
, yang merupakan produk sampingan sebagai abu pembakaran dariproses pembuatan
silicon metal
atau

silicon alloy
dalam tungku pembakaran listrik. Mikrosilikaini bersifat pozzolan, dengan kadar kandungan
senyawa silica-dioksida (Si O
2
) yang sangattinggi (> 90 %), dan ukuran butiran partikel yang sangat halus, yaitu sekitar 1/100
ukuran rata-


Fungsi Fungsi Bangunan Utama :
Kantong lumpur: merupakan bangunan yang memiliki fungsi untuk
mengendapkan partikel-partikel sedimen yang menimbulkan dampak yang
merugikan terhadap kapasitas saluran irigasi. Oleh sebab itu diperlukan
penanggulangan agar pendangkalan jaringan irigasi dapat dihindari sehingga debit
air yang dibutuhkan dapat terpenuhi sesuai rencana, maka direncanakan pembuatan
bangunan pengendali sedimen ...
Mamok Suprapto, Sriyanto Ir
Last modified: 2010-03-23
Kolam Olak

ABSTRAK Kolam olak (stilling basin) merupakan bagian dari bangunan bendung
yang penting, karena fungsinya sebagai peredam enerji dari air yang melimpas
melalui mercu bendung. Enerji air yang cukup besar ini harus direduksi untuk
keamanan bendung. Dalam beberapa tahun terakhir, banyak kolam olak bangunan
bendung mengalami kerusakan, khususnya pada bagian ujung (endsill). Adanya
pengurangan penutup lahan (soil coverage) dan perubahan perubahan iklim
(climate change), yang secara tidak langsung berpengaruh terhadap pola aliran
sungai, ditengarai berdampak terhadap kapasitas dan keamanan bangunan air yang

sudah ada. Dampak dari perubahan pola aliran sungai terhadap kemampuan kolam
olak eksisting suatu bangunan bendung yang ada, cukup menarik untuk dikaji.
Kajian dilakukan pada bendung Kedungboyo yang terletak di sungai Cemoro,
kabupaten Boyolali, dengan panjang kolam olak (Lo) eksisting adalah 6 m. Kolam
olak di bendung ini selalu mengalami kerusakan di endsill. Debit yang melimpas
mercu bendung diperhitungkan terhadap Q50 dan debit pada aliran yang mencapai
aras (level) tebing bendung (Qmax). Kajian hidraulik dilakukan terhadap dimensi
Lo eksisting. Kecepatan (V) dan kekuatan aliran sungai (stream power, Sp) di
bagian akhir kolam olak dijadikan tolok ukur terhadap kemampuan kolam olak
dalam fungsinya sebagai peredam enerji. Skenario panjang (Lo) dan elevasi dasar
(Ed) kolam olak disusun untuk menghasilkan simulasi hidraulik pada kolam
dengan debit Q50 dan Qmax. Hasil simulasi tiap skenario dipilih yang terbaik,
yakni yang menghasilkan V dan Sp terendah, selanjutnya dikontrol dengan Qmax.
Analisis menunjukkan bahwa dengan Q50, kolam olak eksisting masih
menghasilkan V dan Sp yang tinggi. Hasil simulasi terbaik diperoleh dari skenario
ke-5 dari 6 (enam) skenario yang ada, yaitu menghasilkan V= dan Sp=. Analisis
dengan Qmax, V dan Sp yang dihasilkan adalah …………… Hasil ini
menunjukkan bahwa panjang dan kedalaman kolam olak perlu disesuaikan. Kata
kunci: Debit rencana, kecepatan dan kekuatan aliran, dimensi kolam olak.


Conference registration is required in order to view papers.
Bangunan Ukur Debit :
Bangunan ukur yang berfungsi untuk mengukur volume air persatuan waktu (m
3/det atau 1/det) jenis bangunan ukur debit yang diinvestasikan adalah : 1.
Bangunan Ukur Ambang Lebar 2. Bangunan Ukur Romijin 3. Bangunan Ukur
Crump de Gruyter 4. Bangunan Ukur Cipoletti 5. Bangunan Ukur Parshal Flume 6.
Venturi Meter 7. Bangunan Ukur Thomson 8. Dll
Sumber: embatan :
Adalah bangunan untuk menghubungkan jalan-jalan inspeksi diseberang saluran
irigasi/pembuang atau untuk menghubungkan jalan inspeksi dengan jalan umum
atau untuk penyebrangan lalu lintas (Kendaraan, manussia dan hewan)

Saluran Pembuang :
Adalah saluran yang berfungsi membuang kelebihan air. saluran Pembuang yang
inventarisasi adalah saluran pembuang buatan dan saluran pembuang alam
sekunder
Saluran Primer :
Adalah saluran yang membawa air dari bangunan utama ke saluran sekunder dan
petak-petak tersier diairi. Batas ujung saluramn primer adalah bangunan bagi yang
terakhir


Pengambilan Bebas :
Adalah bangunan yang dibuat ditepi sungai yang mengalirkan air sungai ke dalam
jaringan irigasi, tanpa mengatur tinggi muka air di sungai. Termasuk sebagai
bagian dari pengambilan bebas ialah bangunan pengarah arus. Di Tinjau dari bahan
yang dipergunakan, maka pengambilan bebas dapat di bagi pula menjadi tiga jenis
seperti pada bendung tetap di atas.
Jaringan Irigasi :
Adalah saluran bangunan yang merupakan satu kesatuan dan diperlukan untuk
pengaturan air irigasi mulai dari :penyediaan, pengambilan, pembagian, pemberian
dan penggunaan air irigasi beserta pembuanganya. Disamping itu jalan inspeksi
juga merupakan bagiab dari jaringan irigasi.
Bangunan Pembilas :
Adalah bangunan yang berfungsi untuk membilas sedimen pada kantong lumpur
dan atau saluran tersier penerima
Bangunan Pengatur Muka Air :
Adalah bangunan yang berfungsi mengatur/mengontrol ketinggian muka air di
saluran primer dan skunder sampai batas-batas yang diperlukan untuk dapat
memberikan debit yang konstan kepada bangunan sadap tersier.
Bangunan Sadap :

Adalah bangunan air yang berfungsi mengalirkan air dari saluran primer atau
skunder ke saluran tersier penerima
Bangunan Skunder :
Adalah saluran yang membawa air dari saluran primer ke petak-petak tersier yang

dilayani oleh saluran skunder tersebut. Batas ujung saluran adalah pada bangunan
sadap terakhir
Bangunan Suplesi :
Adalah Bangunan yang berfungsi mengalirkan air dari saluran suplesi ke saluran
pembawa atau ke sungai
Bangunan Kantong Lumpur :
Adalah bangunan yang berada di pangkal saluran induk, yang berfungsi untuk
menampung dan mengendapkan lumpur,pasir, dan kerikil, supaya bahan endapan
tersebut tidak terbawa saluran di hilirnya, Bangunan dibilas pada waktu-waktu
tertentu.
Bangunan Pelimpah :
Adalah bangunan bangunan air yang terletak dihulu bangunan talang,siphon dan
lain-lain,untuk keamanan jaringan. Bangunan bekerja otomatis dengan naiknya
muka air
Bangunan Pembilas :
Adalah bangunan yang berfungsi untuk membilas sedimen pada kantong lumpur
dan atau saluran tersier penerima
Bangunan Bagi :
Adalah bangunan air yang terletak disaluran primer dan sekunder pada suatu titik
cabang dan berfungsi untuk membagi aliran antara dua saluran atau lebih

Bangunan Boks Bagi :

adalah bangunan yang terletak di saluran tersier yang berfungsi untuk membagi
aliran air ke cabangnya.
Bangunan Pelengkap :
adalah bangunan yang dibuat agar aliran air irigasi tidak terhambat akibat dari
kondisi topografi yang dilewati oleh saluran irigasi.
Bangunan Terjun :
adalah bangunan yang berfungsi menurunkan muka air dan tinggi energi yang
dipusatkan di
satu tempat.
Bangunan Utama :
adalah bangunan yang dipergunakan untuk menangkap atau mengambil air dari
sumbernya
seperti sungai atau mata air lainnya.
Bendung :
adalah usaha untuk menaikkan tinggi permukaan air, mengarahkan air sungai
dengan cara membendung sungai tanpa reservoar. Jumlah dan tinggi permukaan
dipengaruhi oleh debit sungai musim hujan dan kemarau
Bendungan :
adalah usaha untuk menaikkan tinggi permukaan air, mengarahkan air sungai
dengan cara
membendung sungai mengumpulkannya dengan reservoar sebelum dialirkan ke
saluran pembawa. Dengan demikian pada musim hujan air dapat disimpan dan

dialirkan pada musim kemarau, selain untuk air pengairan digunakan juga untuk
air minum dan energi.
Daerah Irigasi :
adalah kesatuan wilayah yang mendapat air dari satu jaringan irigasi yang bisa
disingkat dengan DI.
Gorong-gorong :
adalah bangunan fisik yang dibangun memotong jalan/galengan yang berfungsi
untuk menyalurkan air.
Jaringan Utama :
adalah jaringan irigasi yang berada dalam satu sistem irigasi, mulai dari bangunan
utama (bendung/bendungan) saluran induk/primer, saluran sekunder dan bangunan
sadap serta bangunan pelengkapnya.
Pintu Air :
adalah bangunan fisik yang dapat mengatur keluar masuk air sesuai dengan
kebutuhan tanaman yang diusahakan.
Talang :
adalah bangunan air yang melintas diatas saluran/sungai atau jalan untuk
mengalirkan air irigasi ke seberangnya.

Read more: Istilah Teknis dalam Pengembangan Pengelolaan Irigasi Partisipatif ~
Home Design Ideas http://kibagus-homedesign.blogspot.com/2011/04/istilah-

teknis-dalam-pengembangan.html#ixzz1avg2mltI
Under Creative Commons License: Attribution