Gulma Pada Tanaman Semusim. doc

Nama
NIM

: Galih Damar Adya
: 135090034

Tugas Budidaya Tanaman
Gulma Pada Tanaman Semusim
Banyak hal yang menyebabkan hasil produksi tanaman yang didapatkan tidak maksimal.
Salah satu penyebab hal tersebut adalah adanya gulma. Gulma mengganggu segala jenis
tanaman, baik itu kelompok tanaman semusim maupun kelompok tanaman keras (tahunan). Pada
kesempatan ini akan dibahas mengenai gulma pada kelompok tanaman semusim.
Sebelumya perlu diketahui terlebih dahulu istilah tanaman semusim. Tanaman semusim
merupakan istilah agrobotani bagi tumbuhan yang dapat dipanen hasilnya dalam satu musim
tanam. Dalam pengertian botani, pengertiannya agak diperlonggar menjadi tumbuhan yang
menyelesaikan seluruh siklus hidupnya dalam rentang setahun. Istilah dalam bahasa Inggris,
annual plant, menunjukkan bahwa yang dimaksud "satu musim" adalah satu tahap dalam
setahun.
Gulma
I.


Pengertian
Gulma adalah tumbuhan pengganggu, bisa berupa tumbuhan liar atau sisa-sisa

tanaman budidaya yang sebelumnya ditumpangsarikan dengan tanaman utama.
Keberadaan gulma bisa berakibat fatal bagi tanaman utama. Tanaman pengganggu ini
bukan hanya menyebabkan pelambatan saat berbuah, tetapi juga potensial mematikan
tanaman. Pasalnya, gulma bisa menjadi agen penyebar virus, bakteri, serta cendawan
penyebab penyakit. Selain itu, gulma juga bisa menjadi inang atau tempat hidup hama,
seperti ulat dan belalang.

II.

Ciri khas daripada gulma antara lain:
(a) pertumbuhannya cepat,
(b) mempunyai daya saing yang kuat dalam

memperebutkan

faktor-faktor


kebutuhan hidupnya,
(c) mempunyai toleransi yang besar terhadap kondisi lingkungan yang ekstrem,

(d) mempunyai daya berkembang biak yang besar

secara vegetatif dan atau

generatif,
(e) alat perkembangbiakannya mudah tersebar melalui angin, air, maupun binatang,
dan
(f) bijinya mempunyai sifat dormansi yang
hidup dalam
III.

memungkinkannya untuk bertahan

kondisi yang kurang menguntungkan (Nasution,

1986).


Klasifikasi
Cara klasifiksi pada gulma cenderung mengarah ke sistem buatan dengan cara
pengamatan pada ciri kehidupannya. Atas dasar pengelompokan yang berbeda, maka
gulma dapat dikelompokkan menjadi kelompok-kelompok atau golongan-golongan
yang berbeda pula. Masing-masing kelompok memperlihatkan perbedaan di dalam
pengendalian. Contoh beberapa klasifikasi gulma:
1. Berdasarkan habitatnya, gulma dikelompokkan menjadi :
a. Gulma darat (terrestial weeds), yaitu gulma yang tumbuh pada habitat tanah
atau darat. Contoh: Cyperus rotundus, Imperata cylindrica, Cynodon dactylon,
Amaranthus spinosus, Mimosa sp. , dan lain sebagainya.
b. Gulma air (aquatic weeds), yaitu gulma yang tumbuh di habitat air.
2. Berdasarkan morfologinya, gulma dikelompokan ke dalam :
a. Golongan rumput (grasses)
Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae.
Deangan cirri, batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga. Daun-daun
soliter pada buku-buku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun
sejajar, terdiri atas dua bagian yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun
biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata. Lidah-lidah daun sering
kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun.
Dasar karangan bunga satuannya anak bulir (spikelet) yang dapat bertangkai

atau tidak (sessilis). Masing-masing anak bulir tersusun atas satu atau lebih
bunga kecil (floret), di mana tiap-tiap bunga kecil biasanya dikelilingi oleh
sepasang daun pelindung (bractea) yang tidak sama besarnya, yang besar
disebut lemna dan yang kecil disebut palea.Buah disebut caryopsis atau
grain.Contohnya Imperata cyliindrica, Echinochloa crusgalli, Cynodon
dactylon, Panicum repens.
b. Golongan teki (sedges)

Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae. Batang
umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak
berongga.Daun tersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun
(ligula).Ibu tangkai karangan bunga tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam
bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh suatu daun pelindung.
Buahnya tidak membuka. Contohnya Cyperus rotundus, Fimbristylis littoralis,
Scripus juncoides.
c. Golongan berdaun lebar (broad leaves)
Gulma berdaun lebar umumnya

termasuk


Dicotyledoneae

dan

Pteridophyta. Daun lebar dengan tulang daun berbentuk jala. Contohnya
Monocharia vaginalis, Limnocharis flava, Eichornia crassipes, Amaranthus
spinosus, Portulaca olerace, Lindernia sp.
3. Berdasarkan asalnya, gulma dikelompokan ke dalam :
a. Gulma obligat (obligate weeds) adalah gulma yang tidak pernah dijumpai
hidup secara liar dan hanya dapat tumbuh pada tempat-tempat yang dikelola
oleh manusia. Contoh Convolvulus arvensis, Monochoria vaginalis,
Limnocharis flava.
b. Gulma fakultatif (facultative weeds) adalah gulma yang tumbuh secara liar
dan dapat pula tumbuh pada tempat-tempat yang dikelola oleh manusia.
Contohnya Imperata cylindrica, Cyperus rotundus Opuntia sp.
4. Berdasarkan parasit atau tidaknya, dibedakan dalam:
a. Gulma non parasit, contohnya Imperata cylindrica, Cyperus rotundus.
b. Gulma parasit, dibedakan lagi menjadi :
1) Gulma parasit sejati, contoh Cuscuta australis (tali putri). Gulma ini tidak
mempunyai daun, tidak mempunyai klorofil, tidak dapat melakukan asimilasi

sendiri, kebutuhan akan makannya diambil langsung dari tanaman inangnya dan
akar pengisapnya (haustarium) memasuki sampai ke jaringan floem.
2) Gulma semi parasit, contohnya Loranthus pentandrus.Gulma ini
mempunyai daun, mempunyai klorofil, dapat melakukan asimilasi sendiri, tetapi
kebutuhan akan air dan unsur hara lainnya diambil dari tanaman inangnya dan
akar pengisapnya masuk sampai ke jaringan silem.
3) Gulma hiper parasit, contoh Viscum sp. Gulma ini mempunyai daun,
mempunyai klorofil, dapat melakukan asimilasi sendiri, tetapi kebutuhan akan air

dan hara lainnya diambil dari gulma semi parasit, dan akar pengisapnya masuk
sampai ke jaringan silem.

5. Berdasarkan bentuk daun:
Penggolongan berdasarkan bentuk daun ini berpatokan atas lebar atau
sempitnya daun. Gulma berdaun lebar

yaitu

apabila lebar dari helaian


daunnya lebih dari setengah ukuran panjangnya. Helaian daun tersebut dapat
berbentuk oval, bulat, segita, lonjong, membulat atau seperti bentuk ginjal.
Pertulangan daun (nervatio) dari golongan ini umumnya bentuk menyirip.
Golongan gulma berdaun lebar ini umumnya didominasi oleh kelompok
tumbuhan dari klas Dicotyledoneae.
Sedangkan gulma berdaun sempit yaitu apabila helaian daun atau
laminanya berbentuk memanjang dan ukuran lebarnya helaian daun kecil atau
sempit. Helaian daun dari golongan ini umumnya terdiri dari kelampok daun
yang berbentuk pita, linearis, jarum dan yang berbentuk panjang-panjang.
Pertulangan daun dari golongan ini umumnya berbentuk lurus-lurus atau
linearis yang umumnya didominasi oleh kelompok tumbuhan dari klas
Monocotyledoneae.

6. Berdasarkan daur hidup:
Menurut Ashton (1991), berdasarkan daur hidup (siklus hidup), maka
gulma dapat dikelompokkan pada beberapa golongan yaitu.
a. Annual (semusim)
Adalah tumbuhan gulma yang mempunyai daur hidup hanya satu musim atau
satu tahunan, mulai dari tumbuh, anakan, dewasa dan berkembang biak.
Contoh gulma semusim adalah: Ageratum conyzoides, Stachytarpita sp.

b. Biennial (dua musim)
Yaitu

tumbuhan gulma yang mempunyai

daur hidup

mulai

dari

tumbuh, anakan, dewasa dan berkembang biak selama dua musim tetapi
kurang dari dua tahun. Contoh gulma ini adalah: Lactuca canadensis L.

c. Perinnial (gulma musiman atau tahunan)
Adalah tumbuhan gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau lama
berkelanjutan bila kondisi memungkinkan. Contoh gulma ini adalah
kebanyakan dari klas monocotyledoneae seperti; Cyperus rotundus, Imperata
cylindrical, dll


7. Berdasarkan sifat botani:
Menurut Triharso (1994), berdasarkan sifat-sifat botaninya maka gulma dapat
dikelompokkan menjadi beberapa golongan yaitu:
a. Golongan gulma Dicotyledoneae (berkeping dua)
Yaitu semua tumbuhan gulma yang berasal dari klas Dikotiledon, seperti:
Crotalaria sp, Melastoma malabathricum, Phyllanthus niruri, Lantana camara,
dll.
b. Golongan gulma Monocotyledoneae (berkeping satu)
Adalah semua tumbuhan gulma yang berasal dari klas Monokotil seperti:
Imperata cylindrical, Panicum repens, Dactyloptenium sp., Eragrostis
amabilis, Cynodon dactylon, cyperus rotundus, dll.
c. Golongan gulma Pteridophyta (pakis-pakisan)
Yaitu semua gulma yang berasal dari kelompok pakis-pakisan, contohnya:
Neprolepsis bisserata.

IV.

Contoh macam – macam gulma tanaman semusim
1. Gulma pada padi sawah
a. Golongan rumput-rumputan:

Jajagoan (Echinochloa crus-galli)
Tuton (E. colona)
Rumput pahit (Paspalum distichum)
Suket timunan (Leptochloa chinensis)

Banta (Leersia hexandra)
Panicum repens
P. vaginatum
b. Golongan teki:
Fimbristylis littoralis
Cyperus difformis
Papayungan (C. halpan)
C. iria
Eleocharis pellucida
Fuirena ciliaris
Scirpus juncoides
S.lateriflorius
Eriocaulon cinearum
c. Golongan berdaun lebar:
Marsilea crenata

Sagittaria guayanensis
Althernanthera philoxeroides
Bayam kremeh, kasisap sayur (A. sessilis)
Genjer (Limnocharis flava)
Commelina benghalensis
C. nudiflora
Eclipta prostrata
Eceng (Monochoria vaginalis)
2. Gulma pada padi ladang
a. Rumput-rumputan:
Tuton (E. colona)
Digitaria sanguinalis
Rumput belulang (E. indica)
Dactylotenium aegyptum
P. dilatatum
Rottboellia exaltata
Alang-alang (Imperata cylindrical)

b. Teki-tekian:
Teki (C. iria)
Teki (C. rotundus)
c. Berdaun lebar:
Babadotan (Ageratum conyzoides)
Amaranthus spinosus
Celosea argentea
Commelina benghalensis
C. diffusa
E. alba
Ipomeoa triloba
P. oleracea
Trianthema portulacastrum
3. Gulma pada jagung
a. Rumput-rumputan:
Jajagoan (Echinochloa crus-galli)
Alang-alang (Imperata cylindrical)
E. colona
P. distichum
Isacne globosa
Genjoran (D. sanguinalis)
Grintingan (C. dactylon)
Rumput setan (Striga asiatica)
b. Teki:
Teki (C. rotundus)
4. Gulma pada kedelai, kacang hijau, dan kacang tanah
a. Rumput-rumputan:
Alang-alang (I. cylindrical)
D. sanguinalis
Ischaemuum timorense
b. Teki-tekian:
Cyperus sp
c. Berdaun lebar:
Borreria alata
Spigelia anthelmia

Phylantus niruri
Synedrella nodiflora
Croton hirtus
Leucas lavandulaeflora
Eupatorium odoratum
Passiflora foetida
Oxxalis sp.
Ceplukan (Physalis angulata)
V.

Pengendalian Gulma
1. Preventif (pencegahan)
a.

Dengan pembersihan bibit-bibit pertanaman dari kontaminasi biji-biji gulma

b. Pencegahan pemakaian pupuk kandang yang belum matang
c.

Pencegahan pengangkutan jarak jauh jerami dan rumput-rumput makanan
ternak

d. Pemberantasan gulma di sisi-sisi sungai dan saluran-saluran pengairan
e. Pembersihan ternak yang akan diangkut
f.

Pencegahan pengangkutan tanaman berikut tanahnya dan lain sebagainya.

2. Pengendalian gulma secara fisik
Pengendalian gulma secara fisik ini dapat dilakukan dengan jalan :
a.

Pengolahan tanah

Pengolahan tanah dengan menggunakan alat-alat seperti cangkul, garu, bajak,
traktor dan sebagainya pada umumnya juga berfungsi untuk memberantas gulma.
b. Pembabatan (pemangkasan, mowing)
Pembabatan umumnya hanya efektif untuk mematikan gulma setahun dan relatif
kurang efektif untuk gulma tahunan.

c.

Penggenangan

Penggenangan efektif untuk memberantas gulma tahunan. Caranya dengan
menggenangi sedalam 15 - 25 cm selama 3 - 8 minggu. Gulma yang digenangi
harus cukup terendam, karena bila sebagian daunnya muncul di atas air maka
gulma tersebut umumnya masih dapat hidup.
d. Pembakaran
Suhu kritis yang menyebabkan kematian pada kebanyakan sel adalah 45 - 550 C,
tetapi biji-biji yang kering lebih tahan daripada tumbuhannya yang hidup.
Kematian dari sel-sel yang hidup pada suhu di atas disebabkan oleh koagulasi
pada protoplasmanya.
e.

Mulsa (mulching, penutup seresah)

Penggunaan mulsa dimaksudkan untuk mencegah agar cahaya matahari tidak
sampai ke gulma, sehingga gulma tidak dapat melakukan fotosintesis, akhirnya
akan mati dan pertumbuhan yang baru (perkecambahan) dapat dicegah. Bahanbahan yang dapat digunakan untuk mulsa antara lain jerami, pupuk hijau, sekam,
serbuk gergaji, kertas dan plastik.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65