tapi air kelapa mentah sebenarnya juga

1. Kremah
Kremah (Altenanthera sessilis) adalah tumbuhan obat Indonesia. Kremah masih berkerabat
dengan bayam merah (Altenanthera amoena Voss.) yang berasal dariAmerika.
Kremah memiliki banyak sebutan di Sumatera dan Jawa. Di Sumatera dikenal dengan
sebutan juruk demah (Lampung), omak (Batak), daun keremak, d. rusa, dan sayor
udang(Melayu). Di Jawa, dikenal dengan nama bayem
kremah, kremek, kremo, matean, keremi(Jawa), tolot sayah, dan tolot (Sunda).
Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Magnoliopsida

Ordo:

Caryophyllales


Famili:

Amaranthaceae

Upafamili: Gomphrenoideae
Genus:

Alternanthera

Spesies:

A. sessilis

Deskripsi
Kremah merupakan herba/semak berbatang banyak, yang tingginya mencapai 1 m. Kremah
dapat pula tumbuh secara merambat atau mengapung. Akarnya putih-kecoklatan, dan berjenis
tunggang. Panjang batangnya mencapai ± 30 cm. Bentuk batangnya bulat, masif, beruas-ruas,
dengan warna hijau-kekuningan. Daunnya majemuk, saling berhadapan, ujung dan pangkal
runcing, berwarna hijau dan memiliki panjang antara 1-15 cm, lebar 5 cm, yang juga
berbulu halus. Pertulangan daun berbentuk menyirip. Bunganya majemuk, kcil, berbentuk

bulir, terletak di ketiak daun daun ujung batang, bertangkai silidris, berwarna putih/keunguan
dengan masa berbunga sepanjang tahun. Buahnya bulat dan hitam.
Kremah mirip dan berkerabat dengan bayam merah yang dipergunakan sebagai tanaman obat
dan tanaman hias.

2. Alang-alang
Alang-alang atau ilalang ialah sejenis rumput berdaun tajam, yang kerap menjadigulma di
lahan pertanian. Rumput ini juga dikenal dengan nama-nama daerah sepertialalang,
halalang (Bjn, Min.), lalang (Mly., Md., Bl.), eurih (Sd.), rih (Bat.), jih (Gayo), re(Sas., Sum
bawa), rii, kii, ki (Flores), rie (Tanimbar), reya (Sulsel), eri, weri,
weli (Ambondan Seram), kusu-kusu (Menado, Ternate dan Tidore), nguusu (Halmahera), wus
u, wutsu (Sumba) dan lain-lain.
Nama ilmiahnya adalah Imperata cylindrica, dan ditempatkan dalam anak sukuPanicoideae.
Dalam bahasa Inggris dikenal sebagai bladygrass, cogongrass, speargrass, silver-spike atau
secara umum disebut satintail, mengacu pada malai bunganya yang berambut putih halus.
Orang Belanda menamainya snijgras, karena sisi daunnya yang tajam melukai.

Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi:


Magnoliophyta

Kelas:

Liliopsida

Ordo:

Poales

Famili:

Poaceae

Genus:

Imperata

Spesies:


I. cylindrica

Pemerian botanis
Rumput menahun dengan tunas panjang dan bersisik, merayap di bawah tanah. Ujung
(pucuk) tunas yang muncul di tanah runcing tajam, serupa ranjau duri. Batang pendek,
menjulang naik ke atas tanah dan berbunga, sebagian kerapkali (merah) keunguan, kerapkali
dengan karangan rambut di bawah buku. Tinggi 0,2 – 1,5 m, di tempat-tempat lain mungkin
lebih.
Helaian daun berbentuk garis (pita panjang) lanset berujung runcing, dengan pangkal yang
menyempit dan berbentuk talang, panjang 12-80 cm, bertepi sangat kasar dan bergerigi tajam,
berambut panjang di pangkalnya, dengan tulang daun yang lebar dan pucat di tengahnya.
Karangan bunga dalam malai, 6–28 cm panjangnya, dengan anak bulir berambut panjang
(putih) lk. 1 cm, sebagai alat melayang bulir buah bila masak.

Ekologi dan penyebaran
Alang-alang dapat berbiak dengan cepat, dengan benih-benihnya yang tersebar cepat bersama
angin, atau melalui rimpangnya yang lekas menembus tanah yang gembur. Berlawanan
dengan anggapan umum, alang-alang tidak suka tumbuh di tanah yang miskin, gersang atau
berbatu-batu. Rumput ini senang dengan tanah-tanah yang cukup subur, banyak disinari


matahari sampai agak teduh, dengan kondisi lembap atau
kering. Di tanah-tanah yang becek atau terendam, atau yang
senantiasa ternaungi, alang-alang pun tak mau
tumbuh. Gulma ini dengan segera menguasai lahan
bekas hutan yang rusak dan terbuka, bekas ladang, sawahyang
mengering, tepi jalan dan lain-lain. Di tempat-tempat semacam
itu alang-alang dapat tumbuh dominan dan menutupi areal yang luas.
Sampai taraf tertentu, kebakaran vegetasi dapat merangsang
pertumbuhan alang-alang. Pucuk-pucuk ilalang yang tumbuh
setelah kebakaran disukai oleh hewan-hewan pemakan rumput,
sehingga lahan-lahan bekas terbakar semacam ini sering
digunakan sebagai tempat untuk berburu. Alang-alang
menyebar alami mulai dari India hingga ke Asia timur, Asia
Tenggara, Mikronesiadan Australia. Kini alang-alang juga
ditemukan di Asia utara, Eropa, Afrika, Amerika dan di
beberapa kepulauan. Namun karena sifatnya
yang invasif tersebut, di banyak tempat alang-alang sering
dianggap sebagai gulma yang sangat merepotkan.


Jenis yang berkerabat
Marga Imperata memiliki anggota sekitar 8 atau 9 spesies. Selain Imperata cylindrica,
beberapa jenis yang lain misalnya:


Imperata brasiliensis - Brazilian bladygrass, Brazilian satintail



Imperata brevifolia - California satintail



Imperata conferta - plumegrass, kunay grass



Imperata contracta - guayanilla

3. Apokat

Apokat (KBBI: Avokad), alpukat, atau Persea americana ialah tumbuhan penghasil
buah meja dengan nama sama. Tumbuhan ini berasal dari Meksiko dan Amerika Tengah dan
kini banyak dibudidayakan di Amerika Selatan dan Amerika Tengah sebagai tanaman
perkebunan monokultur dan sebagai tanaman pekarangan di daerah-daerah tropika lainnya di
dunia.
Pohon, dengan batang mencapai tinggi 20 m dengan daun sepanjang 12 hingga 25 cm.
Bunganya tersembunyi dengan warna hijau kekuningan dan ukuran 5 hingga 10 milimeter.
Ukurannya bervariasi dari 7 hingga 20 sentimeter, dengan massa 100 hingga 1000 gram; biji
yang besar, 5 hingga 6,4 sentimeter.
Buahnya bertipe buni, memiliki kulit lembut tak rata berwarna hijau tua hingga ungu
kecoklatan, tergantung pada varietasnya. Daging buah apokat berwarna hijau muda dekat
kulit dan kuning muda dekat biji, dengan tekstur lembut.

Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:


Magnoliopsida

Ordo:

Laurales

Famili:

Lauraceae

Genus:

Persea

Spesies:

P. americana

Sejarah

Nama apokat atau avokad (dari bahasa Inggris, avocado) berasal dari bahasa
Aztek,ahuacatl (dibaca kira-kira "awakatl"). Suku Aztek berada di daerah Amerika Tengah
dan Meksiko. Karena itu, buah ini pada awalnya dikenal di daerah tersebut.
Pada saat pasukan Spanyol memasuki wilayah tersebut sekitar awal abad ke-16, berbagai
tumbuhan dari daerah ini, termasuk apokat, diperkenalkan kepada penduduk Eropa. Orang
pertama yang memperkenalkan buah apokat kepada penduduk Eropa yaitu Martín Fernández
de Enciso, salah seorang pemimpin pasukan Spanyol. Dia memperkenalkan buah ini pada
tahun 1519 kepada orang-orang Eropa. Pada saat yang sama juga, para pasukan Spanyol yang
menjajah Amerika Tengah juga memperkenalkan kakao, jagung, dan kentang kepada
masyarakat Eropa. Sejak itulah buah apokat mulai disebar dan dikenal oleh banyak penduduk
dunia.
Apokat diperkenalkan ke Indonesia oleh Belanda pada abad ke-19.

Manfaat
Apokat memiliki banyak manfaat. Bijinya digunakan
dalam industri pakaian sebagai pewarna yang tidak mudah
luntur. Batang pohonnya dapat digunakan sebagai bahan
bakar. Kulit pohonnya digunakan sebagai pewarna warna
cokelat pada produk dari bahan kulit. Daging buahnya
dapat dijadikan hidangan serta menjadi bahan dasar untuk

beberapa produk kosmetik dan kecantikan. Selain itu,
daging buah apokat untuk mengobati sariawan dan melembabkan kulit yang kering. Daun
apokat digunakan untuk mengobati kencing batu, darah tinggi, sakit kepala, nyeri saraf,
nyeri lambung, saluran napas membengkak dan menstruasi yang tidak teratur. Bijinya dapat
digunakan untuk mengobati sakit gigi dan kencing manis.

4. Orchidaceae
Suku anggrek-anggrekan (bahasa Latin: Orchidaceae) merupakan satu suku tumbuhan
berbunga dengan anggota jenis terbanyak. Jenis-jenisnya tersebar luas dari daerah tropika
basah hingga wilayah sirkumpolar, meskipun sebagian besar anggotanya ditemukan di daerah
tropika. Kebanyakan anggota suku ini hidup sebagai epifit, terutama yang berasal dari daerah
tropika. Anggrek di daerah beriklim sedang biasanya hidup di tanah dan membentuk umbi
sebagai cara beradaptasi terhadap musim dingin. Organ-organnya yang cenderung tebal dan
"berdaging" (sukulen) membuatnya tahan menghadapi tekanan ketersediaan air. Anggrek
epifit dapat hidup dari embun dan udara lembap. Orchidaceae adalah sumber inspirasi dari
nama kereta api Argo Anggrek, kereta api eksekutif yang melayani Surabaya Pasar TuriGambir.
Anggota pentingnya yang dikenal baik manusia adalah anggrek hias serta vanili.berkelopak
bunga indah dan berwarna-warni

Klasifikasi

Kerajaan: Plantae
Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Liliopsida

Ordo:

Asparagales

Famili:

Orchidaceae
Juss.

Ciri-ciri botani
Anggota suku ini cenderung memiliki organ-organ yang sukulen atau "berdaging": tebal
dengan kandungan air yang tinggi. Dengan demikian ia dapat hidup pada kondisi
ketersediaan air yang rendah. Air diperoleh dari hujan, tetesan, embun, atau uap air di udara.
Namun, anggrek tidak ditemukan di daerah gurun karena perakarannya tidak intensif.
Anggrek menyukai cahaya matahari tetapi tidak langsung sehingga ia biasa ditemukan di
alam sebagai tumbuhan lantai hutan atau di bawah naungan. Sebagai tanaman hias, anggrek
tahan di dalam ruang.
Akar serabut, tidak dalam. Jenis-jenis epifit yaitu mengembangkan akar sukulen dan melekat
pada batang pohon tempatnya tumbuh,namun tidak merugikan pohon inang. Ada pula yang
tumbuh geofitis,dengan istilah lain terrestria artinya tumbuh di tanah dengan akar-akar di
dalam tanah. Ada pula yang bersifat saprofit, tumbuh pada media daun-daun kering dan kayukayu lapuk yang telah membusuk menjadi humus. Pada permukaan akar seringkali ditemukan
jamur akar (mikoriza) yang bersimbiosis dengan anggrek.
Batang anggrek beruas-ruas. Anggrek yang hidup di tanah ("anggrek tanah") batangnya
pendek dan cenderung menyerupaiumbi. Sementara itu, anggrek epifit batangnya tumbuh

baik, seringkali menebal dan terlindungi lapisan lilin untuk mencegah penguapan berlebihan.
Pertumbuhan batang dapat bersifat "memanjang" (monopodial) atau "melebar" (simpodial),
tergantung genusnya.
Daun anggrek biasanya oval memanjang dengan tulang daun memanjang pula, khas
daun monokotil. Daun dapat pula menebal dan berfungsi sebagai penyimpn air.
Bunga anggrek berbentuk khas dan menjadi penciri yang membedakannya dari anggota suku
lain. Bunga-bunga anggrek tersusun majemuk, muncul dari tangkai bunga yang memanjang,
muncul dari ketiak daun. Bunganya simetri bilateral. HelaianKelopak bunga (sepal) biasanya
berwarna mirip dengan mahkota bunga (sehingga disebut tepal). Satu helai mahkota bunga
termodifikasi membentuk semacam "lidah" yang melindungi suatu struktur aksesoris yang
membawa benang sari dan putik. Benang sari memiliki tangkai sangat pendek dengan
dua kepala sari berbentuk cakram kecil (disebut "pollinia") dan terlindung oleh struktur kecil
yang harus dibuka oleh serangga penyerbuk (atau manusia untuk vanili) dan membawa
serbuk sari ke mulut putik. Tanpa bantuan organisme penyerbuk, tidak akan terjadi
penyerbukan.
Buah anggrek berbentuk kapsul yang berwarna hijau dan jika masak mengering dan terbuka
dari samping. Bijinya sangat kecil dan ringan, sehingga mudah terbawa angin. Biji anggrek
tidak memiliki jaringan penyimpan cadangan makanan; bahkanembrionya belum mencapai
kematangan sempurna. Perkecambahan baru terjadi jika biji jatuh pada medium yang sesuai
dan melanjutkan perkembangannya hingga kemasakan.

Pemanfaatan
Anggrek dikenal sebagai tanaman hias populer yang dimanfaatkan bunganya. Bunga anggrek
sangat indah dan variasinya hampir tidak terbatas. Anggrek biasa dijual sebagai tanaman pot
maupun sebagai bunga potong. Indonesia memiliki kekayaan jenis anggrek yang sangat
tinggi, terutama anggrek epifit yang hidup di pohon-pohon hutan, dari Sumatera hingga
Papua.Anggrek bulan adalah bunga pesona bangsa Indonesia. Anggrek juga menjadi bunga
nasional Singapura dan Thailand.
Anggrek sering dipergunakan sebagai simbol dari rasa cinta, kemewahan, dan keindahan
selama berabad-abad. Bangsa Yunani menggunakan anggrek sebagai simbol kejantanan,
sementara bangsa Tiongkok pada zaman dahulu kala mempercayai bahwa anggrek sebagai
tanaman yang mengeluarkan aroma harum dari tubuh Kaisar Tiongkok.
Pada pertengahan zaman, anggrek mempunyai peran penting dalam pengembangan tehnik
pengobatan menggunakan tumbuh-tumbuhan. Penggunaannya pun meluas sampai menjadi
bahan ramu-ramuan dan bahkan sempat dipercaya sebagai bahan baku utama pembuatan
ramuan ramuan cinta pada masa tertentu. Ketika anggrek muncul dalam mimpi seseorang, hal
ini dipercaya sebagai simbol representasi dari kebutuhan yang mendalam akan kelembuatan,
romantisme, dan kesetiaan dalam suatu hubungan. Akhirnya, pada permulaan abad ke-18,

kegiatan mengkoleksi anggrek mulai menjadi kegiatan yang banyak dilakukan di segala
penjuru dunia, terutama karena keindahan tanaman ini.
Vanili (Vanilla planifolia) juga merupakan anggota suku anggrek-anggrekan. Tumbuhan ini
dimanfaatkan buahnya. Untuk menghasilkan buah, vanili harus "dikawinkan" oleh manusia,
karena serangga penyerbuknya tidak mampu hidup di luar daerah asalnya, meskipun sekarang
usaha-usaha ke arah pemanfaatan serangga mulai dilakukan.

Jenis-jenis anggrek hias
Penyebutan jenis anggrek hias biasa disebutkan dengan nama genusnya saja karena banyak
sekali hibrida antarspesies dan antargenus yang telah dibuat. Akibatnya, penamaan anggrek
memiliki semacam aturan khusus yang agak "menyimpang" dari aturan penamaan botani
biasa.
Berikut adalah nama-nama genus anggrek hias populer:


Cattleya, bunganya besar dan spektakuler, namun sulit dipelihara



Dendrobium, tanaman hias paling populer dari antara jenis-jenis anggrek






Grammatophylum, anggotanya termasuk Grammatophyllum scriptum yang dikenal
juga dengan nama lokal anggrek Papua raksasa
Oncidium, termasuk di dalamnya anggrek "golden shower"
Phalaenopsis, kepopulerannya mendekati Dendrobium. Anggrek bulan adalah salah
satu jenisnya



Spathyphyllum, anggrek tanah



Vanda, biasanya sebagai bunga potong

5. Badam
Badam, Amandel atau Almond merupakan bagian dari subkeluarga Prunoidaedari
keluarga Rosaceae. Tumbuhan ini berada di klasifikasi yang sama denganpersik dalam
subgenus Amygdalus di dalam Prunus. Buah badam merupakan buah yang dihasilkan oleh
pohon Prunus dulcis (nama sinonimnya: Amygdalus communis).
Jika biasanya buah Prunus dilapisi oleh daging buah yang manis seperti yang ada
pada prem dan ceri, pada buah badam digantikan oleh pelapis dengan tekstur seperti
bahan kulit, yang di dalam cangkang kerasnya mengandung bijiyang dapat dimakan, biasanya
disebut sebagai kacang.

Definisi lain
Kata "badam" dalam bahasa Indonesia dapat pula merujuk kepada pohon yang biji buahnya
dapat dibuat minyak; "ketapang"; Terminalia catappa.

Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Magnoliopsida

Ordo:

Rosales

Famili:

Rosaceae

Upafamili: Prunoideae orSpiraeoideae [1]
Genus:

Prunus

Upagenus: Amygdalus
Spesies:

P. dulcis

6. Geranium
Geranium adalah salah satu dari sekelompok sekitar 300 spesies tumbuhan abadi atau semak
dalam keluarga Geraniaceae. Tumbuhan ini sebagian besar asli ke Afrika Selatan. Warna
bunga Geranium terdiri dari warna putih, merah muda, merah dan ungu. Sebagian besar
spesies dari Geranium yang dibudidayakan adalah hibrida. Tanaman ini memiliki bunga
ganda dan campuran warna serta kelopak bunga. Selain dengan cara stek
batang, Geranium juga dapat diperbanyak menggunakan biji. Tanaman ini sebagian besar
diperbanyak dengan cara stek batang. Kebanyakan tumbuhan Geranium mekar saat tengah
musim panas, tetpi ada pula beberapa spesies yang mekar di musim semi dan musim
gugur. Tanaman ini tumbuh 6 inci sampai 4 meter tergantung pada varietas. Tumbuhan ini
dapat tumbuh dengan baik pada penyinaran cahaya matahari yang penuh serta tanah yang
kering.
Geranium banyak diolah menjadi minyak untuk bahan wewangian. Minyak geranium juga
disebut minyak Pelargonium. Minyak tersebut berwarna pucat kuning-coklat atau kehijauan
dan memiliki bau seperti itu dari mawar. Minyak ini digunakan untuk parfum,sabun, dan
salep.

Klasifikasi
Kerajaan:

Plantae

(tidak termasuk) Angiospermae
(tidak termasuk) Eudikotils
(tidak termasuk) Rosidae
Ordo:

Geraniales

Famili:

Geraniaceae

Genus:

Geranium
L.

7. Adas sowa
Adas sowa adalah jenis tumbuhan berbunga dan tumbuhan semusim dari
familiApiaceae. Adas sowa memiliki bunga berwarna kuning serta buah dengan bau yang
menyengat, namun banyak digunakan untuk bumbu dapur. Di Indonesia, tanaman adas sowa
dapat ditemukan di Pulau Jawa.

Klasifikasi
Kerajaan:

Plantae

(tidak termasuk) Angiospermae
(tidak termasuk) Eudikotil
(tidak termasuk) Asterids
Ordo:

Apiales

Famili:

Apiaceae

Genus:

Anethum
L.

Spesies:

A. graveolens

Etimologi
Nama ilmiah adas sowa adalah Anethum graveolens. Anethum berasal dari bahasa
Yunani anethon dan aemi yang berarti ‘saya bernapas’, dan graveolens berasal dari bahasa
Latin gravedens yang berarti ‘bau yang menyengat’. Di dunia barat, adas sowa lebih dikenal
dengan nama dill yang dipercaya berasal dari bahasa bangsa Nordik dylle yang berarti
‘menenangkan’ atau tylle yang berarti ‘menidurkan’.

Ciri-ciri umum
Adas sowa merupakan jenis tanaman herbal semusim yang tumbuh tegak dengan dedaunan
yang panjang dan berwarna hijaugelap. Tanaman adas sowa dapat tumbuh hingga mencapai
1 meter dan sangat baik jika ditanam pada ketinggian 1.200 meter di atas permukaan
laut. Akarnya berwarna kuning dan berbentuk menyerupai wortel dengan diameter 1 hingga
1,5sentimeter dan panjang 10 hingga 15 sentimeter. Batangnya tegak, kokoh, dan berwarna
hijau pucat dengan ruas-ruas berwarna hijau muda. Bunga dari tanaman adas sowa berwarna
kuning dan termasuk bunga majemuk dengan wangi yang menyengat. Buah yang dihasilkan
memiliki rasa pedas dan pahit dan berukuran kecil. Bagian terakhir dari tanaman adas sowa
adalah bijinya yang berwarna cokelat dan berbentuk oval dengan salah satu sisinya rata. Biji
adas sowa memiliki wangi yang menyengat dan rasa manis yang sedikit pahit seperti jintan.

Kegunaan

Bumbu dapur
Seluruh bagian tanaman adas sowa dapat digunakan sebagai bumbu dapur pelengkap
masakan. Sejak berabad-abad lalu, masyarakat Amerika Utara dan Eropa sudah mengolah
adas sowa menjadi asinan dan hingga saat ini makanan tersebut tetap digemari. Mereka juga
mengolah daun tanaman adas sowa untuk pelengkap masakan berbahan dasar ikan trout, ikan
salmon,udang, telur, kubis bunga, bit gula, dan keju krim. Di Rusia dan Skandinavia, adas
sowa sering digunakan saat memasak ikan,casserole, sup, kue, roti, dan pilaf.
Obat
Adas sowa sebagai obat tradisional telah dimanfaatkan dalam Ayurweda (pengobatan
tradisional Hindu), Unani (pengobatan tradisional Yunani), dan Sidha (pengobatan
tradisional India) untuk mengobati sakit pada usus, batu ginjal, dan masuk angin.[5]Selain itu,
adas sowa juga dimanfaatkan untuk wewangian pada masa tersebut. Setelah dikembangkan,
kini adas sowa terbukti mampu mengobati perut kembung, gangguan tidur, dan sakit
pada saluran pencernaan.

Daerah penghasil
Saat ini adas sowa telah ditanam dan dikembangkan oleh berbagai negara di seluruh dunia,
namun pertumbuhan produksinya masih tergolong lambat. India, Pakistan, Cina, Rusia
barat, Hungaria, dan Mesir termasuk negara-negara produsen terbesar. Meskipun tidak
termasuk dalam kelompok tersebut, Amerika Serikat dianggap memiliki produksi daun adas
sowa terbaik.

8. Bromelia
Bromelia adalah kelompok tanaman yang bernaung di bawah keluarga Bromeliaceaeyang
terdiri atas sekitar 3000 spesies dan ratusan hingga ribuan hibrida. Asal muasal tanaman yang
salah satunya adalah nanas yang berasal dari Amerika. Tercatat hanya satu yang habitat nya
di Afrika, yaitu Pitcairnia Feliciana.

Klasifikasi
Kerajaan:

Plantae

(tidak termasuk) Angiospermae
(tidak termasuk) Monokotil
(tidak termasuk) Commelinids
Ordo:

Poales

Famili:

Bromeliaceae

Upafamili:

Bromelioideae

Genus:

Bromelia
L.

Budi Daya Bromelia
Banyak Bromelia yang menarik udntuk dibudidayakan. Daun yang beraneka warna dan corak
daun yang mempesona membuat tanaman ini disukai sebagai tanaman hias daun. Beberapa
Bromelia memunculkan bunga dengan bentuk dan bunga yang atraktif. ada pula yang
daunnya indah,ditamabha dengan bunga yang cantik. khusus untuk Ananas, buahnya bisa
dimakan. Kebanyakan Bromelia tumbuh dengan daun roset dan biasanya tanpa batang.
Ukuran tanaman sangat bervariasi, dari yang sangat kecil, yaitu Tillandsia, hingga yang
paling besar, yaitu Puya raimondii. Tinggi tanaman yang disebut terakhir ini dapat mencapai
10 meter. Di alam Bromelia tumbuh pad lingkungan yang variatif, kebanyakan tumbuh pada
pepohonan sebagai tanaman epifit. Ada juga yang tumbuh di tanah dan bebatuan.

Ragam Bromelia
Bromelia dibagi menjadi 3 kelompok :
1. Bromeliodeae
2. Pitcairniodeae
3. Tillandsionideae

Dari ketiga sub-keluarga tersebut terdapat 57 genus. Namun dari sekian genus tersebut yang
paling umum dipelihara adalah :
1. AECHMEA

Genus ini dibentuk pada tahun 1794. Namanya diambil dari bahasaYunani, Aechme yang
berarti ujung seperti tombak, yang didasarkan pada bentuk bunganya. Jumlah spesies nya
sekitar 200 buah. Habitat nya bervariasi. Ditemukan
di Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Ada yang tumbuh secara epifit di hutan tropis di
sekitarAmazon, ada pula yang tumbuh di bebatuan, tanah, atau daerah kering. Ada yang
tumbuh di area yang terkena sinar matahari secara langsung, namun ada pula yang tumbuh
pada area yang teduh. Tempat yang agak teduh adalah tempat yang paling aman untuk
memelihara tanaman ini. Daun roset, bergerigi. Acapkali ditandai dengan garis melintang
atau bercak–bercak. Bunganya mampu bertahan cukup lama sekitar 4 bulan atau lebih.
Aneka aechmea :


Aechmea Fasciata



Aechmea Chantinii



Aechmea ‘Friederike Variegata’



Aechmea Chantinii ‘Samurai’



Aechmea Fulgens



Aechmea Fulgens ‘Variegata’

2. BILLBERGIA
Nama Billbergia digunakan untuk mengenang ahli botani
dari Swedia bernama Gustave Johannes Billberg (1772-1826). Asalnya dari Brazil bagian
timur, Mexico, dan Amerika Selatan. Di alam tumbuh secara epifit. Genus ini dibagi 2
subgenus, yaitu Billbergia dan Helicodea. Namun, demikian hanya subgenus Billbergia yang
umum dipelihara. Jumlah spesies nya sekitar 60 buah.
Aneka Billbergia :


Billbergia Bellisima



Billbergia ‘Catherine Wilson’



Billbergia ‘Las Manchas’



Billbergia Windii

3. CRYPTANTHUS
Cryptanthus berasal dari kata cryptos yang berarti tersembunyi dan anthos yang
berarti bunga. Mungkin nama itu disematkan lantaran bunga nya yang berukuran sangat kecil.
Yang memberi nama adalah seorang Jerman yang bernama Klotzh pada tahun1830-an.

Di Inggris tanaman ini telah dibudidayakan pada tahun 1820-an. Jumlah spesies sekitar 100
buah. Ditemukan di Brazil. Ukuran daunnya, panjang 5–30 cm. Tumbuh roset. Tepi daunnya
agak menggelombang.
Aneka Cryptanthus:


Cryptanthus Acaulis



Cryptanthus Acaulis ‘Albomarginata’



Cryptanthus ‘Arlety’



Cryptanthus Beuckeri



Cryptanthus Bivittatus



Cryptanthus Bromeliodes ‘It’



Cryptanthus ‘Ti’



Cryptanthus Bromeliodes Var.Tricolor



Cryptanthus ‘Fire Blush’



Cryptanthus Fosterianus ‘Elaine’



Cryptanthus ‘San Juan’



Cryptanthus ‘Jet Age’



Cryptanthus ‘Pink Starlight’



Cryptanthus Bivittatus ‘Ruby’



Cryptanthus ‘Foster’s Lace’



Cryptanthus Zonatus ‘Silver’



Cryptanthus Zonantis ‘Silver’

4. GUZMANIA
Nama Guzmania untuk mengabadikan nama seorang naturalis
berkebangsaan Spanyol, Anastacio Gustav. Genus ini memiliki sekitar 185 spresies dan
aratusam hibrida. Ditemukan di alam terutama di Kolombia dan Ekuador. Ukuran tanaman
bervariasi dengan tinggi 6 hingga 30 inci dan dengan bentangan daun mencapai 1 meter.

Tanaman ini dikenal dengan keindahan bunganya. Yang juga menarik,bunganya banyak yang
mampu bertahan 30 sampai 90 hari.
Aneka Guzmania:


Guzmania lingulata var. minor



Guzmania lingulata var. minor ‘Variegata’



Guzmania lingulata var. minor ‘Orange’



Guzmania lingulata var. minor ‘Orange Veriegata’



Guzmania zahnii ‘Tricolor’

5. NEOREGELIA
Dikenal dengan sebutan pendek,Neo. Jumlah spesiesnya lebih dari 100 buah. Daerah
asalnya Brazil, Kolombia, dan Peru. Keindahan tanaman ini terletak pada corak dan warna
daunnya. Bunganya yang kecil dan pendek tidak menjadi daya tarik dari para pecinta
tanaman hias. Ukuran tanaman bervariasi, dengan diameter 4 inci hingga 1,2 meter. Tumbuh
roset. NamaNeoregelia nama baru untuk Aregelia. Nama Aregelia ini berasal
dari Edward VonRegal (1815-1892), ahli botani dari Rusia. Di alam, Neoregelia tumbuh
secara epifit atau di tanah. Bagi yang tumbuh di tanah,akar-akarnya seringkali ditemukan
berada di bawah tanah. Tanaman ini hidup dengan mengandalkan nutrisi yang terdapat pada
cairan yang menggenagi mangkuk pada daunnya. Itulah sebabnya tanaman ini tidak perlu
penyiraman sepanjang ada air dalam mangkuknya.
Aneka Neoregelia:


Neoregelia ‘Amazing Grace’



Neoregelia ‘Amazing Maya’



Neoregelia ‘Ancuza’



Neoregelia ‘Apple Cheese Cake’



Neoregelia ‘Barbarian’



Neoregelia ‘Bayles Choice’



Neoregelia ‘Bianca’



Neoregelia ‘Bic Mac’



Neoregelia ‘Bic Mac Special’



Neoregelia ‘Bingomister’

6. TILLANDSIA
Nama Tillandsia berasal dari nama botanis berkebangsaan Swedia, Elias Tillandz (16401693), yang menemukan genus ini. Yang memberikan nama itu
adalah Carolus Linneaus (1707-1778). Tanaman Bromelia ini memiliki spesies paling
banyak,lebih dari 500 buah. Ditemukan di
sepanjang Amerika Selatan (dari Argentina hingga Venezuela dan Kolombia) dan
di AmerikaTengah (dari Panama hingga Mexico) hampir semua tanaman Tillandsia bersifat
epifit atau sebagai “tanaman udara” (hidup mengandalkan udara. Namun ada pula yang
tumbuh d tanah.
AnekaTillandsia:


Tillandsia brachycaulos



Tillandsia bulbosa



Tillandsia chiapensis



Tillandsia cyanea



Tillandsia didisticha



Tillandsia funckiana



Tillandsia ehlersiana



Tillandsia ionantha



Tillandsia usenoides

7. VRIESEA
Nama Vriesea untuk mengabadikan nama seorang ahli botani
dari Belanda, Williem Hendrik de Vriesea (1806-1862). Genus ini mempunyai lebih dari 200
spesies dan ratusan hibrida. Memiliki bunga yang indah yang menyerupai bentuk pedang.
Aneka Vriesea:


Vriesea saundersii



Vriesea ospinae var. gruberi



Vriesea ospinae var. ospinae



Vriesea poelmanii ‘Barbara’



Vriesea gigantea ‘Nova’



Vriesea ‘Favoriet’



Vriesea screi x Vriesea slendens var. formosa variegata

Memelihara Bromelia
Agar tanaman ini dapat tumbuh dengan baik maka diperlukan perlakuan yang sesuai. Secara
prinsip,Bromelia mudah sekali untuk dijadikan tanaman hias. Hal ini karena asal-musual
tanaman ini mempunyai kondisi yang sama dengan alam di negeri kita. Faktor-faktor yang
diperhatikan, yaitu media, penyiraman, dan cahaya.


Media

Media yang tepat adalah yang dapat membuang air. Akar Bromelia tidak booleh tergenang
air. Jika tidak,akar akan membusuk yang kemudian menyebabkan kematian . Potongan sabut
berbentuk kotak, cacahan pakis, cocok dipakai,atau bahkan sekam pun dapat digunakan
sebagai media pada pot. Serbuk sabut kelapa sebenarnya dapat dipakai, namun harus
diupayakan agar jarang ada penyiraman. Perlu juga diketahui, banyak jenis Bromelia yang
bisa ditanam pada batang pakis atau pohon dan diikar dengan tali ijuk. Bila ditanam di
hamparan halaman, media tanah bisa digunakan. Namun, perlu diupayakan bahwa lokasi
yang digunakan tidak becek.


Penyiraman

Jenis-jenis Bromelia mempunyai tandon air tidak memerlukan penyiraman rutin. Tanaman
dapt bertahan hidup sepanjang tandon airnya berisi air. Jenis seperti Tillandsia
usenoides sukup disemprot dengan butiran-butiran air yang halus sehari sekali. Jenis
seperti Chyptanthus, Dykia, dan Orthophyllum yang tidak mempunyai tangkai air cukup
disiram 2-3 hari sekali.


Cahaya

Secara prinsip semua jenis Bromelia dapat diletakan di tempat yang agak teduh misalnya
dibawah net 50%, atau terkena sinar matahari pagi.

Mengatasi Hama dan Penyakit

Bromelia termasuk tanaman yang jarang terkena penyakit atau terserang hama. Namun, hama
dan penyakit dapat menyerang kapan saja. Hal yang terpenting adalah bagaimana
mengantisipasi dan menaganinya kalau terjadi.


Hama

Hama yang menyerang Bromelia adalah kutu putih, kutu sisik, dan belalang. Kutu putih atau
kutu sisik dapat dihilangkan dengan menyeka daun menggunakan kain lembut yang telah
dibasahi dengan air dan sediki ditergen. Daun yang sudah tidak bisa ditolong sebaiknya
dipotong. Dalam keadaan terpaksa, gunakan insektisida untuk mengatasinya.


Penyakit

Penyakit yang menyerang Bromelia disebabkan oleh cendawan atau bakteri. Usahakan untuk
menggunakan media yang steriluntuk menangani Bromelia. Bila penyakit sudah menyerang
potong daun-daunnya,karena bonggolnya mungkin masih bisa menumbuhkan daun. Untuk
mengendalikan cendawan Bromelia bisa disemprot dengan
larutan dithane,setiap bulan dengan konsentrasi. Hal ini perlu dilakukan pada musim hujan.

9. Bandotan
Bandotan (Ageratum conyzoides) adalah sejenis gulma pertanian anggota sukuAsteraceae.
Terna semusim ini berasal dari Amerika tropis, khususnya Brazil, akan tetapi telah lama
masuk dan meliar di wilayah Nusantara. Disebut juga
sebagaibabandotan atau babadotan (Sd.); wedusan (Jw.); dus-bedusan (Md.); rumput
balam (Ptk.); serta Billygoat-weed, Goatweed, Chick weed, atau Whiteweed dalambahasa
Inggris, tumbuhan ini mendapatkan namanya karena bau yang dikeluarkannya menyerupai
bau kambing.

Klasifikasi
Kerajaan:Plantae
(tidak termasuk)Angiospermae
(tidak termasuk)Eudikotil
(tidak termasuk)Asterids
Ordo:Asterales
Famili:Asteraceae
Bangsa:Eupatorieae
Genus:Ageratum
Spesies:A. Conyzoides

Pemerian botanis
Terna berbau keras, berbatang tegak atau berbaring, berakar pada bagian yang menyentuh
tanah, batang gilig dan berambut jarang, sering bercabang-cabang, dengan satu atau banyak
kuntum bunga majemuk yang terletak di ujung, tinggi hingga 120 cm. Daun-daun bertangkai,
0,5–5 cm, terletak berseling atau berhadapan, terutama yang letaknya di bagian bawah.
Helaian daun bundar telur hingga menyerupai belah ketupat, 2–10 × 0,5–5 cm; dengan
pangkal agak-agak sepertijantung, membulat atau meruncing; dan ujung tumpul atau
meruncing; bertepi beringgit atau bergerigi; kedua permukaannya berambut panjang, dengan
kelenjar di sisi bawah.
Bunga-bunga dengan kelamin yang sama berkumpul dalam bongkol rata-atas, yang
selanjutnya (3 bongkol atau lebih) terkumpul dalam malai rata terminal. Bongkol 6–
8mm panjangnya, berisi 60–70 individu bunga, di ujung tangkai yang berambut, dengan 2–3
lingkaran daun pembalut yang lonjong seperti sudip yang meruncing. Mahkota dengan
tabung sempit, putih atau ungu. Buah kurung (achenium) bersegi-5, panjang lk. 2 mm;
berambut sisik 5, putih.

Penyebaran dan ekologi
Tumbuhan ini menyebar luas di seluruh wilayah tropika,
bahkan hingga subtropika. Didatangkan ke Jawa sebelum
1860, kini gulma ini telah menyebar luas
di Indonesia. DiAmerika Selatan, tumbuhan ini malah
dibudidayakan; menurut catatan sejarah, bandotan memang
didatangkan dari Meksiko.
Bandotan sering ditemukan sebagai tumbuhan pengganggu
di sawah-sawah yang mengering, ladang, pekarangan, tepi
jalan, tanggul, tepi air, dan wilayah bersemak
belukar. Ditemukan hingga ketinggian 3.000 m, terna ini
berbunga sepanjang tahun dan dapat menghasilkan hingga 40.000 biji per individu tumbuhan.
Karenanya, gulma ini dirasakan cukup mengganggu di perkebunan.
Di luar Indonesia, bandotan juga dikenal sebagai gulma yang menjengkelkan di Afrika,Asia
Tenggara, Australia, serta di Amerika Serikat.

Manfaat
Di Bogor, babadotan dikenal luas sebagai obat luka. Caranya, dengan menumbuk bandotan
dan dicampur dengan minyak goreng, dan dipergunakan untuk obat luar saja. Menurut
Heyne, daun tumbuhan ini diremas-remas, dicampur dengan kapur, dioleskan pada luka yang
masih segar. Rebusan dari daun juga digunakan untuk obat sakit dada, sementara ekstrak
daunnya untuk obat mata yang panas. Akar yang ditumbuk dioleskan ke badan untuk obat
demam; ekstraknya dapat diminum. Daunnyabisa dijadikan obat tetes mata, dengan jalan
menumbuknya; air tumbukan tersebut, bisa diteteskan ke mata untuk cuci mata. Cara ini
umum di Pantai Gading. Di sana pula, bandotan dipergunakan untuk sakit perut,
penyembuhan luka, dan untuk menyembuhkan patah tulang.
Zat yang terkandung dalam babadotan yang dilaporkan pada tahun 1987 adalah sebagai
berikut: minyak esensial, alkaloid, dankumarin. Meski demikian, tumbuhan ini juga memiliki
daya racun. Di Barat, bandotan juga dimanfaatkan
sebagai insektisidadan nematisida. Sementara, penelitian lain menemukan bahwa bandotan
dapat menyebabkan luka-luka pada hati dan menumbuhkan tumor. Tumbuhan ini
mengandung alkaloid pirolizidina.

10. Sri rejeki
Aglaonema, sri rejeki, atau chinese evergreen merupakan tanaman hias populer
dari suku talas-talasan atau Araceae. Genus Aglaonema memiliki sekitar 30 spesies.
Habitat asli tanaman ini adalah di bawah hutan hujan tropis, tumbuh baik pada areal dengan
intensitas penyinaran rendah dan kelembaban tinggi.Tanaman ini memiliki akar serabut serta
batang yang tidak berkambium (Berkayu).Daun Menyirip serta memiliki pembuluh
pengangkut berupa xilem dan floem yang tersusun secara acak.
Kini berbagai macam Aglaonema hibrida telah dikembangkan dengan penampilan tanaman
yang sangat menarik dengan bermacam-macam warna, bentuk, dan ukuran daun sehingga
jauh berbeda dari spesies alami.

Klasifikasi
Kerajaan: Plantae
Divisi:

Magnoliophyta

Kelas:

Liliopsida

Ordo:

Alismatales

Famili:

Araceae

Genus:

Aglaonema
Schott

Daftar Pustaka
Wikipedia, 2013, Kremah, https://id.wikipedia.org/wiki/Kremah, Diakses pada tanggal 9
Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Alang-alang, https://id.wikipedia.org/wiki/Alang-alang, Diakses pada
tanggal 9 Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Apokat, https://id.wikipedia.org/wiki/Apokat, Diakses pada tanggal 9
Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Orchidaceae, https://id.wikipedia.org/wiki/Orchidaceae, Diakses pada
tanggal 9 Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Badam, https://id.wikipedia.org/wiki/Badam, Diakses pada tanggal 9
Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Geranium, https://id.wikipedia.org/wiki/Geranium, Diakses pada tanggal 9
Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Adas Sowa, https://id.wikipedia.org/wiki/Adas_sowa, Diakses pada tanggal
9 Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Bromelia, https://id.wikipedia.org/wiki/Bromelia, Diakses pada tanggal 9
Oktober 2015
Wikipedia, 2015, Bandotan, https://id.wikipedia.org/wiki/Bandotan, Diakses pada tanggal 9
Oktober 2015
Wikipedia, 2013, Sri rejeki, https://id.wikipedia.org/wiki/Sri_rejeki, Diakses pada tanggal 9
Oktober 2015

TUGAS TERSTRUKTUR

BIOLOGI TANAMAN

Oleh :
Nama

: Ria Tamara Febrina

NIM

: A1E015003

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
PURWOKERTO
2015