Assalamu Alaikum, Warahmatullah wabarakatuh
Assalamu Alaikum,
Warahmatullah
wabarakatuh
1
Administrasi dan
Kebijakan
Kesehatan
FIRMAN, SKM., MPH
Public Health Faculty
Universitas Ahmad Dahlan
2018
R
P
S
UAS
Current Isssue Kebijakan INA
Strategi Perubahan Kebijakan
Rekomendasi Kebijakan
Evaluasi Kebijakan (2)
Evaluasi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
UT S
Skeman Proses Kebijakan
Pelaku Kebijakan
Isu Kebijakan
Konsep Kebijakan Kesehatan
Konsep Adm. Kesehatan (2)
Konsep Adm. Kesehatan
Kontrak Belajar
UAS 35 %
UTS 35%
TUGAS 30%
………….. %
Administrasi| Manajemen| Kebijakan
Konsep Administrasi
• Administrasi : Administrare (La=pada,
ministrare=melayani)
• AdMinistrasi adalah memberikan pelayanan
• Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dengan mempergunakan orang lain
(George R. Terry)
• Administrasi (administratie-Belanda): catat
mencatat,surat menyurat, agenda, dan segala hal
bersifat ketatausahaan
• Administrasi versi inggris, kegiatan dari kelompok
yang mengadakan kerjasama untuk mencapai
tujuan
Manajemen
• Manajemen: Managie
(Manus=tangan,
agere=melakukan)
• Manajemen adalah
melakukan kegiatan
dengan tangan
• Manajemen adalah
pengelolaan,
pengorganisasian
kegiatan (F. Taylor)
Administrasi ~ Manajemen
• Administrasi Manajemen
Administrasi adalah seni manajemen, sedang
manajemen adalah mengelola hal-hal yang
berhubungan dengan sumber daya atau bagian dari
kegiatan administrasi (H.Finer)
Administrasi = Manajemen
•
•
•
•
•
Planning atau perencanaan
Organizing atau pengorganisasian
Command atau perintah
Coordination atau koordinasi
Control atau pengawasan
Henry Fayol (1841-1925)
P
O
A
C
Administrasi Kesehatan adalah suatu proses yang
menyangkut perencanaan, pengorganisasian,
pengrahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan
penilaian terhadap sumber, tata cara dan kesanggupan
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap
pelayanan /perawatan kesehatan kepada individu,
keluarga, masyarakat.
(Komisi pendidikan administrasi kesehatan USA, 1974)
Ruang Lingkup Administrasi
Input
Proses
Output
Sasaran
Dampak
2
Administrasi
Kesehatan Masyarakat
His-tory
Klasik
Birokrasi
Manajemen
Ilmiah
Neo
Administrasi
Hubungan
Manusia
Kontingensi
Birokrasi (max weber)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembagian kerja
Hirarki wewenang
Program rasional
Sistem Prosedur
Sistem Aturan hak kewajiban
Hubungan antar sesama bersifat
impersonal
Administrasi (Henry Fayol)
1. Pembagian kerja
2. Wewenang & tanggung jawab
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan pengarahan
6. Mendahulukan kepentingan umum
7. Balas jasa/uang
8. Sentralisasi
9. Aturan
10.Keadilan
11.Kelanggengan personalia
12.Inisiatif
13.Semangat korps
Manajemen Ilmiah (F.W Taylror))
1. Metode kerja atas dasar ilmu
pengetahuan
2. Mengadakan seleksi, latihan dan
pengembangan karyawan
3. Pengembangan ilmu tentang kerja,
seleksi, latihan dan pengembangan
secara ilmiah perlu intregasikan
Hubungan Manusia (Hugo Munsterberg)
1. karakteristik individu faktor sosial
budaya
2. Partisipasi,
3. Perluasan kerja, dan
4. Manajemen bottom-up
Kontingensi (Herbert Simon)
1. Organisasi terbuka
2. Adaptasi terhadap perubahan
lingkungan
3. Fleksibel
Intisari
•
•
•
•
Para teoritikus klasik seperti Max, Fayol, dan Taylor
berpendapat dan mendukung model birokrasi guna
meningkatkan efektivitas organisasi.
Teori administrasi: pelaksanaan dari prinisip dasar
birokrasi yang strategis, spesifik, dan manajerial.
Teori adminisitrasi populer dengan prinisp
manajemen (POACE)
Manajemen ilmiah, dari cara membangun organisasi
menjadi tugas organisasi (lebih spesifik) dan terukur.
Neo klasik menekankan sisi humanis, personal, dalam
organisasi (elthon mayo, robbins, simon, mutenberg)
Administrasi KesMas
• Administrasi Kesehatan berkaitan dengan
leadership, management, adminstrasi dari
sistem kesehatan, organisasi kesehatan.
• Administrasi kesehatan sangat esensial dalam
mendukung keberhasilan program kebijakan
KesMas baik skala nasional atau lokal
Level Administrasi Kesehatan
Top
Middle
Low
Kemenkes
Dirjen
Dinkes Prov, Kab.
RS, PKM
Fungsi Administrasi
•
•
•
•
•
Planning
Organizing
Actuating
Controling
Evaluating
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgeting
Supervising
Evaluating
Peran Administrasi Kesehatan
• Tata kelola kepemimpinan
– Mengelola sumber daya
– Mengatur hubungan
– Melindungi sistem
– Mewujudkan keadilan
• Desain kebijakan
Isu administrasi
• Terkait dengan layanan publik khsususnya
kesehatan yang dilaksanakan pemerintah
• Terkait dengan ekspektasi yang diterima oleh
masyarakat
• Kondisi yang memengaruhi layanan atau
administrasi tidak hanya fisik, ttapi juga
kondisi psikososial masyarakat
• Urusan kesehatan adalah tanggung jawab
administrasi pemerintah
• Peran besar ini memberikan kesempatan
adanya isu kebijakan terutama ketika ketika
administrasi tidak berjalan atau vakum
3
Kebijakan
Kesehatan
Firman, S.KM., M.P.H
Sumber: KOMPAS.COM
Apa itu Kebijakan ?
Apa itu Kebijakan Kesehatan?
“ Policy is whater government choose to do or
not to do “
Dye, 1984
“ Policy analysis is an activity creating problems that
can be solved”
Leslie A. Pal, 1987
The process of producing knowledge of and in
policy process”.
Dunn, 1984
Decisions (in the public and private sector) taken by
those with responsibility for given area, ex: health,
education, trade or environment
Buse, et al 2005
A series of more related activities and their intended and
unintended concequence for those concerned….usually
directed towards the accomplisment of some purpose or
goal”
Walt, 1984
Intisari
• Policy (kebijakan) adalah keputusan yang
diambil oleh pihak‐ pihak yang bertanggung
jawab atas area kebijakan tertentu.
• Public policy (Kebijakan publik) merujuk
pada kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh
negara atau pemerintah.
• Health policy (kebijakan kesehatan)
mencakup tindakan yang mempengaruhi
institusi, organisasi, pelayanan, dan upaya
pendanaan sistem kesehatan
Karakteristik Kebijakan
• Kebijakan sebagai aktivitas kognitif
• Kebijakan sebagai bagian dari proses
kebijakan secara kolektif sehingga
merupakan hasil aktivitas kolektif.
• Kebijkana sebagai disiplin intelektual
terapan.
• Analisis kebijakan berkaitan dengan
masalah-masalah publik
Karakteristik Kebijakan
Kebijakan selalu mempunyai tujuan atau berorientasi pada
tujuan tertentu
Kebijakan berisi tindakan atau pola tindakan pejabat pemerintah
Kebijakan adalah apa yang benar-benar dilakukan oleh
pemerintah dan bukan apa yang bermaksud akan dilakukan
Kebijakan publik bersifat positif dan bersifat negatif.
Kebijakan publik positif selalu berdasarkan pada peraturan
perundangan tertentu yang bersifat memaksa.
Kerangka Kebijakan
Konteks, Konten, Proses, dan
Pelaku?
Menurut Ahli
1. Stakeholders kebijakan (Pelaku)
2. Kebijakan publik (Konten)
3. Lingkungan kebijakan (Konteks)
4. Proses
Pelaku (actor)
1. Siapa saja yang memiliki kepentingan
(individu, kelompok, organisasi)
2. Peran dan kekuatan masing-masing
aktor
Hi
YOU
Proses
•
•
•
•
•
•
Masalah dirumuskan
Agenda kebijakan ditentuka
Kebijakan dirumuskan
Keputusan kebijakan diambil
Kebijakan dilaksanakan
Kebijakan dievaluasi
Konten
• Masalah kebijakan itu
sendiri atau
• Isu agenda kebijakan
Konteks
•
•
•
•
Faktor Situasional
Faktor Struktural
Faktor Budaya
Faktor International
Situasional
Perang Suriah
Strukturall
Kulturall
SIFON (SUNAT LAKI-LAKI) NTT
Rental rahim india
International
•
•
•
Gerakan anti tembakau semakin populer dan menarik perhatian masyarakat Jogjakarta.
Sejak tahun 2011-2013, beberapa kegiatan telah dilakukan oleh kelompok penggiat anti
tembakau yang tergabung dalam Forum Jogja Sehat Tanpa Tembakau (Forum JSTT). Forum
ini terdiri dari berbagai kelompok yang berbeda-beda, dari akademisi, LSM, Pemerintah.
Beberapa diantaranya ialah QTI (quit tobacco control), Dinas kesehatan Khususnya bidan
promosi kesehatan, SIK, dan surveilan, DRPD, YKI, Forum anak sleman, FK UMY, Idea, dan
lainnya.
Dinkes dan QTI memiliki peran atau andil dalam kegiatan awal membangun upaya tobacco
control, kemudian ikut serta menjadi bagian dari Forum JSTT. Forum ini, secara aktif
mengawal isu anti tembakau melalui berbagai kegiatan, mulai dari riset penelitian,
kampanye, diskusi, termasuk pendampingan rancangan naskah akademik peraturan daerah
(Perda) kawasan tanpa rokok (KTR), hingga pada awal tahun 2013, perda KTR disetujui DPRD
kota jogja agar dimasukkan dalam Program legislatif daerah (Prolegda). Dengan kata lain,
DPRD berperan penting dalam menginisiasi Raperda dan isu KTR berhasil menjadi isu politik.
Saat bersamaan, pada saat akan dilakukan penandatangan Raperda KTR pada awal tahun
2013 muncul kelompok masyarakat yang bernama “Masyarakat Kretek dan Petani
Tembakau” menyatakan protes dan tidak menyetuji Raperda tersebut. Alasan mereka adalah
tidak dilibatkannya petani tembakau dan industri rokok dalam pengembangan Raperda. Satu
per satu DPRD akhirnya mengundurkan diri, dengan alasan cacat hukum dan bisa merugikan
petani tembakau. Tidak hanya itu, Kelompok ini juga melayangkan somasi (teguran) kepada
Forum JSTT atas serangkaian kegiatan yang dianggap akan mematikan keberlangsungan
aktivitas petani tembakau.
4
Masalah
Kebijakan
Kesehatan
AKK
Semester Genap
Presented by Firman, S.K.M., M.P.H
Berapa kotak
Dalam gambar ini
?
Berapa segita
Dalam gambar ini
?
Menurut anda
Apakah ini
masalah Kesehatan
?
Menurut anda,
Bisakah ini
disebut
masalah
kebijakan
kesehatan
?
Masalah
Kebijakan
So
?
“ …. adalah pokok
persoalan (dari sekian
pokok masalah yg
potensial) yang
menarik perhatian
para pengambil
kebijakan “
Masalah kebijakan &
Non Kebijakan
• Saling ketergantungan
• Subjektif
( dunn & ackroff)
Contoh
Kasus
Rumusan
Masalah
Kebijakan
1.Pencarian masalah
2.Pendefinisian masalah
3.Spesifikasi masalah
4.Pengenalan masalah
(W.dunn)
Determinan
Masalah
Kebijakan
1. Peraturan
2. Kesempatan
3. Kemampuan
4. Komunikasi
5. Kepentingan
6. Ideologi
(Robert dan Ann Seidman, N. Abeysekere)
Model Penentuan
Masalah Kebijakan
• Model Hall
• Model Kindong
Model
Hall
Keabsahan, Kelayakan, dan Dukungan
Keabsahan
karakteristik pokok yang dapat dipercayai pemerintah
sebagai sesuatu yang harus diperhatikan, bahkan kewajiban
untuk campur tangan. Ex: dokter daerah tertinggal, kartus
sehat
Kelayakan
menyangkut ketersedian sumber daya
(nakes,fasilitas, dan infrastruktur memadai)
Dukungan
menyangkut dukungan dari masyarakat (terutama
yang memiliki kepentingan, minimal tidak
menghalangi)
Model
Kindong
Jendela Politik - Tiga alur
Jendela
Politik
Agenda kebijakan terkait dengan situasi politik dan sifat organisasi,
Dimana membuka kesempatan atau tertutupnya sebuah pokok
masalah menjadi agenda kebijakan pemerintah
Alur Penentuan
Agenda kebijakan
Problem
Policy
No change
Action
Politic
Case:
Kebijakan KTR
Alur Penentuan
agenda kebijakan
Case:
Kebijakan terkait
tenaga kesehatan
Does politics
cause policy
?
Does policy
cause politics
Case:
Politik & kekuasaan
Case:
Paritisipasi Masyarakat
Case:
Perhatian media
pada suatu masalah
dapat membuka
kesempatan adanya
kebijakan
9
Impelemntasi
Kebijakan
Firman, SKM., MPH
implementasi
• Implementasi = Pelaksanaan
• Implementasi kebijakan didefinisikan
asebagai yang apa yang terjadi antara
harapan kebijakan dan hasilnya (DeLeon,
1999 dalam Kent Buse)
Study Case
Program Indonesia Sehat 2015
Implementasi Kebijakan
• Teori Kebijakan top down
• Teori Kebijakan bottom up
• Teori Kebijakan Principle agent theory
TOP DOWN
• Teori ini menekankan pelaksanaan/ pembuat
kebijakan di tingkat pusat
• Teori ini berawal dari anggapan adanya gap antara
antara aspirasi dengan realita, sehingga cara
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yg
baik bagi stakeolder tentang sistem yg diterapkan
• Sistem yg mengatur (bagaimana kesesuaian antara
tujuan, tindakan, politik yg sesuai, administrasi,
teknis, keuangan tersedia, ranta
komando/koordinasi jelas dari pusat ke bawah)
Kritik terhadap top down
• Ekslusif atau mengabaikan peran aktor lain
seperti swasta, lsm, organisasi profesi, dan
lainnya.
• Meminimalisir fungsi organisasi dibawa seperti
dinkes, staf, tenaga lapang
• Cenderung overestimasi hasil/dampak kebijakan
• Sulit diimplementasikan atau tidak praktis karena
seringkali kebijakan berubah ditengah jalan.
Prasyarat Top Down
• Keadaan eksterna tidak memberatkan
• Sumber daya dan waktu cukup
• Kebijakan didasarkan pada suatu teori dan
data yang mendukung
• Satu pemahaman dan kesepakatan atas tujuan
• Tugas dispesifikasn secara detail dan jelas
• Mekanisme kontrol berjalan dan efektif
• Saling ketergantungan
Hogwood & Gunn (1984)
Pendekatan Bottom Up
• Lipsky (1980) street level bereurats/ birokrasi
tingkat jalanan menganggap pentingnya
keluluasan orang bekerja dilapangan meski
lingkungan dan aturan yang mengikat.
• Pendekatan ini berfokus pada pelibatan aktor
di lokal atau bawah dalam implementasi
kebijakan.
Top down
Bottom up
Fokus
Keputusan terpusat
Keputusan menyebar
Aktor
Dari puncak ke bawah dan dimulai
dari pemerintah
Darii bawa ke atas, pemerintah dan
non pemrerintah
Proses
Proses rasional, dari masalah
tingkat atas hingga pelaksanaan
ditingkat bawah
Proses interaktif, dan kolaboratif dari
tingkat bawaha hingga pusat, dimana
kebijakan mungkin bisa berubaha
slama implementasi
Evaluasi
Derajat pengukuran harus jelas
Kemungkinan bias /tidak jelas karena
proses kebijakan yang
mempertimbangkan pengaruh lokal.
Principle Agent Theory
• Principals ; Pembuat keputusan, Agent/agen:
perwakilan
• Dalam konteks kebijakan, Pemerintah sering
mendelegasikan tugas mereka kepada
pegawai (pns) atau agen lain (manajer, dokter,
atau pihak swasta)
• Agen ini memiliki keleluasaan dalam bekerja
dengan mangatasnamakan prinsiplas politik.
Contoh
• Dokter yang bekerja untuk
pemerintah/negara, mereka bekerja sebagai
principals sebagai pns, tp dalam banyak kasus
lebih taat kepada organisasi profesinya.
• Kampus Negeri yang menjadi BHMN
• RS/Puskesmas yang berubah status menjadi
BLUD
Model implementasi Kebijakan
George C. Edward III
1.
2.
3.
4.
Komunikasi
Sumber daya
Disposisi
Struktur Birokrasi
Model Implementasi Edward III
Komunikasi
Sumberdaya
Implementasi
Disposisi
Struktur Birokrasi
• Komunikasi, yaitu menunjuk bahwa setiap kebijakan
akan dapat dilaksanakan dengan baik jika terjadi
komunikasi efektif antara pelaksana program
(kebijakan) dengan para kelompok sasaran (target
group)
• Sumber daya, yaitu menunjuk setiap kebijakan harus
didukung oleh sumber daya yang memadai, baik SDM
maufun SD financial.
• Disposisi, yaitu menunjuk karakteristik yang menempel
erat kepada implementor kebijakan/program.
• Struktur birokrasi, aspek ini mencakup mekanisme dan
struktur organissai pelaksana itu sendiri.
Implementasi Kebijakan
Van Meter & Van Horn
1.Standar dan sasaran kebijakan
2.Kinerja kebijakan
3.Sumber daya
4.Komunikasi antar badan pelaksana
5.Karakteristik badan pelaksana
6.Lingkungan sosial, ekonomi dan politik
7.Sikap pelaksana
Model Implementasi Kebijakan
Van Meter & Van Horn
Komunikasi
Antar Organisasi
dan Pelaksana
Kegiatan
Standar dan
Sasaran
Karakteristik
Badan
Pelaksana
Sumber
Daya
Lingkungan
Sosial, ekonomi
dan politik
Sikap
Pelaksana
Kinerja
Kebijakan
Terima
Kaish
1
0
Policy
http://site.google.com/site/kelasmanager
Evaluasi
Agenda
Setting
Implementasi
Formulasi
Kebijakan
Siklus Kebijakan
Evaluasi Kebijakan
Evaluation: Systematic assesment of value
of something.
Value/nilai seperti apa yg diharapkan, cara
mengukurnya, siapa yang mengukur, dan alasan
melakukannya.
Tujuan Evaluasi
• Melihat capaian program
• Alat untuk memperbaiki program melalui
indentifikasi faktor pendukung dan penghambat
program
• Memperbaiki manajemen alokasi sumber daya
(efisiensi)
• Menjamin akuntabilitas-efektifitas program
• Meniliai relevansi atau manfaat program
PERFORMANCES
PREDIKSI
EVALUASI
OUTCOMES
RETROSPEKTIF
PROBLEM
PROSPEKTIF
FUTURE
REKOMENDASI
MONITORING
ACTION
Kerangka analis kebijakan: W. Dunn
Message
• Kebijakan sebagai proses
• Evaluasi kebijakan berarti mencari tahu
dampak dan outcome
Contoh
Input
Proses
Output
Outcome
• Money,
Man,
Matrial
• Peraturan
• Sosialisasi
• Penerapan
KTR
• KTR
tempat
publik
• Sanksi
• short
• long
Ada kebijakan / peraturan
Ada SDM
Ada Dana
Ada Media Promosi
Sosialisasi
Bebas KTR
Terbentuk tim
Reward – Sanksi
Pelatihan
Media terpasang
Masyarakat
sehat /
Menurun
perokok
Tipe Evaluasi Kebijakan
• Evaluasi Semu (Pseudo)
• Evaluasi Formal
• Evaluasi Teoritis
Semu (pseudo)
Pendekatan yang menggunakan metode-metode
deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid
tentang hasil kebijakan, tanpa mempersoalkan lebih
jauh tentang nilai dan manfaat dari hasil kebijakan
tersebut bagi individu, kelompok sasaran, dan
masyarakat dalam skala luas.
Analis yang menggunakan pendekatan ini mengasumsikan bahwa
nilai atau manfaat dari suatu hasil kebijakan akan terbukti dengan
sendirinya serta akan diukur dan dirasakan secara langsung, baik
oleh individu, kelompok, maupun masyarakat.
Formal
• Evaluasi formatif adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan
pada awal atau saat proses pelaksanaan program. Dengan
kata lain, evaluasi sementara. Bentuk kegiataanya lebih
menekankan pada upaya memberi masukan, memonitor
progres program
• Evaluasi Summatif adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan
pada akhir program, menilai hasil atau dampak dari
program.
Teoritis
• Kegiatan evaluasi yang menggunakan metodemetode deskriptif untuk mengumpulkan informasi
yang valid dan akuntabel tentang hasil kebijakan,
yang dinilai secara eksplisit oleh para pelaku
kebijakan. Evaluasi jenis ini bertujuan untuk
menghubungkan antara hasil kebijakan dengan
nilai-nilai dari para pelaku kebijakan tersebut.
Identifkasi
Masalah
Analisis
Kebijakan
Konten evaluasi
Strategi
Kebijakan
Implementasi
Kebijakan
Pengukuran
Dampak
Policy implementation evaluation may focus on a number of different areas,
including:
1. Components of the logic model, such as inputs, activities and outputs...
2. Stakeholder attitudes, knowledge, and awareness.
3. Facilitators of and barriers to implementation.
Engage
Stakeholder
Lesson
learned
Describe
program
Justify
conclussions
Focus
evaluation
design
Gather
Evidence
Langkah Evaluasi
• Melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk mereka
yang terlibat dalam operasi program; mereka yang dilayani
atau dipengaruhi oleh program; dan pengguna utama dari
evaluasi.
• Jelaskan program, termasuk kebutuhan, diharapkan efek,
kegiatan, sumber daya, sarana, konteks dan model logika.
• Fokus desain evaluasi untuk menilai masalah-masalah
terbesar bagi para pemangku kepentingan saat menggunakan
waktu
dan
sumber
daya
seefisien
mungkin.
Mempertimbangkan tujuan, sasaran, kegiatan.
Langkah Evaluasi
• Mengumpulkan bukti kredibel untuk memperkuat
penilaian evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut. Aspekaspek pengumpulan bukti biasanya mempengaruhi
persepsi kredibilitas: indikator, sumber, kualitas, kuantitas
dan logistik.
• Membenarkan kesimpulan dengan bukti-bukti yang
dikumpulkan dan menilainya sesuai nilai atau standar yang
ditetapkan oleh pemangku kepentingan. Membenarkan
kesimpulan atas dasar bukti dengan menggunakan lima
elemen ini: standar, analisis / sintesis, interpretasi,
penilaian dan rekomendasi.
• Memastikan penggunaan dan berbagi pelajaran dengan
langkah-langkah: desain, persiapan, umpan balik, tindak
lanjut dan pengembangan.
Who
•Pihak Internal
•Pihak Eksternal
When
•Proses (rapat, monev, inspeksi, sidak)
•Akhir Kegiatan (report,
Inti Kegiatan
Evaluasi Kebijakan mencakup :
• Melakukan penilaian
• Menyusun strategi pendekatan
• Menyusun Rekomendasi
Politik
Teknis
Psikologi
Ekonomi
………..?
??
Kendala Evaluasi
Cari artikel terkait “evaluasi kebijakan/program kesehatan”
Caranya: masuk di schoolar google: ketik judul ditas
Terima
kasih
Tugas anda:
Mereview atau menganalisis artikel tersebut dengan cara
Melihat konsep atau metode evaluasi yg digunakan. Kemudian
Dicari hubungan dengan teori evaluasi terkait,
Kira2 apa kelebihan dan kelemahan dari artikel tsb.
Dan jangan lupa masukkan pendapat anda sendiri pada bagian
Akhir tugas anda,..misalnya “saya berpendapat bahwa
“ Metode evaluasi pada artikel ini sangat jelas”….
Atau “ seharusnya evaluasi ini bisa dikembangkan pada sisi yang ….
Deadline tugas: 1 minggu dikrim via email, versi pdf
REKOMENDASI KEBIJAKAN
Rekomendasi Kebijakan
Rekomendasi :
Saran yang
menganjurkan
(membenarkan,
dan menguatkan)
_KBBI
KERANGKA ANALISIS KEBIJAKAN
PERFORMANCES
PREDIKSI
EVALUASI
OUTCOMES
RETROSPEKTIF
MONITORING
PROBLEM
PROSPEKTIF
FUTURE
REKOMENDASI
ACTION
1. Proses membangun informasi dari kebijakan
yang dilaksanakan untuk kebijakan masa depan
2. Tujuan adalah memberikan alternatif kebijakan
yg paling unggul dibanding dengan alternatif
kebijakan yg lain.
3. Pemilihan alternatif tsb harus mendasarkan
pada seperangkat kriteria yg jelas dan
transparan, sehingga ada alasan yg masuk akal
bahwa suatu alternatif kebijakan dipilih atau
ditolak
4. Metode seleksi kriteria tsb dapat bersifat
kuantitatif dan kualitatif
Model Rekomendasi
Perbandingan
Lexicograph
Ordering Method
Non Nominated
Method
Analisis Biaya &
Manfaat
Metode Pro &
Kontra
Metode May
Pohon Keputusan
Total Profit
Ranking by Infection
Pilihan Publlik
Penawaran &
Permintaan
?
Perbandingan
Semua alternatif kebijakan
yang akan dievaluasi
dibandingkan berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah
ditentukan, kemudian dipilih
salah satu alternatif
kebijakan yg memperoleh
nilai yg tertinggi
Case
Pemilihan Kepala Kampung
Kriteria
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Demokratis
Rendah (1)
Rendah (1)
Tinggi (3)
Partisipasi
Masyarakat
Tinggi (3)
Sedang (2)
Tinggi (3)
Transparansi
Sedang (2)
Sedang (2)
Sedang (2)
Responsibilitas
Rendah (1)
Rendah (1)
Tinggi (1)
Total
7
6
9
*Kriteria : good governance
No
1
2
3
4
5
6
Opsi Kebijakan
/Program
Pengadaan keran air
depan rumah (tap
water)***
(TW)
Nursing in school ***
(NS)
Hari sehat untuk anakanak (puskesmas)**
(HAK)
Layanan Inspeksi
sanitasi lingkungan
***
(LS)
Program lomba
Rumah Sehat *
(RS)
Program lintas diare**
(LD)
Efektivitas
Efisiensi
Suistainabi
lity
Politic
interest
Score
4
1
3
3
11
4
3
3
2
12
2
1
2
2
7
3
3
4
2
12
1
3
3
3
10
3
2
1
2
8
Lexicographic
• Yakni semua alternatif kebijakan diperbandingkan
dan dirangking berdasarkan suatu kriteria dari yg
paling penting (paling berbobot) atau important
criterion menuju kriteria yg kurang penting atau
bobotnya lebih rendah.
• Dua atau lebih alternatif yg lolos pada kriteria
pertama dibandingkan lagi dengan menggunakan
kriteria ketiga.
• Dalam hal ini analis kebijakan harus menyusun
rangking atau bobot dari semua kriteria yg
digunakan berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.
Pemerintah akan menaikkan Premi BPJS Kesehatan, maka
komposisi atau kriteria penilaian:
1). Kerawanan Politik (bobot: 50%),
2). Penerimaan masyarakat (bobot 30%),
3). Dukungan Provider kesehatn (bobot 20%)
Non dominated
• Yakni melakukan evaluasi terhadap semua
alternatif berdasarkan sejumlah kriteria yg
telah ditetapkan untuk mengetahui sejauh
mana memenuhi kriteria tersebut.
• Alternatif yg rendah skornya disingkirkan dari
tahap evaluasi berikutnya.
• Alternatif yg paling unggul pada semua
kriteria atau pada beberapa kriteria dianalisis
lebih lanjut dg kriteria yg lain.
Biaya & Manfaat
Cost Benefit
• Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasikan
besarnya perbandingan biaya dan manfaat dari
setiap alternatif kebijakan
• Sehingga analis kebijakan dapat mengambil kebijakan
yg paling rasional.
• Menghitung semua biaya dari setiap alternatif dan
perkiraan dampak yg ditimbulkan dari setiap
kebijakan
1. Identifikasi jenis kebijakan
2. Menentukan semua dampak, baik yg (+)
maupun yg (-), baik sekarang maupun yg
akan datang
3. Menilai semua dampak yg mungkin terjadi
dalam Rp sedapat mungkin
4. Menghitung manfaat bersih (total manfaat
dikurangi total biaya)
5. Membuat Pilihan
Rumus
Sebuah RS ingin membandingkan obat
yang akan diberikan pada pasien dalam
mengatasi hipertensi, analisis cost
benefit menunjukkan hasil sebagai
berikut:
Benefit
Rasio/Net
=
Cost
Obat
Total Cost
Benefit
Net
A
90rb
120rb
1.33
B
100rb
135rb
1.35
Dari perhitungan diatas, keduanya
memberikan rasio benefit: cost > 1 dan
net benefit yang positif. Namun Obat B
memberikan keuntungan lebih
dibandingkan Obat A.
Pro dan Kontra
1. Metode ini sangat sederhana karena hanya
dengan cara mengidentifikasi semua argumen
yg mendukung dan menolak dari setiap
alternatif kebijakan dan dinalisis yang
mendapat banyak dukungan
2. Berdasarkan metode ini, kebijakan yg terpilih
adalah kebijakan yg tidak selalu terbaik secara
rasional, tetapi merupakan kebijakan popular
diantara pembuat kebijakan dan stakeholders.
Stakeholder
Bupati
Dinas Kesehatan
BNN
Polisis
Mafia Narkoba
LSM
Bos Industri Night
Club
Mantan Pengidap
Narkoba
Total Score
Pro
Netral
Kontra
SO,
Alternatif
Kebijakan
(Banyak Opsi)
Metode (cara
penentuan
alternatif
Kebijakan
Contoh
POLICY BRIEF
Sumber : Rusman R. Manik
1. Proses pemilihan alternatif kebijakan membutuhkan
perhatian yg cermat agar policy makers tidak terjebak
pada pilihan yg hanya untuk kepentingan kelompok
tertentu atau bias politik.
2. Aspek rasionalitas dan aseptabilitas dari sebuah alternatif
merupakan pertimbangan yg utama dalam memilih
alternatif kebijakan, dan ini tidak berarti aspek lain bisa
diabaikan
Warahmatullah
wabarakatuh
1
Administrasi dan
Kebijakan
Kesehatan
FIRMAN, SKM., MPH
Public Health Faculty
Universitas Ahmad Dahlan
2018
R
P
S
UAS
Current Isssue Kebijakan INA
Strategi Perubahan Kebijakan
Rekomendasi Kebijakan
Evaluasi Kebijakan (2)
Evaluasi Kebijakan
Implementasi Kebijakan
UT S
Skeman Proses Kebijakan
Pelaku Kebijakan
Isu Kebijakan
Konsep Kebijakan Kesehatan
Konsep Adm. Kesehatan (2)
Konsep Adm. Kesehatan
Kontrak Belajar
UAS 35 %
UTS 35%
TUGAS 30%
………….. %
Administrasi| Manajemen| Kebijakan
Konsep Administrasi
• Administrasi : Administrare (La=pada,
ministrare=melayani)
• AdMinistrasi adalah memberikan pelayanan
• Administrasi adalah upaya mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dengan mempergunakan orang lain
(George R. Terry)
• Administrasi (administratie-Belanda): catat
mencatat,surat menyurat, agenda, dan segala hal
bersifat ketatausahaan
• Administrasi versi inggris, kegiatan dari kelompok
yang mengadakan kerjasama untuk mencapai
tujuan
Manajemen
• Manajemen: Managie
(Manus=tangan,
agere=melakukan)
• Manajemen adalah
melakukan kegiatan
dengan tangan
• Manajemen adalah
pengelolaan,
pengorganisasian
kegiatan (F. Taylor)
Administrasi ~ Manajemen
• Administrasi Manajemen
Administrasi adalah seni manajemen, sedang
manajemen adalah mengelola hal-hal yang
berhubungan dengan sumber daya atau bagian dari
kegiatan administrasi (H.Finer)
Administrasi = Manajemen
•
•
•
•
•
Planning atau perencanaan
Organizing atau pengorganisasian
Command atau perintah
Coordination atau koordinasi
Control atau pengawasan
Henry Fayol (1841-1925)
P
O
A
C
Administrasi Kesehatan adalah suatu proses yang
menyangkut perencanaan, pengorganisasian,
pengrahan, pengawasan, pengkoordinasian, dan
penilaian terhadap sumber, tata cara dan kesanggupan
untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan terhadap
pelayanan /perawatan kesehatan kepada individu,
keluarga, masyarakat.
(Komisi pendidikan administrasi kesehatan USA, 1974)
Ruang Lingkup Administrasi
Input
Proses
Output
Sasaran
Dampak
2
Administrasi
Kesehatan Masyarakat
His-tory
Klasik
Birokrasi
Manajemen
Ilmiah
Neo
Administrasi
Hubungan
Manusia
Kontingensi
Birokrasi (max weber)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Pembagian kerja
Hirarki wewenang
Program rasional
Sistem Prosedur
Sistem Aturan hak kewajiban
Hubungan antar sesama bersifat
impersonal
Administrasi (Henry Fayol)
1. Pembagian kerja
2. Wewenang & tanggung jawab
3. Disiplin
4. Kesatuan perintah
5. Kesatuan pengarahan
6. Mendahulukan kepentingan umum
7. Balas jasa/uang
8. Sentralisasi
9. Aturan
10.Keadilan
11.Kelanggengan personalia
12.Inisiatif
13.Semangat korps
Manajemen Ilmiah (F.W Taylror))
1. Metode kerja atas dasar ilmu
pengetahuan
2. Mengadakan seleksi, latihan dan
pengembangan karyawan
3. Pengembangan ilmu tentang kerja,
seleksi, latihan dan pengembangan
secara ilmiah perlu intregasikan
Hubungan Manusia (Hugo Munsterberg)
1. karakteristik individu faktor sosial
budaya
2. Partisipasi,
3. Perluasan kerja, dan
4. Manajemen bottom-up
Kontingensi (Herbert Simon)
1. Organisasi terbuka
2. Adaptasi terhadap perubahan
lingkungan
3. Fleksibel
Intisari
•
•
•
•
Para teoritikus klasik seperti Max, Fayol, dan Taylor
berpendapat dan mendukung model birokrasi guna
meningkatkan efektivitas organisasi.
Teori administrasi: pelaksanaan dari prinisip dasar
birokrasi yang strategis, spesifik, dan manajerial.
Teori adminisitrasi populer dengan prinisp
manajemen (POACE)
Manajemen ilmiah, dari cara membangun organisasi
menjadi tugas organisasi (lebih spesifik) dan terukur.
Neo klasik menekankan sisi humanis, personal, dalam
organisasi (elthon mayo, robbins, simon, mutenberg)
Administrasi KesMas
• Administrasi Kesehatan berkaitan dengan
leadership, management, adminstrasi dari
sistem kesehatan, organisasi kesehatan.
• Administrasi kesehatan sangat esensial dalam
mendukung keberhasilan program kebijakan
KesMas baik skala nasional atau lokal
Level Administrasi Kesehatan
Top
Middle
Low
Kemenkes
Dirjen
Dinkes Prov, Kab.
RS, PKM
Fungsi Administrasi
•
•
•
•
•
Planning
Organizing
Actuating
Controling
Evaluating
•
•
•
•
•
•
•
•
•
Planning
Organizing
Staffing
Directing
Coordinating
Reporting
Budgeting
Supervising
Evaluating
Peran Administrasi Kesehatan
• Tata kelola kepemimpinan
– Mengelola sumber daya
– Mengatur hubungan
– Melindungi sistem
– Mewujudkan keadilan
• Desain kebijakan
Isu administrasi
• Terkait dengan layanan publik khsususnya
kesehatan yang dilaksanakan pemerintah
• Terkait dengan ekspektasi yang diterima oleh
masyarakat
• Kondisi yang memengaruhi layanan atau
administrasi tidak hanya fisik, ttapi juga
kondisi psikososial masyarakat
• Urusan kesehatan adalah tanggung jawab
administrasi pemerintah
• Peran besar ini memberikan kesempatan
adanya isu kebijakan terutama ketika ketika
administrasi tidak berjalan atau vakum
3
Kebijakan
Kesehatan
Firman, S.KM., M.P.H
Sumber: KOMPAS.COM
Apa itu Kebijakan ?
Apa itu Kebijakan Kesehatan?
“ Policy is whater government choose to do or
not to do “
Dye, 1984
“ Policy analysis is an activity creating problems that
can be solved”
Leslie A. Pal, 1987
The process of producing knowledge of and in
policy process”.
Dunn, 1984
Decisions (in the public and private sector) taken by
those with responsibility for given area, ex: health,
education, trade or environment
Buse, et al 2005
A series of more related activities and their intended and
unintended concequence for those concerned….usually
directed towards the accomplisment of some purpose or
goal”
Walt, 1984
Intisari
• Policy (kebijakan) adalah keputusan yang
diambil oleh pihak‐ pihak yang bertanggung
jawab atas area kebijakan tertentu.
• Public policy (Kebijakan publik) merujuk
pada kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh
negara atau pemerintah.
• Health policy (kebijakan kesehatan)
mencakup tindakan yang mempengaruhi
institusi, organisasi, pelayanan, dan upaya
pendanaan sistem kesehatan
Karakteristik Kebijakan
• Kebijakan sebagai aktivitas kognitif
• Kebijakan sebagai bagian dari proses
kebijakan secara kolektif sehingga
merupakan hasil aktivitas kolektif.
• Kebijkana sebagai disiplin intelektual
terapan.
• Analisis kebijakan berkaitan dengan
masalah-masalah publik
Karakteristik Kebijakan
Kebijakan selalu mempunyai tujuan atau berorientasi pada
tujuan tertentu
Kebijakan berisi tindakan atau pola tindakan pejabat pemerintah
Kebijakan adalah apa yang benar-benar dilakukan oleh
pemerintah dan bukan apa yang bermaksud akan dilakukan
Kebijakan publik bersifat positif dan bersifat negatif.
Kebijakan publik positif selalu berdasarkan pada peraturan
perundangan tertentu yang bersifat memaksa.
Kerangka Kebijakan
Konteks, Konten, Proses, dan
Pelaku?
Menurut Ahli
1. Stakeholders kebijakan (Pelaku)
2. Kebijakan publik (Konten)
3. Lingkungan kebijakan (Konteks)
4. Proses
Pelaku (actor)
1. Siapa saja yang memiliki kepentingan
(individu, kelompok, organisasi)
2. Peran dan kekuatan masing-masing
aktor
Hi
YOU
Proses
•
•
•
•
•
•
Masalah dirumuskan
Agenda kebijakan ditentuka
Kebijakan dirumuskan
Keputusan kebijakan diambil
Kebijakan dilaksanakan
Kebijakan dievaluasi
Konten
• Masalah kebijakan itu
sendiri atau
• Isu agenda kebijakan
Konteks
•
•
•
•
Faktor Situasional
Faktor Struktural
Faktor Budaya
Faktor International
Situasional
Perang Suriah
Strukturall
Kulturall
SIFON (SUNAT LAKI-LAKI) NTT
Rental rahim india
International
•
•
•
Gerakan anti tembakau semakin populer dan menarik perhatian masyarakat Jogjakarta.
Sejak tahun 2011-2013, beberapa kegiatan telah dilakukan oleh kelompok penggiat anti
tembakau yang tergabung dalam Forum Jogja Sehat Tanpa Tembakau (Forum JSTT). Forum
ini terdiri dari berbagai kelompok yang berbeda-beda, dari akademisi, LSM, Pemerintah.
Beberapa diantaranya ialah QTI (quit tobacco control), Dinas kesehatan Khususnya bidan
promosi kesehatan, SIK, dan surveilan, DRPD, YKI, Forum anak sleman, FK UMY, Idea, dan
lainnya.
Dinkes dan QTI memiliki peran atau andil dalam kegiatan awal membangun upaya tobacco
control, kemudian ikut serta menjadi bagian dari Forum JSTT. Forum ini, secara aktif
mengawal isu anti tembakau melalui berbagai kegiatan, mulai dari riset penelitian,
kampanye, diskusi, termasuk pendampingan rancangan naskah akademik peraturan daerah
(Perda) kawasan tanpa rokok (KTR), hingga pada awal tahun 2013, perda KTR disetujui DPRD
kota jogja agar dimasukkan dalam Program legislatif daerah (Prolegda). Dengan kata lain,
DPRD berperan penting dalam menginisiasi Raperda dan isu KTR berhasil menjadi isu politik.
Saat bersamaan, pada saat akan dilakukan penandatangan Raperda KTR pada awal tahun
2013 muncul kelompok masyarakat yang bernama “Masyarakat Kretek dan Petani
Tembakau” menyatakan protes dan tidak menyetuji Raperda tersebut. Alasan mereka adalah
tidak dilibatkannya petani tembakau dan industri rokok dalam pengembangan Raperda. Satu
per satu DPRD akhirnya mengundurkan diri, dengan alasan cacat hukum dan bisa merugikan
petani tembakau. Tidak hanya itu, Kelompok ini juga melayangkan somasi (teguran) kepada
Forum JSTT atas serangkaian kegiatan yang dianggap akan mematikan keberlangsungan
aktivitas petani tembakau.
4
Masalah
Kebijakan
Kesehatan
AKK
Semester Genap
Presented by Firman, S.K.M., M.P.H
Berapa kotak
Dalam gambar ini
?
Berapa segita
Dalam gambar ini
?
Menurut anda
Apakah ini
masalah Kesehatan
?
Menurut anda,
Bisakah ini
disebut
masalah
kebijakan
kesehatan
?
Masalah
Kebijakan
So
?
“ …. adalah pokok
persoalan (dari sekian
pokok masalah yg
potensial) yang
menarik perhatian
para pengambil
kebijakan “
Masalah kebijakan &
Non Kebijakan
• Saling ketergantungan
• Subjektif
( dunn & ackroff)
Contoh
Kasus
Rumusan
Masalah
Kebijakan
1.Pencarian masalah
2.Pendefinisian masalah
3.Spesifikasi masalah
4.Pengenalan masalah
(W.dunn)
Determinan
Masalah
Kebijakan
1. Peraturan
2. Kesempatan
3. Kemampuan
4. Komunikasi
5. Kepentingan
6. Ideologi
(Robert dan Ann Seidman, N. Abeysekere)
Model Penentuan
Masalah Kebijakan
• Model Hall
• Model Kindong
Model
Hall
Keabsahan, Kelayakan, dan Dukungan
Keabsahan
karakteristik pokok yang dapat dipercayai pemerintah
sebagai sesuatu yang harus diperhatikan, bahkan kewajiban
untuk campur tangan. Ex: dokter daerah tertinggal, kartus
sehat
Kelayakan
menyangkut ketersedian sumber daya
(nakes,fasilitas, dan infrastruktur memadai)
Dukungan
menyangkut dukungan dari masyarakat (terutama
yang memiliki kepentingan, minimal tidak
menghalangi)
Model
Kindong
Jendela Politik - Tiga alur
Jendela
Politik
Agenda kebijakan terkait dengan situasi politik dan sifat organisasi,
Dimana membuka kesempatan atau tertutupnya sebuah pokok
masalah menjadi agenda kebijakan pemerintah
Alur Penentuan
Agenda kebijakan
Problem
Policy
No change
Action
Politic
Case:
Kebijakan KTR
Alur Penentuan
agenda kebijakan
Case:
Kebijakan terkait
tenaga kesehatan
Does politics
cause policy
?
Does policy
cause politics
Case:
Politik & kekuasaan
Case:
Paritisipasi Masyarakat
Case:
Perhatian media
pada suatu masalah
dapat membuka
kesempatan adanya
kebijakan
9
Impelemntasi
Kebijakan
Firman, SKM., MPH
implementasi
• Implementasi = Pelaksanaan
• Implementasi kebijakan didefinisikan
asebagai yang apa yang terjadi antara
harapan kebijakan dan hasilnya (DeLeon,
1999 dalam Kent Buse)
Study Case
Program Indonesia Sehat 2015
Implementasi Kebijakan
• Teori Kebijakan top down
• Teori Kebijakan bottom up
• Teori Kebijakan Principle agent theory
TOP DOWN
• Teori ini menekankan pelaksanaan/ pembuat
kebijakan di tingkat pusat
• Teori ini berawal dari anggapan adanya gap antara
antara aspirasi dengan realita, sehingga cara
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman yg
baik bagi stakeolder tentang sistem yg diterapkan
• Sistem yg mengatur (bagaimana kesesuaian antara
tujuan, tindakan, politik yg sesuai, administrasi,
teknis, keuangan tersedia, ranta
komando/koordinasi jelas dari pusat ke bawah)
Kritik terhadap top down
• Ekslusif atau mengabaikan peran aktor lain
seperti swasta, lsm, organisasi profesi, dan
lainnya.
• Meminimalisir fungsi organisasi dibawa seperti
dinkes, staf, tenaga lapang
• Cenderung overestimasi hasil/dampak kebijakan
• Sulit diimplementasikan atau tidak praktis karena
seringkali kebijakan berubah ditengah jalan.
Prasyarat Top Down
• Keadaan eksterna tidak memberatkan
• Sumber daya dan waktu cukup
• Kebijakan didasarkan pada suatu teori dan
data yang mendukung
• Satu pemahaman dan kesepakatan atas tujuan
• Tugas dispesifikasn secara detail dan jelas
• Mekanisme kontrol berjalan dan efektif
• Saling ketergantungan
Hogwood & Gunn (1984)
Pendekatan Bottom Up
• Lipsky (1980) street level bereurats/ birokrasi
tingkat jalanan menganggap pentingnya
keluluasan orang bekerja dilapangan meski
lingkungan dan aturan yang mengikat.
• Pendekatan ini berfokus pada pelibatan aktor
di lokal atau bawah dalam implementasi
kebijakan.
Top down
Bottom up
Fokus
Keputusan terpusat
Keputusan menyebar
Aktor
Dari puncak ke bawah dan dimulai
dari pemerintah
Darii bawa ke atas, pemerintah dan
non pemrerintah
Proses
Proses rasional, dari masalah
tingkat atas hingga pelaksanaan
ditingkat bawah
Proses interaktif, dan kolaboratif dari
tingkat bawaha hingga pusat, dimana
kebijakan mungkin bisa berubaha
slama implementasi
Evaluasi
Derajat pengukuran harus jelas
Kemungkinan bias /tidak jelas karena
proses kebijakan yang
mempertimbangkan pengaruh lokal.
Principle Agent Theory
• Principals ; Pembuat keputusan, Agent/agen:
perwakilan
• Dalam konteks kebijakan, Pemerintah sering
mendelegasikan tugas mereka kepada
pegawai (pns) atau agen lain (manajer, dokter,
atau pihak swasta)
• Agen ini memiliki keleluasaan dalam bekerja
dengan mangatasnamakan prinsiplas politik.
Contoh
• Dokter yang bekerja untuk
pemerintah/negara, mereka bekerja sebagai
principals sebagai pns, tp dalam banyak kasus
lebih taat kepada organisasi profesinya.
• Kampus Negeri yang menjadi BHMN
• RS/Puskesmas yang berubah status menjadi
BLUD
Model implementasi Kebijakan
George C. Edward III
1.
2.
3.
4.
Komunikasi
Sumber daya
Disposisi
Struktur Birokrasi
Model Implementasi Edward III
Komunikasi
Sumberdaya
Implementasi
Disposisi
Struktur Birokrasi
• Komunikasi, yaitu menunjuk bahwa setiap kebijakan
akan dapat dilaksanakan dengan baik jika terjadi
komunikasi efektif antara pelaksana program
(kebijakan) dengan para kelompok sasaran (target
group)
• Sumber daya, yaitu menunjuk setiap kebijakan harus
didukung oleh sumber daya yang memadai, baik SDM
maufun SD financial.
• Disposisi, yaitu menunjuk karakteristik yang menempel
erat kepada implementor kebijakan/program.
• Struktur birokrasi, aspek ini mencakup mekanisme dan
struktur organissai pelaksana itu sendiri.
Implementasi Kebijakan
Van Meter & Van Horn
1.Standar dan sasaran kebijakan
2.Kinerja kebijakan
3.Sumber daya
4.Komunikasi antar badan pelaksana
5.Karakteristik badan pelaksana
6.Lingkungan sosial, ekonomi dan politik
7.Sikap pelaksana
Model Implementasi Kebijakan
Van Meter & Van Horn
Komunikasi
Antar Organisasi
dan Pelaksana
Kegiatan
Standar dan
Sasaran
Karakteristik
Badan
Pelaksana
Sumber
Daya
Lingkungan
Sosial, ekonomi
dan politik
Sikap
Pelaksana
Kinerja
Kebijakan
Terima
Kaish
1
0
Policy
http://site.google.com/site/kelasmanager
Evaluasi
Agenda
Setting
Implementasi
Formulasi
Kebijakan
Siklus Kebijakan
Evaluasi Kebijakan
Evaluation: Systematic assesment of value
of something.
Value/nilai seperti apa yg diharapkan, cara
mengukurnya, siapa yang mengukur, dan alasan
melakukannya.
Tujuan Evaluasi
• Melihat capaian program
• Alat untuk memperbaiki program melalui
indentifikasi faktor pendukung dan penghambat
program
• Memperbaiki manajemen alokasi sumber daya
(efisiensi)
• Menjamin akuntabilitas-efektifitas program
• Meniliai relevansi atau manfaat program
PERFORMANCES
PREDIKSI
EVALUASI
OUTCOMES
RETROSPEKTIF
PROBLEM
PROSPEKTIF
FUTURE
REKOMENDASI
MONITORING
ACTION
Kerangka analis kebijakan: W. Dunn
Message
• Kebijakan sebagai proses
• Evaluasi kebijakan berarti mencari tahu
dampak dan outcome
Contoh
Input
Proses
Output
Outcome
• Money,
Man,
Matrial
• Peraturan
• Sosialisasi
• Penerapan
KTR
• KTR
tempat
publik
• Sanksi
• short
• long
Ada kebijakan / peraturan
Ada SDM
Ada Dana
Ada Media Promosi
Sosialisasi
Bebas KTR
Terbentuk tim
Reward – Sanksi
Pelatihan
Media terpasang
Masyarakat
sehat /
Menurun
perokok
Tipe Evaluasi Kebijakan
• Evaluasi Semu (Pseudo)
• Evaluasi Formal
• Evaluasi Teoritis
Semu (pseudo)
Pendekatan yang menggunakan metode-metode
deskriptif untuk menghasilkan informasi yang valid
tentang hasil kebijakan, tanpa mempersoalkan lebih
jauh tentang nilai dan manfaat dari hasil kebijakan
tersebut bagi individu, kelompok sasaran, dan
masyarakat dalam skala luas.
Analis yang menggunakan pendekatan ini mengasumsikan bahwa
nilai atau manfaat dari suatu hasil kebijakan akan terbukti dengan
sendirinya serta akan diukur dan dirasakan secara langsung, baik
oleh individu, kelompok, maupun masyarakat.
Formal
• Evaluasi formatif adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan
pada awal atau saat proses pelaksanaan program. Dengan
kata lain, evaluasi sementara. Bentuk kegiataanya lebih
menekankan pada upaya memberi masukan, memonitor
progres program
• Evaluasi Summatif adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan
pada akhir program, menilai hasil atau dampak dari
program.
Teoritis
• Kegiatan evaluasi yang menggunakan metodemetode deskriptif untuk mengumpulkan informasi
yang valid dan akuntabel tentang hasil kebijakan,
yang dinilai secara eksplisit oleh para pelaku
kebijakan. Evaluasi jenis ini bertujuan untuk
menghubungkan antara hasil kebijakan dengan
nilai-nilai dari para pelaku kebijakan tersebut.
Identifkasi
Masalah
Analisis
Kebijakan
Konten evaluasi
Strategi
Kebijakan
Implementasi
Kebijakan
Pengukuran
Dampak
Policy implementation evaluation may focus on a number of different areas,
including:
1. Components of the logic model, such as inputs, activities and outputs...
2. Stakeholder attitudes, knowledge, and awareness.
3. Facilitators of and barriers to implementation.
Engage
Stakeholder
Lesson
learned
Describe
program
Justify
conclussions
Focus
evaluation
design
Gather
Evidence
Langkah Evaluasi
• Melibatkan para pemangku kepentingan, termasuk mereka
yang terlibat dalam operasi program; mereka yang dilayani
atau dipengaruhi oleh program; dan pengguna utama dari
evaluasi.
• Jelaskan program, termasuk kebutuhan, diharapkan efek,
kegiatan, sumber daya, sarana, konteks dan model logika.
• Fokus desain evaluasi untuk menilai masalah-masalah
terbesar bagi para pemangku kepentingan saat menggunakan
waktu
dan
sumber
daya
seefisien
mungkin.
Mempertimbangkan tujuan, sasaran, kegiatan.
Langkah Evaluasi
• Mengumpulkan bukti kredibel untuk memperkuat
penilaian evaluasi dan rekomendasi tindak lanjut. Aspekaspek pengumpulan bukti biasanya mempengaruhi
persepsi kredibilitas: indikator, sumber, kualitas, kuantitas
dan logistik.
• Membenarkan kesimpulan dengan bukti-bukti yang
dikumpulkan dan menilainya sesuai nilai atau standar yang
ditetapkan oleh pemangku kepentingan. Membenarkan
kesimpulan atas dasar bukti dengan menggunakan lima
elemen ini: standar, analisis / sintesis, interpretasi,
penilaian dan rekomendasi.
• Memastikan penggunaan dan berbagi pelajaran dengan
langkah-langkah: desain, persiapan, umpan balik, tindak
lanjut dan pengembangan.
Who
•Pihak Internal
•Pihak Eksternal
When
•Proses (rapat, monev, inspeksi, sidak)
•Akhir Kegiatan (report,
Inti Kegiatan
Evaluasi Kebijakan mencakup :
• Melakukan penilaian
• Menyusun strategi pendekatan
• Menyusun Rekomendasi
Politik
Teknis
Psikologi
Ekonomi
………..?
??
Kendala Evaluasi
Cari artikel terkait “evaluasi kebijakan/program kesehatan”
Caranya: masuk di schoolar google: ketik judul ditas
Terima
kasih
Tugas anda:
Mereview atau menganalisis artikel tersebut dengan cara
Melihat konsep atau metode evaluasi yg digunakan. Kemudian
Dicari hubungan dengan teori evaluasi terkait,
Kira2 apa kelebihan dan kelemahan dari artikel tsb.
Dan jangan lupa masukkan pendapat anda sendiri pada bagian
Akhir tugas anda,..misalnya “saya berpendapat bahwa
“ Metode evaluasi pada artikel ini sangat jelas”….
Atau “ seharusnya evaluasi ini bisa dikembangkan pada sisi yang ….
Deadline tugas: 1 minggu dikrim via email, versi pdf
REKOMENDASI KEBIJAKAN
Rekomendasi Kebijakan
Rekomendasi :
Saran yang
menganjurkan
(membenarkan,
dan menguatkan)
_KBBI
KERANGKA ANALISIS KEBIJAKAN
PERFORMANCES
PREDIKSI
EVALUASI
OUTCOMES
RETROSPEKTIF
MONITORING
PROBLEM
PROSPEKTIF
FUTURE
REKOMENDASI
ACTION
1. Proses membangun informasi dari kebijakan
yang dilaksanakan untuk kebijakan masa depan
2. Tujuan adalah memberikan alternatif kebijakan
yg paling unggul dibanding dengan alternatif
kebijakan yg lain.
3. Pemilihan alternatif tsb harus mendasarkan
pada seperangkat kriteria yg jelas dan
transparan, sehingga ada alasan yg masuk akal
bahwa suatu alternatif kebijakan dipilih atau
ditolak
4. Metode seleksi kriteria tsb dapat bersifat
kuantitatif dan kualitatif
Model Rekomendasi
Perbandingan
Lexicograph
Ordering Method
Non Nominated
Method
Analisis Biaya &
Manfaat
Metode Pro &
Kontra
Metode May
Pohon Keputusan
Total Profit
Ranking by Infection
Pilihan Publlik
Penawaran &
Permintaan
?
Perbandingan
Semua alternatif kebijakan
yang akan dievaluasi
dibandingkan berdasarkan
kriteria-kriteria yang telah
ditentukan, kemudian dipilih
salah satu alternatif
kebijakan yg memperoleh
nilai yg tertinggi
Case
Pemilihan Kepala Kampung
Kriteria
Alternatif 1
Alternatif 2
Alternatif 3
Demokratis
Rendah (1)
Rendah (1)
Tinggi (3)
Partisipasi
Masyarakat
Tinggi (3)
Sedang (2)
Tinggi (3)
Transparansi
Sedang (2)
Sedang (2)
Sedang (2)
Responsibilitas
Rendah (1)
Rendah (1)
Tinggi (1)
Total
7
6
9
*Kriteria : good governance
No
1
2
3
4
5
6
Opsi Kebijakan
/Program
Pengadaan keran air
depan rumah (tap
water)***
(TW)
Nursing in school ***
(NS)
Hari sehat untuk anakanak (puskesmas)**
(HAK)
Layanan Inspeksi
sanitasi lingkungan
***
(LS)
Program lomba
Rumah Sehat *
(RS)
Program lintas diare**
(LD)
Efektivitas
Efisiensi
Suistainabi
lity
Politic
interest
Score
4
1
3
3
11
4
3
3
2
12
2
1
2
2
7
3
3
4
2
12
1
3
3
3
10
3
2
1
2
8
Lexicographic
• Yakni semua alternatif kebijakan diperbandingkan
dan dirangking berdasarkan suatu kriteria dari yg
paling penting (paling berbobot) atau important
criterion menuju kriteria yg kurang penting atau
bobotnya lebih rendah.
• Dua atau lebih alternatif yg lolos pada kriteria
pertama dibandingkan lagi dengan menggunakan
kriteria ketiga.
• Dalam hal ini analis kebijakan harus menyusun
rangking atau bobot dari semua kriteria yg
digunakan berdasarkan asumsi-asumsi tertentu.
Pemerintah akan menaikkan Premi BPJS Kesehatan, maka
komposisi atau kriteria penilaian:
1). Kerawanan Politik (bobot: 50%),
2). Penerimaan masyarakat (bobot 30%),
3). Dukungan Provider kesehatn (bobot 20%)
Non dominated
• Yakni melakukan evaluasi terhadap semua
alternatif berdasarkan sejumlah kriteria yg
telah ditetapkan untuk mengetahui sejauh
mana memenuhi kriteria tersebut.
• Alternatif yg rendah skornya disingkirkan dari
tahap evaluasi berikutnya.
• Alternatif yg paling unggul pada semua
kriteria atau pada beberapa kriteria dianalisis
lebih lanjut dg kriteria yg lain.
Biaya & Manfaat
Cost Benefit
• Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasikan
besarnya perbandingan biaya dan manfaat dari
setiap alternatif kebijakan
• Sehingga analis kebijakan dapat mengambil kebijakan
yg paling rasional.
• Menghitung semua biaya dari setiap alternatif dan
perkiraan dampak yg ditimbulkan dari setiap
kebijakan
1. Identifikasi jenis kebijakan
2. Menentukan semua dampak, baik yg (+)
maupun yg (-), baik sekarang maupun yg
akan datang
3. Menilai semua dampak yg mungkin terjadi
dalam Rp sedapat mungkin
4. Menghitung manfaat bersih (total manfaat
dikurangi total biaya)
5. Membuat Pilihan
Rumus
Sebuah RS ingin membandingkan obat
yang akan diberikan pada pasien dalam
mengatasi hipertensi, analisis cost
benefit menunjukkan hasil sebagai
berikut:
Benefit
Rasio/Net
=
Cost
Obat
Total Cost
Benefit
Net
A
90rb
120rb
1.33
B
100rb
135rb
1.35
Dari perhitungan diatas, keduanya
memberikan rasio benefit: cost > 1 dan
net benefit yang positif. Namun Obat B
memberikan keuntungan lebih
dibandingkan Obat A.
Pro dan Kontra
1. Metode ini sangat sederhana karena hanya
dengan cara mengidentifikasi semua argumen
yg mendukung dan menolak dari setiap
alternatif kebijakan dan dinalisis yang
mendapat banyak dukungan
2. Berdasarkan metode ini, kebijakan yg terpilih
adalah kebijakan yg tidak selalu terbaik secara
rasional, tetapi merupakan kebijakan popular
diantara pembuat kebijakan dan stakeholders.
Stakeholder
Bupati
Dinas Kesehatan
BNN
Polisis
Mafia Narkoba
LSM
Bos Industri Night
Club
Mantan Pengidap
Narkoba
Total Score
Pro
Netral
Kontra
SO,
Alternatif
Kebijakan
(Banyak Opsi)
Metode (cara
penentuan
alternatif
Kebijakan
Contoh
POLICY BRIEF
Sumber : Rusman R. Manik
1. Proses pemilihan alternatif kebijakan membutuhkan
perhatian yg cermat agar policy makers tidak terjebak
pada pilihan yg hanya untuk kepentingan kelompok
tertentu atau bias politik.
2. Aspek rasionalitas dan aseptabilitas dari sebuah alternatif
merupakan pertimbangan yg utama dalam memilih
alternatif kebijakan, dan ini tidak berarti aspek lain bisa
diabaikan