BAB II PROFIL PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN A. Sejarah Ringkas - Akuntansi Aset Tetap pada PT. INALUM (Persero) Power Plant Paritohan

BAB II PROFIL PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN A. Sejarah Ringkas Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik

  mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut.

  Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkan.

  Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan- perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah Jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanaman Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebuttan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanaman Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, MitsubishiChemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui

  

    Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd.

  Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanaman Modal tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah nama Nippon Asahan Aluminium Co, Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 November 1975.

  Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan didirikan di Jakarta.Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%.

  Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintahan yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen.Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang

  

    terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara.Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka.

  Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba. Pembangunan PLTA dimulai pada tanggal 9 Juni 1978. Pemabangunan stasiun pembangkit listrik bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan tradisi lokal. Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun dan diresmikan oleh wakil presiden Umar Wirahadikusuma pada tanggal 7 Juni 1983.

  Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung.

  Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada 1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Induk. Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan asal Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi menjadi BUMN pada 19 Desember 2013 setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium. PT Inalum (Persero) resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014.

  

 

 

B. Struktur Organisasi

  

 

 

  Struktur organisasi merupakan suatu sistematika penyusunan kedudukan dalam perusahaan.Struktur organisasi terdiri dari pembagian tugas serta tanggung jawab dari masing-masing bagian karyawan yang disesuaikan dengan keahliannya.

  Struktur organisasi bertujuan untuk mendapatkan suatu sistem kerja sama antar karyawan dengan baik dan berguna bagi perusahaan. Agar mempermudah pengawasan, atasan memberikan pekerjaan yang layak kepada seluruh karyawan sesuai dengan keahlian karyawan.

  Adapun struktur organisasi yang terdapat pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan adalah terdiri dari : 1.

  Direktorat

  1.1 Direktur Utama

  1.2 Direktorat Operasi

  1.3 Direktorat Pengembangan dan Bisnis

  1.4 Direktorat Keuangan

  1.5 Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia 2. Departemen dan Seksi

  2.1 Departemen di bawah Direktur Utama

  2.1.1 Departemen Sekretaris Perusahaan Seksi Hubungan Masyarakat (PLTA)/Power Public Relation

  (PPR)

  2.1.2 Departemen Pengadaan

  Seksi Pengadaan (PLTA)/Power Procurement Section (PPM)

2.2 Direktorat Operasi

  2.2.1 Departemen Enjineering Seksi Pengembangan Teknik & Enjineering (PLTA)/Power

  Technical Development & Engineering Section (PTE)

  2.2.2 Departemen Operasi PLTA & Distribusi Seksi Operasi/Power Operation Section (POP)

  2.2.3 Departemen Pemeliharaan PLTA a.

  Seksi Pemeliharaan/Power Maintenance Section (PMN) b. Seksi Pekerjaan Sipil & Jaringan Transmisi/Power Civil

  Work & Transmission Line Section (PCT) 3.

  Direktorat Pengembangan & Bisnis (terdapat di Kuala Tanjung) 4. Direktorat Keuangan

  4.1 Departemen Budgeting & Controlling Seksi Anggaran & Keuangan (PLTA)/Power Budgeting and

  Planning Section (PBF) 5.

  Direktorat Umum & Sumber Daya Manusia

  5.1 Departemen Administrasi (PLTA) a.

  Seksi Keamanan Industri/Power Security Section (PSC) b. Seksi Administrasi/Power Administration Section (PAS)

  5.2 Departemen Umum & CSR Seksi Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PLTA)/Power

  Community Development Section (PCD)

 

 

  Departemen Sekretaris Perusahaan

  Direktur Utama

  Departemen Pengadaan

  GMS Departemen

  Board Of Enjineering

  ner

  Commissio

   

  Direktorat Departemen Operasi

  Operasi PLTA & Distribusi

  Board Of Directors

  Departemen Pemeliharaan PLTA

  President Director

  Direktorat Pengembangan & Bisnis

  Direktorat Departemen Budgeting & Keuangan Controlling

  Departemen Direktorat

  Administrasi (PLTA) Umum & SDM

  Departemen Umum & CSR

  Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. INALUM (Persero) Power Plant Paritohan

  

 

 

  • Mengurusi surat masuk dan surat keluar, facs
  • Registrasi RFE, RFP, RFUD, dan kontrak
  • Mempersiapkan permintaan pembayaran
  • Mempersiapkan rencana pembelian
  • Membuat laporan
  • Mengatur pemakaian bahan bakar
  • Mengatur spare-parts
  • Avantis/Program.

  

    C. D/E & Pengadaan

   Job Description

  Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka job description dari setiap seksi yang ada pada PT. Inalum(Persero) Power Plant Paritohan adalah :

1. Departemen di bawah Direktur Utama

  1.1 Departemen Sekretaris Perusahaan Seksi Hubungan Masyarakat (PLTA)/Power Public Relation (PPR) Seksi PPR (Power Public Relation), merupakan window dari dan ke Inalum, berbagai tamu dan informasi dari luar perusahaan pertama sekali diterima oleh seksi ini.

  1.2 Departemen Pengadaan Seksi Pengadaan (PLTA)/Power Procurement Section (PPM) Pada Seksi PPM terdapat 2 bagianyaitu :

1.2.1 Bagian Administrasi, D/E dan Pengadaan

  Bagian administrasi terbagi atas 2sub bagian yaitu: a.

  Administrasi

  • Eksekusi pembelian
  • Analisa bisnis
  • M/L prosedur (L/C, Customs)
  • Bagian ISO (14001, SMK3)
  • Mengurusi (izin masuk-kontrak) tenaga ahli luar
  • Survei pasar pembelian
  • Inspeksi pekerjaan di lapangan
  • Menjual barang-barang bekas

1.2.2 Bagian Pengadaan/Pelayanan Kerja

  • Eksekusi pembelian,
  • Analisa bisnis,
  • Mengawasi proses,
  • Bagian ISO (9001, PA),
  • Survei pasar pembelian,
  • Inspeksi pekerjaan di lapangan.

2. Direktorat Operasi

2.1 Departemen Enjineering

  

 

 

  b.

  Seksi Pengembangan Teknik & Enjineering (PLTA)/Power

  Technical Development & Engineering Section (PTE)

  Pada seksi PTE terdapat 2 bagian yaitu :

2.1.1 Bagian Statistik Operasi dan Teknikal R/D

  • Simulasi water level
  • Produksi/ rencana operasi
  • Menyusun rencana perawatan
  • Menginvestigasi dan menganalisis masalah
  • Laporan operasi dan rencana
  • Urusan ke PLN
  • Mengkoordinir masalah Outage -

  • Pelatihan dan pendidikan
  • Mengatur/merawat dokumen dan gambar teknikal
  • Mengkoordinasi masalah yang berhubungan dengan lingkungan.
  • Penelitian, pengembangan teknikal dan investasi untuk perbaikan Power Generation termasuk TL, DL, dam waterway fac dan kinerjanya,
  • Memimpin pembuatan realisasi & evaluasi program, termasuk spesifikasi rehabilitasi dan perbaikan Power Generator termasuk TL, DL, fasilitas dam waterway,
  • Modifikasi wiring diagram.

  

 

 

  Bagian Statistik Operasi dan Teknikal R/D terbagi atas 2 sub bagian yaitu : a.

  Statistik Operasi dan Perawatan

  Kompilasi, evaluasi, melaporkan data statistical

  b.

  Teknikal R/D

2.1.2 Bagian Pembelian dan Persediaan

  • Rencana perawatan
  • Pembelian spare-parts, alat-alat dan pemakaiannya
  • Yang berhubungan dengan Master List -

  • Memproses dan mengawasi RFA, RFP, RFE,RFAB,
  • Mempersiapkan AMP, Midterm, anggaran & LTP
  • Inspeksi/pengiriman barang-barang material
  • Memproses penerimaan persediaan
  • Pengklaiman pengiriman barang yang tidak sampai.

  • Manajemen penyimpanan spare-parts
  • Melakukan pengawasan aset tetap dan pemakaiannya
  • Melakukan pengawasan persediaan IPW
  • Mempersiapkan laporan penyimpanan
  • Mengecek stok spare-part/persediaan
  • Penerimaan material/menginput ke kartu stok
  • Memproses pembuangan material
  • Mendukung perawatan dokumen/gambar teknikal

  

 

 

  Bagian Pembelian dan Persediaan terbagi atas 2 sub bagian yaitu: a.

  Mekanikal, elektrikal dan elektronikal

  Merencanakan anggaran dan pembelian

  TE

  b.

  Persediaan dan Penyimpanan

  • 2.2

  Manajemen limbah (B3).

  Departemen Operasi PLTA & Distribusi Seksi Operasi/Power Operation Section (POP) Pada seksi POP 2 bagian yaitu :

2.2.1 Bagian Dam Operation, Administtrasion Engineering

  Bagian Dam Operation, Administtrasion Engineeringterdapat 2 sub bagianyaitu :

  a.

   Administrasi dan Engineering

  Kompilasi, evaluasi & melaporkan pencapaian operasi, kesalahan analisis & pengawasan dokumen, bagian ISO dan SMK3.

  b.

   Dam Operation

  Operasi Dam,

  • Perawatan minor Dam.
  • 2.2.2

  Bagian Hydro Power Operation Bagian Hydro Power Operation terdapat 2 sub bagian yaitu : a.

   Daily SGP & TNP Pengelolaan, pengawasan dan inspeksi patrol pada

  • fasilitas P/S,
  • Generating dan fasilitas yang berkaitan.

  Restorasi pekerjaan selama keadaan darurat di Power

  b.

  MCR Shift Group Mengoperasikan dan mengawasi Asahan Hydro

  •  

     
  • Determinasi dan permintaan pengoperasian pintu

  • Pengelolaan, pengawasan dan inspeksi patrol pada fasilitas P/S,
  • Restorasi pekerjaan selama keadaan darurat di Power Generating dan fasilitas yang berkaitan.

2.3 Departemen Pemeliharaan PLTA

2.3.1 Seksi Pemeliharaan/Power Maintenance Section (PMN)

  • Merencanakan perawatan, pengembangan, analisis masalah, tambahan pekerjaan dan pengawasan,
  • Penyelesaian dokumen, pelaporan dan yang berhubungan dengan ISO,
  • Tugas-tugas sekretaris,
  • Masalah-masalah umum.

  • Mengoperasikan dan merawat cranes serta peralatan-peralatannya,
  • Memodifikasi dan membuat bagian lift jika

  

 

  Power System,

  Dam,

  Pada seksi PMN terdapat 3 bagianyaitu : a.

  Bagian General Administration

  b.

  Bagian Mechanical Bagian Mechanical terbagi atas 3sub bagianyaitu :

  (i) Workshop & Cranes

  • Melaporkan, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan peralatan- peralatan,
  • Mempelajari teknologi mekanikal terbaru.

  • Merawat, memperbaiki, memodifikasi dan mengembangkan W/T SGP dan TNP,
  • Merawat dan memperbaiki Penstock, Inlet Valve

  • Merawat dan memperbaiki butterfly valve untuk

  • Melaporkan, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan main

  • Mempelajari teknologi mekanikal terbaru

  • Merawat,memperbaiki, memodifikasi dan mengembangkan auxiliary equipment mekanikal untuk SGP, TNP dan Dam,
  • Merawat emergency diesel generator SGP A/G dan auxiliary equipment lainnya,
  • Merawat dredger (kerjasama dengan PCT),

     

  dibutuhkan,

  (ii) Main Equipment

  by pass valve dan draft tube,

  TNP,

  equipment,

  (iii) Auxiliary Equipment

  • Melaporkan, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan auxiliary

  • Mempelajari teknologi mekanikal terbaru.
  • Merawat protection relay di SGP, TNP dan
  • Merawat protection generator di SGP dan
  • Merawat protection station service SGP dan
  • Merawat elevator,
  • Merawat, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan protection sistem,
  • Perencanaan perawatan,
  • Mempelajari teknologi elektrikal terbaru.

  

 

 

  equipment,

  c.

  Bagian Electrical dan Electronical Pada bagian Electrical dan Electronical terbagi atas 2 bagian yaitu: (i)

  Bagian Electrical Bagian Electrical terbagi atas 2 sub bagianyaitu : a.

  Protection Sistem

  KTS,

  TNP,

  TNP,

  b.

  Main Equipment

  • Merawat dan memperbaiki generator di SGP dan TNP,
  • Merawat dan memperbaiki main transformer di SGP dan TNP,
  • Merawat AVR di SGP dan TNP,
  • Merawat Governor di SGP dan TNP,
  • Merawat OHT Cranes,
  • Merawat, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan main equipment,
  • Mempelajari teknologi elektrikal terbaru.

  • Merawat dan memperbaiki bagian elektrikal

  • Merawat peralatan S/Y (GCB dan DS) di SGP dan TNP,
  • Merawat semua transformer (SGP, TNP
  • Merawat UPS, Batt Charger, Baterai di SGP dan TNP,
  • Merawat dredger dan water system,
  • Merawat, merencanakan dan membuat

  

 

 

  c.

  Auxiliary Equipment

  Dam dengan semua fasilitas yang ada (RGD, SGD, TND),

  Dams, P/S), anggaran yang berhubungan dengan auxiliary equipment, Mempelajari teknologi elektrikal terbaru.

  • (ii)

  Bagian Electronical Bagian Electronical terdapat 2 sub bagianyaitu : a.

  Instrumentation Merawat, memperbaiki dan memodifikasi

  • semua instrumen yang ada,
  • anggaran yang berhubungan dengan instrumentation,

  Merawat, merencanakan dan membuat

  • terbaru.

  Mempelajari teknologi instrumentation

  b.

  Komunikasi Merawat, memperbaiki dan memodifikasi

  • microwave system, power link system, power line carrier system, telp and PABX system,

  VHF Radio system, FO cummunication line di SGP, TNP dan Dams, FO back bone communication system IPP-ISP,

  • anggaran yang berhubungan dengan komunikasi,

  Melaporkan, merencanakan dan membuat

  

 

 

  • Mempelajari teknologi komunikasi dan SCADA terbaru.

2.3.2 Seksi Pekerjaan Sipil & Jaringan Transmisi/Power Civil

  • Pekerjaan umum sipil,
  • Perawatan jalan dan fasilitas pendukung jalan,
  • Survei topography,
  • Inspeksi jalan dan fasilitas pendukungnya,
  • Menangani pekerjaan arsitektur,
  • Perawatan bangunan Dam dan Power Station,
  • Survei hidrologi
  • Inspeksi Waterway Dam, Power Station, Bangunan dan fasilitas lain,
  • Perawatan pekerjaan dredger,
  • Mengoperasikan boat,
  • Mengoperasikan alat berat seperti loader,
  • Perawatan alat-alat berat, dredger, boat dan peralatan lain.
  • Perawatan jaringan transmisi 275 kV,
  • Patrol dan inspeksi tower dan fasilitas jaringan

  

 

 

  Work & Transmission Line Section (PCT)

  Seksi PCT dibagi atas 3 bagian yaitu : a.

  Bagian Civil Work

  b.

  Bagian Transmission Line lainnya,

  • Koordinasi dengan bagian Humas tentang masalah- masalah yang dijumpai di sepanjang area transmisi,
  • Restorasi jika ada keadaan darurat atau masalah dengan jaringan, c.

  • Membuat anggaran,
  • Mengurus masalah pembelian,
  • Inventory dan pergudangan,
  • Pekerjaan administrasi,
  • Pekerjaan-pekerjaan umum,
  • Bagian ISO dan SMK3.

  • Koordinasi rencana anggaran tahunan di PLTA,
  • Anggaran dan pengawasan anggaran di PLTA,

  • Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di bawah pengawasan

  

 

 

  Bagian Administrasi Umum

3. Direktorat Pengembangan dan Bisnis (terdapat di Kuala Tanjung) 4.

  Direktorat Keuangan

4.1 Departemen Budgeting & Controlling

  Seksi Anggaran & Keuangan (PLTA)/Power Budgeting and

  Planning Section (PBF):

  Departemen Keuangan mengenai : a.

  • Legal matter,
  • Regulasi Administrasi,
  • Land matter,
  • Lisensi dan Permit,
  • Stempel Perusahaan,
  • Hukum dan Perundang-undangan,
  • Hubungan dengan divisi, departemen dan seksi,
  • Hubungan dengan Asahan Autority, pemerintah dan

  

 

 

  Pengeluaran dan penerimaan kas di PLTA, b. Manajemen rekening bank di PLTA, c. Akuntansi untuk PLTA termasuk aktiva tetap dan persediaan dan rekening bank di PLTA.

5. Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia

5.1 Departemen Administrasi (PLTA)

  5.1.1 Seksi Keamanan Industri/Power Security Section (PSC) Seksi PSC (Power Security), yaitu seksi keamanan yang mengamankan objek vital perusahaan mulai dari Regulating Dam hingga ke Power Station Tangga.

  5.1.2 Seksi Administrasi/Power Administration Section (PAS) Pada seksi PAS terdapat 5 bagianyaitu : a.

  Bagian Legal Matter, Outsourcing & Car Management

  Institusi lainnya,

  • Outsourcing matter,
  • Manajemen mobil : mobil umum dan kendaraan khusus, mengatur penggunaan mobil, merawat mobil, asuransi mobil.
  • Administrasi umum (surat, dokumen),
  • Mengkoordinasi AMP/penyusunan anggaran,
  • Bagian ISO dan SMK3,
  • Manajemen kantor,
  • Manajemen penyimpanan dan proteksi keamanan,
  • Kebersihan kantor dan area sekitarnya,
  • Penyimpanan barang/material,
  • Peralatan kantor (fotocopy, fax, telephone,
  • Acara khusus dan tamu.

  • Administrasi Personalia,
  • Data personal karyawan,
  • Penerimaan, pengembangan dan pemberhentian,
  • Penilaian kinerja karyawan,
  • Memberikan penghargaan dan sanksi kepada karyawan,
  • Pengembangan organisasi,

  

 

 

  b.

  Bagian Office Management & Budget Execution

  teleconference),

  c.

  Bagian Personnel & Welfare Administration

  Administrasi Kesejahteraan Karyawan,

  • Gaji karyawan dan PPh 21,
  • Administrasi pinjaman karyawan,
  • Pengurusan ke kantor imigrasi dan jamsostek,
  • Dana pensiun,
  • Dinas luar, perjalanan pribadi (pulang kampung),
  • Kompensasi uang makan,
  • Asuransi (SIHARTA),
  • Bantuan untuk karyawan,
  • Mendukung kegiatan hiburan perusahaan.
  • d.

  Bagian Fasilitas Perumahan dan Perawatannya Bagian Fasilitas Perumahan dan Perawatannya terdapat 3 sub bagian yaitu : (i)

  Fasilitas perumahan Manajemen Residence, Dormitory, & Lodging,

  • Mengawasi pekerjaan maids,
  • Manajemen Guest House, Multi Purpose Hall &
  • Gymnasium.

  (ii) Civil :Merawat bangunan dan fasilitas rumah di komplek Paritohan.

  (iii)Electric Merawat fasilitas electrical di komplek Paritohan,

  • pengelolaan air minum & rencana pengolahan air

  

    buangan rumah tangga,

  • Mengoperasikan dan mengontrol perawatan sentral parabola.
  • Mengoperasikan dan merawat air bersih,
  • Mengawasi pendistribusian air minum.

  • Pemotongan rumput dan pengelolaan sampah,
  • Merawat lapangan golf,
  • Merawat komplek Paritohan,
  • Pembasmian nyamuk,
  • Saluran parit (air kotor),
  • Mengawasi dan pengoperasian alat pengolahan limbah air rumah tangga.

  

 

 

  e.

  Bagian Pengolahan Air Bersih & Sanitasi Bagian Pengolahan Air Bersih & Sanitasi terdapat 2 sub bagian yaitu : (i)

  Pengolahan Air Bersih

  (ii) Sanitasi

5.2 Departemen Umum & CSR

  Seksi Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PLTA)/Power

  Community Development Section (PCD), merupakan seksi yang

  menangani perencanaan kemitraan dan bina lingkungan serta yang menangani perencanaan dan pelaksanaan CSR (Corporate Social

  Responsibility).

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

  

 

 

  PT Inalum terletak di 4 lokasi yang berbeda, yaitu : a.

  Kantor Pusat (Head Office) yang bertempat di Jakarta.

  b.

  Kantor Penghubung (Liaison Office) yang bertempat di Medan.

  c.

  Kantor Peleburan (Smelting Plant) yang bertempat di Kuala Tanjung, Kec. Sei Suka, Kab. Batu Bara.

  d.

  Kantor Pembangkit Listrik (Power Plant) yang bertempat di Paritohan, Kec. Pintupohan Meranti, Kab. Toba Samosir.

1. Pabrik Peleburan

  Pabrik Peleburan Aluminium merupakan bagian utama dari PT Inalum, dibangun di atas areal selua 200 Ha. Peleburan Aluminium PT Inalum di Kuala Tanjung memproses alumina menjadi logam aluminium batangan dengan memakai alumina dan karbon sebagai bahan baku utamanya, dan meleburnya dengan memakai tenaga listrik. Pada Pabrik Peleburan ini, terdapat 3 bagian utama untuk proses produksi, yaitu : a.

  Bagian Tungku Reduksi Bagian Tungku Reduksi terdiri dari 3 unit gedung reduksi yang masing-masing berukuran panjang 648 m, lebar 52 m dan tinggi 29 m.

  Tungku reduksi atau pot pada ketiga gedung reduksi ini berjumlah 510 buah. Tungku reduksi tipe anoda panggang 175 KA ini beropersi pada suhu 960 C. Setiap tungku reduksi atau pot dapat menghasilkan 1,3 ton metal per hari. b.

  Bagian Karbon Bagian Karbon memproduksi blok anoda karbon yang akan digunakan pada tungku-tungku reduksi dan terdiri dari 3 bagian, yaitu : Bagian Karbon Mentah, Bagian Pemanggang Anoda dan Bagian Penangkaian. Blok anoda berfungsi sebagai elektroda pada tungku reduksi.

  c.

  Bagian Penuangan Pada bagian ini, aluminium cair dari tungku reduksi ke Bagian Penuangan dan setelah dimurnikan lebih lanjut dalam tungku-tungku penampung, lalu dibentuk menjadi aluminium batangan (ingot) yang beratnya masing-masing 50 pon (± 22,7 kg) dan merupakan poduk akhir PT Inalum yang dipasarkan di dalam dank e luar negeri. Di sini terdapat 10 buah tungku penampung yang masing-masing berkapasitas 30 ton dan 7 unit mesin pencetak ingot.

  d.

  Fasilitas Penunjang Untuk kelancaran operasi, perusahaan juga membangun bengkel di Pabrik Peleburan guna memperbaiki peralatan, mesin-mesin, kendaraan yang rusak dan lain-lain di pabrik peleburan. Pabrik

  2

  peleburan juga memiliki bangunan kantor seluas 3.300 m , kantin, rumah ibadah dan lain-lain.

2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

  PT Inalum membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air, yang terdiri dari Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga yang juga dikenal dengan PLTA Asahan II. Kedua stasiun

  

    pembangkit ini dioperasikan dengan memakai air Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu, tenaga listrik yang dihasilkan sangat tergantung pada tinggi permukaan Air Danau Toba. Sungai Asahan dengan panjang 150 km memiliki potensi debit pada

  3

  musim kemarau 60 m /detik dan pada musim hujan lebih dari 100

  3 m /detik.

  PLTA di Siguragura dan Tangga masing-masing digerakkan oleh potensi air terjun ini, dengan kapasitas total : Kapasitas terpasang : 603 MW

  Output tetap : 426 MW Output puncak : 513 MW

  PLTA ini terdiri dari : a.

  Bendungan Pengatur (Regulating Dam) Terletak di Siruar ± 14.5 km dari Danau Toba yang berfungsi mengatur kestabilan air keluar dari Danau Toba ke sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun Pembangkit Listrik secara konstan b. Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Dam)

  Terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun Pembangkit Listrik Siguragura.

  c.

  Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura (Siguragura Power Station) Berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator masing- masing berkapasitas 71,5 MW dan merupakan PLTA bawah tanah

  

    pertama di Indonesia.

  d.

  Bendungan Penadah Air Tangga (Tangga Dam) Berfungsi untuk membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan kembali pada PLTA Tangga.Bendungan ini merupakan bendungan busur pertama di Indonesia.

  e.

  Stasiun Pembangkit Listrik Tangga (Tangga Power Station) Air disalurkan melalui sebuah terowongan bawah tanah yang panjangnya 3.150 m. Bendungan ini memiliki 4 unit generator masing- masing berkapasitas 79,2 MW dan berada di atas permukaan tanah.

  f.

  Jaringan Transmisi (Transmission Line) Tenaga Listrik yan dihasilkan stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga disalurkan melalui Jaringan Transmisi sepanjang 120 km dengan jumlah menara 271 buah dan tegangan 275 kV ke Kuala Tanjung. Melalui Gardu Induk Kuala Tanjung tegangannya diturunkan menjadi 33 kV untuk didistribusikan ke tiga gedng tungku reduksi mempunyai 2 unit penyearah silicon dengan DC 37 KA dan 800 V. Sesuai dengan Perjanjian Induk kelebihan tenaga listrik dengan batasan maksimal 50 MW diserahkan kepada pemerintah melalui PLN.

  Kelebihan tenaga listrik 275 kV ini disalurkan melalui gardu induk Kuala Tanjung ke gardu induk PLN untuk didistribusikan ke masyarakat melalui jaringan transmisi 150 kV.

  

 

 

  E. Kinerja Terkini

  Ruang lingkup perusahaan PT. Inalum (Persero) terdiri dari : 1.

  Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Power Plant, Paritohan 2. Pabrik Peleburan Aluminium Smelting Plant, Kuala Tanjung

  Kinerja Usaha terkini dari PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan adalah menghasilkan listrik dengan total kapasitas 426 MW dan Output 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan aluminium di Smelting Plant, Kuala Tanjung.

  Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air sungai asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka. Tenaga Listrik yang dihasilkan sangat tergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba.

  F. Rencana Usaha/Kegiatan

  Tenaga Listrik yang dihasilkan oleh PLTA sangat tergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba. Oleh karena itu, perlu upaya untuk menjaga dan menstabilkan debit air Danau Toba. Upaya tersebut direncanakan dengan pembuatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC merupakan usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika yang diubah

  

 

 

  (diberi perlakuan) di dalam awan dapat berupa proses tumbukan dan penggabungan (collision and coalescence) atau proses pembentukan es (ice

  nucleation ).

  TMC yang akan dilakukan oleh PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan bertujuan untuk menambah debit air Danau Toba yang akan dilaksanakan di sekitar Kecamatan Muara, Kota Parapat dan sekitar kawasan Danau Toba lainnya yang termasuk dalam Water Level PLTA PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan.

  

 

 

Dokumen yang terkait

Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan

13 137 66

Akuntansi Aset Tetap pada PT. INALUM (Persero) Power Plant Paritohan

15 133 80

BAB II PT PERKEBUNAN NUSANTARA III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas - Sistem Informasi Akuntansi Pada PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 1 31

BAB II PROFIL PTPN III (PERSERO) MEDAN A. Sejarah dan Kegiatan PT. Perkebunan Nusantara III (Persero) - Sistem Pengendalian Aktiva Tetap pada PT Perkebunan Nusantara III (Persero) Medan

0 1 27

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV (PERSERO) MEDAN A. Sejarah Ringkas - Analisis Sistem Akuntansi Pendapatan Pada PT.Perkebunan Nusantara IV (Persero) Medan

0 1 31

BAB II PROFIL PT. PEGADAIAN (PERSERO) KANWIL I MEDAN A. Sejarah Ringkas Perusahaan PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan - Sistem Pengendalian Internal Gaji dan Upah Pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil I Medan

0 6 18

A. Sejarah Ringkas PT. Pegadaian (Persero) Kanwil 1 Medan - Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kas pada PT. Pegadaian (Persero) Kanwil IMedan

0 1 13

BAB II PT. PERMODALAN NASIONAL MADANI (PERSERO) A. Sejarah Ringkas - Sistem Pengendalian Internal Gaji Karyawan pada PT. Permodalan Nasional Madani (Persero)

0 0 13

BAB II PT. PELABUHAN INDONESIA I BICT A. Sejarah Ringkas - Akuntansi Aktiva Tetap Pada PT. Pelabuhan Indonesia (PERSERO) I BICT

0 0 9

BAB II PT. PERKEBUNAN NUSANTARA II (PERSERO) A. Sejarah Ringkas - Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan dan Pengeluaran Kasa Pada PT. Perkebunan Nusantara II (Persero)

0 0 18