Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan

(1)

TUGAS AKHIR

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. INALUM (Persero) POWER PLANT

PARITOHAN

Oleh :

DAME LESTARI SINAGA 112102045

PROGRAM STUDI DIII AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2014


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat-berkatNya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan tugas akhir ini yang berjudul “Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan”. Tugas akhir ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Ahli Madya Program Studi DIII Akuntansi Universitas Sumatera Utara (USU) Medan.

Proses penulisan tugas akhir ini tidak terlepas dari bimbingan, bantuan serta dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada semua pihak yang sangat berperan dalam proses penyusunan tugas akhir ini, yaitu kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec., Ac., Ak., CA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Drs. Rustam, M.Si., Ak., CA., selaku Ketua Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

3. Bapak Drs. Chairul Nazwar, M.Si., Ak., selaku Sekretaris Program Studi DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

4. Ibu Dra. Hj. Nurzaimah, MM., Ak., selaku Dosen Pembimbing penulis yang selalu mengajari dan membimbing selama mengerjakan tugas akhir ini.

5. Bapak Erwin Muhammad Setiadi selaku Manajer Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PLTA) dan para stafnya yang telah mengizinka untuk melakukan riset pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan.


(5)

6. Bapak Hotniasi Silitonga selaku Manajer seksi PAS dan para stafnya terkhusus kepada Bapak Bima Sandro Sumbayak dan Bapak Teddy Marpaung yang telah membantu memberi informasi dan masukan kepada penulis.

7. Teristimewa buat keluargaku tercinta, Ayah J. Sinaga dan Ibu T.M br. Sitanggang, S.Pd yang telah melahirkan, membesarkan dan mendidik saya dengan kasih sayang dan kesabaran yang tak berkesudahan serta mendoakan saya dengan tidak jemu-jemu sehingga saya dapat tumbuh dewasa dan mandiri seperti saat ini. Buat Abang Willy Sinaga, Franky Sinaga dan Kakak Siskha Sinaga, Desi Sinaga terima kasih buat dukungan dan doanya sehingga tugas akhir ini dapat saya selesaikan.

8. Rekan-rekan dan sahabat-sahabat saya yang telah memberikan dukungan, semangat dan kebersamaan selama di bangku kuliah sampai menyelesaikan perkuliahan.

Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini masih jauh dari kesempurnaan, baik dari segi bahasa maupun isinya, oleh karena itu penulis dengan senang hati akan menerima kritikan sehat, saran dan masukan dari semua pihak. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi pihak yang memerlukannya.

Medan, Juli 2014 Penulis


(6)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... vii

BAB I : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 3

D. Rencana Penulisan ... 4

1. Jadwal Penelitian ... 4

2. Rencana Isi ... 4

BAB II : PROFIL PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN A. Sejarah Ringkas ... 7

B. Struktur Organisasi ... 10

C. Job description ... 13

D. Jaringan Usaha/Kegiatan ... 29

E. Kinerja Terkini ... 33


(7)

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi ... 35

B. Pengertian Gaji ... 38

C. Komponen-Komponen Gaji ... 39

D. Sistem Pencatatan dan Perhitungan Gaji ... 43

E. Prosedur Pembayaran Gaji ... 46

F. Pengawasan Internal Gaji ... 48

G. Tujuan Pengawasan Internal Gaji ... 49

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 50

B. Saran ... 51

DAFTAR PUSTAKA ... 52


(8)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman


(9)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

Gambar 2.1 Struktur Organisasi PT. Inalum (Persero) Power Plant…... 12

Gambar 3.1 Hubungan antara Sistem dan Subsistem……… 35 Gambar 3.2 Rangkaian Unsur dalam Suatu Sistem………... 36


(10)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Surat Izin Riset………... 53

2 Bentuk Slip Gaji PT. Inalum (Persero)………... 54

3 Bentuk Work Time Record……….… 55


(11)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam perkembangan dunia bisnis saat ini terjadi kompetisi yang tinggi di segala bidang, yang menuntut perusahaan untuk bekerja dengan lebih efektif dan efisien. Tingkat kompetisi yang tinggi menuntut suatu organisasi mengoptimalkan sumber daya manusia yang dimilikinya, hal ini disebabkan oleh pengaruh yang kuat dari sumber daya manusia terhadap efektivitas dan efisiensi perusahaan. Karyawan sebagai sumber daya manusia merupakan kunci keberhasilan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan tersebut.

Tugas-tugas yang harus dilakukan karyawan adalah menyusun rencana dan tujuan perusahaan yang akan dicapai, melaksanakan kegiatan, dan pengawasan operasional perusahaan sampai tercapainya tujuan perusahaan. Ketika karyawan sudah melakukan tugasnya dengan baik, maka pemimpin perusahaan harus memberikan imbalan atau balas jasa berupa uang yang disebut gaji kepada karyawannya.

Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti . Sistem penggajian sangat rentan dengan kesalahan dan penyelewengan. Catatan penggajian yang tidak lengkap atau salah tidak hanya akan mempersulit pengambilan keputusan, tetapi juga dapat mengakibatkan denda dan penahanan. Oleh karena itu, sistem penggajian harus didesain sebaik mungkin untuk memenuhi kebutuhan informasi pihak manajemen. Sistem tersebut juga harus didasarkan pada informasi-informasi


(12)

yang tepat dan akurat yang diperoleh dari manajemen perusahaan untuk pengambilan keputusan

Adapun informasi yang dibutuhkan oleh manajemen dari kegiatan penggajian adalah :

1. Jumlah gaji yang menjadi beban perusahaan selama periode akuntansi tertentu,

2. Jumlah biaya gaji yang menjadi beban setiap pusat pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu,

3. Jumlah gaji yang diterima karyawan selama periode akuntansi tertentu, 4. Rincian unsur biaya gaji yang menjadi beban perusahaan dan setiap pusat

pertanggungjawaban selama periode akuntansi tertentu.

Untuk pelaksanaan pembayaran gaji yang baik diperlukan sistem akuntansi untuk merancang informasi akuntansi yang dibutuhkan oleh manajemen, merancang sistem pengolahan informasi untuk menghasilkan informasi akuntansi dan perancangan berbagai unsur pengendalian intern yang melekat dalam sistem pengolahan informasi tersebut. Sistem informasi akuntansi sangat berperan penting dalam proses penggajian karyawan. Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan.

Melihat pentingnya suatu sistem informasi akuntansi yang baik dalam perusahaan, penulis tertarik untuk membuat tulisan mengenai Sistem Informasi Akuntansi Penggajian yang dilakukan oleh PT. Inalum (Persero)


(13)

Power Plant Paritohan, maka penulis akan memaparkannya melalui paper ini dengan judul “ SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN ”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian dan penjelasan latar belakang masalah di atas maka penulis merumuskan masalah yang akan dibahas dalam tugas akhir ini, yaitu bagaimana sistem informasi akuntansi penggajian karyawan yang dilakukan oleh PT. INALUM (Persero) Power Plant Paritohan.

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Adapun tujuan dari diadakannya penelitian ini dimaksudkan untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan sebelumnya yaitu :

Untuk mengetahui bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Penggajian Karyawan pada PT. INALUM (Persero) Power Plant Paritohan.

Adapun manfaat dari penelitian yang penulis lakukan yaitu :

a. Bagi penulis, untuk mengetahui sistem informasi akuntansi penggajian karyawan pada perusahaan tersebut,

b. Bagi peneliti lainnya, dapat menjadi bahan referensi dalam melakukan penelitian sejenisnya,


(14)

D. Rencana Penulisan 1. Jadwal Penelitian

Dalam penulisan tugas akhir ini penulis membuat jadwal kegiatan yang digunakan untuk menyusun waktu yang diperlukan agar penyelesaian tugas akhir ini dapat berjalan dengan teratur dan selesai dengan tepat waktu. Penelitian ini dilakukan di PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan.

Tabel 1.1

Jadwal Penelitian dan Penyusunan Tugas Akhir

No Kegiatan Juni 2014

I II III IV

1 Pengesahan Penulisan Tugas Akhir 2 Pengajuan Judul

3 Permohonan Izin Risset

4 Penunjukan Dosen Pembimbing 5 Pengumpulan Data

6 Penyusunan Tugas Akhir 7 Bimbingan Tugas Akhir 8 Penyelesaian Tugas Akhir

2. Rencana Isi

Secara garis besar, pembahasan dalam paper ini dibagi 4 (empat) bab yang pembagiannya adalah sebagai berikut :


(15)

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis menguraikan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian dan rencana penulisan yang terdiri atas jadwal penulisan dan rencana isi.

BAB II : PROFIL PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang sejarah ringkas PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan, struktur organisasi, job description, jaringan usaha/kegiatan, kinerja terkini dan rencana usaha kegiatan.

BAB III : SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN

Dalam bab ini penulis menguraikan tentang pengertian sistem informasi akuntansi, pengertian gaji, komponen-komponen gaji, sistem pencatatan dan perhitungan gaji, prosedur pembayaran gaji, sistem pengawasan internal gaji dan tujuan pengawasan internal.


(16)

BAB IV : KESIMPULAN DAN SARAN

Dalam bab ini penulis menarik beberapa kesimpulan dan saran yang berhubungan dengan hasil pembahasan yang terdapat dalam tugas akhir ini.


(17)

BAB II

PROFIL PT. INALUM (Persero) POWER PLANT PARITOHAN

A. Sejarah Ringkas

Setelah upaya memanfaatkan potensi sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba di Provinsi Sumatera Utara untuk menghasilkan tenaga listrik mengalami kegagalan pada masa pemerintahan Hindia Belanda, pemerintah Republik Indonesia bertekad mewujudkan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di sungai tersebut.

Tekad ini semakin kuat ketika tahun 1972 pemerintah menerima dari Nippon Koei, sebuah perusahaan konsultan Jepang laporan tentang studi kelaikan Proyek PLTA dan Aluminium Asahan. Laporan tersebut menyatakan bahwa PLTA layak untuk dibangun dengan sebuah peleburan aluminium sebagai pemakai utama dari listrik yang dihasilkan.

Pada tanggal 7 Juli 1975 di Tokyo, setelah melalui perundingan-perundingan yang panjang dan dengan bantuan ekonomi dari pemerintah Jepang untuk proyek ini, pemerintah Republik Indonesia dan 12 Perusahaan Penanaman Modal Jepang menandatangani Perjanjian Induk untuk PLTA dan Pabrik Peleburan Aluminium Asahan yang kemudian dikenal dengan sebuttan Proyek Asahan. Kedua belas Perusahaan Penanaman Modal Jepang tersebut adalah Sumitomo Chemical Company Ltd., Sumitomo Shoji Kaisha Ltd., Nippon Light Metal Company Ltd., C Itoh & Co., Ltd., Nissho Iwai Co., Ltd., Nichimen Co., Ltd., Showa Denko K.K., Marubeni Corporation, Mitsubishi


(18)

Chemical Industries Ltd., Mitsubishi Corporation, Mitsui Aluminium Co., Ltd., Mitsui & Co., Ltd.

Selanjutnya, untuk penyertaan modal pada perusahaan yang akan didirikan di Jakarta kedua belas Perusahaan Penanaman Modal tersebut bersama Pemerintah Jepang membentuk sebuah nama Nippon Asahan Aluminium Co, Ltd (NAA) yang berkedudukan di Tokyo pada tanggal 25 November 1975.

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT Indonesia Asahan Aluminium (Inalum), sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan didirikan di Jakarta. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan Proyek Asahan, sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dengan Nippon Asahan Aluminium Co., Ltd, pada saat perusahaan didirikan adalah 10% dengan 90%. Pada bulan Oktober 1978 perbandingan tersebut menjadi 25% dengan 75% dan sejak Juni 1987 menjadi 41,13% dengan 58,87%. Dan sejak 10 Februari 1998 menjadi 41,12% dengan 58,88%.

Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk, Pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK Presiden No. 5/1976 yang melandasi terbentuknya Otorita Pengembangan Proyek Asahan sebagai wakil Pemerintahan yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan Proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang Industri

peleburan aluminium dengan investasi sebesar 411 milyar Yen. Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari stasiun


(19)

pembangkit listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air Sungai Asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka.

Oleh karena itu, total listrik yang dihasilkan sangat bergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba. Pembangunan PLTA dimulai pada tanggal 9 Juni 1978. Pemabangunan stasiun pembangkit listrik bawah tanah Siguragura dimulai pada tanggal 7 April 1980 dan diresmikan oleh Presiden RI, Soeharto dalam acara Peletakan Batu Pertama yang diselenggarakan dengan tata cara adat Jepang dan tradisi lokal. Pembangunan seluruh PLTA memakan waktu 5 tahun dan diresmikan oleh wakil presiden Umar Wirahadikusuma pada tanggal 7 Juni 1983.

Total kapasitas tetap 426 MW dan output puncak 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan di Kuala Tanjung.

Secara de facto, perubahan status Inalum dari PMA menjadi BUMN terjadi pada 1 November 2013 sesuai dengan kesepakatan yang tertuang dalam Perjanjian Induk. Pemutusan kontrak antara Pemerintah Indonesia dengan Konsorsium Perusahaan asal Jepang berlangsung pada 9 Desember 2013, dan secara de jure Inalum resmi menjadi BUMN pada 19 Desember 2013 setelah Pemerintah Indonesia mengambil alih saham yang dimiliki pihak konsorsium. PT Inalum (Persero) resmi menjadi BUMN ke-141 pada tanggal 21 April 2014 sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 26 Tahun 2014.


(20)

B. Struktur Organisasi

Struktur organisasi merupakan suatu sistematika penyusunan kedudukan dalam perusahaan. Struktur organisasi terdiri dari pembagian tugas serta tanggung jawab dari masing-masing bagian karyawan yang disesuaikan dengan keahliannya.

Struktur organisasi bertujuan untuk mendapatkan suatu sistem kerja sama antar karyawan dengan baik dan berguna bagi perusahaan. Agar mempermudah pengawasan, atasan memberikan pekerjaan yang layak kepada seluruh karyawan sesuai dengan keahlian karyawan.

Adapun struktur organisasi yang terdapat pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan adalah terdiri dari :

1. Direktorat

1.1 Direktur Utama 1.2 Direktorat Operasi

1.3 Direktorat Pengembangan dan Bisnis 1.4 Direktorat Keuangan

1.5 Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia 2. Departemen dan Seksi

2.1 Departemen di bawah Direktur Utama 2.1.1 Departemen Sekretaris Perusahaan

Seksi Hubungan Masyarakat (PLTA)/Power Public Relation (PPR)


(21)

Seksi Pengadaan (PLTA)/Power Procurement Section (PPM)

2.2 Direktorat Operasi

2.2.1 Departemen Enjineering

Seksi Pengembangan Teknik & Enjineering (PLTA)/Power Technical Development & Engineering Section (PTE)

2.2.2 Departemen Operasi PLTA & Distribusi Seksi Operasi/Power Operation Section (POP)

2.2.3 Departemen Pemeliharaan PLTA

a. Seksi Pemeliharaan/Power Maintenance Section (PMN)

b. Seksi Pekerjaan Sipil & Jaringan Transmisi/Power Civil Work & Transmission Line Section (PCT)

3. Direktorat Pengembangan & Bisnis (terdapat di Kuala Tanjung) 4. Direktorat Keuangan

4.1 Departemen Budgeting & Controlling

Seksi Anggaran & Keuangan (PLTA)/Power Budgeting and Planning Section (PBF)

5. Direktorat Umum & Sumber Daya Manusia 5.1 Departemen Administrasi (PLTA)

a. Seksi Keamanan Industri/Power Security Section (PSC)

b. Seksi Administrasi/Power Administration Section (PAS)

5.2 Departemen Umum & CSR

Seksi Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PLTA)/Power Community Development Section (PCD)


(22)

Gambar 2.1

Struktur Organisasi PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan

GMS  Board of Commissioner Board of Directors President Director Departemen Pengadaan Departemen  Sekretaris Perusahaan  Direktorat Operasi Direktur Utama 

Direktorat Pengembangan Bisnis Direktorat Keuangan Direktorat Umum & CSR

Departemen Pemeliharaan PLTA Dep. Operasi PLTA & Distribusi Departemen Enjineering Dep. Budgeting & Controlling Departemen Umum & CSR

Departemen Administrasi


(23)

C. Job Description

Berdasarkan struktur organisasi di atas, maka job description dari setiap seksi yang ada pada PT. Inalum(Persero) Power Plant Paritohan adalah :

1. Departemen di bawah Direktur Utama 1.1 Departemen Sekretaris Perusahaan

Seksi Hubungan Masyarakat (PLTA)/Power Public Relation (PPR)

Seksi PPR (Power Public Relation), merupakan window dari dan ke Inalum, berbagai tamu dan informasi dari luar perusahaan pertama sekali diterima oleh seksi ini.

1.2 Departemen Pengadaan

Seksi Pengadaan (PLTA)/Power Procurement Section (PPM)

Pada Seksi PPM terdapat 2 bagian yaitu :

1.2.1 Bagian Administrasi, D/E dan Pengadaan

Bagian administrasi terbagi atas 2 sub bagian yaitu: a. Administrasi

- Mengurusi surat masuk dan surat keluar, facs - Registrasi RFE, RFP, RFUD, dan kontrak - Mempersiapkan permintaan pembayaran - Mempersiapkan rencana pembelian - Membuat laporan

- Mengatur pemakaian bahan bakar - Mengatur spare-parts


(24)

b. D/E & Pengadaan - Eksekusi pembelian - Analisa bisnis

- M/L prosedur (L/C, Customs) - Bagian ISO (14001, SMK3)

- Mengurusi (izin masuk-kontrak) tenaga ahli luar - Survei pasar pembelian

- Inspeksi pekerjaan di lapangan - Menjual barang-barang bekas 1.2.2 Bagian Pengadaan/Pelayanan Kerja

- Eksekusi pembelian, - Analisa bisnis, - Mengawasi proses, - Bagian ISO (9001, PA), - Survei pasar pembelian,

- Inspeksi pekerjaan di lapangan.

2. Direktorat Operasi

2.1 Departemen Enjineering

Seksi Pengembangan Teknik & Enjineering (PLTA)/Power Technical Development & Engineering Section (PTE)

Pada seksi PTE terdapat 2 bagian yaitu :


(25)

Bagian Statistik Operasi dan Teknikal R/D terbagi atas 2 sub bagian yaitu :

a. Statistik Operasi dan Perawatan - Simulasi water level

- Produksi/ rencana operasi - Menyusun rencana perawatan

- Menginvestigasi dan menganalisis masalah - Laporan operasi dan rencana

- Urusan ke PLN

- Mengkoordinir masalah Outage

- Kompilasi, evaluasi, melaporkan data statistical - Pelatihan dan pendidikan

- Mengatur/merawat dokumen dan gambar teknikal - Mengkoordinasi masalah yang berhubungan dengan

lingkungan. b. Teknikal R/D

- Penelitian, pengembangan teknikal dan investasi untuk perbaikan Power Generation termasuk TL, DL, dam waterway fac dan kinerjanya,

- Memimpin pembuatan realisasi & evaluasi program, termasuk spesifikasi rehabilitasi dan perbaikan Power Generator termasuk TL, DL, fasilitas dam waterway, - Modifikasi wiring diagram.


(26)

2.1.2 Bagian Pembelian dan Persediaan

Bagian Pembelian dan Persediaan terbagi atas 2 sub bagian yaitu:

a. Mekanikal, elektrikal dan elektronikal - Rencana perawatan

- Pembelian spare-parts, alat-alat dan pemakaiannya - Yang berhubungan dengan Master List

- Merencanakan anggaran dan pembelian

- Memproses dan mengawasi RFA, RFP, RFE,RFAB, TE

- Mempersiapkan AMP, Midterm, anggaran & LTP - Inspeksi/pengiriman barang-barang material - Memproses penerimaan persediaan

- Pengklaiman pengiriman barang yang tidak sampai. b. Persediaan dan Penyimpanan

- Manajemen penyimpanan spare-parts

- Melakukan pengawasan aset tetap dan pemakaiannya - Melakukan pengawasan persediaan IPW

- Mempersiapkan laporan penyimpanan - Mengecek stok spare-part/persediaan

- Penerimaan material/menginput ke kartu stok - Memproses pembuangan material


(27)

- Manajemen limbah (B3).

2.2 Departemen Operasi PLTA & Distribusi

Seksi Operasi/Power Operation Section (POP)

Pada seksi POP 2 bagian yaitu :

2.2.1 Bagian Dam Operation, Administtrasion Engineering

Bagian Dam Operation, Administtrasion Engineering

terdapat 2 sub bagian yaitu :

a. Administrasi dan Engineering

Kompilasi, evaluasi & melaporkan pencapaian operasi, kesalahan analisis & pengawasan dokumen, bagian ISO dan SMK3.

b. Dam Operation

- Operasi Dam,

- Perawatan minor Dam. 2.2.2 Bagian Hydro Power Operation

Bagian Hydro Power Operation terdapat 2 sub bagian yaitu : a. Daily SGP & TNP

- Pengelolaan, pengawasan dan inspeksi patrol pada fasilitas P/S,

- Restorasi pekerjaan selama keadaan darurat di Power Generating dan fasilitas yang berkaitan.


(28)

- Mengoperasikan dan mengawasi Asahan Hydro Power System,

- Determinasi dan permintaan pengoperasian pintu Dam,

- Pengelolaan, pengawasan dan inspeksi patrol pada fasilitas P/S,

- Restorasi pekerjaan selama keadaan darurat di Power Generating dan fasilitas yang berkaitan.

2.3 Departemen Pemeliharaan PLTA

2.3.1 Seksi Pemeliharaan/Power Maintenance Section (PMN)

Pada seksi PMN terdapat 3 bagian yaitu : a. Bagian General Administration

- Merencanakan perawatan, pengembangan, analisis masalah, tambahan pekerjaan dan pengawasan,

- Penyelesaian dokumen, pelaporan dan yang berhubungan dengan ISO,

- Tugas-tugas sekretaris, - Masalah-masalah umum. b. Bagian Mechanical

Bagian Mechanical terbagi atas 3 sub bagian yaitu :

(i) Workshop & Cranes

- Mengoperasikan dan merawat cranes serta peralatan-peralatannya,


(29)

- Memodifikasi dan membuat bagian lift jika dibutuhkan,

- Melaporkan, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan peralatan-peralatan,

- Mempelajari teknologi mekanikal terbaru. (ii)Main Equipment

- Merawat, memperbaiki, memodifikasi dan mengembangkan W/T SGP dan TNP,

- Merawat dan memperbaiki Penstock, Inlet Valve by pass valve dan draft tube,

- Merawat dan memperbaiki butterfly valve untuk TNP,

- Melaporkan, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan main equipment,

- Mempelajari teknologi mekanikal terbaru (iii) Auxiliary Equipment

- Merawat,memperbaiki, memodifikasi dan mengembangkan auxiliary equipment mekanikal untuk SGP, TNP dan Dam,

- Merawat emergency diesel generator SGP A/G dan auxiliary equipment lainnya,


(30)

- Merawat dredger (kerjasama dengan PCT),

- Melaporkan, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan auxiliary equipment,

- Mempelajari teknologi mekanikal terbaru. c. Bagian Electrical dan Electronical

Pada bagian Electrical dan Electronical terbagi atas 2 bagian yaitu:

(i) Bagian Electrical

Bagian Electrical terbagi atas 2 sub bagian yaitu : a. Protection Sistem

- Merawat protection relay di SGP, TNP dan KTS,

- Merawat protection generator di SGP dan TNP,

- Merawat protection station service SGP dan TNP,

- Merawat elevator,

- Merawat, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan protection sistem,

- Perencanaan perawatan,


(31)

b. Main Equipment

- Merawat dan memperbaiki generator di SGP dan TNP,

- Merawat dan memperbaiki main transformer di SGP dan TNP,

- Merawat AVR di SGP dan TNP, - Merawat Governor di SGP dan TNP, - Merawat OHT Cranes,

- Merawat, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan main equipment,

- Mempelajari teknologi elektrikal terbaru. c. Auxiliary Equipment

- Merawat dan memperbaiki bagian elektrikal Dam dengan semua fasilitas yang ada (RGD, SGD, TND),

- Merawat peralatan S/Y (GCB dan DS) di SGP dan TNP,

- Merawat semua transformer (SGP, TNP Dams, P/S),

- Merawat UPS, Batt Charger, Baterai di SGP dan TNP,


(32)

- Merawat, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan auxiliary equipment,

- Mempelajari teknologi elektrikal terbaru. (ii)Bagian Electronical

Bagian Electronical terdapat 2 sub bagian yaitu : a. Instrumentation

- Merawat, memperbaiki dan memodifikasi semua instrumen yang ada,

- Merawat, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan instrumentation,

- Mempelajari teknologi instrumentation terbaru.

b. Komunikasi

- Merawat, memperbaiki dan memodifikasi

microwave system, power link system, power line carrier system, telp and PABX system, VHF Radio system, FO cummunication line di SGP, TNP dan Dams, FO back bone communication system IPP-ISP,


(33)

- Melaporkan, merencanakan dan membuat anggaran yang berhubungan dengan komunikasi,

- Mempelajari teknologi komunikasi dan SCADA terbaru.

2.3.2 Seksi Pekerjaan Sipil & Jaringan Transmisi/Power Civil Work & Transmission Line Section (PCT)

Seksi PCT dibagi atas 3 bagian yaitu : a. Bagian Civil Work

- Pekerjaan umum sipil,

- Perawatan jalan dan fasilitas pendukung jalan, - Survei topography,

- Inspeksi jalan dan fasilitas pendukungnya, - Menangani pekerjaan arsitektur,

- Perawatan bangunan Dam dan Power Station, - Survei hidrologi

- Inspeksi Waterway Dam, Power Station, Bangunan dan fasilitas lain,

- Perawatan pekerjaan dredger, - Mengoperasikan boat,

- Mengoperasikan alat berat seperti loader,

- Perawatan alat-alat berat, dredger, boat dan peralatan lain.


(34)

b. Bagian Transmission Line

- Perawatan jaringan transmisi 275 kV,

- Patrol dan inspeksi tower dan fasilitas jaringan lainnya,

- Koordinasi dengan bagian Humas tentang masalah-masalah yang dijumpai di sepanjang area transmisi, - Restorasi jika ada keadaan darurat atau masalah

dengan jaringan,

c. Bagian Administrasi Umum - Membuat anggaran,

- Mengurus masalah pembelian, - Inventory dan pergudangan, - Pekerjaan administrasi, - Pekerjaan-pekerjaan umum, - Bagian ISO dan SMK3.

3. Direktorat Pengembangan dan Bisnis (terdapat di Kuala Tanjung) 4. Direktorat Keuangan

4.1 Departemen Budgeting & Controlling

Seksi Anggaran & Keuangan (PLTA)/Power Budgeting and Planning Section (PBF):

- Koordinasi rencana anggaran tahunan di PLTA, - Anggaran dan pengawasan anggaran di PLTA,


(35)

- Melaksanakan pekerjaan-pekerjaan di bawah pengawasan Departemen Keuangan mengenai :

a. Pengeluaran dan penerimaan kas di PLTA, b. Manajemen rekening bank di PLTA,

c. Akuntansi untuk PLTA termasuk aktiva tetap dan persediaan dan rekening bank di PLTA.

5. Direktorat Umum dan Sumber Daya Manusia 5.1 Departemen Administrasi (PLTA)

5.1.1 Seksi Keamanan Industri/Power Security Section (PSC)

Seksi PSC (Power Security), yaitu seksi keamanan yang mengamankan objek vital perusahaan mulai dari Regulating Dam hingga ke Power Station Tangga.

5.1.2 Seksi Administrasi/Power Administration Section (PAS)

Pada seksi PAS terdapat 5 bagian yaitu :

a. Bagian Legal Matter, Outsourcing & Car Management - Legal matter,

- Regulasi Administrasi, - Land matter,

- Lisensi dan Permit, - Stempel Perusahaan,

- Hukum dan Perundang-undangan,


(36)

- Hubungan dengan Asahan Autority, pemerintah dan Institusi lainnya,

- Outsourcing matter,

- Manajemen mobil : mobil umum dan kendaraan khusus, mengatur penggunaan mobil, merawat mobil, asuransi mobil.

b. Bagian Office Management & Budget Execution - Administrasi umum (surat, dokumen),

- Mengkoordinasi AMP/penyusunan anggaran, - Bagian ISO dan SMK3,

- Manajemen kantor,

- Manajemen penyimpanan dan proteksi keamanan, - Kebersihan kantor dan area sekitarnya,

- Penyimpanan barang/material,

- Peralatan kantor (fotocopy, fax, telephone, teleconference),

- Acara khusus dan tamu.

c. Bagian Personnel & Welfare Administration - Administrasi Personalia,

- Data personal karyawan,

- Penerimaan, pengembangan dan pemberhentian, - Penilaian kinerja karyawan,


(37)

- Memberikan penghargaan dan sanksi kepada karyawan,

- Pengembangan organisasi,

- Administrasi Kesejahteraan Karyawan, - Gaji karyawan dan PPh 21,

- Administrasi pinjaman karyawan,

- Pengurusan ke kantor imigrasi dan jamsostek, - Dana pensiun,

- Dinas luar, perjalanan pribadi (pulang kampung), - Kompensasi uang makan,

- Asuransi (SIHARTA), - Bantuan untuk karyawan,

- Mendukung kegiatan hiburan perusahaan. d. Bagian Fasilitas Perumahan dan Perawatannya

Bagian Fasilitas Perumahan dan Perawatannya terdapat 3 sub bagian yaitu :

(i) Fasilitas perumahan

- Manajemen Residence, Dormitory, & Lodging, - Mengawasi pekerjaan maids,

- Manajemen Guest House, Multi Purpose Hall & Gymnasium.

(ii)Civil : Merawat bangunan dan fasilitas rumah di komplek Paritohan.


(38)

(iii) Electric

- Merawat fasilitas electrical di komplek Paritohan, pengelolaan air minum & rencana pengolahan air buangan rumah tangga,

- Mengoperasikan dan mengontrol perawatan sentral parabola.

e. Bagian Pengolahan Air Bersih & Sanitasi

Bagian Pengolahan Air Bersih & Sanitasi terdapat 2 sub bagian yaitu :

(i) Pengolahan Air Bersih

- Mengoperasikan dan merawat air bersih, - Mengawasi pendistribusian air minum. (ii)Sanitasi

- Pemotongan rumput dan pengelolaan sampah, - Merawat lapangan golf,

- Merawat komplek Paritohan, - Pembasmian nyamuk,

- Saluran parit (air kotor),

- Mengawasi dan pengoperasian alat pengolahan limbah air rumah tangga.

5.2 Departemen Umum & CSR

Seksi Program Kemitraan & Bina Lingkungan (PLTA)/Power


(39)

menangani perencanaan kemitraan dan bina lingkungan serta yang menangani perencanaan dan pelaksanaan CSR (Corporate Social Responsibility).

D. Jaringan Usaha/Kegiatan

PT Inalum terletak di 4 lokasi yang berbeda, yaitu :

a. Kantor Pusat (Head Office) yang bertempat di Jakarta.

b. Kantor Penghubung (Liaison Office) yang bertempat di Medan.

c. Kantor Peleburan (Smelting Plant) yang bertempat di Kuala Tanjung, Kec. Sei Suka, Kab. Batu Bara.

d. Kantor Pembangkit Listrik (Power Plant) yang bertempat di Paritohan, Kec. Pintupohan Meranti, Kab. Toba Samosir.

1. Pabrik Peleburan

Pabrik Peleburan Aluminium merupakan bagian utama dari PT Inalum, dibangun di atas areal selua 200 Ha. Peleburan Aluminium PT Inalum di Kuala Tanjung memproses alumina menjadi logam aluminium batangan dengan memakai alumina dan karbon sebagai bahan baku utamanya, dan meleburnya dengan memakai tenaga listrik. Pada Pabrik Peleburan ini, terdapat 3 bagian utama untuk proses produksi, yaitu : a. Bagian Tungku Reduksi

Bagian Tungku Reduksi terdiri dari 3 unit gedung reduksi yang masing-masing berukuran panjang 648 m, lebar 52 m dan tinggi 29 m. Tungku reduksi atau pot pada ketiga gedung reduksi ini berjumlah 510


(40)

buah. Tungku reduksi tipe anoda panggang 175 KA ini beropersi pada suhu 960 C. Setiap tungku reduksi atau pot dapat menghasilkan 1,3 ton metal per hari.

b. Bagian Karbon

Bagian Karbon memproduksi blok anoda karbon yang akan digunakan pada tungku-tungku reduksi dan terdiri dari 3 bagian, yaitu : Bagian Karbon Mentah, Bagian Pemanggang Anoda dan Bagian Penangkaian. Blok anoda berfungsi sebagai elektroda pada tungku reduksi.

c. Bagian Penuangan

Pada bagian ini, aluminium cair dari tungku reduksi ke Bagian Penuangan dan setelah dimurnikan lebih lanjut dalam tungku-tungku penampung, lalu dibentuk menjadi aluminium batangan (ingot) yang beratnya masing-masing 50 pon (± 22,7 kg) dan merupakan poduk akhir PT Inalum yang dipasarkan di dalam dank e luar negeri. Di sini terdapat 10 buah tungku penampung yang masing-masing berkapasitas 30 ton dan 7 unit mesin pencetak ingot.

d. Fasilitas Penunjang

Untuk kelancaran operasi, perusahaan juga membangun bengkel di Pabrik Peleburan guna memperbaiki peralatan, mesin-mesin, kendaraan yang rusak dan lain-lain di pabrik peleburan. Pabrik peleburan juga memiliki bangunan kantor seluas 3.300 m2, kantin, rumah ibadah dan lain-lain.


(41)

2. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)

PT Inalum membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air, yang terdiri dari Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga yang juga dikenal dengan PLTA Asahan II. Kedua stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memakai air Sungai Asahan yang mengalir dari Danau Toba ke Selat Malaka. Oleh karena itu, tenaga listrik yang dihasilkan sangat tergantung pada tinggi permukaan Air Danau Toba. Sungai Asahan dengan panjang 150 km memiliki potensi debit pada musim kemarau 60 m3/detik dan pada musim hujan lebih dari 100 m3/detik.

PLTA di Siguragura dan Tangga masing-masing digerakkan oleh potensi air terjun ini, dengan kapasitas total :

Kapasitas terpasang : 603 MW

Output tetap : 426 MW

Output puncak : 513 MW

PLTA ini terdiri dari :

a. Bendungan Pengatur (Regulating Dam)

Terletak di Siruar ± 14.5 km dari Danau Toba yang berfungsi mengatur kestabilan air keluar dari Danau Toba ke sungai Asahan untuk mensuplai air ke stasiun Pembangkit Listrik secara konstan b. Bendungan Penadah Air Siguragura (Siguragura Dam)

Terletak di Simorea dan berfungsi sebagai sumber air yang stabil untuk stasiun Pembangkit Listrik Siguragura.


(42)

c. Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura (Siguragura Power Station) Berada 200 m di dalam perut bumi dengan 4 unit generator masing-masing berkapasitas 71,5 MW dan merupakan PLTA bawah tanah pertama di Indonesia.

d. Bendungan Penadah Air Tangga (Tangga Dam)

Berfungsi untuk membendung air yang telah dipakai PLTA Siguragura untuk dimanfaatkan kembali pada PLTA Tangga. Bendungan ini merupakan bendungan busur pertama di Indonesia.

e. Stasiun Pembangkit Listrik Tangga (Tangga Power Station)

Air disalurkan melalui sebuah terowongan bawah tanah yang panjangnya 3.150 m. Bendungan ini memiliki 4 unit generator masing-masing berkapasitas 79,2 MW dan berada di atas permukaan tanah. f. Jaringan Transmisi (Transmission Line)

Tenaga Listrik yan dihasilkan stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga disalurkan melalui Jaringan Transmisi sepanjang 120 km dengan jumlah menara 271 buah dan tegangan 275 kV ke Kuala Tanjung. Melalui Gardu Induk Kuala Tanjung tegangannya diturunkan menjadi 33 kV untuk didistribusikan ke tiga gedng tungku reduksi mempunyai 2 unit penyearah silicon dengan DC 37 KA dan 800 V. Sesuai dengan Perjanjian Induk kelebihan tenaga listrik dengan batasan maksimal 50 MW diserahkan kepada pemerintah melalui PLN. Kelebihan tenaga listrik 275 kV ini disalurkan melalui gardu induk


(43)

Kuala Tanjung ke gardu induk PLN untuk didistribusikan ke masyarakat melalui jaringan transmisi 150 kV.

E. Kinerja Terkini

Ruang lingkup perusahaan PT. Inalum (Persero) terdiri dari : 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Power Plant, Paritohan 2. Pabrik Peleburan Aluminium Smelting Plant, Kuala Tanjung

Kinerja Usaha terkini dari PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan adalah menghasilkan listrik dengan total kapasitas 426 MW dan Output 513 MW. Listrik yang dihasilkan digunakan untuk pabrik peleburan aluminium di Smelting Plant, Kuala Tanjung.

Inalum membangun dan mengoperasikan PLTA yang terdiri dari Stasiun Pembangkit Listrik Siguragura dan Tangga yang terkenal dengan nama Asahan 2 yang terletak di Paritohan, Kabupaten Toba Samosir, Provinsi Sumatera Utara. Stasiun pembangkit ini dioperasikan dengan memanfaatkan air sungai asahan yang mengalirkan air Danau Toba ke Selat Malaka. Tenaga Listrik yang dihasilkan sangat tergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba.

F. Rencana Usaha/Kegiatan

Tenaga Listrik yang dihasilkan oleh PLTA sangat tergantung pada kondisi permukaan air Danau Toba. Oleh karena itu, perlu upaya untuk menjaga dan menstabilkan debit air Danau Toba. Upaya tersebut direncanakan dengan


(44)

pembuatan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC). TMC merupakan usaha manusia untuk meningkatkan curah hujan yang turun secara alami dengan mengubah proses fisika yang terjadi di dalam awan. Proses fisika yang diubah (diberi perlakuan) di dalam awan dapat berupa proses tumbukan dan penggabungan (collision and coalescence) atau proses pembentukan es (ice nucleation).

TMC yang akan dilakukan oleh PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan bertujuan untuk menambah debit air Danau Toba yang akan dilaksanakan di sekitar Kecamatan Muara, Kota Parapat dan sekitar kawasan Danau Toba lainnya yang termasuk dalam Water Level PLTA PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan.


(45)

BAB III

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENGGAJIAN KARYAWAN PADA PT.INALUM (Persero)

POWER PLANT PARITOHAN

A. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Sistem adalah sesuatu yang memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan tertentu melalui tiga tahapan, yaitu input, proses, dan output. Pada dasarnya sesuatu itu dapat disebut sistem apabila memenuhi dua syarat, yaitu :

1. Memiliki bagian-bagian yang saling berinteraksi atau disebut subsistem. Dari gambar di bawah, terlihat bagaimana sub-sub sistem tersebut saling berkaitan dan bekerja sama membentuk suatu sistem yang utuh.

subsistem

Gambar 3.1

Hubungan antara Sistem dan Subsistem Sumber : Buku SIA Nugroho Wijayanto

2. Suatu sistem harus memiliki tiga unsur, yaitu input, proses, dan output. Input dalam sistem informasi adalah data-data yang relevan untuk menghasilkan informasi yang diinginkan. Proses adalah langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk mengolah data menjadi informasi. Sedangkan

Sistem  subsistem

subsistem subsistem

subsistem subsistem


(46)

Output adalah berupa informasi yang merupakan hasil dari pemrosesan data.

Gambar 3.2

Rangkaian Unsur dalam Suatu Sistem Sumber : Buku SIA Nugroho Wijayanto

Menurut Hall (2001 : 5) Sistem adalah “sekelompok dua atau lebih komponen-komponen yang saling berkaitan (interrelated) atau subsistem-subsistem yang bersatu untuk mencapai tujuan yang sama (common purpose)”.

Sistem dirancang untuk menangani sesuatu yang berulangkali atau secara rutin terjadi seperti penggajian. Gaji dalam hal ini adalah komponen biaya yang secara rutin terjadi dan saling berhubungan sebagai motivasi semangat kerja para karyawan. Untuk memudahkan pelaksanaan administrasinya maka diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi. Dengan adanya sistem akuntansi yang memadai menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen.

Sistem Informasi Akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan. Sistem Informasi Akuntansi yang efektif sangat penting bagi keberhasilan jangka panjang organisasi manapun.


(47)

Menurut Wijajanto (2001 : 4) Sistem Informasi Akuntansi adalah “susunan berbagai dokumen, alat komunikasi, tenaga pelaksana, dan berbagai laporan yang didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi keuangan”. Sistem Informasi Akuntansi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya unsur-unsur pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kecurangan, penyimpangan, dan kesalahan dapat dihindarkan, dilacak sehingga dapat diperbaiki.

Menurut Diana (2011 : 4) Sistem Informasi Akuntansi adalah “sistem yang bertujuan untuk mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang berkaitan dengan transaksi keuangan”.

Pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan, sistem yang digunakan adalah Retrive Log. Retrive Log adalah suatu sistem yang digunakan untuk merekapitulasi semua data daftar kehadiran karyawan mulai dari jam masuk kerja dari masing-masing karyawan sampai jam keluar kerja yaitu melalui alat

finger print.

Retrive Log tersebuat diperiksa dalam dua hari sekali oleh Seksi

Administrasi (Power Administration Section). Kemudian seksi ini memeriksa sistem tersebut dan mulai melakukan pencekan daftar kehadiran karyawan, sehingga dapat diketahui berapa jumlah jam kerja karyawan selama periode tertentu yang dapat digunakan sebagai salah satu sumber data dalam penghitungan gaji karyawan.


(48)

B. Pengertian Gaji

Gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodik kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti. Istilah gaji biasanya digunakan sebagai alat balas jasa atas pekerjaan yang telah dilakukan oleh seluruh karyawan. Pada umumnya, gaji dibayarkan secara bulanan kepada karyawan.

Menurut Mulyadi (2001 : 373) Gaji adalah “pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, dan dibayarkan secara tepat per bulan”. Sedangkan upah merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh). Umumnya dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

Menurut Rivai (2008 : 360) Gaji adalah “balas jasa dalam bentuk uang yang diterima karyawan sebagai konsekuensi dari kedudukannya sebagai seorang karyawan yang memberikan sumbangan tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan perusahaan”.

Menurut Winarni (2006 : 16) Gaji adalah “balas jasa yang dibayarkan kepada pemimpin-pemimpin, pengawas-pengawas, pegawai tata-usaha, dan pegawai-pegawai kantor serta para manajer lainnya dan pembayaran gaji ditetapkan secara bulanan”.

Berdasarkan perbandingan pengertian gaji di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa gaji merupakan bentuk balas jasa berupa sejumlah uang yang diberikan kepada karyawan yang telah melakukan tugasnya dengan baik dalam mencapai tujuan dari perusahaan dan dibayarkan secara per bulan. Pada


(49)

PT. Inalum (Persero) Power Plant, gaji diberikan kepada karyawan yang telah melakukan tugasnya dengan baik dan diberikan secara per bulan, sehingga pengertian gaji yang digunakan oleh PT. Inalum (Persero) Power Plant sudah sangat baik dan dapat mensejahterakan karyawannya.

C. Komponen-Komponen Gaji

Pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan, terdapat komponen-kompenen gaji yaitu :

1. Gaji Pokok

2. Tunjangan, terdiri dari : a. Tunjangan Jabatan

b. Tunjangan Penghargaan Kinerja c. Tunjangan Keluarga

d. Tunjangan Perumahan e. Tunjangan Pengangkutan

f. Tunjangan Daerah (Smelter/Power) 3. Insentif, terdiri dari :

a. Insentif Power b. Insentif Produksi

c. Insentif bantuan khusus untuk perumahan

Selain komponen gaji di atas, di PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan juga terdapat beberapa tambahan tunjangan yang diberikan kepada karyawannya yaitu :


(50)

1. Uang makan (free meal)

Uang makan (free meal) diberikan kepada karyawan apabila karyawan tersebut sudah bekerja dengan jam kerja lebih dari 7 jam. Uang makan diberikan secara tunai (cash) dan dibayarkan kepada karyawan setiap tanggal 20 setiap bulannya.

2. Uang Lembur

Uang lembur yang diberikan kepada karyawan berdasarkan Peraturan Pemerintah yang tercantum dalam UU Ketenagakerjaan No. 13 tahun 2003.

3. Tunjangan Special Work

Tunjangan ini diberikan khusus kepada Seksi Pekerjaan Sipil & Jaringan Transmisi (Power Civil Work & Transmission Line), dimana seksi ini yang merawat infrastruktur sipil seperti bangunan power station, jalan pendukung, bangunan dam serta jaringan 275 kV.

4. Tunjangan Stand By

Tunjangan ini diberikan kepada karyawan yang bekerja pada hari jumat, sabtu, minggu di luar jam kerja perusahaan.

5. Tunjangan Shift

Tunjangan shift ini diberikan khusus kepada Seksi Keamanan Industri (PSC) dan POP. Jenis shift yang ada pada perusahaan ini ada 3, yaitu :

I. 00.00 - 08.00 II. 08.00 - 16.00 III. 16.00 - 24.00


(51)

Tunjangan ini berlaku bagi karyawan yang bekerja pada shift I dan III. 6. Tunjangan Emergency

Tunjangan ini merupakan tunjangan yang diberikan kepada karyawan dimana dalam keadaan darurat di luar jam kerja.

7. Tunjangan Dinas Luar

Tunjangan ini diberikan apabila karyawan tersebut melakukan dinas luar. Tunjangan dinas luar ini adalah :

a. Uang Saku b. Uang Penginapan c. Uang Transport.

Selain tunjangan-tunjangan di atas, pada PT. Inalum (Persero) Power Plant juga terdapat potongan-potongan gaji yaitu :

1. Potongan BPJS

Besarnya potongan BPJS adalah 5.7%, namun 3.7% dari potongan ini ditanggung oleh perusahaan. Sehingga potongan yang dibebankan kepada karyawan adalah 2% dari total gaji.

2. Iuran SPSI (Serikat Pekerja se-Indonesia)

Iuran ini dibayar oleh karyawan sebesar Rp 5.000 per bulannya. 3. Iuran Organisasi Keagamaan

Organisasi ini tidak diwajibkan bagi karyawan, sehingga potongan ini berlaku bagi karyawan yang mengikuti organisasi tersebut.

4. Pinjaman Karyawan


(52)

5. Potongan Pemeliharaan

Karyawan dikenakan sebesar Rp 4.700 setiap bulannya untuk pemeliharaan.

6. Potongan Mess

Potongan ini tergantung pada karyawan yang memakai/memesan mess dan dikenakan potongan sebesar Rp 3.000 per malam.

Pada PT. Inalum (Persero) Power Plant, kenaikan gaji setiap tahunnya dapat terjadi tergantung pada :

1. Laju Inflasi

2. Keuntungan Perusahaan 3. Penilaian Kinerja Karyawan.

Menurut Winarni (2006 : 50) yang merupakan komponen gaji adalah : 1. Gaji Pokok

Gaji pokok merupakan jumlah imbalan yang dianggap layak bagi seorang pegawai untuk memenuhi penghidupan selama satu bulan. Besarnya gaji pokok akan meningkat sesuai dengan tingkat pangkat dan masa kerja golongan.

2. Tunjangan Keluarga

Tunjangan ini diberikan kepada setiap pegawai yang sudah menikah.

3. Tunjangan Pangan (beras)

Bagi setiap pegawai dan keluarganya diberikan tunjangan pangan beras. Nominal tunjangan ini besarnya sesuai dengan saat penetapannya.

4. Tunjangan Struktural

Tunjangan ini diberikan kepada pegawai yang menduduki struktural tertentu. Nominal tunjangan ini penetapannya didasarkan atas factor kepantasan dan teredianya anggaran.


(53)

Tunjangan ini juga bervariasi tergantung dari fungsi pekerjaan pegawai yang bersangkutan dalam memperlancar pelaksanaan tugas organisasi.

6. Tunjangan Lain-lain

Tunjangan ini antara lain tunjangan pengabdian daerah terpencil dan tunjangan khusus.

7. Tunjangan Perbaikan Penghasilan (TPP)

Tunjangan ini diberikan kepada pegawai sebagai akibat dari adanya keputusan pemerintah yang menaikkan gaji pokok.

8. Iuran Wajib Pegawai (IWP)

Pegawai dan keluarganya memperoleh hak-hak pelayanan sosial di ahri tua dan pemeliharaan kesehatan. Oleh karena itu kepada pegawai diwajibkan untuk membayar iuran wajib pegawai (IWP). Berdasarkan uraian di atas dapat diperoleh kesimpulan bahwa komponen-komponen gaji yang telah diterapkan dan diberikan kepada karyawan pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan sudah sangat baik dan layak sehingga dapat meningkatkan semangat dan motivasi kerja karyawan dalam mencapai tujuan dari perusahaan tersebut.

D. Sistem Pencatatan dan Perhitungan Gaji

Sistem pencatatan gaji PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan dilakukan dengan sistem komputerisasi yang berisikan semua data-data karyawan yang dapat mendukung proses penghitungan gaji yaitu melalui :

1. Working Time Record

Working time record adalah data karyawan per individu dimana di

dalamnya terdapat jumlah jam kerja , jumlah jam lembur, absensi, dan jumlah shift yaitu diperoleh melaui pencatatan waktu hadir dengan alat


(54)

2. Attendance Rekapitulation

Attendance Rekapitulation adalah data karyawan per seksi dimana di

dalamnya terdapat jumlah absensi, tunjangan kehadiran, tunjangan special work, tunjangan standby dan tunjangan emergency call dari setiap seksi dan berguna untuk menghitung jumlah tunjangan yang akan diterima oleh karyawan.

3. Over Time Rekapitulation

Over Time Rekapitulation berisi rekapitulasi dari jumlah jam kerja lembur, besar gaji bulanan, dan perbandingan nya.

Melaui ketiga dokumen di atas, maka seksi PAS dapat melihat jumlah jam kerja melalui daftar kehadiran karyawan, dan rekapitulasi dari semua kegiatan yang dilakukan karyawan selama periode tertentu. Dari semua data-data yang ada, maka selanjutnya seksi ini menghitung jumlah gaji yang akan dibayarkan kepada setiap karyawan.

Setelah seksi PAS selesai menghitung jumlah gaji karyawan, maka selanjutnya seksi ini mem-print out slip gaji setiap karyawan, data over time recapitulation dan data attendance recapitulation untuk dibagikan kepada setiap karyawan yang akan menerima gaji.

Berikut ini adalah perhitungan gaji yang diterapkan oleh PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan:

1. Gaji Pokok Rp xxx

2. Tunjangan


(55)

b. Penghargaan Kinerja Rp xxx

c. Keluarga Rp xxx

d. Perumahan Rp xxx

e. Pengangkutan Rp xxx

f. Daerah Smelter/Power Rp xxx

Jumlah Tunjangan Rp xxx

3. Insentif

a. Power Rp xxx

b. Produksi Rp xxx

c. Bantuan khusus untuk perumahan Rp xxx

Jumlah Insentif Rp xxx

Jumlah Gaji Kotor Rp xxx

Setelah mendapat jumlah gaji kotor, maka kembali dikurangi dengan potongan-potongan yang menjadi tanggungan setiap karyawan yaitu :

1. Potongan BPJS Rp xxx

2. Potongan SPSI Rp xxx

3. Potongan Organisasi Keagamaan Rp xxx

4. Potongan Pinjaman/Loan Rp xxx

5. Potongan Perumahan Rp xxx

6. Potongan Mess Rp xxx

7. Potongan Meal Rp xxx


(56)

Berdasarkan perhitungan di atas, maka akan didapat jumlah gaji bersih yang akan di transfer ke rekening masing-masing karyawan yaitu :

Jumlah Gaji Kotor Rp xxx

Jumlah Potongan Rp (xxx)

Gaji Bersih Rp xxx

E. Prosedur Pembayaran Gaji

Prosedur pembayaran gaji pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan dimulai dari Seksi Administrasi (Power Administrasi Section) menyiapkan attendance recapitulation, overtime recapitulation dan slip gaji setiap karyawan serta menyiapkan jurnal penggajian untuk kemudian divalidasi oleh Seksi Anggaran dan Keuangan (Power Budgeting and

Planning Section). Setelah divalidasi oleh Seksi Anggaran dan Keuangan,

maka seksi ini akan mengirimkan dokumen penggajian tersebut ke Bank yang bekerjasama dengan PT. Inalum (Persero).

Untuk pemberian gaji kepada karyawannya, PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan melakukannya dengan cara mentransfer gaji tersebut ke rekening setiap karyawan melalui bank yang telah bekerja sama dengan perusahaan ini. Bank tersebut adalah Bank Negara Indonesia (BNI) Balige.

Dokumen yang dipakai oleh PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan dalam pembayaran gaji adalah :

1. Daftar hadir karyawan


(57)

jam keluar kerja karyawan dimana PT. Inalum (Persero) Power Plant menggunakan sebuah alat yaitu finger print.

2. Daftar gaji

Daftar gaji berisikan gaji seluruh karyawan. Daftar gaji dibuat untuk mengetahui jumlah gaji dan jumlah potongan setiap karyawan.

3. Slip gaji

Slip gaji berisikan komponen-komponen gaji serta jumlah gaji bersih yang akan dibayarkan kepada karyawan.

4. Rekening karyawan

Rekening karyawan di bank digunakan sebagai alat bukti pentransferan gaji yang telah dilakukan.

Menurut Diana (2011 : 182), dokumen-dokumen yang diperlukan dalam pembayaran gaji antara lain meliputi :

1. Kartu waktu

Kartu waktu berguna untuk merekam presensi setiap hari, jam berapa karyawan hadir di kantor dan jam berapa pulang dari kantor. Bagi karyawan yang digaji bulanan, kartu waktu ini berguna untuk melihat kedisiplinan karyawan.

2. Daftar gaji

Daftar gaji memuat gaji seluruh karyawan. Daftar gaji ini berguna untuk mengetahui gaji setiap karyawan, termasuk potongan dan Pajak Penghasilan Pasal 21. Selain itu, daftar gaji juga berguna untuk mengetahui total kas yang harus dikeluarkan perusahaan untuk membayar gaji karyawan.

3. Slip gaji

Slip gaji memuat rincian komponen gaji. Slip gaji diberikan kepada karyawan agar karyawan dapat mengetahui bagaimana mereka digaji. Informasi detail ini juga berguna apabila ada karyawan yang salah gaji.


(58)

4. Daftar transfer

Daftar transfer berfungsi sebagai surat perintah ke Bank untuk mentransfer sejumlah tertentu ke setiap karyawan yang akan menerima gaji.

F. Pengawasan Internal Gaji

Pengawasan internal gaji adalah seluruh kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan transaksi gaji yang diterapkan oleh suatu satuan usaha guna mendapatkan kepastian yang layak bahwa transaksi gaji telah dilaksanakan dengan baik.

Ada dua pengertian pengawasan internal, yaitu : 1. Dalam Arti Luas

Pengawasan tidak hanya meliputi pemeriksaan tahap akhir pimpinan, tetapi meliputi semua bagian yang berwenang untuk mengadakan pemeriksaan,

2. Dalam Arti Sempit

Pengawasan internal merupakan pemeriksaan jumlah angka yang tertera dalam daftar pemeriksaan masalah.

Pengawasan internal gaji yang dilakukan oleh PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan adalah langsung diawasi oleh pimpinan perusahaan melalui data dan informasi yang didapat dari data over time recapitulation dan data

attendance recapitulation karyawan. Karyawan juga dapat secara langsung

mengawasi perhitungan gaji mulai dari komponen-komponen gaji, tunjangan-tunjangan serta potongan yang dikenakan kepada mereka melalui slip gaji


(59)

Dengan sistem pengawasan internal gaji yang dilakukan oleh PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan, maka proses penggajian dan pencatatan gaji telah berjalan dengan baik dan transparan.

G. Tujuan Pengawasan Internal

Dari uraian pengertian pengawasan internal di atas, dapat disimpulkan bahwa pengawasan internal itu merupakan suatu sistem yang mempunyai tujuan.

Menurut Widjajanto (2001 : 18) tujuan pengawasan internal adalah : 1. Mengamankan aktiva perusahaan,

2. Mengecek kecermatan dan ketelitian data akuntansi, 3. Meningkatkan efisiensi,

4. Mendorong agar kebijakan manajemen dipatuhi jajaran organisasi. Menurut Mulyadi (2001 : 163) tujuan pengawasan internal adalah :

1. Menjaga kekayaan organisasi,

2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, 3. Mendorong efisiensi,

4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Berdasarkan uraian di atas, peneliti dapat menyimpulkan bahwa tujuan dilakukannya pengawasan internal adalah :

1. Menajamin keamanan harta perusahaan, dengan mengawasi sistem pembayaran gaji karyawan,


(60)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil pemaparan dan penelitian yang telah dilakukan pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

1. PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan adalah perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), dimana hasilnya yaitu listrik akan

di supply ke Pabrik Peleburan Aluminium (Smelter) yang berada di

Tanjung Gading.

2. Komponen-komponen gaji yang terdapat pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan adalah gaji pokok, tunjangan-tunjangan seperti tunjangan jabatan, penghargaan kinerja, keluarga, perumahan, pengangkutan, daerah (smelter/power), dan Insentif seperti power, produksi, bantuan khusus untuk perumahan.

3. Prosedur pembayaran gaji pada PT. Inalum (Persero) Power Plant Paritohan dimulai dari Seksi Administrasi (PAS) menyiapkan attendance recapitulation, overtime recapitulation dan slip gaji setiap karyawan serta menyiapkan jurnal penggajian untuk kemudian divalidasi oleh Seksi Anggaran dan Keuangan (PBF). Setelah divalidasi oleh Seksi Anggaran dan Keuangan, maka seksi ini mengirim dokumen penggajian tersebut ke Bank BNI Cabang Balige untuk dilakukan transfer ke setiap rekening karyawan.


(61)

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan pada tugas akhir ini sebagai bahan masukan adalah :

1. Sebaiknya selalu menjadi PLTA terbaik dengan menjaga eksistensi dalam menghasilkan listrik guna memenuhi kebutuhan listrik Pabrik Peleburan Aluminium sehingga Produk aluminium semakin bertambah.

2. Sebaiknya pemberian komponen-komponen gaji lebih diperhatikan lagi dan nilainya ditingkatkan agar setiap karyawan yang bekerja semakin semangat dan termotivasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Sebaiknya pengawasan intern gaji harus lebih ditingkatkan serta tetap diterapkan untuk menghindari terjadinya kesalahan atau penyelewengan dalam prosedur pembayaran gaji karyawan.


(62)

DAFTAR PUSTAKA

Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 1, Andi, Yogyakarta.

Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 1, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.

Rivai, Vithzal, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi 1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart, 2005. Accounting Information Systems, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta.

Sofyandi, Herman, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 1, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Wijajanto, Nugroho, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.

Winarni, F dan G Sugiyarto, 2006. Administrasi Gaji dan Upah, Cetakan 1, Pustaka Widyatama, Yogyakarta.


(63)

(64)

(65)

(66)

(1)

51   

B. Saran

Adapun saran yang dapat penulis berikan pada tugas akhir ini sebagai bahan masukan adalah :

1. Sebaiknya selalu menjadi PLTA terbaik dengan menjaga eksistensi dalam menghasilkan listrik guna memenuhi kebutuhan listrik Pabrik Peleburan Aluminium sehingga Produk aluminium semakin bertambah.

2. Sebaiknya pemberian komponen-komponen gaji lebih diperhatikan lagi dan nilainya ditingkatkan agar setiap karyawan yang bekerja semakin semangat dan termotivasi untuk mencapai tujuan perusahaan.

3. Sebaiknya pengawasan intern gaji harus lebih ditingkatkan serta tetap diterapkan untuk menghindari terjadinya kesalahan atau penyelewengan dalam prosedur pembayaran gaji karyawan.


(2)

52   

DAFTAR PUSTAKA

Diana, Anastasia dan Lilis Setiawati, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 1, Andi, Yogyakarta.

Hall, James A, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 1, Salemba Empat, Jakarta.

Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi, Edisi 3, Salemba Empat, Jakarta.

Rivai, Vithzal, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Perusahaan, Edisi 1, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Romney, Marshall B dan Paul John Steinbart, 2005. Accounting Information Systems, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta.

Sofyandi, Herman, 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 1, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Wijajanto, Nugroho, 2011. Sistem Informasi Akuntansi, Erlangga, Jakarta.

Winarni, F dan G Sugiyarto, 2006. Administrasi Gaji dan Upah, Cetakan 1, Pustaka Widyatama, Yogyakarta.

http://www.inalum.co.id (19 Juni 2014).


(3)

53   


(4)

54   


(5)

55   


(6)

56