PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KECURANGAN AKUNTANSI STUDI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT (BPR) DI KOTA BANDA ACEH

  

PENGARUH KESESUAIAN KOMPENSASI, PENERAPAN SISTEM INFORMASI

AKUNTANSI, DAN EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP

KECURANGAN AKUNTANSI STUDI PADA BANK PERKREDITAN RAKYAT

(BPR) DI KOTA BANDA ACEH

1 *2 1,2

Ryan Muhammad* , Ridwan

  Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala *1 *2 e-mail: Ryan113093@gmail.com , ridwan.ibrahim@unsyiah.ac.id

  

Abstrak

The purpose of this study was to study the effect of compensation suitability, the application of accounting

information system, and the effectiveness of internal control to the accounting fraud studies at rural banks in banda

aceh city. Independent variables consist of compensation suitability (X1), application of accounting information

system (X2) and effectiveness of internal control (X3) and dependent variable that is fraud accounting (Y). The

population of the study were all those who received the delegation of authority and responsibility to engage in the

use of budgeted funds, accounting executives, and possible employees to commit frauds occurring to the Banda Aceh

City Rural Bank. The respondents of this research are branch head, finance, accounting and internal audit at Banda

Aceh BPR, amounting to 32 (thirty two), the reason for the election is due to the Head of branch, finance, accounting

and internal audit Working in the field has links to record keeping, financial reporting as well as evaluations and

supervision so there is considerable opportunity to commit fraud. This research uses census method. The test results

show that (1) compensation appropriateness, application of accounting information system and effectiveness of

internal control together affect fraud at BPR Kota Banda Aceh, (2) Compensation suit affects fraud in Banda Aceh

City Rural Bank, (3) Implementation Accounting information system influences fraud on BPR Kota Banda Aceh, (4)

Internal Control affects fraud at BPR Kota Banda Aceh

Keywords: Compensation Compliance, Application of Accounting Information System, Effectiveness of Internal

Control and Accounting Fraud.

  mengakibatkan tidak disajikannya laporan keuangan

  Pendahuluan 1.

  yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku

  Fraud selalu terjadi akhir-akhir ini di Indonesia, umum di Indonesia.

  di mana hal tersebut menjadi fokus pada semua media Kecurangan akuntansi sebagai salah saji yang di Indonesia maupun di dunia. Pada sektor publik menimbulkan kecurangan dalam pelaporan keuangan

  Fraud dilakukan dalam bentuk kebocoran Anggaran

  yaitu menimbulkan transaksi negatif atau dengan Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), sedangkan di sengaja menghapus penyajian dan pengungkapan sektor swasta bentuk fraud terjadi dalam bentuk yang dalam laporan keuangan seperti penyalahgunaan atau sama yaitu ketidaktepatan dalam membelanjakan penggelapan dengan tujuan menipu pemakai eksternal sumber dana (Thoyibatun, 2009:2). Wilopo laporan keuangan. Dalam hal dengan penggelapan (2006) menjelaskan kecurangan akuntansi sebagai aktiva perusahaan yang mengakibatkan tidak salah saji yang menimbulkan kecurangan dalam disajikannya laporan keuangan yang sesuai dengan pelaporan keuangan yaitu menimbulkan transaksi prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. negatif atau dengan sengaja menghapus penyajian dan

  Dampak dan konsekuensi yang ditimbulkan oleh pengungkapan dalam laporan keuangan seperti penyalahgunaan atau penggelapan dengan tujuan kecurangan akuntansi tidak dapat dihindarkan.

  Perusahaan akan menderita kerugian yang signifikan menipu pemakai eksternal laporan keuangan. Dalam karena hal tersebut. Kecurangan akuntansi biasanya hal dengan penggelapan aktiva perusahaan yang

  

  2. LANDASAN TEORI KECURANGAN AKUNTANSI

  Terdapat beberapa pendapat mengenai pengertian Sistem Pengendalian Internal: Menurut Committee of Sponsoring Organizations (COSO) dari Treadway Commision dalam Azhar Susanto (2013:95),

  Pengendalian Intern adalah suatu cara untuk mengarahkan, mengawasi dan mengukur sumber daya suatu organisasi (Valery G. Kumaat 2011:15). Ia berperan penting untuk mencegah dan mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud maupun tidak (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual seperti merek dagang ). ”Secara umum, bagian dari sistem yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman operasional perusahaan atau organisasi tertentu disebut sebagai pengendalian internal. Sistem Pengendalian Internal pada umumnya digunakan perusahaan untuk mengarahkan operasi perusahaan dan mencegah terjadinya penyalahgunaan sistem (Firna, 2010). Oleh karena pentingnya program-program pada BPR maka perlu adanya suatu sistem pengendalian yang baik dari pihak pimpinan BPR terhadap program-program yang dilaksanakan.

  yang dibuat oleh seseorang atau badan yang mengetahui bahwa kekeliruan tersebut dapat mengakibatkan beberapa manfaat yang tidak baik kepada individu atau entitas atau pihak lain. (ACFE, 2008)

  Examiners) mendefinisikan kecurangan akuntansi (fraud) sebagai tindakan penipuan atau kekeliruan

  ACFE (Association of Certified Fraud

  Kecurangan akuntansi adalah istilah yang bersifat umum, dimana kecerdasan manusia dipaksakan yang dilakukan oleh satu individu untuk dapat menciptakan cara agar mendapatkan manfaat dari pihak lain dari representasi yang salah, Albrecht (2012:6).

  rendahnya sistem pengendalian internal maupun masih kurangnya skandal kecurangan akuntansi di Indonesia dibuktikan dengan adanya likuidasi beberapa bank, diajukannya oleh manajemen BUMN dan swasta kepengadilan, adanya kasus kejahatan perbankan, dan manipulasi pajak (Soselisa dan Mukhlasin, 2008).

  dipicu oleh perusahaan yang ingin agar laporan keuangannya terlihat baik (Wilopo, 2006).

  Kecurangan tersebut terjadi karena masih

  Kasus lainnya terjadi pada tahun Oktober 2014 yaitu kasus dugaan korupsi Rp 20 miliar pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Sabee Meusampe Aceh Utara yang bersumber dari APBK 2007. Seperti diketahui, Rp 20 miliar dana Pemberdayaan Ekonomi Rakyat (PER) pada bank itu diperuntukkan bagi warga, tapi pembagiannya tak sesuai keputusan Pemkab setempat, Kerugian itu bersumber dari dana kredit fiktif bank milik Pemkab Aceh Utara tersebut (Harian Serambi Indonesia).

  tindakan kecurangan dapat diminimalisir oleh adanya sistem pengendalian internal dan monitoring oleh atasan.

  zone.com/2013/01 ). Menurut Arifiyani (2012)

  Fenomena berkaitan dengan terjadinya kecurangan pada BPR, erat kaitan nya dengan peran pengendalian internal BPR yang kurang pengawasan secara sistematik dari pihak pimpinan dalam melakukan pemantauan, pengawasan, evaluasi dan pelaporan terhadap seluruh proses dan tahapan kegiatan. Disamping itu, faktor kesesuaian kompensasi juga dapat berpengaruh terhadap penyimpangan keuangan perusahaan, karena disebabkan dalam melakukan pekerjaan dan adanya kecendrungan untuk berbuat curang dalam setiap pekerjaan yang dilakukan. Salah satu contoh kasus yang menjadi dampak dan konsekuensi yang ditimbulkan oleh kecurangan akuntansi tidak dapat dihindarkan, perusahaan akan mengalami kerugian yang signifikan karena hal tersebut. Seperti kasus dalam penggelapan uang pada BPR Nusamba, dimana salah seorang karyawan yang bertugas memungut tabungan dan angsuran kredit menggelapkan uang nasabah yang seharusnya disetorkan kepada kas BPR Nusamba, jumlah uang yang digelapkan sejak bulan November 2011 sampai Mei 2012 mencapai Rp.115.429.909,- ( http://lokal–

  Bank Perkreditan Rakyat (BPR) merupakan bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah, yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Fungsi utama BPR adalah memberikan bantuan kredit baik berupa kredit investasi maupun kredit eksploitasi dalam skala kecil dengan jaminan kepada rakyat yang berada didaerah (Eko Sujatmiko, 2014:28).

PENGENDALIAN INTERNAL

  

  Pengendalian Intern adalah suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan karyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai melalui: efisiensi dan efektifitas operasi, penyajian laporan keuangan uang dapat dipercaya, ketaatan terhadap undang-undang dan aturan yang berlaku.

  Sistem informasi akuntansi didefinisikan oleh (Jogiyanto, 2005: 17), sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan-kegiatan dari organisasi yang bertanggung jawab untuk menyediakan informasi keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah dan pihak-pihak luar lainnya.

  Sistem informasi akuntansi adalah sebuah system pengolahan data-data dengan penerapan teknologi computer baik ‘hardware’ maupun ’software’. Konsep pengembangan system dalam suatu organisasi atau perusahaan, perkembangan system harus dilakukan untuk menggantikan sistem lama yang tidak efisien menjadi lebih efisien. Pengembangan sistem (system

  development) dapat berarti menyusun suatu sistem

  yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada (Al-Bahra, 2005: 39).

  Kompensasi menurut Edwin B. Flippo dalam Hasibuan (2003:119), didefinisikan sebagai balas jasa yang adil dan layak diberikan kepada pegawai atas jasa-jasanya dalam mencapai tujuan organisasi. Sependapat dengan Edwin, Andrew F. Sikula dalam Hasibuan (2003: 119) mendefinisikan kompensasi adalah segala sesuatu yang konstitusikan atau dianggap sebagai balas jasa/ekuivalen. Kesesuaian dapat didefinisikan sebagai “keselarasan, kecocokan terhadap.....” (Ali.2007:433). Kesesuaian kompensasi adalah keseluruhan balas jasa yang diterima oleh pegawai sebagai akibat dari pelaksanaaan di organisasi dalam bentuk uang atau lainnya, yang dapat berupa gaji, upah, bonus, insentif dan tunjangan lainnya (Harianja, 2005:244). Kompensasi yang diterima karyawan harus sesuai dengan kontribusi yang diberikan karyawan kepada organisasi. Pemberian kompensasi yang sesuai kepada karyawan dapat memberikan kepuasan dan motivasi kepada karyawan dalam bekerja, sehingga mendorong mereka untuk memberikan yang terbaik bagi perusahaan tempat mereka bekerja (Gibson, dkk. 1997:150).

  KERANGKA PEMIKIRAN Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Kecurangan Akuntansi.

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

  Kesesuaian kompensasi juga merupakan faktor yang mempengaruhi perilaku tidak etis dan terjadinya kecurangan akuntansi. Kompensasi merupakan hal yang berpengaruh terhadap perilaku karyawan, seseorang cenderung akan berperilaku tidak etis dan berlaku curang untuk memaksimalkan keuntungan untuk dirinya sendiri. Biasanya karyawan akan melakukan kecurangan karena ketidakpuasaan atau kekecewaan dengan hasil atau kompensasi yang mereka terima atas apa yang telah dikerjakan. Dengan kompensasi yang sesuai diharapkan dapat meminimalisasikan perilaku tidak etis dan tindakan kecurangan akuntansi. Karyawan diharapkan telah mendapatkan kepuasan atas hasil atau kompensasi yang telah diperolehnya dan tidak melakukan perilaku tidak etis serta tidak melakukan tindakan kecurangan untuk memaksimalkan keuntungan pribadinya (Prekanida, 2015).

  Kompensasi mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap tindakan kecurangan, pemberian kompensasi yang tidak sesuai akan membuat karyawan memiliki dorongan untuk melakukan kecurangan demi memenuhi kebutuhan dan tekanan yang mereka rasakan akibat kompensasi yang tidak sesuai. Semakin tidak sesuai kompensasi yang diberikan maka akan semakin tinggi kemungkinan karyawan untuk melakukan kecurangan. Sebaliknya ketika karyawan merasa kebutuhan mereka terpenuhi dengan kompensasi yang mereka terima maka karyawan tersebut akan lebih termotivasi untuk melakukan pekerjaan dengan lebih baik dan mereka merasa pekerjaannya dihargai oleh pihak perusahaan, sehingga secara tidak langsung juga akan meningkatkan loyalitas mereka kepada perusahaan.

KESESUAIAN KOMPENSASI

   Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Kecurangan Akuntansi

  (Fraud), sebaliknya semakin buruk pengendalian

  Penerapan Sistem Informasi Akuntansi (X 2 ) Variabel Dependen: Kecurangan

  Variabel Independen: Kesesuaian Kompensasi (X 1 ) Variabel Independen:

  Merujuk pada kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya, maka kecurangan akuntansi diperkirakan baik secara langsung maupun tidak langsung akan dipengaruhi oleh beberapavariabel independen yaitu keseuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi, dan efektivitas pengendalian internal, dengan uraian sebagai berikut:

Gambar 1.1 Skema Kerangka Pemikiran HIPOTESIS PENELITIAN

  Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah dikemukakan, maka skema kerangka pemikiran pengaruh kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi dan efektivitas pengendalian internal terhadap kecurangan akuntansi (Fraud) dapat dilihat pada Gambar berikut:

  internal yang diterapkan, maka semakin sulit untuk mencegah terjadinya Kecurangan Akuntansi (Fraud).

  Maka dari pengertian tersebut penulis dapat menyimpulkan bahwa pencegahan Kecurangan Akuntansi (Fraud) dapat dipengaruhi oleh pengendalian internal. Semakin baik pengendalian internal yang diterapkan, semakin mudah bagi kita untuk mencegah terjadinya Kecurangan Akuntansi

  Sistem informasi akuntansi ini dirancang sedemikian rupa oleh suatu perusahaan sehingga dapat memenuhi fungsinya yaitu menghasilkan informasi akuntansi yang tepat waktu, relevan dan dapat dipercaya. Dalam suatu sistem informasi akuntansi terkandung unsur-unsur pengendalian, maka baik buruknya sistem informasi akuntansi sangat mempengaruhi fungsi manajemen dalam melakukan pengendalian internal, karena informasi yang dihasilkannya akan dijadikan salah satu dasar dalam pengambilan keputusan yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan. Mengingat begitu pentingnya penerapan sistem informasi akuntansi dalam suatu perusahaan, maka tidak dapat dibayangkan bagaimana jadinya kalau suatu perusahaan tidak memiliki sistem informasi akuntansi yang memadai. Perusahaan tersebut mungkin tidak dapat memproses transaksinya secara jelas, terinci dan terstruktur. Kemudian perusahaan tersebut mungkin tidak akan memperoleh informasi yang relevan dan dapat dipercaya yang diperlukannya untuk dijadikan dasar dalam mengambil keputusan yang menyangkut aktivitas dan kelangsungan hidup perusahaan.

  menunujkkan bahwa, 1) efektivitas pengendalian intern berpengaruh signifikan negatif terhadap kecendrungan kecurangan akuntansi, 2) asimetri informasi berpegaruh signifikan positif terhadap kecendrungan kecurangan akuntansi, 3) kesesuaian kompensasi berpengaruh signifikan negatif terhadap kecendrungan kecurangan akuntansi.

  Swasta di Kota Padang). Hasil penelitian

  (Studi empiris Kantor Cabang Bank Pemerintah dan

  Penelitian yang dilakukan oleh Rizki Zainal (2013), mereka meneliti Pengaruh efektivitas pengendalian internal, asimetri informasi dan kesesuaian kompensasi terhadap kecurangan akuntansi

  Pengendalian Internal merupakan pengolahan dasar bagi perusahaan yang dapat melindungi aktiva perusahaan dari penyalahgunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti. Pengendalian internal akan melengkapi pengendalian eksternal yang sudah ditegakkan pemerintah, seperti melalui lembaga kepolisian, kejaksaan, pemberantas korupsi, pengawas keuangan maupun lembaga peradilan lainnya. Yang membedakan sistem pengendalian intern ini adalah mekanisme pengendaliannya yang lebih menjamin kualitas dan kinerja pemerintahan secara keseluruhan. Prakondisi ini selanjutnya akan menghindarkan penyelenggara negara dari tuntutan hukum administrasi, perdata maupun pidana.

  Pengaruh Efektivitas Pengendalian Internal terhadap Kecurangan Akuntansi

  Akuntansi (Y) Variabel Independen: Efektivitas Pengendalian Internal (X 3 )

  

  H 1 : Kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi, dan efektivitas pengendalian internal secara bersama-sama berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi (fraud) pada BPR Kota Banda Aceh. H 2 : Kesesuaian kompensasi berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi (fraud) pada BPR Kota

TEKNIK PENGUMPULAN DATA

  Untuk uji validitas dalam penelitian ini, digunakan factor analysis yang menjelaskan korelasi

  Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pernyataan pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kusioner tersebut (Ghozali, 2005).

  Uji Validitas

  data sebagai berikut:

  scrence (SPSS) yang berfungsi untuk menganalisis

  Data yang diperoleh melalui kuesioner harus dilakukan terlebih dahulu uji validitas dan uji reliabilitas. Kedua uji perlu dilakukan untuk mengetahui apa alat ukur yang digunakan sesuai dengan yang diukur dan juga melihat konsistensi data yang dikumpulkan, untuk maksud tersebut digunakan program software statistical package for social

  Teknik pengumpulan data merupakan faktor penting demi keberhasilan penelitian. Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi, wawancara dengan mengggunakan kuisioner (questionnaire) untuk mengumpulkan data. Dalam menggunakan teknis dokumentasi, studi ini memiliki rumusan tujuan penelitian dan direncanakan secara sistematis dengan melakukan studi dokumentasi terstruktur (direncanakan sebelumnya) dengan investigator sebagai pengamatan non partisipan (tidak terlibat langsung ke dalam lingkungan penelitian) terhadap dokumentasi dan mencatat permasalahan- permasalahan keuangan pada BPR Kota Banda Aceh, sehingga hasil yang diperoleh memungkinkan penulis untuk membuat keputusan terhadap hasil penelitian.

  Penelitian ini menggunakan data primer yang di ambil dari populasi melalui kuisioner (questionnaire), dan dilengkapi data sekunder dari data yang sudah tersedia berupa jurnal, literature dan studi pustaka, alasan menggunakan data-data tersebut karena perlu adanya data yang lengkap sehingga memudahkan peneliti dalam memperoleh data dan informasi sehingga dapat membuat suatu kesimpulan yang bermanfaat.

  Sumber data merupakan segala sesuatu yang memberikan informasi dari suatu data. Menurut Arikunto (2006:129) sumber data dalam penelitian adalah “subjek dari mana data dapat diperoleh”. Teguh (1999:121-122) menjelaskan “sumber data terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh dan digali sumber utamanya, baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dan digali melalui pengolahan pihak kedua dari hasil sumber yang telah ada baik berupa data kualitatif maupun data kuantitatif”.

  bidang tersebut memiliki keterkaitan dengan pencatatan, pelaporan keuangan serta pengevaluasian dan pengawasan sehingga terdapat kesempatan yang cukup besar untuk melakukan tindak kecurangan.

  accounting dan audit internal yang bekerja pada

  Populasi menurut Sugiyono (2006:55) adalah wilayah umum yang terdiri atas objek/subjek yang memiliki kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dari penelitian adalah semua pihak yang menerima delegasi wewenang dan tanggung jawab untuk terlibat dalam penggunaan dana yang dianggarkan, pelaksana akuntansi, dan karyawan yang memungkinkan dapat melakukan kecurangan yang terjadi pada BPR Kota Banda Aceh, yaitu Kepala cabang, karyawan keuangan (finance),

  BPR Kota Banda Aceh.

  Kota Banda Aceh. H 4 : Efektivitas pengendalian internal berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi (fraud) pada

  Banda Aceh H 3 : Penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi (fraud) pada BPR

3. METODE PENELITIAN POPULASI PENELITIAN

METODE ANALISIS

SUMBER DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA SUMBER DATA

  

Tabel 1.1 Pengaruh Variabel Independen terhadap Variabel Dependen

  Hasil persamaan regresi tersebut dapat diketahui bahwa nilai konstanta (ɑ) sebesar 33,606, artinya jika kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi dan efektivitas pengendalian internal dianggap nol (tidak ada), maka fraud pada BPR Kota Banda Aceh adalah 336,06%. Berdasarkan hasil pengolahan data juga dapat diketahui hubungan antara variabel independen (kesesuaian kompensasi, penerapan sistem

  Y = 33,606 - 0,600X 1 - 0,262X 2 - 0,580X 3 + ɛ

  Berdasarkan output SPSS pada Tabel tersebut menjelaskan bahwa, kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal sebagai fungsi dari fraud pada BPR Kota Banda Aceh., dapat dituliskan dalam persamaan dibawah ini :

  b. Predictors: (Constant), X3, X1, X2

  a. Dependent Variable: Y

  1 (Constant) 33,606 13,647 2,463 ,020

X1 -,600 ,201 -,062 -,301 ,001 ,807 1,240

X2 -,262 ,302 -,283 -,866 ,004 ,323 3,099

  VIF

  Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance

  Kesesuaian Kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas Internal, berpengaruh terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh. hal ini dapat dilihat pada hasil pengolahan data dengan menggunakan peralatan statistic regresi linier berganda seperti terlihat dari bagian output SPSS pada tabel berikut.

  (hubungan) diantara sejumlah variable dengan menggunakan satu set dimensi yang disebut faktor. Untuk mengetahui apakah instrument yang digunakan validitas atau tidak, maka akan dilakukan pengujian statistic dengan menggunakan uji person product moment.

  4. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Pengujian Hipotesis

  Keterangan: Y : Kecurangan (Fraud) KI : Kesesuain Kompensasi SIA : Sistem Informasi akuntansi PI : Pengendalian Internal α : Konstanta β 1 -β 3 : Koefisien regresi ԑ : Error term

  Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini sebagai berikut : = + + + + ԑ

  Model Penelitian

  Reliabitas mengandung pengertian bahwa suatu instrument yang dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data. Salah satu teknik yang digunakan untuk mengukur konsistensi ini yaitu melalui Cronbach’s Alpha (α) yang dapat menafsirkan korelasi antara skala yang dibuat dengan skala variabel yang ada. Instrument dalam penelitian ini dikatakan reliable apabila memiliki koefisien keandalan atau alpha sebesar: (a) <0.6 tidak reliabel, (b) 0.6-0.7 acceptabel, (c) 0.7-0.8 baik dan (d) >0.8 sangat baik (sekaran, 2006:94).

  Uji Reliabilitas (Kehandalan)

  Ukuran data dianggap valid apabila nilai korelasi lebih besar dari nilai kritis pada tingkat keyakinan 95%.

  Teknis analisis korelasi Pearson atau Product Moment digunakan dalam penelitian ini karena mudah dipahami dan langsung menggunakan data yang ada tanpa perlu adanya modifikasi. Korelasi product moment melukiskan hubungan antara dua gejala interval, seperti tinggi badan dan berat badan, jauh loncatan dan tinggi loncatan, prestasi matematika dan prestasi statistik dan sebagainya. Dengan demikian teknik ini bisa diterapkan dalam suatu penelitian apabila data yang digali atau diselidiki itu merupakan data kontinum yakni kedua data tersebut merupakan gejala interval atau data interval. Analisis korelasi Pearson digunakan untuk jenis statistik parametrik.

X3 -,580 ,134 -,136 -,431 ,008 ,349 2,868

  

  Selanjutnya nilai koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,805. Angka ini menunjukkan bahwa, sebanyak 80,5% variasi variabel fraud pada BPR Kota Banda Aceh dapat dijelaskan oleh variabel kesesuain kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal, sedangkan sisanya sebesar 19,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang diteliti dalam penelitian ini seperti partisipatif penganggaran, komitmen organisasi, dan sistem akuntansi manajemen.

  Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Prekanida (2015) melakukan penelitian tentang pengaruh keefektifan pengendalian internal, ketaatan aturan akuntansi dan kesesuaian kompensasi terhadap kecenderungan kecurangan akuntansi dengan perilaku tidak etis sebagai variabel intervening pada universitas negeri yogyakarta. Hasil dari penelitiannya juga menunjukan bahwa Terdapat pengaruh negatif dan signifikan antara Kesesuaian Kompensasi dengan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi.

  hipotesis yang menyatakan kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif terhadap fraud (Y) pada BPR Kota Banda Aceh dapat diterima. Dengan demikian semakin tinggi pemberian kesesuaian kompensasi akan semakin meminimalisir fraud (Y) pada BPR Kota Banda Aceh.

  fraud (Y) pada BPR Kota Banda Aceh, hal ini berarti

  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah disajikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif terhadap

  Pengaruh Kesesuaian Kompensasi terhadap Fraud pada BPR Kota Banda Aceh.

  Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah secara parsial variabel independen mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen. Variabel independen dikatakan mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen apabial β 1 dan β 2 ≠ 0. Hasil pengujian secara parsial menggunakan analisis regresi linear berganda dapat dilihat pada Tabel tersebut.

   Hasil Uji Secara Parsial

  Berdasarkan Tabel tersebut menjelaskan hubungan kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal dengan fraud pada BPR Kota Banda Aceh diperoleh nilai koefisien korelasi (R) sebesar 0,292 angka ini menujukkan bahwa keeratan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen sebesar 29,2%.

  informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal) dengan fraud pada BPR Kota Banda Aceh.

  1 ,292 a ,805 ,013 2,29313

  Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

  b Model R R Square

Tabel 1.2 Koefisien determinasi dan Korelasi Model Summary

  Berdasarkan hasil pengolahan data juga dapat diketahui koefisien korelasi (R) yang digunakan untuk melihat keeratan hubungan antara variabel independen (kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal) dengan fraud pada BPR Kota Banda Aceh.

  Berdasarkan hasil penelitian diperoleh bahwa semua koefisien variabel independen (baik kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi maupun efektivitas pengendalian internal) berpengaruh negatif dan tidak sama dengan 0 (β 1 = - 0,600 , β 2 = -,262 β 3 = -,580). Jadi hasil penelitian ini menolak H (Hipotesis nol). Dengan demikian dapat dikatakan bahwa kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal secara bersama-sama berpengaruh negatif terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh.

  Untuk menguji apakah kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal secara bersama-sama berpengaruh terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh, didasarkan pada ketentuan (syarat) bahwa jika paling sedikit ada satu β i (i=1 dan 2) ≠ 0 , maka secara bersama-sama kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal berpengaruh terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh.

  Hasil Pengujian Secara Bersama-sama

  Hasil penelitian ini mengindikasikan bahwa semakin sesuainya kompensasi yang diberikan instansi kepada karyawan maka akan semakin menurunkan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi yang dilakukan karyawan maupun manajemen yang berada di dalamnya.

   Pengaruh Penerapan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Fraud pada BPR Kota Banda Aceh.

  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah disajikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh negatif terhadap fraud (Y) pada BPR Kota Banda Aceh, hal ini berarti hipotesis yang menyatakan penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh negatif terhadap fraud (Y) pada BPR Kota Banda Aceh dapat diterima. Dengan demikian semakin tinggi penerapan sistem informasi akan semakin meminimalisir fraud (Y) pada BPR Kota Banda Aceh.

  Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Claudia (2015) melakukan penelitian tentang dampak teknologi informasi dalam pengendalian internal untuk mengantisipasi kecenderungan kecurangan akuntansi. Hasil penelitiannya menyatakan bahwa Teknologi informasi memiliki risiko terhadap keamanan dan kehilangan data, sehingga perusahaan harus menerapkan pengendalian

  IT khusus seperti pengaturan fungsi IT, pengembangan sistem dan pengemanan fisik dan online.

  Penerapan sistem informasi akuntansi entitas secara signifikan dapat memberikan pengaruh timbulnya risiko salah saji material dalam laporan keuangan. Secara khusus, sistem informasi yang dirancang dengan baik dan secara efektif beroperasi harus menyediakan data akuntansi yang dapat dipercaya, sementara sistem yang dirancang dengan buruk akan memberikan hasil sebaliknya. Ketika berkembangnya suatu bisnis perusahaan dan meningkatnya kebutuhan akan informasi, biasanya sistem TI dalam perusahaan akan ditingkatkan. Keunggulan dari teknologi informasi adalah setiap masalah dalam transaksi bisnis yang kompleks dan dalam jumlah yang besar dapat diatasi secara efisien. Selain itu dapat menyediakan teknologi informasi yang berkualitas.

  Salah satu dapat diminimalisir dengan sistem TI dengan mengganti prosedur yang biasanya dilakukan secara manual dengan pengendalian-pengendalian yang terprogram yang menerapkan fungsi saling mengawasi dan mengontrol untuk setiap transaksi yang diproses. Kesempatan untuk melakukan kecurangan, dapat dilakukan dengan pengendalian, yaitu pengendalian yang berhubungan dengan keamanan aplikasi online, pemisahan tugas juga dapat ditingkatkan yaitu dengan basis data dan sistem operasi (Elderet al :2013).

  Akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan (stakeholder) lain yang dapat dijadikan dasar pengambilan keputusan ekonomi, dengan adanya sistem akuntansi dengan teknologi informasi yang memadai, dapat menjadikan hal-hal tersebut dapat meningkat jika ditunjang oleh Teknologi Informasi yang baik.

  Pengaruh Pengendalian Internal terhadap Fraud pada BPR Kota Banda Aceh.

  Berdasarkan hasil pengujian hipotesis yang telah disajikan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa efektivitas pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap fraud (Y) pada BPR Kota Banda Aceh, hal ini berarti hipotesis yang menyatakan pengendalian internal berpengaruh negatif terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh. dapat diterima. Dengan demikian semakin tinggi penggunaan pengendalian internal akan semakin berkurang pula fraud pada BPR Kota Banda Aceh.

  Hasil penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Wilopo (2006) melakukan penelitian tentang pengaruh pengendalian internal birokrasi pemerintah serta perilaku tidak etis dari birokrasi terhadap kecurangan akuntansi di Badan Pengawas Keuangan (BPK). Data responden yang digunakan pada penelitian ini adalah para pejabat auditor yang bekerja sebagai pengawas dan pemeriksa pada Badan Pengawas Keuangan (BPK). Menunjukkan hasil pengendalian internal dan Perilaku tidak etis berpengaruh terhadap kecurangan akuntansi. Dari penelitian tersebut relevansi dengan penelitian ini adalah mempunyai persamaan pada objek penelitaian yang akan diteliti yaitu pada sektor lembaga pemerintahan, metode yang digunakan penelitian ini menggunakan data primer dalam bentuk kuisioner. Perbedaan pada penelitian ini yaitu dalam penelitian tersebut menggali persepsi auditor pemerintahan, sedangkan penelitian ini menggali persepsi Pimpinan, karyawan keuangan (finance), accounting dan audit internal untuk mengetahui bagaimana fraud terjadidi BPR tersebut.

  

  Untuk menambah referensi penelitian selanjutnya, ada beberapa saran yang dikemukakan sebagai berikut:

  Auditing An Integrated Approach, Alih Bahasa

  Arens, Alvin A., dan James K. Loebbecke, 2000.

  Nominal. Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta.

  Arifiyani dan, Sukirno. 2012. Pengaruh Pengendalian Intern, Kepatuhan dan Kompensasi Manajemen Terhadap Perilaku Etis Karyawan. Jurnal

  Managing The Business Risk of Fraud: A Practical Guide.

  American Institute of Certified Public Accountant dan Association of Certified Fraud Examiners. 2009.

  Daftar Pustaka

  lebih baik lagi mengenai kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal sangat berperan dalam membantu manajemen dan para karyawan yang bertanggung jawab dalam pelaksanaan aktivitas- aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pengarahan serta pengambilan keputusan yang berkualitas Untuk maksud tersebut diperlukan kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal secara optimal sehingga fraud dapat diatasi dan adanya solusi dari aktivitas perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, pengarahan, koordinasi dan pengawasan (controlling).

  fraud, agar dapat memperhatikan kearah yang

  2. Saran Praktis, diharapkan para manajemen pada BPR Kota Banda Aceh, dalam menurunkan

  1. Saran akademisi, variabel yang digunakan dalam penelitian ini masih sangat terbatas. Oleh karena itu, peneliti selanjutnya dapat memperluas penelitian tentang fraud dengan menambah variabel lainnya sehingga menghasilkan penelitian yang lebih baik dari penelitian sebelumnya serta jumlah sampel yang digunakan dapat diperbanyak dan diperluas.

  SARAN

  Penelitian ini membuktikan teori Arens (2009:379) yang menyatakan bahwa salah satu komponen dalam Pengendalian Internal yaitu Penilaian Risiko atas pelaporan keuangan adalah tindakan yang dilakukan manajemen untuk mengidentifikasi dan menganalisis risiko-risiko yang relevan dengan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Generally Accepted Accounting

  BPR Kota Banda Aceh, dapat dijelaskan oleh variabel kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal, sedangkan sisanya sebesar 19,5% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

  2. Variabel independen yang diteliti terdiri dari 3 variabel independen yang memiliki pengaruh secara bersama-sama terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh, dimana koefisien determinasi (R 2 ) sebesar 0,805. Angka ini menunjukkan bahwa sebanya 80,5% variasi variabel fraud pada

  1. Penelitian ini hanya meneliti pada pada BPR Kota Banda Aceh sehingga hasilnya tidak dapat digeneralisasikan untuk perusahaan-perusahaan lainnya yang ada di Kota Banda Aceh khususnya, maupun perusahaan lainnya yang berada di luar Banda Aceh.

  Hasil penelitian ini dibatasi oleh beberapa hal sebagai berikut :

  KETERBATASAN

  4. Pengendalian Internal berpengaruh negatif terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh

  3. Penerapan sistem informasi akuntansi berpengaruh negatif terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh.

  2. Kesesuaian kompensasi berpengaruh negatif terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh.

  1. Kesesuaian kompensasi, penerapan sistem informasi akuntansi dan efektivitas pengendalian internal secara bersama-sama berpengaruh negatif terhadap fraud pada BPR Kota Banda Aceh.

  Keefektifan Pengendalian Internal dalam penelitian ini memberikan indikasi bahwa penerapan dalam instansi semakin efektif akan semakin menurunkan Kecenderungan Kecurangan Akuntansi yang dilakukan karyawan maupun manajemen yang berada di dalamnya.

  berterima umum. Penilai Risiko tersebut sebagai bagian dari perancangan dan pelaksanaan pengendalian internal untuk meminimalkan kekeliruan serta kecurangan, auditor menilai risiko untuk memutuskan bukti yang dibutuhan dalam audit.

  Principles (GAAP) atau prinsip-prinsip akuntansi yang

5. KESIMPULAN

  

  Amir Abadi Jusuf, Eighth, Jilid 1, Prentice – Hall Sekaran, Uma. 2006. Research Method for Business, International, Inc, New York. Metodologi Penelitian untuk Bisnis. Edisi 4. Buku Al Bahra, Bin Ladjamudin. 2005. “Analisis dan 1 dan 2. Salemba Empat. Jakarta.

  Desain Sistem Informasi” Graha Ilmu, Tangerang. Sugiyono. 2004. Metode Penelitian Bisnis. Alpha Claudia, W. M. Korompis, 2014. Dampak Teknologi Beta. Bandung.

  Informasi dalam Pengendalian Internal untuk Soselisa dan Mukhlasin. 2008. Pengaruh Faktor Kultur Mengantisipasi Kecenderungan Kecurangan Organisasi Manajemen Strategik Keuangan dan Akuntani. Jurnal Riset Akuntansi Going Concern, Auditor Terhadap Kecenderungan Kecurangan

  vol: 9. ISSN 1907- 9737. Akuntansi: Studi Pada Perusahaan Publik Di

  Elder,Randal J, Beasley, Mark S, Arens, Alvin A, Indonesia. Simposium Nasional Akuntansi, XI: Jusuf , Amir Abadi. 2013. Jasa Audit dan Unika Atmajaya.

  Assurance. Salemba Empat. Jakarta. Thoyibatun, Siti. 2009. Analysing The Influence of

  Fakultas Ekonomi Universitas Syiah Kuala, Jurusan Internal Control Compliance and Compensation Akuntansi, 2004. Buku Petunjuk Teknik Penulisan System Against Unethical Behavior and

  Proposal Penelitian dan Penulisan Skripsi, Banda Accounting Fraud Tendency. Universitas Negeri Aceh.

  Malang.Hal 1-19. Firna, Anita. 2010. Pengaruh Sistem Pengendalian Wilopo. 2006. “Analisis Faktor-Faktor Yang

  Intern dan Audit Kinerja Terhadap Efektivitas Berpengaruh Terhadap Kecenderungan Pelaksanaan Program Kegiatan pada SKPD Kecurangan Akuntansi: Studi Pada Perusahaan pemerintah kota Banda Aceh. Pasca Sarjana Publik dan Badan Usaha Milik Negara Di Universitas Syiah Kuala. Banda Aceh. Indonesia.” Proceeding Simposium Nasional Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariat Akuntansi IX Padang. 23-26 Agustus 2006.

  dengan Program SPSS. Edisi 3. Universitas Diponegoro. Semarang.

  Guy, M. Wayne Alderman, dan Alan J. Winters, 2002.

  Auditing, Edisi kelima, alih Bahasa Sugiyarto, SE, M.Si, Ak. Auditing, Jilid 1, Erlangga, Jakarta.

  Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Professional Akuntan Publik. Salemba Empat. Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia. 2001. Standar Pemeriksaan

  Akuntan Publik. SA Seksi 316. Pertimbangan

  Atas Kecurangan Dalam Audit Laporan Keuangan.

  ______________. 2001. Standar Pemeriksaan Akuntan Publik. SA Seksi 319. Perimbangan Atas

  Pengendalian Internal Dalam Audit Laporan Keuangan. Jogiyanto. 2005. “Analisis & Desain” Andi.

  Yogyakarta. Kanakan, Paradiredja & Mulyadi. 2002. Auditing.

  Edisi ke-6. Salemba Empat. Jakarta. Mulyadi. 2002. Auditing, Buku 1, Edisi Enam, Salemba Empat. Jakarta.

  Niswonger, Warren, Reeve, Fees, 2000. Prinsip-

  Prinsip Akuntansi, Edisi 19, Penerjemah:

  Alfonsus Sirait dan Helda Gunawan, Jilid I, Erlangga. Jakarta.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KEPEMILIKAN INSTITUSIONAL, KEPEMILIKAN MANAJERIAL, VARIABILITAS PENDAPATAN, CORPORATE TAX RATE, DAN NON DEBT TAX SHIELD TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI TAHUN 2011-2015

1 4 13

PENGARUH INFORMASI KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP INITIAL RETURN PADA PERUSAHAAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM SAHAM PERDANA DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2014-2016

0 0 14

PENGARUH INDEPENDENSI, SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR, PENERAPAN STANDAR AUDIT, DAN ETIKA AUDIT TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (STUDI PADA AUDITOR BPK RI PERWAKILAN PROVINSI ACEH)

0 1 11

PENGARUH ISLAMIC CORPORATE GOVERNANCE DAN INTERNAL CONTROL TERHADAP INDIKASI TERJADINYA FRAUD PADA BANK UMUM SYARIAH DI INDONESIA

1 1 21

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN ACEH BESAR

0 1 8

ANALISIS EFEKTIVITAS PENERIMAAN PAJAK BUMI DAN BANGUNAN PERDESAAN DAN PERKOTAAN DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH DI KABUPATEN ACEH BESAR

0 0 8

PENGARUH PENDAPATAN SENDIRI DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP BELANJA MODAL DENGAN DANA OTONOMI KHUSUS SEBAGAI PEMODERASI PADA KABKOTA DI PROVINSI ACEH

0 0 9

PENGARUH PENDAPATAN SENDIRI DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP BELANJA MODAL DENGAN DANA OTONOMI KHUSUS SEBAGAI PEMODERASI PADA KABKOTA DI PROVINSI ACEH

0 0 9

ANALISIS AKUNTABILITAS PENGELOLAAN WAQAF PADA BAITUL MAL PROVINSI ACEH

0 1 13

ANALISIS PENERAPAN IJARAH DAN PERLAKUAN AKUNTANSI BERDASARKAN PSAK 107 PADA PT BPRS HIKMAH WAKILAH KOTA BANDA ACEH

1 1 16