Tenses Perubahan Kata Kerja Berdasarkan

Tenses: Perubahan Kata Kerja Berdasarkan Waktu
@Genius_Content
Kategori: Grammar TOEFL
Diterbitkan: 21 Juli 2016
Diperbarui: 08 Oktober 2016
Dilihat: 4759

Tenses adalah perubahan kata kerja (verb) berdasarkan waktu
tertentu. Pola perubahan ini mengikuti bagaimana kejadian tersebut berlangsung, apakah dalam
bentuk lampau, sekarang, masa akan datang, atau sedang terus berlangsung. Dalam belajar
bahasa Inggris, baik tulisan maupun percakapan, tenses sangat penting difahami karena akan
muncul dalam banyak tes, seperti tes TOEFL (PBT, iBT, CBT, ITP), TOEIC, IELTS,
wawancara, dan ujian sekolah. Lalau bagaimana agar kita dapat menggunakannya secara tepat?
Pelajari formula-formulanya atau rumus pembentukan pola tenses sebagaimana kami jelaskan
berikut ini.

A. Simple Present
Simple Present

Affirmative


She sleeps.

Negative

She does not sleep.

Interrogative

Does she sleep?

Formula

I, you we they + V1 || he, she, it + Vs/es

Fungsi

1. Menyatakan kejadian yang terjadi berulang-ulang pada masa
sekarang
2. Menyatakan fakta dan kebenaran umum.


B. Present Progressive
Present Progressive

Affirmative

She is sleeping.

Negative

She is not sleeping.

Interrogative

Is she sleeping?

Formula

to be (is,am,are) + verb + ing

Fungsi


1. Menyatakan kejadian yang terjadi pada saat percakapan
terjadi.
2. Menyatakan rencana yang sudah nyaris pasti.

C. Simple Past
Simple Past

Affirmative

She slept.

Negative

She did not sleep.

Interrogative

Did she sleep?


Formula

V2

Fungsi

menyatakan kejadian yang terjadi sekali atau berulaug-ulang
ataupun kebiasaan di masa lalu.

D. Past Progressive
Past Progressive

Affirmative

She was sleeping.

Negative

She was not sleeping.


Interrogative

Was she sleeping?

Formula

to be (was, were) + verb + ing

Fungsi

1. Kejadian yang terjadi pada saat tertentu di masa lalu
2. Kejadian yang terjadi saat kejadian lain terjadi di masa lalu

Susah cari soal-soal TOEFL yang lengkap?
Sudah kami sediakan superlengkap, praktis, dan aplikatif!
Klik Selengkapnya

E. Present Perpect Simple
Present Perfect Simple


Affirmative

She has slept.

Negative

She has not slept.

Interrogative

Has she slept?

Formula

Have/has + V3

Fungsi

1. Menekankan pada hasil (bukan durasi).
2. Menyatakan sesuatu yang telah dimulai dan masih ter-jadi

atau yang baru saja ber-henti.
3. Kejadian yang telah selesai pada saat pembicaraan berlangsung.

F. Present Perpect Progressive
Present Perfect Progressive

Affirmative

He has been thinking.

Negative

He has not been thinking.

Interrogative

Has he been thinking?

Formula


Have or has + been + V ing

Fungsi

1. Menekankan pada durasi (bukan hasil).
2. Kejadian yang baru saja ber-henti atau masih berlangsung.
3. Kejadian yang telah selesai dan memengaruhi masa
sekarang.

G. Past Perpect Simple
Past Perfect Simple

Affirmative

She had won.

Negative

She had not won.


Interrogative

Had she won?

Formula

Had + V3

Fungsi

1. Kejadian yang terjadi sebelum waktu tertentu di masa lalu.
2. Kadang bisa saling menggantikan dengan past perfect
progressive.
3. Hanya menekankan pada fakta (bukan durasi).

H. Past Perpect Progressive
Past Perfect Progressive

Affirmative


He had been waiting

Negative

Had he been waiting?

Interrogative

Ha had not been waiting.

Formula

Had + been + V-ing

Fungsi

1. Kejadian yang terjadi sebelum waktu tertentu di masa lalu,
kadang bisa saling menggantikan dengan past perfect simple
2. Menekankan pada durasi


I. Future Simple
Future Simple

Affirmative

You will win.

Negative

You will not win.

Interrogative

Will you win?

Formula

Will + V1

Fungsi

1. Menyatakan kejadian pada masa depan.
2. Keputusan spontan.

J. Near Future (Going To)
Near Future (going to)

Affirmative

He is going to watch TV.

Negative

He is not going to watch TV.

Interrogative

Is he going to watch TV?

Formula

Fungsi

to be (is am are) + going + to + V1
1. Keputusan yang dibuat untuk masa depan.
2. Kesimpulan berhubungan den-gan masa depan.
3. Menyatakan prediksi.

K. Future Progressive
Future Progressive

Affirmative

She will be listening to music

Negative

She whl not be listening to music

Inter:rogative

Will she be listening to music?

Formula

Will +be + V-ing

Fungsi

1. Kejadian yang akan terjadi pada waktu tertentu di masa
depan.
2. Kejadian yang pasti terjadi pada masa depan dalam jangka
waktu dekat.

L. Future Perpect
Future Perfect

Affirmative

He will have spoken.

Negative

He will not have spoken.

Interrogative

Will he have spoken?

Formula

Will + have + V3

Fungsi

Kejadian yang akan selesai pada waktu di masa depan.

M. Future Perpect Progressive

Future Perfect Progressive

Affirmative

You will have been studying.

Negative

You will not have been studying.

Interrogative

Will you have been studying?

Formula

Will + have + been + V-ing

Fungsi

1. Kejadian yang terjadi sebelum waktu tertentu di masa depan.
2. Menekankan pada jalannya kejadian.

Verb menurut grammar bahasa Inggris adalah kata kerja yang merupakan kata yang
menunjukkan pekerjaan, perbuatan, dan keadaan subjek.
Contoh: Run (lari), sleep (tidur), eat (makan), talk (berbicara).
Kata kerja dapat diklasifikasikan berdasarkan bentuknya, objeknya, perubahan waktunya, dan
fungsinya.
Kelompok kata kerja yang didasarkan pada fungsinya dalam suatu kalimat ada 3 jenis, yaitu Full
Verb (kata kerja penuh), Linking Verb (kata kerja penghubung), dan Auxiliary Verb (kata kerja
bantu). Penjelasannya adalah sebagai berikut:

1. Full Verb
Full verb (kata kerja penuh) adalah kata kerja yang sudah memiliki arti sendiri secara penuh.
Dalam penerapannya, full verb yang biasa juga disebut dengan nama main verb, lexical verb,
ordinary verb, principal verb, atau meaningful verb hanya disebut 'verb' saja.
Ciri-ciri full verb:


Bentuknya bisa berubah-ubah tergantung pada unsur pelaku (person), jumlah (number), dan
bentuk waktu (tenses). Full verb inilah yang sebenarnya dikelompokkan menjadi kata kerja
regular dan irregular.



Bila digunakan dalam kalimat negative atau interrogative, full verb ini membutuhkan bantuan
auxiliary verb (kata kerja bantu).

Contoh:
- make (membuat) - find (menemukan)

- read (membaca) - type (mengetik)
- cry (menangis) - sleep (tidur)

2. Auxiliary Verb
Auxiliary verb atau kata kerja bantu adalah kata kerja yang membantu kata kerja lain untuk
membentuk sebuah struktur kalimat yang lengkap. Auxiliary verb ini juga biasa disebut dengan
helping verb, special verb, atau pre-verb.
Ciri-ciri auxiliary verb:
• Tidak dapat berdiri dalam suatu kalimat (memerlukan full verb).
• Umumnya, digunakan dalam kalimat-kalimat yang predikatnya bukan berupa kata kerja
(kalimat nominal).
• Pada kalimat tanya (yes/no question) diletakkan di awal kalimat sebagai pengganti kata tanya.
• Digunakan dalam pembentukan kalimat pasif.
Auxiliary verb, meliputi:
• Be (is,am, are, was, were)
Is, am, are merupakan be yang digunakan dalam present tense.
Am digunakan untuk subjek I. Is digunakan untuk subjek he,she,it. Are digunakan apabila
subjeknya you, we, they.
Was, were, dari is, am, are dimana was digunakan apabila subjeknya I, he,she, it sementara were
digunakan apabila subjeknya you, we, they.
• Do, Does, Did
Do digunakan untuk subjek I, you, they, te untuk membentuk kalimat negatif dan kalimat tanya
pada bentuk kalimat verbal (kalimat yang predikatnya berupa kata kerja).
Does digunakan untuk subjek he, she, it untuk membentuk kalimat negatif dan kalimat tanya
pada bentuk kalimat verbal.
Did merupakan bentuk lampau dari do dan does yang dapat digunakan untuk semua subjek.
• Have, has, hadHave digunakan untuk membentuk kalimat Present Perfect atau Present Perfect
Continuous tense jika subjeknya I, you, we, atau they.
Has digunakan untuk membentuk kalimat present perfect tense atau Present Perfect Continuous
jika subjeknya he, she, atau it.
Had merupakan bentuk lampau dari have dan has. Had digunakan oleh semua subjek untuk
membentuk kalimat Past Perfect Tense atau Past Perfect Continuous Tense.
Modal Present/Future

Should, secara umum mengacu pada:
- Ekspektasi/dugaan/harapan
Contoh:
(a) This movie should be very good.
(b) The food should be delicious.
- Rekomendasi/saran
Contoh:
(a) You should discuss about it with your partner first.
(b) I think we should talk it over with our lecturer.
(c) It should be thought through maturely.

- Kritik terhadap suatu kejadian
Contoh:
(a) You shouldn’t eat too much.
(b) Your parents shouldn’t think about it seriously.
(c) Stop that! You shouldn’t treat your sister like that.
- Ketidakyakinan/ketidakpastian
Contoh:
(a) Should I say tell the truth?
(b) Should we leave these papers here?
(c) Should I park my car over there?
Could, secara umum mengacu pada:
- Kemungkinan atau ketidakpastian
Contoh:
(a) This could be the house.
(b) It could be her pet.
(c) This could be his book.
- Digunakannya kata sifat pembanding untuk mengindikasikan kemungkinan dan
ketidakmungkinan
Contoh:
(a) It could be better.
(b) The situation could be worse.
(c) It couldn’t be any slower.
- Saran
Contoh:
(a) We could go to the restaurant next to the club.
(b) You could go home right now.
(c) They could give their reports to the manager.
- Keengganan/ketidakmauan
Contoh:
(a) I couldn’t leave my father here alone.
(b) We couldn’t let the problem go hang.
(c) I couldn’t go there without you.
Can, secara umum mengacu pada:
- Kritik
Contoh:
(a) She can be so boring.
(b) You can be really annoying, you know!
- Kemampuan
Contoh:
(a) She can write a poem well.
(b) The summer can be really so hot.
(c) I can do it by myself.
Must, secara umum mengacu pada:
- Keharusan

Contoh:
(a) The students must pass this examination.
(b) I must leave this room now.
(c) You must do your homework by yourself.
- Kepastian
Contoh:
(a) It must be our turn to perform the dance.
(b) That must be our stop.
(c) It must be yours.
May and Might, secara umum mengacu pada:
- Pengekspresian klausa although
Contoh:
(a) He may be your brother, but that is no excuse for blaming you like that.
(b) She may be our boss, but that is no excuse for shouting like that.
(c) She may be the servant, but it there is no excuse for treating her like that.
- Kemungkinan atau ketidakpastian
Contoh:
(a) The conference may find a solution to the problem.
(b) It might happen today.
(c) You may be not getting the best score that you want.
- Sebuah ekspresi idiomatik disertai try
Contoh:
(a) Although she tried hard, she could not pass the driving test.
(b) Try as she might, she couldn’t pass the driving test.
(c) Although I tried hard, I couldn’t pass the driving test.
Shall, secara umum mengacu pada:
- Semua orang untuk menekankan sesuatu yang pembicara rasa pasti terjadi atau ingin
terjadi.
Contoh:
(a) We shall win!
(b) I shall definitely give up smoking this year.
- Peraturan resmi
Contoh:
(a) No player shall move the ball piece of another player.
(b) Only staffs shall enter through this room.
(c) No person shall walk on through this way.
Will, secara umum mengacu pada:
- Asumsi/anggapan
Contoh:
(a) That will be for me.
(b) The phone will be for you.
(c) The money will be for us.
- Tujuan pembicara atau untuk melarang sesuatu

Contoh:
(a) You won’t it! (You will not it!)
(b) I will take my part anyway.
(c) We will take the money, so there!
Would, secara umum mengacu pada:
- Kebiasaan yang menjengkelkan
Contoh:
(a) Jim would get lost, wouldn’t he?! It’s typical of him.
(b) The show would be boring, wouldn’t it?!
(c) She won’t wouldn’t get here on time, wouldn’t will she?!
- Kalimat kondisional yang mengindikasikan kepastian
Contoh:
(a) If she asked me, I wouldn’t agree with her idea.
(b) Life wouldn’t be worth living without you if you weren’t there.
(c) Nobody would like it if we asked them.
- Penekanan sebuah tindakan tentatif/sementara
Contoh:
(a) I doubt whether she would know the answer.
(b) It’s unlikely that he would do something like that.
• Modal Past

Should have and Ought to have, secara umum mengacu pada:
- Ekspektasi/harapan
Contoh:
(a) The message I sent you, ought to have arrived by now.
(b) The message I sent you, should have arrived by now.
- Kritik terhadap suatu kejadian
Contoh:
(a) You shouldn’t have watched TV so much last night.
(b) You oughtn’t to have watched TV so much last night.
- Ekspresi rasa terima kasih yang sopan
Contoh:
(a) Oh, you really shouldn’t have done it.
(b) You’re so nice. You shouldn’t have done it for me.
Could have, secara umum mengacu pada:
- Kemungkinan/kemampuan atau ketidakpastian pada masa lampau
Contoh:
(a) Schumi could have won the race if he had tried.
(b) I suppose that it could have been Craig.
- Kata sifat pembanding (komparatif )
Contoh:
(a) I couldn’t have been happier in those days.
(b) We couldn’t have been better in that moment.

- Keengganan/ketidakmauan
Contoh:
(a) I couldn’t have left my sister alone.
(b) We couldn’t have given our dog to you.
Could, secara umum mengacu pada:
- Kemampuan (lampau)
Contoh:
(a) I could ride a bicycle when I was four.
(b) My brother could swim when he was five.
Might have, secara umum mengacu pada:
- Kemungkinan yang dulu tidak terjadi
Contoh:
(a) She might have drowned.
(b) You might have failed.
- Ketidakpastian
Contoh:
(a) They might not have received our message yet.
(b) She might not have listened to your voice yet.
- Ekspresi rasa jengkel atas seseorang yang gagal melakukan sesuatu
Contoh:
(a) I might have told you your trousers were split!
(b) You might have told me my score was so bad!
Must have and Can’t have, secara umum mengacu pada:
- Keyakinan terhadap kejadian pada masa lampau
Contoh:
(a) Someone must have stolen it.
(b) You can’t have lost it.
- Kalimat seru disertai surely
Contoh:
(a) Surely you can’t have finished all of it!
(b) Surely you must have noticed it!
Would not, secara umum mengacu pada:
- Keengganan/ketidakmauan (lampau)
Contoh:
(a) My nephew wouldn’t turn off the television.
(b) She wouldn’t give her cat to me.
(c) I wouldn’t help him anymore.
Would have, secara umum mengacu pada:
- Sebuah peristiwa yang dulu sebenarnya tidak terjadi
Contoh:
(a) I would have gone to Paris, but I didn’t have much time.
(b) I would have accepeted the job, but I didn’t want to move house.

3. Linking verb
Berbeda dengan auxiliary verb yang hanya berfungsi untuk membentuk kata kerja lain dalam
membangun sebuah kalimat, linking verb atau kata kerja penghubung merupakan kata kerja yang
berfungsi untuk menghubungkan subjek dengan dengan pelengkap. Kata kerja penghubung ini,
antara lain: feel, get, grow, look, remain, fall, appear, become, seem, smell. Lebih lengkapnya,
silakan baca Linking Verb dalam Grammar Bahasa Inggris.

4. Regular Verb dan Irregular Verb
Regular verb adalah kata kerja beraturan yang sudah baku dalam perubahannya. Sedangkan
irregular verb merupakan kata kerja tidak beraturan dalam perubahan kata kerjanya. Silakan lihat
daftar Irregular Verb (Daftar Kata Kerja Tidak Beraturan) yang sering dipakai dalam bahasa
Inggris.

5. Perubahan kata kerja berdasarkan waktu (Tenses)
a. Simple Present
b. Present Progressive
c. Simple Past
d. Past Progressive
e. Present Perpect Simple
f. Present Perpect Progressive
g. Past Perpect Simple
h. Past Perpect Progressive
i. Future Simple
j. Near Future (Going To)
k. Future Progressive
l. Future Perpect
m. Future Perpect Progressive
Parallel Structure (paralelism) adalah kesamaan atau kesetaraan dalam kalimat yang biasanya
digunakan untuk menyebutkan beberapa item (sesuatu) yang jumlahnya lebih dari satu dan
dalam kalimat biasanya berfungsi sebagai Subject atau Object. Namun terkadang juga
merupakan beberapa Verb jika kalimat tersebut kalimat majemuk setara. Misalnya, ada yang
disebut konjungsi sederajat (and, but, or) yaitu menggabungkan bersama-sama pernyataan yang
sama menjadi struktur paralel. Konjungsi ini bisa menggabungkan kata benda (noun), kata kerja
(verb), kata sifat (adjective), frasa (phrase), anak kalimat, atau kalimat utama. Masing-masing
hanya dapat digabungkan jika bentuknya yang sama. Mari kita bahas mengenai parallel structure
ini.

1. PREPOSITION (kata depan)

Preposition atau kata depan yaitu sebuah kata didepan noun atau pronoun yang menunjukkan
hubungannya dengan kata lain dalam sebuah kalimat. Di bawah ini adalah preposition yang
sering digunakan dalam bahasa Inggris dan contoh-contoh penggunaannya dalam kalimat bahasa
Inggris:

Kombinasi preposisi, baik dengan kata kerja (verb) maupun dengan kata sifat (adjective) sering
mengakibatkan kesalahan pemaknaan terhadap kata depan tersebut. Hal ini disebabkan beberapa
kata kerja dan kata sifat dalam bahasa selalu diikuti oleh preposisi tertentu yang sudah menjadi
bentuk baku.
Dalam hal ini, kata depan (preposition) yang melekat pada kata tersebut tidak bisa diartikan
secara terpisah sesuai dengan arti harfiahnya. Selain kesalahan pemaknaan, kombinasi preposisi
yang sudah tidak bisa ditawar ini membuat kita sering melakukan kesalahan, contohnya ketika
kita ingin mengatakan: “Aku takut pada anjing”, kecenderungan kalimat bahasa Inggris yang kita
susun adalah: "I’m afraid to dog". Ini karena dalam pemahaman kita, kata depan 'to' berarti
'pada'. Tapi dalam bahasa Inggris, kata “afraid” selalu diikuti kata “of”. Sehingga kalimat
seharusnya bukan “I’m afraid to dog” tapi “I’m afraid of dog”.
Untuk itu, agar kesalahan-kesalahan dalam pembentukan kalimat bahasa Inggris ini tidak terjadi,
kita harus mengetahui kombinasi preposisi baik dengan kata kerja maupun dengan kata sifat.
Komposisi preposisi lain yang sering mengakibatkan kesalahan seperti di atas, misalnya:
be aware of : waspada (terhadap)
to believe in : percaya pada
to blame for : menuduh atas
be capable of : mampu dalam
be composed of : tersusun dari
to depend on : tergantung pada
be disappointed in/about : kecewa pada
be engaged to : bertunangan dengan
to fight for : berkelahi untuk
be fond of : menyukai
be guilty of : merasa bersalah karena
be interested in : tertarik pada
be jealous of : cemburu pada
to look forward to : menanti-nanti
be married to : menikah dengan
to object to : keberatan terhadap
to pray for : berdoa untuk
be proud of : bangga pada
be related to : berhubungan dengan
to rely on : mengandalkan pada
be scared of : takut pada
to take advantage of : memanfaatkan
to take care of : menjaga
be tired of, from : lelah karena
be worried about : khawatir pada

2. CONJUNCTION (Kata Penghubung)
Conjunction atau kata penghubung merupakan kata yang berfungsi untuk menghubungkan kata
dengan kata, frase dengan frase, klausa dengan klausa, atau kalimat dengan kalimat. Dalam soal
TOEFL, conjuntion ini umumnya berhubungan dengan hubungan antara clausa dengan clausa.

Jenis-jenis conjunction:
a. Coordinative Conjuction (Kata Penghubung Koordinatif)
Coordinative Conjuction digunakan untuk menggabungkan klausa-klausa yang memiliki
kedudukan, bentuk, dan sifat yang sama atau setara. Coordinative conjunction dibedakan
menjadi empat macam berdasarkan fungsinya, yaitu: penambahan, pilihan, berlawanan, dan
kesimpulan. Coordinative conjunction yang sering dipakai, di antaranya: and, or, but, yet, so.
Coordinative conjunction lainnya dapat dilihat dalam tabel berikut:

b. Subordinative Conjuction (kata penghubung subordinative)
Subordinative Conjuction digunakan untuk menghubungkan kalimat majemuk yang memiliki
dependent clause (anak kalimat) dan main clause atau independent clause (kalimat utama).
Konjungsi ini dapat berfungsi untuk menunjukkan hubungan:

Pronoun adalah kata ganti, yaitu kata yang digunakan sebagai pengganti kata benda (noun)
sehingga kata benda tersebut tidak digunakan secara berulang-ulang. Kata ganti (pronoun) adalah
kata-kata seperti he, she atau it, yang menggantikan kata benda. Ketika kamu mengetahui ada
kata ganti dalam soal test TOEFL, periksalah bahwa ia berada di tempat yang benar sesuai
fungsinya dalam kalimat (misalnya: sebagai subjek atau objek). Periksa juga apakah ia telah
sesuai dengan kata benda yang digantikannya.
Berikut beberapa masalah kata ganti benda (pronoun) yang paling umum ditemui dalam tes
TOEFL.
a. Membedakan kata ganti subjek dan objek.
b. Membedakan kata ganti kepemilikan benda dan kepemilikan sifat.
c. Memeriksa kesesuian rujukan kata ganti benda yang digantikannya.
Baiklah, mari sekarang kita bahas tentang pronoun ini. Agar mudah difahami, perhatikan contoh
kalimat berikut:
- Diana studied very hard, but she couldn’t pass the exam.
- I told Daisy that I like her.
Bandingkan dengan kalimat dibawah ini:

- Diana studied very hard, but Diana couldn’t pass the exam.
- I told Daisy that I like Daisy.
Setelah mengamati contoh-contoh di atas dapat terlihat dengan jelas bahwa keberadaan pronoun
atau kata ganti ini mendukung keefektifan sebuah kalimat dalam bahasa Inggris.
Pronoun atau kata ganti dapat diklasifikasikan ke dalam 8 kelompok, yaitu:
. Personal Pronoun (Kata Ganti Orang)

Personal pronoun atau kata ganti orang merupakan kata ganti yang digunakan untuk
menggantikan nama orang, binatang, atau benda. Personal pronoun dibedakan menjadi tiga
macam, yaitu:


Kata ganti orang pertama (first person pronoun), yaitu kata ganti yang menunjuk pada pembicara
(speaker) dalam suatu konteks kalimat. Yang termasuk kata ganti orang pertama, yaitu: I/me,
we/us. Kata ganti I/me digunakan untuk menggantikan orang pertama tunggal (singular),
sedangkan we/us merupakan kata ganti orang pertama jamak (plural), dimana pembicara
(speaker) tidak hanya menunjuk pada dirinya sendiri.



Kata ganti orang kedua (second person pronoun), yaitu kata ganti yang menunjuk pada
pendengar (listener) atau orang yang berbicara dengan pembicara (speaker) dalam suatu
konteks kalimat. Yang merupakan kata ganti orang kedua adalah You. Dalam bahasa Indonesia,
kata you dapat berarti “kamu” atau “kalian”. Ini berarti bahwa kata ganti you ini dapat digunakan
baik untuk menggantikan orang kedua tunggal maupun orang kedua jamak.



Kata ganti orang ketiga (third person pronoun), yaitu kata ganti yang menunjuk pada orang,
hewan, atau benda yang dibicarakan oleh orang pertama dan orang kedua. Yang termasuk kata
ganti orang ketiga yaitu:

- he/him: dia (orang laki-laki)
- she/her: dia (orang perempuan)
- it: dia (hewan/benda)
- they/them : mereka
Di antara kata ganti diatas, they/them merupakan kata ganti orang ketiga jamak, sedangkan
he/him, she/her, dan it merupakan kata ganti orang ketiga tunggal.
Sementara itu, berdasar fungsinya dalam kalimat, personal pronoun dapat dibedakan menjadi
dua, yaitu:
=> Nominative pronoun
Nominative pronoun yaitu bila personal pronoun berfungsi sebagai subyek dalam sebuah
kalimat.
=> objective pronoun
Objective pronoun yaitu bila personal pronoun berfungsi sebagai obyek dalam sebuah kalimat.
Umumnya bentuk personal pronoun yang digunakan sebagai subyek berbeda dengan bentuknya
sebagai obyek. Namun kata ganti you dan it tidak mengalami perubahan bentuk baik digunakan
sebagai subyek maupun sebagai obyek. Untuk lebih jelasnya, perhatikan tabel personal pronoun
di bawah ini:

Contoh:
a) They read the book together. I give them money.
b) He is the best student in this class. I really want to talk to him.
2. Possessive Pronoun (Kata Ganti Milik)

Jika personal pronoun digunakan untuk menggantikan orang, binatang, atau benda maka
possessive pronoun (kata ganti milik) digunakan untuk menunjukkan kepemilikan orang,
binatang, atau benda tersebut. Berdasarkan ada tidaknya kata benda yang mengikutinya,
possessive pronoun dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu:
=> Adjective possesive pronoun
Possesive pronoun yang berupa kata sifat (adjective) harus diikuti oleh kata benda (noun), seperti
contoh dalam kalimat di bawah ini:
- I am looking for my book.
- Don’t look at their faces!
=> Nominal possesive pronoun
Nominal possesive pronoun tidak perlu diikuti oleh kata benda (noun), seperti contoh dalam
kalimat di bawah ini: - The book is mine.
- You have submitted your assignment, but they don’t bring theirs.
Untuk mengetahui possessive pronoun yang termasuk dalam bentuk adjective dan nominal serta
untuk mengetahui hubungan possessive pronoun tersebut dengan personal pronoun, perhatikan
tabel berikut ini:

3. Reflexive Pronoun (Kata Ganti Diri)

Berbeda dengan possessive pronoun (kata ganti milik) yang menunjukkan kepemilikan dari
personal pronoun (kata ganti orang), reflexive pronoun menunjuk pada diri personal pronoun
sendiri. Reflexive pronoun dibentuk dengan menambahkan akhiran -self (untuk bentuk singular)
dan -selves (untuk bentuk plural) pada bentuk possessive adjective atau pada objective personal
pronoun, seperti terlihat pada tabel berikut:

Contoh penggunaan reflexive pronoun dalam kalimat:
a) I look at myself in the mirror (menyatakan suatu perbuatan yang dilakukan oleh subjek pada
diri sendiri).
b) You can do it by yourself (menunjukkan suatu perbuatan yang dilakukan sendiri oleh subjek
tanpa campur tangan orang lain).
c) I myself beg him to stay (merupakan penegasan terhadap subjek yang melakukan suatu
perbuatan).

4. Relative Pronoun (Kata Ganti Penghubung)

Relative pronoun atau kata ganti penghubung yang juga biasa disebut conjunctive pronoun ini
menunjuk pada orang atau benda yang dibicarakan dalam kalimat. Selain itu, relative pronoun
juga berfungsi untuk menggabungkan dua kalimat yang membicarakan orang atau benda yang
sama. Dalam bahasa Indonesia, relative pronoun ini diartikan dengan kata “yang”.
Kata-kata yang bisa digunakan sebagai relative pronoun, antara lain:
=> Who
Relative pronoun “who” menunjuk pada orang (person) yang berkedudukan sebagai subjek
dalam anak kalimat (dependent clause).
Contoh:
The girl is beautiful. T
he girl is standing next to a car.
Kedua contoh kalimat di atas memiliki subjek yang sama sehingga dapat digabung menjadi
sebuah kalimat dengan menggunakan relative pronoun ‘who’, yaitu:
The girl, who is standing, next to a car is beautiful.
Kata ‘who’ dalam kalimat di atas menunjuk pada kata ‘the girl’ pada kalimat ‘The girl is standing
next to a car’, dimana kedudukannya adalah sebagai subjek.
=> Whom
Sama dengan relative pronoun ‘who’, relative pronoun ‘whom’ juga digunakan untuk
menggantikan orang (person). Namun perbedanya, orang yang ditunjuk oleh relative pronoun
‘whom’ adalah yang berkedudukan sebagai objek dalam kalimat.
Contoh:
Yudha is a kind boy. Everyone likes Yudha.
Kedua kalimat di atas dapat di hubungkan dengan relative pronoun ‘whom’ sehingga menjadi:
Yudha, whom everyone likes, is a kind boy.
Relative pronoun dalam clause “whom everyone likes” berfungsi sebagai objek, tetapi diletakkan
di depan subjek.
=> Which
Relative pronoun “which” menunjuk pada benda, baik yang berkedudukan sebagai subjek
maupun objek dalam anak kalimat (dependent clause).
Contoh:
a) The dance will be performed tonight. The dance is very artistic.
Kedua kalimat itu dapat dihubungkan menggunakan relative pronoun ‘which’ menjadi:
The dance which is very artistic will be performed tonight.
b) The book is very interesting. I am looking for the book. Kedua kalimat itu juga dapat
dihubungkan menggunakan relative pronoun ‘which’ menjadi:
The book which I am looking for is very interesting.
=> Whose
Relative pronoun “whose” menunjukkan kepemilikan subjek, seperti contoh berikut:
Elly is always late. Elly’s house, is far from the campus.
Kedua kalimat itu dihubungkan dengan relative pronoun ‘whose’ sehingga menjadi:
Elly, whose house is far from the campus is always late.
=> That
Relative pronoun ‘that’ dapat digunakan secara bebas untuk menunjuk pada orang atau benda
baik yang kedudukannya sebagai subjek maupun objek. Jadi, ‘that’ bisa digunakan untuk

menggantikan ‘who’, ‘whom’, ataupun ‘which’. Contoh:
a) The girl, that is standing next to a car, is beautiful.
b) Yudha, that everyone likes, is a kind boy
c) The dance that is very artistic will be performed tonight.

Gak punya waktu cukup untuk menguasai materi TOEFL yang banyak?
Kami punya solusinya dengan kehebatan Genius TOEFL
Klik Selengkapnya
5. Interrogative Pronoun (Kata Ganti Tanya)

Interrogative pronoun ini merupakan kata ganti yang berfungsi untuk membentuk sebuah
pertanyaan. Yang merupakan interrogative pronoun, yaitu:
=> Who (siapa)
Interrogative pronoun ‘who’ (siapa) digunakan untuk menanyakan subjek yang berupa orang
(personal noun). Contoh:
a) Who is the man?
b) Who gave you the money?
=> Whom (siapa)
Interrogative pronoun ‘whom’ (siapa) digunakan untuk menanyakan objek yang berupa orang
(personal noun). Contoh:
a) Whom did the man go with?
b) Whom do you want to see?
Catatan:
Walaupun interrogative pronoun ‘whom’ (siapa) me rupakan interrogative pronoun yang
penggunaannya lebih tepat untuk menanyakan objek yang berupa orang (personal noun), ternyata
dalam banyak konteks, interrogative pronoun ‘whom’ ini sudah tidak dipakai lagi dan tempatnya
diambil alih oleh Interrogative pronoun ‘who’.
Contoh:
“Whom do you love?” Tidak digunakan lagi dan diganti dengan “Who do you love?”
=> What (apa)
Interrogative pronoun ‘what’ (siapa) digunakan untuk menanyakan subjek maupun objek yang
berupa benda (non-personal noun).
Contoh sebagai pengganti subjek:
a) What is it?
b) What makes you cry?
Contoh sebagai pengganti objek:
a) What are you looking for?
b) What did you do?
=> Which (yang mana)
Interrogative pronoun ‘which’ (yang mana) digunakan untuk menanyakan pilihan. Which bisa
digunakan untuk menanyakan subjek maupun objek, baik yang berupa orang (personal noun)
ataupun yang berupa benda (non-personal noun).

Contoh:
a)Which is your choise?
b)Which would you use?
c)Which would you go with?
=> Whose (milik siapa)
Interrogative pronoun whose (yang mana) digunakan untuk menanyakan kepemilikan. whose
bisa digunakan untuk menanyakan subyek maupun obyek.
Contoh:
a) Whose is this computer?
b) You don’t want my advice; so whose do you want?
c) The island is not belong to our country; then whose is it?
Catatan:
Interrogative pronoun whose bisa digunakan untuk menanyakan kepemilikan orang (personal
noun) maupun kepemilikan benda (non-personal noun), namun untuk menanyakan kepemilikan
benda secara lebih spesifik Interrogative pronoun ‘of which’ sering digunakan. Selain itu untuk
menanyakan kepemilikan personal noun, kita juga bisa menggunakan bentuk ‘of whom’.
Setiap kalimat dalam bahasa Inggris setidaknya harus memiliki sebuah subjek dan kata kerja
utama (main verb). Dalam tes TOEFL Anda dapat menemukan soal tentang main verb ini.
Perhatikan concoh-contoh berikut tentang bentuk kalimat bahasa Inggris dalam main verb.
Contoh Main Verb 1:
Gadis yang paling cantik di kelas kami memiliki rambut panjang berwarna kecokelatan dan
bermata biru.
> Salah: The prettiest girl in our class with long black hair and blue eyes.
Pembahasan: Kalimat tersebut hanya berupa subjek dengan sifat-sifat yang menyertainya dan
belum memiliki kata kerja.
> Benar: The prettiest girl in our class has long brown hair and blue eyes.
Subject
verb
Contoh Main Verb 2:
Samson sangat lucu.
> Salah: Samson very funny.
Pembahasan: Kalimat tersebut hanya berupa subjek sehingga perlu diberi kata kerja. Dalam hal
ini, Samson adalah subjek tunggal sehingga kita harus menggunakan kata kerja bantu is.
> Benar: Samson is very funny.
Subject verb
Contoh Main Verb 3:
Buku yang saya pinjamkan kepadamu memiliki bibliografi yang bagus.
> Salah: The book that I lent you having a good bibliography.
Pembahasan: Kesalahan terjadi pada kata kerja having. Dalam bahasa Inggris, ungkapan punya
hanya dinyatakan dengan kata has/have (present time) atau had (past time). Kemudian, kata kerja
yang digunakan pada kalimat semestinya has karena frasa the book merupakan subjek tunggal.
> Benar: The book that I lent you has a good bibliography.
Subject
verb

Concord adalah hubungan antara subjek dengan kata kerjanya (verb), atau pronoun dengan kata
kerjanya, atau kata sifat (adjective) dengan kata yang diikutinya secara gramatikal. Concord
disebut pula kesesuaian atau agreement. Terkadang dalam soal tes soal , frasa kata depan bisa ada
di antara subjek dan kata kerja. Jika obyek kata depan adalah tunggal dan subjeknya jamak, atau
jika objek dari kata depannya jamak dan subjeknya tunggal, di sini dapat membingungkan dalam
mengenali subjek dan kata kerja yang tepat. Karenanya, untuk menjawab soal bentuk concord
ini, penting diperhatikan kesesuaiannya, seperti antara subjek dengan kata kerjanya. Mari kita
kupas tentang concord ini.

Concord terdiri dari tiga prinsip:
1. Grammatical Concord

Sebuah kata kerja harus sesuai dengan subjeknya. Kata kerja tunggal harus mengikuti subjek
tunggal; dan kata kerja jamak harus mengikuti subjek jamak.
Contoh:
a) The car is parking there. (tunggal – tunggal)
b) The cars are parking there. (jamak – jamak)
Untuk subjek-subjek tunggal yang diikuti kata seperti: with, together with, as well as,
accompanied by tetap diikuti oleh kata kerja tunggal. Dengan kata lain, kata kerja yang
digunakan mengacu pada subjek utamanya, bukan kata atau frase yang mengikutinya, walaupun
kata atau frase itu mengindikasikan bentuk jamak.
Contoh:
a) My sister, together with her friends, is here.
b) The teacher, accompanied by the students, has arrived.
c) The leader, as well as his staff, is diligent.
Jika subjek berupa sebuah frase kata benda, kata kerja yang digunakan tergantung pada subjek
utamanya.
Contoh:
a) The change in female attitudes is most obvious in industry.
b) The changes in female attitudes are most obvious in industry.
Sebuah klausa yang berperan sebagai subjek termasuk tunggal.
Contoh:
a) That she was angry really bothers me.
b) Smoking cigarettes is dangerous to your health.
c) To err is human.
d) For students to hand in papers is always a good idea.
e) That they should all hand in papers and that the papers should all be so good was a big
surprise.
f) What I like most about the house is that it’s warm.

2. Notional Concord

Merupakan kesesuaian antara subjek dan kata kerja yang mengacu pada penanda jumlah
terterntu.
Contoh:
a) Collective nouns (merupakan sebuah kata benda yang berupa kelompok atau grup yang
mengacu pada satu kesatuan utuh. Kata benda semacam ini merupakan bentuk tunggal sehingga
menggunakan kata kerja tunggal pula.
The committee is having a meeting.
The committee consists of seven members.
The audience is enjoying the show.
The public has to be served.
b) Akan tetapi, jika bagian yang membentuk kelompok atau grup tersebut dianggap jamak maka
kata kerja yang digunakan juga jamak.
The committee is finding it dificult to reach a decision.
Her family is coming to dinner.
The public has requested a no litter policy on the streets.
c) Kata-kata benda, seperti people, police, clergy, cattle diang-gap jamak sehingga harus
menggunakan kata kerja jamak.
The people take what they can get.
The cattle are eating.
The police are very muscular.

Bingung Mulai dari Mana Belajar Menguasai TOEFL?
Genius TOEFL jawabannya. Praktis dan Sistematis!
Klik Selengkapnya
3. Principle of Proximity

Merupakan kesesuaian antara kata kerja dengan kata benda terdekatnya.
Contoh:
a) No one except his own supporters agree with him.
b) One in ten take drugs.
c) More than one person has refused.
Ukuran atau satuan angka tertentu (desimal, persentase, fraksi) Contoh:
a) Three milligrams of calcium nitrate was administered.
b) A quarter of the vines were destroyed in the fire.
c) Half of the sand was wet.
Either …. or ; neither ….. nor Contoh:
a) Either the students or the parents are going on the trip.
b) Either the students or the teacher is going to be there.
c) Either the teacher or the students are going to be there.
d) Neither John nor Mary has to do it.
e) Neither John nor the girls have to do it.
Beberapa Poin Tambahan Perihal Concord: Nominalised adjectives as subjects:

a) Adjektif non-personal abstrak tunggal
Contoh:
The exotic fascinates me.
b) Adjektif berupa nasionalitas (kebangsaan) g jamak Contoh:
The Dutch are widely expected to be the first to try.
c) Adjektif personal g jamak Contoh:
The poor have suffered the most.
Coordinated subjects:
Koordinasi dengan and jamak Contoh:
a) John and Mary have gone to town.
b) Bread and butter are on my shopping list.
(Bread and butter – terindikasi sebagai dua benda yang ter-pisah.)
Koordinasi dengan and g tunggal (karena dua benda yang me-nempati subjek merupakan satu
kesatuan yang tidak terpisah) Contoh:
a) Soup and garlic bread sounds delicious.
b) Steak and potato is his favorite food.
c) Bread and jam is a simple snack.
Coordinative apposition
Dua subjek atau lebih yang dihubungkan dengan kata yang mengacu pada orang/sesuatu yang
sama/menjadi bagian dari kata benda pertamanya, kata kerjanya berupa tunggal. Contoh:
a) His father and supporter was there to support him.
b) The President and General in Chief of the Air Forces has arrived.
c) His son and heir was not interested in the business. (Same person)
Quasi-coordinators
Preposisi kompleks, seperti: as well as; along with; unlike; rather than menggunakan kata kerja
tunggal.
Contoh:
a) The teacher, as well as the students, was very tired.
b) The prime minister, along with a number of his advisers, is still skeptical of the plan.
c) The prime minister, unlike his advisers, is still skeptical of the plan.
Indefinite expressions as subject
Kata benda yang tidak dapat dihitung menggunakan kata kerja tunggal.
Contoh:
a) Some of the water has leaked out.
b) The soup is very tasty.
c) Some of the sand has been carried.
Kata benda yang dapat dihitung dan jamak harus mengguna-kan kata kerja jamak.
Contoh:
a) Some of the books have been sold out.
b) Some of the bicycles are here.
c) The games are very challenging.
Inde?nite pronouns
Everyone, everybody, nobody, dan somebody menggunakan kata kerja tunggal.
Contoh:
a) Everybody knows him well.

b) Nobody is perfect
c) Somebody has phoned me.
A number menggunakan kata kerja jamak (a number mengindi-kasikan banyak benda).
Contoh:
a) A number of problems have been solved.
b) A number of cases have been reported.
c) A number of people have attended the party.
The number menggunakan kata kerja tunggal (the number mengacu pada satu hal yang
spesifik).
Contoh:
a) The number of problems has decreased.
b) The number of cases has been on the decline.
c) The number of cases has increased sharply.
A total menggunakan kata kerja jamak. Contoh:
a) A total of ?fteen kids were at the show.
b) A total of ten cats are in their cages.
c) A total of twenty students have passed the examination.
The total menggunakan kata kerja tunggal. Contoh:
a) The total number of kids is ?fteen.
b) The total number of students in the class is not known.
c) The total number of lions has increased.
Couple menggunakan kata kerja jamak jika mengacu pada orang dan benda.
Contoh:
a) The couple are having dinner together at the restaurant.
b) A new couple have been selected.
Couple menggunakan kata kerja tunggal jika mengacu pada satuan waktu.
Contoh:
a) A couple of minutes is very short.
b) A couple of hours is too long for me.
c) A couple of seconds is not enough to ?nish this job.
A pair menggunakan kata kerja tunggal dan jamak. Contoh:
a) A pair of trousers is nice. (tunggal)
b) A pair of trousers are nice. (jamak)
c) A pair of scissors are sharp.?(selalu dalam bentuk jamak)
Penggunaan kata-kata tertentu dalam Concord:
Majority dan minority
Majority dan minority merupakan kata tunggal, namun mengacu pada sejumlah orang atau benda
sehingga menggunakan kata kerja jamak.
Contoh:
a) The majority of employees have been given their salary.
b) A minority of people have voted against the violence.
c) A minority of students are willing to pay more.
Data
Secara arti data termasuk kata benda jamak, namun dianggap mengindikasikan sebuah kata
benda kolektif tunggal sehingga data menggunakan kata kerja tunggal.
Contoh:

a) The data is very valid.
b) All the data is available.
c) All the data has been kept well.
Graffiti
Graffiti mengacu pada benda jamak sehingga menggunakan kata kerja jamak.
Contoh:
a) The graffiti on the bus are difficult to remove.
b) The graffiti at the wall are interesting.
c) The graffiti have been removed.
Many a …
Many a... selalu diikuti oleh kata kerja tunggal. Contoh:
a) Many a person puts up with hard life.
b) Many a woman is able to survive.
Every, each, everybody, neither, dan either menggunakan kata kerja tunggal.
Contoh:
a) Every student in the class is present.
b) Everybody enjoys the show.
c) Each of the boys has received the prize.
d) Either solution is possible.
e) Neither answer is correct.
Both
Both bermakna dua benda atau dua orang. Contoh:
a) I love both cats and rabbits.
b) Both the books are expensive.
c) His parents are both dead.
Both dapat bermakna each. Contoh:
a) She has houses in both London and Madrid.
b) There is a restaurant on both sides of the street.
Amounts dan measurements
Jumlah dan ukuran menggunakan kata kerja tunggal. Contoh:
a) Ten minutes is all I can give you.
b) Five years is a long time.
c) Ten miles is far to walk.
One and a half
One and a half meski diikuti oleh kata benda jamak, namun menggunakan kata kerja tunggal.
Contoh:
a) One and half litres is all that’s left.
b) One and half months is long enough.
c) One and half weeks is not enough.
Names dan titles
Nama dan gelar menggunakan kata kerja tunggal. Contoh:
a) The United Nations has its headquarters in New York.
b) The United States is a superpower country.
c) Is Sons and Lovers still on the syllabus?
Nama dan gelar menggunakan kata kerja jamak. Contoh:

a) The Smiths are coming round tonight.
b) The Bulls won the game against Phoenix.
There menggunakan kata kerja yang sesuai dengan subjek yang sebenarnya.
Contoh:
a) There is an orange tree in my garden.
b) There are orange trees in my garden.
c) There is a little girl in your house.
Berikut ini kata-kata yang memiliki akhiran penanda jamak, namun bermakna tunggal.
Games: draughts, billiards, dan bowls. Contoh:
a) Billiards is my favorite game.
b) Bowling is a game mostly played by older people
Diseases: measles, mumps, rabies. Contoh:
a) Rabies is a dangerous viral disease.
b) Mumps has become an epidemic.
c) Measles attacks many children.
Berikut kata-kata yang memiliki akhiran penanda jamak yang diikuti kata kerja tunggal dan
jamak.
Economics Contoh:
a) Economics provides a solution to a political problem. (Economics dalam kalimat ini bermakna
sebagai sebuah teori keilmuan yang mengacu pada subjek akademik/ pelajaran dan memiliki
kedudukan tunggal).
b) The economics of running a business are complicated. (Economics dalam kalimat ini
bermakna sebagai bemacam kegiatan ekonomi yang mengacu pada bentuk jamak).
Ethics Contoh:
a) Ethics has been learned since a long time ago. (Ethics dalam kalimat ini bermakna sebagai
salah satu cabang ilmu ?loso? yang mengacu pada bentuk tunggal).
b) Their ethics are di?erent from ours. (Ethics dalam kalimat ini bermakna banyak macam/segi
yang mengacu pada ben-tuk jamak).
Politics Contoh:
a) Politics is an uncertain business. (Politics dalam kalimat ini memiliki konteks tunggal).
b) What are her politics? (Politics dalam kalimat ini mengacu pada bermacam partai atau
kebijakan yang bersifat politis yang memiliki konteks jamak).
Acoustics Contoh:
a) Acoustics is her favorite subject. (acoustics dalam kalimat ini mengacu pada suatu ilmu yang
memiliki konteks tunggal)
b) The acoustics of the new school hall are nice. (acoustics dalam kalimat ini mengacu pada
suatu kualitas keadaan sesuatu yang memiliki konteks jamak).
Linking Verb adalah kata kerja penghubung antara subjek dengan pelengkap/complement (noun,
adverb, adjective). Dengan kata lain, kata kerja ini selalu intransitive karena tidak ada objek
langsung (direct object) yang menerima aksi. Berbeda dengan auxiliary verb yang hanya
berfungsi untuk membentuk kata kerja lain dalam membangun sebuah kalimat, sedangkan
linking verb merupakan kata kerja yang berfungsi untuk menghubungkan subjek dengan
pelengkap. Kata kerja penghubung ini, antara lain: feel, get, grow, look, remain, fall, appear,
become, seem, smell.

Contoh:
- The bride and the groom look very happy.
- Our children grow older and older.
Finite Verb dan Non-finite (Infinite) Verb Berdasarkan bentuk dan keterbatasan penggunaannya
dalam kalimat, kata kerja (verb) dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu finite verb (kata kerja
terbatas) dan non-finite (kata kerja tak terbatas).
Finite verb merupakan kata kerja yang penggunaannya dibatasi oleh hal-hal yang berhubungan
dengan orang (person), jumlah atau bilangan (number), dan bentuk-bentuk waktu (tenses). Lebih
jelasnya, infinite verb merupakan kata kerja yang bentuknya dipengaruhi oleh unsur pelaku
(person), jumlah atau bilangan (number), dan bentuk-bentuk waktu (tenses) dalam suatu kalimat.
Perhatikan contoh di bawah ini:
- She walks alone.
- They were very happy to see you last week.
Kalimat di atas menunjukkan contoh penggunaan finite verb dalam kalimat. Verb ‘walks’
merupakan finite verb atau kata kerja terbatas yang bentuknya dipengaruhi oleh adanya orang
ketiga tunggal, yaitu ‘she’, sebagai subjek dan bentuk waktu yang berupa Simple Present Tense.
Kata ‘walks’ tidak bisa digunakan untuk subjek yang berupa orang pertama, orang kedua,
ataupun orang ketiga jamak. Kata ‘walks’ juga tidak bisa dipakai bila bentuk tenses yang
diaplikasikan dalam kalimat adalah tenses selain Simple Present Tense, misalnya Simple Past
Tense. Begitu pula pada contoh kalimat kedua. Verb ‘Were’ juga merupakan finite verb. Jika
subjek kalimat tersebut diganti dengan orang ketiga tunggal atau orang pertama, kata ‘were’
tidak bisa digunakan. Demikian pula jika tenses-nya diganti dari bentuk Simple Past Tense
menjadi bentuk lain. Inilah yang menjelaskan bahwa finite verb merupakan kata kerja yang
bentuknya terbatas pada unsur pelaku (person), jumlah atau bilangan (number), dan bentukbentuk waktu (tenses).
Sementara itu, non-finite verb atau kata kerja tak terbatas merupakan kata kerja yang bentuknya
tidak dibatasi atau dipengaruhi oleh unsur-unsur yang memengaruhi finite verb seperti unsur
pelaku (person), jumlah atau bilangan (number), dan bentuk-bentuk waktu (tenses) tersebut, tapi
bentuk nonfinite verb tetap memiliki bentuk active atau passive. Yang termasuk dalam kata kerja
non-finite, antara lain: kata kerja dasar (infinitive), kata kerja yang berfungsi sebagai kata sifat
(participle), dan kata kerja yang berfungsi sebagai kata benda (gerund). Perhatikan contoh di
bawah ini:
- Sometimes it’s hard to control ourselves.
- My name is still in the waiting list.
- Diana likes cooking.
Dari contoh di atas dapat kita lihat bahwa bentuk kata ‘control’ yang merupakan bentuk infinitive
atau kata dasar, kata ‘waiting’ yang merupakan present participle, dan kata ‘cooking’ yang
merupakan gerund tidak terbatas oleh pelaku (person), jumlah atau bilangan (number), dan
bentuk-bentuk waktu (tenses). Walaupun ketiga unsur tersebut mengalami perubahan, bentuk
kata ‘control’, ‘waiting’, dan ‘cooking’ tersebut tidak akan mengalami perubahan.

Transitive Verb dan Intransitive Verb
Berdasarkan pada objeknya, kata kerja dapat dikelompokkan menjadi dua kelompok, yaitu
transitive verb dan intransitive verb. Transitive verb, yaitu kata kerja yang diikuti oleh objek.
Transitive verb ini bisa dikelompokkan lagi ke dalam 2 kelompok, yaitu: mono-transitive atau
kata kerja dengan satu objek, dan distransitive atau kata kerja dengan dua objek.
• Mono-transitive umumnya diikuti oleh direct objek seperti contoh di bawah ini:
- I like dancing.
- She eats the cake.
• Distransitive juga memiliki direct objek, tapi sebelumnya diikuti oleh indirect objek terlebih
dahulu. Perhatikan contoh di bawah ini:
- My father gives me money
Intransitive verb, yaitu kata kerja yang tidak diikuti oleh objek.
Contoh kata kerja intransitive dalam kalimat:
- He smiles when he looks at me.
- They walk together.
Di samping itu, ada pula kata kerja yang bisa berupa transitive maupun intransitive, seperti
contoh di bawah ini:
- Zen studies English