359702970 1 Juknis ON keahlian ganda

PENGENALAN KOMPETENSI GURU PRODUKTIF (ON-1) DAN PENGUATAN PENGALAMAN LAPANGAN (ON-2)

PETUNJUK TEKNIS

Pengenalan Kompetensi Guru Produktif (ON-1) dan

Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2016

Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Tim Penyusun: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2. Direktorat Pembinaan Guru Pendidikan Menengah 3. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata

Sawangan 4. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian Cianjur 5. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan

Teknik Industri Bandung 6. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya

Yogyakarta 7. Pusat Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Otomotif dan

Elektronika Malang 8. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Bangunan dan

Listrik Medan 9. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan

Perikanan, Teknologi Informasi, dan Komunikasi Gowa.

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Copyright © 2016

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin

tertulis dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan

SAMBUTAN

Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) tahun 2015-2019 menjabarkan bahwa sejalan dengan fokus pada daya saing regional, visi Kemdikbud

9 adalah ‘Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong”. Untuk mencapai visi tersebut, misi

Kemdikbud 2015-2019 dikemas dalam: Mewujudkan Pelaku Pendidikan dan Kebudayaan yang Kuat (M1); Mewujudkan Akses yang Meluas, Merata, dan Berkeadilan (M2); Mewujudkan Pembelajaran yang Bermutu (M3); Mewujudkan Pelestarian Kebudayaan dan Pengembangan Bahasa (M4); dan Mewujudkan Penguatan Tata Kelola serta Peningkatan Efektivitas Birokrasi dan Pelibatan Publik (M5).

Dalam rangka meningkatkan daya saing regional dan melaksanakan Instruksi Presiden Nomor

9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan berupaya meningkatkan jumlah dan kompetensi guru SMK. Untuk itu, Ditjen GTK telah melakukan analisis kebutuhan guru produktif SMK. Salah satu upaya pemerintah, untuk memenuhi kebutuhan guru produktif di SMK adalah dengan memberikan pembekalan pengetahuan dan keterampilan kompetensi keahlian baru. Penambahan pembekalan pengetahuan dan keterampilan produktif baru yang dibutuhkan SMK diberikan kepada guru-guru normatif, adaptif, dan produktif dengan tingkat kejenuhan sangat tinggi (jumlah lebih) melalui Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian ganda).

Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada semua pihak yang mendukung keterlaksanaan Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian ganda) untuk pemenuhan kebutuhan guru produktif di SMK.

Jakarta, Oktober 2016 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Sumarna Surapranata

NIP 195908011985031002

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesaikannya Petunjuk Teknis (Juknis) Pengenalan Kompetensi Guru Produktif (ON-1) dan Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2) Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Juknis ini disusun sebagai acuan kerja bagi semua unit kerja/instansi yang terkait dengan kebijakan pemenuhan guru produktif SMK melalui Program Keahlian Ganda selama peserta mengikuti kegiatan Pengenalan Kompetensi Guru Produktif (ON-1) dan Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2). Semua instansi dan individu yang terlibat dalam kegiatan ini diharapkan mampu melaksanakan tugas dan perannya dengan baik sebagaimana tertuang dalam juknis. Kami sangat berharap dan menghargai partisipasi semua pihak terkait dalam upaya peningkatan kualitas guru SMK di Indonesia, yang akan bermuara pada peningkatan kualitas proses pembelajaran di dalam kelas.

Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam penyusunan juknis ini, termasuk UPT di bawah Ditjen GTK yang telah mengirimkan tenaga widyaiswara dan tenaga kependidikan lainnya untuk ikut menyumbangkan tenaga, waktu, dan pemikirannya.

Semoga juknis ini bermanfaat demi terselenggaranya Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) dalam rangka pemenuhan kebutuhan guru SMK untuk mendukung revitalisasi pendidikan vokasi.

Terima kasih.

Jakarta, Oktober 2016 Direktur Pembinaan Guru Pendidikan Menengah

Anas M. Adam

NIP. 195808181984081001

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sejalan dengan pertumbuhan dunia usaha dan industri di Indonesia, permintaan tenaga terampil lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) semakin meningkat. Oleh karena itu, SMK perlu membekali peserta didiknya dengan pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan dunia usaha dan industri. Upaya yang harus dilakukan adalah dengan menyelenggarakan program keahlian yang sesuai dengan kebutuhan dunia usaha dan industri agar penyelenggaraan pendidikan di SMK menjadi efektif. Kondisi ini diikuti oleh perubahan kebutuhan tenaga guru, khususnya guru produktif di SMK. Dari hasil analisis kebutuhan guru oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan diperoleh peta bahwa beberapa program studi di SMK mengalami kekurangan guru produktif sementara pada program studi atau mata pelajaran lainnya jumlah guru melebihi jumlah yang dibutuhkan. Kondisi ini menjadi masalah dan harus dapat segera dicarikan solusinya untuk mendukung program Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan agar peran dan fungsi SMK dalam menyiapkan tenaga terampil dapat mendukung pemenuhan kebutuhan tenaga kerja di dunia usaha dan industri. Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) yang selanjutnya disebut Program Keahlian Ganda merupakan salah satu alternatif untuk memecahkan masalah kekurangan guru produktif yang dibutuhkan SMK dan mengatasi kelebihan guru produktif dan adaptif lainnya yang sudah jenuh.

Perubahan tugas mengajar mata pelajaran/program studi lama menjadi program studi baru yang akan diampu oleh guru peserta Program Keahlian Ganda, di samping membutuhkan pengetahuan dan keterampilan baru sesuai dengan kebutuhan program studi baru, dibutuhkan pengalaman praktik mengajar nyata pada program studi baru pada situasi di sekolah sebenarnya. Praktik pengalaman mengajar nyata di sekolah sesuai dengan program studi yang baru dimaksudkan untuk memberikan penguatan terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan produktif serta metode mengajar pada lingkungan kerja sebenarnya sesuai dengan karakteristik program studi baru yang harus diampu. Guru peserta Progam Keahlian Ganda harus dikenalkan pada situasi ruang belajar praktik yang baru, media belajar yang baru, serta menjalankan Rancangan Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) produktif baru pada siswa sebenarnya untuk program studi yang baru. Oleh karena itu pada Program Keahlian Ganda diperlukan kegiatan pengenalan kompetensi guru produktif dan penguatan pengalaman praktik lapangan (PPL) di SMK dengan program studi baru yang akan diselenggarakan. Kegiatan ini juga diharapkan akan menjadi wahana proses induksi dari guru pembimbing kepada guru peserta Program Keahlian Ganda tentang sikap, pengetahuan, keterampilan produktif, dan metode mengajar sesuai karakteristik program studi yang baru.

Penyelenggaraan kegiatan Pengenalan Kompetensi Guru Produktif dan Penguatan Pengalaman Lapangan pada Program Keahlian Ganda akan banyak melibatkan berbagai pihak, yaitu Direktorat Jenderal GTK, PPPPTK/LPPPTK KPTK, Dinas pendidikan Penyelenggaraan kegiatan Pengenalan Kompetensi Guru Produktif dan Penguatan Pengalaman Lapangan pada Program Keahlian Ganda akan banyak melibatkan berbagai pihak, yaitu Direktorat Jenderal GTK, PPPPTK/LPPPTK KPTK, Dinas pendidikan

B. Dasar Hukum

Landasan penyelenggaraan kegiatan Pengenalan Kompetensi Guru Produktif (ON-1) dan Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2) pada Program Keahlian Ganda adalah:

1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 78, tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4301);

2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 157, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4586);

3. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Standar Nasional

Pendidikan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 71);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 4941);

5. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 08 Tahun 2012 tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia;

6. Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi Sekolah Menengah Kejuruan dalam Rangka Peningkatan Kualitas dan Daya Saing Sumber Daya Manusia Indonesia;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 73 Tahun 2013 tentang Penerapan Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia Bidang Pendidikan Tinggi; dan

9. Surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Menengah Nomor 7013/D/KP/2013 tentang Spektrum Keahlian Pendidikan Menengah Kejuruan.

10. Pedoman Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda).

C. Tujuan

Juknis ini disusun sebagai acuan kerja bagi semua unit kerja/instansi yang terkait dengan kebijakan pemenuhan guru produktif SMK melalui Program Keahlian Ganda selama peserta mengikuti kegiatan Pengenalan Kompetensi Guru Produktif (ON-1) dan Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2).

D. Sasaran

Juknis ini disusun untuk digunakan oleh instansi pembina dan/atau pelaksana Program Keahlian Ganda, yaitu:

1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan;

2. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK);

3. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan dan Perikanan, Teknologi, dan Komunikasi (LPPPTK KPTK);

4. Dunia Usaha dan Dunia Industri (DU/DI);

5. Dinas Pendidikan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

6. Satuan Pendidikan; dan

7. Guru dan/atau Tenaga Kependidikan.

E. Ruang Lingkup

Juknis ini menyajikan informasi tentang latar belakang, dasar hukum, tujuan, sasaran, ruang lingkup, pengertian, strategi pelaksanaan, peserta, pendamping, tempat, struktur program, deskripsi materi, pendekatan dan metode, jadwal, pelaksanaan serta penilaian kegiatan Penguatan Dasar Kompetensi Kejuruan (ON-1) dan Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2) pada Program Keahlian Ganda.

BAB II STRATEGI ON SERVICE TRAINING (ON)

A. Desain Program

Desain pelaksanaan Program Keahlian Ganda dilaksanakan selama 12 bulan melalui beberapa tahapan yaitu: 1) belajar mandiri terbimbing di sekolah awal dan sekolah magang (On-Service Training), 2) pendidikan dan pelatihan (In Service Training), 3) magang kerja di dunia usaha dan dunia industri (DU/DI), 4) sertifikasi keahlian di Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) dan sertifikasi guru dalam jabatan melalui Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Desain Program Keahlian Ganda dengan menggunakan sistem berlapis (sandwich system) On-In-On-In Service Training digambarkan pada gambar 2.1 berikut.

Gambar 2. 1 Desain Program Keahlian Ganda untuk memenuhi Guru Produktif di SMK Program pemenuhan guru produktif SMK melalui Program Keahlian Ganda dimulai pada

tahun 2016 dan dilaksanakan dengan strategi sebagaimana ditunjukkan pada gambar 2.2

Gambar 2. 2 Alur Pelaksanaan Program Keahlian Ganda

B. Persiapan Pelaksanaan

Sebelum pelaksanaan Program Keahlian Ganda dijalankan, beberapa persiapan dilakukan untuk mendukung kegiatan dimaksud antara lain:

1. Pembekalan Peserta Program Keahlian Ganda: membekali peserta tentang Program Keahlian Ganda serta tugas dan tanggung jawab selama peserta melaksanakan ON-1, IN-

1, ON-2, dan IN-2.

2. Pembekalan Guru Pendamping: membekali guru produktif calon pendamping peserta Program Keahlian Ganda tentang tugas dan tanggung jawab selama melaksanakan pendampingan di sekolah magang. Guru pendamping melakukan pembimbingan pada saat peserta melakukan ON-1 dan ON-2.

3. Pelatihan Instruktur: memberikan penguatan kompetensi keahlian kejuruan pada widyaiswara dan/atau guru yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan sebagai instruktur. Tugas instruktur adalah mendidik dan melatih peserta Program Keahlian Ganda pada saat IN-1 dan/atau IN-2.

Pembekalan peserta, guru pendamping, dan pelatihan instruktur dilakukan oleh tim pengembang dan narasumber Program Keahlian Ganda yang terdiri dari widyaiswara dan/atau tenaga kependidik lainnya yang kompeten. Untuk menguatkan dan mempertajam kompetensi keahlian tertentu, penyelenggara (PPPPTK/LPPPTK KPTK) Program Keahlian Ganda dapat melibatkan tenaga ahli seperti dosen dan/atau praktisi industri. Proses pelaksanaan Program Keahlian Ganda dapat dilihat pada gambar 2.3 berikut.

Gambar 2. 3 Proses Pelaksanaan Program Keahlian Ganda

C. Tugas dan Tanggung Jawab

Tugas, tanggung jawab dan peran masing-masing untuk menjalankan Program Keahlian Ganda dijabarkan sebagai berikut.

1. Peserta

a. Mengikuti pembekalan untuk mendapatkan pemahaman Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda) dan pemahaman tugas serta tanggungjawabnya.

b. Mempelajari modul ke-1 s.d. 10 dengan belajar mandiri terbimbing, belajar melalui pelatihan baik teori maupun praktik baik di sekolah, tempat magang, pusat belajar, pusat pelatihan maupun tempat lain yang relevan.

c. Berinteraksi dengan guru pendamping yang telah ditunjuk.

d. Membuat/mengerjakan tugas-tugas selama mengikuti Program Keahlian Ganda yang meliputi:

1) Mengisi lembar pendampingan.

2) Menyusun perencanaan belajar (jadwal belajar) ON-1 dan ON-2.

3) Membuat jurnal belajar tiap kegiatan belajar sesuai perencanaan belajar pada saat ON-1 dan ON-2.

4) Menetapkan dan memilih 3 tugas proyek (project work) pada ON-1 dan 2 tugas proyek pada saat ON-2 yang dikonsultasikan terlebih dahulu dengan guru pendamping. Pemilihan tugas proyek diambil dari pemetaan kegiatan pembelajaran dengan tanda centang ( ) berpotensi dilakukan tugas proyek yang telah disiapkan PPPPTK/LPPPTK KPTK.

5) Praktik mengajar pada saat ON-2 (magang mengajar paket keahlian produktif).

6) Praktik kerja industri (orientasi).

e. Mengunggah tugas-tugas yang diberikan di laman http//keahlianganda.id.

2. Guru Pendamping

a. Memberikan konsultasi perencanaan belajar (jadwal belajar) ON-1 dan ON-2 yang dibuat oleh peserta dan mengesahkannya.

b. Mendampingi peserta:

1) menyusun rencana pembelajaran

2) membuat rencana pendampingan (jadwal pendampingan) selama ON-1 dan ON-2

3) menyusun catatan pendampingan

4) pada saat belajar dan praktik pada keahlian tertentu

5) pada saat belajar mandiri dan/atau magang mengajar (ON-1 dan ON-2).

6) menyusun jurnal dan mengesahkannnya

7) membuat tugas proyek.

c. Melakukan kontrol pembelajaran peserta dengan menggunakan instrumen perencanaan pembelajaran dan jurnal belajar.

d. Melakukan evaluasi praktik mengajar (ON-2).

3. Tim Pengendali Mutu PPPPTK/LPPPTK KPTK

Tim Pengendali Mutu PPPPTK/LPPPTK KPTK adalah tim pengembang/narasumber, individu atau sebagai tim, yang sudah mengikuti pembekalan dan ditunjuk atau ditetapkan oleh PPPPTK/LPPPTK KPTK. Tugas tim adalah melakukan penilaian dan memberi rekomendasi kelulusan peserta Program Keahlian Ganda pada saat ON-1 dan ON-2 berdasarkan tugas-tugas yang diunggah peserta.

BAB III PENGENALAN KOMPETENSI GURU PRODUKTIF (ON SERVICE TRAINING-1/ON-1)

A. Pengertian

Kegiatan Pengenalan Kompetensi Guru Produktif atau kegiatan On Service Training-1 (ON-1) merupakan kegiatan tahap awal dari pelaksanaan Program Sertifikasi Keahlian dan Sertifikasi Pendidik bagi Guru SMK/SMA (Keahlian Ganda). Peserta selama mengikuti kegiatan ini akan mendapatkan pengetahuan dasar tentang kompetensi kejuruan yang akan ditekuninya sesuai pilihan paket keahlian yang telah ditetapkan pada saat pendaftaran. Kegiatan ini dilaksanakan selama 3 bulan (12 minggu) yang bertempat di sekolah asal/sekolah magang. Pada kegiatan ini guru mempelajari modul dibimbing oleh guru pendamping yang sesuai dengan paket keahlian yang dipelajari.

B. Tujuan

Kegiatan Pengenalan Kompetensi Guru Produktif (ON-1) bertujuan untuk:

1. memberikan wawasan dan pengetahuan awal kepada peserta tentang kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru produktif sesuai dengan paket keahlian yang diikuti;

2. memperkenalkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam mempelajari dan memahami kompetensi bidang kejuruan pada paket keahlian yang akan dikuasainya; dan

3. mempelajari karakteristik kompetensi pada paket keahlian yang dipelajari.

C. Sasaran

Peserta yang mengikuti kegiatan ON-1 adalah guru SMK/SMA yang telah mendaftar, lulus seleksi, dan telah diverifikasi oleh dinas pendidikan terkait serta ditetapkan sebagai peserta Program Keahlian Ganda pada tahun 2016-2017. Peserta tersebut dapat berasal dari guru pengampu mata pelajaran (mapel) Adaptif di SMA/SMK atau guru mapel produktif yang sudah jenuh (kekurangan jam mengajar). Peserta tersebut tersebar di seluruh Indonesia pada 51 paket keahlian.

D. Strategi Pelaksanaan

Kegiatan ON-1 dilaksanakan setelah calon peserta Program Keahlian Ganda mengikuti pembekalan di PPPTK/LPPPTK KPTK selama 30 JP. Pada waktu pembekalan, calon peserta dan guru pendamping akan menerima penjelasan dan orientasi Program Keahlian Ganda.

Pada kegiatan ON-1, guru mempelajari 3 (tiga) modul secara mandiri dibimbing oleh guru pendamping yang telah ditetapkan. Modul yang dipelajari adalah modul guru pembelajar pada paket keahlian yang dipilih.

Aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru pada kegiatan ON-1 adalah sebagai berikut:

1. mengajar mapel awal (jika memungkinkan);

2. pertemuan awal dengan guru pendamping;

a. menyusun rencana belajar;

b. mengidentifikasi materi untuk tugas proyek (project work);

3. mempelajari modul dengan pola belajar mandiri terbimbing;

4. mengerjakan tugas; dan

5. melaporkan hasil. Aktivitas pembelajaran pada kegiatan ON-1 digambarkan pada gambar 3.1 berikut.

Gambar 3. 1 Aktivitas pada Kegiatan ON-1

Kegiatan belajar mandiri akan dibimbing oleh guru pendamping dari sekolah tempat magang. Pada waktu ON-1, peserta akan mendapatkan 3 modul guru pembelajar dalam bentuk soft file yang dapat diunduh dan/atau dipelajari langsung pada laman http//keahlianganda.id. Pada laman tersebut, peserta wajib membuat dan mengunggah perencanaan belajar, sejumlah jurnal belajar, dan 3 tugas proyek pada ON-1. Peserta juga dapat mempelajari latihan-latihan soal dan mengerjakan evaluasi diri.

E. Struktur Program dan Deskripsi Materi

Struktur program untuk kegiatan ON-1 terdiri dari pengenalan dasar kompetensi kejuruan dan pendalaman materi kelompok kompetensi yang diberikan dan wajib dipelajari pada ON-1 yaitu

3 modul. Struktur program kegiatan ON-1 tertera pada Tabel 3.1 berikut. Tabel 3. 1 Struktur Program Pengenalan Kompetensi Guru Produktif (ON-1)

1. Pengenalan Kompetensi Guru Produktif

2. Pendalaman Materi Modul ke-1

3. Pendalaman Materi Modul ke-2

4. Pendalaman Materi Modul ke-3

Jumlah

Deskripsi materi untuk masing-masing materi pada kegiatan ON-1 adalah sebagai berikut.

1. Pengenalan Kompetensi Guru Produktif Materi Pengenalan Kompetensi Guru Produktif berisi materi pengetahuan dasar kejuruan

sebagai pengetahuan awal guru sebelum mempelajari materi kejuruan pada paket keahlian yang dipilih. Kompetensi yang dipelajari adalah kompetensi yang mendahului/mendasari kompetensi-kompetensi guru sebelum mempelajari materi substansi sebagai calon guru produktif. Dasar-dasar kompetensi kejuruan tersebut diberikan dengan tujuan sebagai peralihan untuk menjembatani sebelum guru mempelajari materi substansi atau materi kelompok kompetensi pada modul ke-1 s.d 10.

2. Pendalaman Materi Pendalaman Materi pada kegiatan ON-1 berupa kegiatan mempelajari modul ke-1, 2

dan 3. Materi modul ke-1 s.d ke-3 merupakan modul program guru pembelajar yang disusun sesuai dengan kelompok kompetensi kejuruan yang diturunkan dari standar kompetensi guru kejuruan. Masing-masing modul tersebut berisi beberapa indikator kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional pada masing-masing paket keahlian.

F. Pendekatan dan Metode

Pengenalan Kompetensi Guru Produktif (ON-1) menggunakan pendekatan pembelajaran bagi orang dewasa atau andragogi yang menempatkan peserta sebagai insan pembelajar dengan segenap potensi, pengalaman, dan pengetahuannya. Berdasarkan pendekatan ini maka metode pembelajaran yang diterapkan hendaknya mampu menggali berbagai potensi, pengalaman, dan pengetahuan peserta sehingga capaian kompetensi yang diharapkan dapat terwujud.

Metode pembelajaran pada fase tatap muka dengan guru pendamping di antaranya berupa diskusi, tanya jawab, latihan, praktik, serta pemberian input materi sesuai dengan kebutuhan peserta. Pada fase belajar mandiri, peserta mengerjakan tugas-tugas mandiri sesuai modul guru pembelajar yang dipelajari dan dibuktikan dengan jurnal yang ditandatangani oleh pendamping guru pendamping.

G. Tempat Kegiatan dan Guru Pendamping

Kegiatan belajar mandiri ON-1 dilaksanakan di sekolah asal sedangkan kegiatan pembimbingan oleh guru pendamping dilakukan di sekolah guru pendamping. Guru pendamping adalah guru yang mendampingi peserta Program Keahlian Ganda dalam mempelajari pendalaman materi kompetensi kejuruan sesuai paket keahliannya.

Persyaratan guru pendamping antara lain menguasai kompetensi profesional dan pedagogik paket keahlian yang sesuai atau mempunyai hasil UKG lebih besar sama dengan 70, dan atau direkomendasikan oleh kepala sekolah/dinas pendidikan kota/kabupaten atau dinas pendidikan provinsi.

Satu guru pendamping dapat mendampingi 1-3 peserta Program Keahlian Ganda. Tugas guru pendamping adalah memberikan pembimbingan kepada guru peserta Program Keahlian Ganda dalam melakukan pembelajaran mandiri, melakukan praktik, maupun mengerjakan tugas-tugas. Guru pendamping juga memberikan pengesahan pada tugas- tugas yang telah dibuat oleh guru peserta Program Keahlian Ganda. Guru pendamping juga memberikan penilaian kepada guru peserta Program Keahlian Ganda pada saat magang praktik mengajar.

H. Jadwal

Kegiatan ON-1 dilaksanakan selama 3 bulan mulai awal Desember 2016 sampai dengan Februari 2017. Jadwal pembelajaran setiap peserta secara detail dibuat, direncanakan dan ditandatangani oleh peserta dan guru pendamping.

I. Penugasan

Dalam periode ON-1, peserta diwajibkan melaksanakan pembelajaran secara mandiri, ataupun belajar melalui bimbingan/pendampingan (didampingi oleh guru pendamping). Dalam proses pembelajaran ini, ada beberapa tagihan penugasan yaitu 1) menyusun rencana belajar; 2) membuat catatan pendampingan; 3) membuat jurnal belajar; 4) mengerjakan 3 tugas proyek (project work); 5) mengerjakan latihan soal; dan 6) melakukan evaluasi diri.

1. Rencana Belajar Peserta

Rencana belajar dalam periode ON menjabarkan kegiatan pembelajaran masing- masing modul yang menjadi kewajiban belajar pada saat ON. Peserta wajib membuat rencana belajar untuk 3 modul pada saat ON-1 menggunakan format F 01 yang terdapat pada lampiran 1. Contoh rencana belajar peserta dapat dilihat pada gambar

Rencana Belajar

Nama

NUPTK

Paket Keahlian

Satuan Pendidikan : Alamat

Gambar 3. 2 Contoh Format Rencana Belajar

2. Catatan Pendampingan (interaksi peserta – guru pendamping)

Pembelajaran mandiri dengan pendamping menjadi sangat penting dan bermakna dengan apa adanya interaksi antara peserta dan guru pendamping. Sebagai bukti terjadinya interaksi bimbingan diperlukan bukti kehadiran bertemunya kedua belah pihak di sekolah tempat magang. Pertemuan peserta dan pendamping minimal 6 kali. Peserta membuat catatan pendampingan menggunakan format F02 pada lampiran 2.

3. Jurnal Belajar Peserta

Jurnal belajar merupakan salah satu tugas yang harus disiapkan oleh para peserta Program Keahlian Ganda. Jurnal belajar merupakan catatan peserta yang berisi tentang proses belajar yang telah dilakukan, yang menggambarkan kinerja peserta Program Keahlian Ganda selama mengikuti ON-1. Manfaatnya adalah untuk mencatat pelaksanaan belajar pada setiap kegiatan pembelajaran. Jurnal belajar juga merupakan salah satu indikator dari subkompetensi profesional dan pedagogik yang harus dimiliki oleh peserta, yaitu mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif. Format jurnal belajar peserta (F 03) dapat dilihat pada lampiran 3.

4. Tugas Proyek (Project Work)

Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didorong untuk merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk dan laporan pelaksanaan proyek. Pada ON-1 peserta harus mengerjakan 3 tugas proyek. Format ringkasan tugas proyek (F 04) dapat dilihat pada lampiran 4.

5. Latihan Soal

Latihan soal dilakukan secara online dan difokuskan pada 3 modul yang dipelajari pada ON-1. Bentuk latihan soal berupa pilihan ganda dengan empat opsi. Jumlah soal tergantung pada karakteristik modul masing-masing.

6. Evaluasi Diri

Evaluasi diri dilakukan secara online pada setiap akhir kegiatan mempelajari modul. Bentuk evaluasi diri berupa kalimat pernyataan dengan empat opsi alternatif jawaban yang menunjukkan tingkat penguasaan peserta terhadap materi di setiap modul.

Rencana belajar, lembar catatan pendamping, jurnal belajar, dan ringkasan tugas proyek selanjutnya diunggah ke laman http//keahlianganda.id.

J. Penilaian

Penilaian pada ON-1 diperoleh dari empat komponen yang harus dipenuhi sebagaimana tertera pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3. 2 Komponen Penilaian pada ON-1

1. Rencana belajar

1 dokumen

Diunggah maksimal 2 minggu setelah pembekalan.

2 Catatan Minimal 6 dokumen  Diunggah minimal 2 dokumen pendampingan

setiap bulan.  Diunggah maksimal tanggal 25 setiap bulan.

3 Jurnal Belajar

Minimal 70% dari

 Satu jurnal untuk satu KP.

jumlah KP dalam 3

 Diunggah maksimal tanggal 25

modul

setiap bulan.

4 Ringkasan tugas

Diunggah maksimal tanggal 25 proyek

3 dokumen

setiap bulan.

Catatan: Tugas-tugas yang telah diselesaikan diunggah ke laman http//keahlianganda.id. Seorang peserta dinyatakan memenuhi kriteria untuk melanjutkan ke tahap IN-1 apabila

kriteria capaian minimal (KCM) masing-masing komponen (4 komponen) mendapatkan kriteria capaian minimal (KCM) masing-masing komponen (4 komponen) mendapatkan

Dari hasil penilaian, tim pengendali mutu merekomendasikan peserta yang dapat mengikuti program In Service Training-1/IN-1. Selanjutnya, PPPPTK/LPPPTK KPTK menetapkan peserta IN-1. Evaluasi pencapaian kompetensi pengetahuan untuk 3 modul yang dipelajari pada ON-1 (Evaluasi ON-1) dilakukan pada awal pelaksanaan IN-1.

Alur penilaian pada ON-1 dapat dilihat pada gambar 3.3.

Gambar 3. 3 Alur Penilaian pada ON-1

BAB IV PENGUATAN PENGALAMAN LAPANGAN (ON SERVICE TRAINING-2/ON-2)

A. Pengertian

Kegiatan Penguatan Pengalaman Lapangan atau kegiatan On Service Training-2 (ON-2) merupakan lanjutan dari IN-1 yang dilaksanakan selama 3 bulan (12 minggu) yang bertujuan untuk memberikan penguatan kompetensi baik pedagogik maupun profesional melalui kegiatan lapangan di sekolah magang (magang mengajar) dan di industri (Praktik Kerja Industri). Penguatan Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan satu program yang dirancang untuk melatih dan mengembangkan kompetensi guru agar mereka menguasai kemampuan sebagai guru produktif sehingga memiliki kesiapan dalam melaksanakan tugas sebagai guru produktif yang profesional. PPL guru peserta Program Keahlian Ganda merupakan proses pembelajaran keahlian aplikatif dalam kompetensi profesional guru yang dilakukan secara nyata, terprogram, sistematik, dan partisipatif pada satuan pendidikan atau SMK yang dibimbing secara efektif.

B. Tujuan

Kegiatan Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2) bertujuan untuk:

1. menguatkan kompetensi guru;

2. mengembangkan profesi sebagai pendidik;

3. memberikan bekal pengalaman pembelajaran calon guru produktif;

4. melaksanakan pembelajaran yang mendidik di bawah bimbingan guru pendamping.

C. Sasaran

Peserta yang mengikuti kegiatan ON-2 adalah guru peserta Program Keahlian Ganda yang telah ditetapkan sebagai peserta kegiatan ON-2 oleh PPPPTK/LPPPTK KPTK, yaitu peserta yang telah lulus mengikuti kegiatan ON-1 dan IN-1.

D. Strategi Pelaksanaan

Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2) bagi guru peserta Program Keahlian Ganda diposisikan sebagai wahana pembelajaran spesifik di lapangan secara otentik (di SMK dan di DU/DI tempat magang) untuk memantapkan penguasaan kompetensi profesional dan pedagogik, mengembangkan identitas profesi, dan memberikan pengalaman melaksanakan pembelajaran sebagai bekal awal untuk mengembangkan kompetensi profesional.

Pada kegiatan ON-2 guru mempelajari 2 (dua) modul secara mandiri dibimbing oleh guru pendamping yang telah ditetapkan. Modul yang dipelajari adalah modul ke-8 dan ke-9 pada paket keahlian yang dipilih.

Aktivitas pembelajaran yang dilakukan guru pada kegiatan ON-2 adalah sebagai berikut:

1. mempelajari modul dengan pola belajar mandiri terbimbing;

2. mengerjakan tugas;

3. magang mengajar mapel produktif;

4. praktik kerja industri (orientasi);

5. melaporkan hasil. Kegiatan ON-2 dilaksanakan setelah peserta Program Keahlian Ganda melaksanakan

kegiatan IN-1 dan dinyatakan memenuhi kriteria untuk lanjut kegiatan ON-2. Kegiatan ON-

2 dilaksanakan selama 3 bulan (12 minggu) di sekolah tempat magang dan magang industri. Pada ON-2 kegiatan peserta adalah magang praktik mengajar produktif pada program studi yang baru yang akan dibimbing oleh guru pendamping.

Pada waktu ON-2, peserta akan mendapatkan 2 modul guru pembelajar dalam bentuk soft file yang dapat diunduh dan/atau dipelajari langsung pada laman http//keahlianganda.id. Pada laman tersebut, peserta wajib membuat dan mengunggah perencanaan belajar, jurnal belajar, dan 2 tugas proyek ON-2. Peserta juga dapat mempelajari latihan-latihan soal dan mengerjakan evaluasi diri.

E. Struktur Program dan Deskripsi Materi

Struktur program untuk kegiatan ON-2 terdiri dari pendalaman materi, praktik mengajar, dan praktik kerja industri. Struktur program kegiatan ON-2 tertera pada tabel 4.1 berikut.

Tabel 4. 1 Struktur Program Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2)

No.

Materi / kegiatan

Jml jam

1 Pendalaman Materi Modul ke-8

2 Pendalaman Materi Modul ke-9

3 Praktik Mengajar

4 Praktik Kerja Industri (Orientasi)

Jumlah

Deskripsi materi untuk masing-masing materi pada kegiatan ON-2 adalah sebagai berikut.

1. Pendalaman Materi Pendalaman Materi pada kegiatan ON-2 berupa kegiatan mempelajari modul ke-8 dan

ke-9. Materi tersebut merupakan modul program guru pembelajar yang disusun sesuai dengan kelompok kompetensi kejuruan yang diturunkan dari standar kompetensi guru kejuruan. Masing-masing modul tersebut berisi beberapa indikator kompetensi pedagogik dan kompetensi profesional pada masing-masing paket keahlian.

2. Praktik Mengajar Praktik mengajar dilakukan oleh peserta untuk memberikan kesempatan

mempraktikkan kompetensi yang dipelajari pada ON-1 dan IN-1. Materi pembelajaran mempraktikkan kompetensi yang dipelajari pada ON-1 dan IN-1. Materi pembelajaran

3. Praktik Kerja Industri (Orientasi) Praktik Kerja Industri dilaksanakan untuk memberikan pengalaman kepada peserta

tentang dunia kerja di industri yang relevan dengan kompetensi keahlian ganda peserta. Kegiatan praktik kerja industri ditekankan pada pemahaman budaya kerja, manajemen, proses kerja/produksi, dan menganalisis standar kompetensi lulusan yang dibutuhkan oleh industri tersebut.

F. Pendekatan dan Metode

Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2) menggunakan pendekatan pembelajaran bagi orang dewasa atau andragogi yang menempatkan peserta sebagai insan pembelajar dengan segenap potensi, pengalaman, dan pengetahuannya. Berdasarkan pendekatan ini maka metode pembelajaran yang diterapkan hendaknya mampu menggali berbagai potensi, pengalaman, dan pengetahuan peserta sehingga capaian kompetensi yang diharapkan dapat terwujud.

Metode pembelajaran pada fase tatap muka dengan guru pendamping di antaranya berupa diskusi, tanya jawab, latihan, praktik, serta pemberian input materi sesuai dengan kebutuhan peserta. Pada fase belajar mandiri, peserta mengerjakan tugas-tugas mandiri sesuai modul guru pembelajar yang dipelajari dan dibuktikan dengan jurnal yang ditandatangani oleh guru pendamping.

G. Tempat Kegiatan dan Guru Pendamping

Kegiatan ON-2 dilaksanakan di sekolah tempat magang yang ditetapkan oleh Dinas Pendidikan setempat dan di industri. Sekolah tempat magang harus memenuhi kriteria yang ditetapkan yaitu memiliki peralatan minimal dan guru yang mengajarkan paket keahlian sasaran Program Keahlian Ganda.

Persyaratan sekolah (SMK) tempat magang di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Memiliki guru yang mengampu paket keahlian yang relevan dan benar-benar kompeten yang disebut sebagai guru pendamping.

2. Memiliki sarana dan prasarana minimal yang mampu mendukung keterlaksanaan Program Keahlian Ganda.

Guru pendamping adalah guru yang mendampingi peserta Program Keahlian Ganda dalam mempelajari pendalaman materi kompetensi kejuruan sesuai paket keahliannya. Persyaratan guru pendamping antara lain menguasai kompetensi profesional dan pedagogik paket keahlian yang sesuai atau mempunyai hasil UKG lebih besar sama dengan 70, dan atau diusulkan oleh kepala sekolah/dinas pendidikan kota/kabupaten atau dinas pendidikan provinsi.

Satu guru pendamping dapat mendampingi 1-3 peserta Program Keahlian Ganda. Tugas guru pendamping adalah memberikan pembimbingan kepada guru peserta Program Keahlian Ganda dalam melakukan pembelajaran mandiri, melakukan praktik, maupun mengerjakan tugas-tugas. Guru pendamping juga memberikan pengesahan pada tugas- tugas yang telah dibuat oleh guru peserta Program Keahlian Ganda. Guru pendamping juga memberikan penilaian kepada guru peserta Program Keahlian Ganda pada saat magang praktik mengajar.

H. Jadwal

Kegiatan ON-2 dilaksanakan selama 3 bulan. Jadwal pembelajaran setiap peserta secara detail dibuat, direncanakan dan ditandatangani oleh peserta dan guru pendamping.

I. Penugasan

Dalam periode ON-2, peserta diwajibkan melaksanakan pembelajaran secara mandiri ataupun belajar melalui bimbingan/pendampingan guru pendamping. Dalam proses pembelajaran ini, ada beberapa tagihan penugasan berupa : 1) menyusun rencana belajar;

2) membuat jurnal belajar peserta; 3) mengerjakan 2 tugas proyek (project work); 4) mengerjakan latihan soal; 5) praktik mengajar; 6) praktik kerja industri; 7) melakukan evaluasi diri.

1. Rencana Belajar Peserta

Rencana belajar dalam periode ON menjabarkan kegiatan pembelajaran masing-masing modul yang menjadi kewajiban belajar pada saat ON. Peserta wajib membuat rencana belajar untuk 2 modul pada ON-2 menggunakan format F 01 yang terdapat pada lampiran 1.

2. Catatan Pendampingan (interaksi peserta – guru pendamping)

Pembelajaran mandiri dengan pendamping menjadi sangat penting dan bermakna dengan apa adanya interaksi antara peserta dan guru pendamping. Sebagai bukti terjadinya interaksi bimbingan diperlukan bukti kehadiran bertemunya kedua belah pihak di sekolah tempat magang. Pertemuan peserta dan pendamping minimal 6 kali. Peserta membuat catatan pendampingan menggunakan format F02 pada lampiran 2.

3. Jurnal Belajar Peserta

Jurnal belajar merupakan salah satu tugas yang harus disiapkan oleh para peserta Program Keahlian Ganda. Jurnal belajar merupakan catatan peserta yang berisi tentang proses belajar yang telah dilakukan, yang menggambarkan kinerja peserta Program Keahlian Ganda selama mengikuti ON-2. Manfaatnya adalah untuk mencatat pelaksanaan belajar pada setiap kegiatan pembelajaran. Jurnal belajar juga merupakan salah satu indikator dari subkompetensi profesional dan pedagogik yang harus dimiliki oleh peserta, yaitu mengembangkan keprofesian melalui tindakan reflektif. Format jurnal belajar peserta (F 03) dapat dilihat pada lampiran 3.

4. Tugas Proyek (Project Work)

Pembelajaran berbasis proyek adalah pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai media. Peserta didorong untuk merencanakan, membuat rancangan, melaksanakan, dan melaporkan hasil kegiatan berupa produk dan laporan pelaksanaan proyek. Pada ON-2 peserta harus mengerjakan 2 tugas proyek. Format ringkasan tugas proyek (F 04) dapat dilihat pada lampiran 4.

5. Latihan Soal

Latihan soal dilakukan secara online dan difokuskan pada 2 modul yang dipelajari pada ON-2. Bentuk latihan soal berupa pilihan ganda dengan empat opsi. Jumlah soal tergantung pada karakteristik modul masing-masing.

6. Praktik Mengajar

Peserta melakukan praktik mengajar sesuai dengan perangkat pembelajaran yang telah disusun. Ketika peserta melakukan praktik mengajar guru pendamping mengamati pelaksanaan praktik mengajar tersebut. Instrumen pemilaian RPP (F 5a), instrumen penilaian praktik mengajar (F 5b), instrumen penilaian sikap (F 5c), dan berita acara evaluasi praktik mengajar (F 05) dapat dilihat pada lampiran 5, 6, 7, dan 8.

7. Praktik Kerja Industri

Praktik Kerja Industri dilaksanakan dengan maksud memberi pengalaman kepada peserta tentang dunia kerja di industri yang relevan dengan kompetensi keahlian ganda peserta dan dilaksanakan minimal 80 jam. Industri yang akan digunakan peserta harus dikoordinasikan diawal Program Keahlian Ganda oleh dinas pendidikan kota/kabupaten/propinsi dan sekolah magang peserta.

Kegiatan Praktik Kerja Industri ditekankan pada pemahaman budaya kerja, manajemen, proses kerja/produksi, dan menganalisis standar kompetensi lulusan yang dibutuhkan oleh industri tersebut. Peserta membuat laporan hasil praktik kerja industri dengan mengisi instrumen dan disahkan oleh pihak industri serta guru pendamping. Ringkasan Praktik Kerja Industri (F 06) dapat dilihat pada lampiran 9.

8. Evaluasi Diri

Evaluasi diri dilakukan secara online pada setiap akhir kegiatan mempelajari modul. Bentuk evaluasi diri berupa kalimat pernyataan dengan empat opsi alternatif jawaban yang menunjukkan tingkat penguasaan peserta terhadap materi di setiap modul.

Rencana belajar, lembar catatan pendamping, jurnal belajar, ringkasan tugas proyek, berita acara evaluasi praktik mengajar, dan laporan praktik kerja industri selanjutnya diunggah ke laman http//keahlianganda.id.

J. Penilaian

Penilaian pada ON-2 diperoleh dari enam komponen yang harus dipenuhi sebagaimana tertera pada tabel 4.2 berikut.

Tabel 4. 2 Komponen Penilaian pada ON-1

1. Rencana belajar

1 dokumen

Diunggah maksimal 2 minggu setelah IN-1.

2 Catatan Minimal 6 dokumen  Diunggah minimal 2 dokumen pendampingan

setiap bulan.  Diunggah maksimal tanggal 25 setiap bulan.

3 Jurnal Belajar

Minimal 70% dari

 Satu jurnal untuk satu KP.

jumlah KP dalam 2

 Diunggah maksimal tanggal 25

modul

setiap bulan.

4 Ringkasan tugas

Diunggah maksimal tanggal 25 proyek

2 dokumen

setiap bulan.

5 Berita Acara Evaluasi

Diunggah maksimal tanggal 15 Praktik mengajar

1 dokumen

bulan ke-3 ON-2.

6 Ringkasan praktik

Diunggah maksimal tanggal 15 kerja industri

1 dokumen

bulan ke-3 ON-2. Catatan: Tugas-tugas yang telah diselesaikan diunggah ke laman http//keahlianganda.id. Seorang peserta dinyatakan memenuhi kriteria untuk melanjutkan ke tahap IN-2 apabila

kriteria capaian minimal (KCM) masing-masing komponen (6 komponen) mendapatkan nilai 70. Tim Pengendali Mutu PPPPTK/LPPPTK KPTK menilai hasil unggahan semua komponen penilaian di atas.

Dari hasil penilaian, tim pengendali mutu merekomendasikan peserta yang dapat mengikuti program In Service Training-2/IN-2. Selanjutnya, PPPPTK/LPPPTK KPTK menetapkan peserta IN-2. Evaluasi pencapaian kompetensi pengetahuan untuk 2 modul yang dipelajari pada ON-2 (Evaluasi ON-2) dilakukan pada awal pelaksanaan IN-2.

Alur penilaian pada ON-2 dapat dilihat pada gambar 4.1.

Gambar 4. 1 Alur Penilaian pada ON-2

BAB V PENUTUP

Program Pengenalan Kompetensi Guru Produktif (ON-1) dan Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2) merupakan tahapan yang penting untuk memberikan pembekalan kompetensi guru produktif bagi peserta Program Keahlian Ganda sehingga guru tersebut dapat melakukan pembelajaran produktif yang menarik dan berinovasi sesuai kebutuhan materi yang diajarkan. Keberhasilan pelaksanaan Program Pengenalan Kompetensi Guru Produktif (ON-1) dan Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2) ditentukan oleh kesungguhan semua pihak dalam melaksanakan program. Pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, bertekad untuk melaksanakan Program Keahlian Ganda dalam rangka memenuhi kebutuhan guru produktif SMK untuk mendukung program revitalisasi SMK.

Agar Program Pengenalan Kompetensi Guru Produktif (ON-1) dan Penguatan Pengalaman Lapangan (ON-2) ini dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan, seluruh PPPPTK, LPPPTK KPTK, Dinas Pendidikan Provinsi, Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota, Satuan Pendidikan, serta pihak terkait lainnya sangat diharapkan terlibat aktif dalam rangka pemenuhan kebutuhan guru SMK untuk mendukung revitalisasi pendidikan vokasi.

Lampiran 1 Rencana Belajar F 01

RENCANA BELAJAR ON-1 PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

Nama

NUPTK

Asal Sekolah

Mapel Awal

Paket Keahlian

Februari Rentang Modul

Desember

Januari

2017 Waktu Pembelajaran Work

Guru Pendamping Peserta

Lampiran 2 Lembar Catatan Pendampingan F 02 LEMBAR CATATAN PENDAMPINGAN

PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

Nama

NUPTK

Asal Sekolah

Mapel Awal

Paket Keahlian

Sekolah Magang

Alamat

Nama Pendamping

Tanggal Pendampingan :

No

Materi Pembimbingan/Konsultasi

Catatan Pendamping:

Guru Pendamping ,

Peserta,

Lampiran 3 Jurnal Belajar

F 03

JURNAL BELAJAR

PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

Nama

MOHAMAD FAUZAN, S.Pd, M.Sc

NUPTK

Asal Sekolah

SMK NEGERI 1 KENDIT

Mapel Awal

TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

Paket Keahlian

TEKNIK SEPEDA MOTOR

Nama Modul

Kegiatan Pembelajaran

PENGALAMAN BELAJAR

Peserta menuliskan secara ringkas pengalaman belajarnya

MATERI YANG TELAH

Peserta menuliskan topik-topik yang telah dipahami

DIPAHAMI

MATERI YANG BELUM

Peserta menuliskan topik-topik atau materi yang belum dipahami/kendala dengan menyebutkan alasan

DIPAHAMI DENGAN berkaitan dengan topic yang dipelajari MENYEBUT ALASAN DAN

KENDALANYA

USAHA/CARA UNTUK

Peserta menuliskan cara-cara mengatasi kendala atau hambatan yang dihadapi

MENGATASINYA

UPAYA PENGAYAAN

Peserta menuliskan kegiatan belajar yang lain

Guru Pendamping,

Peserta,

Lampiran 4 Ringkasan Tugas Proyek

F 04

RINGKASAN TUGAS PROYEK (PROJECT WORK) PROGRAM SERTIFIKASI KEAHLIAN DAN SERTIFIKASI PENDIDIK (KEAHLIAN GANDA)

Nama

NUPTK

Asal Sekolah

Mapel Awal

Paket Keahlian

Sekolah Magang

Alamat

Nama Pendamping :

Judul Tugas Proyek (Project Work)

Ruang Lingkup Tugas Proyek

Hasil Yang Diperoleh Tugas Proyek

Pengalaman Berharga Ketika Mengerjakan Tugas Proyek

Hambatan Yang Dijumpai

Guru Pendamping ,

Peserta,

Lampiran 5 Instrumen Penilaian RPP

F 5a

INSTRUMEN PENILAIAN RPP PENGUATAN PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGRAM KEAHLIAN GANDA

(Skala Nilai 1 – 4)

Nama

: _____________________________________ MOHAMAD FAUZAN, S.Pd, M.Sc

NUPTK

Asal Sekolah

: _____________________________________ SMK NEGERI 1 KENDIT Mapel Awal TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF : _____________________________________

Paket Keahlian

: _____________________________________ TEKNIK SEPEDA MOTOR

NILAI No

RPP

1 Rumusan Tujuan Pembelajaran

a. Rumusan tujuan menggambar pencapaian kompetensi dasar dan indikator

b. Rumusan tujuan menggambar pencapaian aspek kognitif, psikomotor, dan efektif

c. Rumusan tujuan minimal menyertakan komponen siswa, perilaku operasional, dan materi pelajaran

d. Rumusan tujuan memberi petunjuk terhadap pendekatan atau metode pembelajaran yang akan diterapkan

2 Penjabaran Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Indikator dijabarkan dari kompetensi dasar

b. Indikator dirumuskan berdasarkan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif)

c. Indikator dirumuskan menggunakan kata operasional (dapat diukur berupa hasil)

d. Indikator mengandung kata kerja operasional dan materi ajar yang setara atau tidak melampaui kata kerja dan materi dalam kompetensi dasar

3 Materi Pembelajaran

Materi ajar disusun mengacu kepada tujuan/indikator/ kompetensi dasar

a. Materi ajar disusun secara sistematis berdasarkan struktur ilmu

b. Materi ajar disusun dengan memperhatikan potensi peserta didik

c. Materi ajar dirancang berdasarkan kebutuhan peserta didik dan kondisi lingkungan

4 Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario)

a. Skenario pembelajaran mendukung tujuan/indikator/ kompetensi dasar yang akan dicapai

b. Skenario pembelajaran mencerminkan komunikasi berpusat pada siswa

c. Skenario pembelajaran relevan dengan pendekatan dan metode yang dipilih Skenario pembelajaran disusun sesuai alokasi waktu

5 Media Pembelajaran

a. Media disesuaikan dengan tuntutan tujuan/indikator kompetensi dasar

NILAI No

RPP

b. Media yang dipilih memperjelas materi yang diajarkan Media disesuaikan dengan kondisi kelas

c. Media yang dipilih akan memperkuat internalisasi konsep peserta didik

6 Evaluasi

a. Mencantumkan jenis, teknik, dan bentuk evaluasi

b. Butir soal relevan dengan tujuan/indikator/ kompetensi dasar

c. Butir soal memperhatikan sebaran tingkat kesulitan Butir soal sesuai alokasi waktu

Jumlah Nilai Aspek

Nilai RPP ( R )

SITUBONDO, .. AGUSTUS 2017 ………….., ………………………... Guru Pendamping,

AGUS SUSANTO, S.Pd …………………………………… NIP

Lampiran 6 Instrumen Penilaian Mengajar

F 5b

INSTRUMEN PENILAIAN MENGAJAR PENGUATAN PENGALAMAN LAPANGAN (PPL) PROGRAM KEAHLIAN GANDA

(Skala Nilai 1 – 4)

Nama

: _____________________________________ MOHAMAD FAUZAN, S.Pd, M.Sc

NUPTK

Asal Sekolah

: _____________________________________ SMK NEGERI 1 KENDIT

Mapel Awal

: _____________________________________ TEKNIK LISTRIK DASAR OTOMOTIF

Paket Keahlian

: _____________________________________ TEKNIK SEPEDA MOTOR

1 Kemampuan Membuka Pelajaran

a. Menarik perhatian siswa

b. Memotivasi siswa terkait materi pembelajaran yang akan diajarkan

c. Mengaitkan materi ajar sebelumnya dengan materi yang akan diberikan

d. Memberi acuan materi ajar yang akan diajarakan

2 Sikap dalam Proses Pembelajaran

a. Kejelasan suara dalam komunikasi dengan siswa

b. Tidak melakukan gerakan dan/atau ungkapan yang mengganggu perhatian siswa

c. Antusiasme dalam penampilan

d. Mobilitas selama pembelajaran

3 Penguasaan Materi Pembelajaran

a. Kejelasan memposisikan materi ajar yang disampaikan dengan materi terkait

b. Kejelasan menerangkan berdasarkan tuntutan aspek kompetensi (kognitif, psikomotor, afektif)

c. Kejelasan dalam memberikan contoh/ilustrasi sesuai tuntutan aspek kompetensi

d. Mencerminkan penguasaan materi ajar secara proposional

4 Implementasi Langkah-langkah Pembelajaran (Skenario)

a. Penyajian materi ajar sesuai dengan langkah-langkah yang tertuang dalam RPP

b. Proses pembelajaran mencerminkan komunikasi berpusat pada siswa

c. Antusias dalam menanggapi dan menggunakan respons dari siswa

d. Cermat dalam memanfaatkan waktu, sesuai alokasi yang direncanakan

5 Penggunaan Media Pembelajaran

a. Memperhatikan prinsip penggunaan jenis media

b. Tepat saat penggunaan

c. Terampil dalam mengoperasikan

NILAI No

RPP

d. Membantu kelancaran proses pembelajaran

6 Evaluasi