Asuhan bayi pada ibu dengan penyakit yan

Asuhan bayi pada
ibu dengan penyakit
yang menyertai
kehamilan
Nur Masruroh,M.Keb
2015

Toxoplasma
• Toxoplasma gondii merupakan hewan bersel satu yang
disebut protozoa, protozoa ini merupakan parasit pada
tubuh hewan dan manusia.

• Penyakit infeksi yang disebabkan oleh hewan tersebut
dinamakan toxoplasmosis
• Dikategorikan zoonosis yaitu penyakit dari hewan yang
dapat menular ke manusia
• Angka kejadian tidak banyak

Manusia dapat tertular melalui :
• Makanan yang terkontaminasi parasit toxoplasma gondii
• Transfusi darah


• Tranplantasi organ tubuh

Bayi dalam kandungan
• Keguguran spontan
• Bila lahir hidup akan disertai dengan cacat bawaan seperti :
hidrosepalus, mikrosepalus juga gangguan penglihatan,
gangguan pendengaran dan gangguan fungsi otak

• Jika seorang wanita telah terinfeksi toxoplasma sejak
sebelum hamil, anak yang dikandungnya akan terlindungi
karena ibu telah mengembangkan antibodi

• Jika wanita hamil dan baru terinfeksi toxoplasma selama
kehamilan. Ibu bisa menularkan infeksi kepada bayi yang
belum lahir (congenital transmission)

• Sebagian toxoplasmosis berbentuk : ookista, tachizoid dan
bradizoit
• Ookista biasanya terdapat pada tinja kucing

• Dapat hidup lebih dari 1 tahun di tanah yang lembab
• Cacing tanah mencampur ookista dengan tanah, setelah itu
kecoa dan lalat dapat menjadi vaktor mekanik yang
memindahkan ookista ke lantai atau makanan.

Gejala
• Gejala ringan dan kadang tidak disadari
• Flu

• Lemas
• Lelah
• Demam yang tidak menimbulkan masalah

Diagnosis
• Pemeriksaan lab IgM dan IgG
• Sesaat setelah terjadi infeksi akan timbul IgM, jika terdapat
dalam darah hal ini menandakan proses infeksi masih terjadi
• Selanjutnya akan muncul IgG yang dapat menetap selama
bertahun tahun
• PCR ( polimerase chain reaktion), DNA parasit untuk

diagonis lebih pasti

Pencegahan
• Memasak daging sampai matang sebelum dikonsumsi
• Mencuci sayuran sampai bersih atau memasak sayuran dengan
benar

• Mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang daging dan
sayuran
• Menghindari bergaul dengan hewan peliharaan seperti kucing dll

• Ookista akan mati pada pemanasan 90 derajat selama 30 detik
• Selalu menutup makanan dengan rapat agar terhindar dari lalat
yang membawa ookista

Rubella


Disebabkan oleh virus, self limiting disease, sehingga
sering diremehkan oleh masyarakat




Gejala tidak khas yaitu demam dan timbul kemerahan
pada kulit pada 1-5% penderita



Terjadi di seluruh dunia, iklim dingin maupun tropis



Menimbulkan masalah serius pada wanita hamil



angka kejadian di seluruh dunia adalah sekitar 100.000
bayi lahir dengan sindrom rubela kongenital

Wanita hamil trimester 1 dengan

rubella
Keguguran spontan
Sindrom Rubella Kongenital (SRK) :
 IUGR (intra uterin growth retardation)
 Buta dan tuli
 Kelainan jantung seperti VSD atau PDA
 Kelainan pada mata (kornea keruh, katarak,
retinitis)
 Trombositopeni, limpositopeni
 Kelainan susunan syaraf pusat (radang otak
menahun maupun retardasi mental)




Kelainan pada sistem kekebalan tubuh (terlihat dari IgM
dan IgG ibu)




Kelainan pada sistem pencernaan (diabetes dan
malabsorbsi)



Kelainan pada tulang (radang tulang menahun)



Kelainan paling sering : tuli telinga tengah, katarak, bola
mata kecil, glaukoma, kelainan jantung dan retardasi
mental



Jarang : icterus segera setelah lahir, kornea keruh,
anemia, pubertas dini, gangguan kelenjar gondok,
kejang segra setelah lahir

Wanita hamil TM 2 dengan Rubella



Risiko SRK 10 % itupun hanya kelainan jantung atau tuli telinga
tengah



Jika proses organogenesis sudah selesai maka terhindar dari risiko
RSK

Pencegahan


Pemberian vaksin rubella akan memberikan perlindungan dalam
jangka lama



Di Indonesia tersedia MMR (mumps, measles, rubella) atau MMRV
(mumps, measles, rubella, varicella)


CYTOMEGALOVIRUS (CMV)
• Angka kejadian 1% dari seluruh bayi baru lahir

• Disebabkan oleh virus golongan keluarga herpes, sehingga dapat secara
laten tinggal dalam tubuh
• Hanya 10% bayi lahir yang langsung dapat dikenali terkena CMV

• Terdapat gangguan sistemik seperti gangguan pendengaran, retardasi
mental, kelainan neurologi, retinitis, hepatitis, pneumonitis dan gangguan
saluran cerna. Dapt pula terjadi IUGR, anemia dan leukopenia
• Identifikasi yang tepat merupakan hal yang sangat penting untuk
penatalaksanaan yang tepat dan sedini mungkin
• Diagnosis melalui urin atau darah, jika terdeteksi virus 2-3 mgg setelah
lahir, ayi dipastikan menderita infeksi CMV kongenital

Hepatitis B dan C dalam kehamilan
 Merupakan masalah kesehatan yang serius pada kehamilan
 90% bayi yang tertular akan menjadi penyakit kronik
 40% akan menjadi sirosis hepatis pada usia 40 tahun

 Pengelolaan yang benar diharapkan dapat menurunkan penularan secara horizontal
maupun vertikal
 Penularan ventrikal di Indonesia sangat tinggi, berkisar 45,9%

 Infeksi Virus Hepatitis B dalam kehamilan sering menimbulkan abortus, partus prematurus
dan IUFD yang meningkatkan morbiditas dan mortalitas perinatal
 Namun tidak didapatkan efek teratonik pada bayi
 Bila penularan VHB terjadi pada kehamilan TM 1 dan 2 maka penularan ventrikal hanya
kurang dari 10%

 Pada TM 3 risiko meningkat hingga 76%
 Penelitian lain, risiko penularan sama di semua trimester kehamilan
 Bila yang terinfeksi bayi perempuan, maka infeksi VHB akan diteruskan ke generasi
berikutnya sehingga terjadi penularan secara horizontal
 Penularan VHB ventrikal dapat terjadi saat in utero, saat persalinan dan saat post natal

 Dapat dicegah dengan pemberian vaksin HbIg pada bayi baru lahir
 Infeksi akut pada ibu hamil TM 3 dapt mengakibatkan terjadinya persalinan prematur
maupun terjadinya hepatits fulminan (proses lebih cepat)


 Sumber infeksi : darah, semen, darah mens, sekret vagina, air liur, sekret nasofaring, urin,
tinja dan ASI (71% dalam ASI, tidak ada di kolostrum) tetapi terdapat antibodi yang dapat
mengeliminir virus

Tanda dan gejala

 Tidak khas, sehingga terkadang sulit membedakan

 Mudah lelah, nafsu makan menurun, berat badan menurun, terkadang terdapat demam,
mual muntah, nyeri abdomen kanan atas dan ikterus

Diagnosis

 Peningkatan SGOT dan SGPT
 HbsAg yang tidak menghilang dalam 6 bulan

Pada ibu hamil

 Selama kehamilan berjalan normal, tidak akan menganggu fungsi hati
 Angka kematian tinggi pada ibu hamil dengan malnutrisi


Penanganan pada bayi
 Tidak perlu diisolasi
 Segera membersihkan darah dan cairan tubuh yang menempel pada bayi
 Pemberian ASI tetap diberikan dengan catatan puting susu tidak lecet/ luka
 Segera diberikan imunisasi HbIg setelah lahir (maks 24 jam), bila tidak mampu diberikan
imunisasi Hb dengan dosis 1 ml secra IM
 Vaksinasi Hb1 0-7 hari sebanyak 0,5 ml

Pencegahan pada bayi

Human Imunideficiency Virus (HIV)
 Human Immunodeficiency ViruS(HIV) adalah retrovirus RNA yang dapat menyebabkan
penyakit klinis, yaitu Acquired Immunodeficiency Syndrome (AIDS).
 Transmisi dari ibu ke anak merupakan sumber utama penularan infeksi HIV pada anak
dengan frekuensi mencapai 25-30%.
 Hal ini terjadi akibat terpaparnya intrapartum terhadap darah maternal, sekresi saluran
genital yang terinfeksi dan ASI Kombinasi terapi ARV yang tepat dan persalinan dengan
elektif seksio caesarean terbukti dapat menurunkan prevalensi transmisi infeksi HIV dari
ibu ke anak dan mencegah komplikasi obstetrik secara signifikan.
 Konseling dan follow up dengan dokter spesialis dari awal kehamilan sampai persalinan
juga sangat dianjurkan

 78% bayi yang sudah terinfeksi HIV akan menunjukkan gejala klinis pada usia 2-3 tahun
dan akan meninggal di usia 4 tahun

Penatalaksanaan pada bayi
 Semua bayi harus diterapi ARV < 4 jam kelahiran
 Antibiotik profilaksis
 Pemeriksaan darah pada 1 hari, 6 minggu dan 12 minggu
 Tetap diberikan imunisasi dasar (selain vaksin hidup)
 Dukungan psikologis
 Pencegahan infeksi

 Secara teori, ASI dapat membawa HIV dan dapat meningkatkan transmisi perinatal. Oleh
karena itu, WHO tidak merekomendasikan pemberian ASI pada ibu dengan HIV positif,
meskipun mereka mendapatkan terapi ARV.

 Saran suportif mengenai susu formula pada bayi sangat diperlukan untuk mencegah gizi
buruk pada bayi.

Penelitian lain

 Apabila ibu memilih memberikan ASI, maka dianjurkan memberikan ASI secara eksklusif
selama 6 bulan.
 Apabila tidak dapat memberikan ASI eksklusif, maka dianjurkan untuk segera beralih
ke pemberian susu formula.

 Apabila syarat AFASS (acceptable,feasible, affordable, sustainable, safe) tercapai
sebelum usia 6 bulan, maka ibu boleh beralih ke pemberian susu formula dan pemberian
ASI dihentikan

INFEKSI MENULAR SEKSUAL
• INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) ADALAH BERBAGAI INFEKSI YANG DAPAT MENULAR DARI
SATU
ORANG KE ORANG YANG LAIN MELALUI KONTAK SEKSUAL.
• IMS MERUPAKAN SATU DIANTARA PENYEBAB PENYAKIT UTAMA DI DUNIA DAN TELAH
MEMBERIKAN DAMPAK LUAS PADA MASALAH KESEHATAN, SOSIAL, DAN EKONOMI DI BANYAK
NEGARA.


SIFILIS CONGENITAL
• SIFILIS DISEBABKAN OLEH TREPONEMA PALLIDUM, YAITU SEJENIS BAKTERI YANG BERBENTUKSPIRAL.
PENULARAN BISA TERJADI MELALUI TRANFUSI DARAH BILA DONOR BERADA DALAM TAHAP AWAL INFEKSI
TERSEBUT. (HUTAPEA, 2005)
• INFEKSI BISA DITULARKAN DARI SEORANG IBU YANG TERINFEKSI KEPADA BAYINYA YANG BELUM LAHIR
SIFILIS YANG TERKAIT DENGAN KEHAMILAN ADALAH SIFILIS CONGENITAL. MERUPAKAN PENYAKIT YANG
DIDAPATKAN JANIN DALAM UTERUS DARI IBU YANG MENDERITA SIFILIS. INFEKSI SIFILIS TERHADAP JANIN
DAPAT TERJADI PADA SETIAP STADIUM SIFILIS DAN SETIAP MASA KEHAMILAN.

• DAHULU DIANGGAP INFEKSI TIDAK DAPAT TERJADI SEBELUM JANIN BERUSIA 18 MINGGU,
KARENA LAPISAN LANGHANS YANG MERUPAKAN PERTAHANAN JANIN TERHADAP INFEKSI
MASIH BELUM ATROFI. TETAPI TERNYATA DENGAN MIKROSKOP ELEKTRON DAPAT DITEMUKAN
TREPONEMA PALLIDUM PADA JANIN 9-10 MINGGU.
• SIFILIS KONGENITAL DINI MERUPAKAN GEJALA SIFILIS YANG MUNCUL PADA DUA TAHUN
PERTAMA KEHIDUPAN ANAK, DAN JIKA MUNCUL SETELAH DUA TAHUN PERTAMA KEHIDUPAN
ANAK DISEBUT DENGAN SIFILIS KONGENITAL LANJUT

• KELAINAN YANG TIMBUL DAPAT BERAKIBAT FATAL MULAI KEGUGURAN HINGGA LAHIR MATI
ATAUPUN KECACATAN
• KELAINAN MEMBRAN MUKOSA
• KELAINAN KUKU, KULIT DAN RAMBUT
• KELAINAN PADA TULANG DAN GIGI

• KELAINAN PADA KELENJAR GETAH BENING DAN ORGAN DALAM
• KELAINAN PADA MATA
• KELAINAN HEMATOLOGI
• KELAINAN SUSUNAN SYARAF PUSAT

TERAPI
• PENICILLIN 100.000-150.000 IU PER KG BB/ HARI
• PROCAIN PENICILLIN 50.000 IU / KG BB/HARI
• SELAMA 10-14 HARI

Gonorhoe







Disebabkan bakteri neisseria gonorhoe
Pada wanita tidak menimbulkan gejala dan dapat menahun
60-80% tidak menyadari karena tanpa gejala
Dapat terjadi vulvitis ataupun kolpitis
Pada bayi dapat terjadi oftalmia neonatorum atau gonoblenorhoe
Bukan penyakit kongenital, tetapi infeksi yang terjadi saat
persalinan
• Untuk mencegah, semua bayi lahir harus diberi salep mata
antibiotika

Chlamidia trachomatis





Angka kejadian 89 juta orang (who)
Keluhan ringan, mudah menjadi kronis dan residivis
Frekuensi pada bumil 3-14%
Bayi lahir pervaginam dari penderita ini, 20-50% mengalami
konjungtivitis inklusi dalam 2 mgg pertama kehidupannya
• 10-20% pada usia 3-4 bulan mengalami pneumonia
• Otitis media, obstruksi nasal dan bronkiolitis jg sering terjadi
• Hal ini tidak terjadi bila bayi lahir per abdominal, kecuali bila
ketuban pecah dini

Trikomoniasis
• Protozoa persisten yang menyerang saluran urogenital wanita
• Biasanya berdampingan dengan gonorhoe

Infeksi Menular Seksual
• Infeksi yang menular melalui kontak seksual
• Pada bayi beresiko terjadi IUGR, IUFD, BBLR dan infeksi