Perancangan Basis Data Pada Website E-Kartu Nikah

  47

  

Perancangan Basis Data Pada Website E-Kartu Nikah

1 2 3 4 Ria Andriani* , Ade Pujianto , Selvy Megira , Annisa Rahayu Pangesti , 5 6 7 8 Dalilah Razan Samhana , Dwi Rahayu , Imam Ainudin Pirmansah ,Ema Utami 1,2,4,5,6,7,8

  Megister Teknik Informatika, Universitas AMIKOM Yogyakarta, Indonesia 3 1 AMIK Lembah Dempo,Palembang 2 3 E-mail : ria.an@students.amikom.ac.id, ade.pujianto@students.amikom.ac.id, selvymegi96@gmail.com, 4 5 6

annisa.p@students.amikom.ac.id , dalillah.s@students.amikom.ac.id,

7 8

dwirahayu.giman@gmail.com, ainudinimam@gmail.com, emma@nrar.net

  Abstrak Data berperan penting bagi suatu instansi atau organisasi dalam pengambilan keputusan sebagai penunjang sebuah kebijakan, pada pengelolaan data pernikahan sering terjadi permasalahan dalam pencarian data sehingga data yang ditampilkan tidak relevan dengan apa yang diinginkan. E-kartu nikah merupakan buku nikah elektronik yang dilengkapi dengan microchip yang berfungsi sebagai media penyimpanan informasi. Informasi yang ada di dalamnya merupakan informasi yang ada pada buku nikah sehingga dengan data yang akurat dapat membantu instansi mengambil keputusan yang tepat. Pada penelitian ini akan dibahas mengenai pemodelan data yang meliputi aturan data analisis, teknik pengumpulan data dan perancangan basis data. Proses perancangan basis data dilakukan dalam beberapa tahapan yaitu analisis laporan yang diinginkan oleh KUA setempat, perancangan tabel dan tipe data serta penentuan relasi antar tabel. Hasil yang dicapai adalah sebuah rancangan basis data yang nantinya akan digunakan untuk membangun sistem E- kartu nikah yang dapat memenuhi kebutuhan analisis data untuk memantau data peristiwa nikah.

  Kata Kunci : E-kartu nikah, KUA, analisis data, basis data.

  Abstract Data plays an important role for an agency or organization in decision-making to support a policy. A problem often occur on the management of marriage data in search data so that the data displayed is not relevant to what you want. Marriage e-card is an electronic marriage book equiped by microchip that serves as an information media storage, the information exist is a part of information in marriage book thus the accurate data can help the agency to take the right decision.This study will discuss about data modeling that includes data analysis rules, data collection techniques and database design.

  The process of designing the database is done in several stages of analysis of reports desired by the local KUA, designing tables and data types and determining relation between tables. The achieved result is a database design that will be used to build the system of marriage e-card which can fulfill the need of data analysis to monitor marriage events data.

  Keywords : E-nikah card, KUA, data analysis, database.

1. PENDAHULUAN

  Penggunaan teknologi informasi pada saat ini menjadi hal yang sangat penting dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu penerapan teknologi informasi adalah dengan menggunakan sistem data base elektronik sebagai representasi konseptual struktur data yang dibutuhkan oleh database. Struktur data meliputi objek data, asosiasi antara objek data, dan aturan yang menjalankan operasi pada objek . ini berfungsi sebagai jembatan antara konsep yang membangun peristiwa dan proses dunia nyata dan representasi fisik dari konsep tersebut dalam database. Proses perancangan basis data umumnya mengikuti lima langkah yaitu perencanaan dan analisis desain konseptual, desain logis, desain fisik, dan implementasi [1].

  48 

  Data yang awalnya ditulis secara manual, saat ini sudah beralih kepada sistem basis data terkomputerisasi, sehingga manajemen data lebih mudah dan resiko kerusakan atau kehilangan data menjadi minimal. Teknologi basis data saat ini banyak diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan manusia dan instansi-instansi pemerintahan. salah satu instansi yang belum menerapkan tekhnologi informasi secara maksimal adalah KUA, pendaftaran nikah pada KUA masih dilakukan secara manual sehingga muncul permasalahan banyaknya waktu yang dibutuhkan dalam melakukan pendaftaran dan manajemen data yang masih bersifat tradisional ini sulit untuk di analisis lebih lanjut sehingga mengakibatkan data peristiwa nikah tidak terpantau dan terpusat dengan baik.

  Berdasarkan pemaparan di atas maka rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana merancang basis data E-Kartu Nikah yang memberikan solusi untuk memantau data peristiwa nikah agar terpusat dengan baik. Pada perancangan basis data website E-Kartu Nikah ini akan dibatasi pada bagian modul peristiwa nikah.

  Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis pada penelitian ini adalah merancang sebuah basis data yang mampu memantau data pada modul peristiwa nikah agar terpusat dengan baik. Adapun penelitian mengenai perancangan basis data yang telah dilakukan oleh Toga Aldila Cinderamata, Wiratmoko Yuwono, dan Rangga Asmara (2011) dalam penelitiannya yang berjudul “Basis Data Terdistribusi

  

Untuk Aplikasi Kependudukan Berbasis Web” pada penelitian ini penulis menyatakan bahwa

  implementasi database terdistribusi pada suatu sistem aplikasi dapat menghasilkan performansi yang baik menyangkut ketersediaan data. Adanya replikasi database yang dapat menghasilkan kesamaan posisi data pada beberapa master site, maka memungkinkan adanya pembagian beban dalam pengaksesan kerja server, sehingga kegagalan pengaksesan data dapat diminimalisasikan [2].

  Jerzy Letkowski (2014) dalam penelitiannya yang berjudul “Doing database design with

  

MySQL” Isi dari penelitian ini yaitu menyebutkan bahwa database relasional itu merupakan struktur

  yang kompleks dengan latar belakang formal yang solid dan banyak pengembangan dan alat eksploitasi. Saat merancang database dalam pengaturan tim, terutama saat anggota tim memiliki latar belakang yang beragam, dengan menggunakan alat grafis sangat penting. Pakar subjek, berpartisipasi dalam proses perancangan dan memiliki keahlian database yang terbatas, umumnya lebih suka bekerja dengan alat perancang grafis. MySQL Workbench dapat memuaskan para desainer database yang paling menuntut, memberikan grafis yang sangat bagus dan Alat teknologi Ini harus diberikan pertimbangan lebih dalam karena memberikan dukungan lengkap untuk rekayasa database [3].

  Gat (2015) dalam penelitiannya yang berjudul “Perancangan Basis Data Perpustakaan

  

Sekolah dengan Menerapkan Model Data Relasional” Jurnal ini membahas tentang Perancangan

  Basis Data Perpustakaan Sekolah dengan Menerapkan Model Data Relasional. Metode penelitian yang digunakan adalah metode Research and Development (R&D). Metode perancangan basis data menggunakan metode DBLC (Data Base Life Cycle) dengan variabel penelitian adalah perancangan basis data perpustakaan sekolah dengan model data relasional. Aspek pada penelitian ini meliputi Conceptual Database Design, Logical Database Design dan Physical Database Design. Hasil akhir dari penelitian ini adalah menghasilkan 7(tujuh) tipe entitas konsepsual, menghasilkan diagram hubungan entitas dari ketujuh entitas tersebut pada logikal dan menghasilkan rancangan pisikal yang terdiri dari tabel kategori, penerbit, penulis, buku, anggota, transaksi dan detil transaksi [4].

2. METODE PENELITIAN

  Metode yang digunakan pada penelitian ini dimulai dengan melakukan observasi, ditunjukkan pada gambar 1. Berita dari berbagai media yang terbit dari tahun ke tahun adanya kasus pemalsuan buku nikah yang disebabkan oleh berbagai faktor, seperti pemohon tidak memilki kelengkapan dokumen prasayarat, pernikahan dibawah tangan, pernikahan berbeda kewarganegaraan, dan pernikahan dini. Adanya wewenang kantor urusan agama menagguhkan buku nikah bagi pelaku pernikahan dini, diharapkan hal tersebut dapat menekan angka pernikahan dini, akan tetapi justru timbul pemalsuan buku nikah. Selanjutnya, melakukan survey ke kantor urusan agama Depok, Sleman Yogyakarta. Pada tahap survey yakni wawancara dengan kepala kantor urusan agama untuk mengumpulkan informasi mengenai proses administrasi pernikahan dan proses mendapatkan kembali buku nikah jika terjadi kehilangan atau kerusakan. Petunjuk penerbitan buku nikah ulang apabila buku

  49 nikah hilang yaitu, pemohon harus membuat surat keterangan kehilangan dari pihak kepolisian terlebih dahulu, kemudian mengajukan surat pemohon ke kantor urusan agama. Apabila terjadi kerusakan, pemohon wajib membawa bukti kerusakan, kemudian buku nikah yang telah rusak akan ditarik oleh kantor urusan agama. Buku nikah yang dicetak ulang tidak bias sama dengan buku nikah asli, melainkan terdapat tanda duplikasi dan nomor seri buku nikah pun berbeda dengan sebelumnya. Kepala kantor urursan agama depok, mengemukakan bahwa masalah pemalsuan buku nikah pun masih menjadi kasus yang masih belum bisa dihilangkan, meskipun kemanan buku nikah terus ditingkakan. Hal lain yang kerap terjadi terkait dengan buku nikah yakni, perizinan dalam berbagai urusan atau pelayanan yang membutuhkan identitas pengenal pasangan resmi suami istri, seperti pada reservasi hotel. Beberapa hotel di Indonesia sudah menerapkan hal tersebut. Seringkali terjadi masalah pasangan suami istri harus memesan kamar terpisah karena tidak membawa buku nikah sebagai bukti pasangan resmi.

  Melihat dari hasil observasi dan survey di kantor urusan agama, maka dilakukan identifikasi masalah untuk mengetahui aspek yang perlu dirancang sesuai dengan kebutuhan. Berdasarkan permasalahan buku nikah yang kerap hilang, rusak, ataupun tertinggal, oleh karena itu perlu adanya inovasi buku nikah berukuran kecil yang praktis masuk dalam dompet. Kartu nikah berbahan dasar plastik agar meminimalisir kerusakan akibat air atau kelalaian pemilik seperti sobek, atau kotor. Kartu nikah tidak hanya menjadi dokumen tambahan, tetapi dapat menyimpan data yang ada pada buku nikah. Penyimpanan data yang dapat diterapka pada elektronik kartu nikah yaitu dengan menerapkan teknologi microchip. Teknologi microchip tidak hanya untuk meyimpan data melainkan mejadi pengaman data yang ada didalamnya. Hanya atas izin pemilik kartu yang dapat mengakses data pada microchip tersebut.

  Gambar 1. Metode Penelitian Hasil dari identifikasi masalah, yang ditunjukkan pada gambar 1, dapat dirumuskan kebutuhan perancangan sistem antara lain:

  1. Penentuan entitas yang digunakan untuk entity relationship diagram

  2. Penentuan primary key dari setiap entitas kunci utama yang akan mengidentifikasi baris data dalam sebuah relasi tabel.

  3. Entity relationship diagram yang menunjukan objek data (Entity) dan hubungan (Relationship) yang ada pada entity lainnya

  4. Relasi antar tabel yang memperlihatkan rancangan fisik basis data dan menghasilkan tabel-tabel

  5. Struktur tabel yang menunjukkan bentuk dari setiap tabel

  50 

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

  3.1 Analisis Kebutuhan Sistem

  Berdasarkan hasil wawancara yang penulis lakukan dengan petugas KUA maka dapat diambil kesimpulan bahwa pengguna membutuhkan sistem yang dapat :

  1. Menampilkan informasi tentang data penduduk.

  2. Menampilkan informasi tentang data KUA

  3. Menampilkan informasi tentang data Kecamatan

  4. Menampilkan informasi tentang data Provinsi

  5. Menampilkan informasi tentang data Kabupaten

  6. Menampilkan informasi tentang data Akta nikah

  7. Menampilkan informasi tentang data kartu nikah

  8. Menampilkan informasi tentang data kartu keluarga

  9. Menampilkan informasi tentang data pekerjaan

  3.2 Penentuan Entitas

  Entitas digunakan pada proses perancangan Entity Relationship Diagram yang pada proses akhirnya akan menjadi sebuah tabel. Berdasarkan hasil dari analisis kebutuhan, maka diperoleh beberapa entitas seperti pada tabel 1 :

  Tabel 1. Entitas dan Atribut No Entitas Atribut

  1 Penduduk Nik, Nama, Jenis_Kelamin, Tgl_lahir, Tempat_lahir,agama, alamat, status, pendidikan, id_kartu_keluarga, id_pekerjaan

  2 KUA Id_Kua, nama, alamat, telp, email, id_kecamatan

  3 Kecamatan Id_kecamatan, kecamatan, id_kabupaten

  4 Provinsi id_provinsi, provinsi

  5 Kabupaten id_kabupaten, kabupaten, id_provinsi

  6 Akta Nikah id_akta_nikah, tanggal_akad, jam_akad, hari_akad, id_kua

  7 Kartu Nikah id_kartu_nikah, status_wali_suami, status_wali_istri, id_akta_nikah, id_suami, id_istri, id_wali_suami, id_wali_istri

  8 Kartu Keluarga id_kartu_keluarga, no_kartu_keluarga

  9 Pekerjaan id_pekerjaan, pekerjaan

  3.3 Penentuan Primary Key Dari Setiap Entitas

  Fungsi dari primary key adalah sebagai kunci utama yang akan mengidentifikasi baris data dalam sebuah relasi tabel, seperti yang tedapat pada tabel 2.

  Tabel 2. Primary Key No Entitas Primary Key

  1 Penduduk Nik

  2 KUA id_Kua

  3 Kecamatan id_kecamatan

  4 Provinsi id_provinsi

  5 Kabupaten id_kabupaten

  6 Akta Nikah Id_akta_nikah

  7 Kartu Nikah Id_kartu_nikah

  8 Kartu Keluarga Id_kartu_keluarga

  9 Pekerjaan Id_pekerjaan

  51

3.4 Entity Relationship Diagram

  Diagram ERD berfungsi untuk menunjukan objek data (Entity) dan hubungan (Relationship) yang ada pada entity lainnya. Hal yang harus diperhatikan yaitu tingkat hubungan (cardinality), berikut ini adalah ERD yang didapat berdasarkan hasil proses tersebut.

  Gambar 2. Entity Relationship Diagram (ERD) Berikut pembahasan derajat kardinalitas setiap entitas

  1. Entitas provinsi memiliki hubungan kardinalitas 1 to M dengan entitas kabupaten dimana pada satu provinsi dapat berisikan banyak kabupaten.

  2. Entitas kabupaten memiliki hubungan kardinalitas 1 to M dengan entitas kecamatan dimana pada satu kabupaten dapat berisikan banyak kecamatan.

  3. Entitas kecamatan memiliki hubungan kardinalitas 1 to M dengan entitas kua dimana pada satu kecamatan dapat berisikan banyak kua.

  4. Entitas kua memiliki hubungan kardinalitas 1 to M dengan entitas akta nikah dimana pada satu kua dapat mencetak banyak akta_nikah.

  5. Entitas akta nikah memiliki hubungan kardinalitas 1 to M dengan kartu nikah dimana pada satu akta nikah dapat berisi dua kartu nikah.

  6. Entitas penduduk memliki hubungan kardinalitas 1 to M dengan kartu nikah dimana satu penduduk dapat memiliki beberapa kartu nikah.

  7. Entitas pekerjaan memiliki hubungan kardinalitas 1 to M dengan penduduk dimana satu pekerjaan dapat dimiliki oleh banyak penduduk.

  8. Entitas kartu keluarga memiliki hubungan kardinalitas 1 to M dengan penduduk dimana didalam satu keluarga berisi beberapa penduduk.

  3.5 Relasi Antar Tabel

  Relasi antar tabel adalah hasil dari model entity relationship diagram. Relasi ini akan memperlihatkan rancangan fisik basis data dan juga akan menghasilkan tabel-tabel yang nantinya dapat digunakan dalam proses implementasi sistem.

  52 

  Gambar 3. Relasi Antar Tabel

  3.6 Struktur Tabel

  Struktur tabel merincikan secara jelas bagaimana bentuk dari setiap tabel yang ada pada bagian relasi antar tabel seperti tipe data, size serta constraintnya. Pada tabel 3 salah satu contoh struktur data dari 9 tabel.

  Tabel 3. Struktur Tabel Kartu Nikah No Field Tipe Data Size Constraint 1 id_kartu_nikah Int

  11 Primary key auto increment 2 status_wali_suami, Varchar 20 3 status_wali_istri Varchar 20 4 id_akta_nikah Int

  11 FOREIGN KEY akta_nikah(id_akta_nikah) 5 id_suami Int

  11 FOREIGN KEY penduduk(nik) 6 id_istri Int

  11 FOREIGN KEY penduduk(nik) 7 id_wali_suami Int

  11 FOREIGN KEY penduduk(nik) 8 id_wali_istri int

  11 FOREIGN KEY penduduk(nik)

  a. Kolom id_kartu_nikah diberikan tipe data int (11) karena data yang akan di inputkan pada kolom id_kartu_nikah seluruhnya berupa angka dengan format 11 karakter, kolom id_kartu_nikah juga memiliki constraint primary key dimana Id_pakerjaan ini merupakan kunci utama pada tabel kartu nikah.

  b. Kolom status_wali_suami pada tabel kartu nikah diberikan tipe data varchar (20) karena kolom status_wali_suami memiliki jumlah karakter yang berbeda-beda yang berisi kombinasi

  53 unsur penting dalam data kartu nikah.

  c. Kolom status_wali_istri pada tabel kartu nikah diberikan tipe data varchar (20) karena kolom status_wali_ istri memiliki jumlah karakter yang berbeda-beda yang berisi kombinasi huruf dari A-Z, kemudian memiliki constraint not null karena status wali istri merupakan unsur penting dalam data kartu nikah.

  d. Kolom id_akta_nikah diberikan tipe data int (11) karena data yang akan di inputkan pada kolom id_akta_nikah seluruhnya berupa angka dengan format 11 karakter, kemudian kolom id_akta_nikah memilki constraint foreign key karena kolom ini berelasi dengan tabel akta nikah e. Kolom id_suami diberikan tipe data int (11) karena data yang akan di inputkan pada kolom id_suami seluruhnya berupa angka dengan format 11 karakter, kemudian kolom nik memilki constraint foreign key karena kolom ini berelasi dengan tabel penduduk.

  f. Kolom id_istri diberikan tipe data int (11) karena data yang akan di inputkan pada kolom id_istri seluruhnya berupa angka dengan format 11 karakter, kemudian kolom nik memilki constraint foreign key karena kolom ini berelasi dengan tabel penduduk.

  g. Kolom id_wali_suami diberikan tipe data int (11) karena data yang akan di inputkan pada kolom id_wali_suami seluruhnya berupa angka dengan format 11 karakter, kemudian kolom nik memilki constraint foreign key karena kolom ini berelasi dengan tabel penduduk.

  h. Kolom id_wali_istri diberikan tipe data int (11) karena data yang akan di inputkan pada kolom id_wali_ istri seluruhnya berupa angka dengan format 11 karakter, kemudian kolom nik memilki constraint foreign key karena kolom ini berelasi dengan tabel penduduk

  3.7 Mekanisme Pengujian Pada Tabel

1. Pengujian tipe data Pada tahap pengujian berdasarkan tipe data yang telah dibuat pada tabel.

  Mekanisme pengujian dilakukan dengan cara mengisikan data pada tabel perkerjaan

dengan isi kolom id_perkerjaan dan perkerjaan dengan tipe data integer dan varchar.

  

Gambar 4. Pengujian Tipe Data

Gambar 4 merupakan mekanisme pengujian dengan penginputan data ‘7ka’ pada kolom id_pekerjaan dan ‘Buruh’ pada kolom pekerjaan.

  Gambar 5. Hasil Pengujian Tipe Data Gambar 5 merupakan hasil dari pengujian penginputan data diatas dan telah didapatkan hasil error pada kolom id_pekerjaan dengan tipe data int karena menginputkan data karakter ‘7ka’ pada kolom tersebut.

2. Pengujian Panjang Variabel Pada tahap pengujian berdasarkan panjang variabel yang telah dibuat pada tabel.

  Mekanisme pengujian dilakukan dengan cara mengisikan data pada tabel penduduk dan kolom status yang memiliki tipe data varchar dan panjang variabel 10.

  54 

  Gambar 6 merupakan mekanisme pengujian dengan penginputan data ‘Belum Menikah’ pada kolom status yang memiliki panjang variable 10.

  

Gambar 7. Hasil Pengujian Panjang Variabel

Gambar 7 merupakan hasil dari pengujian penginputan data datas dan menghasilkan hasil error apabila penginputan tidak sesuai dengan panjang karakter yang terlah dibuat sebelumnya serperi pada kolom status yang diinputkan data ‘Belum Menikah’ yang memiliki panjang karakter lebih dari 10 karakter.

  3. Pengujian Constraint Primary Key Pada tahap pengujian berdasarkan constrain primary key dari tabel yang talah dibuat. Mekanisme pengujian dilakukan dengan cara mengisikan data pada tabel penduduk dengan constrain primary key pada kolom nik.

  

Gambar 8. Pengujian Constraint Primary Key

Gambar 8 merupakan mekanisme pengujian constrain primary key dengan menginputkan data ‘17210495’ pada kolom nik dimana data tersebut sudah tersimpan sebelumnya.

  Gambar 9. Hasil Pengujian Constraint Primary Key Gambar 9 merupakan hasil dari pengujian dengan menginputkan data pada nik yang sudah ada sebelumnya dan menghasilkan error karena sifat dari constrain primary key yang harus unik dan berbeda setiap datanya.

4. Pengujian constrain chek Pada tahap pengujian berdasarkan constrain check dari tabel yang talah dibuat.

  Mekanisme pengujian dilakukan dengan cara mengisikan data pada tabel penduduk

dengan contrains check pada kolom jenis_kelamin dengan check data ‘P’ atau ‘L’.

  Gambar 10. Pengujian constrain chek Gambar 10 merupakan mekanisme pengujian constrain chek dengan menginputkan data ‘K’ pada kolom jenis kelamin.

  55

  Gambar 11 merupakan hasil dari pengujian dengan menginputkan data ‘K’ pada jenis kelamin atau selain data yang sudah ditentukan oleh constrain check sebelumnya yaitu ‘L’ atau ‘P’ dan didapatkan error apabila menginputkan data selain yang telah ditentukan constrain check sebelumnya.

3.8 Analisis Data

  Pada Pada model data E-Nikah, dilakukan beberapa analisis data yang bertujuan

  untuk mengetahui informasi sebagai bahan pengambilan keputusan, berikut adalah beberapa analisis data yang dapat dilakukan pada basis data E-Nikah :

  1. Mengetahui data peristiwa nikah.

  Gambar 12. Script Data Peristiwa Nikah

  Gambar 13. Data Peristiwa Nikah

  2. Untuk mengetahui jumlah peristiwa nikah disetiap provinsi, kabupaten, kecamatan untuk pengambilan keputusan jumlah kartu nikah yang akan dibagikan.

  Gambar 14. Script Jumlah Peristiwa Nikah Berdasarkan Provinsi

  56 

  3. Untuk mengetahui usia menikah setiap pasangan Gambar 16. Script mengetahui usia menikah setiap pasangan

  Gambar 17. Usia menikah setiap pasangan

  4. Untuk mengetahui apakah jumlah KUA sudah sama dengan jumlah kecamatan Gambar 18. Script mengetahui jumlah KUA

  Gambar 19. Jumlah KUA

4. KESIMPULAN

  Berdasarkan data yang diperoleh telah berhasil dibangun sebuah rancangan basis data pada sistem informasi E-Kartu Nikah yang dapat menampung data peristiwa pernikahan untuk ditampilkan dalam sistem informasi E-Kartu nikah.

5. SARAN

  Untuk pengembangan lebih lanjut serta penyempurnaan pada basis data E-Kartu Nikah disarankan untuk menggunakan Trigger atau Procedure untuk lebih meningkatkan validasi data yang terdapat pada database E-Kartu nikah ini.

  57

DAFTAR PUSTAKA

  [1] Shivnandan Singh, Rakesh Kumar Rai, 2014, A View Report On Security Threats On Database, (IJCSIT) vol. 5 (3), ISSN:0975-9646, India. [2] Toga Aldila, Wiratmoko Yuwono, Rangga Asmara, 2011, Basis Data Terdistribusi Untuk Aplikasi Kependudukan Berbasis Web, Institut Tekhnologi Sepuluh Nopember, Surabaya. [3] Jerzy Letkowski, 2014, Doing Database Design With MySQL, Journal Of Technology Research volume 6, Western New England University. [4] Gat, 2015, Perancangan Basis Data Perpustakaan Sekolah dengan Menerapkan Model Data Relasional, Citec Journal Vol 2 No 4, ISSN 2460-4259.

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

PEMAKNAAN MAHASISWA TENTANG DAKWAH USTADZ FELIX SIAUW MELALUI TWITTER ( Studi Resepsi Pada Mahasiswa Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang Angkatan 2011)

59 326 21

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52

Analisis Penyerapan Tenaga Kerja Pada Industri Kerajinan Tangan Di Desa Tutul Kecamatan Balung Kabupaten Jember.

7 76 65