BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Tumbuhan Tanjung 2.1.1 Morfologi Tumbuhan Tanjung - Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Batang Tanjung (Mimusopsi cortex) Terhadap Sel T47D

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tumbuhan Tanjung

  2.1.1 Morfologi Tumbuhan Tanjung

  Tumbuhan Tanjung (Mimusops elingi L.) temasukfamili Sapotaceae dikenal sebagai pohonserba gunakayunya dikenalawet,kerasdankuatuntukkonstruksi jembatan,kapal laut, lantai, rangka dandaun pintu.Bagian tanamanlainjugadapat dimanfaatkan seperti akar, kulit, daun dan bunganya sebagai bahan obat-obatan. (Steenis, 2003).

  Tumbuhan Tanjung berumahsatu. Pohonberukuran sedang,tumbuhhingga ketinggian 15m.Daun-dauntunggal,tersebar,bertangkai panjang; daun yang termuda berambut coklat, yang segera gugur. Helaian daun berbentuk bundartelur hinggamelonjongdengan panjang9-16 cm,seperti jangat,bertepirata, namun bergelombang. Kulit bagian dalam berserat, merah muda atau kemerahan(Steenis, 2003).

  2.1.2 Sistematika Tumbuhan Tanjungadalah :

  Kingdom : Plantae Divisi : Spermatophyta Class : Dicotyledoneae Ordo : Ebenales Famili : Sapotaceae Genus : Mimusops Spesies : Mimusopselingi L. (Heyne,1987).

Gambar 2.1 Pohon Tanjung (kiri) dan batang pohon Tanjung (kanan)

  b

  (Anonim , 2011)

2.1.3. Manfaat Kulit Batang Tumbuhan Tanjung

  Kulit batang Tumbuhan Tanjung digunakan untuk obat penurun panas. Air rebusan kulitbatang digunakan sebagaiobatpenguatdan obatdemam.Rebusan kulit batangbesertabunganya digunakanuntukmengatasisakitdemam.Kulitbatangpohon direbusbersamaairdan dibuatkumurselamaempathariuntukmengobatisakitgigi danjugauntukmenyegarkannafas. Airrebusankulitbatangdapatjugadigunakan untuk mencuci luka (Heyne,1987).

2.2 Ekstraksi

  Ekstrak adalah sediaan kering, kental atau cair dibuat dengan menyari simplisia nabati atau hewani menurut cara yang cocok, di luar pengaruh cahaya matahari langsung(Depkes, 1979a).

  Metodeekstraksidipilihberdasarkanbeberapafaktorsepertisifatdari bahan mentahobat dandaya penyesuaiandengantiapmacammetodeekstraksidan kepentingan dalammemperoleh ekstrak yangsempurna ataumendekati sempurna

  xx dariobat.Sifatbahanmentahobatmerupakanfaktorutamayangdipertimbangkandala mmemilihmetodeekstraksi(Ansel,1989).Kelarutandan stabilitasbahan kandungantumbuhanmerupakansifatyang pentinguntukmemperolehsediaanobat yang tepat, oleh karena banyak bahan tumbuhan larut dalam air atau alkohol sehinggaairatauetanolmenjadiacuancairanpengekstraksi(Voight,1994).

  Caraekstraksidapatdilakukandenganteknik maserasi.Istilah maserasi berasal dari bahasa Latin macerare, yang artinya “merendam”. Maserasi merupakan proses yang paling tepat di mana obat yang sudah halus dimungkinkan untuk direndam di dalam menstruum sampai meresap dan melunakkan susunan sel, sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut (Ansel, 2008).

  Dalam maserasi, obat yang akan di ekstraksi biasanya ditempatkan pada wadah atau bejana yang bermulut lebar. Bejana ditutup rapat, dan isinya dikocok berulang-ulang lamanya biasanya berkisar 2-14 hari. Pengocokan memungkinkan pelarut segar mengalir berulang-ulang masuk ke seluruh permukaan obat yang sudah halus. Cara lain untuk pengocokan berulang-ulang ini adalah menempatkan obat dalam kantung kain berpori yang diikat dan digantungkan pada bagian atas menstruum, banyak persamaannya dengan kantung teh yang digantungkan dalam aair dalam pembuatan secangkir teh. Begitu zat-zat terlarut di dalam menstruum, ia cenderung untuk turun ke dasar bejana karena meningkatnya gaya berat. Ekstrak dipisahkan dari ampasnya dengan memeras kantung obat dan membilasnya dengan penambahan menstruum baru, hasil pencucian merupakan tambahan ekstrak. Apabila maserasi dilakukan tidak di dalam kantung, maka ampas dipisahkan dengan menapis atau menyaring, di mana ampas yang disaring bebas dari ekstrak.

  Maserasi biasanya dilakukan pada temperatur 15-20 C dalam waktu selama 3 hari sampai bahan yang mudah larut akan melarut (Ansel, 2008).

2.3 Kanker

2.3.1 TinjauanUmumKanker

  Kanker adalah segolongan penyakit yangditandai denganpembelahan sel yangtidak terkendalidankemampuansel-seltersebutuntukmenyerangjaringan biologislainnya,baik denganpertumbuhanlangsungdijaringanyangbersebelahan (invasi)ataudenganmigrasiselke tempatyangjauh(metastasis).Pertumbuhanyang tidakterkendalitersebutdisebabkan kerusakanDNA,menyebabkanmutasidigen vitalyangmengontrolpembelahansel.Beberapamutasi mungkindibutuhkanuntuk mengubahselnormalmenjadisel kanker.Mutasi-mutasitersebutseringdiakibatkan agen kimia maupun fisik yang disebut karsinogen. Mutasi dapat terjadi secaraspontan(diperoleh)ataupundiwariskan(mutasigermline)(Ruddon, 2007).

  Kanker merupakan suatu tumor atau neoplasma atau neoblastoma, yang terdiri dari tumor jinak (benign) dantumor ganas (malignant). Perbedaan antara tumorganasdan tumorjinakdisampingfaktormasapertumbuhannyaadalahtumor ganas bersifat infiltratif, sedangkan tumor jinak bersifat ekspansif. Tumor ganas bersifat residifyang berarti dapatkambuh,sedangkantumorjinak tidak residif.Tumorganas metastasisdantumorjinaktidak demikian.Adanyapolimorfiyaitubentukdan ukuranintiselyang berbeda- bedapadatumor ganas, terdapat pulaseletia yaitu selyangmempunyai intilebihdarisatu. Pada tumorganassudahtidak adaanaplasi(dediferensiasi)yangberartikehilanganuntuk diferensiasisel.

  Disampingitu, tumor ganas telah kehilangan polaritasyaitu perbedaanantarabagianatasdenganbawahataubagiandepan denganbelakang (Mulyadi,1997).

  Kankerdikenaldenganberagamjenisdantidakhanyasatuorgan yangdiserangnamunlebihdarisatusepertilimfe,darah,sumsum,danotak. Bentuk- bentuk tumor menurut jaringan tempat neoplasma berasalyaitu: 1.

  Adenoma:benjolanmalignanpadakelenjar,misalnyapadaprostatdanmamma.

  2. Limfoma:kankerpadakelenjarlimfe,misalnyapenyakit(non)HodgkindanP.Burki tt yangbeciribenjolanrahang.

  3. Sarkoma:neoplasmaganasyangberasalpembuluhdarah,jaringanikat,otot atau tulang,misalnyasarkomaKaposi,suatutumorpembuluhdi bawahkulittungkai bawahdenganbercak-bercakmerah.

  4. Leukemia: kanker darah yang berhubungan dengan produksi leukosit yang abnormalyang sangat tinggidaneritrosityang sangatberkurang.

  5. Myeloma: kanker pada sumsum tulang, misalnya penyakit Kahler (multiple myeloma )denganpertumbuhanliarsel-selplasmadi sumsum.

  6. Melanoma:neoplasmakulityangluarbiasaganasnya,terdiridarisel-selpigmen, yangdapatmenyebardenganpesat(Tjay dan Rahardja, 2007)

2.3.2 SifatKanker

  Kanker mempunyai berbagai sifat umum, diantaranyaadalah: 1) Heterogenitas

  Populasisel dalamsuatutumortidakhomogen,tetapiheterogen,walaupun semuaberasaldarisatuselyangsama.Heterogenitasini terjadikarenasel-selkanker tumbuh dengan cepat, sehingga belum dewasa, belum matang telah mengalami mitosis,terus membiaksehinggasemakinlama semakinbanyakketurunanselyang makinjauhmenyimpangdariselasalnya,yangmenimbulkanbentukyangbervariasi(S ukardja, 2000). 2) Tumbuhautonom

  Selkankertumbuh terustanpabatas(immortal),liar,terlepasdarikendali pertumbuhannormalsehinggaterbentuksuatutumoryang terpisahdaribagiantubuh yangnormal.Tumordapatmenimbulkankelainanbentukdan gangguanfungsiorgan yangditumbuhinya.Sel-selnormalsetelahbeberapagenerasiakan berhentitumbuh.

  Hanya selyangdisebut stemselmasihmempunyai kemampuan tumbuhbilaada rangsanganuntuktumbuh(Sukardja, 2000).

  3) Mendesakdanmerusaksel-selnormaldisekitarnya Sel-sel tumor mendesak (ekspansif) sel-sel normal di sekitarnya, yang berubah menjadi kapsul yang membatasi pertumbuhan tumor. Pada tumorjinak,kapsulituberupakapsulsejatiyangmemisahkangerombolanseltumorden gansel- selnormal,sedangkanpadatumorganasberupakapsulpalsu,karenakapsulitudapat ditembusataudiinfiltrasiolehsel-selkanker (Sukardja, 2000).

  4) Dapatbergeraksendiri(amoeboid) Sel–selkankeritudapatbergeraksendirisepertiamoebadan lepasdari gerombolansel-seltumorinduknya,masukdiantarasel-selnormaldisekitarnya.Hal inimenimbulkan: a.

  Infiltrasiatauinvasikejaringanatauorgandisekitarnya.

  Sel-sel kanker dapat tumbuh di jaringan sekitarnya, menimbulkan perlekatan- perlekatan,obstruksisaluran-salurantubuh. b.

  Metastaseatauanaksebardikelenjarlimfeataudiorganlainnya.

  Sel- selkankerdapatmasukkedalampembuluhlimfedanbersamaaliranlimfemasuk kekelenjarlimfedantumbuhsebagaianaksebardi kelenjarlimfe(penyebaran limfogen).Sel-selkankerdapatpulamasukkedalampembuluhdarahdanbersama alirandarahberedarkeseluruhtubuh(penyebaranhematogen)(Sukardja, 2000). 5) Tidakmengenalkoordinasidanbatas-bataskewajaran

  Ketidakwajaranituantaralaindisebabkanoleh:

  a) Kurangdayaadhesidankohesi Karena kurangnya daya adhesi dan kohesi sel-sel kanker itu mudah lepas dari gerombolansel-selinduknyadandapatbergerakmenyusupdiantarasel- selnormal. b)Tidakmengenalkontakinhibisi

  Sel- selnormalakanberhentitumbuhjikaadakontakdenganselnormaldisekitarnya, sedangselkankertidak.

  c) Tidakmengenaltandaposisi Sel-selnormalakanberhentitumbuhjikaberadapadatempatatauposisiyang tidaksemestinya,sedangkanselkankertidak,sehinggadapattimbulanak sebar (metastase).

  d) Tidakmengenalbataskepadatan Selnormalakanberhentitumbuhjikakepadatansel telahmencapaikonsistensi tertentu,sedangselkankertidak(Sukardja, 2000).

  6) Tidakmenjalankanfungsinyayangnormal

  Sel-sel kanker merusak fungsi organ yang ditumbuhinya. Hal iniantara lain karena: a)

  Membranselkankertidakmengandungfibronektinyaitusuatuglukoproteinya ng dapat menghambat pertumbuhan sel, kadar kalsium kurang, muatan listrik kurang.

  b) Selkankerdapatmembentukhormon,enzimdanproteinyangpadapertumbuh an selnormalhanyadiproduksiolehsel-seltertentusaja. (Sukardja, 2000).

2.3.3 SiklusSel

  Pertumbuhanselmenunjukkan adanyaperubahanukuransel dan merupakan hasil akhir dari proses-prosesyangberpengaruh padakehidupansel tersebutsepertiproliferasi,diferensiasidan kematiansel.Selkankerseringkali dikatakansebagaiselyangberproliferasilebih cepatdibandingkandengankeadaan normalnya(Ruddon,2007).

  Sel kankerdapatberadadalamtigakeadaanyaitusedang membelah(siklusproliferatif),dalamkeadaanistirahat(tidakmembelah),dan secara permanentidakmembelah(Nafrialdidan Gan,1995).

  Selkankeryangsedang membelahterdapatdalam4(empat)fase :

1) FasePascaMitosis(G1)

  Fase ini dipersiapkan suatu interval dalam proses pembelahan sel, dan dimulaisintesisasamdeoksiribonukleat (DNA)(Mulyadi,1997).PadafaseG1,ditemukan suatu faktor yang menginduksi fase G1 untuk masuk ke fase S, faktor ini disebut S-phase Promoting Factor (SPF). Untuk masuk ke setiap fase akan diinduksi oleh suatu Cyclin

  Dependent-protein Kinase (CDK). Fase G1 akan diinduksi oleh CDK-4 dan

  CDK-6 yang membentuk komplek dengan cyclin-D dan cyclin-E. CDK-

  cyclin G-1 komplek ini akan memfosforilasi retinoblastoma (p-RB) yang

  semula memblokir aktivitas faktor transkripsi (seperti E2F, ABL). Proses fosforilasi ini mengakibatkan p-RB menjadi inaktif. Ketidakaktifan dari p- RB ini mengakibatkan faktor transkripsi menjadi aktif (Sudiana, 2008). 2) FaseSintesisDNA(S)

  Faseini merupakansaatterjadinyareplikasiDNA.DalamfaseSberlangsung perbaikanDNAyangdapatuntukmencegahberkembangnya generasikanker.Fase iniberlangsungkira-kira6-8jam(Mulyadi,1997). Fase S akan diinduksi olek CDK-2 yang membentuk kompleks dengan cyclin-A dan cyclin-E, yang disebut CDK-cyclin G-2 complex. Adanya kompleks ini akan mengakibatkan terjadinya ikatan antara Dbf-4p dengan CDC-7p. Ikatan ini mengakibatkan Dbf-4p menjadi aktif, sehingga ia menelusuri untaian DNA sampai menemukan suatu area yang dikenal dengan ORC (Origin Recocnition

  Complex ). Setelah CDC-7p dilepas dan Dbf-4p membentuk ikatan dengan

  ORC sehingga terbentuklah OR (Origin of Replication). Dengan adanya berbagai enzim, maka untaian DNA akan terbentuk pasangan rantai baru.

  Selanjutnya dengan adanya enzim helikase maupun gyrase akan terbentuk dua untaian DNA yang baru (Sudiana, 2008).

3) FasePraMitosis(G2)

  Sel yang telah masuk dalam fase pra mitosis ini memiliki ciri-ciri : sel berbentuktetraploid,mengandungDNAduakalilebihbanyakdaripadafaselain dan masihberlangsungsintesisRNAdanprotein(NafrialdidanGan,1995). 4) FaseMitosis (M)

  Fase M akan diinduksi oleh CDK-1 yang membentuk komplek dengan cyclin-A dan cyclin-B yang disebut sebagai CDK-cyclin-M complex.

  Sewaktumitosis berlangsung(faseM)sintesisprotein danRNAberkurang secaratiba-tiba,berlangsungpemisahansel menjadiduasel anakandengansifatdan karakteristiknyayangsamainduknya(Nafrialdidan Gan,1995).Berdasarkan morfologinya proses inidapat dibagimenjadi 4 subfase yaitu profase, metafase, anafase dan telofase. Fase iniberlangsung sekitar 30-60 menit (Mulyadi, 1997).Kemudian sel akan mulai memasuki siklus pembelahan sel berikutnya, yang disebut fase G-0. (Sudiana, 2008).

  Gambar 2.2Siklus Sel (Vermeulen,et al., 2003)

Tabel 2.1 Ikatan Kompleks CDK-CyclinPada Fase Siklus Sel

  CDK Cyclin Aktivitas siklus sel

  CDK4 Cyclin D1, D2, D3 Fase G1 CDK6 Cyclin D1, D2, D3 Fase G1 CDK2 Cyclin E Transisi G1-S CDK2 Cyclin A Fase S CDK1 Cyclin B Transisi S-M CDK1 Cyclin H Mitosis

2.3.4Mekanisme Apoptosis

  Apoptosis adalah kematian sel melalui mekanisme genetik (kerusakan/fragmentasi kromosom atau DNA).

  1. Apoptosis fisiologis Yaitu kematian sel yang diprogram. Kematian sel ini erat kaitannya dengan suatu enzim yang dikenal dengan nama telomerase. Telomer terletak pada ujung kromosom merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam melindungi kromosom. Pada sel normal, telomer ini akan mengalami pemendekan pada waktu selmelakukan pembelahan diri. Bila ukuran telomer mencapai ukuran tertentu (ukuran kritis) sebagai akibat dari pembelahan berulang, maka sel tersebut tidak dapat melakukan pembelahan diri lagi. Selanjutnya, akan terjadi fragmentasi dan sel akan mengalami apoptosis. Namun, pada sel ganas pemendekan telomer sampai level kritis tidak aka terjadi karena adanya aktivitas dari enzim ribonukleoprotein (telomerase) secara terus-menerus. Oleh karena itu, maka sel ganas dapat bersifat immortal (Sudiana, 2008).

  2. Apotosis Patologis Apoptosis patologis yaitu kematian sel karena adanya rangsangan.

  Rangsangan ini dapat terjadi karena adanya aktifitas dari p-53. Hal ini disebabkan karena adanya gen yang cacat. Gen yang cacat dapat memicu aktifitas beberapa enzim seperti PKC dan CPK-K2, di mana kedua enzim ini dapat memicu aktifitas p-53. P-53 merupakan faktor transkripsi terhadap pembentukan p-21. Peningkatan p-21 akan menekan semua CDK. Sebelumya telah diketahui bahwa terjadinya siklus pembelahan sel sangat tergantung pada ikatan komplek antara CDK dengan cyclin. Dengan terjadinya penekanan semua CDK, maka siklus sel akan berhenti. Pada saat siklus terhenti, maka p-53 akan memicu aktifitas BAX di mana protein BAX ini akan menekan aktifitas BCL-2 pada membran mitokondria, sehingga terjadi perubahan permeabilitas membran. Perubahan ini mengakibatkan terjadinya pelepasan cytokrom-C ke sitosol. Di sitosol, cytokrom-C akan mengaktivasi Apaf-1 yang selanjutnya mengaktivasi kaskade kaspase.

  Kaspase inilah yang mengaktifkan DNA-se, kemudian DNA-se yang aktif akan menembus membran inti dan merusak DNA, sehingga DNA sel yang bersangkutan rusak (fragmentasi) dan akhirnya mengalamin apoptosis (kematian)(Sudiana, 2008).

2.3.5 Karsinogenesis

  Karsinogenesis adalahsuatuprosesperubahanstrukturDNAyangbersifat irreversible,sehinggaterjadikanker(Mulyadi,1997).Salah satufaktorterbentuknya kankerkerenaadanyasel epitelyangterus berkembang(berproliferasi).Saat berproliferasi,genetiksel bisa berubahakibatadanyapengaruhagenkarsinogenyang menyebabkan hilangnya penekanan terhadap proses proliferasi sel.Perubahan sel menjadiganasjugamelibatkangen- genyangmengaturpertumbuhansel,akibatnya selberkembangtidak terkendali.Kankerterjadimelaluibeberapa tingkatyaitu:

  xx a.

  Fase inisiasi: DNAdirusakakibat radiasiatau zatkarsinogen (radikal bebas).Zat- zatinsiatorinimenggangguprosesreparasinormal,sehinggaterjadimutasiDNAde ngankelainanpadakromosomnya b.

  Fase promosi:zatkarsinogentambahan(co-carcinogens)diperlukansebagai promotor untuk mencetuskan proliferasi sel, dengan demikian sel-sel rusak menjadiganas.

  c.

  Faseprogresi:gen-genpertumbuhanyangdiaktivasiolehkerusakanDNA mengakibatkanmitosisdipercepatdanpertumbuhanliardarisel-selganas(Tjay danRahardja,1985).

Gambar 2.3 Proses terjadinya karsinogenesis sel (Oliveira, et al., 2007)

2.4KankerPayudara

  Pada90%wanita,kankerpayudarapadafaseawal bersifatasimptomatikdan tidak menimbulkannyeri.Kankerpayudarabiasanyadidiagnosisdenganadanya benjolan kecilberukuran kurangdari2cm.Padatumor yangganas, benjolan ini bersifat soliter, unilateral, solid, keras dan tidak beraturan. Tanda yang kurang umumadalahadanyaabnormalitaspadaputingdanretraksi.Padakasusyanglebih beratdapatterjadiedemakulit,kemerahandan rasapanaspadajaringanpayudara (Ruddon, 2007).

  Jaringan payudara merupakan jaringan yang sensitif terhadap tumbuhnyakanker. Kanker umumnya terjadi pada jaringan yang sel-selnya aktif membelah, salahsatunyaadalahpayudara.Pembelahansel payudaradipacuolehadanyahormon estrogen.Pembelahanini dapatmeningkatkanresikoterjadinyakerusakanpermanen padaDNA.Gadisatauwanitamudayangbelumpernahmengalamikehamilan,sel-sel payudaranyabelummengalamipematangansecarasempurna.Selpayudarayang belummengalamipematangansecarasempurnalebihkuat mengikatkarsinogendan tidakdapat mengatasi kerusakan DNA secara efisien seperti pada sel yangtelah matangsepenuhnya(Clark,1975).

  Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yangganasyangberasaldari

  parenchyma .Penyebabspesifikkankerpayudaramasih belum diketahui, tetapi

  terdapat banyak faktor yang diperkirakan mempunyai pengaruhterhadapterjadinyakankerpayudaradiantaranya:

  1. Faktorreproduksi,karakteristikreproduktifyang berhubungandenganresiko terjadinya kankerpayudaraadalahnuliparitas,menarchepada umurmuda, menopausepadaumurlebihtua,dankehamilanpertamapadaumurtua.

  2. Penggunaanhormon,hormon eksogenberhubungandenganterjadinyakanker payudara.

  3. Radiasi,denganradiasiionisasiselamaatau sesudahpubertasmeningkatkan terjadinyarisikokankerpayudara.

4. Riwayatkeluargadanfaktorgenetik,terdapatpeningkatanrisikokeganasanini

  c padawanitayangkeluarganyamenderitakankerpayudara(Anonim ,2007).

  2.5SelT47D Cellline adalahselyangdisubkultur dariprimarycultures, yaituselyang

  langsungberasaldariorganataujaringanyangdiperolehdenganmetodeenzimatik maupunsecaramekanikdandikulturdalamkondisihormonal yangsesuai.

  SelT47Dmerupakan continous celllines yangdikulturdari jaringanepitelduktuspayudaraseorangwanitaberusia54tahun.Selini dapat ditumbuhkan padasuhu37ºCdandapattumbuhsecarakontinyu,menempelpadadasarflask (Abcam, 2007).

  SelT47D merupakan selkanker yang mengekspresikan reseptor estrogen atauyang biasadisebut ER positif sertamengekspresikanp53yangtelahtermutasi. Padaselini p53mengalamimissensemutationpadaresidu194(dalamzinc-binding domain L2) sehingga p53 kehilangan fungsinya. Jika p53 tidak dapat mengikat

  responseelement padaDNA,makaakanmengurangiatau menghilangkan

  kemampuannyadalammeregulasi siklus sel dan memacuapoptosis (Schafer,et al,2000).

  2.6 Uji Sitotoksik

  Ujisitotoksisitasadalahuji toksisitassecarainvitromenggunakankultursel yangdigunakandalamevaluasikeamananobat, kosmetik,zat tambahanmakanan, pestisidadan digunakanjugauntukmendeteksiadanyaaktivitasantineoplastikdari suatusenyawa.Senyawasitotoksikadalahsenyawa yangbersifat toksikpadaseltumor secarainvitrodan jikatoksisitasini ditransfermenembussel tumorinvivosenyawatersebutmempunyaiaktivitasantitumor(Freshney,2000).

  Metodeinvitromemberikanberbagaikeuntungan,seperti: dapat digunakan padalangkahawalpengembanganobat,hanyamembutuhkansejumlahkecilbahan yangdigunakanuntukkulturselprimermanusiadariberbagaiorgantarget(ginjal, liver,kulit)sertadapatmemberikaninformasisecaralangsungefekpotensialpada seltargetmanusia.Keuntungan lainnya adalah uji yang digunakan sangat sensitif dan dampak yang ditimbulkan dapat dilihat langsung(Doyle, et al,2000;

  

x

Miksusanti, 2010).

  Akhirdariuji sitotoksisitas pada organ target memberikan informasi tentang perubahan yang terjadipadafungsiselsecaraspesifik(Doyle, et al.,2000).

2.7MTTassay

  UjisitotoksisitasdenganmetodeMTTdidasarkanpada aktivitasenzimyang dapatdiukursecarakolorimetri.Metodeini cepat,sensitif,akuratdansejumlahbesar sampeldapat diujisecaraotomatismenggunakanspektrofotometer.Metodeini mengukurselyanghidup(baikyang masihmembelahataupuntidakmembelah)dan jugaaktivasimetabolikataupenghambatansel(Freshney, 2000).

  Metode MTT [3-(4,5-dimetiltiazol-2-il)-2,5-difenil tetrazolium bromida]

  xx

  adalah salah satu uji sitotoksisitas yang bersifat kuantitatif. Uji ini berdasarkan pengukuran intensitas warna (kolorimetri) yang terjadi sebagai hasil metabolisme suatu substrat oleh sel hidup menjadi produk berwarna. Pada uji ini digunakan garam MTT. Garam ini akan terlibat pada kerja enzim dehidrogenase. MTT akan direduksi menjadi formazan oleh sistem reduktase suksinat tetrazolium, yang termasuk dalam mitokondria dari sel hidup (Cree, 2011).

  Gambar 2.4Reduksi MTT menjadi formazan (Kupcsik, 2011).

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Praktik Kerja Lapangan Mandiri - Kepatuhan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Menghitung Dan Melunasi Pajak Penghasilan Pasal 25 / 29 Sesuai Sistem Self Assessment Di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Medan Timur

0 0 20

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA - Penentuan Tinggi Badan Berdasarkan Panjang Tungkai Bawah

0 1 14

2.1 Pemasaran 2.1.1 Defenisi Pemasaran - Pengaruh Diferensiasi Produk Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Swalayan Diamond Medan

0 0 14

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang - Pengaruh Diferensiasi Produk Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Swalayan Diamond Medan

0 0 9

Pengaruh Diferensiasi Produk Teh Botol Sosro Terhadap Keputusan Pembelian Konsumen di Swalayan Diamond Medan

0 1 10

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sinar-X - Analisis Pengukuran Linieritas Keluaran Pada Pesawat Sinar-X Radiografi Umum Di RSUD Langsa

0 1 17

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Aljabar Matriks 2.1.1 Definisi - Analisis Heteroskedastisitas Pada Regresi Linier Berganda Dan Cara Mengatasinya

0 0 13

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pengertian Malaria - Kondisi Fisik Rumah Dan Lingkungan Sekitar Penderita Malaria di Desa Bagan Dalam Kecamatan Tanjung Tiran Kabupaten Batu Bara Tahun 2012

0 0 33

Kondisi Fisik Rumah Dan Lingkungan Sekitar Penderita Malaria di Desa Bagan Dalam Kecamatan Tanjung Tiran Kabupaten Batu Bara Tahun 2012

0 0 12

Uji Sitotoksik Ekstrak Etanol Kulit Batang Tanjung (Mimusopsi cortex) Terhadap Sel T47D

0 0 29