makalah Bentuk bentuk hukum badan usaha

MAKALAH

“Bentuk-bentuk hukum badan usaha ”
Dosen Pengampu : Hestia Aryadni, S.EI.,M.Hum

Disusun Oleh :

Ahmad Haqqi Azizy

14810122

EKONOMI SYARI’AH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2015

BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam setiap aktivitas anda di daerah anda tinggal atau perjalanan ke luar daerah atau

kota, anda akan mendapati berbagai kegiatan usaha dengan ukuran perusahaan yang bebedabeda. Mulai dari warung-warung pedagang kaki lima, warung makan, ataupun restoran.
Selain itu terdapat lembaga-lembaga keuangan seperti bank dan juga toko penyedia
kebutuhan sehari-hari dari toko kelontong sampai minimart dan mal. Sehingga kita dapat
kesimpulan bahwa pemilikan usaha atau bentuk badan usaha dalam perekonomian bebrbedabeda sifatnya baik itu dimiliki satu orang ada juga yang berbentuk saham seperti PT.
Karena terdapat berbagai macam bentuk-bentuk badan usaha. Dan juga faktor
kemajuan ekonomi suatu negara juga di pengaruhi oleh bentuk lapangan usaha dan sifat
badan usaha suatu perusahaan. Sehingga pembangunan ekonomi ini diatur oleh KUH perdata,
KUH dagang, dan peraturan perundang-undangan indonesia dengan berbagai bentuk hukum
agar tercipta atau terwujud pertumbuhan ekonomi yang diharapkan oleh sebuah negara.

Rumusan Masalah
a. Apa yang dimaksud dengan badan usaha ?
b. Apa saja bentuk-bentuk badan usaha ?
c. Apa jenis-jenis hukum badan usaha ?
Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah, Untuk mengetahui pengertian badan
usaha dan mengetahui bentuk bentuk dan pembagian badan usaha serta ciri-cirinya.
mengetahui konsep dan hukum yang mengatur berbagai bentuk badan usaha .

BAB II

PEMBAHASAN
Pengertian badan usaha
Badan Usaha didefinisikan sebagai organisasi yang terstruktur dalam mengelola
faktor-faktor produksi untuk mendapatkan keuntungan. Pengertian lain Badan usaha dalam
buku Kompeten Ekonomi adalah kesatuan yuridis dan ekonomi yang menggunakan faktor
produksi untuk menghasilkan barang dan jasa dengan tujuan mencari keuntungan.Sedangkan
Perusahaan adalah Suatu unit kegiatan yang melakukan aktivitas pengelolaan faktor produksi
untuk menyedikan barang dan jasa bagi masyarakat, mendistribusikannya, serta melakukan
upaya-upaya lain untuk memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat.
Menurut abdulkadir muhammad, perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi
perusahaan dilihat dari jumlah pemilik, perusahaan dapat dibagi menjadi perusahaan
perseorangan dan perusahaan persekutuan. Dilihat dari status pemilik, perusahaan bisa dibagi
menjadi perusahaan swasta dan perusahaan negara, sedangkan bila dilihat dari bentuk
hukumnya perusahaan dapat dibagi menjadi perusahaan berbadan hukum dan perusahaan
bukan berbadan hukum.
Badan usaha yang termasuk dalam unsur-unsur perusahaan maka dalam pelaksanaan
nya ini telah diatur oleh KUH perdata, KUH dagang dan peraturan perundang-undangan
indonesia dengan berbagai bentuk hukum. Bentuk-bentuk hukum badan usaha adalah
persekutuan perdata, firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, koperasi, dan Badan
Usaha Milik Negara.

Bentuk-bentuk badan usaha dan Sumber Hukum Badan Usaha
Perusahaan
Secara jelas pengertian perusahaan ini dijumpai dalam Pasal 1 UU No. 3 Tahun 1982
tentang Wajib Daftar Perusahaan, yang menyatakan sebagai berikut.
“Perusahaan adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan jenis usaha yang bersifat
tetap dan terus-menerus didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara
Indonesia dengan tujuan memperoleh keuntungan/laba.”
Perusahaan sebagai wahana/pilar pembangunan perekonomian ini telah diatur dalam KUH
Perdata, KUH Dagang dan peraturan perundang-undangan Indonesia dengan berbagai bentuk

hukum. Bentuk-bentuk hukum badan usaha tersebut adalah persekutuan perdata, firma,
persekutuan komanditer, perseroan terbatas, koperasi, dan Badan Usaha Miliki Negara.
1. Perusahaan dagang
Ciri-ciri perusahaan dagang adalah : modal hanya dimiliki satu orang,
didirikan atas kehendak seorang pengusahasaja. keahlian, teknologi, dan
manajemen terbatas hanya dikelola oleh satu orang saja dan jika terdapat beberapa
orang itu hanya pembantu pengusaha saja.1 Tidak termasuk perusahaan badan
hukum dan tidak termasuk persekutuan perkumpulan. Resiko terhadap
keuntungan dan rugi menjadi tanggungan sendiri. Tidak melalui proses pendirian
secara resmi. Wajib membuat catatan keuangan termasuk kewajiban bayar pajak

dan retribusi daerah.
2. Persekutuan perdata
Persekutuan Perdata pada intinya bukan bentuk badan usaha sebagaimana
dimaksudkan dalam “dunia” bisnis. Namun demikian, secara umum badan usaha
itu ada karena adanya pengaturan persekutuan perdata di dalam KUH perdata
dalam Buku III, Bab VIII, Pasal 1618 sampai dengan pasal 1652. Itulah sebabnya
KUH Perdata ini disebut sebagai lex generalis (hukum umum) dari KUHD.
Ciri-ciri persekutuan perdata adalah: pada proses pendirian nya bedasarkan
perjanjian beberapa pihak tertera pada pasal 1320 KUH perdata dan dilakukan
dengan kesepakatan para anggota baik lisan ataupun tertulis dan dalam modalnya
tiap anggota atau sekutu wajib memasukkan kas, benda atau manajemen. 2 Dan
biasanya pengelolaan nya dijalankan oleh pihak yang ditunjuk oleh persekutuan
dan persekutuan di bagi dua yaitu sekutu statuer (yang pertama mendirikan) dan
sekutu mandater (sekutu yang diangkat setelah persekutuan didirikan). Dan
adalam pembagian dibagi bedasarkan kesepakatan awal dan bedasarkan
“keseimbangan pemasukan”.3

3. Persekutuan firma
Firma adalah suatu jenis persekutuan perdata yang khusus didirikan untuk
menjalankan perusahaan dengan nama bersama. Persekutuan jenis ini diatur

1 Saliman Abdul R, Hukum Bisnis untuk Perusahaan Teori dan Contoh Kasus,Kencana Prenadamedia Group,
Jakarta, 2005, hal.89
2 Ibid, hal.90
3 Ibid, hal.91

dalam Pasal 16 sampai dengan Pasal 35 KUHD dan mengandung unsur-unsur
tertentu.
Ciri-ciri persekutuan firma adalah persekutuan perdata khusus yangmana
terletak pada tiga unsur mutlak yaitu: dalam menjalankan perusahaan merupakan
syarat formal dengan nama bersama atau nama firma itu sendiri. Dalam
pertanggung jawaban sekutu firma tidak terbatas hanya pada pemasukan yang
dimasukannya melainkan bertanggung jawab pribadi atas harta kekayaan harta
pribadi terhadap persekutuan firma. Firma tidak termasuk dalam badan hukum
karena tidak ada keharusan pengesahan akta pendirian oleh mentri hukum dan
HAM secara legal formal.4 Tidak ada pemisahan harta kekayaan persekutuan
dengan pribadi sekutu. Dan dalam pendirian nya meski tidah harus menggunakan
akte yang dibuat dengan notaris tetapi akte biasnya dibuat untuk kepentingan
dengan pihak ketiga atau lainya. Dan jika membuat akte maka harus didaftarkan
ke peradilan daerah dimana persekutuan berdiri. Persekutuan firma wajib
membuat pembukuan seprti yang tertera pada pasal 6 ayat 1 KUH Dagang.5

4. Persekutuan komanditer (CV)
Persekutuan Komanditer atau biasa disebut dengan CV singkatan dari
Comanditaire Venootschaaf diatur dalam Pasal 19 sampai dengan Pasal 21
KUHD, yang terletak di tengah pengaturan firma. Maka, yang dimaksudkan
dengan persekutuan komanditer adalah suatu firma yang mempunyai satu atau
beberapa orang sekutu komanditer. Dalam KUHD, tidak ada pengaturan khusus
mengenai tata cara pendirian persekutuan komanditer ini, tetapi mengingat bahwa
persekutuan ini juga merupakan suatu firma dalam bentuk khusus, ketentuan Pasal
22 KUHD tentang pendirian firma ini dapat diberlakukan.
Ciri persekutuan komanditer adalah terdapat dua macam sekutu yaitu
sekutu aktif yaitu yang mengelola perushaan dan menjalankan perusahaan baik
dalam berhubungan dengan pihak ketiga dan manajemen nya. Kedua yaitu sekutu
pasif yaitu sekutu yang tidak bekerja tanggung jawabnya hanya sebatas berapa
uang, barang yang dimasukkannya sebagai modal. Dan dalam proses pendiriannya
pada KUH tidak ada aturan tentang pendftaran ataupun pengumuman sehingga
persekutuan atau kesepakatan dapat dibentuk meski hanya dengan lisan para
pihak. Tetapi di indonesia dibuatkan akta pendirian oleh notaris yang didaftarkan
4 Ibid, hal.92
5 Ibid, hal.93


kepada pengadilan negri yang berwenang seperti syarat firma sebelumnya maupun
dalam bukan termasuk badan hukum.6
5. Perseroan terbatas
Perseroan Terbatas adalah suatu bentuk usaha yang berbadan hukum, yang
pada awalnya dikenal dengan nama Naamloze Vennootschap (NV). Istilah
“terbatas” di dalam perseroan terbatas tertuju pada tanggung jawab pemegang
saham yang hanya terbatas pada nilai nominal dari semua saham yang
dimilikinya.
Pada awalnya perseroan terbatas diatur dalam KUHD, yang kemudian diganti
dengan UU No. 1 Tahun 1995 tentang Perseroan Terbatas, kemudian diganti lagi
dengan UU No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (Lembaran Negara
Tahun 2007 Nomor 106, tanggal 16 Agustus 2007). Menurut Pasal 1 huruf 1 UU
No. 40 Tahun 2007, yang dimaksud dengan Perseroan Terbatas adalah, “Badan
Hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian,
melakukan kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam
saham dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam undang-undang ini.
Ciri perseroan terbatas yaitu terdiri dari para pemegang saham dan pihak
ketiga yang di tunjuk untuk mengolah nya dan dengan melakukan perjanjian.
termasuk dalam badan hukum yang dapat dilihat dalam pendirian nya harus
terdapat pengesahan dari mentri Hukum dan HAM. Yang mana dala

pengorganisasiannya teratur seprti adanya RUPS, direksi dan komisaris. Terdapat
pemisahan harta perusahaan dengan harta pribadi pemegang saham atau sekutu.
Dapat melakukan hubungan hukum seperti penggugatan ke pengadilan dan
mempunyai tujuan sendiri yaitu memperoleh laba. Terdapat syarat pendirian PT
seprti wajib didirikan oleh dua orang atau lebih. Setiap pendiri wajib mempunyai
saham, modal minimal 50 juta, terdapat prosedur pendirian dan pemakaian nama
PT harus disahkan oleh kementrian hukum dan HAM. 7
6. Koperasi
Koperasi berasal dari “co” dan “operation” yang mengandung arti bekerja
sama untuk mencapai tujuan. Koperasi diatur dalam UU No. 25 Tahun 1992
6 Ibid, hal.94
7 Ibid, hal.98

tentang Perkoperasian sebagai pengganti UU No. 12 Tahun 1967. Dalam Pasal 1
angka 1 UU perkoperasian dinyatakan bahwa yang dimaksud dengan koperasi
adalah, “Badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum
koperasi yang melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus
sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.”
Dengan pengertian tersebut, jelas bahwa koperasi harus berbadan hukum.
Perbedaan koperasi dengan badan usaha yang lain dapat dilihat dalam tabel

berikut ini.
Berdasarka
n Unsur

Badan

Koperasi
Untuk

mendapatkan

Lain
Tidak

modal

yang

anggota


besar

harus
Para Pihak

banyak

anggotanya

Usaha
perlu
yang

banyak, karena
masing-masing
mempunyai
modal

Untuk
Tujuan


kemakmuran

bersama,
kebutuhan

yakni

besar
Untuk mencari
keuntungan

masing-

masing anggota
Dikumpulkan

Modal

yang

dari

Terdiri

atas

simpanan-simpanan,

masukan-

pinjaman, penyisihan

masukan sekutu

hasil

usaha,

dan

yang dilakukan

yang

sah

sekali

sumber
lainnya

saja

dengan jumlah

Pembagian

Dibagikan

Usaha

semua

kepada

yang besar
Dibagi

anggota

sebanding

sebanding dengan jasa

dengan jumlah

usaha yang dilakukan

pemasukan

oleh

modal.

masing-masing

anggota

setelah

dikurangi dengan dana
cadangan

7. Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
Badan Usaha Milik Negara (untuk selanjutnya disingkat BUMN) adalah
badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh negara
melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan negara yang
dipisahkan (Pasal 1 huruf 1 UU No. 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik
Negara). BUMN mempunyai terdiri dai persero dan perusahaan umum.8
Maksud dan tujuan pendirian BUMN menurut ketentuan Pasal 2 UU No. 19
Tahun 2003 adalah:
a.

Memberikan sumbangan bagi perkembangan perekonomian nasional

b.

Mengejar keuntungan

c.

Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan barang
da/atau jasa yang bermutu.

d.

Menjadi

perintis

kegiatan-kegiatan

usaha

yang

belum

dapat

dilaksanakan oleh sektor swasta dan koperasi.
e.

Turut aktif dalam pembinaan dan bantuan kepada masyarakat
menengah ke bawah

8 Ibid, hal. 65

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Daftar pustaka