Pajak Penghasilan pada biaya kesejahteraan

Semester Genap 2012-2013

06/16/18

1

Pajak Penghasilan adalah pajak yang dikenakan
terhadap
subyek pajak atas penghasilan yang diterima atau
diperolehnya dalam satu tahun pajak
Dasar Hukum
 Undang – undang :
 UU RI No. 7 th. 1983 jo
 UU RI No. 10 th. 1994 jo
 UU RI No. 17 th. 2000
 UU RI No. 36 th. 2008
 Peraturan Pemerintah
 Keputusan Menteri Keuangan
 Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak

06/16/18


2

• Orang Pribadi
• Warisan yang belum terbagi
sebagai satu kesatuan
menggantikan yang berhak
• Badan
• Bentuk Usaha Tetap

Berdasarkan letak Geografis,
dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu:
1. Subyek Pajak Dalam Negeri
2. Subyek Pajak Luar Negeri

06/16/18

3

SUBYEK

PAJAK

Subyek Pajak Dalam Negeri


Berdasarkan
LETAK
GEOGRAFIS




Orang pribadi yang berada di Indonesia lebih dari 183 hari
dalam jangka waktu 12 bulan, atau yang dalam suatu tahun
pajak berada di Indonesia dan mempunyai niat untuk
bertempat tinggal di Indonesia.
Badan yang didirikan atau bertempat kedudukan di
Indonesia.
Warisan yang belum terbagi sebagai satu
kesatuan menggantikan yang berhak


Subyek Pajak Luar Negeri





Orang pribadi yang tidak bertempat tinggal di Indonesia atau berada
di Indonesia kurang dari 183 hari dalam jangka waktu 12 bulan
Badan yang tidak didirikan atau bertempat tinggal di Indonesia, yang:
Yang menjalankan usaha atau kegiatan melalui Bentuk Usaha Tetap,
atau
Yang dapat menerima atau memperoleh penghasilan di Indonesia
bukan dari menjalankan usaha atau kegiatan melalui
Bentuk Usaha Tetap
06/16/18

4

1.

2.

3.

4.

Badan Perwakilan Negara Asing
Pejabat-pejabat perwakilan diplomatik & konsulat atau
pejabat-pejabat lain dr Negara Asing
Organisasi Internasional yg ditetapkan dg Keputusan
Menteri Keuangan dengan syarat :
 Indonesia tidak menjadi anggota organisasi tersebut
 Tidak menjalankan usaha untuk memperoleh
penghasilan dari Indonesia selain pemberian
pinjaman kepada pemerintah yg dananya berasal dr
iuran para anggota
Pejabat-pejabat perwakilan organisasi Internasional yg
ditetapkan dg Keputusan Menteri Keuangan dengan
syarat BUKAN WNI & tidak menjalankan usaha atau
pekerjaan lain untuk memperoleh penghasilan di

Indonesia
06/16/18

5

Kewajiban Pajak Subyektif
Saat mulai dan berakhirnya Kewajiban Pajak Subyektif tersebut ditentukan sebagai berikut :
Jenis Subyek Pajak

Dimulai

Berakhir

Orang Pribadi – Dalam negeri

-Saat dilahirkan
-Saat berada di Ind atau berniat
tinggal di Ind

-Saat meninggal

-Saat meninggalkan Ind untuk
selamanya

Badan – Dalam negeri

Saat didirikan atau berkedudukan di
Ind

Saat dibubarkan atau tidak lagi
bertempat kedudukan di Ind

Luar Negeri – BUT

Saat menjalankan usaha melalui
BUT di Indonesia

Saat tdk lagi melakukan kegiatan
melalui BUT di Ind

Luar Negeri – tidak melalui

BUT

Saat menerima penghasilan dari Ind

Saat tdk lagi menerima penghasilan
di Indonesia

Warisan yang belum terbagi

Saat timbulnya warisan yang belum
dibagikan

Saat warisan selesai dibagikan

06/16/18

6

OBYEK
PAJAK PENGHASILAN


Penghasilan yaitu setiap tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima atau diperoleh wajib pajak,
baik yang berasal dari Indonesia maupun dari
luar Indonesia, yang dapat dipakai untuk
konsumsi atau untuk menambah kekayaan
wajib pajak yang bersangkutan,
dengan nama dan dalam bentuk apapun.

06/16/18

7

Dilihat dari mengalirnya (inflow) tambahan
kemampuan ekonomis kepada
subyek pajak, penghasilan dapat
dikelompokkan menjadi :

1.
2.

3.
4.

Penghasilan yang berasal dari pekerjaan.
Penghasilan yang berasal dari usaha atau pekerjaan bebas
Penghasilan yang berasal dari Harta atau Modal
Penghasilan Lain-lain

06/16/18

8

Termasuk Obyek Pajak

 Sewa dan penghasilan lain sehubungan dengan penggunaan
harta
 Penerimaan atau perolehan pembayaran berkala
 Keuntungan karena pembebasan utang, kecuali dalam jumlah
tertentu yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah
 Keuntungan karena selisih kurs mata uang asing

 Selisih lebih karena penilaian kembali aktiva
 Premi asuransi
 Iuran yang diterima atau diperoleh perkumpulan dari
anggotanya yang terdiri WP yang menjalankan usaha atau
pekerjaan bebas
 Tambahan kekayaan netto yang berasal dari penghasilan yang
belum dikenakan pajak

06/16/18

9











Bantuan atau sumbangan
Harta hibahan yang diterima oleh keluarga sedarah
dalam garis keturunan lurus satu derajat dan badan
keagamaan,pendidikan dan sosial atau pengusaha
kecil termasuk koperasi yang ditetapkan Menteri
Keuangan
Warisan
Harta termasuk setoran tunai yang diterima badan
sebagai penyertaan modal
Pembayaran asuransi kepada orang pribadi
sehubungan dengan asuransi jiwa, kesehatan,
kecelakaan, dwiguna dan asuransi bea siswa
Dividen atau bagian laba yang diterima perseroan
terbatas sebagai WP DN, koperasi, BUMN/D dari
penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan
dan bertempat kedudukan di Indonesia dengan
syarat-syarat tertentu.

06/16/18

10











Penggantian atau imbalan sehubungan dengan pekerjaan
atau jasa yg diterima atau diperoleh dlm bentuk natura
atau kenikmatan dari WP/Pemerintah, kecuali yg diberikan
oleh bukan Wajib Pajak
Iuran yang diterima dana pension yang pendiriannya telah
disahkan oleh Menteri Keuangan
Penghasilan dari modal yang diterima dana pension (yang
pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan) dalam
bidang-bidang tertentu yang ditetapkan Menteri Keuangan
Bagian laba yang diterima CV yang modalnya tidak terbagi
atas saham-saham, persekutuan, perkumpulan, firma, dan
kongsi
Bunga obligasi yang diterima perusahaan reksa dana
selama 5 tahun pertama sejak pendiriannya
Penghasilan yang diterima perusahaan modal ventura
berupa bagian laba dari badan pasangan usaha dengan
syarat-syarat tertentu
06/16/18

11

PENGHASILAN

Pajak
Penghasilan
Yang
Terhutang

Pengurang
Penghasilan Bruto

Penghasilan Kena Pajak

Tarif Pajak

PPh Terhutang
06/16/18

12

Pengurangan
Penghasilan Bruto
Beban yang mempunyai
masa manfaat tidak
lebih 1 tahun

Beban yang mempunyai
masa manfaat lebih
1 tahun

Melalui :
Pengeluaran yang
tidak dapat dibebankan
sebagai biaya

(Non Deductible
Expenses)

Penyusutan/
Amortisasi

Pengeluaran yang
Dapat dibebankan
Sebagai biaya

(Deductible Expenses)
06/16/18

13

Biaya Yang Diperkenankan :
Biaya untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan termasuk biaya pembelian bahan, gaji,
upah, honorarium, bunga, sewa, royalty, biaya perjalanan, biaya pengolahan limbah, premi asuransi, biaya
administrasi, dan pajak kecuali PPh

Penyusutan dan amortisasi
Iuran kepada Dana Pensiun yang pendiriannya disahkan oleh Menteri Keuangan
Kerugian karena penjualan atau pengalihan harta yang dimiliki dan digunakan dalam perusahaan atau yang
dimiliki dan digunakan untuk mendapatkan, menagih, dan memelihara penghasilan

Kerugian dari selisih kurs mata uang asing
Biaya Penelitian, pengembangan perusahaan yang dilakukan di Indonesia
Biaya Bea Siswa, magang, dan pelatihan
Piutang yang nyata-nyata tidak dapat ditagih, dengan syarat-syarat tertentu
Sisa kerugisn tahun-tahun yang lalu yang belum selesai diperhitungkan
Khusus WP Orang Pribadi sebagai Subyek Pajak Dalam Negeri : Penghasilan Tidak Kena Pajak
Zakat dengan syarat-syarat tertentu
06/16/18

14

Biaya yang Tidak Diperkenankan
Pembagian laba dengan nama dan dalam bentuk apapun seperti dividen, dan pembagian Sisa
Hasil Usaha Koperasi
Biaya yang dibebankan atau dikeluarkan utk kepentingan pribadi pemegang saham, sekutu atau anggota

Pemupukan atau pembentukan dana cadangan, kecuali utk usaha tertentu
Premi asuransi kesehatan, kecelakaan, jiwa, asuransi dwiguna WP ybs
Penggantian/imbalan sehubungan dgn pekerjaan/jasa yg diberikan dalam bentuk natura atau
Kenikmatan, kecuali penyediaan makan & minuman bagi seluruh pegawai serta penggantian
atau imbalan dlm bentuk natura atau kenikmatan di daerah tertentu yg ditetapkan oleh Menteri Keuangan
Jumlah yg melebihi kewajaran yg dibayarkan kpd pemegang saham atau kpd pihak yg mempunyai hubungan
Istimewa sebagai imbalan sehubungan dengan pekerjaan yg dilakukan

Harta yang dihibahkan dan warisan
Pajak Penghasilan
Biaya yg dibebankan atau dikeluarkan untuk kepentingan pribadi WP atau orang yg menjadi tanggungannya
Gaji yg dibayarkan kepada anggota persejutuan, firma, atau perseroan komanditer yg modalnya tidak terbagi
Atas saham
06/16/18

15

KOMPENSASI KERUGIAN

Apabila penghasilan bruto Wajib Pajak Dalam Negeri dan
Bentuk Usaha Tetap setelah dilakukan penguranganpengurangan sesuai pengeluaran yang diperkenankan
ternyata didapat kerugian, maka kerugian tersebut dapat
dikompensasikan dengan penghasilan netto atau laba
fiskal selama 5 (lima) tahun berturut-turut, dimulai sejak
tahun pajak berikutnya sesudah tahun didapatnya
kerugian tersebut

06/16/18

16

TH PAJAK

SUMBER

L/R
FISKAL

1998

1999

2000

1998

SKPLB

(1.100)

0

0

0

1999

SKPLB

(300)

(1.100)

0

0

2000

SKPLB

(150)

(1.100)

(300)

0

2001

SPT

100

(1.000)

(300)

(150)

2002

SPT

200

(800)

(300)

(150)

2003

SPT

300

(500)

(300)

(150)

2004

SPT

400

0

0

(50)

2005

SPT

500

0

0

0

PKP

450

06/16/18

17

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)
Untuk menghitung besarnya penghasilan kena pajak dari wajib pajak orang pribadi dalam negeri,
penghasilan netonya dikurangi dengan jumlah Penghasilan Tidak Kena Pajak (PTKP).
Besarnya penghasilan tidak kena pajak yang berlaku:

Th 2009

Th 2013

Untuk diri WP orang pribadi

Rp. 15.840.000

Rp. 24.300.000

Tambahan utk WP yg kawin

Rp. 1.320.000

Rp. 2.025.000

Tambahan bagi seorang isteri yg
penghasilannya digabung dg penghasilan
suami

Rp. 15.840.000

Rp. 24.300.000

Tambahan utk keluarga yg menjadi tanggungan Rp. 1.320.000
(maks.3 org) masing-masing

Rp. 2.025.000

06/16/18

18

Penghitungan besarnya PTKP bagi Wajib
Pajak dalam negeri Orang Pribadi
ditentukan berdasarkan keadaan
(status) wajib pajak pada awal tahun
pajak atau awal bagian tahun pajak.
 Tambahan tanggungan Keluarga
Yang diperkenankan menjadi tanggungan
adalah keluarga sedarah dan semenda
dalam garis keturunan lurus serta
anak angkat yang menjadi
tanggungan sepenuhnya yang tidak
mempunyai penghasilan dan seluruh
hidupnya ditanggung oleh wajib pajak


06/16/18

19

WAJIB PAJAK

SEDARAH

Lurus 1
derajat
•Orang Tua
•Anak Kandung
Anak Angkat

Kesamping 1
derajat

•Saudara

SEMENDA

Lurus 1
derajat
•Mertua
Anak Tiri

Kesamping 1
derajat
•Ipar

Yang menjadi tanggungan untuk wajib pajak yang digunakan dalam
perhitungan Penghasilan Tidak Kena Pajak adalah
anggota keluarga sedarah dan semenda lurus satu derajat

06/16/18

20

Penghasilan Tidak Kena Pajak Bagi
Karyawati
 Status kawin, PTKP hanya untuk dirinya sendiri
 Status tidak kawin, PTKP untuk dirinya sendiri
ditambah untuk tanggungan keluarga (kalau ada)
 Status kawin dan suami tidak berpenghasilan
(dinyatakan dgn syarat keterangan dari Pemda,
serendah- rendahnya Camat), disamping PTKP
untuk diri sendiri diberikan tambahan PTKP
untuk pegawai kawin dan tanggungan keluarga
(kalau ada)

06/16/18

21

TARIP Pajak

1

TARIP TETAP :

2

TARIP SEBANDING :

3

TARIP MENINGKAT (Progresif):

4

Adalah tarip pajak yg “jumlah nominal” nya tetap
walaupun dasar pengenaan pajak (tax base) nya
berbeda / berubah

Adalah tarip pajak yg merupakan “prosentase” yg
tetap, namun jumlah pajak yg terutang akan berubah
secara sebanding dg dasar pengenaan pajaknya

Adalah tarip pajak yg “PERSENTASE” nya semakin
BESAR / meningkat apabila dasar pengenaan pajaknya
meningkat

TARIP MENURUN (Degresif):
Adalah tarip pajak yg “PERSENTASE” nya semakin
KECIL / menurun apabila dasar pengenaan pajaknya
meningkat

06/16/18

22

Besarnya Tarif Pajak Penghasilan
(Pasal 17 UU No. 36 Tahun 2008)

Untuk Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri
Lapisan Penghasilan Kena Pajak

Tarif

Sampai dengan Rp. 50.000.000

5%

Di atas Rp. 50.000.000 s/d Rp. 250.000.000

15%

Di atas Rp. 250.000.000 s/d Rp. 500.000.000

25%

Di atas Rp. 500.000.000

30%
06/16/18

23

Sejak Th 2010

WP DN dg omzet < 50 milyar

Tarif Tunggal

25 %
Diskon

50 %

Untuk keperluan penerapan tarif, jumlah penghasilan kena pajak
dibulatkan kebawah dalam ribuan rupiah penuh

06/16/18

24

Penilaian Harta
Jual Beli Harta

Tukar Menukar
Harta

Ada Hubungan
Istimewa

Bagi Pembeli

Bagi Pembeli :
Harga yg sesungguhnya
dibayar

Bagi Penjual :
Harga yg sesungguhnya
diterima

Harga perolehan harta
adalah harga yg
seharusnya dikeluarkan
berdasarkan

Sebagai Pengganti
Penyertaan Modal

Dasar penilaian harta
bagi badan yg menerima
pengalihan adalah sama
dengan nilai pasar dari
harta yg dialihkan
tersebut

Harga Pasar

06/16/18

25

Syarat :

PENYUSUTAN
PENYUSUTAN
Aktiva Tetap
Tetap
Aktiva

1. Harta berwujud, kecuali Tanah
2. Mempunyai masa manfaat lebih
dari 1 (satu) tahun
3. Harta tersebut digunakan untuk
mendapatkan, menagih, dan
memelihara penghasilan

BANGUNAN

Metode

GARIS
LURUS

SALDO
MENURUN

SELAIN BANGUNAN
06/16/18

26

Penyusutan = Tarif Penyusutan x Dasar Penyusutan

Garis Lurus
Nilai Perolehan harta
Saldo Menurun
Nilai Sisa Buku

06/16/18

27

Kelompok Harta Berwujud & Tarif Penyusutan
Kelompok Harta
Berwujud
Bukan
Bangunan :

Kelompok 1
Kelompok 2
Kelompok 3
Kelompok 4
Bangunan :
Permanen
Tidak
Permanen

Masa
Manfaat

Tarif Penyusutan
Garis Lurus

Saldo Menurun

4 tahun
8 tahun
16 tahun
20 tahun

25 %
12.5 %
6.25 %
5%

50 %
25 %
12.5 %
10 %

20 tahun
10 tahun

5%
10 %

06/16/18

28

 Untuk Metode Saldo Menurun, penyusutan pada akhir masa manfaat
adalah sebesar Nilai Sisa Buku Aktiva yang bersangkutan
 Penyusutan dimulai pada bulan dilakukannya pengeluaran, kecuali
harta yg masih dalam pengerjaan penyusutan dimulai pada bulan
selesainya pengerjaan harta tersebut
 Apabila terjadi penjualan atau penarikan harta dari pemakaian, sebesar
nilai sisa buku dibebankan sebagai kerugian dan hasil penjualan/
penggantian asuransi diakui sebagai pendapatan

06/16/18

29

Penilaian dan Pemakaian Persediaan

Persediaan
(stock)

Harus
Menggunakan

Harga
Perolehan

Dalam rangka menghitung Harga Pokok, Metode yg dapat
digunakan, utk melakukan penilaian persediaan dan
pemakaian persediaan adalah :

Average
Average

FIFO
FIFO

06/16/18

30








Penghasilan berupa bunga deposito dan
tabungan lainnya, bunga obligasi & surat utang
negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan
oleh koperasi kepada anggota yang berupa orang
pribadi
Penjualan dari transaksi saham dan sekuritas
lainnya di bursa efek
Penghasilan dari hadiah undian
Penghasilan dari pengalihan harta berupa tanah
dan atau bangunan (PP No.71 Th.2008)
Penghasilan dari persewaan tanah dan bangunan
(PP No. 5 Tahun 2002)
06/16/18

31











Penghasilan penjualan saham atau pengalihan
penyertaan modal pada perusahaan pasangannya
yang diterima oleh perusahaan pasangannya yg
diterima oleh perusahaan modal ventura
Penghasilan Usaha Penyalur / Dealer / Agen BBM
Imbalan Jasa selaku
pelaksana/perencana/pengawas Konstruksi
Penghasilan Perwakilan Dagang asing
Penghasilan perusahaan Pelayaran / Penerbangan
Asing
Penghasilan Perusahaan Pelayaran Dalam Negeri
Penilaian kembali Aktiva Tetap
Transaksi derivatif yang diperdagangkan di bursa
06/16/18

32

Selama tahun pajak berjalan WP diwajibkan mengangsur besarnya
pajak yang diperkirakan akan terutang dalam suatu tahun pajak,
yaitu melalui pemotongan/pemungutan oleh pihak lain serta
pembayaran sendiri oleh WP

• Penghasilan yang berasal dari Pekerjaan
• Penghasilan yang berasal dari Usaha dan/atau Pekerjaan Bebas
• Penghasilan yang berasal dari Harta atau Modal
• Penghasilan yang berasal dari Luar Indonesia
• Angsuran yang dilakukan sendiri oleh Wajib Pajak
Kecuali yang bersifat FINAL, merupakan angsuran pajak
yang boleh dikreditkan terhadap PPh yang terutang atas
seluruh penghasilan pada tahun pajak yang bersangkutan

06/16/18

33

PPh Pasal 21/ Pasal 26
Merupakan PPh yang dikenakan atas
penghasilan berupa gaji,honorarium,
tunjangan dan pembayaran lain
dengan nama dan dalam bentuk
apapun sehubungan dengan pekerjaan
atau jabatan, jasa, dan kegiatan yang
dilakukan oleh Wajib Pajak orang pribadi.

06/16/18

34

PPh Pasal 22
Adalah Pajak Penghasilan yang dipungut oleh
Bendaharawan Pemerintah sehubungan dengan
Pembayaran atas penyerahan barang,
Dan atau
Yang dipungut oleh badan badan tertentu terhadap
Wajib Pajak yang melakukan kegiatan di bidang
Impor atau kegiatan usaha di bidang lain

06/16/18

35

PPh Pasal 23
Adalah Pajak Penghasilan yg dipotong atas
penghasilan yg diterima atau diperoleh WP DN dan BUT
yg berasal dari modal, penyerahan jasa atau
penyelenggaraan kegiatan selain yang telah dipotong
PPh pasal 21, yang dibayarkan atau terutang oleh
badan pemerintah atau subyek pajak DN, penyelenggara
kegiatan, BUT atau perwakilan perusahaan LN lainnya

06/16/18

36

PPh Pasal 24


PPh
PPhpasal
pasal24
24mengatur
mengaturtentang
tentangperhitungan
perhitunganbesarnya
besarnyapajak
pajak
atas
ataspenghasilan
penghasilanyang
yangdibayar
dibayaratau
atauterutang
terutangdi
diluar
luarnegeri
negeri
yang
yangdapat
dapatdikreditkan
dikreditkanterhadap
terhadappajak
pajakpenghasilan
penghasilanyang
yang
terutang
terutangatas
atasseluruh
seluruhpenghasilan
penghasilanWajib
WajibPajak
Pajakdalam
dalamnegeri
negeri

Pengkreditan
Pengkreditanpajak
pajakluar
luarnegeri
negeridilakukan
dilakukandalam
dalamtahun
tahun
digabungkannya
digabungkannyapenghasilan
penghasilandari
dariluar
luarnegeri
negeridengan
dengan
penghasilan
penghasilandi
diIndonesia.
Indonesia.

Indonesia
Indonesiamenganut
menganutTax
Taxcredit
credityang
yangordinary
ordinarycredit
creditmethod
method
dengan
denganmenerapkan
menerapkanper
percountry
countrylimitation
limitation

06/16/18

37

Adalah angsuran PPh yang harus dibayar
sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan
dalam tahun pajak yang berjalan

PPh Pasal 25
Merupakan pajak penghasilan yang dibayar
dimuka dan dapat dikreditkan terhadap PPh
yang terutang atas seluruh penghasilan yang
diterima atau diperoleh tahun pajak yang
bersangkutan ( melalui penyampaian
SPT Tahunan PPh )

06/16/18

38

PPh untuk WP
Orang Pribadi
yang Tidak Pisah
Harta

 Penghasilan atau kerugian bagi wanita yang
telah kawin dianggap sebagai penghasilan atau
kerugian suaminya
 Kecuali bila penghasilan tersebut semata-mata
diterima/diperoleh dari satu pemberi kerja yang
telah dipotong PPh pasal 21 dan pemberi kerja
tidak ada hubungannya dengan usaha atau
pekerjaan bebas suami atau anggota keluarga
yang lainnya

PAJAK PENGHASILAN
1 Suami – istri telah hidup terpisah

PPh untuk WP
Orang Pribadi
Yang Pisah Harta

Apabila suami – istri telah hidup terpisah,
penghitungan Penghasilan Kena Pajak dan
Pengenaan Pajak Penghasilannya dilakukan
sendiri-sendiri

2 Dikehendaki secara tertulis oleh suami – istri
berdasarkan perjanjian pemisahan harta dan
penghasilan
Apabila suami – istri mengadakan perjanjian
pemisahan harta dan penghasilan secara tertulis,
maka perhitungan Pajak Penghasilannya
dilakukan berdasarkan penjumlahan penghasilan
neto suami – istri dan besarnya Pajak Penghasilan
yang harus dilunasi oleh masing-masing suami –
istri dihitung sesuai dengan perbandingan
penghasilan neto mereka
06/16/18

39

Nurdin mengadakan perjanjian pemisahan penghasilan secara tertulis
dengan istrinya. Nurdin memperoleh penghasilan dari usaha
sebesar
Rp. 100.000.000 dan istri Nurdin bekerja sebagai pegawai dengan
penghasilan sebesar Rp. 50.000.000. Selain menjadi pegawai, istri
Nurdin juga menjalankan usaha, misal salon kecantikan dengan
penghasilan sebesar Rp. 75.000.000.
Pengenaan Pajak Penghasilan untuk suami dan istri tersebut
dihitung berdasarkan jumlah penghasilan sebesar Rp.
225.000.000
(Rp. 100.000.000 + Rp. 50.000.000 + Rp. 75.000.000)
Apabila diketahui bahwa Pajak Penghasilan yang terutang atas jumlah
penghasilan tersebut adalah sebesar Rp. 56.250.000, maka untuk
masing – masing suami dan istri pengenaan pajaknya dihitung
sebagai berikut :
Suami :
Rp. 100.000.000
x Rp. 56.250.000
= Rp. 25.000.000
Rp. 225.000.000
Istri :
Rp. 125.000.000
x Rp. 56.250.000 = Rp. 31.250.000
Rp. 225.000.000
06/16/18

40

Dokumen yang terkait

Analisis komparatif rasio finansial ditinjau dari aturan depkop dengan standar akuntansi Indonesia pada laporan keuanagn tahun 1999 pusat koperasi pegawai

15 355 84

Analisis korelasi antara lama penggunaan pil KB kombinasi dan tingkat keparahan gingivitas pada wanita pengguna PIL KB kombinasi di wilayah kerja Puskesmas Sumbersari Jember

11 241 64

ANALISIS PENGARUH PENERAPAN PRINSIP-PRINSIP GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Pemerintah Daerah Kabupaten Jember)

37 330 20

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

DAMPAK INVESTASI ASET TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP INOVASI DENGAN LINGKUNGAN INDUSTRI SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Tahun 2006-2012)

12 142 22